PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

(1)

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2012-2015)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

SRI HARTINI

B 200 130 335

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN

UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015)

PUBLIKASI ILMIAH

Yang ditulis oleh:

SRI HARTINI B 200130335


(3)

(4)

(5)

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan Price Book Value (PBV).Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dan total sebanyak 61 perusahaan selama empat tahun yang sesuai dengan kriteria. Teknik analisis menggunakan uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kepemilikan institusional, kebijakan dividen, dan kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci: kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, kebijakan hutang, ukuran perusahaan, nilai perusahaan.

ABSTRACT

The purposeof this research is to analyze that effect of managerial ownership,institutional ownership, dividend policy, debt policy, and the size of the company on firm value. The companys value in this study is proxied by Price Book Value (PBV).Population of this research are manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2012-2015. Samples were taken by using purposive sampling technique and the total of 61 companies for four years in accordance with the criteria. Analysis techniques using classic assumption test and multiple regression analysis.The result of the study shows that the managerial ownership, and size of the company have significant influence the value of the company, while institutional ownership, dividend policy, debt policy do not have influence the value of the company.

Keywords: managerial ownership, institutional ownership, dividend policy, debt policy, the size of the company, the companys value.

1. PENDAHULUAN

Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Perusahaan yang memiliki orientasi memperoleh keuntungan akan memfokuskan kegiatannya untuk meningkatkan nilai perusahaan yang maksimum. Semakin tinggi nilai perusahaan akan meningkatkan nilai pemegang sahamnya yang ditandai dengan pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham. Struktur kepemilikan dapat mempengaruhi jalannya suatu perusahaan yang berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Ketika laba meningkat, nilai


(6)

perusahaan akan naik dan kenaikan tersebut diikuti oleh naiknya harga saham. Peningkatan nilai perusahaan dapat meyakinan investor, bahwa investasi pada perusahaan itu menguntungkan.

Menurut penelitian Sukirni (2012) peningkatan nilai perusahaan dapat tercapai apabila ada kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder maupun stakeholder. Pemisahan fungsi kepemilikan dan fungsi pengendalian dalam hubungan keagenan akan menimbulkan masalah-masalah keagenan (agency problem). Masalah-masalah keagenan tersebut timbul karena adanya perbedaan kepentingan antara pemilik perusahaan (principal) dan manajer (agent). Pengaruh konflik ini berdampak pada turunnya nilai perusahaan akibat turunnya harga saham. Kerugian ini merupakan agency cost bagi perusahaan.

Berdasarkan paparan tersebut, banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, yang salah satunya adalah kepemilikan manajerial. Hasil penelitian Arfan dan Pasrah (2012) membuktikan bahwa kepemilikan manajerial dipandang dapat mensejajarkan manajemen dan pemegang saham. Semakin tinggi kepemilikan manajerial, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Sebaliknya penelitian yang dilakukan Jusriani dan Rahardjo (2013) membuktikan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitian Sukirni (2012) menunjukkan adanya pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan. Semakin besar kepemilikan institusional, maka semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan dan diharapkan juga dapat bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan dan manipulasi laba yang dilakukan oleh manajemen sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya, penelitian yang dilakukan oleh Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) membuktikan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan diberikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi yang akan datang. Hasil penelitian Jusriani dan Raharjo (2013) menyimpulkan bahwa perusahaan dengan dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya, penelitian yang dilakukan Mardiastanto, Raharjo, dan Abrar (2016) menunjukkan


(7)

bahwa tinggi atau rendahnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tidak berkaitan dengan tinggi atau rendahnya nilai perusahaan. Pembayaran dividen juga dapat mengurangi peluang investasi, dan kenyataannya investor lebih menyukai

capital gain daripada dividen, karena pajak capital gain lebih kecil daripada pajak dividen.

