UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS X.1 SMA PERSADA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

(1)

ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STAD PADA SISWA KELAS X.1 SMA PERSADA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

OLEH

NELI HATIANA

Siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung memiliki karakteristik aktivitas dan hasil belajar yang relatif rendah. Selama proses pembelajaran, keterlibatan siswa masih kurang, siswa masih pasif serta kurangnya variasi dalam

menggunakan metode atau model pembelajaran ekonomi Sehingga perlu dilakukan guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah”Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar Ekonomi siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010?’dan “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningktkan hasil belajar ekonomi pada siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa kelas X.1


(2)

SMA Persada Bandar Lampung yang berjumlah 40 siswa, dengan pembelajaran yang menggunakan model cooperative learning tipe STAD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari tiga siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk menyusun tindakan selanjutnya. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan observasi.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya. rata - rata persentase aktivitas belajar siswa sesuai dengan yang diamati saat pembelajaran pada siklus I yaitu sebesar 50,64% mengalami peningkatan dari ulangan harian siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, pada siklus II kembali mengalami

peningkatan yang tinggi dengan persentase sebesar 62,66% dan pada siklus III kembali meningkat dengan persentase sebesar 72,21%.

1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap

siklusnya. Persentase ketuntasan kelas dan nilai rata - rata kelas pada siklus I menunjukan persentase ketuntasan sebesar 57,50% dengan nilai rata - rata kelas 61,75 pada siklus II mengalami peningkatan menjadi sebesar 62,50% dengan nilai rata - rata 64,00 dan pada siklus III persentase ketuntasan sebesar 65,00% dengan nilai rata - rata kelas 69,00.


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya. Rata - rata persentase aktivitas belajar siswa sesuai dengan yang diamati saat pembelajaran pada siklus I yaitu sebesar 50,64% mengalami peningkatan dari ulangan harian siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, pada siklus II kembali mengalami peningkatan yang tinggi dengan persentase sebesar 62,66% dan pada silkus III kembali meningkat dengan persentase sebesar 72,21%.

2. Pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Persentase ketuntasan kelas dan nilai Rata - rata kelas pada siklus I menunjukan persentase ketuntasan sebesar 57,50% dengan nilai Rata - rata kelas 61,75 pada siklus II mengalami peningkatan menjadi sebesar 62,50% dengan nilai Rata - rata 64,00 dan pada siklus III


(4)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka terdapat beberapa saran yang dapat dipertimbangkan dalam meningkatkan hasil belajar siswa, maka penulis menyarankan:

1. Pada upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar ekonomi melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD guru diharapkan dapat memberi bimbingan yang optimal kepada siswa agar tahap - tahap pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilakukan oleh siswa dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik pula. 2. Pada upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar ekonomi melalui model

pembelajaran kooperatif tipe STAD guru diharapkan mampu mengelola waktu pembelajaran sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat berlangsung sesuai dengan apa yang direncanakan.

3. Hendaknya guru menerapkan metode mengajar dan model pembelajaran yang paling cocok dengan pembelajaran ekonomi agar prestasi siswa dapat ditingkatkan secara optimal.


(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah merupakan bagian dari sistem pendidikan yang memiliki peran

penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, didalamnya berlangsung proses pembelajaran yang merupakan kegiatan paling mendasar dalam

pendidikan. proses pembelajaran dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan pembelajaran dalam bentuk hasil belajar. Hasil belajar dapat

dipengaruhi oleh berbagai faktor yang antara lain kemampuan mengajar guru, materi pembelajaran dan sarana belajar.

Guru sebagai bagian dari sistem pendidikan disekolah memiliki tanggung jawab yang besar sehingga dapat tercapainya tujuan pendidikan. Guru dituntut tidak hanya sekedar sebagai penyaji atau penyampai pengetahuan kepada para siswa, melainkan juga dituntut untuk mampu membantu siswa dalam mengembangkan ketrampilan belajar. Kualitas keberhasilan hasil belajar siswa ditentukan oleh kualitas pengajaran yang diberikan oleh guru yakni bagaimana cara menyajikan dan memberikan informasi agar siswa merasa dilibatkan dalam proses pembelajaran, semua sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki oleh guru. Oleh karena itu penggunaan berbagai strategi, metode serta model pembelajaran sangat diperlukan agar dapat


(6)

membantu berlangsungnya proses pembelajaran sehinga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam hal ini guru hendaknya menggunakan metode ataupun model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan materi yang akan disampaikan di kelas dalam proses pembelajaran.

