STIKOM SURABAYA
3.4 Pelatihan
3.4.1 Definisi Beberapa Pengertian Pelatihan
Pelatihan training adalah sebuah proses di mana orang mendapatkan kapabilitas unutuk membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasional. Robert
L.Mathis, 2006 Pelatihan adalah proses yang di maksudkan unutuk memperbaiki
penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu dalam waktu yang relatif singkat pendek. Martoyo, 2000
Pelatihan adalah proses di maksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin.
Handoko, 2001
3.4.2 Proses Pelatihan
Terdapat 4 tahap pada proses pelatihan yaitu; penilaian, perancangan, penyampaian, dan evaluasi. Penggunaan dari proses tersebut akan mengurangi
terjadinya usaha-usaha pelatihan yang tidak terencana, tidak terkoordinasi, dan serampangan. Mathis, 2006.
STIKOM SURABAYA
Gambar 3.3 Proses Pelatihan
3.4.3 Pelatihan membutuhkan pelatihan
Pelatihan di rancang untuk membantu organisasi mencapai tujuan- tujuannya. Oleh sebab itu, penilaian dari kebutuhan penilaian organisasional
mencerminkan tahapan di agnositik dari penentuan tujuan-tujuan pelatihan. Penilaian ini melihat pada masalah-masalah kinerja karyawan dan organisasional
unutuk menentukan apakah denga di adakannya pelatihan akan menolong. Dengan menggunakan pendekatan konsultasi kinerja seperti kompensasi, struktur
organsisasi, desain pekerjaan, dan keadaan-keadaan pekerjaan fisik jug di pertimbangkan ketika telah di identifikasi adanya kebutuhan akan pelatihan,
usaha-usaha penilaian kemudian mencirikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dengan cara:
Penilaian -
menganalisis kebutuhan penilaian
- mengidentifikasikan
tujuan dan kriteria pelatihan
Perancangan -
Memilih metode pelatihan
- Merencanakan isi
pelatihan
Evaluasi -
Mengukur hasil-hasil pelatihan
- Membandingkan hasil
pada tujuankriteria
Penyampaian -
Menjadwalkan pelatihan -
Melaksanakan pelatihan -
Memantau pelatihan
STIKOM SURABAYA
A. Analisis organisasional
Bagian penting dari perencanaan SDM strategis organisasional adalah identifikasi dari pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang akan di
butuhkan di masa depan seiring berubahnya pekerjaan dan organisasi
B. Analisis pekerjaantugas
Cara kedua untuk mendiagnosis kebutuhan pelatihan adalah melalui analisis pekerjaan dan tugas yang di lakukan. Dengan membandingkan kebutuhan
dalam pekerjaan dalam pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan karyawan, kebutuhan-kebutuhan pelatihan dapat di identifikasi.
C. Analisis individual
Penilaian kebutuhan pelatihan di ambil melalui proses penilaian kinerja, kekurangan dalam kinerja seseorang karyawan. Cara lain untuk menilai kebutuhan
pelatihan individual adalah dengan mengadakan survei pada karyawan, baik manajerial maupun non manajerial, mengenai pelatihan yang di butuhkan. Survei
sejenis juga dapat berguna dalam membangun dukungan pelatihan karena mereka dapat memberikan masukan atau saran untuk mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan pelatihan. Di samping penilaian kinerja dan survei pelatihan, sumebr berikut juga
dapat berguna untuk analisis individual: kuesioner, tes keterampilan, survei sikap, catatan dari kecelakaan-kecelakaan yang fatal, tes penilaian individual.
3.4.4 Tujuan dan prioritas pelatihan