DESKRIPSI KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS VI SDN 2 WARINGINSARI TIMUR KECAMATAN ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

(1)

ABSTRAK

DESKRIPSI KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS VI SDN 2 WARINGINSARI TIMUR KECAMATAN ADILUWIH

KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

Oleh SUJATMOKO

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa kelas VI di SD Negeri 2 Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih Kabupaten

Pringsewu.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri 2 Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 25 siswa, dengan perincian 10 laki-laki dan 15 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes kebugaran jasmani Indonesia (TKJI). Hasil penelitian : Setiap pelaksanaan menggunakan metode penelitian deskriptif, yang telah dirancang dan dilaksanakan di SD Negeri 2 Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu.

Berdaasarkan hasil data tes kebugaran jasmani siswa SDN 2 Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu yaitu dari 25 siswa terdapat 16 atau 64% siswa yang mencapai tingkat kebugaran jasmani dan 9 siswa atau 36% siswa yang tidak mencapai tingkat kebugaran jasmani

Dengan melihat hasil rekapitulasi tes kebugaran jamani pada setiap item tes, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Waringinsari Timur masih perlu ditingkatkan lagi agar siswa melakukan gerakan sempurna.


(2)

DESKRIPSI KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS VI SDN 2 WARINGINSARI TIMUR KECAMATAN ADILUWIH

KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

Oleh SUJATMOKO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

DESKRIPSI KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS VI SDN 2 WARINGINSARI TIMUR KECAMATAN ADILUWIH

KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

(Skripsi) Oleh SUJATMOKO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Start Lari 40 Meter... 11

2 Cara Pegangan Gantung Angkat Tubuh Putra... 13

3. Pelaksanaan Tes Angkat Gantung... ... 14

4. Cara Pegangan Angkat GantungPutri... 15

5 Pelaksanaan Angkat Gantung Putri... 15

6 Pelaksanaan Tes Baring Duduk... 17

7 Tes Vertical Jump... 18

8 Start Lari Jarak 600 Meter... 20


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR... iv

DAFTAR LAMPIRAN... v

I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah... 3

C. Rumusan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Kegunaan Penelitian... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA... 6

A. Kebugaran Jasmani... 6

B. Komponen Kebugaran Jasmani... 7

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani... 9

D. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI)... 10

E. Hipotesis... 26

III. METODOLOGI PENELITIAN... 22

A. Metodologi ... 27

B. Subyek Penelitian... 28

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian... 28

D. definisi Deskriptif ……… 28

E. Pengukuran Tes Kebugaran Jasmani ……… 29

F. Populasi dan Sampel Penelitian ……… 30

G. Teknik Pengumpulan Data... 30

H. Proses Deskripsi Kebugaran Jasmani... 32

I.Teknik Analisis Data... 33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 34

A. Hasil Penelitian... 34


(6)

V. SIMPULAN DAN SARAN... 40 A. Kesimpulan... 40 B. Saran... 40 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Peneliitian dari FKIP Universitas Lampung 2. Surat Izin Penelitian dari Kepala Sekolah SD Negeri 2

Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu 3. Hasil Analisis Data Setiap Siklus


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Deskripsi Hasil Tes Kebugaran Jasmani per item Kelas VI SDN 2

Waringinsari Timur ...…... 34 2. Deskripsi tes kebugaran jasmani kelas VI SDN 2 Waringinsari Timur 37


(9)

MOTTO


(10)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd.

…………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Wiyono, M.Pd.

…………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(11)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Sujatmoko

NPM : 1013118052

Tempat tanggal lahir : Kaputran, 13 Mei 1969

Alamat : Sukoharjo Kab. Pringsewu

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Deskripsi Kebugaran Jasmani Pada Siswa Kelas VI SDN 2 Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 20 September 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 17 September 2012


(12)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya tulis ini kepada :

1. Kedua Orang Tua ku Tercinta Ayahanda atas jasa mu lah

Ananda untuk mencapai cita-cita.

2. Ibunda ku yang telah mendidikku, memberi kasih sayang,

semangat dan nasehat serta doa demi keberhasilan ku.

3. Istri dan anak-anak Tercinta yang telah memberi semangat,

support, masukan serta saran dalam menyelesaikan Laporan

Skripsi ini.

4. Kepala sekolah dan rekan guru di SDN 2 Waringinsari Timur yang

selalu memberi dukungan.

5. ahabat-sahabatku yang selalu menemani perjuanganku bersama-sama

dari awal sampai akhir masa kuliahku di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung

6. Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung tercinta


(13)

Judul Skripsi : DESKRIPSI KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS VI SDN 2 WARINGINSARI TIMUR KECAMATAN ADILUWIH

KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

Nama Mahasiswa : SUJATMOKO Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118052 Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI Komisi Pembimbing

Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. NIP. 19580127 198503 1 003

Menyetujui,

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembahas

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd Drs. Wiyono, M.Pd.


(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kaputran pada tanggal 13 Mei 1969 dengan nama lengkap Sujatmoko, merupakan anak ke tiga dari enam bersaudara, putra pasangan Bapak Wakijo (Alm) dan Ibu Suratinem.Pendidikan formal yang di tempuh penulis adalah :

1. Sekolah dasar (SD) Negeri 2 Kaputran selesai pada tahun 1983.

2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta Budi Luhur selesai tahun 1986. 3. Sekolah Guru Olahraga (SGO) Swasta 28 Oktober selesai pada tahun

1989.