Kebijakan hutang termasuk kebijakan pendanaan perusahaan yang bersumber dari eksternal. Penentuan kebijakan hutang ini berkaitan dengan struktur modal, karena hutang merupakan salah satu komposisi dalam struktur modal. Hasil penelitian yang dilakukan Sukirni (2012) menyimpulkan bahwa kebijakan hutang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini didukung dengan trade off theory, bahwa tingkat hutang yang optimal tercapai ketika penghematan pajak mencapai jumlah yang maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan. Teori ini memperbandingkan manfaat dan biaya atau keseimbangan antara keuntungan dan kerugian atas penggunaan hutang.Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) membuktikan bahwa kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan, maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan yang bersifat internal maupun eksternal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuraina (2012) membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya, penelitian yang dilakukan Dewi dan Wirajaya (2013) membuktikan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitian yang berbeda-beda dari penelitian terdahulu membuat penulis ingin melakukan penelitian kembali dan mengembangkan dari penelitian Sukirni (2012). Adapun faktor yang akan diuji kembali dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, dan kebijakan hutang, sedangkan yang membedakan penelitian ini dengan penelitian Sukirni (2012) adalah menambahkan variabel independen yaitu ukuran perusahaan serta menggunakan perusahaan manufaktur periode terbaru yaitu tahun 2012-2015 sebagai sampel penelitiannya.


(8)

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PEUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015).”

2. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2015. Sampel adalah bagian dari populasi yang dinilai dapat mewakili karakteristiknya. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel menggunakan kriteria tertentu. Teknis analisis data yang digunakan adalah regresi berganda. Adapun kriteria pengambilan sampel : (1) Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode 2012-2015, dengan menggunakan satuan mata uang rupiah. (2) Perusahaan manufaktur yang membagikan dividen selama periode 2012-2015. (3) Perusahaan manufaktur yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak manajer selama periode 2012-2015. (4) Perusahaan manufaktur yang memiliki semua data untuk menghitung variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini.

3.2 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain (Sugiyono, 2010:137). Data penelitian diperoleh dari situs www.idx.co.id dan ICMD selama periode 2012-2015.

3.3 Pengukuran Variabel Dan Definisi Operasional 2.3.1 Variabel Dependen

Variabel dependen nilai perusahaan merupakan presepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan diukur


(9)

dengan Price Book Value (PBV) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai buku.

PBV =Harga Pasar Per Lembar Saham

Nilai Buku Per Lembar Saham 2.3.2 Variabel Independen

kepemilikan manajerial adalah suatu kondisi yang mana manajer mengambil bagian dalam struktur modal perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut berperan ganda sebagai manajer sekaligus pemeganag saham (Sugiarto, 2011). Kepemilikan manajerial ditunjukkan dengan besarnya prosentase kepemilikan saham oleh manajer.

Kepemilikan institusional adalah prosentase saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga (perusahaan asuransi, dana pensiun, atau perusahaan lain) dari seluruh modal saham yang beredar (Nuraina, 2012). Kepemilikan institusional diukur dengan jumlah saham yang dimiliki oleh insvestor institusional dibandingkan dengan total saham perusahaan.

Menurut kebijakan dividen adalah tindakan praktik yang dilakukan oleh manajemen dalam membuat keputusan pembayaran dividen, yang mencakup besaran rupiahnya, pola distribusi kas kepada pemegang saham (Gumanti, 2013:7). Kebijakan dividen diukur dengan menggunakan Devidend Payout Rasio (DPR).

DPR = Deviden Per Share Earning Per Share

Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, yang manahutang tersebut merupakan sumber pendanaan atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Kebijakan hutang merupakan suatu


(10)

keputusan yang menentukan seberapa besar penggunaan sumber dana hutang untuk membiayai operasional perusahaan. Kebijakan hutang diukur dengan menggunakan indikator Debt to Equity Ratio (DER).

DER = Total Hutang Total Ekuitas

Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Secara umum ukuran perusahaan diukur dengan besaran total aset yang dimiliki karena nilai total aset umumnya sangat besar dibandingkan variabel keuangan lainnya.

UP = Ln Total Aset

2.3.3 Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi berganda yang bertujuan untuk menguji apakah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sebelum dilakukan uji hipotesis maka dilakukan uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi. Selanjutnya dilakukan uji ketetapan uji f, uji t, dan uji koefisien determinasi (Adjusted R2). Setelah uji asumsi klasik dan uji ketetapan maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis, model persamaan regresi sebagai berikut.

