B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat penulis rumuskan permasalahannya, yaitu :
1. Apa saja metode yang diterapkan pada pembelajaran
ta
ḥfīẓ al-
Qur‟an di MA
Ta
ḥfīẓ Nurul Iman Karanganyar dan MA al-Kahfi Surakarta?
2. Bagaimana efektifitas dan efisiensi metode pembelajaran
ta
ḥfīẓ al-Qur‟an di
MA Ta
ḥfīẓ Nurul Iman Karanganyar dan MA al-Kahfi Surakarta?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui metode pembelajaran
ta
ḥfīẓ al-Qur‟an di MA
Ta
ḥfīẓ Nurul Iman Karanganyar dan MA al-Kahfi Surakarta.
2. Untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi metode pembelajaran
ta
ḥfīẓ al- Qur‟an di MA
Ta
ḥfīẓ Nurul Iman Karanganyar dan MA al-Kahfi Surakarta
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan informasi untuk pengembangan keilmuan berkaitan dengan macam-macam metode untuk
menghafal al- Qur‟an.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan komparasi dari metode pembelajaran al-
Qur‟an bagi para santri dan santriwati dalam menghafalkan al-
Qur‟an sehingga dapat ditemukan metode yang efektif
dan efisien khususnya di MA
Ta
ḥfīẓ Nurul Iman Karanganyar dan MA al- Kahfi Surakarta.
E. Kajian Pustaka
Beberapa penelitian yang relevan yang telah dibaca oleh penulis: 1.
Siti Suryani IAIN Walisongo, 2011,” Studi Komparasi Tentang Kemampuan Membaca al-Q
ur‟an Siswa Menggunakan Metode al-Ma‟arif di TPQ NU 13 Al-
Ma‟arif Kembangan Kaliwungu Dengan Siswa Yang Menggunakan Metode Qiroati Di TPQ Mustabanul Khairat Saribaru
Kaliwungu Kendal.” Peneliti menyimpulkan: a.
Kemampuan membaca al-Qur‟an siswa yang menggunakan metode al- Ma‟arif termasuk dalam kualifikasi “Baik”. Hal ini dibuktikan dengan
nilai rata-rata 75,5455. b.
Kemampuan membaca al-Qur‟an siswa yang menggunakan metode Qiroati termasuk dal
am kualifikasi “Cukup”. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata 71,04
c. Dari analisis uji hipotesis diperoleh hasil to t observasi adalah 2,839.
Sedangkan tt t tabel untuk taraf signifikansi 5 yaitu 1,67 dan taraf signifikansi 1 yaitu 2,39. Ini berarti nilai t observasi lebih besar dari t
tabel. Berarti ada perbedaan kemampuan membaca al- Qur‟an antara
siswa yang menggunakan metode al- Ma‟arif di TPQ NU 13 al-Ma‟arif
kembangan Kaliwungu dengan siswa yang menggunakan metode Qiroati di TPQ Mustabanul Khairat Saribaru Kaliwungu.
2. Ahmad Subkhan UMS, 2012, “ Studi Penerapan Metode al-Mahir dalam
Pembelajaran al- Qur‟an di PPQ al-Mahir Gawanan, Colo Madu
Karanganyar 2012”. Peneliti menyimpulkan: a.
Penerapan metode al-Mahir dalam pembelajaran al-Qur‟an dipandang sudah efektif.
b. Program pendidikan yang dirancang oleh PPQ al-Mahir dalam usaha
meningkatkan kemampuan baca al- Qur‟an berupa program pemula, pra
ta
ḥ
s
ī
n
,
ta
ḥ
s
ī
n
dan
ta
ḥfīẓ. c.
Faktor pendukung berupa ketersediaan SDM para
u
stāż dan pengurus yang profesional di bidang masing-masing, kelas yang cukup kondusif,
tersedianya wisma bagi siswa
mul
ā
zamah
intensif, media dan sumber belajar berupa buku-buku, komputer dengan koneksi internet dan buku
panduan al-Mahir. d.
Faktor penghambatnya berupa intensitas jumlah pertemuan yang masih kurang, sering terjadi benturan jadwal tahsin dan kegiatan peserta didik
dan buku panduan yang masih dalam revisi. 3.
Muhammad Qasim UMS, 2010, “Implementasi Metode al-Qosimi dalam Pembelajaran
Ta
ḥfīẓ di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta, dia
menyimpulkan: a.
Metode al-Qosimi digunakan dalam pembelajaran
ta
ḥfīẓ di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta karena sesuai dengan usia yaitu usia 12-15
tahun.
b. Implementasi metode al-Qosimi dalam pembelajaran
ta
ḥfīẓ di SMP Muhammadiyah adalah suatu usaha untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan dalam menghafal al- Qur‟an. Pelaksanaan menghafal al-
Qur‟an di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta berjalan dengan efektif melalui skenario yang variatif:
1
Mur
āja‟ah mandiri yaitu dilakukan di rumah masing-masing siswa. 2
Mur
āja‟ah bersama ustaż yaitu dilakukan secara rutin setiap pembelajaran.
3
Mur
āja‟ah dengan sesama siswa yaitu dilakukan dengan para siswa dengan ketersediaan waktu yang ada.
c. Kendala-kendala yang dijumpai dalam implementasi metode al-Qosimi
dalam pembelajaran
ta
ḥfīẓ di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta saling berkaitan yaitu:
1 Pihak siswa , yaitu siswa kurang lancar dalam membaca al-Qur‟an
dan lemahnya semangat untuk menghafal al- Qur‟an.
2 Pihak orang tua, yaitu kurang perhatian terhadap belajarnya anak
terutama untuk menghafal al- Qur‟an.
4. Fithriani Gade UIN, 2014, “Implementasi Metode
takr
ā
r
dalam Pembelajaran
menghahafal al-
Qur‟an, dia menyimpulkan: a.
Menghafal al-Qur‟an hukumnya
fardhu kifayah
. b.
Salah satu metode yang tepat untuk menghafal al-Qur‟an yaitu
takr
ā
r,
proses mempraktekkan sesuatu yang sistematis dengan cara
mengulang-ulang secara teratur dan tertib serta berfikir dengan baik untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
c. Menghafal dengan metode
takr
ā
r
didasarkan pada surah al-Furqon ayat 32.
Penelitian-penelitian di atas terdapat kesamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis saat ini. Kesamaannya
penelitian tentang
metode pembelajaran
ta
ḥfīẓ al-Qur‟an adapun perbedaannya, pada lokasi dan waktu penelitian, dan pada fokus penelitian.
Ketiga penelitian di atas berfokus masing-masing pada satu metode, sedangkan penelitian ini melihat beberapa metode yang diterapkan dalam
studi komparasi metode pembelajaran
ta
ḥfīẓ al-Qur‟an di MA
Ta
ḥfīẓ Nurul Iman Karanganyar dan MA al-Kahfi Surakarta.
F. Kerangka Teori