Pengaruh "Organic Soil Treatment" (OST) dan Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)

PENGARUH "ORGANIC SOIL TREATMENT" (OST) DAN
PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN

BlBlT KELAPA SAWlT (Elaeis guineensis Jacq. )

Oleh

MEYWARD NAPITUPULU
A.28

(-

0086

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996

RINGKASAN
MEYWARD NAPITUPULU.


Pengaruh "organic soil Treatment"

(OST) dan Pupuk Anorganik Terhadap Perturnbuhan Bibit
Kelapa Sawit (~laeisyuineensis Jacq.)

(Di bawah Bimbingan

Sudradjat
penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh OST dan
dosis pupuk standar umum Pusat Penelitian Perkebunan
Marihat - Pematang Siantar (Puslitbun Marihat) terhadap
pertumbuhan bibit kelapa sawit di pembibitan utama. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Mei 1995 sampai
dengan Oktober 1995 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian
Cikabayan, Darmaga, Bogor.

Rancangan yang digunakan

adalah Rancangan Faktorial dalam lingkungan Rancangan Acak
Kelompok.


Faktor pertama adalah pemberian OST dengan lima

taraf, yaitu 0, 25, 50, 75, dan 100 gltanaman serta faktor
kedua adalah empat taraf yaitu tanpa pemupukan, pemupukan
112, 314 bagian dari dosis standar Puslitbun Marihat, dan
sesuai dosis standar.

Setiap perlakuan diulang tiga kali

dengan satu satuan percobaan terdapat empat tanaman.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa OST, pupuk anorganik, dan interaksinya berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit.

Interaksi antara dosis OST dan

dosis pupuk

berpengaruh nyata pada 10

peubah


diamati

yang

tinggi

-

24 MST pada

tanaman, diameter

batang,

jumlah daun, sedangkan peubah bobot kering dan basah akar
dan daun berpengaruh nyata pada 24 MST.
Hasil terbaik dari percobaan ini adalah perlakuan
pemberian OST 75 g tanpa pemberian pupuk


terhadap peubah

tinggi tanaman (54.8 cm), diameter batang (24.46 mm), jumlah daun (12.1), dan bobot basah akar (47.07 g) .

Pada

perlakuan OST 50 disertai pemupukan 112 bagian dosis
standar Puslitbun Marihat memberikan hasil terbaik terhadap peubah bobot basah tajuk (107.95 g) dan bobot kering
tajuk (29.89 g). Pada perlakuan OST 50 g tanpa disertai
pemupukan memberikan hasil terbaik untuk peubah bobot
kering akar (11.12 g) .
Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian OST 75 g
tanpa pemupukan memberikan hasil yang paling optimum
terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit.

Namun demikian

untuk menjamin tersedianya hara bagi tanaman pemberian
75 g OST perlu disertai dengan pemberian 112 bagian dosis
pupuk anorganik standar Puslitbun Marihat.


PENGARUH "ORGANIC SOIL TREATMENT"

(OST) DAN

PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN
BIBIT KELAPA SAWIT (Klaeis guineensis Jacq.)

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh
Meyward Napitupulu
A.28 0086

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1996

PENGARUH "ORGANIC SOIL TREATMENT" (OST) DAN
PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN

BlBlT KELAPA SAWlT (Elaeis guineensis Jacq. )

Oleh

MEYWARD NAPITUPULU
A.28

(-

0086

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996


RINGKASAN
MEYWARD NAPITUPULU.

Pengaruh "organic soil Treatment"

(OST) dan Pupuk Anorganik Terhadap Perturnbuhan Bibit
Kelapa Sawit (~laeisyuineensis Jacq.)

(Di bawah Bimbingan

Sudradjat
penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh OST dan
dosis pupuk standar umum Pusat Penelitian Perkebunan
Marihat - Pematang Siantar (Puslitbun Marihat) terhadap
pertumbuhan bibit kelapa sawit di pembibitan utama. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Mei 1995 sampai
dengan Oktober 1995 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian
Cikabayan, Darmaga, Bogor.

Rancangan yang digunakan


adalah Rancangan Faktorial dalam lingkungan Rancangan Acak
Kelompok.

Faktor pertama adalah pemberian OST dengan lima

taraf, yaitu 0, 25, 50, 75, dan 100 gltanaman serta faktor
kedua adalah empat taraf yaitu tanpa pemupukan, pemupukan
112, 314 bagian dari dosis standar Puslitbun Marihat, dan
sesuai dosis standar.

Setiap perlakuan diulang tiga kali

dengan satu satuan percobaan terdapat empat tanaman.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa OST, pupuk anorganik, dan interaksinya berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit.

Interaksi antara dosis OST dan

dosis pupuk


berpengaruh nyata pada 10

peubah

diamati

yang

tinggi

-

24 MST pada

tanaman, diameter

batang,

jumlah daun, sedangkan peubah bobot kering dan basah akar
dan daun berpengaruh nyata pada 24 MST.

Hasil terbaik dari percobaan ini adalah perlakuan
pemberian OST 75 g tanpa pemberian pupuk

terhadap peubah

tinggi tanaman (54.8 cm), diameter batang (24.46 mm), jumlah daun (12.1), dan bobot basah akar (47.07 g) .

Pada

perlakuan OST 50 disertai pemupukan 112 bagian dosis
standar Puslitbun Marihat memberikan hasil terbaik terhadap peubah bobot basah tajuk (107.95 g) dan bobot kering
tajuk (29.89 g). Pada perlakuan OST 50 g tanpa disertai
pemupukan memberikan hasil terbaik untuk peubah bobot
kering akar (11.12 g) .
Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian OST 75 g
tanpa pemupukan memberikan hasil yang paling optimum
terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit.

Namun demikian


untuk menjamin tersedianya hara bagi tanaman pemberian
75 g OST perlu disertai dengan pemberian 112 bagian dosis
pupuk anorganik standar Puslitbun Marihat.

PENGARUH "ORGANIC SOIL TREATMENT"

(OST) DAN

PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN
BIBIT KELAPA SAWIT (Klaeis guineensis Jacq.)

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh
Meyward Napitupulu
A.28 0086

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996