6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Arti Pembelajaran
Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran
merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid Sagala, 2003 :
61 Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto, 2003 : 2.
Menurut James O. Wittaker dalam Soemanto, 2003 : 104, belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
latihan atau pengalaman. Menurut Slameto 2003 : 3, ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian
belajar yaitu : 1.
Perubahan terjadi secara sadar Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-
kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya
bertambah, atau kebiasaannya bertambah. 2.
Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
6
7
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang sebagai hasil belajar berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan
menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Perubahan dalam belajar bersifat positif artinya perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari
sebelumnya. Perubahan dalam belajar yang bersifat aktif artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan ini terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen, artinya bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai
hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
Jenis-jenis belajar menurut Slameto 2003 : 5 dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Belajar bagian part learning, fractioned learning
8
Dalam hal ini individu memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang satu sama lain berdiri sendiri.
2. Belajar dengan wawasan learning by insight
Belajar dengan wawasan merupakan proses mereorganisasikan pola-pola tingkah laku yang telah terbentuk menjadi satu tingkah laku yang ada hubungannya
dengan penyelesaian suatu persoalan. 3.
Belajar diskriminatif discriminatif learning Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa sifat
situasi stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
4. Belajar global keseluruhan global whole learning
Belajar global keseluruhan artinya pelajaran yang dipelajari secara keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya.
5. Belajar insidental incidental learning
Dalam belajar insidental pada individu tidak ada sama sekali kehendak untuk belajar.
6. Belajar Instrumental instrumental learning
Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seseorang siswa yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada apakah siswa tersebut akan
mendapat hadiah, hukuman, berhasil atau gagal. Oleh karena itu cepat atau lambatnya seseorang belajar dapat diatur dengan jalan memberikan penguat atas
dasar tingkat-tingkat kebutuhan. 7.
Belajar instensional intensional learning
9
Belajar intensional artinya belajar selalu berarah tujuan. 8.
Belajar laten latent learning Belajar laten artinya perubahan-perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi
secara segera. 9.
Belajar mental mental learning Belajar mental artinya bahwa perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi
tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa perubahan proses kognitif karena ada bahan yang dipelajari.
10. Belajar produktif productive learning
Belajar produktif artinya belajar dengan mengatur kemungkinan untuk melakukan transfer tingkah laku dari satu situasi ke situasi lain.
11. Belajar verbal verbal learning
Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan.
Aktivitas belajar oleh Soemanto 2003 : 107 dapat diwujudkan dalam berbagai kegiatan, yaitu : 1 mendengarkan; 2 memandang; 3 meraba, mencium dan
mencicipi mengecap; 4 menulis atau mencatat; 5 membaca; 6 membuat ikhtisar atau ringkasan, dan menggaris bawahi; 7 mengamati tabel-tabel, diagram-
diagram dan bagan-bagan; 8 menyusun paper atau kertas kerja; 9 mengingat; 10 berpikir; 11 latihan atau praktik
Menurut Soemanto, 2003 : 113, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu :
1. Faktor-faktor Stimuli belajar
10
Stimuli belajar artinya segala hal diluar individu yang merangsang individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Hal-hal yang berhubungan
dengan faktor-faktor stimuli belajar, yaitu panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat-ringannya tugas dan suasana
lingkungan eksternal. 2.
Faktor-faktor metode belajar Metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi metode belajar
yang di pakai oleh si pelajar. Hal-hal yang menyangkut faktor-faktor metode belajar yaitu kegiatan berlatih atau praktik, over learning dan drill, resitasi selama
belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan modalitas indra, penggunaan dalam belajar,
bimbingan dalam belajar dan kondisi-kondisi insentif. 3.
Faktor-faktor individual Faktor individual merupakan faktor dari dalam diri seseorang dalam belajar, yaitu
kematangan, faktor usia kronologis, faktor perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan
rohani dan motivasi.
Tiga kelompok teori belajar menurut Soemanto 2003 : 122 yaitu : 1.
Teori belajar psikologi behavioristik Teori belajar dari psikologi behavioristik dikemukakan oleh para psikolog
behavioristik, yang berpendapat bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran reward atau penguatan reinforcement dari lingkungan.
11
2. Teori belajar psikologi kognitif
Para ahli psikolog kognitif menyatakan pendapat bahwa tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan
situasi dimana tingkah laku itu terjadi. 3.
Teori belajar psikologi humanistik Perhatian psikologi humanistik yang terutama tertuju pada masalah bagaimana
tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.
B. Pendidikan Seni Budaya