Tercapainya tujuan pembelajaran yang baik dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran, memerlukan usaha terciptanya interaksi yang baik pula antara guru yang mengajar dan peserta didik (murid) yang belajar. Kemampuan guru dalam mengajar sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam menyajikan materi pembelajaran, guru hendaknya mengunakan metode ataupun model pembelajaran yang tepat supaya

memudahkan siswa dalam proses pembelajaran dan melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Kenyataannya dilapangan, khususnya dalam mata pelajaran ekonomi, kegiatan pembelajaran masih dilakukan secara klasikal. Pembelajaran lebih ditekankan pada model yang banyak diwarnai dengan ceramah dan bersifat guru sentris. Hal ini mengakibatkan siswa kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan siswa hanya duduk, diam, dengar, catat dan hafal. Kegiatan ini mengakibatkan siswa kurang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran yang cenderung menjadikan mereka cepat bosan dan malas belajar.

Ketersedian sarana belajar juga mendukung siswa dalam belajar. Sarana belajar yang lengkap disekolah seperti fasilitas internet sebenarnya sudah sangat mendukung siswa untuk bisa mendapatkan imformasi sebagai sumber belajar selain guru. Namun karena terbiasa dengan model pembelajaran


(7)

konvensional yang cenderung monoton tersebut, siswa menjadi cenderung hanya mengandalkan guru sebagai satu - satunya sumber belajar mereka dan yang lebih buruk lagi kurang memotivasi siswa untuk mencari sumber- sumber belajar diluar sekolah secara mandiri.

Dukungan orang tua sangat diperlukan untuk siswa dalam mencapai hasil belajar, dukungan orang tua yang baik hendaknya mampu memenuhi kebutuhan belajar anak, misalnya mampu menyediakan sarana belajar yang baik juga memberikan dukungan moril yang cukup. Hendaknya orang tua memberikan dukungan tidak berlebihan, karena dukungan orang tua yang berlebihan akan membuat anak tidak mandiri, manja serta akan menjadi pemalas.

Dalam proses pembelajaran disekolah sebagai suatu sistem mempunyai komponen - komponen yang merupakan suatu kesatuan yang saling

berhubungan guna mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu komponen pendidikan yang mutlak adalah model yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Model yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar banyak sekali jumlahnya, penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.

Metode pembelajaran yang terutama selama ini digunakan adalah

pembelajaran langsung atau metode ceramah. Dalam metode pembelajaran ini terlihat bahwa siswa sepertinya kurang dilibatkan dalam proses belajar dan pembelajaran, karena siswa hanya berperan sebagai pendengar pasif saja.


(8)

kalaupun terdapat kontribusi siswa, tidaklah begitu besar. Dan akhirnya hanya guru yang mendominasi proses belajar pembelajaran di kelas tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, terlihat bahwa siswa merasa jenuh dengan metode yang selama ini digunakan oleh guru. Siswa sepertinya kurang mendapat materi secara utuh.

Tabel 1. Nilai Ekonomi Siswa Kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010

No. Nilai (0-100) Banyaknya Siswa Persentase (%)

1. 71-100 4 1 0,00

2. 60 -70 13 32,50

3. 55-59 12 30,00

4. 50-54 6 15,00

5. <50 5 12,50

Jumlah 40 orang 100

Sumber : Guru mata pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010.

Berdasarkan data yang ada di atas, terlihat bahwa hasil belajar Ekonomi yang diperoleh siswa masih kurang optimal. Ini terlihat dari jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas 60 sebanyak 17 siswa dengan persentase 42,50%. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai dibawah 60 sebanyak 23 siswa dengan persentase 57,50%. DiSMA Persada sendiri menetapkan standar kelulusan belajar minimal (SKBM) sebesar 60. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan di atas, dapat diperoleh keterangan bahwa rata-rata nilai

Ekonomi siswa adalah 55,50 dengan siswa yang tuntas belajar hanya 42,50% dari jumlah siswa 40 orang. Hal ini berarti siswa belum memenuhi SKBM


(9)

yang ditetapkan oleh guru yaitu 65% siswa memperoleh nilai 60. Sebagian besar siswa menganggap Ekonomi adalah pelajaran yang sulit.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa diperlukan metode atau model yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar dan pembelajaran dikelas. Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang hendak diangkat adalah “UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS X.1 SMA PERSADA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”.

