commit to user standar dan tidak mungkin di mahalkan karena sudah ada peraturan
tentang penetapan harga dari Dinas Perhutani, tidak hanya menetapkan harga, Dinas Perhutani juga yang menentukan menu apa yang di jual di
Kantin Candi Cetho. 4.
What to arrived
Aksesbilitas Akses transportasi menuju Candi Cetho bisa menggunakan kendaraan
pribadi roda empat dan roda dua ataupun angkutan umum sampai terminal Desa Kemuning seperti Bus mikro antar kecamatan yang
beroperasi dari pagi hingga sore hari lalu melanjutkan menggunakan carteran atau ojek menuju Candi.
5.
What to stay
Tempat Tinggal Sementara Di Candi Cetho terdapat homestay milik pribadi masyarakat sekitar
Candi Cetho yang disewakan dengan harga sewa mulai Rp 50.000- 150.000. dan Rp. 200.000 ribu pada hari sabtu dan minggu. Homestay
ini aman dan sudah memili izin usaha dari perkumpulan pengusaha Karanganyar.
B. Perkembangan Candi Cetho
Candi Cetho mengalami penggalian pertama kali pada tahun 1928 oleh Dinas Purbakala
Commissie vor Oudheiddienst
bangunan aksitekturnya candi ini mirip dengan pura yang terdapat di pulau Bali. Dengan mayoritas Hindu,
Candi Cetho tidak hanya dijadikan tempat berpariwisata tetapi juga digunakan oleh penduduk setempat dan juga peziarah yang beragama Hindu sebagai tempat
pemujaan sekaligus juga merupakan tempat pertapaan bagi kalangan penganut kepercayaan asli JawaKejawen. Candi Cetho juga pernah sempat mengalami
pemugaran pada akhir tahun 1970-an yang dilakukan oleh Sudjono Humardani yang dalam pemugarannya banyak mengubah struktur asli candi. Bupati
Karanganyar pada periode 2003-2008 yaitu Rina Iriani juga menempatkan arca Dewi Saraswati sumbangan dari Kabupaten Gianyar.
commit to user Dalam Perkembangan jumlah wisatawannya, Candi Cetho mengalami
peningkatan jumlah wisatawan yang signifikan dari tahun ke tahun. pada tahun 2013 Candi Cetho dikunjungi oleh 28.213 pengunjung yang terdiri dari 25.284
wisatawan domestik dan 2.929 wisawatan mancanegara. Kemudian pada tahun 2014 Candi Cetho mengalami kenaikan pengunjung menjadi 48.290 wisawatawan
yang terdiri dari 43.602 wisatawan domestik dan 4.688 wisatawan mancanegara. Maka objek wisata Candi Cetho telah mengalami kenaikan sebanyak 20.077
wisawatan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014, hampir 2 kali lipatnya. Perkembangan kepariwisataan di Candi Cetho terkait oleh Sapta Pesona
serta pemberdayaan masyarakat sekitar menjadi masyarakat yang sadar wisata. Sapta Pesona sendiri merupakan kebijakan dalam dunia pariwisata tanah air.
program atau kebijakan dari pemerintah ini meliputi Tujuh unsur mencangkup Aman, Tertib, Bersih, Bejuk, Indah, Ramah dan Kenangan. Pada program Visit
Indonesia Year 1991 dahulu pernah di kampanyekan program Sapta Pesona dan membuahkan hasil yang memuaskan terbukti dengan terlampuinya target
kunjungan wisata dengan Badak Bercula Satu sebagai maskotnya. Ini merupakan kampanye promosi pariwisata Indonesia ke seluruh dunia oleh Departemen
Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan program Sapta Pesona ini masih berlangsung hingga sekarang.
Sapta Pesona merupakan jabaran konsep sadar wisata yang terkait dengan dukungan dan peran masyarakat sebagai tuan rumah dalam upaya untuk
menciptakan lingkungan dan suasana kondusif yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata melalui tujuh unsur dalam Sapta Pesona
tersebut. Melalui Sapta Pesona, diharapkan terwujudkan suasana kebersamaan semua pihak untuk terciptanya lingkungan alam dan budaya luhur bangsa.
Sapta Pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau wilayah destinasi
wisata dengan menciptakan suasana indah dan mempesona, dimana saja dan
commit to user kapan saja. Khususnya ditempat-tempat yang banyak dikunjungi wisatawan dan
pada waktu melayani wisatawan. Berikut adalah unsur-unsur Sapta Pesona dan perwujudannya di pariwisata
Candi Cetho adalah sebagai berikut; a.
