PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI LATIHAN SIRKUIT PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI

LATIHAN SIRKUIT PADA SISWA KELAS V SDN 1

KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO

KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh SUKIMIN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kebugaran jasmani melalui latihan sirkuit pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 37 siswa, dengan perincian 25 laki-laki dan 12 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes kebugaran jasmani Indonesia (TKJI).

Hasil penelitian menunjukkan: setiap siklus adanya peningkatan kebugaran jasmani hasil latihan kelincahan, dan bila dilihat dari KKM pada siklus pertama diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar sebesar 24,32 %, ternyata dapat meningkatkan kemampuann jasmani secara signifikan, pada siklus kedua diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar 48,65%, dan pada siklus ketiga diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar 75,68%. Hasil peningkatan ≥ 65% itu artinya hasil pembelajaran dengan latihan kelincahan menunjukan telah terjadi peningkatan. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran sangat efektif setelah menggunakan latihan kelincahan yang berupa shuttle run, zig zag run, dan bumerang.


(2)

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI

LATIHAN SIRKUIT PADA SISWA KELAS V SDN 1

KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO

KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh SUKIMIN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Program Studi Penjaskes Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

Judul Skripsi : PENINGKATAN ASPEK KEBUGARAN JASMANI MELALUI METODE SIRKUIT PADA KELAS V SDN 1 KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

.

Nama Mahasiswa : SUKIMIN Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118055 Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Drs. Wiyono, M.Pd. Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. NIP 19570111 198303 1 002 NIP 19580127 198503 1 003

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. NIP 19510507 198103 1 002


(4)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Wiyono, M.Pd. …………

Sekretaris : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. …………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(5)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : SUKIMIN

NPM : 1013118055

Tempat tanggal lahir : Jogyakarta, 09 Maret 1962

Alamat : Jln. Sukoharjo1 No. 33 Kec.Sukoharjo, Pringsewu

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Peningkatan Aspek Kebugaran Jasmani melalui Latihan Sirkuit pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo, Pringsewu ” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2011 – 30 November 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 07 Januari 2012


(6)

PENINGKATAN ASPEK KEBUGARAN JASMANI MELALUI

LATIHAN SIRKUIT PADA SISWA KELAS V

SDN 1 KEPUTRAN SUKOHARJO

KABUPATEN PRINGSEWU

(Skripsi)

Oleh

S U K I M I N

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(7)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang dikumpulkan melalui instrumen tes dan pengukuran pada setiap siklus dapat disajikan sebagai berikut.

Analisis Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus I

Hasil tes awal dari 20 siswa tidak ada yang berhasil meningkat atau masuk dalam norma tes kebugaran jasmani sehingga keadaan tersebut sama dengan belum mencapai ketuntasan belajar (65%). Jadi prosentase ketuntasan belajar pada tes awal adalah 0 %. Artinya, belum ada seorang pun siswa yang

mencapai kebugaran pada tingkat baik, apa lagi abik sekali. Siklus II

Hasil tes siklus pertama dari 20 siswa yang ada ternyata 6 siswa setelah mengikuti latihan sirkuit meningkat. Jadi prosentase ketuntasan belajar adalah 30 %.

Siklus III

Setelah mengikuti latihan sirkuit kemudian dilakukan tes kebugaran jasmani Indonesia, maka sebanyak 12 siswa dengan kategori Baik dan 2 orang dengan kategori Baik Sekali meningkat. Jadi prosentase ketuntasan belajar adalah 70% dan10%. Dengan demikian, siswa yang mencapai tingkat kebugaran jasmani dengan kategori Baik dan Baik Sekali sebanyak 14 orang dari jumlah siswa seluruhnya 20 orang.


(8)

Untuk lebih jelasnya dapat disajikan dalam tabel berikut. Tabel 2. Peningkatan Kebugaran Jasmani Tiap Siklus

No Siklus Jumlah Siswa Prosentasi (%)

1 I 0 0

2 II 6 30

3 III 14 70

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kemampuan kebugaran siswa setelah mengikuti berbagai latihan meningkat, sehingga bisa dikatakan bahwa peningkatan kebugaran jasmani siswa melalui latihan sirkuit lebih efektif dari pada latihan biasa atau latihan yang dilakukan secara konvensional. Artinya, bahwa tingkat kebugaran jasmani yang diberikan secara terarah lebih menguntungkan atau berhasil adanya peningkatan kemampuan kebugaran siswa dari pada hanya dilakukan secara sederhana tanpa sentuhan atau pendekatan yang lebih kreatif.