Pada tahun 2003 penulis diangkat menjadi Guru Bantu sampai tahun 2006, dan bertugas di SDN 6 Bandung Baru, Kecamatan adiluwih Kabupaten Pringsewu,pada tahun 2007 diangkat menjadi PNS dan bertugas di SDN 6 Bandung Baru sampai tahun 2010 dan dimutasi ke SDN 2 Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu pada tahun 2011. Pada tahun 2010 meneruskan jenjang pendidikan kesarjanaan pada Universitas Lampung Jurusan Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dalam Jabatan.


(15)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul “Prediksi Kebugaran Jasmani pada Siswa Kelas VI SDN 2 Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu Tahun 2011

adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

3. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd selaku Penguji Utama yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.

4. Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap Staf dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.


(16)

7. Kepala SD Negeri 2 Bandung Baru yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas VI.

8. Siswa-siswi kelas V SD Negeri 2 Bandung Baru, terimakasih atas waktu dan kerjasamanya.

9. Teman-teman seperjuangan di Program S1 dalam Jabatan terutama kelompok Sukimin, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 17 September 2012 Penulis


(17)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya pendidikan jasmani menurut Djamil (1995:1) ialah suatu bagian dari pendidikan secara keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan pengembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Hasil yang diharapkan dari pendidikan jasmani adalah selain penguasaan berbagai

keterampilan gerak dasar juga kondisi fisik atau derajat sehat yang baik, sehingga dihasilkan tingkat kebugaran jasmani yang prima.

Fungsi pendidikan jasmani menurut Purnomo (Buletin Kesjas Edisi 2/th II/1995:8), yaitu : (1) meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang meliputi kebugaran jasmani dan kesehatan, (2) meningkatkan ketangkasan dan keterampilan, (3) meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan, (4) menambah kehidupan sosial yang kreatif dan rekreatif. Tingkat kebugaran jasmani yang prima ini akan membantu memudahkan bagi siswa dalam mempelajari semua mata pelajaran yang ada di bangku sekolah.

Dalam sebuah penelitian diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kebugaran jasmani yang baik, berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Hal ini terbukti dari hasil tes kebugaran jasmani dan nilai hasil belajar yang diambil dari 10 mata pelajaran. Setelah diklasifikasikan hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan


(18)

2

yang signifikan antara siswa yang mempunyai prestasi belajar baik dengan tingkat kebugaran jasmani baik.

Kebugaran jasmani merupakan salah satu unsur penting yang sangat dibutuhkan seseorang dalam melakukan segala aktivitasnya. Kebugaran jasmani yang baik membuat seseorang mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa merasa kelelahan dan masih mampu untuk melakukan aktivitas lain Kebugaran Jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan kemampuan dan

kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan efisien. Kebugaran Jasmani yang tinggi diperlukan oleh semua orang termasuk usia anak sekolah mulai taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, dengan demikian sioswa akan mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan waktu lebih lama dengan tidak mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki tenaga untuk melakukan kegiatan yang lebih, dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat kebugaran jasmani yang rendah.

Latihan kodisi fisik memegang peranan yang baik pula untuk

mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani. Makin tinggi derajat kebugaran jasmani seseorang maka makin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Dengan kata lain, hasil kerjanya kian produktif kebugaran jasmani kian meningkat.

Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang berbeda-beda sesuai dengan tugas/profesi masing-masing. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang dikelompokkan menjadi kelompok yang berhubungan


(19)

3

dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan kelompok yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness).

Kegiatan olahraga di SDN 2 Waringinsari Timur yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas fisik jasmani siswa ternyata kurang berjalan dengan baik. Kegiatan olahraga hanya dilakukan siswa pada jam pelajaran pendidikan jasmani saja, sedangkan semestinya jam istirahat di sekolah lebih banyak dihabiskan dengan mengobrol sesama siswa dan selebihnya pergi ke kantin untuk jajan.

Mengingat begitu pentingnya tingkat kebugaran jasmani untuk mencapai prestasi yang baik khususnya bagi prestasi belajar siswa kelas VI SDN 2

Waringinsari Timur, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan maksud ingin mengetahui apakah ada pengaruh penerapan penugasan dan pegawasan yang di lakukan oleh orang tua terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa kelas VI SDN 2 Waringinsari timur Tahun 2011.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat didentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya pengetahuan siswa akan manfaat kebugaran jasmani .

2. Minimnya kemampuan siswa tentang makna dan fungsi kebugaran jasmani. 3. Kurangnya pemahaman guru dalam melaksanakan Tes Kebugaran Jasmani


(20)

4

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirimuskan masalah

sebagai berikut : “Bagaimanakah gambaran kebugaran jasmani siswa sekolah dasar kelas VI SDN 2 Waringinsari timur?”.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa kelas VI SDN 2 Waringinsari Timur Tahun 2011.

2. Untuk memperbaiki dan meningkatkan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas VI SDN 2 Waringinsari Timur setelah diberikan penugasan dan pengawasan orang tua.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan bagi:

1. Bagi siswa

Sebagai upaya untuk menambah pengalaman dalam meningkatkan kebugaran jasmaninya.

2. Bagi guru penjas

Sebagai bahan perbandingan untuk meningkatkan tingkat kebugaran jasmani para siswanya melalui berbagai metode yang ada


(21)

5

3. Bagi Program Studi

Sebagai bahan rujukan bagi para mahasiswa yang akan melakukan penelitin yang berkait dengan kebugaran jasmani .

4. Bagi FKIP

Sebagai bahan masukan untuk perpustakaan khususnya bagi mahasiswa yang berminat mengembangkan ilmu keolahragaan dan pendidikan jasmani.


(22)

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kebugaran Jasmani

Menurut Sadoso Sumodisardjono (1989;9),

“Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan

tugasnya sehari-hari dengan mudah tanpa merasakan lelah yang

berlebihan, serta mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya untuk keperluan-keperluan mendadak”.

