PERBEDAAN HASIL PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNING MANAGEMENT SYSTEM DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL : Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi.

(1)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PERBEDAAN HASIL PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

(Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Oleh:

GINA RISKA SEPTIANI E.0451.0905602

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PERBEDAAN HASIL PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM DAN MODEL PEMBELAJARAN

KONVENSIONAL

(Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

\

Oleh: Gina Riska Septiani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Gina Riska Septiani Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu GINA RISKA SEPTIANI

NIM. 0905602

PERBEDAAN HASIL PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNING MANAGEMENT SYSTEM DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di

SMK Negeri 1 Cimahi)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Dr. Jaja Kustija, M.Sc. NIP. 19591231 198503 1 002

Pembimbing II,

Hasbullah, S.Pd, M.T NIP. 19740716 200112 1 003

Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elekto,

Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE. NIP. 19551204 198103 1 002


(4)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)


(5)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Skripsi dengan judul “Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi) merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan pada siswa kelas X jurusan Teknik Otomasi Industri di SMK Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013.

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan hasil prestasi belajar siswa dan untuk membandingkan perbedaan hasil prestasi belajar antara siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis learning management system (LMS) dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Penelitian dilakukan dengan memberikan dua perlakuan berbeda terhadap dua kelompok siswa. Pertama, kelompok eksperimen mendapatkan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis LMS, kedua kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis yang diberikan kepada siswa diawal dan diakhir penelitian, dengan demikian akan terlihat bagaimana hasil perbandingan kenaikan dengan dua model pembelajaran yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil prestasi belajar siswa dilihat dari rata-rata gain (peningkatan) antara yang menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu 0.47 dan model pembelajaran berbasis learning management system yaitu 0.62 dengan nilai thitung = 2.301 sedangkan

ttabel yaitu 2.019, nilai thitung (2.301)>ttabel (2.019). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa dengan model pembelajaran berbasis LMS dapat membantu siswa dalam mencapai penguasaan pembelajaran dalam mata pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika dibandingkan model pembelajaran konvensional.

Kata Kunci: Learning Management System (LMS), model pembelajaran konvensional,


(6)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Thesis with the title " The Difference Results Student Achievement Model -Based Learning Using a Learning Management System and Conventional Learning Model ( Case Study Subjects Using Electrical And Electronic Test Equipment in SMK Negeri 1 Cimahi ) conducted an experimental study on the class X students majoring in Engineering Industrial Automation in SMK Negeri 1 Cimahi Academic Year 2012/2013 .

This study was conducted to gain an overview of improved student achievement outcomes and to compare differences in outcomes between the academic achievement of students who use learning model based learning management system ( LMS ) with students using conventional learning models .

The research method used was a quasi experimental design . The study was conducted by giving two different treatment of two groups of students . First , the experimental group receive instruction using the LMS -based learning model , both the control group using conventional learning models . Data was collected through a written test given to students at the beginning and end of the study , thus will be seen how the results of the comparison hike with two different learning models .

The results showed that there are significant differences in student achievement outcomes seen from the average gain ( increase ) between the use of conventional learning models are 0:47 and learning models based learning management system that is 0.62 with a value of t = 2,301 2,019 while ttable ie , the value t ( 2,301 ) > t table ( 2.019 ) . From these results it can be concluded that the model of LMS -based learning can help students achieve mastery of learning in subjects Usage Measurement Electrical And Electronics than conventional learning models .

Keywords : Learning Management System ( LMS ) , conventional learning models , the results of student achievement , gain , quasi- experimental design


(7)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..……….…………. i

HALAMAN PENGESAHAN………..………… ii

PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN SKRIPSI DAN BEBAS PLAGIARISM………...…….………. iii

KATA PENGANTAR………..……… iv

UCAPAN TERIMA KASIH………..…….. v

ABSTRAK……….……... vii

DAFTAR ISI……….……... viii

DAFTAR TABEL………..…….. xi

DAFTAR GAMBAR……….…….. xii

DAFTAR GRAFIK………..…… xiii

DAFTAR LAMPIRAN………..…. xiv

BAB I PENDAHULUAN………... 1

A. Latar Belakang Penelitian……….. 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah………. 3

C. Pembatasan Masalah……….. 4

D. Tujuan Penelitian………... 5

E. Metode Penelitian……….. 5

F. Manfaat/ Signifikansi Penelitian………... 6

G. Struktur Organisasi Skripsi………... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA……… 8

A. Konsep PrestasiBelajar……… 8

1. Pengertian Belajar………. 8

2. Pengertian Prestasi Belajar……….……….. 8

3. Indikator Prestasi Belajar………...………... 9

B. Mata Diklat Penggunaan Alat Ukur Listrik dan Elektronika………... 11

C. Model Pembelajaran……… 12

1. Pengertian Model Pembelajaran……… 12

2. Posisi Media dalam Pembelajaran……… 12

D. E-Learning dalam Bidang Pendidikan………... 14

1. Pengertian E-Learning……… 14

2. Konsep E-learning……… 15

3. Karakterisrik E-Learning……… 16

4. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning……….. 17

5. Fungsi E-learning………. 18

E. Learning Management System (LMS)………..……..……. 20

1. Pengertian LMS………..……….. 20


(8)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Alur Kerja LMS……… 21

4. Fitur-Fitur………...….. 22

5. Mengelola Ruang Kelas Virtual……….... 28

6. Pengelolaan Bahan Ajar………...…. 33

7. Kelebihan Learning Management System (LMS)……….………... 34

F. Model Pembelajaran Konvensional... G. Perbedaan Model Pembelajaran Konvensional dan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System (LMS)………... 35 36 H. Asumsi... 38

