PERBEDAAN HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS X TITL SMK NEGERI 2 MEDAN T.A 2016/2017.

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN

LISTRIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

ADVANCE ORGANIZER DENGAN PEMBELAJARAN

EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS X

TITL SMK NEGERI 2 MEDAN

T.A 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

TRIANI

NIM: 5101131016

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017


(2)

(3)

RIWAYAT HIDUP

Triani

Dilahirkan pada tanggal 13 April 1991, di Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Penulis merupakan anak ketiga dari enam bersaudara, dari pasangan Pardamean Pasaribu, S.Pd dan Nursida Manullang. Penulis pertama kali masuk pendidikan di SD Alwasliyah pada tahun 1998 dan tamat pada tahun 2004. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 4 Percut dan tamat pada tahun 2007. Setelah tamat dari SMP Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMK Negeri 2 Medan dan tamat pada tahun 2010. Dan pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai Mahasiswa di Universitas Negeri Medan Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.


(4)

(5)

(6)

i ABSTRAK

Triani, NIM 5101131016 “Perbedaan Hasil Belajar Dasar Dan Pengukuran

Listrik Menggunakan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Pembelajaran Ekspositori Pada Siswa Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK NEGERI 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik antara siswa yang diajar dengan menggunakan model

Pembelajaran Advance Organizer dengan siswa yang diajar dengan model

Pembelajaran Ekspositori pada Siswa Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017.

Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment, yang mana dalam pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri 2 Medan yang mengikuti kompetensi Dasar dan Pengukuran Listrik yang terdiri dari 5 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak kelas, yaitu kelas eksperimen (kelas yang menerapkan model Pembelajaran

Advance Organizer adalah kelas X LP-1 yang berjumlah 32 siswa serta kelas X LP-2 menjadi kelas kontrol (kelas yang menerapkan model Pembelajaran Ekspositori) yang berjumlah 32 siswa. Jadi total subjek yang akan diteliti adalah sebanyak 64 siswa.

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar dasar dan pengukuran listrik yang diperoleh untuk kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran

advance organizer memiliki nilai rata-rata posttest sebesar 80,62 dan pada kelompok kontrol dengan menerapkan model pembelajaran ekspositori memiliki nilai rata-rata posttest sebesar 74,21. Uji normalitas data digunakan Uji Lilliefors pada taraf kepercayaan (α) sebesar 0,05. Uji normalitas Dasar dan Pengukuran Listrik dengan model Pembelajaran Advance Organizer diperoleh Lhitung sebesar

0,12840 dan Ltabel sebesar 0,1566 karena Lhitung < Ltabel atau 0,12840 < 0,1566, maka data pada kelas Eksperimen pada kategori Normal, Uji normalitas Dasar dan Pengukuran Listrik dengan model Pembelajaran Ekspositori diperoleh Lhitung

sebesar 0,13865dan Ltabel= 0,1566karena Lhitung< Ltabel atau 0,13865 < 0,1566, maka data pada kelas Kontrol pada kategori Normal. Uji homogenitas hasil belajar Dasar dan Pengukuran Listrik diperoleh Fhitung sebesar 1,1836 dan Ftabel 1,75 karena Fhitung < Ftabel atau 1,1836 < 1,75 maka seluruh varians adalah

homogen, sehingga dapat disimpulkan seluruh data varians hasil penelitian Homogen. Hasil analisis uji beda yang memakai Uji-t satu pihak diperoleh thitung>

ttabel (3,945>1,6697) sehingga Ha diterima berarti Hasil Belajar siswa yang

diajarkan dengan model Pembelajaran Advance Organizer lebih tinggi daripada Pembelajaran Ekspositori di kelas X TITL SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik Menggunakan Model Pembelajaran

Advance Organizer dengan Model Pembelajaran Ekspositori Pada Siswa Kelas X

Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A. 2016/2017”. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini antara lain yaitu :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed. 3. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Dr. Baharuddin, S.T.,M.Pd selaku Ketua Jurusan dan sekaligus Dosen Pembimbing penulis di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Salman Bintang, M.Pd selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Drs. Juaksa Manurung, S.T.,M.Si selaku Dosen Penguji Sekaligus Dosen Pembimbing Akademik Penulis.

7. Dr. H.Muhammad Amin, S.T., M.Pd selaku Dosen Penguji skripsi penulis. 8. Agus Junaidi, S.T., M.T selaku Dosen Penguji skripsi penulis.