Dalam penelitian ini peneliti mencoba melihat apakah hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Peran sekolah sebagai bagian dari sistem pendidikan belum optimal 2. Peran guru dalam proses pembelajaran kurang menggunakan media, siswa

kurang disiplin

3. Kemampuan guru dalam mengajar mempengaruhi proses pembelajaran 4. Perlunya tambahan sarana pembelajaran disekolah yang mendukung


(10)

5. Dukungan terhadap orang tua dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung

6. Komponen apa saja yang harus dikoordinasikan oleh guru untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran

7. Metode atau model pembelajaran apa yang selama ini digunakan dalam proses pembelajaran Ekonomi di SMA Persada Bandar Lampung 8. Bagaimana hasil belajar Ekonomi siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar

Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010

9. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penelitian ini dibatasi pada : model pembelajaran kooperatif tipe STAD, aktivitas dan hasil belajar ekonomi pada siswa kelas X.1 pada SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010?

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar Ekonomi siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010?


(11)

2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010?

E. Tujuan Penelitian

Penulisan ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui peningkatan aktivitas belajar dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD pada mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis atau mahasiswa yang memerlukan dapat dijadikan sebagai salah satu modal pembelajaran yang nantinya dapat diterapkan pada saat terjun langsung di masyarakat.

2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif pembelajaran di sekolah guna meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Bagi siswa, dapat memotivasi siswa dalam beraktifitas atau berpikir secara optimal dalam metode kooperatif agar siswa tidak jenuh dan bosan.


(12)

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.1 semester genap SMA Persada Bandar Lampung tahun pelajaran 2009/2010, sebanyak 40 siswa. 2. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievment

Divisions) adalah tipe pembelajaran kooperatif, dimana siswa bekerja sama dalam satu kelompok kecil (4 sampai 5 oramg ) yang heterogen, untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran di kelas. Tipe STAD ini terdiri dari 5 komponen utama, yaitu presentasi kelas, kegiatan kelompok, evaluasi, pemberian skor individu, dan penghargaan kelompok.

3. Aktivitas belajar siswa merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan individu untuk mencapai perubahan tingkah laku. Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini adalah aktivitas yang terjadi selama

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

4. Hasil belajar Ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil tes formatif yang diberikan selama proses pembelajaran untuk setiap siklus.


(1)

konvensional yang cenderung monoton tersebut, siswa menjadi cenderung hanya mengandalkan guru sebagai satu - satunya sumber belajar mereka dan yang lebih buruk lagi kurang memotivasi siswa untuk mencari sumber- sumber belajar diluar sekolah secara mandiri.

Dukungan orang tua sangat diperlukan untuk siswa dalam mencapai hasil belajar, dukungan orang tua yang baik hendaknya mampu memenuhi kebutuhan belajar anak, misalnya mampu menyediakan sarana belajar yang baik juga memberikan dukungan moril yang cukup. Hendaknya orang tua memberikan dukungan tidak berlebihan, karena dukungan orang tua yang berlebihan akan membuat anak tidak mandiri, manja serta akan menjadi pemalas.

Dalam proses pembelajaran disekolah sebagai suatu sistem mempunyai komponen - komponen yang merupakan suatu kesatuan yang saling

berhubungan guna mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu komponen pendidikan yang mutlak adalah model yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Model yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar banyak sekali jumlahnya, penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.

Metode pembelajaran yang terutama selama ini digunakan adalah

pembelajaran langsung atau metode ceramah. Dalam metode pembelajaran ini terlihat bahwa siswa sepertinya kurang dilibatkan dalam proses belajar dan pembelajaran, karena siswa hanya berperan sebagai pendengar pasif saja.


(2)

kalaupun terdapat kontribusi siswa, tidaklah begitu besar. Dan akhirnya hanya guru yang mendominasi proses belajar pembelajaran di kelas tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, terlihat bahwa siswa merasa jenuh dengan metode yang selama ini digunakan oleh guru. Siswa sepertinya kurang mendapat materi secara utuh.