Aman Aman adalah suatu kondisi lingkungan di destinasi pariwisata atau
daerah tujuan wisata ODTW yang memberikan rasa tenang, bebas dari rasa takut dan kecemasan bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan
atau kunjungan
kedaerah tersebut.
Dengan menciptakan,
mengkondisikan, memelihara dan masyarakatkan rasa aman maka akan terwujud rasa aman yang sesungguhnya dengan cara yang tidak
melanggar aturan, norma, nilai, adat dan budaya kita sebagai bangsa yang besar dan beradab.
Rasa Aman sendiri di Candi Cetho sudah terlihat baik, terdapat beberapa pos penjagaan di kanan dan kiri teras candi yang anggota keamanan
merupakan masyarakat dari desa Jenawi sendiri serta perwakilan dari pemerintah kabapaten yang ikut mengawasi kegiatan kepariwisataan
disana. Posko Keamanan tidak hanya disediakan untuk wisatawan khusus Candi Cetho tapi juga untuk wisatawan yang sedang melakukan
pendakian menuju puncak lawu melalui Candi Cetho. Tidak hanya menyediakan Posko untuk pendakian, Perhutani juga menyediakan papan
informasi berupa
peta perjalanan
disamping posko
sehingga mengantisipasi pendaki tersesat.
Selain itu, kemanan disana juga dapat dilihat dari tempat parkirnya. Di Candi Cetho sendiri terdapat beberapa penjaga parkir tukang parkir
dengan jumlah yang cukup untuk menjaga banyaknya kendaraan yang terparkir disana dengan sistem kartu sehingga meminimalisir kejadian
pencurian kendaraan bermotor walaupun lahan yang digunakan untuk
commit to user menjadi tempat parkir merupakan lahan pribadi milik masyarakat yang
dikelola oleh keluarga pemilik lahan melalui izin dari Dishub Dinas Perhubungan
Hanya saja, dalam keamanan hal ini kurang sempurna melihat akses jalan menuju Candi Cetho yang curam dan licin terutama musim hujan
ditambah dengan beberapa kerusakan jalan sehingga terlihat banyak lubang hal ini mengakibatkan kurangnya keamanan di bagian
aksesbilitas. Dan hal ini makin diperparah ketika kabut turun sehingga mengurangi jarak pandang pengendara baik yang sedang menuju ODTW
maupun sebaliknya. b. Tertib
Suatu kondisi lingkungan dan pelayanan di destinasi pariwisata ODTW yang mencerminkan sikap disiplin yang tinggi serta kualitas fisik dan
layanan yang konsisten dan teratur serta efisien sehingga memberikan rasa nyaman dan kepastian bagi wisatawan dalam melakukakn perjalanan
atau kunjungan kedaerah tersebut. Ketertiban di Candi Cetho dari hasil observasi yang dilakukan sudah
berjalan baik hal ini dilihat dari para pekerja kepariwisataan baik itu pengelola, penjaga kain kampuh, penjual tiket yang terlihat memakai
seragam yang sama, termasuk tukang parkir yang juga memakai baju berwarna orange khas baju penjaga parkir. Disana juga terdapat rambu-
rambu peraturan yang harus dipatuhi oleh wisatawan. Selain usaha dari ODTW dalam memaksimalkan ketertiban, hal
mengenai ketertiban juga bisa dilihat dari perilaku wisatawan yang membudayakan mengantri baik saat membeli tiket masuk, saat memakai
kain kampuh maupun saat masuk Objek Candi. Walaupun akses masuk kecil tapi wisatawan berbaris rapi dan tidak berebutan masuk. Wisatawan
commit to user juga bertindak sesuai seperti tata aturan yang berlaku seperti tidak
mencoret-coret relief dan membuat keributan. Sebenarnya dalam hal ketertiban Candi Cetho sudah dikatakan baik
dalam hal sumber daya manusianya hanya saja ada faktor penghambat seperti keterbatasan tempat, seperti lahan parkir yang sudah tertib bisa
lebih rapi lagi jika lahan parkirnya diperluas dan juga pintu masuk yang walaupun wisatawannya sudah mengantri dengan tertib bisa lebih baik
lagi jika akses jalan diperlebar sehingga tidak membuat antrian yang panjang dan penuh disatu tempat.
c. Bersih
Suatu kondisi lingkungan serta kualitas produk dan pelayanan di destinasi pariwisatadaerah tujuan wisata yang mencerminkan keadaaan
yang sehat sehingga memberikan rasa nyaman dan senang bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan atau kunjungan kedaerah
tersebut. Di Candi Cetho sudah terdapat tempat pembuangan sampah yang cukup
dan juga terdapat 7 petugas kebersihan yang secara rutin membersihkan objek wisata setiap harinya.