(8)

iii

9. Kepada yang tercinta dan tersayang kedua orang tua penulis P. Pasaribu, S.Pd dan N.Br.Manullang yang merupakan sosok terhebat dalam hidup penulis yang selalu memberikan semangat, doa, nasehat, kasih sayang, dan dukungan moril maupun materil kepada penulis.

10. Kepala sekolah SMK Negeri 2 Medan Bapak Sukardi, S.Pd., MM yang mengizinkan penulis melaksanakan penelitian.

11. Bapak Arta Dinata, M.Pd selaku guru mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik yang membimbing dan mengarahkan penulis selama penelitian.

12. Kepada saudara/i Penulis Kak Ernawati dan bang Robin, Dwi Indah Sari, Srininta, Senta Ria, Anugerah Immanuel yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

13. Sahabat penulis Fadli Rahman Marunduri S.Pd, Fahmi Izhari S.Pd, Indra Maulana S.Pd, Agung Wijaya Pohan S.Pd, Eva Monica Nahulae, S.Pd, Indra Daulay S.Pd, Nova Yanti Pratiwi, Feri Ardi, Lihardi Dilantara, Rahmat Chairul dan Febri Hartono yang banyak memberikan ide-ide gila, motivasi, dukungan kepada penulis, serta terkhusus buat teman spesial Penulis Dian Tarigan yang banyak memberikan dukungan, doa, semangat, dorongan serta motivasi kepada penulis.

14. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNIMED, khususnya teman-teman stambuk 2010 yang selalu setia memberikan dukungan dan saran-saran dalam penyusunan laporan ini.

15. Teman-teman Naposo Bulung HKBP Percut yang senantiasa memberikan doa dan dukungan kepada penulis.


(9)

iv

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang membantu dalam penulisan laporan ini

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini dimasa mendatang. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.

Medan, Oktober 2016 Penulis

Triani


(10)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... ...i

KATA PENGANTAR ... ...ii

DAFTAR ISI ... ...v

DAFTAR GAMBAR ... ....viii

DAFTAR TABEL ... ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ... ...x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... ...1

B. Identifikasi Masalah ... ...7

C. Batasan Masalah ... ...8

D. Rumusan Masalah ... ...8

E. Tujuan Penelitian ... ...9

F. Manfaat Penelitian ... ...10

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. KerangkaTeoritis ... ....12

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ... ....12

1.1 Hakikat Belajar... ....12

1.2 Hakikat Hasil Belajar ... ....16

1.3 Hakekat Hasil Belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik ... ....18

2. Hakekat Model Pembelajaran ... ....19

2.1 Hakekat Model Pembelajaran Advance Organizer ... ....20

2.2 Hakekat Peta Konsep ... ....30

2.3 Hakekat Model Pembelajaran Ekspositori ... ....33

B. Penelitian Yang Relevan ... ....41

C. Kerangka Berfikir... ....43


(11)

vi BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... ....48

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... ....48

1. Populasi ... ....48

2. Sampel Penelitian ... ....48

C. Variabel Penelitian ... ....49

D. Jenis dan Rancangan Penelitian ... ....49

1. Jenis Penelitian ... ....49

2. Rancangan Penelitian ... ....50

E. Prosedur Penelitian ... ....51

F. Instrumen Penelitian ... ....52

G. Uji Coba Instrumen ... ....55

H. Pengolahan Data... ....59

I. Teknik Analisis Data ... ....60

1. Deskripsi Data ... ....60

2. Uji Persyaratan Analisis ... ....61

a. Uji Normalitas ... ....61

b. Uji Homogenitas ... ....62

c. Pengujian Hipotesis ... ....63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi data dan hasil penelitian ... ...67

1. Hasil tes kemampuan akhir (posttest) kelas eksperimen ... ...67

2. Hasil tes kemampuan akhir (posttest) kelas kontrol ... ...68

B. Uji persyaratan analisis data ... ...70

1. Uji normalitas ... ...70

2. Uji homogenitas ... ...70

C. Pengujian hipotesis ... ...71


(12)

vii BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ... ...74 B. saran ... ...75 DAFTAR PUSTAKA ... ...76 LAMPIRAN


(13)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Skema Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer ... 27