Hasil tersebut sekaligus merupakan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari setiap siklus yang telah diberikan latihan yang berbeda. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) ini telah ditetapkan sebesar 65 % dari kemampuan belajar siswa

Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar gerak tolak peluru siswa dapat dicapai atau tuntas setelah mengikuti pembelajaran pada siklus III, karena sesuai angka ketuntasan yang telah ditetapkan sebesar 65 %.


(9)

B. Pembahasan

Dari Tabel 1 hasil penelitian setiap siklus di atas menunjukkan adanya peningkatan kebugaran jasmani para siswa setelah diberikan latihan kelincahan yang berupa latihan dalam beberapa pos. Hal ini menunjukan bahwa guru memiliki kemampuan mengajar yang efektif, artinya untuk mengenali seorang guru yang baik, lewat sifat – sifat tertentu yang ia miliki, atau lewat prosedur-prosedur yang ia pergunakan di kelas (Popham dan Baker, 2005:7). Artinya, seorang guru dikatakan mengajar efektif manakala ia mampu mengajar dengan menggunakan media dan model pembelajaran yang sesuai dengan tingkat dan kemampuan anak. Lebih jauh Popham dan Baker mengatakan bahwa “efektivitas pengajaran itu seharusnya ditinjau dari hubungannya dengan guru tertentu yang mengajar kelompok siswa tertentu, di dalam situasi tertentu, dalam usahanya mencapai tujuan-tujuan instruksional tertentu”. Jadi, guru yang baik atau profesional itu mampu (1) memilih kegiatan instruksional yang kiranya membawa hasil, dan (2) menilai tepat tidaknya pilihannya itu, sehingga lambat laun ia dapat memperbaiki kualitas pengajarannya (Popham dan Baker, 2005:4).

Pada penelitian ini digunakan pedoman penilaian dari Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP). KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif dan prestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan dan pelibatan masyarakat dalam proses belajar mengajar disekolah. Dalam KTSP untuk SD kategori ketuntasan belajar siswa adalah yang mendapat nilai < 65 perlu


(10)

diperhatikan, sedangkan yang mendapat nilai 65 keatas telah memenuhi ketuntasan belajar siswa (Depdiknas, 2007).

Ketuntasan belajar adalah tingkat ketercapainya kompetensi setelah siswa mengikuti pembelajaran. Sedangkan ketuntasan dalam pembelajaran permainan bola kasti adalah kemampuan siswa dalam melakukan melempar, memukul dan menangkap, yang dicerminkan dengan bagaimana para siswa itu mampu melakukan gerakan tersebut yang diterapkan dalam suatu permainan.

Dari hasil observasi yang ditampilkan dalam tabel 1 menunjukkan bahwa pada sikuls III hampir sebagian besar siswa yang mencapai tingkat kebugaran jasmani pada kategori “Baik” dan “Baik Sekali” atau lebih dari 65 % maka pelaksanaan penelitian untuk siklus berikutnya tidak dilakukan lagi karena sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini sesuai pendapat Suhardjono (2006:58) bahwa “PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran” telah terbukti berhasil. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yakni Jika Latihan sirkuit diterapkan pada siswa kelas V SDN 1 Keputran Sukoharjo maka tingkat kebugaran Jasmani dapat ditingkatkan”. Karena itu, dengan terbuktinya hipotesis maka permasalahan atau rumusan masalah dalam penelitian ini pun telah terjawab, bahwa melalui latihan sirkuit pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu tingkat kebugarannya dapat ditingkatkan.