Tabel 1. Nilai Ekonomi Siswa Kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010

No. Nilai (0-100) Banyaknya Siswa Persentase (%)

1. 71-100 4 1 0,00

2. 60 -70 13 32,50

3. 55-59 12 30,00

4. 50-54 6 15,00

5. <50 5 12,50

Jumlah 40 orang 100

Sumber : Guru mata pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010.

Berdasarkan data yang ada di atas, terlihat bahwa hasil belajar Ekonomi yang diperoleh siswa masih kurang optimal. Ini terlihat dari jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas 60 sebanyak 17 siswa dengan persentase 42,50%. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai dibawah 60 sebanyak 23 siswa dengan persentase 57,50%. DiSMA Persada sendiri menetapkan standar kelulusan belajar minimal (SKBM) sebesar 60. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan di atas, dapat diperoleh keterangan bahwa rata-rata nilai

Ekonomi siswa adalah 55,50 dengan siswa yang tuntas belajar hanya 42,50% dari jumlah siswa 40 orang. Hal ini berarti siswa belum memenuhi SKBM


(3)

yang ditetapkan oleh guru yaitu 65% siswa memperoleh nilai 60. Sebagian besar siswa menganggap Ekonomi adalah pelajaran yang sulit.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa diperlukan metode atau model yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar dan pembelajaran dikelas. Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang hendak diangkat adalah “UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS X.1 SMA PERSADA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”.

Dalam penelitian ini peneliti mencoba melihat apakah hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Peran sekolah sebagai bagian dari sistem pendidikan belum optimal 2. Peran guru dalam proses pembelajaran kurang menggunakan media, siswa

kurang disiplin

3. Kemampuan guru dalam mengajar mempengaruhi proses pembelajaran 4. Perlunya tambahan sarana pembelajaran disekolah yang mendukung


(4)

5. Dukungan terhadap orang tua dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung

6. Komponen apa saja yang harus dikoordinasikan oleh guru untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran

7. Metode atau model pembelajaran apa yang selama ini digunakan dalam proses pembelajaran Ekonomi di SMA Persada Bandar Lampung 8. Bagaimana hasil belajar Ekonomi siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar

Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010

9. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penelitian ini dibatasi pada : model pembelajaran kooperatif tipe STAD, aktivitas dan hasil belajar ekonomi pada siswa kelas X.1 pada SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010?

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar Ekonomi siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010?


(5)

2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010?

E. Tujuan Penelitian

Penulisan ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui peningkatan aktivitas belajar dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD pada mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X.1 SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis atau mahasiswa yang memerlukan dapat dijadikan sebagai salah satu modal pembelajaran yang nantinya dapat diterapkan pada saat terjun langsung di masyarakat.

2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif pembelajaran di sekolah guna meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Bagi siswa, dapat memotivasi siswa dalam beraktifitas atau berpikir secara optimal dalam metode kooperatif agar siswa tidak jenuh dan bosan.


(6)

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.1 semester genap SMA Persada Bandar Lampung tahun pelajaran 2009/2010, sebanyak 40 siswa. 2. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievment

Divisions) adalah tipe pembelajaran kooperatif, dimana siswa bekerja sama dalam satu kelompok kecil (4 sampai 5 oramg ) yang heterogen, untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran di kelas. Tipe STAD ini terdiri dari 5 komponen utama, yaitu presentasi kelas, kegiatan kelompok, evaluasi, pemberian skor individu, dan penghargaan kelompok.

3. Aktivitas belajar siswa merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan individu untuk mencapai perubahan tingkah laku. Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini adalah aktivitas yang terjadi selama

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

4. Hasil belajar Ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil tes formatif yang diberikan selama proses pembelajaran untuk setiap siklus.


Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS X.1 SMA PERSADA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 2 12

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 5 METRO SELATAN KOTA METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 56

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS X.1 SMA PERSADA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 3 4

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 8 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 4 10

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIERVEMENT DIVISIONS) DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 61

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIERVEMENT DIVISIONS) DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 60

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 66

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PENENGAHAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BATU BADAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 53

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUPANG TEBA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 38