Gambar 2.2. desain singkat penelitian ... 46

Gambar 3.1. skema/alur rancangan penelitian ... 52

Gambar 4.1 histogram hasil belajar DPL kelas eksperimen ... 68


(14)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Sintaks Model PembelajaranAdvance Organizer ... ...26

Tabel 2.2.Perbedaan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Model Pembelajaran Ekspositori ... ...41

Tabel 3.1.Rancangan Penelitian ... ...50

Tabel 3.2.Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar DPL ... ...53

Tabel 4.1 distribusi frekuensi hasil belajar pottest DPL kelas eksperimen...67

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Postest DPL Kelas Kontrol...69

Tabel 4.3. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Postest...70

Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas Posstest...70


(15)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. silabus dasar dan pengukuran listrik ... ...77

Lampiran 2. RPP Advance Organizer ... ...81

Lampiran 3. RPP Ekspositori ... ...103

Lampiran 4. Peta Konsep Listrik ... ...117

Lampiran 5. Peta Konsep Bahan-Bahan Listrik ... ...118

Lampiran 6. Materi ajar... ...119

Lampiran 7. Instrumen Penelitian ... ...134

Lampiran 8. sebaran data uji coba instrumen penelitian ... ...142

Lampiran 9. perhitungan validitas uji coba instrumen ... ...143

Lampiran 10. perhitungan reabilitas test ... ...144

Lampiran 11. perhitungan indeks kesukaran test ... ...142

Lampiran 12. perhitungan daya pembeda butir test ... ...147

Lampiran 13. Data skor hasil belajar posttest ... ...149

Lampiran 14. Perhitungan harga rata-rata,distribusi frekuensi,standar deviasi dan varians... ...153

Lampiran 15. Uji normalitas data... ...157

Lampiran 16. Uji homogenitas data ... . .160


(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntun manusia untuk terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang diharapkan.

Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja (terkontrol, terencana dengan sadar dan secara sistematis) diberikan kepada anak didik oleh pendidik agar anak didik dapat berkembang terarah kepada tujuan tertentu. Pendidikan juga merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang dilakukan secara sadar dan tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-nilai sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Oleh karena itu, maka pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dikembangkan sehingga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pendidikan merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa.

Untuk menghadapi persaingan dalam era globalisasi, pemerintah berusaha mengantisipasi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang konfrehensif yang dilakukan melalui peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini


(17)

2 sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan tingkat menengah sesuai dengan bidangnya. Hal ini sesuai dengan pasal 11 ayat 3 UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang pendidikan nasional yang menyebabkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk dapat bekerja pada bidang tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut pembinaan siswa yang akan terjun ke masyarakat harus dilakukan seoptimal mungkin, baik mengenai kompetensi kejuruan maupun bidang disiplin ilmu.

Komponen yang mempengaruhi kualitas pendidikan diantaranya adalah guru, siswa, materi belajar, sumber belajar, media, sarana dan prasarana serta proses pembelajaran. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar di sekolah juga dapat dipengaruhi oleh latar belakang keluarga, ekonomi, sosial dan budaya dari setiap diri siswa. Faktor-faktor tersebut dapat berhubungan dengan kepercayaan diri siswa di lingkungan sekolah, baik dalam menjalin hubungan dengan teman


(18)

3 sebaya, maupun dengan guru di sekolah. Selain itu faktor minat juga memberikan kontribusi dalam mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Di dalam proses pembelajaran memiliki tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Tujuan yang ingin dicapai dari suatu kegiatan proses belajar mengajar telah dirumuskan dalam Standar Kompetensi (SD) dan Kompetensi Dasar (KD). Seorang siswa dikatakan berhasil atau tuntas dalam suatu kegiatan proses belajar apabila dapat mencapai standar ketuntasan minimal yang di tetapkan oleh satuan pendidikan. Apabila siswa yang tidak dapat mencapai standar ketuntasan minimal yang telah ditetapkan, maka dapat dikatakan bermasalah atau mengalami hambatan dalam belajar.