(11)

Adanya perubahan secara fisiologis setelah latihan dikemukakan oleh Bowers dan Fox, 1992; 250, bahwa ada beberapa perubahan yang terjadi setelah latihan, terutama sekali setelah sesi latihan daya tahan :

~ Terjadinya konsentrasi mioglobin, yang beguna untuk mengirimkan (diffuse) oksigen (O2) dari dinding sel (cell membrane) ke mitokondria. ~ Oksidasi karbohidrat dan lemak. Karena kemampuan aerobik pada otot

rangka meningkat lebih besar yang disebabkan latihan daya tahan, maka kemampuan untuk mengkonsumsi oksigen dalam menggunakan karbohidrat dan lemak sebagai bahan bakar metabolism ditingkatkan sehingga terjadi pengaruh pada serabut fast twitch (FT) maupun slow twitch (ST), yang ditandai dengan (a) meningkatnya jumlah dan ukuran mitokondria pada otot rangka, (b) suatu peningkatan pada aktivitas atau konsentrasi pada system enzymatis pada reaksi aerobic yang berlangsung di mitokondria. Melalui respek peningkatan jumlah dan ukuran mitokondria tadi

Berdasarkan pendapat ahli tersebut nyata sekali bahwa seseorang yang selalu latihan berulang-ulang dan dalam waktu yang cukup lama (daya tahan) akan menyebabkan terjadinya perubahan, yaitu konsentrasi mioglobin, yaitu otot yang mengikat oksigen akan semakin besar, sedangkan oksigen sendiri berguna untuk energi. Kemudian perubahan karbohidrat dan lemak yang berguna untuk bahan bakar metabolisme dalam rangka menyediakan energi bagi serabut otot fast twitch (FT), dalam kegiatan sehari-hari sangat diperlukan, terutama dalam menghadapi aktvitas belajar siswa di sekolah.


(12)

Oleh karena itu, tingkat kebugaran jasmani siswa perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak terutama dari para guru, sebab dengan tngkt kebugaran baik maka siswa akan lebih mudah mengikuti dan partisipasi dalam pembelajaran. Hal ini sesuai pendapat ahli, yaitu: Hal yang sama diungkapkan oleh Adisapoetra, dkk (1999;4) :

“Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh masih mempunyai simpanan tenaga untuk mengatasi beban kerja tambahan”.

Agar kebugaran jasmani dapat terus dipertahankan maka diperlukan latihan yang teratur. Seperti pendapat Cooper (1983;22), yang mengatakan : “Pengaruh latihan meningkatkan jumlah dan ukuran pembuluh-pembuluh darah yang menyalurkan darah ke seluruh jaringan tubuh, mengisi penuh seluruh jaringan tubuh dengan oksigen untuk pembentukan energi.”

Jadi, betapa pentingnya kebugaran jasmani bagi semua siapa tak terkecuali bagi siswa dalam menghadapi pembelajaran. Karena itu, apapun aspek fisik yang dilatih akan berpengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani secara keseluruhan, demikin pula bila dilatih aspek kelincahan maka akan meningkatkan kebugaran jasmani.


(13)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melalui latihan sirkuit yang berupa latihan melalui beberapa pos dapat meningkatkan kemampuan kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

2. Dengan meningkatnya kemampuan kebugaran jasmani tersebut maka pembelajaran dan aktivitas gerak pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan atau perbaikan tingkat kebugaran jasmani bagi siswa sekolah dasar, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek penelitian dari aspek yang berbeda pula.

2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan yang berbeda.


(14)

3. Perlu melakukan penelitian yang sejenis pada kelas yang berbeda agar diperoleh hasil yang dapat dijadikan perbandingan, apakah peningkatan kebugaran jasmani dengan menggunakan latihan kelincahan akan selalu efektif


(15)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis laksanakan di kelas V SDN 1 Keputran Kabupaten Pringsewu dapat terlaksana dengan waktu yang telah dijadwalkan. Dan penulis beri judul laporan ini “Peningkatan Aspek KebugaranJasmani melalui Latihan Sirkuit pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu ”.

Banyak manfaat yang penulis dapatkan sebagai seorang pendidik selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk meningkatkan profesionalisme dalam memperbaiki kinerja dalam pembelajaran. Kemudian penulis lebih serius dan percaya diri dalam mengelola pembelajaran melalui latihan terbimbing untuk memperbaiki pembelajaran dikelas yang dilakukan berulang kali dengan proses refleksi yang penulis lakukan dengan merenung dan diskusi dengan teman sejawat.

Penulis menyadari hasil kerja ini masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para guru pada umumnya. Sebagai hasil untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dan akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis haturkan terima kasih.

Penulis


(16)

DAFTAR PUSTAKA

.