I. Variabel Penelitian……….. 39

1. Variabel Bebas (X)………... 39

2. Variabel Terikat (Y)………... 39

J. Paradigma Penelitian………... 39

K. Hipotesis Penelitian………... 40

BAB III METODE PENELITIAN………... 41

A. Lokasi Dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian…………..………..…... 43

B. Desain Penelitian………...……….……… 43

C. Metode Penelitian………...…... 44

D. Definisi Operasional……….…………. 44

1. Model Pembelajaran……….………. 44

2. Model Pembelajaran Konvensional….……….…………. 44

3. Learning Management System (LMS)………...……….. 45

4. Mata Diklat Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika (PAULE)……… 45

5. Prestasi Belajar………..…………. 45

E. Instrumen Penelitian………...……….. 45

1. Pretest………..……..………. 45

2. Posttest……….………….. 46

F. Proses Pengembangan Penelitian………..…... 46

1. Validitas Instrumen ………..…………. 46

2. Instrumen Uji Coba………..…….. 46

G. Teknik Pengumpulan Data………..…… 50

1. Studi pendahuluan……….……… 50

2. Studi literatur………..…….. 51

3. Tes………... 51

H. Teknik Analisis Data………... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 58

A. Tahapan Pembelajaran………... 58

1. Tahapan Pembelajaran Kelas Kontrol (Menggunakan Model. Pembelajaran Konvensional)……… 58


(9)

x

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Tahapan Pembelajaran Kelas Eksperimen (Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Berbasis Learning Management System)……… 59

3. Pembahasan Hasil Penelitian dari Kedua Pembelajaran……….…... 61

B. Pengolahan Data……….… 61

1. Hasil Uji Validitas Instrumen………... 61

2. Hasil Uji Reliabilitas……….. 63

3. Hasil Penafsiran Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda……….. 63

C. Deskripsi Data……… 64

1. Deskripsi Data Pretest………. 65

2. Deskripsi Data Posttest……….. 65

3. Deskripsi Data N-gain……… 66

D. Analisis Data Hasil Penelitian……… 67

1. Uji Normalitas Data ………... 67

2. Uji Homogenitas Data ………... 68

3. Uji Hipotesis Data ………. 69

4. Analisis Peningkatan (Gain)……….…….. 71

E. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian……… 72

1. Temuan Hasil Analisis………... 72

2. Pembahasan Hasil Analisis……… 73

3. Perbedaan Hasil Belajar Antara Model Pembelajaran Berbasis LMS Dengan Konvensional………. 74

F. Matrik Penelitian………. 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………...……….... 77

A. Kesimpulan………..…... 77

B. Saran ……….……. 77

DAFTAR PUSTAKA……….… 79 LAMPIRAN………...

...


(10)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Konvensional dan Pembelajaran E-Learning

berbasis Learning Management System (LMS)………... 36

Tabel 3.1 Waktu Penelitian……….. 43

Tabel 3.2 Desain Penelitian………. 43

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal……….. 47

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal……….. 48

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda………... 49

Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran……….. 50

Tabel 3.7 Teknik Pengumpulan Data………... 51

Tabel .8 Kriteria Gain Normalisasi……… 52

Tabel 3.9 Tabel Uji Normalitas……… 55

Tabel 4.1 Proses Tahapan Pembelajaran Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen…. 60 Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen……….. 62

Tabel 4.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran………... 63

Tabel 4.4 Hasil Uji Daya Pembeda……….. 64

Tabel 4.5 Nilai Rata- rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol………….. 66

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Pretest……….. 67

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Posttest……… 68

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data……….. 68

Tabel 4.9 Uji Persamaan Dua Rata-rata Data Pretest……… 70

Tabel 4.10 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Post-test……….. 71

Tabel 4.11 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata – rata Skor Gain……… 72


(11)

xii

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dale’s Cone of Experience ……… 14

Gambar 2.2 Konsep E-Learning 15 Gambar 2.3 Alur Kerja LMS untuk Pengajar………. 21

Gambar 2.4 Alur Kerja LMS untuk Peserta/ Siswa……… 21

Gambar 2.5 Tampilan Situs http://lms-smk.com... 29

Gambar 2.6 Halaman Course ……….. 29

Gambar 2.7 Tampilan Kelas Virtual LMS………. 30

Gambar 2.8 Ubah Mode Edit……… 31

Gambar 2.9 Tampilan Blocks Kalender……… 31

Gambar 2.10 Administration Blocks……….. 32

Gambar 2.11 Jenis File………. 34

Gambar 2.12 Model Pembelajaran Konvensional………..……… 37

Gambar 2.13 Model Pembelajaran LMS………..……… 38

Gambar 2.13 Paradigma Penelitian………... 40


(12)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Nilai Rata-Rata Pretest……… 65 Grafik 4.2 Nilai Rata-Rata Posttest……… 65 Grafik 4.3 Nilai Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol… 66


(13)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu prinsip psikologi pendidikan adalah guru tidak begitu saja memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi siswa yang harus aktif membangun pengetahuan dalam pikiran mereka. Menurut teori konstruktivisme, belajar merupakan hasil konstruksi sendiri sebagai hasil interaksinya terhadap lingkungan belajar.

Menurut Sanjaya (2010: 164) bahwa “Belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman.” Pengalaman disini dapat berupa pengalaman secara langsung maupun secara tidak langsung. Pengalaman langsung dapat memberikan efektivitas ingatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengalaman tidak langsung.

Selain itu, kerucut pengalaman Edgar Dale melukiskan bahwa semakin konkrit siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyaklah pengalaman yang didapatkan. Tetapi sebaliknya jika semakin abstrak siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin sedikit pula pengalaman yang didapatkan. Namun pada kenyataannya, pengalaman secara langsung sangatlah sulit dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena tidak semua bahan pelajaran dapat dihadirkan secara langsung dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut, maka model pembelajaran menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan proses belajar secara optimal. Proses belajar yang optimal merupakan salah satu indikator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal pula. Hasil prestasi belajar yang optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap berperan


(14)

Gina Riska Septiani, 2013Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

secara professional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat (Heinich et al, 2001; Ibrahim, 1997; Ibrahim et al, 2001).