PBV= α + 1KM+ 2KI+ 3DPR + 4DER+ 5UP +

Keterangan:

PBV = Nilai Perusahaan

α = Konstanta

KM = Kepemilikan Manajerial KI = Kepemilikan Institusional

DPR = Kebijakan Dividen

DER = Kebijakan Hutang UP = Ukuran Perusahaan


(11)

ε = Residua 3. HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik diuji sebelum melakukan pengujian hipotesis untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyimpangan. Regresi yang baik adalah memiliki data yang terdistribusi normal, bebas multikolinieritas, bebas heteroskedasitas, dan tidak terdapat autokorelasi.

4.2 Uji Normalitas

HasilKolomogorov-Smirnov Z sebesar 0,958 dengan nilai probablitias ( p-value) sebesar 0,287. Simpulan dari hasil perhitungan tersebut adalah bahwa nilai probabilitas 0,287 > 0,05. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa semua data terdistribusi normal.

4.3 Uji Multikolinearitas

Nilai VIF pada hasil uji multikolinieritas model regresi untuk semua variabel independennya kurang dari 10 dan nilai tolerance value diatas 0,10. Maka, dapat dibuktikan bahwa pada model regresi lolos uji multikolinearitas.

4.4 Uji Heterokedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dengan uji Glejser dapat diketahui bahwa variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, kebijkaan hutang, dan ukuran perusahaan menunjukkan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan ukuran perusahaan bebas dari uji heteroskedastisitas.

4.5 Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dengan Durbin Watson dengan signifikansi 5% dengan jumlah sampel 61 perusahaan dan jumlah variabel independen 5 (K = 5), maka tabel Durbin Watson memberikan nilai dU = 1,7671 dan dL = 1,4146.Maka,


(12)

persamaannya (dL d dU). Hasil persamaan diperoleh 1,4146 1,418 1,7671. Nilai dL 1,4322 lebih kecil dari DW dan DW kurang dari dU, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari masalah autokorelasi.

4.6 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

2.3.1 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan.

Variabel kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan dari nilai thitung (2,142) yang lebih besar dari ttabel (1,67022) dengan

nilai signifkansi yang lebih kecil (0,037) dibandingkan level of significant (0,05), sehingga hipotesis H1dalam penelitian ini diterima.

Kepemilikan manajerial dalam perusahaan dapat mengurangi masalah keagenan yang timbul akibat dari perbedaan kepentingan manajerial dengan pemegang saham atau pemilik perusahaan. Selain itu, manajemen akan cenderung lebih giat dalam meningkatkan nilai perusahaan guna kesejahteraan pemegang saham, yaitu dirinya sendiri. Kepemilikan manajerial dipandang dapat mensejajarkan antara manajemen dengan pemegang saham, sehingga semakin tinggi kepemilikan manajerial, maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaan.

2.3.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan.

Variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan dari nilai thitung(1,016) yang lebih kecil dari ttabel

(1,67022) dengan nilai signifikansi yang lebih besar (0,314)dibandingkan level of significant(0,05), sehingga hipotesis H2 dalam penelitian ini ditolak.

Hal ini terjadi karena adanya asimetri informasi antara investor dengan manajer, investor belum tentu sepenuhnya memiliki informasi yang dimiliki oleh manajer sebagai pengelola perusahaan, sehingga manajer sulit dikendalikan oleh investor institusional.Semakin tinggi tingkat kepemilikan saham institusional, maka semakin besar pula pengawasan yang dilakukan untuk menghalangi opportunistic

manajer. Kepemilikan saham yang dimiliki oleh investor institusional dapat meningkatkan pengawasan perusahaan dalam pengambilan keputusan perusahaan yang berdampak bagi kinerja perusahaan, namun pengawasan yang tinggi dalam perusahaan dapat menimbulkan biaya yang tinggi, sehingga dapat menurunkan nilai perusahan. Pengawasan yang terlalu displin oleh pihak institusi akan membuat


(13)

manajer merasa tidak nyaman dan akan menurunkan kinerja perusahaan, sehingga harga saham perusahaan akan turun dan nilai perusahaan juga menurun.

2.3.3 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan.

Variabel kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan dari nilai thitung (0,947) yang lebih kecil dari ttabel (1,67022) dengan

nilai signifikansi yang lebih besar (0,348)dibandingkan level of significant (0,05), sehingga hipotesis H3 dalam penelitian ini ditolak.