Abdullah, A.Manadji, A. 1994, Materi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Erlangga, Jakarta.

Adisapoetra, dkk, 1999, Tes & Latihan Kebugaran Jasmani untuk Anak Usia Sekolah. Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

Cooper. Kenner H., 1983, Aerobik, PT. Gramedia, Jakarta.

Depdikbud, 1995, Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Untuk Umur 10-12 Tahun,Jakarta

Depdikbud, 1988. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Senam di Sekolah Dasar Kelas I s/d VI mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta

Ellioat, John, 1982, “Developing Hypothesis about Classroom From Teachers Practical Constructs : an Account of the Work af the Ford TeachingProject”. The Action Research Reader Geelong Victoria : Deakin University.

Kartono, Kartini, 1986, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Alumni Bandung. Muhadjir, Noeng, 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Kaji Tindak, BPGSD,

Yogyakarta.

Rusli Lutan, Suherman Adang, 2000, Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes, DEPDIKNAS, DIRJEN Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sumodisardjono, Sadoso, 1990, Pengetahuan Praktisi Kesehatan dan Olahraga, PT. Gramedia, Jakarta.

Surachmad, Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmaih Dasar dan Metode Teknik, PT. Tarsiti, Bandung.

Syarifudin, Junusul Hairy, 1999, Konsep Kebugaran Jasmani, Tim-PPPITOR Kantor MENPORA RI, Jakarta.

Tap MPR No. IV Tahun 1998 Tentang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Jakarta.


(17)

Unverstas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press, Bandar Lampung.


(18)

(19)

Gambar Halaman

1 Latihan Sirkuit... 10

2. Start Lari 40 Meter... 13

3 Cara Pegangan Gantung Angkat Tubuh Putra... 15

4 Pelaksanaan Tes Angkat Gantung... ... 16

5 Pelaksanaan Angkat Gantung Putri... 17

6 Pelaksanaan Tes Baring Duduk... 18

7 Tes Vertical Jump... 20

8 Start Lari Jarak 600 Meter... 22


(20)

Halaman

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah...4

C. Rumusan Masalah... 5

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Kegunaan. Penelitian... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani...7

B. Komponen Kebugaran Jasmani... 8

C. Metode Latihan Sirkuit... 10

D. TesKesegaranJasmani Indonesia (TKJI)...11

E. Hipotesis... 24

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 25

B. Subyek Penelitian... 26

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian... 26

D. Teknik Pengumpulan Data... 27

E. Proses Peningkatan Kebugaran Jasmanai ...28

F. Teknik Analisis Data ...31

G. Validnya Penelitian Tidakan Kelas... 32

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 31`

B. Pembahasan...35

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 39

B. Saran... 39 DAFTAR PUSTAKA


(21)

Halaman

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah... 4

C. Rumusan Masalah... 5

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Kegunaan. Penelitian... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani... 7

B. Komponen Kebugaran Jasmani... 8

C. Metode Latihan Sirkuit... 10

D. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI)... 11

E. Hipotesis... 24

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 25

B. Subyek Penelitian... 26

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian... 26

D. Teknik Pengumpulan Data... 27

E. Proses Peningkatan Kebugaran Jasmanai ... 28

F. Teknik Analisis Data ... 31

G. Validnya Penelitian Tidakan Kelas... 32

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 31`

B. Pembahasan... 35

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 39

B. Saran... 39 DAFTAR PUSTAKA


(22)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (untuk Putera dan

Puteri)... 23 2 Peningkatan Kebugaran Jasmani Tiap Siklus... 34


(23)

Gambar Halaman

1 Latihan Sirkuit... 10

2. Start Lari 40 Meter... 13

3 Cara Pegangan Gantung Angkat Tubuh Putra... 15

4 Pelaksanaan Tes Angkat Gantung... ... 16

5 Pelaksanaan Angkat Gantung Putri... 17

6 Pelaksanaan Tes Baring Duduk... 18

7 Tes Vertical Jump... 20

8 Start Lari Jarak 600 Meter... 22

9 Finish Lari 600 Meter... 22


(24)

Lampiran Halaman

1 Surat Izin Penelitian dari FKIP Universitas Lampung 39 2 Surat Izin Penelitian dari Kepala Sekolah SD Negeri

Keputran Sukoharjo Pringsewu... 40 3 Hasil Analisis Data Setiap Siklus... 41 4 Photo Pelaksanaan Penelitian... 42


(25)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (untuk Putera dan

Puteri)... 23 2 Peningkatan Kebugaran Jasmani Tiap Siklus... 34


(26)

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam maupun diluar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Seperti yang tertulis dalam Tap MPR No. II/MPR/1998 tentang tujuan pendidikan nasional, yaitu : “Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, dan cinta tanah air, agar dapat membangun manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”.