Dalam dunia pendidikan, guru atau pendidik harus memiliki inovasi dalam pembelajaran di sekolah. Pendidik diharapkan mampu menghasilkan kegiatan belajar mengajar lebih menarik, sehingga muncul motivasi belajar terhadap peserta didik, kemudian tidak menimbulkan sikap jenuh, bosan, bahkan malas dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Berdasarkan hasil pengamatan dan survey peneliti di SMK Negeri 1 Cimahi pada bulan februari, dalam mata pelajaran penggunaan alat ukur listrik dan elektronika (PAULE) masih terdapat beberapa kendala dan permasalahan diantaranya yaitu:

1. Pada mata pelajaran PAULE, tidak cukup hanya dengan metode ceramah, hal tersebut menyebabkan rasa jenuh pada siswa.

2. Masih kurangnya hasil prestasi belajar siswa (kognitif) terhadap mata pelajaran PAULE. Hal ini dibuktikan dengan nilai UTS siswa yang hanya 45% mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dimana nilai KKM yang harus dicapai siswa . Dalam penelitian ini hanya hasil prestasi belajar siswa ranah kognitif saja yang diukur, hal ini karena keterbatasan waktu penelitian dan merupakan rekomendasi dari guru mata pelajaran PAULE di SMK Negeri 1 Cimahi yaitu Dra. Dwi Sulistyawati, M.Pd. Pemahaman siswa dirasa kurang maksimal dalam hal pemahaman teori dalam penggunaan alat ukur listrik dan elektronika. Ketika siswa praktik tidak sedikit pula alat mengalami kerusakan karena kekeliruan menerapkan teori atau materi pelajaran.

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis merasa harus memperbaiki penyampaian materi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Maka peneliti perlu suatu proses pembelajaran dalam memecahkan masalah tersebut, khususnya pada faktor eksternal yaitu penggunaan model pembelajaran. Seiring dengan


(15)

3

Gina Riska Septiani, 2013Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

perkembangan teknologi berikut infrastruktur penunjangnya dan dikaitkan dengan kedudukan pemilihan model pembelajaran yang tepat yang sudah diuraikan diatas, maka upaya peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran PAULE antara lain dapat dilakukan melalui penerapan model pembelajaran berbasis learning management system (LMS). Hasil penerapan model pembelajaran tersebut diharapkan memberi gambaran perbandingan tentang penggunaan model pembelajaran berbasis LMS di SMK sebagai alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran pada mata pelajaran PAULE agar lebih interaktif..

Learning Management System (LMS) merupakan suatu sistem yang dapat memfasilitasi peserta didik untuk belajar lebih luas, lebih banyak dan bervariasi. LMS berbasis moodle yang dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang dapat menunjang proses belajar secara optimal serta dapat menghilangkan batasan ruang dan waktu dalam proses belajar. Selain itu bahan yang dapat disajikan juga lebih bervariasi, tidak hanya dalam bentuk sajian kata (text), tetapi dapat lebih kaya dengn variasi visual, audio dan gerak yang lebih dikenal dengan multimedia.

Atas dasar rumusan teoritis dan fakta-fakta diatas, penulis akan mencoba mengkaji, kemudian membahasnya dalam bentuk penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System Dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah tersebut dan latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah pada penelitian ini, sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil prestasi belajar siswa pada proses belajar mengajar yang masih menggunakan model pembelajaran konvensional pada standar kompetensi menggunakan alat ukur listrik dan elektronika.


(16)

Gina Riska Septiani, 2013Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Siswa merasa jenuh dan kesulitan menerima materi pelajaran yang disampaikan pendidik pada proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

Setiap permasalahan dalam penelitian diperlukan keteraturan permasalahan yang dibahas, sehingga jelas apa yang menjadi objek penelitian. Berdasarkan kajian latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas, maka untuk memperjelas perlu ada rumusan masalah, penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Seberapa besar perbedaan hasil prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis learning management system dengan siswa yang model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran PAULE?

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian hanya difokuskan untuk penggunaan model pembelajaran berbasis learning management system dengan mata pelajaran penggunaan alat ukur listrik dan elektronika (PAULE), adapun pembatasan masalah pada penelitian, sebagai berikut:

1. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cimahi.

2. Penelitian dibatasi pada dua kelas saja yaitu kelas X teknik otomasi industri (TOI) A digunakan sebagai kelas eksperimen (model pembelajaran berbasis learning management system), kemudian kelas X TOI B digunakan sebagai kelas kontrol (model pembelajaran konvensional).

3. Penggunaan model pembelajaran berbasis learning management system pada mata pelajaran PAULE kompetensi dasar macam-macam alat ukur listrik, dalam pemahamannya dibatasi AVO meter.

4. Karena keterbatasan waktu, penelitian hanya difokuskan pada salah satu aspek kognitif yang meliputi peningkatan pemahaman siswa dalam penggunaan


(17)

5

Gina Riska Septiani, 2013Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

model pembelajaran berbasis learning management system dilihat dari hasil prestasi belajar siswa.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui seberapa besar perbedaan hasil prestasi belajar siswa antara menggunakan model pembelajaran berbasis learning management system dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran PAULE.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experimental design dengan pretest posttest. Pada desain ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak diambil secara acak karena kelompok subjek merupakan satu kelompok siswa dalam satu kelas yang secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh.

