Perancangan dan Pengukuran Kemampuan Traksi Roda Bersirip Gerak Dengan Sirip Berpegas dan Sirip Karet Pada Tanah Basah

Dian Sudianto. F01496092. Peraucaugan dau Peugukurau Kemampuau Traksi
Roda Bersinlrp Gerak Dengan Sirip Berpegas dau Sirip Karet Pada Tauah Basah.
Ili bawah bimbiugau Dr.Ir. H. Wawan Hermawan, MS dan Dr.Ir. I Nengah
Suastawa, MSc.
RPIGKASAN
Roda besi bersirip telah terbukti meujadi salah satu yang terbaik mtuk
bekerja di tauah basah atau sawah. Percobaau-percobaau yaug telah dilakukau
meuuujkckau bahwa sirip kaku pada roda besi bersirip tidak efektii uutuk
meughasillcau gaya augkat (liftforce) dau gaya tar& (pullforce) setelah sirip yang
bersaugkutau melewati titik tereudah dalam tauah. Hermawan, et al. (1998) telah
meuguji roda besi bersirip gerak dengan mer~ggunakaumekauisme rollers-sliding

groove. Roda skip gerak deugau pergerakau sudut sirip 30°, pada sudut putar
roda dari 75'-105' bersudut kemiriugau skip ke garis horsoutal 45", mernpuuyai
keteuggelaman roda dau torsi putar roda kecil, serta efisieusi traksi besar.
Tujuau peuelitian iui uutuk meudapatkan spasi sirip optimum, mekanisme
s i p sederhaua deugau analisa tekuik, mengukul dan membaudingkan
keteuggelaman roda, slip roda dan efisieusi traksi seita keleugketan tauah pada
ship berpegas, skip karet dan sirip kaku. Pengujian dilakukan pada soil bin.
Roda bersirip yaug digunakan berdiameter 477 mm, menggunakan sirip
beugkok deugan paujang sisi atas 40 mm, sisi bawah SO mm dan lebar skip 150


rma Dari aualisa teknik didapatkan ukuran pegas torsi ulir sebagai berilcut :
diameter lilitan pegas 11.5 mm, diameter kawat pegas 3.5 mm, dan jumlah lilitan
pegas sebauyak 5 lilitan. Sedangkan mtuk sirip karet yang digunakan yaitu
dengan ketebalan karet 11.2 mm.

Dari hasil pengujian tahap I (penentuan spasi sirip optimum) untuk roda
bersiri kaku didapatkan nilai efisiensi terbesar pada spasi sirip 147.4 rmn yaitu
sebesar 53.48 %. Karakteiistik ketenggelaman roda tidak berbeda jauh untulc spasi
skip 123.5 L ~ I Q 147.4 m, dan 182.5 m. Dengau meuiugkatuya beban talik
lnendatar maka uilai keteuggelaman roda, slip roda, dau jumlah tauah yaug
lengket pada sirip roda cendeiug beitambah. Slip roda tidak berbeda nyata pada
beban tarik meudatar sampai 190 N, sedaugkan uutuk beban taiik mendatar lebih
dari 250 N wtuk spasi sirip yaug pendek (123.5 ulm) mengalami slip roda yaug
tinggi.
Pada pengujian tahap II spasi skip 147.4 mm untuk tiap jeuis roda
Karakteristik keteuggelamau roda sirill beiyegas adalah yaug tereudah di antara
ketiga jeuis roda tersebut. Hal iui disebabkan adanya gerakan dari mekauislne
skip sehiugga gaya augkatuya lebih tiuggi. Nilai slip roda uutuk tiap jeuis roda
tidak berbeda jauh pada beban taiik di bawah 250 N, bahkau mtulc skip beipegas

uilai slipnya lebih kecil dari pada jeuis sirip yaug laiuuya. Akan tetapi untuk
beban taiik lebih dari 250 N wtuk sirip bergerak baik sirip berpegas maupun sirip
lcaret nilai slipnya tiuggi. Efisiensi traksi roda bersirip gerak dengan sirip beipegas
adalah yang palhg tiuggi pada pada beban taiik sampai 250 N, sedangkan pada
bebau di atas 250 N nilai efisensiuya drastis turun ha1 iui mungkin disebabkan
pergerakan sudut kemiringan pegas melebihi yang di iugiukan. Kelengketan tanah
yang terjadi cendexuug naik dengan naiknya beban tarik untuk semua jenis roda
sirip yaug diuji. Sedangkan mtuk beban tarik yang tinggi pada sirip karet
kelengketan tanahuya yang paling rendah, ha1 ini disebabkan gaya adhesi tanahkaret relatiflebih kecil daripada gaya adhesi tanah-logam (besi).