Pada hakekatnya kebugaran jasmani lebih menggambarkan kualitas

kemampuan organ tubuh dalam menjalankan fungsinya, dan kelangsungan fungsi itu terjadi dalam sebuah sistem. Keseluruhan organ berkerja dalam satu

keterkaitan yang kompleks dan utuh, seperti misalnya sistem peredaran darah, system pernafasan, sistem metabolisme dan lain-lain. Karena itu kebugaran

jasmani, secara umum sering diartikan sebagai “derajat kemampuan seseorang

untuk mejalankan tugas tanpa kelelahan yang berlebihan hingga kemudian ia

masih mampu manjalankan tugas berikutnya’.Sehingga dengan terbentuknya energi tersebut maka akan menentukan kesanggupan tubuh dalam melakukan kegiatan fisik apapun bentuknya.

Bucher dalam Abdullah & Manadji (1994 ; 17), berpendapat bahwa tujuan kebugaran jasmani diklasifikasikan dalam lima aspek, yaitu ;

a. Perkembangan kesehatan, jasmani atau organ-organ tubuh menuju kepada keselarasan antara tubuhnya, badan dan perkembangan jiwa.

b. Perkembangan mental emosional maupun watak disiplin dan sportifitas serta membangkitkan rasa kebanggaan nasional.


(23)

7

c. Perkembangan Neuromuscular.

d. Perkembangan sosial adalah upaya peningkatan kwalitas manusia. e. Perkembangan intele ktual adalah kemampuan mengembangkan IPTEK.

Kebugaran jasmani merupakan salah satu tujuan penting dalam pendidikan jasmani. Program pembinaan yang memanfaatkan aktivitas jasmani untuk tujuan yang bersifat mendidik itu diarahkan pada peningkatan derajat kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Keteraturan

berlatih, dengan intensitas kegiatan yang cukup berat 2. Faktor genetik 3. Kecukupan gizi Antara kesehatan dan kebugaran jasmani ada kaitannya. Seseorang yang memiliki kebugaran jasmani baik, sudah tentu !a juga

akanmemiliki derajat kesehatan yang baik. Berkaitan dengan itu, maka keadaan kecukupan gizi seseorang akan mempengaruhi kemampuan organ tubuhnya untuk berfungsi. Faktor keturunan juga ikut membatasi derajat kebugaran jasmani. Ketiga faktor tersebut perlu diperhatikan dalam membina kebugaran jasmani

B. Komponen Kebugaran Jasmani

Komponen-komponen kebugaran jasmani Menurut PTK Alan Kavi Prasetyo terdiri dari :

a. Daya tahan jantung dan paru-paru (cardiorespiratory), adalah kapasitas sistem jantung, paru-paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.


(24)

8

b. Kekuatan otot.Secara filosofis, kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan kontraksi secara maksimal melawan tahanan atau beban.

c. Daya tahan otot.Daya tahan otot adalah kapasitas otot untuk melakukan kontraksi secara terus menerus pada tingkat intensitas sub maksimal. d. Daya ledak otot.Daya ledak otot adalah gabungan antara kekuatan dan

kecepatan atau pengarahan gaya otot maksimal dengan kecepatan maksimum.

e. Kecepatan reaksi.Kecepatan reaksi adalah waktu yang dipergunakan antara munculnya stimulus atau rangsangan dengan awal reaksi, kemampuan ini tergantung dari organ perasa dalam mengatur stimulus yang dating dan diterima melalui organ penglihatan, pendengaran, gabungan keduannya dan sentuhan.

f. Fleksibilitas.Fleksibilitas adalah kemampuan sendi untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi secara maksimal.

g. Keseimbangan.Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap dan posisi tubuh secara tepat pada saat tetap atau pada saat melakukan gerakan.

h. Koordinasi.Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan atau kerja dengan cepat dan efesien.

i. Kelincahan.Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah gerakan atau arah posisi tubuh dengan cepat yang dilakukan sercara bersama-sama.


(25)

9

j. Ketepatan.Ketepatan adalah sebagai ketrampilan motorik merupakan komponen kesegaran jasmani yang diperlukan dalam kegiatan sehari-hari. k. Reaksi.Reaksi adalah waktu yang dilewatkan stimulus (rangsangan) dan

permulaan dari reaksi atas stimulus tersebut.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebugaran Jasmani a.. Umur.

Kebugaran jasmani anak-anak meningkat sampai mencapai maksimal pada usia 25-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya.

b. Jenis Kelamin.

Sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas anak-anak laki-laki biasanya mempunyai nilai yang jauh lebih besar.

c. Genetik.

Berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas, haemoglobin /sel darah dan serat otot.

d. Makanan.

Daya tahan yang tinggi bila mengkonsumsi tinggi karbohidrat (60-70 %). Diet tinggi protein terutama untuk memperbesar otot dan untuk olahraga yang memerlukan kekuatan otot yang besar.


(26)

10

e. Rokok.

Kadar CO yang terhisap akan mengurangi nilai VO2 maks, yang berpengaruh terhadap daya tahan, selain itu menurut penelitian Perkins dan Sexton, nicotine yang ada, dapat memperbesar pengeluaran energi dan mengurangi nafsu makan.

D. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI)

TKJI dibagi dalam 4 kelompok usia, yaitu : 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-19 tahun.

