pembelajarannya dalam RPP perlu dijabarkan
dengan sistemik
melalui proses
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
2. Pelaksanaan Penerapan Model
Discovery pada Pembelajaran
IPA Kelas V di SD Negeri 2 Karangbener Kecamatan Bae
Kabupaten Kudus. Pelaksanaan
penerapan pembelajaran IPA dengan model
discovery di SDN 2 Karangbener Kecamatan
Bae Kabupaten
Kudusdimulai dengan persiapan materi dan bahan seperti media
yang ada akan digunakan untuk menunjang penyampaian materi
nantinya salah satunya dengan gambar dan video serta LCD. Hal
tersebut
dilakukan sebagai
kegiatan awal
dalam proses
penerapan model discovery. Dalam model discovery guru diharapkan
dapat menghidupkan
suasana kelas yaitu dengan membentuk
kelompok diskusi
pada saat
pembelajaran. Diperkuat
juga dalam teori
Bruner 2002 bahwa didalam kelas siswa harus berperan
aktif.
Hal ini diyakini tidak hanya mampu
meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik
saja, namun juga jiwa sosial peserta didik dimana dalam satu
kelompok
peserta didik
yang memiliki kemampuan lebih akan
memberikan penjelasan kepada peserta didik yang kemampuannya
kurang. Kemudian tahap model discovery juga dapat dilakukan
dengan kegiatan pemodelan baik yang dilakukan sendiri maupun
melalui bantuan video dan layar LCD. Kegiatan akhir atau penutup
guru melakukan refleksi bersama dengan peserta didik. Kegiatan
refleksi ini merupakan kegiatan berpikir tentang apa yang sudah
dipelajari
selama proses
pembelajaran. Kegiatan refleksi dilakukan
untuk menganalisis
hasil kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.
Pelaksanaan penerapan
model discovery
pada pembelajaran IPA kelas V SD
Negeri 2 Karangbener Kecamatan Bae Kabupaten Kudus didapat
hasil
bahwa dalam
evaluasi pelaksanaan
penerapan model
discovery ini telah sesuai dengan sintaq yang telah dirumuskan
sebelumnya yaitu
adanya 1
pendahuluan yang
merupakan kegiatan
awal dalam
suatu pertemuan
pembelajaran yang
ditujukan untuk membangkitkan motivasi
dan memfokuskan
perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran; 2 Kegiatan inti yang
merupakan proses
pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan
secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 3
penutup yang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan
dalam bentuk
rangkuman atau
simpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.
3. Hasil