Dian Sudianto. F01496092. Peraucaugan dau Peugukurau Kemampuau Traksi
Roda Bersinlrp Gerak Dengan Sirip Berpegas dau Sirip Karet Pada Tauah Basah.
Ili bawah bimbiugau Dr.Ir. H. Wawan Hermawan, MS dan Dr.Ir. I Nengah
Suastawa, MSc.
RPIGKASAN
Roda besi bersirip telah terbukti meujadi salah satu yang terbaik mtuk
bekerja di tauah basah atau sawah. Percobaau-percobaau yaug telah dilakukau
meuuujkckau bahwa sirip kaku pada roda besi bersirip tidak efektii uutuk
meughasillcau gaya augkat (liftforce) dau gaya tar& (pullforce) setelah sirip yang
bersaugkutau melewati titik tereudah dalam tauah. Hermawan, et al. (1998) telah

meuguji roda besi bersirip gerak dengan mer~ggunakaumekauisme rollers-sliding

groove. Roda skip gerak deugau pergerakau sudut sirip 30°, pada sudut putar
roda dari 75'-105' bersudut kemiriugau skip ke garis horsoutal 45", mernpuuyai
keteuggelaman roda dau torsi putar roda kecil, serta efisieusi traksi besar.
Tujuau peuelitian iui uutuk meudapatkan spasi sirip optimum, mekanisme
s i p sederhaua deugau analisa tekuik, mengukul dan membaudingkan
keteuggelaman roda, slip roda dan efisieusi traksi seita keleugketan tauah pada
ship berpegas, skip karet dan sirip kaku. Pengujian dilakukan pada soil bin.
Roda bersirip yaug digunakan berdiameter 477 mm, menggunakan sirip
beugkok deugan paujang sisi atas 40 mm, sisi bawah SO mm dan lebar skip 150

rma Dari aualisa teknik didapatkan ukuran pegas torsi ulir sebagai berilcut :
diameter lilitan pegas 11.5 mm, diameter kawat pegas 3.5 mm, dan jumlah lilitan
pegas sebauyak 5 lilitan. Sedangkan mtuk sirip karet yang digunakan yaitu
dengan ketebalan karet 11.2 mm.

Dari hasil pengujian tahap I (penentuan spasi sirip optimum) untuk roda
bersiri kaku didapatkan nilai efisiensi terbesar pada spasi sirip 147.4 rmn yaitu
sebesar 53.48 %. Karakteiistik ketenggelaman roda tidak berbeda jauh untulc spasi

skip 123.5 L ~ I Q 147.4 m, dan 182.5 m. Dengau meuiugkatuya beban talik
lnendatar maka uilai keteuggelaman roda, slip roda, dau jumlah tauah yaug
lengket pada sirip roda cendeiug beitambah. Slip roda tidak berbeda nyata pada
beban tarik meudatar sampai 190 N, sedaugkan uutuk beban taiik mendatar lebih
dari 250 N wtuk spasi sirip yaug pendek (123.5 ulm) mengalami slip roda yaug
tinggi.
Pada pengujian tahap II spasi skip 147.4 mm untuk tiap jeuis roda
Karakteristik keteuggelamau roda sirill beiyegas adalah yaug tereudah di antara
ketiga jeuis roda tersebut. Hal iui disebabkan adanya gerakan dari mekauislne
skip sehiugga gaya augkatuya lebih tiuggi. Nilai slip roda uutuk tiap jeuis roda
tidak berbeda jauh pada beban taiik di bawah 250 N, bahkau mtulc skip beipegas
uilai slipnya lebih kecil dari pada jeuis sirip yaug laiuuya. Akan tetapi untuk
beban taiik lebih dari 250 N wtuk sirip bergerak baik sirip berpegas maupun sirip
lcaret nilai slipnya tiuggi. Efisiensi traksi roda bersirip gerak dengan sirip beipegas
adalah yang palhg tiuggi pada pada beban taiik sampai 250 N, sedangkan pada
bebau di atas 250 N nilai efisensiuya drastis turun ha1 iui mungkin disebabkan
pergerakan sudut kemiringan pegas melebihi yang di iugiukan. Kelengketan tanah
yang terjadi cendexuug naik dengan naiknya beban tarik untuk semua jenis roda
sirip yaug diuji. Sedangkan mtuk beban tarik yang tinggi pada sirip karet
kelengketan tanahuya yang paling rendah, ha1 ini disebabkan gaya adhesi tanahkaret relatiflebih kecil daripada gaya adhesi tanah-logam (besi).