Desain Penelitian Lokasi Penelitian Populasi Sasaran Populasi Sumber Desain sampel Identifikasi Variabel Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis Penelitian ini termasuk observasional analitik menggunakan pendekatan rancangan potong lintang untuk mempelajari hubungan antara fungsi keluarga dengan kecemasan pada lanjut usia Mochamad Arief TQ., 2009:67.

B. Lokasi Penelitian

Posyandu Lansia Jogo Rogo Trowangsan wilayah Puskesmas I Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah

C. Populasi Sasaran

Semua lanjut Usia

D. Populasi Sumber

Semua lanjut Usia yang berkunjung ke Posyandu Lansia Jogo Rogo Trowangasan wilayah Puskesmas I Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, berjumlah 270 orang

E. Desain sampel

Metode yang digunakan untuk mendapatkan sampel menggunakan pendekatan purposive sampling dimana peneliti memilih sampel berdasarkan pertimbangan tertentu sedemikian sehingga sampel yang dicuplik mewakili populasi yang sedang diteliti maupun memungkinkan untuk melakukan perbandingan-perbandingan kelompok studi Bisma Murti, 2007:9 Adapun kriteria sampel sebagai berikut ; a. Kriteria Inklusi 1. Umur lebih dari 45-70 tahun sesuai pengelompokan dari departemen Kesehatan Rapublik Indonesia 2. Lanjut usia bersedia menjadi responden 3. Berada di Posyandu Lansia Jogo Rogo Trowangasan wilayah Puskesmas I Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. 4. Lanjut usia tidak menderita cacat fisik dan mental serta dapat beraktivitas secara mandiri 5 . Tingkat pendidikan lulus minimal SLTP atau sederajat b. Kriteria eksklusi 1. Menolak berpartisipasi 2. Memiliki skala L-MMPI yang membe rikan jawaban “tidak” kurang dari 10.