SMK Negeri 2 Medan merupakan salah satu lembaga formal yang memiliki beberapa bidang keteknikan, salah satunya bidang teknik instalasi tenaga listrik, dimana para lulusan-lulusannya diharapkan mampu bersaing di dunia usaha khususnya di bidang teknik instalasi tenaga listrik. Salah satu mata pelajaran produktif yang mendukung tercapainya mutu lulusan yang terampil dan kreatif adalah mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik, dimana materi yang diajarkan terkait dengan pemaparan dan penjelasan konsep pengukuran besaran listrik sehingga dibutuhkan pemahaman dan ketelitian yang cukup dalam memahami materinya.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK Negeri 2 Medan dengan mewawancarai salah seorang guru bidang studi DPL yaitu Bapak Arta Dinata Sitepu, M.Pd bahwasannya hasil belajar siswa kelas X teknik instalasi tenaga listrik untuk mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik masih di bawah


(19)

4 standart rata-rata yaitu 2,65, sedangkan KKM yang telah ditetapkan Depdiknas adalah 2,85 (B). Untuk memperbaiki nilai hasil belajar siswa sering dilakukan ujian remedial untuk pencapaian standar nilai kompetensi siswa.

Guru sebagai salah satu pemeran utama dalam pembelajaran haruslah profesional dalam bidangnya agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik sekaligus pengajar yang kompeten. Untuk itu, guru harus menguasai bahan yang diajarkan, terampil mengajarkannya, dan mampu mengatasi berbagai kendala yang ditemui dalam pembelajaran. Salah satu hal yang dapat dilakukan guru adalah mampu memilih dan menggunakan dengan tepat model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi yang diajarkan, dan karakteristik siswa agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan optimal.

Dari hasil pengamatan penulis yang ditindaklanjuti dengan guru mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih berorientasi pada pola pembelajaran yang lebih banyak didominasi guru. Proses ini hanya menekankan pada pencapaian tuntutan kurikulum dan pencapaian tekstual semata dari pada pengembangan kemampuan belajar siswa. Keterlibatan siswa selama pembelajaran belum optimal sehingga berakibat pada perolehan hasil belajar siswa tidak optimal pula. Disini peran siswa tidak lagi sebagai subjek belajar melainkan sebagai objek pembelajaran. Tanggung jawab siswa terhadap tugas belajarnya seperti dalam hal kemampuan mengembangkan, menemukan, menyelidiki, dan mengungkap pengetahuan yang dimiliki sangat kurang.


(20)

5 Rendahnya nilai hasil belajar siswa disebabkan kurang bergairahnya siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru, siswa merasa bosan dan jenuh pada saat guru mengajar, siswa sering keluar masuk ruangan pada saat jam pelajaran. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, kegiatan proses belajar mengajar yang selama ini dilakukan guru yang mengajarkan mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik adalah menggunakan model pembelajaran ekspositori, dimana kegiatan yang dilakukan berpusat pada guru sementara siswa pasif selama pembelajaran sehingga menjadikan suasana belajar menjadi monoton. Guru dijadikan satu-satunya sumber informasi sehingga pada akhirnya tujuan proses pembelajaran adalah siswa mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu dan pada saat proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan. Hal inilah yang dapat menimbulkan kejenuhan bagi siswa yang menyebabkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep DPL masih rendah, akibatnya siswa mengatakan bahwa materi DPL sulit untuk dipahami. Untuk mengatasi masalah ini, maka guru sebaiknya memperhatikan kembali cara menyajikan suatu materi.

Niken (2010:75), mengatakan “pembelajaran yang menyenangkan merupakan dambaan dari setiap peserta didik, karena proses belajar mengajar yang menyenangkan bisa meningkatkan motivasi belajar yang tinggi bagi siswa guna

menghasilkan produk belajar yang berkualitas”.

Menyikapi permasalahan di atas, perlu adanya upaya yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan variasi-variasi dalam pembelajaran. Variasi-variasi-variasi dalam pembelajaran yang dimaksud adalah dengan memilih dan menerapkan salah satu atau beberapa model


(21)

6 pembelajaran, strategi-strategi pembelajaran dan penggunaan media-media pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat, minat serta motivasi siswa dalam mengembangkan kreativitas serta sikap inovatif dari pendidiknya agar siswa mau belajar dan aktif dalam proses belajar sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Jelas bahwa pencapaian hasil belajar akan lebih maksimal jika siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, merespon dalam bentuk pertanyaan ataupun penyampaian gagasan yang memang muncul dari dalam diri siswa sebagai bentuk respon yang berhubungan aktif dalam menerjemahkan materi-materi pelajaran yang disampaikan oleh guru di dalam kelas.