.Kebijakan dividen tidak konsisten dengan informatonal content of dividend, yaitu bahwa pembayaran dividen dianggap sebagai prospek perusahaan di masa mendatang. Sebaliknya, kebijakan dividen lebih konsisten dengan bird on hand

theory yang menyatakan bahwa pembayaran dividen yang dilakukan saat ini adalah

lebih baik daripada capital gain di masa mendatang. Hal ini menunjukkan tinggi atau rendahnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tidak berkaitan dengan tinggi atau rendahnya nilai perusahaan.Kebijakan dividen merupakan hak pemegang saham untuk mendapatkan sebagian dari keuntungan perusahaan. Pembayaran dividen juga dapat mengurangi peluang investasi, dan kenyataannya investor lebih menyukai capital gain daripada dividen, karena pajak capital gain lebih kecil daripada pajak dividen.

rusahaan.

Variabel kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan dari nilai thitung(-1,155) yang lebih kecil dari ttabel (1.67022) dengan

nilai signifikansi yang lebih besar (0,253)dibandingkan level of significanti (0,05), sehingga hipotesis H4 dalam penelitian ini ditolak.

Kebijakan hutang mengarah pada risiko keuangan yang semakin meningkat, karena dengan meningkatnya hutang perusahaan beban tetap perusahaan untuk membayar bunga hutang makin besar sementara hasil investasi yang diharapkan belum tercapai.Semakin besar hutang maka semakin besar kemungkinan kegagalan perusahaan untuk tidak mampu membayar hutangnya, sehingga memiliki risiko mengalami kebangkrutan. Akibatnya pasar saham akan mereaksi secara negatif yang berupa turunnya volume perdagangan saham dan harga saham yang berdampak


(14)

terhadap turunnya nilai perusahaan. Pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan, karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkannya.

2.3.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.

Variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan dar nilai thitung (3,819) yang lebih besar dari ttabel (1,67022) dengan nilai

signifikansi yang lebih kecil (0,000) dibandingkan level of significant (0,05), sehingga hipotesis H5 dalam penelitian ini diterima.

Perusahaan yang besar lebih diminati daripada perusahaan kecil, sehingga pertumbuhan perusahaan sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan yang mengalami perkembangan yang pesat mendapatkan keuntungan berupa citra positif perusahaan yang dapat menarik perhatian investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Perusahaan besar dapat dengan mudah mengakses ke pasar modal. Kemudahan untuk mengakses ke pasar modal berarti perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana, karena kemudahan aksebilitas ke pasar modal dan kemampuannya untuk memunculkan dana lebih besar. Adanya kemudahan tersebut ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif, sehingga meningkatkan nilai perusahaan..

4. PENUTUP 4.1 Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka hasil penelitian ini dapat ditarik simpulan sebagai berikut: kepemilikan manajerial dan ukuran perusahan berpengaruh terhadap nilai pearusahaan. Sedangkan kepemilikan institusional, kebijakan dividen dan kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 4.2 Keterbatasan

Penelitian yang dilakukan ini mempunyai keterbatasan, sehingga perlu diperhatikan bagi peneliti-peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasan penelitian yang ada adalah sebagai berikut: (1) Periode penelitian yang dilakukan relatif pendek hanya selama 4 tahun yaitu tahun 2012-2015, sehingga belum memberikan gambaran hasil yang dapat digeneralisasikan. (2) Penelitian ini hanya menggunakan kelompok industri manufaktur saja, sehingga hasil penelitian ini kemungkinan tidak sama


(15)

apabila diimplikasikan pada jenis industri yang lain. (3) Belum diperhitungkannya variabel lain yang kemungkinan mempengaruhi nilai perusahaan.

4.3 Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) Bagi peneliti selanjutnya agar menambah tahun pengamatan yang lebih panjang, sehingga semakin besar kesempatan untuk memberikan gambaran bagi hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan. (2) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (3) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menguji beberapa variabel lainnya yang diduga memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan, mengingat nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini kecil yaitu sebesar 18,6%, seperti kinerja keuangan, suku bunga, tingkat inflasi, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Apriadha, Kadek dan Suardhika, Made Sadha. 2016. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Struktur Modal Dan Profitabilitas Pada Nilai Perusahaan. E- Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.2 (2016): 201-218. ISSN: 2337-3067.

Arfan, Muhammad dan Pasrah. 2012. Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.2. No. 2. ISSN: 2301-4717. p 125-134.

