Pengemasan Penyimpanan Pengemasan dan Penyimpanan

i. Pembakaran baking. Roti dipanggang atau di bakar dalam oven pada suhu kira-kira 205 C. Suhu pemanggangan roti kecil sekitar 220-230C selama 14-18 menit. Proses pengovenan dapat dikatakan selesai apabila kulit atas dari roti telah berwarna coklat. Hal itu dapat terjadi dikarenakan reaksi browning yang terjadi antara protein dan karbohidrat. Roti yang dihasilkan dapat berkualitas baik apabila bagian dalam roti berwarna putih dan empuk dan kulit bagian atas berwarna coklat.

E. Pengemasan dan Penyimpanan

Setelah produk roti dihasilkan, perlu penanganan selanjutnya agar roti terjual di pasar, seperti pengemasan. Pasalnya konsumen lebih tertarik membeli produk dengan kemasan menarik. Selain itu, penanganan lainnya yang perlu diperhatikan yaitu cara penyimpanan. Masalahnya, tidak selamanya produk yang dihasilkan langsung dijual, terutama untuk roti kering.

1. Pengemasan

Bahan kemasan yang sesuai dengan produk roti kecik yaitu plastik, kertas dan karton. Plastik mempunyai keunggulan mudah dibentuk dan transparan. Selain itu plastik yang kedap udara dapat memperpanjang umur simpan roti. Pengemasan yang digunakan dalam Perusahaan Ganep’s adalah jenis plsatik polypropylene . Kemasan polypropylene memiliki permeabilitas uap air 1,5 , permeabilitas terhadap oksigen hingga 0,52 , daya absorsi terhadap air per 24 jam sebesar 0,01-0,03. Kemudian ditutup dengan sealer cara mengemas harus benar-benar rapat, bila diketahui kurang rapat diulang kembali dengan kemasan yang baru. Setelah dikemas rapat kemudian kemasan diberi tanggal kadaluarsa. Informasi yang diperoleh dari dalam kemasan roti kecik, roti garut dan roti tawar diperusahaan ganep’s adalah sebagai berikut: Tabel. 3. Infomasi Yang Diperoleh Dari Kemasan Roti Garut. Labeling Kecik Garut Tawar Nama perusahaan v v v Kode produksi v v - Komposisi bahan v - - Tanggal kadaularsa v v - Berat bahan gr v v - Sumber: Perusahaan Ganep’s. Keterangan : V = ada - = tidak ada

2. Penyimpanan

Setelah roti kering dikemas primer dengan menggunakan plastik PP kemudian dimasukan kedalam kemasan kardus. Kardus tersebut diletakan di atas lantai yang dilapisi dengan papan kayu sehingga produk roti tersebut tidak berhubungan langsung dengan lantai. Hal ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi produk dengan lingkungan sekitar. Penyimpanan dilakukan tidak lebih dari tiga minggu dengan menerapkan sistem FIFO Fist In Fist Out yaitu produk roti yang masuk gudang lebih dahulu akan dipasarkan terlebih dahulu. Gudang selalu dijaga kebersihannya, supaya tidak ada gangguan serangga. Pada saat memindahkan produk dari gudang kedalam mobil box dilakukan dengan hati-hati, dan ditata dengan rapi agar roti tidak rusak dalam perjalanan. Roti jenis basah dipasarkan langsung dan tidak memerlukan penyimpanan. Hal ini mengingat bahwa produk roti basah hanya tahan selama tiga hari. Menurut Soekarto 1990 penggudangan sangat berpengaruh terhadap mutu produk. Selama penggudangan terutama dalam waktu yang lama perubahan mutu berlangsung secara terus menerus. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penurunan mutu produk dalam gudang yaitu suhu, kelembaban, pengeraman mikrobia, dan kebocoran kemasan.

F. Pemasaran