Anatomi dan Fisiologi Hati

7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Fisiologi Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat 1500 gr atau 2-5 dari berat badan pada orang dewasa normal yang terletak pada kwadran kanan atas rongga abdomen. Secara deskriptif hati dibagi menjadi dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang tidak sama besar oleh ligamentum falciforme. 13 Unit fungsional hati adalah lobulus hati. Lobulus hati mengelilingi sebuah vena sentralis yang mengalir menuju vena hepatika kemudian menuju ke vena cava. Lobulus hati terbentuk dari sel-sel hepar hepatosit yang tersusun secara sentrifugal melingkari vena porta seperti jeruji roda. Diantara sel-sel hepatosit terdapat kanalikuli yang mengalirkan empedu. Diantara lobulus-lobulus hepar terdapat venul porta kecil yang menerima darah dari vena prota. Dari venul ini darah mengalir menuju sinusoid hepar yang terletak diantara lempeng hepar. Selain venul terdapat juga arteriol yang mengalirkan darah arteri untuk jaringan septum dan beberapa bercabang menuju sinusoid hati. Sinusoid hati tersusun oleh dua tipe sel yaitu sel endotel dan sel kupffer yang berperan sebagai makrofag jaringan sel retikuloendotelial yang mampu memfagosit benda asing pada darah. 14 Secara garis besar, fungsi hati dapat digolongkan menjadi lima besar, yaitu detoksifikasi, sekresi, penyimpanan cadangan makanan, hematologis, proteksi, dan juga berperan dalam proses metabolisme biomolekul karbohirat, lipid, asam amino, hormon dan bilirubin. Fungsi hati lainnya adalah detoksifikasi toksin dan radikal bebas, yaitu melalui reaksi konjugasi dengan beberapa senyawa yang dihasilkan di dalam hati, seperti glutation, asam glukoronat, glisin, dan asetat. 14 Metabolisme Bilirubin Pembentukan bilirubin terbesar 80-85 berasal dari degadrasi hemoglobin dimulai dengan penghancuran eritrosit tua. Setelah dipecah bilirubin disebut bilirubin 1 atau hemobilirubin bilirubin indirect unconjugated bilirubin. Bilirubin indirect ini akan berada pada plasma dan terikat dengan albumin dan sebagian kecil pada alfa 1-globulin. Kemudian sebagian besar bilirubin indirect ini ditangkap oleh hepatosit. Di dalam hati akan terkonjugasi dengan asam glukoronat dan dikatalisis oleh enzim uridin diphospate glucoronyl transferase, serta dibentuk menjadi mono dan diglukoronide yang telah terkonjugasi. Bentuk konjugasi ini larut dalam air dan disebut bilirubin direct cholebilirubin conjugated bilirubin yang kemudian disekresi ke dalam kanalikuli dan masuk ke saluran empedu. 15 Hiperbilirubinemia toksik Hiberbilirubinemia dapat terjadi karena disfungsi hati yang ditimbulkan oleh zat toksin seperti disfungsi akibat acetaminophen parasetamol. Meskipun didapatkan kerusakan parenkim hati yang menyebabkan gangguang proses konjugasi, seringkali terdapat komponen obstruksi pada percabangan saluran empedu di hati yang mengakibatkan adanya hiperbilirubinemia terkonjugasi. 16

2.2 Metabolisme Parasetamol di Hati