Asmawati. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan, Terhadap Nilai Perusahaan: Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating. Jurnal ilmu & Riset Akuntansi. Vol. 2 No. 4.

Asnawi, Said Kelana., Wijaya, Chandra,. 2005. Riset Keuangan Pengujian – Pengujian Empiris,. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Brigham, F dan Houston, J. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 10, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.


(16)

Dewi, A.S.M., Wirajaya, Ari. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2 (2013): 358-372. ISSN: 2302-8556

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi Kelima.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gumanti, Tatang Ary. 2013. Kebijakan Dividen Teori, Empiris Dan Implikasi .Edisi Pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hariyanto dan Lestari. 2015. Pengaruh Struktur Kepemilikan, IOS, Dan ROE

Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Food And Baverage. E– Jurnal

Manajemen Unud. Vol. 4 No. 4. 1599–1626.

Hartono. 2005. Hubungan Teori Signalling dengan Underpricing Saham Perdana di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Manajemen : pp 35-48.

Hasnawati, Sri dan Sawir, Agnes. 2015. Keputusan Keuangan, Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan Dan Nilai Perusahaan Publik Di Indonesia. JMK, VOL. 17, NO. 1, MARET 2015, 65–75. ISSN 1411-1438 print / ISSN 2338-8234 online.

Jensen, M., C. and Meckling, W.H. 1976. Theory of the firm : Managerial behavior, agency, and ownership structure. Journal of financial Economics, 4, 305-360.

Jusriani, Ika Fanindya dan Shiddiq Nur Rahardjo. 2013. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusa haan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 2011).

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2. Nomor 2.Tahun 2013. Hlm 1 – 10 ISSN: 2337-3806.


(17)

Mardiastanto, Raharjo, dan Abrar. 2016. Pengaruh Insider Ownership, Profitabilitas, Kebijakan Hutang Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 20102013).Journal Of Accounting. Volume. 2. No. 2. Maret 2016.

Martono dan Harjito, D. Agus. 2008. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogjakarta: Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII Yogjakarta.

Nuraina, Elva. 2012. Pengaruh Kepemilikan Institusional Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang Dan Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI untuk periode 2006-2008. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). Hal. 110 – 125. Vol. 19. No. 2. ISSN: 1412-3126.

Prasetia, Ta’dir Eko., Tommy, Parengkuan., Saerang, Ivone. S. 2014. Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Risiko Perusahaan Terhadap Nilai

Perusahaan Otomoti Yang Terdaftar Di BEI. ISSN 2302-1174.

Rahmawati, Amalia Dewi., Topowijoyo., Sulasmiyati, Sri. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Struktur Modal, Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Sektor Property, Real Estate, Dan Building Construction Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2010-2013). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 23 No. 2, Juni 2015.

Sartono, Agus., 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta : BPFE

Sofyaningsih, Sri dan Hardingsih, Pancawati. 2012. Struktur Kepemilikan, Kebijakan

Dividen, Kebijakan Utang Dan Nilai Perusahaan. Dinamika Keuangan dan


(18)

Sugiarto, Melanie. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Hutang Sebagai Intervening.

Jurnal Akuntansi Kontemporer. Vol. 3. No. 1, Januari 2011, hal. 1-25.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Cetakan ke-16. Bandung: ALFABETA

Sukirni, Dwi. 2012. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen Dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan (studi tentang perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2008-2010). Accounting Analysis Journal. ISSN 2252-6765.

Sumantri, Jorenza Chiquita dan Mangantar. 2015. Analisis Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Dan Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal

Emba. ISSN 2303-1174.

Wida P.D, Ni Putu, Suartana, I Wayan. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014):575-590. ISSN: 2302-8556.


(1)

manajer merasa tidak nyaman dan akan menurunkan kinerja perusahaan, sehingga harga saham perusahaan akan turun dan nilai perusahaan juga menurun.

2.3.3 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan.

Variabel kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan dari nilai thitung (0,947) yang lebih kecil dari ttabel (1,67022) dengan

nilai signifikansi yang lebih besar (0,348)dibandingkan level of significant (0,05), sehingga hipotesis H3 dalam penelitian ini ditolak.