F. Identifikasi Variabel

1. Variabel bebas : Fungsi keluarga 2. Variabel terikat : Kecemasan pada lansia

G. Definisi Operasional

1. Fungsi Keluarga

Kesepakatan para anggota yang terdapat dalam satu keluarga untuk saling mengatur diri sehingga memungkinkan pelbagai tugas yang terdapat keluarga dapat diselenggarakan secara efektif dan efisien Azrul Azwar, 1997: 70 Di ukur dengan instrumen APGAR Adaptation, Partnership, Growth, Affection, Resolve family dengan 5 pertanyaan. Hasil pengukuran : 7-10 : fungsi keluarga baik 4-6 : fungsi keluarga kurang baik 0-3 : fungsi keluarga tidak baik Skala pengukuran ordinal 2. Kecemasan Suatu perasaan subyektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Diukur dengan instrumen T- MAS Taylor Manifes Anxiety Scale menggunakan 50 pertanyaan, Peneliti melakukan modifikasi pada jumlah alternatif pilihan dari 2 pilihan menjadi 5 pilihan. Alasan menggunakan skala terpakai karena sudah teruji dengan validitas rbt = 0.287 sampai rbt = 0.550 dan reliabilitas rtt = 0.822 , p0,05 karena adanya beberapa modifikasi yang dilakukan oleh peneliti maka skala ini masih harus di try out kan lagi untuk memperoleh validitas dan reliabilitas yang baru. Penyusunan angket dikelompokkan menjadi item-item favorable dan unfavorable. Dimana pernyataan favorable adalah pernyataan yang mendukung atau menunjukkan atribut yang diukur, sedang pernyataan unfavorable adalah penyataan yang tidak mendukung dan tidak menunjukkan atribut yang diukur. Skala kecemasan disusun dengan menggunakan Skala Likert yang dimodifikasi yang terdiri dari 4 alternatif jawaban,dengan alasan : a. Kategori indecisided, yaitu mempunyai arti ganda, bisa juga diartikan netral atau ragu-ragu b. Dengan tersedianya jawaban di tengah, menimbulkan kecenderungan jawaban di tengah central tendency effect c. Maksud jawaban dengan empat tingkat kategori untuk melihat kecenderungan pendapat responden kearah tidak sesuai, sehingga dapat mengurangi data penelitian yang hilang. Sutrisno Hadi, 1991 : 19-20. Sistem penilaian skala dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Item favorable : sangat setuju 4, setuju 3, tidak setuju 2, sangat tidak setuju 1 b. Item unfavorable : sangat setuju 1, setuju 2, tidak setuju 3, sangat tidak setuju 4. Alasan peneliti memberi simbol angka 1,2,3, dan 4 pada angket yang disusun oleh peneliti karena Likret menyatakan bahwa berdasarkan kajian terhadap sifatciri-ciri dari data ordinal dan interval serta untuk kepentingan pengolahan data, maka angka-angka 1.2.3. dan 4 yang diberikan pada alternatif jawaban pada jenis skala pengukuran Likert tidak menunjukkan skala Likert termasuk pada data interval, melainkan angka-angka 1.2.3. dan 4 tadi hanyalah kode atau simbol yang berbentuk angka untuk mengkuantifikasikan alternatif jawaban pada skala Likert yang berbentuk katakalimat kualitatif, dengan tujuan agar peneliti dapat dengan mudah melakukan pengolahan data, terutama pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana skala Likert merupakan jenis skala pengukuran yang menyediakan data berbentuk ordinal Sumadi Suryabrata, 2005 : 186. Bentuk skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala tertutup yang diberikan terstruktur, yaitu jawaban pertanyaan yang diajukan sudah disediakan. Subjek diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan dirinya. Jadi pertanyaan bersifat tertutup. Adapun yang menjadi alasan peneliti adalah : 1. Lebih Efektif 2. Agar responden tidak seenaknya sendiri dalam memberi jawaban tanpa berfikir. 3. Mudah ditafsirkan oleh responden. 4. Bersifat luwes. 5. Bentuknya lebih umum dan mudah dipahami. Irawan Soehartono, 2000: 77-78 Penyusunan alat ukur kecemasan ini untuk lebih jelasnya dijabarkan dalam bentuk tabel berikut ini : Tabel 3.1 Kisi-kisi Pengembangan Skala Kecemasan No Faktor Nomor Item Jumlah Favorable Unfavorable 1. Gangguan fisik 1,2,4,9,12,15, 18 8,10,16,17,19,20,21 14 2. Sulit konsentrasi 6,7,11,13,26,41 6 3 Panik dan gelisah 5,30,33,34,44 3,29 7 4 Gangguan tidur 14,22,23,24,35 5 5 Takut dan 25,39,42,49 38,50 6 menghindar 6 Khawatir atau ingatan tidak menyenangkan 27,28,31,36,37,40 43,45,46,47,48 32 12 T O T A L 50 Deskripsi data penelitian di atas menggambarkan kategorisasi dari variabel kecemasan. Kategorisasi di buat didasarkan pada tingkat diferensiasi yang dikehendaki. Namun untuk memperoleh kategori perlu ditentukan terlebih dahulu ditentukan batasan yang akan digunakan berdasarkan nilai deviasi standar dengan memperhitungkan rentangan nilai maksimal dan minimum teoritisnya. Kategori ini ditentukan berdasarkan sebaran empirik. Peneliti menetapkan lima kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Adapun rumus yang digunakan adalah : a.Sangat Tinggi : X µ + 1.8 σ b. Tinggi : µ + 0.6σ X ≤ µ + 1.8σ c. Sedang : µ - 0.6σ X ≤ µ + 0.6σ d.Rendah : µ - 1.8 σ ≤ X ≤ µ - 0.6σ e.Sangat Rendah : X µ - 1.8 σ Keterangan : µ = mean hipotetik σ = standar deviasi

H. Uji Instrument Penelitian 1. Uji Validitas