Salah satu model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran

Advance Organizer. Dalam implementasinya, model pembelajaran Advance Organizer ini juga di bantu dengan peta konsep atau pemetaan konsep. Menurut

Ausubel (dalam buku Bruce Joyce, 2009:281), mengatakan bahwa “model pembelajaran Advance Organizer adalah model pembelajaran bermakna yang dirancang untuk memperkuat pengetahuan siswa tentang pelajaran tertentu dan bagaimana mengelola, memperjelas, dan memelihara pengetahuan tersebut

dengan baik”. Hal ini diperkuat oleh Dahar (1989:117), mengatakan bahwa

Advance Organizer yang mengarahkan kepada siswa ke materi yang akan

mereka pelajari dan menolong mereka untuk mengingat kembali informasi yang berhubungan yang dapat digunakan dalam memahami pengetahuan baru”.

Advance Organizer merupakan strategi kognitif yang mampu menolong siswa


(22)

7 tersebut ke materi yang baru. Ausubel percaya bahwa struktur kognitif yang ada dalam diri seseorang merupakan faktor utama yang menentukan apakah materi baru akan bermanfaat atau tidak dan bagaimana pengetahuan yang baru itu dapat dikelola dan dipertahankan dengan baik, sehingga proses pembelajaran menjadi bermakna.

Dalam pelaksanaannya Advance Organizer melakukan tiga kegiatan yaitu presentasi Advance Organizer, presentasi tugas atau materi pelajaran, dan memperkuat pengolahan kognitif. Tujuan utama Advance Organizer adalah memberi siswa informasi yang mereka butuhkan untuk mempelajari pengetahuan yang telah mereka punya. Jadi, Advance Organizer digunakan sebagai konsep jembatan antara materi baru dengan materi yang sudah dimiliki siswa.

Penerapan model pembelajaran Advance Organizer telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, seperti Arpita Sri Melina (2012), Herdelina Pasaribu (2012), Indah Permata Nst (2011) menunjukkan adanya peningkatan hasil belajaran setelah diterapkan model pembelajaran tersebut.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, dengan demikian penelitian ini dirumuskan dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik Menggunakan Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Model Pembelajaran Ekspositori Pada Siswa Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :


(23)

8 1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar dan

Pengukuran Listrik dibawah standar ketuntasan minimal. 2. Pemilihan teknik pengajaran yang kurang tepat.

3. Penyampaian materi yang monoton dalam pembelajaran. 4. Kurang bergairahnya siswa dalam menerima pelajaran. 5. Siswa bersifat pasif pada saat proses belajar mengajar.

6. Hasil belajar dasar dan pengukuran listrik yang diperoleh siswa belum optimal atau masih rendah.

C. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta keterbatasan penulis dalam kemampuan dan waktu, maka batasan masalah dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :

1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X LP-1 sebagai kelas Eksperimen dan Kelas X LP-2 sebagai kelas kontrol.

2. Materi yang diberikan mengacu pada silabus SMK N 2 medan yaitu pada pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik dengan kompetensi dasar mendeskripsikan arus listrik dan arus elektron, dengan model pembelajaran Advance Organizer dan pembelajaran ekspositori.

3. Hasil belajar yang akan dinilai ialah pada aspek kognitif.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :


(24)

9 1. Bagaimanakah hasil belajar dasar dan pengukuran listrik pada siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance

Organizer di kelas X teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri

2 Medan T.A 2016/2017?

2. Bagaimanakah hasil belajar dasar dan pengukuran listrik siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelas X teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017?

3. Apakah hasil belajar dasar dan pengukuran listrik siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelas X teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar dasar dan pengukuran listrik siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer di kelas X teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.

2. Untuk mengetahui hasil belajar dasar dan pengukuran listrik siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelas X teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.


(25)

10 3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar dasar dan pengukuran listrik siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance

Organizer lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelas X teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : (1) Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang berkaitan dengan model pembelajaran Advance Organizer serta pengaruhnya terhadap hasil belajar dasar dan pengukuran listrik. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bandingan

untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap variabel-variabel yang relevan.

c. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan evisien.

(2) Manfaat Praktis

a. Untuk Kepala Sekolah

1. Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah sehingga menciptakan lulusan-lulusan yang berkualitas.