.Kebijakan dividen tidak konsisten dengan informatonal content of dividend, yaitu bahwa pembayaran dividen dianggap sebagai prospek perusahaan di masa mendatang. Sebaliknya, kebijakan dividen lebih konsisten dengan bird on hand theory yang menyatakan bahwa pembayaran dividen yang dilakukan saat ini adalah lebih baik daripada capital gain di masa mendatang. Hal ini menunjukkan tinggi atau rendahnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tidak berkaitan dengan tinggi atau rendahnya nilai perusahaan.Kebijakan dividen merupakan hak pemegang saham untuk mendapatkan sebagian dari keuntungan perusahaan. Pembayaran dividen juga dapat mengurangi peluang investasi, dan kenyataannya investor lebih menyukai capital gain daripada dividen, karena pajak capital gain lebih kecil daripada pajak dividen.

rusahaan.

Variabel kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan dari nilai thitung(-1,155) yang lebih kecil dari ttabel (1.67022) dengan

nilai signifikansi yang lebih besar (0,253)dibandingkan level of significanti (0,05), sehingga hipotesis H4 dalam penelitian ini ditolak.

Kebijakan hutang mengarah pada risiko keuangan yang semakin meningkat, karena dengan meningkatnya hutang perusahaan beban tetap perusahaan untuk membayar bunga hutang makin besar sementara hasil investasi yang diharapkan belum tercapai.Semakin besar hutang maka semakin besar kemungkinan kegagalan perusahaan untuk tidak mampu membayar hutangnya, sehingga memiliki risiko mengalami kebangkrutan. Akibatnya pasar saham akan mereaksi secara negatif yang berupa turunnya volume perdagangan saham dan harga saham yang berdampak


(2)

terhadap turunnya nilai perusahaan. Pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan, karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkannya.

2.3.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.

Variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan dar nilai thitung (3,819) yang lebih besar dari ttabel (1,67022) dengan nilai

signifikansi yang lebih kecil (0,000) dibandingkan level of significant (0,05), sehingga hipotesis H5 dalam penelitian ini diterima.

Perusahaan yang besar lebih diminati daripada perusahaan kecil, sehingga pertumbuhan perusahaan sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan yang mengalami perkembangan yang pesat mendapatkan keuntungan berupa citra positif perusahaan yang dapat menarik perhatian investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Perusahaan besar dapat dengan mudah mengakses ke pasar modal. Kemudahan untuk mengakses ke pasar modal berarti perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana, karena kemudahan aksebilitas ke pasar modal dan kemampuannya untuk memunculkan dana lebih besar. Adanya kemudahan tersebut ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif, sehingga meningkatkan nilai perusahaan..

4. PENUTUP 4.1 Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka hasil penelitian ini dapat ditarik simpulan sebagai berikut: kepemilikan manajerial dan ukuran perusahan berpengaruh terhadap nilai pearusahaan. Sedangkan kepemilikan institusional, kebijakan dividen dan kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 4.2 Keterbatasan

Penelitian yang dilakukan ini mempunyai keterbatasan, sehingga perlu diperhatikan bagi peneliti-peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasan penelitian yang ada adalah sebagai berikut: (1) Periode penelitian yang dilakukan relatif pendek hanya selama 4 tahun yaitu tahun 2012-2015, sehingga belum memberikan gambaran hasil yang dapat digeneralisasikan. (2) Penelitian ini hanya menggunakan kelompok


(3)

apabila diimplikasikan pada jenis industri yang lain. (3) Belum diperhitungkannya variabel lain yang kemungkinan mempengaruhi nilai perusahaan.

4.3 Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) Bagi peneliti selanjutnya agar menambah tahun pengamatan yang lebih panjang, sehingga semakin besar kesempatan untuk memberikan gambaran bagi hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan. (2) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (3) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menguji beberapa variabel lainnya yang diduga memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan, mengingat nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini kecil yaitu sebesar 18,6%, seperti kinerja keuangan, suku bunga, tingkat inflasi, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Apriadha, Kadek dan Suardhika, Made Sadha. 2016. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Struktur Modal Dan Profitabilitas Pada Nilai Perusahaan. E- Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.2 (2016): 201-218. ISSN: 2337-3067.

Arfan, Muhammad dan Pasrah. 2012. Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.2. No. 2. ISSN: 2301-4717. p 125-134.

Asmawati. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan, Terhadap Nilai Perusahaan: Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating. Jurnal ilmu & Riset Akuntansi. Vol. 2 No. 4.