Kebersihan disana juga dapat di lihat melalui fasilitas yang ada seperti tempat beribadah, tempat souvenir, bangunan Candi, taman, lahan parkir
bahkan toiletnya. Di Candi Cetho toiletnya tersedia di tiga tempat yaitu di dekat lahan parkir, di samping penjual oleh-oleh dan dikawasan Candi.
Toilet-toilet tersebut bisa dikatakan bersih karena terdapat penjaga toilet yang rutin membersihkan toilet setiap harinya, penjaga toilet ini
merupakan salah satu masyarakat Candi Cetho yang dipekerjakan oleh Dinas Perhutani dengan sistem gaji bagi hasil, jadi toilet yang ada disana
di sewakan oleh Dinas Perhutani dan di jaga oleh salah satu masyarakat Desa Jenawi yang dipilih oleh Dinas Perhutani. Uang yang di diperoleh
commit to user dari sumbangan wisatawan dengan sukarela sebagai jasa penggunaan
toilet itulah yang nantinya di jadikan sebagai upah penjagaan toilet serta pembayaran uang sewa kepada Dinas Perhutani.
Walaupun kebersihan di candi cetho sudah baik karena terdapat tempat sampah yang cukup banyak dan tersebar di beberapa spot atau tempat di
area Candi tetapi masih saja ditemukan sampah yang berada di tempat yang tidak semestinya. Hal ini terkait kesadaran wisatawan, peneliti
mendapati beberapa sampah yang berserakan dan di buang disembarang tempat oleh wisatawan sehingga kebersihannya di ODTW belum
maksimal. d. Sejuk
Kondisi alam yang segar, enak dipandang mata, segar udaranya, dan mampu membawa pikiran kita ke dalam nuansa ketenangan merupakan
kondisi yang dicari para wisatawan dalam perjalanan wisatanya. Sejuk merupakan suatu kondisi lingkungan di destinasi pariwisataODTW yang
mencerminkan keadaan yang sejuk dan teduh yang akan memberikan perasaan nyaman dan damai bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan
atau kunjungan kedaerah tersebut. Kesejukan objek wisata Candi Cetho sudah tidak diragukan lagi, hal ini
karena letak geografisnya yang berada dipuncak gunung dan terdapat banyak pepohonan rimbun maupun perkebunan disekitanya. Di
sepanjang teras menuju kepuncak terdapat beberapa taman buatan yang terdapat di kanan dan kiri teras candi. Selain taman-taman buatan, disana
juga masih terdapat biota alami berupa hutan yang masih asri dan ketika hari mulai sore atau saat penghujan maka akan turun embun yang akan
membuat suasana semakin dingin dan sejuk. Hanya saja yang perlu di perhatikan adalah pelesatariannya agar terus
terjaga dan tidak rusak. tentunya hal ini tidak hanya sebagai tanggung
commit to user jawab dari petugas ODTW tetapi juga segenap lapisan masyarakat dan
pelaku pariwisata di dalamnya. e. Indah
Suatu kondisi lingkungan di destinasi pariwisataODTW yang mencerminkan keadaan yang indah dan menarik yang akan memberikan
rasa kagum dan kesan yang mendalam bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan atau kunjungan ke daerah tersebut, sehingga mewujudkan
potensi kunjungan ulang serta mendorong promosi ke pasar wisatawan yang lebih luas.
ODTW Candi Cetho tidak hanya menawarkan wisata sejarah tapi juga wisata alamnya yang indah, letaknya yang terdapat di daerah pegunungan
memungkinkan wisatawan untuk melihat pemandangan alam dibawahnya. Selain itu tempatnya yang bersih, tertata rapi dan juga
terdapat vegetasi alam berupa taman-taman yang ada disekitar baik itu taman buatan maupun alami yang terdiri dari pohon-pohon besar serta
bunga dan rumput yang memang sengaja di tanam agar ODTW terlihat lebih hijau dan indah dipandang mata sehingga menambah keindahan
alam yang ada. Taman-taman tersebut dirawat dengan baik dengan penyiraman rutin agar menjaga rumput dan tanaman tetap hijau. Hanya
saja yang disayangkan adalah tidak adanya peraturan dari Objek Wisata untuk memberikan larangan kepada wisatawan untuk tidak memetik
tanaman dan menginjak rumput sehingga banyak wisatawan yang menginjak, duduk dan bersantai diatas taman, hal tersebut bisa membuat
tanaman yang ada layu bahkan mati. Walaupun memiliki pemandangan alam yang indah, masih terdapat
beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki di Objek Daya Tarik Candi Cetho seperti penataan lahan dan peningkatan estetika di beberapa
tempat seperti kantin, jalan di kantin Candi Cetho perlu di perbaiki karena terlihat rusak dan kurang rapi, selain itu terdapat beberapa benda
commit to user yang tidak semestinya berada dikantin seperti kandang ayam, kendaraan
bermotor, sampah bungkus makanan yang berserakan sehingga hal-hal tersebut mengurangi keindahan yang sudah ada.