(26)

11 2. Dapat digunakan menjadi bahan masukan terhadap lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan khususnya tingkat kejuruan.

b. Untuk Guru

1. Sebagai informasi bagi guru SMK, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer. 2. Sebagai bahan masukan pengembangan bagi penelitian

selanjutnya.

3. Sebagai informasi kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar dasar dan pengukuran listrik dan membuat suasana menjadi menyenangkan, interaktif dan proses belajar lebih efektif.

4. Mengungkapkan secara empirik adanya perbedaan model pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar dasar dan pengukuran listrik.


(27)

66 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa kelas X TITL SMK Negeri 2 Medan yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer memiliki nilai rata-rata skor sebesar 80,62 pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik.

2. Hasil belajar siswa kelas X TITL SMK Negeri 2 Medan yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori memiliki nilai rata-rata skor sebesar 74,21 pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik.

3. Nilai rata-rata hasil belajar Dasar dan Pengukuran Listrik siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori. Dari hasil analisa uji hipotesis terbukti bahwa hasil belajar dasar dan pengukuran listrik dengan menggunakan Model Pembelajaran Advance Organizer diperoleh nilai rata-rata sebesar 80,62 lebih tinggi dari pada hasil belajar dasar dan pengukuran listrik dengan menggunakan Model Pembelajaran ekspositori dengan rata-rata sebesar 74,21. serta thitung = 3,945 > ttabel = 1,6697. Dengan kata


(28)

67 lain, terdapat perbedaan hasil belajar menggunakan Model pembelajaran Advance Organizer dan pembelajaran ekspositori pada siswa kelas X TITL SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara lain:

1. Agar guru-guru di SMK Negeri 2 Medan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer sebagai salah satu model pembelajaran dalam mengajar untuk meningkatkan hasil belajar dasar dan pengukuran listrik.

2. Guru mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik dapat menyesuaikan model pembelajaran dengan pelajaran yang diajarkan.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model Advance Organizer disarankan lebih memperhatikan dan membimbing siswa agar lebih berani dalam menyampaikan pendapatnya sehingga terjalin kerjasama aktif antar siswa dengan guru. 4. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik yang sama


(29)

75 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Penerbit bumi aksara. Jakarta.

Ariani, Niken. (2010). Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Penerbit Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta.

Dahar, Ratna Wilis. (1989). Teori-Teori Belajar. Penerbit Gelora Aksara Pratama. Bandung.

Depdikbud. 2013. Modul Dasar Dan Pengukuran Listrik. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Dimyati dan Mujiono. (2009). Belajar dan pembelajaran. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Hamid, Abdul. (2009). Teori Belajar dan Pembelajaran. Penerbit UNIMED. Medan.

Joyce,B., Weil, M., dan Calhoun, E. (2009). Models of Teaching : Model-Model Pengajaran. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Kusmayadi. (2010). Pengetahuan Dasar Listrik dan Elektronika. Penerbit CV Arya Duta. Depok.

Nasution, Indah Permata Namora. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Di Kelas VII SMP Negeri 6 Medan T.P 2011/2012. Skripsi, tidak diterbitkan UNIMED, Medan.

Oemar, Hamalik. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Pasaribu, Herdelina. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Pengukuran Di Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 5 Pematang Siantar T.P 2011/2012. Skripsi, tidak diterbitkan, UNIMED, Medan.

Plant, Malcolm (2009). Elektronika. Bandung

Sanjaya, W (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Kencana: Jakarta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.Jakarta.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Rosda karya : Bandung.

Sebayang, Arpita Sri Melina. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Di


(30)

76 Kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2012/2013. Skripsi, tidak diterbitkan, UNIMED, Medan.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif: Konsep,

Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Kencana. Jakarta.

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-undang RI. No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, Penerbit Ekojaya, Jakarta, 1989.


(1)

10 3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar dasar dan pengukuran listrik siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelas X teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : (1) Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang berkaitan dengan model pembelajaran Advance Organizer serta pengaruhnya terhadap hasil belajar dasar dan pengukuran listrik. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bandingan

untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap variabel-variabel yang relevan.

c. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan evisien.

(2) Manfaat Praktis

a. Untuk Kepala Sekolah

1. Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah sehingga menciptakan lulusan-lulusan yang berkualitas.


