commit to user
Makalah Disajikan dalam Seminar Nasional Pembaharuan Pendidikan Jasmani di Sekolah, Banjarmasin Kalsel 27 Nopember 2008.
3 sebenarnya maksud inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran Penjas
tersebut ? Inovasi memang biasanya selalu terpaut dengan aspek kreativitas.
Namun dalam konteks pembelajaran Pendidikan Jasmani, kreativitas lebih mengarah pada persoalan ide-ide original guru dalam mengembangkan solusi
menghadapi keterbatasan dan kendala di lapangan. Guru yang kreatif adalah guru yang mampu mengelola pembelajaran, walau dengan keterbatasan
sarana dan prasarana yang ada. Kreativitas guru juga tampak dari kemampuannya dalam melakukan modifikasi peralatan, lapangan, atau aturan-
aturan permainan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keterbatasan para siswanya.
B. Elaborasi Joyful Learning PAIKEM Pendidikan Jasmani
Dewasa ini, para praktisi pendidikan banyak yang berkonsentrasi mengupayakan proses pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan siswa.
Terdapat banyak model pembelajaran yang mungkin bisa diadopsi oleh para guru penjas agar pembelajaran yang dikelola lebih menarik dan bermakna bagi
siswa. Salah satu bentuk pembelajaran tersebut berkonsep pada Joyful Learning atau belajar yang menyenangkan. Disain atau rancangan
pembelajaran tersebut kemudian dielaborasi konsepnya menjadi konsep PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
Konsep PAIKEM dalam pembelajaran penjas sebenarnya merupakan pemaknaan tiap guru dalam mengembangkan suatu pembelajaran yang
inovatif. Setiap guru memiliki semacam ”hak prerogratif” agar pembelajaran
yang dikelolanya menjadi sebuah pengalaman yang menarik dan bermakna bagi siswa-siswanya. Artinya, bahwa PAIKEM dalam pembelajaran penjas
bukan merupakan persoalan mengatur bentuk pembelajaran, melainkan sebuah ruh atau nafas pembelajaran penjas. Bentuknya boleh bervariasi yang
bergantung pada daya kreasi guru, yang penting ruh pembelajaran hasil kreasi
guru tersebut mengandung unsur Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
commit to user
Makalah Disajikan dalam Seminar Nasional Pembaharuan Pendidikan Jasmani di Sekolah, Banjarmasin Kalsel 27 Nopember 2008.
4
Unsur Aktif terkait dengan rancangan pembelajaran yang lebih
mengedepankan pada proporsi aktivitas yang lebih banyak kepada siswa. Pemahaman tentang sebuah makna dan pengalaman belajar ditempuh oleh
siswa melalui aktivitas dengan waktu berpartisipasi secara optimal.
Unsur Inovatif sebenarnya bukan berkonotasi sebagai sesuatu yang
luar biasa, tetapi dipahami sebagai:
”sesuatu pekerjaan yang biasa, tetapi dilakukan dengan cara yang tidak biasa”. Guru melakukan sesuatu yang
biasa dilakukan, namun dengan cara yang tidak biasa dilakukan. Inovasi
pembelajaran Penjas bukan merupakan sesuatu yang revolusioner, tetapi pembelajaran yang selalu terbuka secara fleksibel untuk menerima perubahan-
perubahan pada komponen-komponen inti pembelajaran, seperti: komponen siswa, guru, serta tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Unsur Kreatif lebih mengarah pada persoalan ide-ide original guru
dalam mengembangkan solusi menghadapi keterbatasan dan kendala di lapangan. Guru yang kreatif adalah guru yang mampu mengelola
pembelajaran, walau dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada. Kreativitas guru juga tampak dari kemampuannya dalam melakukan modifikasi
peralatan, lapangan, atau aturan-aturan permainan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keterbatasan para siswanya.
Unsur Efektif terkait dengan persoalan kemampuan rancangan proses
pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran apa pun bukan merupakan sesuatu yang berguna jika tidak efektif untuk mencapai
tujuan pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran penjas yang efektif mengandung aktivitas yang bermakna untuk mengantarkan seluruh siswa menjadi insan yang
terdidik secara penjas.
Unsur Menyenangkan sebagaimana telah dijelaskan di depan, lebih
tergantung pada merancang cara mengajar guru. Guru adalah manager, leader, dan decision maker atau pengambil keputusan. Guru yang bijaksana akan
mengambil keputusan
untuk mengembangkan
cara mengajar
yang menyenangkan bagi para siswanya. Iklim atau suasana pembelajaran yang
menyenangkan akan meningkatkan partisipasi dan hasil pembelajaran penjas.
commit to user
Makalah Disajikan dalam Seminar Nasional Pembaharuan Pendidikan Jasmani di Sekolah, Banjarmasin Kalsel 27 Nopember 2008.
5 Selanjutnya, PAIKEM dalam pembelajaran penjas tersebut harus juga
mensertakan berbagai komponen yang bervariasi yang meliputi : 1 multimedia, 2 multimetode, 3 praktik dan bekerja dalam tim, 4
memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar, 5 kombinasi di dalam dan di luar kelas, dan 6 pengembangan multiaspek dalam
belajar yang meliputi: logika, etika, dan sebagainya.
C. Inovasi Pembelajaran dan Pencapaian Tujuan Penjas