Sebelum terjun untuk melaksanakan tes dan pengukuran dengan melakukan tes kesegaran jasmani pada siswa-siswi, maka diharapkan guru penjas atau

peneliti dapat memahami dengan baik peraturan dan tata cara pelaksanaan TKJI sehingga diharapkan hasil tes yang diperoleh adalah benar dan dapat dipercaya. 1. Rangkaian Tes

Tes kesegaran jasmani Indonesia usia 10-12 tahun, terdiri dari : a. lari 40 meter

b. gantung angkat tubuh(pull up)selama 30 detik c. baring duduk(sit up)selama 30 detik

d. loncat tegak(vertical jump) e. lari 600 meter

2. Kegunaan Tes

Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani remaja (sesuai kelompok usia masing-masing).


(27)

11

3. Ketentuan Tes

TKJI merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan secara berurutan, terus- menerus dan tidak terputus dengan memperhatikan kecepatan perpindahan butir tes ke butir tes berikutnya dalam 3 menit. Perlu dipahami bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak boleh dibolak-balik , dengan urutan pelaksanaan tes sebagai berikut : Pertama : Lari 40 meter

Kedua : - gantung angkat tubuh untuk putra (pull up) - gantung siku tekuk untuk putri (tahanpull up) Ketiga : Baring duduk (sit up)

Keempat : Loncat tegak (vertical jump)

Kelima : - Lari 1000 meter (usia 13-15 tahun) / 1200 meter (usia 16-19 tahun)

- Lari 800 meter (usia 13-15 tahun) / 1000 meter (usia 16-19 tahun)

4. Petunjuk Umum Peserta

a. Dalam kondisi sehat dan siap untuk melaksanakan tes b. Diharapkan sudah makan maksimal 2 jam sebelum tes

c. Memakai sepatu dan pakaian olahraga d. Melakukan pemanasan(warming up) e. Memahami tata cara pelaksanaan tes


(28)

12

f. Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes maka tidak mendapatkan nilai / gagal.

Petugas

a. Mengarahkan peserta untuk melakukan pemanasan (warming up) b. Memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat petugas

c. Memberikan pengarahan kepada peserta tentang petunjuk pelaksanaaan tes dan mengijinkan mereka untuk mencoba gerakan-gerakan tersebut.

d. Memperhatikan kecepatan perpindahan pelaksanaan butir tes ke butir tes berikutnya dengan tempo sesingkat mungkin dan tidak menunda waktu

Gambar 1. Start lari 40 Meter

e. Tidak memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes atau lebih

f. Mencatat hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau per butir tes

5. Petunjuk Pelaksanaan Tes Lari 50 / 60 Meter

a. Tujuan


(29)

13

b. Alat dan Fasilitas; (1) Lintasan lurus, rata, tidak licin, mempunyai lintasan lanjutan, berjarak 40 meter, (2) Bendera start, (3) Peluit, (4) Tiang pancang, (5) Stop watch, (6) Serbuk kapur, (7) Formulir TKJI, dan (8) Alat tulis c. Petugas Tes

(1) Petugas pemberangkatan

(2) Pengukur waktu merangkap pencatat hasil tes

d. Pelaksanaan

(1) Sikap permulaaan

Peserta berdiri dibelakang garis start (2) Gerakan

a) pada aba-aba “SIAP” pesertamengambil sikap start berdiri, siap untuk lari

b) pada aba-aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish

(3) Lari masih bisa diulang apabila peserta : a) mencuri start

b) tidak melewati garis finish c) terganggu oleh pelari lainnya d) jatuh / terpeleset

(4) Pengukuran waktu

Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai pelari melintasi garis Finish


(30)

14

- hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50 / 60 meter dalam satuan detik

- waktu dicatat satu angka dibelakang koma

Tes Gantung Angkat Tubuh untuk Putra, Tes Gantung Siku Tekuk untuk Putri

a) Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu

b) Alat dan fasilitas 1) lantai rata dan bersih

2) palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan dengan ketinggian

peserta. Pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾ inchi 3) stopwatch

4) serbuk kapur atau magnesium karbonat 5) alat tulis

c) Petugas tes

1) pengamat waktu

2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil

d) Pelaksanaan Tes Gantung Angkat Tubuh 30 detik (Untuk Putra) 1) Sikap permulaan

Peserta berdiri di bawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang tunggai selebar bahu (gambar 3). Pegangan telapak


(31)

15

tangan menghadap ke arah letak kepala

Gambar 2. Cara Memegang Gantung Angkat Tubuh Putra

2) Gerakan(Untuk Putra)

a) Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau berada di atas palang tunggal (lihat gambar 4) kemudian kembali ké sikap permulaan. Gerakan ini dihitung satu kali.

b) Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai ujung kaki tetáp merupakan satu garis lurus.

c) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang, tanpa istirahat sebanyak mungkin selama 30 detik.


(32)

16

3) Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila:

a) pada waktu mengangkat badan, peserta melakukan gerakan mengayun

b) pada waktu mengangkat badan, dagu tidak menyentuh palang tunggal

c) pada waktu kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus

e) Pencatatan Hasil

1) yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna. 2) yang dicatat adaiah jumlah (frekuensi) angkatan yang dapat dilakukan

dengan sikap sempurna tanpa istirahat selama 30 detik. 3) Peserta yang tidak mampu melakukan Tes angkatan tubuh ini, walaupun teiah berusaha, diberi nilai nol (0).

f) Pelaksanaan Tes Gantung Siku Tekuk( Untuk Putri)

Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta. 1) Sikap perrnulaan

Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah kepala (Lihat gambar)


(33)

17

2) Gerakan

Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai dengan mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal (Iihat gambar)

Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin (dalam hitungan detik)

Gambar 5. Pelaksanaan Angkat Gantung Putri

g) Pencatatan Hasil

Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk

mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan detik. Peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas maka dinyatakan gagal dan diberikan nilai nol (0).