Tahapan pada metode ini yaitu sebelum diberi perlakuan terlebih dahulu kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi tes awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah diberi pretest selanjutnya kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi perlakuan (treatment). Kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran berbasis learning management system sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Kemudian setelah itu kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi tes akhir (posttest) untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil prestasi belajar siswa setelah digunakannya model pembelajaran berbasis learning management system.


(18)

Gina Riska Septiani, 2013Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

F. Manfaat/ Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat/ signifikansi sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif penggunaan model pembelajaran bagi guru dan siswa pada mata pelajaran PAULE dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan mengetahui kelayakan penggunaannya.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai model pembelajaran sehingga pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis learning management system menjadi salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa, serta dapat membantu mengefektifkan waktu dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran PAULE.

3. Bagi siswa, penggunaan model pembelajaran berbasis learning management system tersebut dapat mempermudah dalam pemahaman siswa, menghilangkan kejenuhan dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, sebagai alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan tanpa harus terbatas dengan ruang dan waktu.

4. Bagi pengelola lembaga pendidikan, pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis learning management system ini diharapkan dapat dijadikan inspirasi untuk mengambil kebijakan dalam mengadakan dan memanfaatkan fasilitas sekolah.

5. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana aplikasi ilmu kependidikan yang diperoleh dalam perkuliahan, dan diharapkan menjadi dasar dan masukan dalam pengembangan penelitian selanjutnya.


(19)

7

Gina Riska Septiani, 2013Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

G. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman penulisannya lebih sistematis dan terarah dalam rangka menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan penelitian ini adalah:

BAB I meliputi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, pembatasan basalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat/ signifikansi penelitian, struktur organisasi skripsi.

BAB II berisi kajian pustaka yang berkaitan dengan konsep prestasi belajar, mata pelajaran PAULE, model pembelajaran, e-learning dalam bidang pendidikan, Learning Management System (LMS), model pembelajaran konvensional, perbedaan model pembelajaran konvensional dan model pembelajaran berbasis LMS, asumsi, variabel penelitian, paradigma dan hipotesis penelitian.

BAB III membahas tentang lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV menjelaskan uraian tentang tahapan pembelajaran, pengelolaan data penelitian, analisis data hasil penelitian, temuan dan pembahasan hasil penelitian, dan matrik penelitian.

BAB V berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran bagi para pengguna hasil penelitian.


(20)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cimahi Kota Cimahi beralamat di Jln. Mahar Martanegara No. 48 Telp/ Fax (022) 6629683 Kota Cimahi 40533, sebagai lokasi penerapan model pembelajaran berbasis Learning Management System (LMS) dan diuji secara terbatas.

Subjek Populasi yang digunakan dalam penelitian penerapan model pembelajaran berbasis LMS ini adalah siswa kelas X program keahlian Teknik Otomasi Industri (TOI) di SMK Negeri 1 Cimahi semester 2 tahun ajaran 2012-2013 yang sedang menempuh mata pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika (PAULE).

Sampel dalam penelitian eksperimen ini mengambil dua kelas. Satu kelas dipergunakan sebagai kelompok eksperimen yakni kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis LMS dalam pembelajaran pada mata pelajaran PAULE dan satu kelas untuk kelompok kontrol yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran PAULE. Kelas X TOI B yang berjumlah 30 siswa dan selanjutnya disebut kelas eksperimen dan X TOI A yang berjumlah 30 siswa dan selanjutnya disebut kelas kontrol.

Penelitian berlangsung selama dua belas minggu (29 April 2013- 3 Juli 2013) dari mulai tahap persiapan, tahap pelaksanaan sampai tahap akhir penelitian. Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan studi pendahuluan dan pengamatan selama delapan minggu (29 April- 11 Juni 2013). Kemudian tahap pelaksanaan dilakukan selama dua minggu ( 10 Juni 2013- 23 Juni 2013) dan tahap akhir dilakukan selama dua minggu (24 Juni 2013- 3 Juli2013). Secara garis besar kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan dapat dilihat pada gambar 3.1.


(21)

42

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Mulai

Uji Coba Instrumen

Soal Valid

Kelas kontrol

- Pretest - Treatment - Posttest

Kelas Eksperimen

- Pretest - Treatment - Posttest

Kesimpulan

Pembuatan Laporan

Selesai ya

tidak

Dibuang

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Akhir

Studi Pendahuluan - Studi Literatur - Mempelajari Kurikulum Penentuan Materi dan Sampel

Penyusunan Instrumen Penelitian

Pengolahan Data

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Adapun waktu kegiatan selama melakukan penelitian dapat dilihat lebih rinci pada tabel 3.1.


(22)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Tahap Penelitian

Waktu Penelitian April, minggu

ke-

Mei,minggu ke

Juni , minggu ke-

Juli, minggu ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Persiapan

Pelaksanaan

Akhir

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design menggunakan pretest-posttest. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak diambil secara acak karena kelompok subjek merupakan satu kelompok siswa dalam satu kelas yang secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh.

Alur dari penelitian ini adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi tes awal (pretest) kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment), setelah itu diberikan tes akhir (posttest). Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Desain Penelitian

Kelas Pretest Treatment Posttest

Eksperimen (E) 01 X1 02

Kontrol (K) 03 X2 04

Keterangan :

E = kelas eksperimen K = kelas kontrol

01 = hasil pretest kelas eksperimen

02 = hasil posttest kelas eksperimen

03 = hasil pretest kelas kontrol

04 = hasil posttest kelas kontrol

X1 = perlakukan pada kelas eksperimen

X2 = perlakukan pada kelas kontrol


(23)

44

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian

Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah yang akan diteliti dan mencapai tujuan penelitian.

Menurut Sudjana (1999: 19) “Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai suatu penelitian yang berusaha untuk mengungkap hubungan antara dua variable atau lebih. Penelitian eksperimen juga dapat difungsikan untuk mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya.”

