Penyebab Anemia Gejala Anemia Pencegahan Anemia Defisinesi Zat Besi

Anemia defisiensi besi pada wanita hamil mempunyai dampak buruk, baik pada ibunya maupun terhadap janinnya. Ibu hamil dengan anemia berat lebih memungkinkan terjadinya partus premature dan memiliki berat badan lahir rendah serta dapat meningkatkan kematian perinatal. Menurut WHO 40 kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan kebanyakkan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Mengingatnya besarnya dampak buruk dari anemia defisiensi besi pada wanita hamil dan janin, maka perlu perhatian yang cukup dan dengan diagnose yang cepat serta pelaksanaan yang tepat komplikasi dapat diatasi serta akan mendapat prognosa yang lebih baik. Miyata,2010.

2.4.2 Penyebab Anemia

Anemia mempunyai beberapa penyebab Manuaba ,2002 yaitu: a. Anemia Defisiensi Besi Defisiensi besi iron deflection, eritropoesin defisiensi iron deficient erythropoesis. b. Anemia karena infeksi Infeksi karena cacing tambang, infeksi malaria, infeksi HIV c. Anemia karena kekurangan asam folat Megaloblastik anemia, gangguan proses pembentukan eritrosit, asam folate makanan kurang karena makanan terlalu lama di rebus, dan memanaskan makanan yang berulang. d. Anemia kelainan hemoglobin Siklus sel anemia, talasemia anemia.

2.4.3 Gejala Anemia

Universitas Sumatera Utara Gejala-gejala anemia menurut WHO Manuaba,2002 dapat dilihat sebagai berikut: 1. Apabila Hb kurang dari 11 gr - Pusing, cepat lelah, prestasi kerja menurun 2. Apabila Hb kurang dari 8 gr - Tampak pucat, pusing, nyeri di dada, sukar bernafas Anemia gizi besi yang berkelanjutan semakin parah akan mempengaruhi struktur dan fungsi epitel, terutama lidah,kuku, mulut dan lambung, timbul rasa sakit pada tenggorokan saat menelan.