Dengan demikian pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas dan terampil serta mempertinggi budi pekerti luhur.

Berdasarkan GBPP kurikulum suplemen tahun 1999 tentang Pendidikan Jasmani merupakan bagian dari pendidikan keseluruhan yang dalam proses pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dengan pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang selaras dan seimbang.


(27)

A. Kebugaran Jasmani

Menurut Sadoso Sumodisardjono (1989;9), “Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah tanpa meraskan lelah yang berlebihan, serta mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya untuk keperluan-keperluan mendadak”. Keseluruhan organ berkerja dalam satu keterkaitan yang kompleks dan utuh, seperti misalnya sistem peredaran darah, system pernafasan, sistem metabolisme dan lain-lain. Karena itu kebugaran jasmani, secara umum sering diartikan sebagai “derajat kemampuan seseorang untuk mejalankan tugas tanpa kelelahan yang berlebihan hingga kemudian ia masih mampu manjalankan tugas berikutnya’.

Hal yang sama diungkapkan oleh Adisapoetra, dkk (1999;4) : “Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh masih mempunyai simpanan tenaga untuk mengatasi beban kerja tambahan”.

Agar kebugaran jasmani dapat terus dipertahankan maka diperlukan latihan yang teratur. Seperti pendapat Cooper (1983;22), yang mengatakan :


(28)

A. Jenis Penelitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan siswa kelas V SDN 1 Keputran Kec. Sukoharjo Kab. Pringsewu dengan alasan bahwa siswa kelas V memiilki tingkat kebugaran jasmani yang kurang.

Penelitian ini bercirikan sebagai berikut :

1. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah

dan perkembangan- perkembangan baru yang lebih baik. 2. Bersifat kolaboratif

3. Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang efektif dan efesien.

Sedangkan tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk pengembangan kemampuan keterampilan guru dalam menghadapi permasalahan aktual pembelajaran dikelasnya dan atau di sekolahnya sendiri. Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda.


(29)

A. Hasil Penelitian

Data yang dikumpulkan melalui instrumen tes yang disajikan sebagai berikut. Analisis Prosentase Ketuntasan Belajar

Siklus I

Hasil tes awal dari 20 siswa tidak ada yang berhasil meningkat sehingga keadaan tersebut sama dengan belum mencapai ketuntasan belajar (65%). Jadi prosentase ketuntasan belajar pada tes awal adalah 0 %. Artinya, belum ada seorang pun siswa yang mencapai kebugaran pada tingkat baik.

Siklus II

Hasil tes siklus pertama dari 20 siswa yang ada ternyata 6 siswa setelah mengikuti latihan sirkuit meningkat. Jadi prosentase ketuntasan belajar adalah 30 %.

Siklus III

Setelah mengikuti latihan sirkuit kemudian dilakukan tes kebugaran jasmani Indonesia, maka sebanyak 12 siswa dengan kategori Baik dan 2 orang dengan kategori Baik Sekali meningkat. Jadi prosentase ketuntasan belajar adalah 70% dan10%. Dengan demikian, siswa yang mencapai tingkat kebugaran jasmani dengan kategori Baik dan Baik Sekali sebanyak 14 orang dari jumlah siswa seluruhnya 20 orang.


(30)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melalui latihan sirkuit yang berupa latihan melalui beberapa pos dapat meningkatkan kemampuan kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

2. Dengan meningkatnya kemampuan kebugaran jasmani tersebut maka

pembelajaran dan aktivitas gerak pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan atau perbaikan tingkat kebugaran jasmani bagi siswa sekolah dasar, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek penelitian dari aspek yang berbeda pula.

2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan yang berbeda.