(2)

11 2. Dapat digunakan menjadi bahan masukan terhadap lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan khususnya tingkat kejuruan.

b. Untuk Guru

1. Sebagai informasi bagi guru SMK, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer. 2. Sebagai bahan masukan pengembangan bagi penelitian

selanjutnya.

3. Sebagai informasi kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar dasar dan pengukuran listrik dan membuat suasana menjadi menyenangkan, interaktif dan proses belajar lebih efektif.

4. Mengungkapkan secara empirik adanya perbedaan model pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar dasar dan pengukuran listrik.


(3)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa kelas X TITL SMK Negeri 2 Medan yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer memiliki nilai rata-rata skor sebesar 80,62 pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik.

2. Hasil belajar siswa kelas X TITL SMK Negeri 2 Medan yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori memiliki nilai rata-rata skor sebesar 74,21 pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik.

3. Nilai rata-rata hasil belajar Dasar dan Pengukuran Listrik siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori. Dari hasil analisa uji hipotesis terbukti bahwa hasil belajar dasar dan pengukuran listrik dengan menggunakan Model Pembelajaran Advance Organizer diperoleh nilai rata-rata sebesar 80,62 lebih tinggi dari pada hasil belajar dasar dan pengukuran listrik dengan menggunakan Model Pembelajaran ekspositori dengan rata-rata sebesar 74,21. serta thitung = 3,945 > ttabel = 1,6697. Dengan kata


(4)

67

lain, terdapat perbedaan hasil belajar menggunakan Model pembelajaran Advance Organizer dan pembelajaran ekspositori pada siswa kelas X TITL SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara lain:

1. Agar guru-guru di SMK Negeri 2 Medan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer sebagai salah satu model pembelajaran dalam mengajar untuk meningkatkan hasil belajar dasar dan pengukuran listrik.

2. Guru mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik dapat menyesuaikan model pembelajaran dengan pelajaran yang diajarkan.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model Advance Organizer disarankan lebih memperhatikan dan membimbing siswa agar lebih berani dalam menyampaikan pendapatnya sehingga terjalin kerjasama aktif antar siswa dengan guru. 4. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik yang sama


(5)

75 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Penerbit bumi aksara. Jakarta.

Ariani, Niken. (2010). Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Penerbit Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta.

Dahar, Ratna Wilis. (1989). Teori-Teori Belajar. Penerbit Gelora Aksara Pratama. Bandung.

Depdikbud. 2013. Modul Dasar Dan Pengukuran Listrik. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Dimyati dan Mujiono. (2009). Belajar dan pembelajaran. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Hamid, Abdul. (2009). Teori Belajar dan Pembelajaran. Penerbit UNIMED. Medan.

Joyce,B., Weil, M., dan Calhoun, E. (2009). Models of Teaching : Model-Model Pengajaran. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Kusmayadi. (2010). Pengetahuan Dasar Listrik dan Elektronika. Penerbit CV Arya Duta. Depok.

Nasution, Indah Permata Namora. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Di Kelas VII SMP Negeri 6 Medan T.P 2011/2012. Skripsi, tidak diterbitkan UNIMED, Medan.

Oemar, Hamalik. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Pasaribu, Herdelina. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Pengukuran Di Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 5 Pematang Siantar T.P 2011/2012. Skripsi, tidak diterbitkan, UNIMED, Medan.

Plant, Malcolm (2009). Elektronika. Bandung

Sanjaya, W (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana: Jakarta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.Jakarta.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Rosda karya : Bandung.

Sebayang, Arpita Sri Melina. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Di


(6)

76 Kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2012/2013. Skripsi, tidak diterbitkan, UNIMED, Medan.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif: Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Kencana. Jakarta.

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-undang RI. No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, Penerbit Ekojaya, Jakarta, 1989.


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI BIAYA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS XII AK SMK NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011 – 2012

2 11 150

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR CHEST PASS BOLA BASKET ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDU DAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X RSBI 1 SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

0 16 71

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV B SEKOLAH DASAR NEGERI 2 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 12 46

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN E3DU DAN MODEL PEMBELAJARAN LC5E PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

0 9 67

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 TEGINENENG TAHUN PELAJARAN 2012-2013

3 14 45

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 5 SUNGAILANGKA PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 22 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TEMA PERISTIWA PADA SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR NEGERI 2 GADINGREJO 2012/2013

0 12 50

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY DI KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG

1 19 90

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

0 0 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 11