PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK DI SMK NEGERI 2 MEDAN.

(1)

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran

Mind Mapping Dengan Model Pembelajaran Ekspositori Pada

Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik

di SMK Negeri 2 Medan

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

OLEH:

SUTRIS JANTA SURBAKTI

NIM: 5113331031

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017


(2)

(3)

(4)

(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Sutris Janta Surbakti lahir pada tanggal 27 Januari 1994,di Delitua . Dibesarkan oleh seorang ayah yang sangat hebat bernama Semangat Surbakti, ibu yang sangat menyayanginya bernama Elisabet Sembiring dan anak pertama dari tiga bersaudara, memiliki dua oang adik yang bernama Elimanda Sari Br. Surbakti dan Sukrismana Surbakti. Melewati pendidikan awal di SD Swasta Singosari tahun 1999 hingga lulus tahun 2005, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Swasta Singosari dari tahun 2005 lulus tahun 2008, lalu melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTA di SMA Swasta Singosari pada tahun 2008 – 2011. Atas dukungan orang tua menunjang peneliti dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri di Universitas Negeri Medan, tepatnya jurusan Pendidikan Teknik Elektro tahun 2011. Hal yang diharapkan peneliti yaitu, boleh menjadi berkat bagi semua orang, terlebih untuk membuat kedua orang tua bahagia dan bangga. Motivasi Penulis yaitu: “Tak ada Kata Terlambat


(6)

i ABSTRAK

Sutris Janta Surbakti. NIM. 5113331031 : Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping Dengan Model Pembelajaran Ekspositori Pada Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik Di SMK Negeri 2 Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dasar dan pengukuran listrik menggunakan model pembelajaran mind mapping dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori pada siswa kelas X Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik di SMK Negeri 2 Medan. Dasar dan pengukuran listrik merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib yang ada pada kejuruan teknik pemanfaatan listrik. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yaitu dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok penelitian. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Medan pada siswa kelas X teknik pemafaatan listrik. Pengambilan sampel dilakukan dengan acak sehingga diambil 2 kelas, yaitu kelas Xlp1 sebagai kelas eksperimen diajarkan dengan model pembelajaran mind mapping dengan jumlah siswa 31 orang dan kelas Xlp5sebagai kelas kontrol diajarkan dengan model pembelajaran ekspositori dengan jumlah siswa 29 orang. Instrument yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal 20 butir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa, nilai rata – rata siswa yang diajarkan dengan pembelajaran mind mapping lebih tinggi dari nilai rata – rata siswa yang diajarkan dengan pembelajaran ekspositori. Hal tersebut dapat dilihat dari pengolahan data post test diperoleh harga thitung = 3,078

dengan Ttabel = 1,672. Karena harga thitung lebih besar dari harga ttabel (3,078> 1,672),

sehingga Ho ditolak dan sekaligus menerima Ha yaitu Hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Mind mapping lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang hanya dibelajarkan dengan model pembelajaran ekspositori pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Model Pembelajaran Mind Mapping, Model Pembelajaran Ekspositori, Dasar Dan Pengukuran Listrik.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping Dengan Model Pembelajaran Ekspositori Pada Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik di SMK Negeri 2 Medan” yang disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Teknik Elektro .

Peneliti menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang sangat saya sayangi, cintai dan saya banggakan yaitu Ayahanda Drs. Semangat Surbakti dan Ibunda Elisabet Sembiring serta adik – adik saya Manda dan Sukris yang telah memberikan do’a, dukungan dan semangat kepada peneliti. Selain itu, peneliti juga mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik.

4. Drs. Baharuddin, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, dan Selaku Dosen Penguji.


(8)

iii

5. Dr. Salman Bintang, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.

6. Bapak Drs. Juaksa Manurung, ST ,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang memberikan waktu dan dengan kesabaran membimbing dan mengarahkan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

7. Agus Junaidi, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Selaku Dosen Penguji.

8. Drs. Panahatan Sitorus, S.T., M.Pd Selaku Dosen Penguji.

9. Bapak sukardi ,S.Pd, MM selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Medan, yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitaian di sekolah tersebut.

10.Bapak Arta Sitepu , selaku guru mata diklat dasar dan pengukuran listrik SMK Negeri 2 Medan.

11.Terimakasih buat sahabat-sahabat : Arrizal Rafiq, M. Wahyu Nazli, Joy S. Barus, Benny H Sianipar, Ahmad Faisal, Rudi Rahmansyah Nasution yang selalu mengingatkan dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. 12.Saudara – saudara seperjuangan TUNAS XIX MAPALA UNIMED yang

selalu mengingatkan dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. 13.Kepada teman-teman Pendidikan Teknik Elektro 2011 yang selalu

memberikan support kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis. Untuk itu penulis terlebih dahulu meminta maaf yang sebesar-besarnya dan


(9)

iv

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Medan, Desember 2016

Sutris Janta Surbakti NIM. 5113331031


(10)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 6

C.Batasan Masalah ... 7

D.Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI A.Kerangka Teoritis ... 9

1. Hakekat Belajar ... 9

2. Hakekat Hasil Belajar ... 10

3. Hakekat Dasar Dan Pengukuran Listrik ... 14

4. Hakekat Pembelajaran ... 16

5. Hakekat Model Pembelajaran ... 17

6. Model Pembelajaran Mind Mapping ... 18

7. Model Pembelajaran Ekspositori ... 23

B.Hasil Penelitian yang Relevan ... 32

C.Kerangka Berfikir ... 33


(11)

vi BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 37

B.Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

C.Defenisi Operasional ... 37

D.Variabel Penelitian ... 38

E. Jenis dan Desain Penelitian ... 39

F. Prosedur Penelitian ... 40

G.Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data ... 43

H.Teknik Analisis Data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 52

B. Uji Persyaratan Analisis ... 54

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61 LAMPIRAN


(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kompetensi Ini Dan Kompetensi Dasar

Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik ... 14

Tabel 2.2. Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping ... 19

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 39

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Tes Belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik ... 43

Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Reliabilitas Tes ... 45

Tabel 3.4. Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes ... 47


(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Desain Singkat Penelitian... 36 Gambar 3.1. Gambar Pelaksanaan Penelitian ... 42


(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 63

Lampiran 2 RPP Mind Mapping ... 74

Lampiran 3 Rpp Ekspositori ... 91

Lampiran 4 Materi Ajar ... 108

Lampiran 5 Instrumen Post – Test ... 134

Lampiran 6 Data Uji Coba Instrumen Hasil Belajar ... 138

Lampiran 7 Perhitungan Validitas Tes ... 139

Lampiran 8 Perhitungan Reliabilitas Tes ... 141

Lampiran 9 Perhitungan Daya Beda Pembeda Tes ... 142

Lampiran 10 Perhitungan Taraf Kesukaran Tes ... 144

Lampiran 11 Data Hasil Belajar Siswa ... 146

Lampiran 12 Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... 147

Lampiran 13 Perhitungan Rata – Rata, Standar Deviasi Dan Varians ... 150

Lampiran 14 Uji Normalitas Data ... 151

Lampiran 15 Uji Homogenitas Data Post-Test ... 153

Lampiran 16 Uji Hipotesis ... 154

Lampiran 17 Tabel Lilliefors ... 156

Lampiran 18 Tabel F ... 157


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Upaya – upaya untuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terus menerus dilakukan oleh pemerintahan di indonesia. Hal ini di lakukan berdasarkan atas kesadaran pemerintah akan betapa pentingnya pendidikan dalam usaha pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) pada suatu negara. Dimana dengan meningkatnya mutu pendidikan diharapkan dapat menghasilkan generasi yang dapat memberikan kontribusi pada masyarakat, bangsa, dan negaranya sehingga mampu hidup dan bersaing dalam dunia internasional dengan tidak kehilangan identitas nasionalnya. Upaya – upaya peningkatan mutu pendidikan yang telah dilakukan sampai saat ini di indonesia ialah berupa perubahan satuan kurikulum pendidikan yang telah dilakukan hingga saat ini. Untuk membantu kebijakan tersebut diperlukan juga seseorang yang mampu mendidik agar segala potensi yang terdapat dalam diri seseorang yang akan dididik tersebut dapat berkembang dan bermanfaat bagi orang lain khususnya bagi dirinya sendiri. Sehingga pemerintah indonesia juga meningkatkan mutu dari tenaga pendidiknya memaluli pelatiahn keprofesian bidang tenaga pendidik. Maka dari itu pendidik ( Guru ) tidak hanya sebagai “pengajar” tetapi juga sebagai “pendidik” dan sekaligus sebagi “pembimbing” yang mengarahkan dan menuntun siswa dalam belajar.


(16)

2

Salah satu lembaga pendidikan yang bersifat formal yang diharapkan mampu melaksanakan tujuan pendidikan ialah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang menghasilkan siswa terampil, bagus, serta siap bekerja dalam dunia usaha. Melalui (SMK) diharapkan dapat dihasilkan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas serta menguasai bidang yang digelutinya, sehingga kebutuhan akan tenaga kerja dari dunia usaha dan industri dapat terpenuhi. Untuk mencapai hal tersebut, siswa sekolah menengah kejuruan dituntut untuk lebih memahami dan menguasai setiap pelajaran yang diterimanya di sekolah, karena setiap pelajaran saling mempengaruhi dan saling mendukung pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, perkembangan sikap dan kepribadiannya.

SMK Negeri 2 Medan merupakan sekolah menengah kejuruan yang telah berkembang fasilitasnya sebagai pendukung proses pembelajaran dalam upaya peningkatan mutu peserta didik agar lebih berkompeten dan telah menggunakan sistem pembelajaran kurikulim 2013 selama kurang lebih 3 tahun. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang di dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik dengan pembelajaran yang terpusat pada siswa. Oleh karena itu siswa diajak untuk lebih aktif dengan terlebih dahulu mencari sumber pelajaran. Dalam hal ini peran seorang pendidik yang kreatif sangat penting pada proses penyampaian materi ajar, dimana pendidik harus mampu mengemas mata pelajaran tersebut menjadi semenarik mungkin. Sehingga siswa merasa tertarik untuk mempelajari dan


(17)

3

mudah memahaminya. Berdasarkan diskusi dengan salah seorang guru di SMK N 2 Medan, Bapak Arta Sitepu, M.Pd bahwa sejauh ini model yang digunakan di sekolah adalah berupa model pembelajaran campuran dari beberapa model pembelajaran seperti model pembelajaran berbasis masalah problem base learning (PBL) dan ekspositori namun pada aplikasinya penggunaan model yang dipakai masih didominasi oleh pembelajaran ekspositori. Dimana proses pembelajaran lebih berfokus pada guru, kurang melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa cenderung pasif.

Mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik merupakan salah satu mata pelajaran dasar yang harus diambil dan di pahami oleh setiap siswa kelas X teknik pemanfaatan tenaga listrik. Pada mata pelajaran ini siswa diharapkan dapat mengerti dan memahami tentang dasar – dasar listrik dan alat ukur listrik serta penggunaannya baik secara teori maupun praktik. Adapun nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) dalam kurikulum 2013 adalah 2.6, namun SMK N 2 Medan memberlakukan KKM 2.8. Nilai KKM ini diberlakukan berdasarkan pertimbangan mengenai target lulusannya untuk mampu bersaing di dunia kerja maupun di universitas ternama. Pada kenyataannya, hasil belajar yang diperoleh siswa secara umum masih berada di bawah nilai KKM tersebut. Secara khusus terlihat pada hasil belajar siswa dasar dan pengukuran listrik masih rendah.

Untuk itu perlu dilakukan perbaikan atau pembaharuan dari proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan hasil belajar yang


(18)

4

lebih baik. Pembaharuan yang dimaksud bisa dilakukan dari beberapa hal, salah satu dintaranya adalah pembaharuan terhadap model pembelajaran. Banyak jenis model dan strategi pembelajaran yang telah dikemukakan untuk dapat membantu pendidik menyampaikan materi ajar serta membimbing peserta didik untuk mencapai tujuan pmembelajaran seperti yang di harapkan. Karena tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal, dengan kata lain pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif dan efisien (Wena, 2011). Selain itu, adanya usaha untuk mengadaptasikan pembelajaran dengan perbedaan individual siswa dan memungkinkan keterlibatan siswa untuk bekerja dengan siswa-siswa lain yang berbeda secara akademik sehingga tercipta sikap positif di antara mereka. Kondisi ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa secara individu. Dalam hal ini, model pembelajaran mind mapping sesuai dengan kebutuhan siswa. Karena dalam model pembelajaran ini siswa akan dibentuk dalam kelompok untuk saling beridiskusi mengenai topik pembelajaran yang sedang berlangsung dan membuat catatan – catatan penting materi yang dipelajari berupa gambar mind mapping sesuai dengan apa yang mereka pahami,dan akan mempersentasekan apa yang telah dipahami dengan menampilkan hasil mind mapping buatan mereka sehingga guru dapat melihat tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.

Dengan penjelasan tersebut, maka model mind mapping ini akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa di SMK N 2 Medan tepatnya


(19)

5

di kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Pada materi ajar arus listrik dan arus elektron, bahan – bahan listrik, dan elemen pasif dengan model pembelajaran ini akan mempermudah siswa untuk memahami dan mengingat materi ajar yang berupa teori dan mengajak siswa dalam kelompok untuk membuat catatan berupa mind mapping yang akan dikerjakan secara individu dan kelompok. kemudian setiap individu akan menjelaskan catatan berupa mind map yang telah dibuat didepan kelas.

Mind mapping atau peta pikiran merupakan salah satu cara mudah untuk menempatkan informasi kedalam otak dan mengambil informasi keluar otak. Yang dilakukan dengan pembuatan catatan-catatan berupa ringkasan, struktur, pengumpulan ide-ide, untuk membuat catatan, kuliah, rapat, debat dan wawancara.(Svantesson, 2004 : 1). Konsep Mind Mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970. Menurutnya Mind Map adalah cara mencatat kreatif, efekti, dan secara harafiah akan “memetakan” pikiran – pikiran kita ( Buzuan, 2013:4). Pada Model pembelajaran Mind Mapping ini siswa diajak untuk dapat berfikir kreatif dalam memahami pembelajaran dengan membuat pokok – pokok pikiran dari materi yang di pelajari dan membuatnya dalam bentuk gambar layaknya jala – jala laba – laba dan menjadikannya semenarik mungkin. Sehingga ada ketertarikan siswa untuk dapat mempelajarinya kembali.

Beberapa peneliti terdahulu menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan menggunaan model pembelajaran mind mapping akan lebih baik. Seperti yang di kemukakan Ira noviyanti jambak (2013) dalam penelitiannya


(20)

6

menyatakan hasil belajar siswa merakit personal komputer (MPC) yang telah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping akan lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dengan peningkatan nilai rata - rata dari 16, 56 menjadi 23,69. Jhon Hendri Surbakti (2015) dalam penelitiannya menyatakan penerapan model pembelajaran mind mapping pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan memahami bahan bangunan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan peningkatan nilai rata – rata komulatif kelas siklus I 67,38 (45,24 %) menjadi 84,30 (85,71 % ) pada siklus II.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping Dengan Model Pembelajaran Ekspositori Pada Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik di SMK Negeri 2 Medan ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan model ekspositori mengakibatkan siswa menjadi pasif dalam proses belajar mengajar.

2. Pembelajaran yang monoton menyebabkan timbul rasa malas pada siswa.

3. Hasil belajar siswa rendah dan rata – ratanya berada dibawah nilai KKM


(21)

7

4. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model mind mapping dengan model pembelajaran ekspositori.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada:

1. Hasil belajar yang akan diukur hanya nilai kognitif pada mata pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik.

2. Pokok bahasan hanya terdiri dari tiga (3) pokok bahasan. 3. Untuk membandingkan hasil belajar digunakan uji- t. D. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan? 3. Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

mind mapping lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori ?


(22)

8

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan.

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran mind mapping dengan model pembelajaran ekspositori pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan. F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain: 1. Bagi siswa

a. Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran. b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa. c. Meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru

a. Sebagai bahan masukan bagi para pendidik sebagai inovasii baru dalam mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi sekolah

a. Membantu sekolah menyampaikan materi dengan baik.

b. Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk pengembangan pembelajaran dikelas.

c. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu membantu sekolah untuk meningkatkan mutu peserta didik.


(23)

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV, maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata hasil belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Mind mapping siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan yaitu 13,03 .

2. Nilai rata-rata hasil belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan yaitu 11,06.

3. Nilai rata-rata hasil belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Mind mapping lebih tinggi yaitu 13,03 daripada siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori yaitu 11,06 siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan. Dimana thitung = 3,078 > ttabel = 1,672.


(24)

60

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa model pembelajaran Mind mapping memberikan perbedaan yang lebih tinggi terhadap hasil belajar jika dibandingkan dengan model pembelajaran Ekspositori. Jadi disarankan agar para guru Dasar Dan Pengukuran Listrik dapat menggunakan model pembelajaran Mind mapping pada kegiatan belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa siswa seperti yang ditunjukkan oleh hasil Dasar Dan Pengukuran Listrik.

2. Kepada para peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji perbedaan hasil belajar menggunakan strategi pembelajaran, disarankan untuk meneliti model apa yang lebih unggul untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


(25)

61

Daftar Pustaka

Anggrianne Anastasia Panjaitan (2014) Pengaruh Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Binjai Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Medan : FBS UNIMED

Arikunto, Suharsimi. (2005). Managemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Buzan dan Barry. 2004. Memahami Peta Pikiran : The Mind Map Book.

Interaksa: Batam.

De Porter dan P. Hernacki. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Kaifa : Bandung.

Hamalik, Oemar.2007. Metode Belajar Dan Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito. Ibrahim (2010). Nana Syaodih S. Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta.Jakarta. Ira Noviyanti Jambak. (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Komputer (MPC) Pada Siswa Kelas X Bidang Keahlian Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Kutalimbaru T.A 2013/2014. Skripsi . Medan : FT UNIMED

Istarani. 2011. 5. Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada. Jensen, E dan K. Makowitz. 2002. Otak Sejuta Gygabite: Buku Pintar

Membangun Ingatan Super. Kaifa : Bandung.

Jhon Hendri Surbakti. (2015), Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Binjai program keahlian teknik konstruksi batu dan beton tahun ajaran 2014/2015. Skripsi. Medan : FT UNIMED

Kusmayadi.(2010). Pengetahuan Dasar Listrik Dan Elektronika. Depok: CV Arya Duta.

Made wena. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.

Sanjaya Wina (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses Pendidikan. Prenada Media Group. Jakarta

Slameto.2003. Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta


(26)

62

Sudjana,N. (1996), Teori – Teori Belajar Untuk Pengajar. Universitas Indonesia, Jakarta.

. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

.2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumanto . (1994). Pengetahuan bahan untuk mesin dan listrik. Yogyakarta: Andi. Sutjipto, B.,(2003), Penggunaan Metoda Pembelajaran , Teknodik, vol. 7, No. 3,

Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, http://www.pustekkom.go.id (diakses tanggal 15 okt 2010)

Sugiarto, I. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berfikir Holistik Dan Kreatif. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Winkel,W.S (1997) Psikologi Belajar Pengajaran, Jakarta:Gramedia

Widodo,MH Sapto. Dasar Dan Pengukuran Listrik Kelas X. Jakarta : KEMENDIKBUD RI .

Warseno, Agus, dkk 2011. Super Learning praktik belajar-mengajar yang serba efektif dan mencerdaskan. Diva Press. Jogjakarta.


(1)

4. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model mind mapping dengan model pembelajaran ekspositori.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada:

1. Hasil belajar yang akan diukur hanya nilai kognitif pada mata pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik.

2. Pokok bahasan hanya terdiri dari tiga (3) pokok bahasan. 3. Untuk membandingkan hasil belajar digunakan uji- t.

D. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan? 3. Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

mind mapping lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori ?


(2)

8

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan.

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran mind mapping dengan model pembelajaran ekspositori pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain: 1. Bagi siswa

a. Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran. b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa. c. Meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru

a. Sebagai bahan masukan bagi para pendidik sebagai inovasii baru dalam mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi sekolah

a. Membantu sekolah menyampaikan materi dengan baik.

b. Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk pengembangan pembelajaran dikelas.

c. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu membantu sekolah untuk meningkatkan mutu peserta didik.


(3)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV, maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata hasil belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Mind mapping siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan yaitu 13,03 .

2. Nilai rata-rata hasil belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan yaitu 11,06.

3. Nilai rata-rata hasil belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Mind mapping lebih tinggi yaitu 13,03 daripada siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori yaitu 11,06 siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan. Dimana thitung = 3,078 > ttabel = 1,672.


(4)

60

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan

sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa model pembelajaran Mind mapping memberikan perbedaan yang lebih tinggi terhadap hasil belajar jika dibandingkan dengan model pembelajaran Ekspositori. Jadi disarankan agar para guru Dasar Dan Pengukuran Listrik dapat menggunakan model pembelajaran Mind mapping pada kegiatan belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa siswa seperti yang ditunjukkan oleh hasil Dasar Dan Pengukuran Listrik.

2. Kepada para peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji perbedaan hasil belajar menggunakan strategi pembelajaran, disarankan untuk meneliti model apa yang lebih unggul untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


(5)

61

Daftar Pustaka

Anggrianne Anastasia Panjaitan (2014) Pengaruh Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Binjai Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Medan : FBS UNIMED

Arikunto, Suharsimi. (2005). Managemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Buzan dan Barry. 2004. Memahami Peta Pikiran : The Mind Map Book.

Interaksa: Batam.

De Porter dan P. Hernacki. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Kaifa : Bandung.

Hamalik, Oemar.2007. Metode Belajar Dan Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito. Ibrahim (2010). Nana Syaodih S. Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta.Jakarta. Ira Noviyanti Jambak. (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Komputer (MPC) Pada Siswa Kelas X Bidang Keahlian Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Kutalimbaru T.A 2013/2014. Skripsi . Medan : FT UNIMED

Istarani. 2011. 5. Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada. Jensen, E dan K. Makowitz. 2002. Otak Sejuta Gygabite: Buku Pintar

Membangun Ingatan Super. Kaifa : Bandung.

Jhon Hendri Surbakti. (2015), Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Binjai program keahlian teknik konstruksi batu dan beton tahun ajaran 2014/2015. Skripsi. Medan : FT UNIMED

Kusmayadi.(2010). Pengetahuan Dasar Listrik Dan Elektronika. Depok: CV Arya Duta.

Made wena. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.

Sanjaya Wina (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses Pendidikan. Prenada Media Group. Jakarta

Slameto.2003. Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta


(6)

62

Sudjana,N. (1996), Teori – Teori Belajar Untuk Pengajar. Universitas Indonesia, Jakarta.

. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

.2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumanto . (1994). Pengetahuan bahan untuk mesin dan listrik. Yogyakarta: Andi. Sutjipto, B.,(2003), Penggunaan Metoda Pembelajaran , Teknodik, vol. 7, No. 3,

Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, http://www.pustekkom.go.id (diakses tanggal 15 okt 2010)

Sugiarto, I. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berfikir Holistik Dan Kreatif. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Winkel,W.S (1997) Psikologi Belajar Pengajaran, Jakarta:Gramedia

Widodo,MH Sapto. Dasar Dan Pengukuran Listrik Kelas X. Jakarta : KEMENDIKBUD RI .

Warseno, Agus, dkk 2011. Super Learning praktik belajar-mengajar yang serba efektif dan mencerdaskan. Diva Press. Jogjakarta.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR KECANTIKAN KULIT SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 8 MEDAN.

4 7 23

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK (TIPTL) SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN

1 4 26

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI DASAR SISWA KELAS XI SMK SANDHY PUTRA 2 MEDAN.

3 22 52

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS X TITL SMK NEGERI 2 MEDAN T.A 2016/2017.

1 3 30

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK (TIPTL) SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

1 4 28

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN LAS DASAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DI KELAS X SMK GBKP KABANJAHE KAB. KARO T.A 2014/2015.

0 5 12

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 4 8

PERBEDAAN HASIL PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNING MANAGEMENT SYSTEM DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL : Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi.

0 0 40

Model Pembelajaran Ekspositori

0 0 2

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK KELAS X DI SMK N 2 WONOSARI.

0 0 330