Berdasarkan pendapat diatas, maka tujuan penelitian ini untuk melihat sebab akibat yang dilakukan dari variabel bebas terhadap variabel terikat dalam hal ini model pembelajaran konvensional, sehingga metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.

D. Definisi Operasional

1. Model Pembelajaran

Sagala (2007: 66) menjelaskan bahwa:

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu,dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar belajar mengajar.

2. Model Pembelajaran Konvensional

Model pembelajaran konvensional adalah pengajaran yang umumnya dilakukan oleh guru-guru di sekolah-sekolah yang didalamnya biasanya menggunakan pendekatan ekspositori.

3. Learning Management System (LMS)

Efendi dan Zhuang (2005: 85) mengemukakan bahwa “Learning Management System (LMS) adalah sistem yang membantu administrasi dan berfungsi sebagai platform e-learning content.


(24)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika (PAULE) Mata pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika (PAULE) adalah suatu mata pelajaran yang ada di SMK Jurusan Elektronika yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan maupun keterampilan terhadap siswa mengenai penggunaan alat ukur listrik dan elektronika.

5. Prestasi Belajar

Syah (2001:192) mengemukakan bahwa “Prestasi adalah hasil belajar meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa”.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2008: 148) bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.”

Berdasarkan pengertian tersebut, maka instrumen dibuat meliputi pretest, postest.

1. Pretest

Pretest digunakan untuk mengukur nilai siswa sebelum pelaksanaan pembelajaran menggunakan penerapan model pembelajaran berbasis LMS. Hasil pretest akan digunakan untuk mengukur tingkat homogenitas kemampuan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Posttest

Posttest digunakan untuk mengukur kemajuan dan membandingkan peningkatan prestasi belajar pada kelompok penelitian sesudah pelaksanaan pembelajaran menggunakan penerapan model pembelajaran berbasis LMS pada mata pelajaran penggunaan alat ukur listrik dan elektronika.Soal-soal pretest sama dengan nilai pretest.


(25)

46

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

F. Proses Pengembangan Instrumen

1. Validitas Instrumen

Menurut Arikunto (2002:160):

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Terdapat uji validitas agar data dapat dikatakan valid.

a. Validitas isi yaitu apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.

b. Validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berfikir seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional khusus.

c. Validitas “ada sekarang”, yaitu apabila hasil tes sesuai dengan pengalaman. d. Validitas prediksi, yaitu apabila hasil tes mempunyai kemampuan untuk

meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

Semua instrumen pada penelitian dibuat dengan kisi-kisi berdasarkan tujuan istruksional serta materi dalam silabus. Sehingga instrumen pada penelitian berdasarkan validitas isi.

2. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Instrumen

Perhitungan validitas instrumen dalam penelitian menggunakan korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson:

(Arikunto, 2010:162) Keterangan :

: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan

: Jumlah skor tiap siswa pada item soal : Jumlah skor total seluruh siswa n : Banyaknya siswa

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas ditunjukkan oleh tabel 3.3.


(26)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal

(Arikunto, 2010: 160) Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji signifikansi dihitung dengan menggunakan uji t dengan rumus:

thitung = √

(Sugiyono, 2012:162) Keterangan:

thitung : Hasil perhitungan uji signifikansi

rxy : Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dan variabel

yang dikorelasikan n : Banyaknya siswa

Hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat

kebebasan (dk)= n-2 dan taraf signifikansi ( Apabila thitung>ttabel,

maka item soal dinyatakan valid. Dan apabila thitung< ttabel maka item soal

dinyatakan tidak valid. b. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji ketepatan alat dalam mengukur apa yang akan diukur.

Untuk mengukur reliabilitas item pertanyaan dengan skor 1 dan 0 digunakan rumus K-R 20 (Kuder-Richardson) yaitu:

(

)

(Arikunto, 2002:163) Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,81 – 1,00 Sangat Tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah


(27)

48

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Keterangan ;

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal Vt = Varians total

P = Proporsi subjek yang menjawab benar pada item soal q = 1-p

Harga varians total (Vt) dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2002:160) Keterangan:

= Jumlah skor total N = Jumlah responden S = Standar Deviasi

S2 = Varians, selalu ditulis dalam bentuk kuadrat, karena standar deviasi kuadrat.

Dari hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai dari tabel product moment. Jika r11> rtabel maka instrumen tersebut reliabel sehingga

dapat digunakan bagi penelitian selanjutnya. Sebaliknya jika r11< rtabel maka

instrumen tersebut tidak reliabel.

Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditujukkan oleh tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat Rendah


(28)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu c. Daya Pembeda

Menurut (Arikunto, 2010) bahwa “Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa bodoh (berkemampuan rendah).”

Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda soal perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah.

2) Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. 3) Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok

pada butir soal.

4) Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

D =

(Arikunto, 2010: 163) Keterangan:

D : Daya pembeda

: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

: Banyaknya peserta tes kelompok atas : Banyaknya peserta tes kelompok bawah

Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Klasifikasi 0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali

Negatif Tidak Baik, Harus Dibuang


(29)

50

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu d. Tingkat Kesukaran

Menurut Arikunto (2010: 208) bahwa “Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut mudah atau sukar.”

Indeks kesukaran (difficulty index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan:

P =

(Arikunto, 2010: 208) P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran diklasifikasikan sesuai dengan tabel 3.6. Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Klasifikasi 0,00 0,30 Soal Sukar 0,31 – 0,70 Soal Sedang 0,71 – 1,00 Soal Mudah

(Arikunto, 2010: 208)

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:

1. Studi pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari studi pendahuluan ini adalah untuk mengetahui beberapa hal antara lain: keadaan pembelajaran, metode, serta penggunaan media pembelajaran pada standar kompetensi menggunakan alat ukur listrik dan elektronika.


