4
. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa Bali adalah salah satu bahasa yang digunakan sebagai bahasa ibu oleh masyarakat Bali dan juga merupakan salah satu elemen budaya Bali. Bahasa Bali
terkategori sebagai bahasa yang aman karena memiliki penutur di atas dua juta, memiliki tradisi tulis yang kuat dan memiliki peranan sebagai pendukung
kebudayaan daerah Alwi, 2001. Seiring dengan perkembangan jaman dan munculnya berbagai destinasi wisata nternasional di Bali, menuntut masyarakat
sekitar destinasi wisata mampu berbahasa asing utamanya bahasa Inggris dengan baik. Masyarakat sekitar destinasi wisata pada akhirnya cenderung menjadi
bilingual bahkan multilingual khususnya kalangan generasi muda. Mengingat kondisi tersebut, timbul pertanyaan sejauh manakah kebertahanan generasi muda
terhadap bahasa ibunya. Untuk itu, penelitian mengenai tingkat kebertahanan bahasa Bali sebagai bahasa ibu penting dilakukan sehingga ditemukan model
kebertahanan agar pembinaan dan pengembangan bahasa Bali berjalan sesuai dengan kebijakan kebahasaan yang ada. Agar dapat dilaksanakan pembinaan dan
pengembangan yang tepat maka harus dilakukan terlebih dahulu harus dipahami kondisi riil bahasa Bali di Bali termasuk perubahan-perubahan yang dialaminya
khususnya di daerah destinasi wisata internasional.
1.2 Tujuan Khusus
Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk menemukan model pemertahanan bahasa ibu di daerah tujuan wisata internasional. Tujuan khususnya
adalah untuk mengetahui dan menganalisis model pemertahanan bahasa Bali oleh masyarakat Bali khususnya generasi muda di Provinsi Bali yang meliputi 1 pola-
pola pemakaian bahasa Bali oleh generasi muda di Bali dan 2 sikap bahasa
53 generasi muda terhadap bahasa Bali.
1.3 Urgensi Penelitian
Secara teoretis penelitian ini bermanfaat agar dapat menerapkan, menguji, dan atau mengembangkan pendekatan sosiolinguistik pada penggunaan bahasa di daerah
heterogen dan memiliki intensitas kontak yang tinggi. Hasil temuan diharapkan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan teori linguistik di Indonesia,
khususnya di bidang linguistik makro Secara praktis hasil penelitian ini bermanfat bagi pihak-pihak yaitu :1. Pusat
Bahasa dalam merancang pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra daerah khususnya di daerah-daerah yang memiliki intensitas pertemuan berbagai bahasa
sangat tinggi seperti di daerah wisata, daerah perkotaan pemukiman transmigran dan atau daerah perbatasan,2 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali menentukan
kebijakan pendidikan khususnya dalam pendidikan bahasa daerah dan bahasa ibu 3. Para peneliti dan penyelenggara pendidikan sosial, budaya, bahasa dan kesenian agar memahami, membina, dan
mengembangkan sistem pendidikan dan kebudayaan terutama bagi masyarakat Bali yang berada di daerah destinasi wisata internasional.dan 3. Masyarakat Bali umumnya dan generasi muda
khususnya agar memahami pentingnya pelestarian Bahasa Bali dalam upaya pelestarian budaya Bali.
Secara prospektif hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi masyarakat akademis atau para peneliti di bidang sosial
– selain di bidang bahasa- seperti sosiologi, antropologi, dan psikologi mengingat penelitian kebahasaan di daerah heterogenitas yang tinggi belum banyak
dilakukan. Adanya kecenderungan generasi muda untuk berakomodasi dan berasimilasi dengan penutur bahasa lain menunjukkan adanya hubungan sosial yang bersifat asosiatif. Kajian
mengenai hubungan ini bermanfaat bagi sosiologi untuk melihat hubungan sosial antara masyarakat lokal dan tamu asing yang berkunjung ke Bali. Bagi linguistik antropologi
penelitian ini bermanfaat untuk mempelajari hubungan antara bahasa dan prilaku sosial.
54
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka