Metode Kualitatif dan Kuantitatif Unit Analisis

BAB 4 METODE PENELITIAN

3.1. Metode Kualitatif dan Kuantitatif

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik dengan metode kualitatif yang memberikan perhatian pada data ilmiah dan data dalam hubungannya dengan konteks keberadaannya Ratna, 2008:47-48. Ciri-ciri penelitian kualitatif adalah: 1 memberikan perhatian utama pada makna dan pesan, sesuai dengan hakikat obyek, yaitu sebuah studi kultural; 2 lebih mengutamakan proses dibandingkan dengan hasil penelitian sehingga makna selalu berubah; 3 tidak ada jarak antara subyek peneliti dan obyek peneliti, subyek peneliti sebagai instrumen utama sehingga terjadi interaksi langsung diantaranya; 4 desain dan kerangka penelitian bersifat sementara sebab penelitian bersifat terbuka; dan 5 penelitian bersifat ilmiah, terjadi dalam konteks sosial budaya masing-masing Ratna, 2008:47-48. Metode kualitatif pada dasarnya digunakan untuk menghasilkan data tentang pengalaman seseorang dan makna-makna tindakan yang dilakukan oleh aktor sosial.Penelitian kualitatif juga mengacu pada karakteristik, simbol, dan deskripsi unit analisa yang diteliti Berg, 1989:3. Metode kuantitatif yang dipakai adalah untuk melihat praktek-praktek dan nilai-nilai petani dalam pengelolaan kawasan dan tantangan yang dihadapi dalam sistem pengelolaan tersebut.Metode ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara terstruktur kepada petani di kawasan Catur Angga Batukaru.Masukdan dan gagasan yang diperoleh dapat digunakan untuk mengidentifikasi pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan kawasan Catur Angga Batukaru dan untuk merumuskan rencana pengelolaan kawasan secara berkelanjutan.

3.2. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah petani yang tergabung dalam kelompok subak yang tersebar dalam kawasan Catur Angga Batukaru. Ada 20 subak yang termasuk kedalam kawasan Catur Angga Batukaru, yaitu: Subak Piling, Subak Kedampal, Subak Wongaya Betan, Subak Jatiluwih, Subak Bedugul, Subak Piak, Subak Keloncing, Subak Tengkudak, Subak Puakan, Subak Pancoran Sari, Subak Tingkih Kerep, Subak Penatahan, Subak Tegal Linggah, Subak Sangketan, Subak Anyar Sangketan, Subak Puring, Subak Pesagi, Subak Dalem, Subak Rejasa, dan Subak Sri Gumana. Jumlah informan dibatasi pada 20 pekaseh dan 2 orang petani dari masing-masing subak tersebut diatas.

3.3. Teknik Pengumpulan Data