3. Tes Baring Duduk (Sit Up) Selama 60 detik a. Tujuan

Mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.

b. Alat dan fasilitas; (1) lantai / lapangan yang rata dan bersih, (2) stopwatch, (3) alat tulis, (4) alas / tikar / matras dll

c. Petugas tes


(34)

18

2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil d. Pelaksanaan

1) sikap permulaan

a) berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90˚

dengan kedua jari-jarinya diletakkan di belakang kepala.

b) Peserta lain menekan / memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat.

Gambar 6. Pelaksanaan Tes Baring Duduk 2) Gerakan

a) Gerakan aba-aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk

sampai kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap awal.


(35)

19

e. Pencatatan Hasil

1) Gerakan tes tidak dihitung apabila :

- pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi - kedua siku tidak sampai menyentuh paha

- menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh 2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat

dilakukan dengan sempurna selama 30 detik

3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0)

4. Tes Loncat Tegak (Vertical Jump) a. Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak / tenaga eksplosif b. Alat dan Fasilitas

1) Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding yang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka nol (0) pada papan tes adalah 150 cm, (2) Serbuk kapur, (3) Alat penghapus papan tulis, dan (4) Alat tulis

c. Petugas Tes

Pengamat dan pencatat hasil d. Pelaksanaan Tes

1) Sikap permulaan

a) Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur atau magnesium karbonat


(36)

20

b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada sisi kanan atau kiri badan peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan bekas jari.

Gambar 7. Tes Vertical Jump 2) Gerakan

a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayun ke belakang. Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas

b) Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh diselingi peserta lain

e. Pencatatan Hasil

1) Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak 2) Ketiga selisih hasil tes dicatat

3) Masukkan hasil selisih yang paling besar

5. Tes Lari 600 meter a. Tujuan


(37)

21

Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung paru, peredaran darah dan pernafasan

b. Alat dan Fasilitas; (1) Lintasan lari, (2) Stopwatch, (3) Bendera start, (4) Peluit, (5) Tiang pancang, (6) Alat tulis

c. Petugas Tes

1) Petugas pemberangkatan 2) Pengukur waktu

3) Pencatat hasil

4) Pengawas dan pembantu umum d. Pelaksanaan Tes

1) Sikap permulaan

Peserta berdiri di belakang garis start 2) Gerakan

a) Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk lari

Gambar 8. Start Lari Jaraj 600 Meter

b) Pada aba-aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin menuju garis


(38)

22

Gambar 9 Finish Lari 600 Meter

e. Pencatatan Hasil

1) Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat sampai peserta tepat melintasi garis finish

2) Hasil dicatat dalam satuan menit dan detik. Contoh : 3 menit 12 detik maka ditulis 3’ 12”

A. Penugasan dan pengawasan orang tua Pertumbuhan Fisik atau Jasmani

1. Perkembangan fisik atau jasmani anak sangat berbeda satu sama lain, sekalipun anak-anak tersebut usianya relatif sama, bahkan dalam kondisi ekonomi yang relatif sama pula. Sedangkan pertumbuhan anak-anak berbeda ras juga menunjukkan perbedaan yang menyolok. Hal ini antara lain disebabkan perbedaan gizi, lingkungan, perlakuan orang tua terhadap anak, kebiasaan hidup dan lain-lain.

2. Nutrisi dan kesehatan amat mempengaruhi perkembangan fisik anak. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan pertumbuhan anak menjadi lamban, kurang berdaya dan tidak aktif. Sebaliknya anak yang memperoleh makanan yang bergizi, lingkungan yang menunjang,


(39)

23

perlakuan orang tua serta kebiasaan hidup yang baik akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.

3. Olahraga juga merupakan faktor penting pada pertumbuhan fisik anak. Anak yang kurang berolahraga atau tidak aktif sering kali menderita kegemukan atau kelebihan berat badan yang dapat mengganggu gerak dan kesehatan anak.

4. Orang tua harus selalu memperhatikan berbagai macam penyakit yang sering kali diderita anak, misalnya bertalian dengan kesehatan penglihatan (mata), gigi, panas, dan lain-lain. Oleh karena itu orang tua selalu

memperhatikan kebutuhan utama anak, antara lain kebutuhan

gizi,kesehatan dan kebugaran jasmani yang dapat dilakukan setiap hari sekalipun sederhana.

Perkembangan Intelektual dan Emosional

1. Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai faktor utama, antara lain kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang tua. Akibat terganggunya perkembangan intelektual tersebut anak kurang dapat berpikir operasional, tidak memiliki kemampuan mental dan kurang aktif dalam pergaulan maupun dalam berkomunikasi dengan teman-temannya.

2. Perkembangan emosional berbeda satu sama lain karena adanya perbedaan jenis kelamin, usia, lingkungan, pergaulan dan pembinaan orang tua maupun guru di sekolah. Perbedaan perkembangan emosional tersebut juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik dan bangsa.


(40)

24

3. Perkembangan emosional juga dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan kecemasan, rasa takut dan faktor-faktor eksternal yang sering kali tidak dikenal sebelumnya oleh anak yang sedang tumbuh. Namun sering kali juga adanya tindakan orang tua yang sering kali tidak dapat mempengaruhi perkembangan emosional anak. Misalnya sangat dimanjakan, terlalu banyak larangan karena terlalu mencintai anaknya. Akan tetapi sikap orang tua yang sangat keras, suka menekan dan selalu menghukum anak

sekalipun anak membuat kesalahan sepele juga dapat mempengaruhi keseimbangan emosional anak.

4. Perlakuan saudara serumah (kakak-adik), orang lain yang sering kali bertemu dan bergaul juga memegang peranan penting pada perkembangan emosional anak.