(31)

Rekap Hasil Penelitian Metode Sirkuit SDN 1 Keputran Kec. Sukoharjo Kab. Pringsewu

NO NAMA L/P

SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III

Jmlh Nilai Klasifi- kasi Jmlh Nilai Klasifi- kasi Jmlh Nilai Klasifi- kasi

1 ANDRI WAHYU HIDAYAT L 15 S 17 S 20 B

2 CRISTINA YULIA KRISTI P 12 K 14 S 19 B

3 DEWI AGUSTINA P 13 K 14 S 17 S

4 DESTIANA CATUR F P 15 S 17 S 19 B

5 DARA VIANITA P 12 K 15 S 16 S

6 DYAR HASMUDIN A L 11 K 13 K 17 S

7 DIKA MAULANA L 15 S 17 S 19 B

8 DIMAS AFRIZAL L 14 S 16 S 18 B

9 DIMAS FITRA UTAMA L 15 S 17 S 20 B

10 ERICA AGUSTINA P 17 S 18 B 20 B

11 FRENGKI SETIAWAN L 17 S 18 B 21 B

12 FRANSISCO FREDI L 12 K 13 K 13 K

13 GALIH PRAYOGO L 16 S 19 B 22 BS

14 GALIH RINGGO PRAS L 14 S 15 S 19 B

15 M. MALIKI L 12 K 15 S 17 S

16 M. HAFIS BAIHAQI L 16 S 19 B 21 B

17 NURUL BAITUL ALA P 14 S 16 S 19 B

18 RIKI SAPUTRA L 13 K 16 S 17 S

19 SATRIA FEBRIANSYAH L 16 S 19 B 22 BS

20 TRISNI HANDAYANI P 16 S 18 B 21 B

Klasifikasi

Baik Sekali (BS) - - 2 Anak = 10%

Baik (B) - 6 Anak = 30% 12 Anak = 60%

Sedang (S) 13 Anak = 65% 12 Anak = 60% 5 Anak = 25%

Kurang (K) 7 Anak = 35% 2 Anak = 10% 1 Anak = 5 %

Kurang Sekali (KS) - - -

Observer,


(32)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 09 Maret 1962 dari pasangan Bapak Poncorejo dan Ibu Hj Samiyem. Penulis merupakan anak ke lima dari lima bersaudara.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Sukoharji II, diselesaikan pada tahun 1975. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri Gadingrejo, diselesaikan pada tahun 1979. Sekolah Guru Olahraga (SGO) Negeri Tanjung Karang diselesaikan tahun 1982. D2 Universitas Terbuka diselesaikan tahun 1998. Saat ini penulis masih mengikuti Program Pendidikan S1 Penjaskes dalam jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(1)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kebugaran Jasmani

Menurut Sadoso Sumodisardjono (1989;9), “Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah tanpa meraskan lelah yang berlebihan, serta mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya untuk keperluan-keperluan mendadak”. Keseluruhan organ berkerja dalam satu keterkaitan yang kompleks dan utuh, seperti misalnya sistem peredaran darah, system pernafasan, sistem metabolisme dan lain-lain. Karena itu kebugaran jasmani, secara umum sering diartikan sebagai “derajat kemampuan seseorang untuk mejalankan tugas tanpa kelelahan yang berlebihan hingga kemudian ia masih mampu manjalankan tugas berikutnya’.

Hal yang sama diungkapkan oleh Adisapoetra, dkk (1999;4) : “Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh masih mempunyai simpanan tenaga untuk mengatasi beban kerja tambahan”.

Agar kebugaran jasmani dapat terus dipertahankan maka diperlukan latihan yang teratur. Seperti pendapat Cooper (1983;22), yang mengatakan :


(2)

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan siswa kelas V SDN 1 Keputran Kec. Sukoharjo Kab. Pringsewu dengan alasan bahwa siswa kelas V memiilki tingkat kebugaran jasmani yang kurang.

Penelitian ini bercirikan sebagai berikut :

1. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan- perkembangan baru yang lebih baik.

2. Bersifat kolaboratif

3. Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang efektif dan efesien.

Sedangkan tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk pengembangan kemampuan keterampilan guru dalam menghadapi permasalahan aktual pembelajaran dikelasnya dan atau di sekolahnya sendiri. Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda.