2.4.4 Pencegahan Anemia Defisinesi Zat Besi

Pada saat ibu hamil mempunyai kebutuhan yang sangat banyak yang diperlukan untuk proses perkembangan janin yang didalam kandungannya. Pada saat ibu hamil harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal harganya. Gizi pada waktu hamil harus di tingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi dan minum cukup cairanmenu seimbang a. Energi Kehamilan yang sehat pada ibu dan janin dapat diperoleh dengan gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Energi adalah faktor penentu gizi yang utama untuk pertambahan berat badan kehamilan meskipun kekurangan zat gizi tertentu dapat menghambat pertambahan berat badan tersebut.Evawany,2010. Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikkan berat badan sebesar 11-13 kg. Ibu hamil membutuhkan tambahan energi sebesar 300 kalori perhari atau sekitar 15 lebih banyak dari jumlah normalnya yaitu sekitar 2800-3000 kalori dalam satu hari. Universitas Sumatera Utara Sumber energi dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak. Karbohidrat dapat di peroleh dari beras,jagung,ubi,kentang, dan lain-lain. Sumber lemak terdiri dari lemak nabati dan lemak hewani. Sumber lemak nabati dapat diperoleh dari minyak kelapa sawit,minyak sayur dan margarine sedangkan dari lemak hewani dapat diperoleh dari mentega, susu dan keju. Huliana.M, 2007. b. Protein Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk pertumbuhan janin, uterus, plasenta selain itu untuk pertumbuhan payudara dan sirkulasi ibu protein plasma, hemoglobin. Protein yang dianjurkan adalah protein hewani seperti daging, susu, telur, dan ikan. .Kusmiyati.Y, 2008. Sumber zat pembangun dapat diperoleh dari protein. Seperti halnya energi, protein wanita hamil lebih banyak dari kebutuhan wanita normal. Kebutuhan protein yang dianjurkan sekitar 80 gramhari. Dari jumlah tersebut sekitar 70 dipakai untuk kebutuhan janin dalam kandungan. Protein dibutuhkan untuk membentuk plasenta, menambah unsur-unsur cairan darah, terutama hemoglobin dan plasma.sumber protein antara lain: ikan, udang,daging, hati, telur, susu, tahu, tempe kacang hijau, dan lain-lain. Huliana.M, 2008. c. Zat Besi Tubuh mengalami perubahan yang signifikan saat hamil. Jumlah darah dalam tubuh meningkat sekitar 20-30 sehingga memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan besi dan vitamin untuk membuat hemoglobin. Ketika hamil, tubuh membuat lebih banyak darah untuk bayinya. Tubuh memerlukan darah hingga 30 lebih banyak daripada ketika Universitas Sumatera Utara tidak hamil. Jika tubuh tidak memiliki cukup zat besi, tubuh tidak dapat membuat sel-sel darah merah yang dibutuhkan untuk membuat darah yang lebih banyak. Proverawati.A, 2011. Di Indonesia, pil besi yang digunakan dalam suplemen zat besi adalah ferrous sulfat. Senyawa ini tergolong murah dan dapat di absorpsi sampai 20. Kendala utama dalam suplemen zat besi ini adalah kesulitan dalam mematuhi untuk meminum pil karena kurangnya kesadaran akan pentingnya masalah anemia defisiensi besi. Akibat dari meminum pil besi ini terdapat pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, konstipasi, dan diare. Namun frekuensi efek samping ini tergantung pada dosis zat dalam pil, semakin tinggi dosis yang diberikan maka kemungkinan efek samping akan semakin besar. Departemen Kesehatan telah melaksanakan program penanggulangan anemia gizi besi dengan membagikan Tablet Tambah Darah TTD kepada ibu hamil sebanyak 1 tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan. Depkes RI, 1995. Agar penyerapan besi dapat maksimal, dianjurkan minum tablet zat besi dengan air minum yang sudah dimasak. Vitamin C, vitamin A, Zn, asam folat juga dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Manfaat lain dari mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A, karena makanan sumber zat besi biasanya merupakan sumber vitamin A.Waryana, 2010.Program suplemen zat besi lebih efektif dengan penambahan vitamin A karena meningkatkan pemanfaatan besi untuk membentuk hemoglobin d. Kalsium Universitas Sumatera Utara Kalsium semakin dibutuhkan ibu hamil saat memasuki trimester kedua dan ketiga kehamilan. tetapi pada trimester awal ibu juga di anjurkan untuk mengkonsumsi kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi janin. Kebutuhan sekitar 1200 mg per hari sama dengan mengkonsumsi 2 gelas susu jauh lebih banyak dibanding kebutuhan kalsium selama tidak hamil yang hanya 1000 mg perhari. Ada banyak sumber kalsium diantaranya, telur, susu, ikan teri,ikan salmon, sarden, sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan. Bila kebutuhan kalsium tidak terpenuhi, janin akan mengambil cadangan kalsium dari tulang ibu. Akibatnya rangka tulang ibu cepat rapuh karena terjadi demineralisasi dan ibu akan mengalami pengeroposan tulang dini. Miyata,2010. E. Asam folat Asam folat termasuk kelompok vitamin B yang disarankan dikonsumsi semenjak persiapan atau sebelum kehamilan karena pembentukan saraf pusat akan dimulai di awal kehamilan. tjumlah yang diperlukan selama kehamilam adalah 600 mikrogramhari. Sumber asam folat antara lain sayur-sayuran , gandum, dan buah-buahan. Miyata, 2010. F. Vitamin Vitamin B 6 digunakan untuk mendukung pembentukan sel darah merah, kesehatan gigi dan gusi. Sumber makanan yang mengandung vitamin B 6 antara lain gandum, jagung, hati dan daging. Vitamin B 12 juga diperlukan oleh tubuh ibu selama hamil untuk mendukung pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf. Huliana.M,2007. Zat gizi yang sangat berperan dalam meningkatkan absorbsi zat besi adalah vitamin C, yaitu meningkatkan absorbsi zat besi bukan hemoglobin sampai 4 kali lipat,buah- Universitas Sumatera Utara buahan segar dan sayur-sayuran merupakan sumber utama vitamin C. Namun perlu diingat vitamin C di dalam bahan makanan, konsumsi bahan pangan yang menghambat absorbsi besi harus di kurangi seperti teh yang mengandung tannin. Jika di konsumsi bersama-sama pada saat makan akan mengurangi penyerapan zat penghambat fitat dan fosfat yang banyak terdapat pada kalsium dan serat dalam bahan makanan Wirakusumah,2002. Vitamin K dibutuhkan untuk mencegah terjadinya perdarahan di saat proses persalinan nanti agar proses pembekuan darah berlangsung normal. Pada umumnya, kebutuhan makanan bagi ibu hamil untuk tiap trimester berbeda-beda. Hal ini berhubungan dengan kondisi ibu pada trimester tersebut. Pada kehamilan trimester pertama umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa mual dan muntah. Pada kondisi ini ibu harus tetap berusaha makan agar janin dapat tumbuh dengan baik. Huliana.M, 2007 f. Mobilisasi dan body mekanik Ibu hamil tidak boleh melakukan kegiatan dan aktifitas fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, masak dan mengajar. Semua pekerjaan tersebut harus sesuai dengan kemampuan ibu hamil tersebut dan mempunyai cukup waktu untuk istirahat. Dengan pola istirahat yang teratur dapat menghindarkan ibu untuk terjadinya anemia. Kusmiyati.Y, 2008. g. Selalu menjaga kebersihan diri dan mengenakan alas kaki setiap hari. Pada ibu hamil dengan rutin memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama hamil untuk mendapatkan tablet zat besi Fe dan vitamin yang lainnya pada petugas Universitas Sumatera Utara kesehatan, serta makan makanan yang bergizi seimbang dengan porsi 3x sehari dengan porsi yang lebih banyak.Waryana, 2010.

2.4.5 Waktu dan Cara Minum Tablet Tambah Darah yang benar