5. Dalam mengatasi berbagai masalah yang sering kali dihadapi oleh orang tua dan anak, biasanya orang tua berkonsultasi dengan para ahli, misalnya dokter anak, psikiatri, psikolog dan sebagainya. Dengan berkonsultasi tersebut orang tua akan dapat melakukan pembinaan anak dengan sebaik mungkin dan dapat menghindarkan segala sesuatu yang dapat merugikan bahkan memperlambat perkembangan mental dan emosional anak. 6. Stres juga dapat disebabkan oleh penyakit, frustasi dan ketidakhadiran

orang tua, keadaan ekonomi orang tua, keamanan dan kekacauan yang seringkali timbul. Sedangkan dari pihak orang tua yang menyebabkan stres pada anak biasanya kurang perhatian orang tua, sering kali mendapat marah bahkan sampai menderita siksaan jasmani, anak disuruh melakukan


(41)

25

sesuatu di luar kesanggupannya menyesuaikan diri dengan lingkungan, penerimaan lingkungan serta berbagai pengalaman yang bersifat positif selama anak melakukan berbagai aktivitas dalam masyarakat.

Perkembangan Moral, Sosial, dan Sikap

1. Kepada orang tua sangat dianjurkan bahwa selain memberikan bimbingan juga harus mengajarkan bagaimana anak bergaul dalam masyarakat dengan tepat, dan dituntut menjadi teladan yang baik bagi anak, mengembangkan keterampilan anak dalam bergaul dan memberikan penguatan melalui pemberian hadiah kepada ajak apabila berbuat atau berperilaku yang positif.

2. Terdapat bermacam hadiah yang sering kali diberikan kepada anak, yaitu yang berupa materiil dan non materiil. Hadiah tersebut diberikan dengan maksud agar pada kemudian hari anak berperilaku lebih positif dan dapat diterima dalam masyarakat luas.

3. Fungsi hadiah bagi anak, antara lain: (a) memiliki nilai pendidikan, (b) memberikan motivasi kepada anak, (c) memperkuat perilaku dan (d) memberikan dorongan agar anak berbuat lebih baik lagi.

4. Fungsi hukuman yang diberikan kepada anak adalah: (a) fungsi restruktif, (b) fungsi pendidikan, (c) sebagai penguat motivasi.

Syarat pemberian hukuman adalah: (a) segera diberikan, (b) konsisten, (c) konstruktif, (d) impresional artinya tidak ditujukan kepada pribadi anak melainkan kepada perbuatannya, (e) harus disertai alasan, (f) sebagai alat kontrol diri, (g) diberikan pada tempat dan waktu yang tepat.


(42)

26

B. Model Latihan Penugasan

Adapun model latihanya ialah dengan cara pemberian tugas (task teaching) pengajaran individu (individual teaching), Berdasarkan pengamatan dan pengalaman mengajar yang selama ini dilakukan, untuk mengatasi dan meningkatkan kebugaran anak perlu peran yang besar dari orang tua dengan memberikan penugasan ataupun pengawasan terhadap anak dalam upaya meningkatkan kebugaran anak.

Adapun penugasan dan pengawasan yang dilakukan oleh orang tua antara lain ; 1. Menyuruh anak melakukan berbagai aktivitas positif misalnya olah raga

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan petunjuk arah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah : “Jika deskripsi kebugaran jasmani diterapkan pada siswa kelas VI SDN 2 Waringinsari Timur maka tingkat kebugaran jasmani dapat ditingkatkan”.


(43)

27

III. METODE PENELITIAN

A. Metodologi

Metodologi adalah ”Ilmu yang membahas tentang jalan atau cara

mendapatkan sesuatu atau data dengan menggunakan teknik serta alat-alat yang sistematis dalam rangka mendapatkan suatu hal yang diinginkan” (Winarno Surachmad, 1986: 105). Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (1981:4) Metodologi adalah ”suatu usaha untuk menentukan, mengembangkan serta menguji kebenaran suatu pengetahuan , usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah”.

Dari pengertian diatas maka dapat penulis kemukakan bahwa metodologi penelitian adalah metode yang digunakan seorang peneliti dalam usahanya memperoleh hasil yang diinginkan atau diharapkan dari penelitian yang

diharapkan. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Kartono Kartini (1986: 415) berpendapat bahwa: ”Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini diarahkan untuk menetapkan sifat suatu situasi pada waktu penyelidikan itu dilaksanakan.


(44)

28

Dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan seperti yang ditemua dalam penelitian eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah

untuk melukiskan vriabel atau kondisi ”apa adanya” dalam situasitertentu.

B. Subyek Penelitian

Yang dimaksud subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 2 Waringinsari Timur berjumlah 25 orang, dengan

pertimbangan bahwa siswa di kelas tersebut memiliki tingkat kebugaran jasmani yang kurang.

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Waringinsari Timur pada siswa kelas VI.

b. Pelaksanaan Penelitian

Lama waktu yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah satu bulan.

D. Definisi Deskripsi

Deskripsi kebugaran jasmani siswa kelas VI SDN 2 Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu dapat dijelaskan sebagai berikut: Deskripsi: Pengertian deskripsi menurut Yandianto (1978: 87), adalah

pemaparan atau gambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Jadi yang dimaksud dengan deskripsi dalam penelitian ini adalah menceritakan ,


(45)

29

memaparkan dan menggambarkan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas VI SDN 2 Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu. Pengertian tingkat kebugaran jasmani menurut pendapat Suharto, dkk (2000: 71), adalah klasifikasi kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Jadi yang dimaksud dengan tingkat kebugaran jasmani dalam penelitian ini adalah tingkat kemampuan fisik siswa yang diukur dengan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI).