(30)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Studi literatur

Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya.

3. Tes

Penelitian ini menggunakan tes hasil prestasi belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest. Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan hasil prestasi belajar siswa ranah kognitif pada kelas eksperimen (model pembelajaran berbasis LMS) dan kelas kontrol (model pembelajaran konvensional) pada pada standar kompetensi menggunakan alat ukur listrik dan elektronika.

Untuk lebih ringkasnya mengenai teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dapat dilihat pada tabel 3.7.

Tabel 3.7 Teknik Pengumpulan Data

No. Teknik Instrumen Jenis Data Sumber Data 1. Studi

Pendahuluan

- Keadaan pembelajaran, metode pembelajaran, penggunaan model pembelajaran.

Proses

pembelajaran

2. Studi Literatur

- Teori-teori penunjang yang berhubungan dengan penelitian.

Buku-buku

referensi, skripsi dan internet 3. Tes Soal

pretest dan posttest

Hasil prestasi belajar siswa ranah kognitif pada kelas eksperimen (model pembelajaran berbasis LMS) dan kelas kontrol (model pembelajaran konvensional)


(31)

52

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Analisis Data

Pengolahan data merupakan bagian penting dalam metode ilmiah, karena dengan mengolah data tersebut dapat memberi arti untuk pemecahan masalah penelitian. Data diperoleh melalui dari tes awal hingga tes akhir dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Sebelum mengolah data, terlebih dahulu melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Memeriksa hasil tes setiap siswa sekaligus memberi skor pada lembar jawaban, dimana soal dijawab salah diberi skor 0 (nol) dengan pedoman pada kunci jawaban kemudian memberikan skor mentah pada skala 0 sampai dengan 100 pada hasil jawaban siswa.

2. Menghitung Gain Ternormalisasi

Setelah diperoleh skor pretest, posttest, gain ternormalisasi. Analisis gain normalisasi digunakan untuk mengetahui kriteria gain yang diperoleh. Gain didapat dari data skor pretest dan posttest yang kemudian diolah untuk menghitung rata-rata gain normalisasi. Rata-rata gain normalisasi dihitung menggunakan rumus (Hake, 1998):

<g> =

Keterangan:

<g> : Rata-rata gain normalisasi <G> : Rata-rata gain kanal

: Rata-rata gain maksimum yang mungkin terjadi

: Persentase rata-rata posttest

: Persentase rata-rat pretest

Tabel .8 Kriteria Gain Normalisasi Batas Kategori <g> > 0,7 Tinggi

0,3 0,7 Sedang


(32)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Menganalisa data dengan tujuan untuk menguji asumsi-asumsi statistik. Adapun langkah-langkah dalam mengolah data adalah pengujian asumsi-asumsi statistik, yaitu uji normalitas distribusi, uji homogenitas kemudian uji hipotesis.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik.

Menurut Sudjana (2002: 151) bahwa “Teori-teori menaksir dan menguji hipotesis berdasarkan asumsi bahwa populasi yang sedang diselidiki berdistribusi normal, maka kesimpulan berdasarkan teori itu tidak berlaku.”

Uji Normalitas distribusi bertujuan untuk menguji hipotesis berdistribusi normal atau tidak. Normal atau tidaknya distribusi dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan Chi- Square. Data hasil tes pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol perlu diuji kenormalan distribusinya. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menghitung rentang skor (r)

r = skor tertinggi- skor rendah (Sudjana, 2002:91) 2) Menentukan banyak kelas interval (K)

K= 1+ 3,3 log n (Sudjana, 2002:47) 3) Menentukan panjang kelas interval (k)

s banyakKela

g ren

p tan (Sudjana, 2002:47)

4) Membuat distribusi frekuensi 5) Menghitung mean (rata-rata X )


(33)

54

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

i i i F X F X  

 (Sudjana, 2002:67)

6) Mengitung simpangan baku (SD)

1 2    n X X F

S i i (Sudjana, 2002:95)

7) Tentukan batas bawah kelas interval (χin) dengan rumus :

(χin) = Bb-0.5 dan Ba + 0.5 kali desimal yang digunakan

interval kelas, dimana : Bb = batas bawah interval dan Ba= batas atas interval kelas.

8) Menghitung harga baku (Z) 1,2 ( ) i x x Z SD

 (Sudjana, 2005:99)

9) Menghitung luas daerah tiap-tiap interval (l)

Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom ι0,

harga xi dan xn selalu diambil nilai peluang 0,5000. Hitung luas tiap

interval, isikan pada kolom ιi.

Li = L1– L2

Keterangan : L1 = nilai peluang baris atas

L2 = nilai peluang baris bawah

10)Menghitung frekuensi expetasi (frekuensi yang diharapkan) ei =

L

i

.

f

i

11)Menghitung Chi-kuadrat (x) χ2 =

 

i i i

e

e

f

.

2

(Sudjana 2002:273)

12)Hasil perhitungan χ2 hitung selanjutnya di bandingkan dengan χ2tabel

dengan ketentuan sebagai berikut :  Tingkat kepercayaan 95 %


(34)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu  Derajat kebebasan (dk = k – 3)

 Apabila χ2

hitung < χ2tabel berarti data berdistribusi normal

13)Menghitung tabel uji normalitas

Tabel 3.9 Tabel Uji Normalitas No Kelas

interval Fi

BK Zhitung Ztabel

ι Ei

1 2 1 2 1 2

14)Membandingkan nilai χ2hitung yang didapat dengan nilai χ2tabel pada

derajat kebebasan dk = k – 3 dan taraf kepercayaan 95% 15)Kriteria pengujian

jika χ2

hitung< χ2tabel maka disimpulkan data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan sampel dari populasi dua kelas yang homogen. Apabila kesimpulan menunjukan kelompok data homogen, maka data berasal dari populasi yang sama dan layak untuk diuji statistik parametrik. Adapun langkah-langkah pengolahan sebagai berikut: 1) Mencari nilai F dengan rumus, sebagai berikut :

2 2

Vb Varians terbesar

F atau F

Vk Varians terkecil

  , dimana Varians = S2

Dimana : Vb = varians terbesar

Vk = varians terkecil (Sudjana 2002 : 303) 2) Menentukan derajat kebebasan

dk1 = n1 - 1; dk2 = n2 - 1

3) Menentukan nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5% dari responden.

