36
a. Struktural
Pendekatan ini melihat kegiatan memilih sebagai bagian dari konteks struktur yang lebih luas seperti
struktur sosial, sistem partai, sistem pemerintahan umum, permasalahan, dan program yang ditonjolkan
setiap partai. Struktur sosial yang menjadi kemajemukan politik tersebut berupa perbedaan agama, bahasa dan
nasionalisme, basis sosial sistem partai, jumlah partai, dan
program-program yang
ditonjolkan karena
perbedaan struktur sosial tersebut.
b. Sosiologis
Pendekatan sosiologis lebih menempatkan kegiatan memilih dalam kegiatan konteks sosial. Model
sosiologis ini tidak akan mengembangkan ikatan psikologis dengan partai politik yang melandaskan para
pengaruh keluarga, melainkan lebih fokus pada pengaruh dari keseimbangan sosial, yang mencerminkan berbagai
permasalahan perpecahan dan ketegangan di lingkungan masyarakat.
37
Pada sadarnya, pilihan seseorang dalam pemilihan umum dipengaruhi latar belakang demografi dan sosial
ekonomi. Kondisi tersebut antara lain jenis kelamin, tempat tinggal kota-desa, pekerjaan, pendidikan, kelas
dan pendapatan serta agama. Pada model ini penjelasan yang berhubungan dengan sosial dapat diterima dengan
akal sejauh kepentingan-kepentingan kelompok data membentuk kesetiaan partai politik.
c. Ekologis
Pendekatan ini hanya relevan apabila dalam sebuah daerah pemilihan memiliki perbedaan karakteristik
pemilih berdasarkan unit territorial, seperti desa, kelurahan, kecamatan dan kabupaten. Kelompok
masyarakat seperti tipe penganut agama tertentu, buruh, kelas menengah, mahasiswa, suku tertentu, dan profesi
tertentu yang bertempat tinggal pada unit teriotorial sehingga perubahan komposisi penduduk yang tinggal di
unit territorial dapat dijadikan sebagai penjelasan atas perubahan hasil pemilihan umum.
38
Pendekatan ekologis ini penting sekali digunakan karena karakteristik data hasil pemilu untuk masing-
masing tingkat berbeda. Seperti hasil pemilu di provinsi berbeda dengan karakteristik data di kabupaten, atau
karakteristik data di kabupaten berbeda dengan yang ada di kecamatan.
d. Psikologis sosial
Salah satu konsep yang digunakan ialah identifikasi partai. Konsep ini merujuk pada persepsi pemilih atas
partai-partai yang ada atau keterikatan emosional pemilih terhadap partai tertentu. Dengan kata lain, partai
yang secara
emosional dirasakan
sangat dekat
dengannya merupakan partai yang selalu dipilih tanpa terpengaruh oleh faktor lain.
e. Pilihan Rasional