Pengertian siswa dalampenelitian ini adalah seluruh murid kelas VI semester 2 yang terdaftar di SDN 2 Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu.

E. Pengukuran Tes Kebugaran Jasmani

Untuk mengungkapkan data tentang kebugaran jasmani siswa kelas VI SDN 2 Waringinsari Timur, penambilan datanya menggunakan Tes Kebugaran jasmani Indonesia (TKJI). Seorang siswa yang dapat melakukan tes dengan baik memiliki tingkat kebugaran jasmani yang terbagi dalam 5 klasifikasi, yaitu: baik sekali, baik, sedang, kurang, dan kurang sekali. Adapun uji tes kebugaran jasmani pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

1) Menentukan siswa yang akan dijadikan sampel penelitian. 2) Persiapan alat-alat yang akan digunakan.


(46)

30

3) Tenaga pelaksana tes, berhubung tes harus dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan maka peneliti bekerjasama dengan tenaga pelaksana yang lain.

4) Tahap pelaksanaan tes.

5) Mengumpulkan hasil tes dengan kartu penelitian Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.

F. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDN 2 Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 240 siswa. Menurut Sutrisno hadi (1983: 2) populasi adalah kumpulan individu-individu yang terdapat disuatu daerah. Jadi populasi adalah suatu sasaran atau objek dalam penelitian, yang dalam penelitian adalah siswa SDN 2 Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu.

2. Sampel

Mengingat populasi dalam penelitian ini terlalu banyak, maka

penelitiannya adalah penelitian populasi dengan objek penelitian seluruh siswa kelas VI SDN 2 Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih

Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 25 siswa.

G. Teknik Pengumpulan data

Data dikumpulkan melalui Tes dan Pengukuran. Dalam pelaksannan tes kebugaran jasmani dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara mengukur


(47)

31

bagian-bagian komponen tersebut atau secara keseluruhan.Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti melakukan tes kebugaran secara keseluruhan yang mengacu pada ”Tes Kebugaran Jasmani Indonesia(TKJI) Untuk Umur 10-12 Tahun” dengan rangkian tesnya sebagai berikut:.

• Lari 40 meter • Gantung siku tekuk • Baring duduk, 30 detik • Loncat tegak

• Lari, 600 meter

Rangkaian Tes untuk umur 10-12 tahun ini mempunyai nilai reabilitas, yaitu. • Untuk putra 911

• Untuk putri 942 Sedangkan nilai validitasnya.

• Untuk putra 884 - (Aiteken) • Untuk putri 897 - (Aiteken) Alat dan Fasilitas yang dipergunakan berupa:

a. Lintasan lari atau lapangan yang datar dan tidal licin b. Stopwatch

c. Bendera start d. Tiang pancang e. Nomor dada f. Palang tunggal


(48)

32

h. Serbuk kapur i. Penghapus

j. Formulir tes dan alat tulis k. Peluit

l. Dll

Tes ini merupakan satu rangkaian tes kebugaran jasmani Indonesia untuk umur 10-12 tahun. Oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan sesuai urutannya (Depdikbud, 1995, Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Untuk Umur 10-12 Tahun)

H. Proses Deskripsi Kebugaran Jasmani Rencana :

1. Menyiapkan alat dan tempat untuk melakukan tes.

2. Menyiapkan siswa untuk mengikuti tes yang sudah di rencanakan

Tindakan :

1. Memberikan penjelasan, mengenalkan rangkaian tes yang akan digunakan. 2. Melakukan gerakan atau latihan tes Kebugarab Jasmani

Observasi :

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi dan diberikan waktu pengulangan. Pada pertemuan berikutnya dilakukan tes menggunakan tes kebugaran jasmani. Hasil tes pada di analisis menggunakan persentase.


(49)

33

Refleksi :

1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan hasil latihan sangat berpengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswa, namun masih terdapat kekurangan.

I. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui tes dan pengukuran melalui Norma Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) selanjutnya data dianalisis untuk

mengetahui klasifikasi masing-masing anggota populasi penelitian yang membagi tingkat kebugaran jasmani menjadi 5 kategori, yaitu: Baik Sekali (BS), Baik (B), Sedang (S), Kurang (K) dan Kurang Sekali (KS).


(50)

40

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Siswa yang termasuk kedalam kategori baik sekali berjumlah 0 %siswa 2. Siswa yang termasuk kedalam kategori baik berjumlah 1 siswa atau 4% 3. Siswa yang termasuk kedalam kategori sedang berjumlah 15 atau 60%

Siswa

4. Siswa yang masuk dalam kategori kurang berjumlah 9 atau 36% siswa. 5. Siswa yang masuk dalam kategori kurang sekali berjumlah 0 atau 0%

siswa.

Maka dapat disimpulkan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas VI SDN 2 Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih kabupaten Pringsewu pada tingkat klasifikasi sedang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:,

1. Untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang baik, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek penelitian dari aspek yang berbeda pula.


(51)

41 2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan yang

berbeda

3. Untuk menjaga kebugaran jasmani yang stabil sebaiknya kita melakukan olahraga yang teratur dimulai dari tingkat olahraga yang ringan hingga ketingkat olahraga yang berat.


(52)

Daftar Pustaka

.

Abdullah, A.Manadji, A. 1994, Materi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Erlangga, Jakarta.

Alan Kavi Prasetyo, 2000, Penelitian Tindakan Kelas, www.kebugaran jasmani wikipedia.com

Djamil Ibrahim. 1995. Makalah:Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Balitbang Depdikbud.