4) Penentuan keputusan.

Adapun kriteria pengujian, sebagai berikut :

Varians dianggap homogen bila Fhitung < Ftabel. Pada taraf


(35)

56

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

maka kedua varians dianggap sama (homogen). Dan sebaliknya tidak homogen.

c. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan prestasi belajar, yaitu selisih nilai pretest dan posttest. untuk sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan uji t-test. Menurut Sudjana (2005: 238), “Untuk melakukan uji t-test syaratnya data harus homogen dan normal.”

Pengujian ini dilakukan terhadap nilai rata-rata pada tes akhir (posttest) dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Adapun langkah-langkah pengujian rumus uji t adalah : 1) Mencari standar deviasi gabungan dengan rumus ;

( – ) –

– (Sudjana 2002:239) 2) Uji t-test dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

(Sudjana 2002:239)

Setelah melakukan perhitungan uji t, maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai tabel. Jika dilihat dari statistik hitung (thitung) dengan statistik

tabel (ttabel), penarikan kesimpulan ditentukan dengan aturan sebagai

berikut :

1)Terima H1 jika thitung tidak terletak diantara –t1-1/2α < thit < t1-1/2α: Hasil

prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran learning management system lebih tinggi (signifikan) dibandingkan dengan hasil prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran penggunaan alat ukur listrik dan elektronika.

2)Terima Ho jika thit terletak diantara batas –t1-1/2α < thit < t1-1/2α ; tidak


(36)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dengan menggunakan model pembelajaran learning management system dengan kelas dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran penggunaan alat ukur listrik dan elektronika.


(37)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, dapat diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Hasil prestasi belajar yang telah dicapai siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis learning management system lebih tinggi (signifikan) dibandingkan dengan hasil prestasi belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata posttest pada kelas eksperimen adalah 87.50 dengan gain 0.62, sedangkan rata-rata posttest kelas kontrol adalah 80.42 dengan nilai gain 0.47. Sehingga model pembelajaran berbasis LMS dapat membantu siswa dalam mencapai penguasaan pembelajaran dalam mata pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika dibandingkan model pembelajaran konvensional.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka terdapat beberapa saran untuk siswa maupun semua pihak yang berkepentingan. Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan yaitu:

1. Untuk peneliti, penulis menyarankan agar dapat mengembangkan model pembelajaran berbasis Learning Management System untuk digunakan pada subjek dan kajian yang berbeda, sehingga dapat digunakan sebagai model pembelajaran yang lebih baik dan bermanfaat.

2. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis Learning Management System dinilai layak digunakandalam standar-standar kompetensi yang banyak melakukan praktikum, sehingga dapat mengurangi kerusakan-kerusakan pada alat karena faktor kesalahansiswa yang kurang


(38)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengerti dasar teorinya. Model pembelajaran berbasis Learning Management System dapat berguna sebagai pendukung pembelajaran. SMK yang telah memiliki fasilitas lengkap, disarankan untuk menggunakannya secara optimal, supaya siswa sedini mungkin dandapat membantu untuk lebih merangsang kreativitas siswa dalam meningkatkan kemampuan.

3. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang kongkret perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada model pembelajaran berbasis LMS ini dengan skala yang lebih besar.

4. Dapat mengembangkan penelitian dengan teori-teori pembelajaran yang lebih terbaru. Dan meneliti aspek-spek hasil pembelajaran yang belum diungkap pada penelitian ini.


(39)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Cisco. (2001). “E-learning: Combines Communication, Education, Information, and Training”. [Online]. Tersedia:

http://ww.cisco.com/warp/public/10/wwtraining/elearning.html

Djamarah, S.B., (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Effendi, Hartono Zhuang. (2005). E-Learning Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Andi. Joyce, Gall P. Meredith D & Borg, Wlter R. (2000). Eduction Research. Boston:

Pearson Education, Inc.

Hake, R. Richard. (1997). “Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A Six Thousand-Student Survey Of Mechanics Test Data For Introductory Physics Courses”. Am. J. Phys. 66, (1), January 1998 [Online]. Tersedia: web.mit.edu/rsi/www/2005/misc/minipaper/papers/Hake.pdf.

Haughey, M. & Anderson, T. (1998). Networking Learning: The Pedagogy of the Internet. Montreal: Cheneliere/ McGraw-Hill.

Heinich, R., Molenda, M., Russel, J.D., & Smaldino, S.E. (2002). Instructional Media And Technology For Learning, 7th Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Purbo, Onno W. (2002). Buku Pintar Internet Teknologi E-Learning Berbasis Php Dan Mysql Merencanakan Dan Mengimplementasikan Sistem E-Learning. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA.


(40)

Gina Riska Septiani, 2013

Perbedaan Hasil Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dan Model Pembelajaran Konvensional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Brorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (1999). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Pengembangan Kurikulum: Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. (2001). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Syah, Muhibbin.(2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tang, Khoe Yao. (2002). Teknologi Jaringan Internet. Yogyakarta: ANDI. Tim. (2004). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.