f. Ramah Keramahan menjadi ciri masyarakat Indonesia sejak dahulu di mata
dunia. Keramahan tersebut tentunya harus dipertahankan untuk membesarkan nama Indonesia. Dengan keramahan inilah diharapkan
akan mengembalikan kejayaan pariwisata Indonesia. Ramah dalam ODTW merupakan suatu kondisi lingkungan yang bersumber dari sikap
masyarakat di destinasi pariwisatadaerah tujuan wisata yang mencerminkan suasana yang akrab, terbuka dan penerimaan yang tinggi
yang akan memberikan perasaan nyaman, perasaan diterima bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan atau kunjungan kedaerah
tersebut. Keramah-tamahan merupakan salah satu tradisi budaya Indonesia yang
terkenal ramah-tamah dan murah senyum, hal tersebut berlaku dan masih dilestarikan oleh masyarakat di ODTW Candi Cetho sebagai salah satu
kearifan lokal, bukan hanya karena adat budaya tapi juga ditambah pelatihan mengenai bagaimana cara memberikan pelayanan yang baik
kepada wisatawan yang sedang berkunjung. Para pelaku wisata di Candi Cetho memiliki sikap ramah tamah, baik di loket penjualan tiket, penjaga
parkir, penjaga kamar mandi, penjaga posko, penjual oleh-oleh dan penjaja makanan dikantin yang berada dalam area komplek Candi Cetho.
Tidak hanya penjual makanan dan cendramata, penjaga kain kampuh dan penjaga loket pun dengan sigap dan ramah melayani pengunjung yang
bertanya mengenai ODTW termasuk ketika peneliti sedang mencari data penelitian, informan yang merupakan masyarakat Candi Cetho dengan
ramah menjawab dan membantu dalam memberikan informasi yang diperlukan demi keberlangsungan penelitian ini.
commit to user g. Kenangan
Suatu bentuk pengalaman yang berkesan di destinasi pariwisata ODTW yang akan memberikan rasa senang dan kenangan menyangkut 6 enam
unsur, yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, dan ramah yang membekas bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan atau kunjungan kedaerah
tersebut di samping ada produk yang dibawa sebagai oleh-oleh. Kenangan merupakan kesan yang akan selalu diingat baik yang indah
dan menyenangkan maupun sebaliknya. Jika 6 unsur sapta pesona sebelumnya sudah terealisasikan dengan baik maka sendirinya akan
menimbulkan kenangan yang menyenangkan bagi wisatawannya. Selain kenangan tersebut terdapat juga kenangan berupa barang yang
bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh khas daerah tersebut sehingga ketika wisatwan yang membeli barang tersebut bisa mengingatkan
kembali akan kenangan selama berwisata di ODTW. Mengenai kenangan berupa barang, di Candi Cetho sendiri dijual beberapa barang yang
menarik untuk di beli seperti patung replika candi yang terbuat dari gypsum, teh khas kemuning, udeng ikat kepala khas laki-laki pulau
Dewata kaos bertuliskan Candi Cetho, dan kerajinan kayu bertuah. Kerajinan tangan berupa patung
gypsum
merupakan kerajinan tangan asli masyarakat Desa Cetho, kerajinan ini mengolah dan membentuk
gypsum
menjadi replika patung seperti patung Candi, Dewi Saraswati, Ganesha, hewan kura-kura, dan lain lain. Patung ini dijual mulai dari Rp. 17.000.
hanya saja jumlah patung yang dijual sedikit dan tidak semua kios menjual patung ini. Hal yang disayangkan adalah dalam hal
pemasarannya yang kurang. juga dalam hal pemberdayaan manusianya sehingga sedikit saja masyarakat yang mau membuat kerajinan tangan
patung dari gypsum.
commit to user
4. Pembahasan