Kartono, Kartini, 1986,Pengantar Metodologi Riset Sosial, Alumni Bandung. Muhadjir, Noeng, 1997.Pedoman Pelaksanaan Penelitian Kaji Tindak, BPGSD,

Yogyakarta.

Purnomo Ananto. 1995. Buletin Kesegaran Jasmani Edisi 2/tahun II: Pengaruh Kesegaran Jasmani Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP. Jakarta: Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi Depdikbud.

Sumodisardjono, sadoso, 1989, Pengetahuan Praktisi Kesehatan dan Olahraga, PT. Gramedia, Jakarta.

Surachmad, Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmaih Dasar dan Metode Teknik, PT. Tarsiti, Bandung.

Sutrisno Hadi, 1989, Metodologi Research 2, Yogyakarta: Andi Offset

Unverstas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press, Bandar Lampung.


(53)

(1)

h. Serbuk kapur i. Penghapus

j. Formulir tes dan alat tulis k. Peluit

l. Dll

Tes ini merupakan satu rangkaian tes kebugaran jasmani Indonesia untuk umur 10-12 tahun. Oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan sesuai urutannya (Depdikbud, 1995, Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Untuk Umur 10-12 Tahun)

H. Proses Deskripsi Kebugaran Jasmani Rencana :

1. Menyiapkan alat dan tempat untuk melakukan tes.

2. Menyiapkan siswa untuk mengikuti tes yang sudah di rencanakan

Tindakan :

1. Memberikan penjelasan, mengenalkan rangkaian tes yang akan digunakan. 2. Melakukan gerakan atau latihan tes Kebugarab Jasmani

Observasi :

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi dan diberikan waktu pengulangan. Pada pertemuan berikutnya dilakukan tes menggunakan tes kebugaran jasmani. Hasil tes pada di analisis menggunakan persentase.


(2)

33

Refleksi :

1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan hasil latihan sangat berpengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswa, namun masih terdapat kekurangan.

I. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui tes dan pengukuran melalui Norma Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) selanjutnya data dianalisis untuk

mengetahui klasifikasi masing-masing anggota populasi penelitian yang membagi tingkat kebugaran jasmani menjadi 5 kategori, yaitu: Baik Sekali (BS), Baik (B), Sedang (S), Kurang (K) dan Kurang Sekali (KS).


(3)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Siswa yang termasuk kedalam kategori baik sekali berjumlah 0 %siswa 2. Siswa yang termasuk kedalam kategori baik berjumlah 1 siswa atau 4% 3. Siswa yang termasuk kedalam kategori sedang berjumlah 15 atau 60%

Siswa

4. Siswa yang masuk dalam kategori kurang berjumlah 9 atau 36% siswa. 5. Siswa yang masuk dalam kategori kurang sekali berjumlah 0 atau 0%

siswa.

Maka dapat disimpulkan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas VI SDN 2 Waringinsari Timur Kecamatan Adiluwih kabupaten Pringsewu pada tingkat klasifikasi sedang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:,

1. Untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang baik, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek penelitian dari aspek yang berbeda pula.


(4)

41 2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan yang

berbeda

3. Untuk menjaga kebugaran jasmani yang stabil sebaiknya kita melakukan olahraga yang teratur dimulai dari tingkat olahraga yang ringan hingga ketingkat olahraga yang berat.


(5)

Alan Kavi Prasetyo, 2000, Penelitian Tindakan Kelas, www.kebugaran jasmani wikipedia.com

Djamil Ibrahim. 1995. Makalah:Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Balitbang Depdikbud.

Kartono, Kartini, 1986,Pengantar Metodologi Riset Sosial, Alumni Bandung. Muhadjir, Noeng, 1997.Pedoman Pelaksanaan Penelitian Kaji Tindak, BPGSD,

Yogyakarta.

Purnomo Ananto. 1995. Buletin Kesegaran Jasmani Edisi 2/tahun II: Pengaruh Kesegaran Jasmani Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP. Jakarta: Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi Depdikbud.

Sumodisardjono, sadoso, 1989, Pengetahuan Praktisi Kesehatan dan Olahraga, PT. Gramedia, Jakarta.

Surachmad, Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmaih Dasar dan Metode Teknik, PT. Tarsiti, Bandung.

Sutrisno Hadi, 1989, Metodologi Research 2, Yogyakarta: Andi Offset

Unverstas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press, Bandar Lampung.


(6)

Dokumen yang terkait

DISKRIPSI KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS V, KELAS VI, PUTRA DAN PUTRI SD NEGERI 2 GOTONG ROYONG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

0 10 42

PENINGKATAN GERAK DASAR HAND STAND ROLL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK (GROUP TEACHING) PADA SISWA KELAS VI SDN 6 ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU

0 27 55

PERBEDAAN KEBUGARAN JASMANI PUTRA DAN PUTRI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

0 12 61

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI LATIHAN SIRKUIT PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

1 16 32

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR DI SDN 1 PRINGSEWU TIMUR KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 6 61

TEACHERS’ UNDERSTANDING ABOUT THE LAW OF CHILD PROTECTION TO STUDENT (Studies to The Teachers’ at SD Negeri 2 Waringinsari Timur, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu) PEMAHAMAN GURU TENTANG UU PERLINDUNGAN ANAK PADA SISWA (Studi pada Guru SD Negeri 2

1 10 102

UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI SENAM KEBUGARAN JASMANI 2008 SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 GEMURUH KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 2 60

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V, VI SD NEGERI 2 KANCILAN KECAMATAN KEMBANG KABUPATEN JEPARA TAHUN 2011.

0 0 2

Deskripsi Problematika Kebugaran Jasmani

0 1 6

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MENGGUNAKAN AGILITY WARMING GAMES PADA SISWA KELAS VI MIS

0 0 10