(1)

Gina Riska Septiani, 2013

maka kedua varians dianggap sama (homogen). Dan sebaliknya tidak homogen.

c. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan prestasi belajar, yaitu selisih nilai pretest dan posttest. untuk sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan uji t-test. Menurut Sudjana (2005: 238), “Untuk melakukan uji t-test syaratnya data harus homogen dan normal.”

Pengujian ini dilakukan terhadap nilai rata-rata pada tes akhir (posttest) dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Adapun langkah-langkah pengujian rumus uji t adalah : 1) Mencari standar deviasi gabungan dengan rumus ;

( – ) –

– (Sudjana 2002:239)

2) Uji t-test dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

(Sudjana 2002:239) Setelah melakukan perhitungan uji t, maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai tabel. Jika dilihat dari statistik hitung (thitung) dengan statistik

tabel (ttabel), penarikan kesimpulan ditentukan dengan aturan sebagai

berikut :

1)Terima H1 jika thitung tidak terletak diantara –t1-1/2α < thit < t1-1/2α: Hasil

prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran learning management system lebih tinggi (signifikan) dibandingkan dengan hasil prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran penggunaan alat ukur listrik dan elektronika.

2)Terima Ho jika thit terletak diantara batas –t1-1/2α < thit < t1-1/2α ; tidak


(2)

57

dengan menggunakan model pembelajaran learning management system dengan kelas dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran penggunaan alat ukur listrik dan elektronika.


(3)

Gina Riska Septiani, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, dapat diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Hasil prestasi belajar yang telah dicapai siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis learning management system lebih tinggi (signifikan) dibandingkan dengan hasil prestasi belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata posttest pada kelas eksperimen adalah 87.50 dengan gain 0.62, sedangkan rata-rata posttest kelas kontrol adalah 80.42 dengan nilai gain 0.47. Sehingga model pembelajaran berbasis LMS dapat membantu siswa dalam mencapai penguasaan pembelajaran dalam mata pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika dibandingkan model pembelajaran konvensional.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka terdapat beberapa saran untuk siswa maupun semua pihak yang berkepentingan. Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan yaitu:

1. Untuk peneliti, penulis menyarankan agar dapat mengembangkan model pembelajaran berbasis Learning Management System untuk digunakan pada subjek dan kajian yang berbeda, sehingga dapat digunakan sebagai model pembelajaran yang lebih baik dan bermanfaat.

2. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis Learning Management System dinilai layak digunakandalam standar-standar kompetensi yang banyak melakukan praktikum, sehingga dapat mengurangi kerusakan-kerusakan pada alat karena faktor kesalahansiswa yang kurang


(4)

78

mengerti dasar teorinya. Model pembelajaran berbasis Learning Management System dapat berguna sebagai pendukung pembelajaran. SMK yang telah memiliki fasilitas lengkap, disarankan untuk menggunakannya secara optimal, supaya siswa sedini mungkin dandapat membantu untuk lebih merangsang kreativitas siswa dalam meningkatkan kemampuan.

3. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang kongkret perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada model pembelajaran berbasis LMS ini dengan skala yang lebih besar.

4. Dapat mengembangkan penelitian dengan teori-teori pembelajaran yang lebih terbaru. Dan meneliti aspek-spek hasil pembelajaran yang belum diungkap pada penelitian ini.


(5)

Gina Riska Septiani, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Cisco. (2001). “E-learning: Combines Communication, Education, Information, and

Training”. [Online]. Tersedia:

http://ww.cisco.com/warp/public/10/wwtraining/elearning.html Djamarah, S.B., (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Effendi, Hartono Zhuang. (2005). E-Learning Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Andi. Joyce, Gall P. Meredith D & Borg, Wlter R. (2000). Eduction Research. Boston:

Pearson Education, Inc.

Hake, R. Richard. (1997). “Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A Six Thousand-Student Survey Of Mechanics Test Data For Introductory Physics Courses”. Am. J. Phys. 66, (1), January 1998 [Online]. Tersedia: web.mit.edu/rsi/www/2005/misc/minipaper/papers/Hake.pdf.

Haughey, M. & Anderson, T. (1998). Networking Learning: The Pedagogy of the Internet. Montreal: Cheneliere/ McGraw-Hill.

Heinich, R., Molenda, M., Russel, J.D., & Smaldino, S.E. (2002). Instructional Media And Technology For Learning, 7th Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Purbo, Onno W. (2002). Buku Pintar Internet Teknologi E-Learning Berbasis Php Dan Mysql Merencanakan Dan Mengimplementasikan Sistem E-Learning. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA.


(6)

80

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Brorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (1999). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Pengembangan Kurikulum: Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. (2001). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Syah, Muhibbin.(2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tang, Khoe Yao. (2002). Teknologi Jaringan Internet. Yogyakarta: ANDI. Tim. (2004). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.


Dokumen yang terkait

Penerapan model Problem Based Learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa di SDN Kramatjati 18 Pagi Kelas VI

1 7 115

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 1 MEREK T.A 2015/2016.

0 1 26

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK DI SMK NEGERI 2 MEDAN.

1 3 26

PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT MENGGUNAKAN ALAT UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA KURIKULUM 2013 TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMKN 1 CIMAHI.

0 6 23

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL E-LEARNING BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Elektronika Di SMK Negeri 2 Kota Cimahi.

0 0 47

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA: Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika Di SMK Negeri 12 Kota Bandung.

0 0 37

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA :Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika Di SMK Negeri 12 Kota Bandung.

0 0 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 1 LURAGUNG PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT-ALAT UKUR.

0 1 50

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL CHALLENGE INQUIRY PADA KOMPETENSI MENGUASAI ALAT UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 6 BANDUNG.

0 1 42

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM MATA PELAJARAN PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA.

0 0 27