Asnawi, Said Kelana., Wijaya, Chandra,. 2005. Riset Keuangan Pengujian – Pengujian Empiris,. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Brigham, F dan Houston, J. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 10, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.


(4)

Dewi, A.S.M., Wirajaya, Ari. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2 (2013): 358-372. ISSN: 2302-8556

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi Kelima.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gumanti, Tatang Ary. 2013. Kebijakan Dividen Teori, Empiris Dan Implikasi .Edisi Pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hariyanto dan Lestari. 2015. Pengaruh Struktur Kepemilikan, IOS, Dan ROE Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Food And Baverage. E– Jurnal Manajemen Unud. Vol. 4 No. 4. 1599–1626.

Hartono. 2005. Hubungan Teori Signalling dengan Underpricing Saham Perdana di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Manajemen : pp 35-48.

Hasnawati, Sri dan Sawir, Agnes. 2015. Keputusan Keuangan, Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan Dan Nilai Perusahaan Publik Di Indonesia. JMK, VOL. 17, NO. 1, MARET 2015, 65–75. ISSN 1411-1438 print / ISSN 2338-8234 online.

Jensen, M., C. and Meckling, W.H. 1976. Theory of the firm : Managerial behavior, agency, and ownership structure. Journal of financial Economics, 4, 305-360.

Jusriani, Ika Fanindya dan Shiddiq Nur Rahardjo. 2013. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusa haan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011). DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2. Nomor 2.Tahun


(5)

Mardiastanto, Raharjo, dan Abrar. 2016. Pengaruh Insider Ownership, Profitabilitas, Kebijakan Hutang Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 20102013).Journal Of Accounting. Volume. 2. No. 2. Maret 2016.

Martono dan Harjito, D. Agus. 2008. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogjakarta: Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII Yogjakarta.

Nuraina, Elva. 2012. Pengaruh Kepemilikan Institusional Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang Dan Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI untuk periode 2006-2008. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). Hal. 110 – 125. Vol. 19. No. 2. ISSN: 1412-3126.

Prasetia, Ta’dir Eko., Tommy, Parengkuan., Saerang, Ivone. S. 2014. Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Risiko Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Otomoti Yang Terdaftar Di BEI. ISSN 2302-1174.

Rahmawati, Amalia Dewi., Topowijoyo., Sulasmiyati, Sri. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Struktur Modal, Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Sektor Property, Real Estate, Dan Building Construction Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2010-2013). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 23 No. 2, Juni 2015.

Sartono, Agus., 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta : BPFE

Sofyaningsih, Sri dan Hardingsih, Pancawati. 2012. Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang Dan Nilai Perusahaan. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol.3 No. 1, Mei 2011. ISSN 1979-4878.


(6)

Sugiarto, Melanie. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Hutang Sebagai Intervening. Jurnal Akuntansi Kontemporer. Vol. 3. No. 1, Januari 2011, hal. 1-25.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Cetakan ke-16. Bandung: ALFABETA

Sukirni, Dwi. 2012. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen Dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan (studi tentang perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010). Accounting Analysis Journal. ISSN 2252-6765.

Sumantri, Jorenza Chiquita dan Mangantar. 2015. Analisis Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Emba. ISSN 2303-1174.

Wida P.D, Ni Putu, Suartana, I Wayan. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014):575-590. ISSN: 2302-8556.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Struktur Aset, dan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 31 97

Analisis Persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang, Dan Kebijakan Dividen Dalam Perspektif Teori Keagenan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 29 136

Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

3 69 98

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, dan Insider Ownership Terhadap Nilai Perusahaan

0 38 130

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, FAKTOR-FAKTOR INTERNAL, DAN SUKU BUNGA TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI)

0 5 14

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, FAKTOR-FAKTOR INTERNAL, DAN SUKU BUNGA TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI)

0 4 14

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, RISIKO, TINGKAT LEVERAGE, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI

0 3 14

Pengaruh Rasio Hutang, Kepemilikan Saham Manajerial, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Sektor Pertanian yang Terdaftar di BEI

0 2 1

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang Terdaftar Di BEI (Periode 2010 – 2013

0 0 25

View of Interdependensi Antara Kepemilikan Manajerial, Dividen, Investasi, dan Nilai Perusahaan

0 0 10