(3)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang dikumpulkan melalui instrumen tes yang disajikan sebagai berikut. Analisis Prosentase Ketuntasan Belajar

Siklus I

Hasil tes awal dari 20 siswa tidak ada yang berhasil meningkat sehingga keadaan tersebut sama dengan belum mencapai ketuntasan belajar (65%). Jadi prosentase ketuntasan belajar pada tes awal adalah 0 %. Artinya, belum ada seorang pun siswa yang mencapai kebugaran pada tingkat baik.

Siklus II

Hasil tes siklus pertama dari 20 siswa yang ada ternyata 6 siswa setelah mengikuti latihan sirkuit meningkat. Jadi prosentase ketuntasan belajar adalah 30 %.

Siklus III

Setelah mengikuti latihan sirkuit kemudian dilakukan tes kebugaran jasmani Indonesia, maka sebanyak 12 siswa dengan kategori Baik dan 2 orang dengan kategori Baik Sekali meningkat. Jadi prosentase ketuntasan belajar adalah 70% dan10%. Dengan demikian, siswa yang mencapai tingkat kebugaran jasmani dengan kategori Baik dan Baik Sekali sebanyak 14 orang dari jumlah siswa seluruhnya 20 orang.


(4)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melalui latihan sirkuit yang berupa latihan melalui beberapa pos dapat meningkatkan kemampuan kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

2. Dengan meningkatnya kemampuan kebugaran jasmani tersebut maka pembelajaran dan aktivitas gerak pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan atau perbaikan tingkat kebugaran jasmani bagi siswa sekolah dasar, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek penelitian dari aspek yang berbeda pula.

2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan yang berbeda.


(5)

Rekap Hasil Penelitian Metode Sirkuit SDN 1 Keputran Kec. Sukoharjo Kab. Pringsewu

NO NAMA L/P

SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III Jmlh Nilai Klasifi- kasi Jmlh Nilai Klasifi- kasi Jmlh Nilai Klasifi- kasi

1 ANDRI WAHYU HIDAYAT L 15 S 17 S 20 B 2 CRISTINA YULIA KRISTI P 12 K 14 S 19 B 3 DEWI AGUSTINA P 13 K 14 S 17 S 4 DESTIANA CATUR F P 15 S 17 S 19 B 5 DARA VIANITA P 12 K 15 S 16 S 6 DYAR HASMUDIN A L 11 K 13 K 17 S 7 DIKA MAULANA L 15 S 17 S 19 B 8 DIMAS AFRIZAL L 14 S 16 S 18 B 9 DIMAS FITRA UTAMA L 15 S 17 S 20 B 10 ERICA AGUSTINA P 17 S 18 B 20 B 11 FRENGKI SETIAWAN L 17 S 18 B 21 B 12 FRANSISCO FREDI L 12 K 13 K 13 K 13 GALIH PRAYOGO L 16 S 19 B 22 BS 14 GALIH RINGGO PRAS L 14 S 15 S 19 B 15 M. MALIKI L 12 K 15 S 17 S 16 M. HAFIS BAIHAQI L 16 S 19 B 21 B 17 NURUL BAITUL ALA P 14 S 16 S 19 B 18 RIKI SAPUTRA L 13 K 16 S 17 S 19 SATRIA FEBRIANSYAH L 16 S 19 B 22 BS 20 TRISNI HANDAYANI P 16 S 18 B 21 B

Klasifikasi

Baik Sekali (BS) - - 2 Anak = 10%

Baik (B) - 6 Anak = 30% 12 Anak = 60% Sedang (S) 13 Anak = 65% 12 Anak = 60% 5 Anak = 25% Kurang (K) 7 Anak = 35% 2 Anak = 10% 1 Anak = 5 %

Kurang Sekali (KS) - - -

Observer,


(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 09 Maret 1962 dari pasangan Bapak Poncorejo dan Ibu Hj Samiyem. Penulis merupakan anak ke lima dari lima bersaudara.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Sukoharji II, diselesaikan pada tahun 1975. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri Gadingrejo, diselesaikan pada tahun 1979. Sekolah Guru Olahraga (SGO) Negeri Tanjung Karang diselesaikan tahun 1982. D2 Universitas Terbuka diselesaikan tahun 1998. Saat ini penulis masih mengikuti Program Pendidikan S1 Penjaskes dalam jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.