BAB II TINJAUAN PUSTAKA
TUGAS AKHIR DETAIL DAN DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK
GLORY BAKTI UTOMO L2A306018 WIRA APRIADI
L2A605059
Gambar 2.6.5.a Run nup Gelombang
Gambar 2.6.5.b Grafik Run nup Gelombang
2.6.6 Bahan Material Pemecah Gelombang
Tipe pemecah gelombang yang digunakan biasanya ditentukan oleh ketersediaan material yang terdekat dengan lokasi pekerjaan, kondisi dasar laut,
kedalaman air, fungsi pelabuhan dan ketersediaan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan. Batu adalah salah satu bahan utama yang dipergunakan untuk
membangun pemecah gelombang. Mengingat jumlah jumlah yang diperlukan
h
h
Ө
d
s
H’
a
β t
Cot Ө
Titik Runup Maksimum
Muka air rencana
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
TUGAS AKHIR DETAIL DAN DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK
GLORY BAKTI UTOMO L2A306018 WIRA APRIADI
L2A605059
sangat besar, maka ketersediaan batu di sekitar lokasi pekerjaan harus diperhatikan.ketersediaan batu dalam jumlah yang besar dan biaya angkutan dari
lokasi batu ke proyek yang ekonomis akan mengarahkan pada pemilihan pemecah gelombang tipe tumpukan batu.
2.6.7 Stabilitas Batu Lapis Pelindung
Di dalam perencanaan pemecah gelombang sisi miring, ditentukan berat butir batu pelindung, yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus Hudson :
W = S
r =
Dengan : W
: Berat butir batu pelindung γ
r
: Berat jenis batu γ
a
: Berat jenis air laut H
: Tinggi gelomnag rencana Ө
: Sudut kemiringan sisi pemecah gelombang
K
D
: Koefisien stabilitas yang teragantung pada bentuk batu pelindung batu alam atau batu buatan , kekasaran permukaan batu, ketajaman sisi-
sisinya, ikatan antara butir, keadaan pecahnya gelombang, Nilai K
D
untuk berbagai bentuk batu pelindung, diberikan dalam table 2.6.4.b
Rumus diatas memberikan berat butir batu pelindung yang sampai besar. Untuk mendapatkan batu yang sangat besar tersebut adalah sulit dan mahal. Untuk
memperkecil harga pemecah gelombang, maka pemecah gelombang dibuat secara beberapa lapis. Lapis terluar terdiri dari batu dengan ukuran seperti dalam
persamaan rumus diatas. Berat butir batu pada lapis di bawahnya adalah semakin kecil gambar 2.6.7.a dan 2.6.7.b adalah bentuk tampang lintang pemecah
gelombang SPM,1984. Gambar 2.6.7.a adalah tampang melintang pemecah
γ r H³ K
D
S
r - 1
³ cot Ө
γ
r
γ
a
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
TUGAS AKHIR DETAIL DAN DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK
GLORY BAKTI UTOMO L2A306018 WIRA APRIADI
L2A605059
gelombang yang mengalami serangan pemecah gelombang pada satu sisi sisi laut. Pemecah gelombang ini direncanakan dengan elevasi puncak sedemikian
rupa sehingga limpasan terjadi pada saat badai dengan periode ulang yang panjang., dan limpasan dimungkinkan sering terjadi. Kedua gambar tersebut
menunjukkan tampang melintang ideal dengan banyak lapis dan tampang melintang yang disarankan. Tampang melintang ideal menggunakan banyak lapis
dengan ukuran yang berbeda sehingga memungkinkan digunakan semua ukuran
batu yang diambil dari peledakan sumber batu quarry, tetap pelaksanaan
pekerjaan menjadi lebih sulit. Gambar tersebut juga memberikan gradasi butir batu pada setiap lapis dalam persen dari ukuran batu rerata disetiap lapis.
Gamabr 2.6.7.a Pemecah Gelombang Sisi Miring Dengan serangan Gelombang Satu Sisi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
TUGAS AKHIR DETAIL DAN DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK
GLORY BAKTI UTOMO L2A306018 WIRA APRIADI
L2A605059
Gamabr 2.6.7.b Pemecah Gelombang Sisi Miring Dengan serangan Gelombang Kedua Sisi
2.6.8 Kondisi Wilayah Lokasi Pemecah Gelombang