23
Gambar 2.4 Dual-board sistem yang berlaku di Indonesia
2.1.4 Corporate Social Responsibility CSR
Corporate Social Responsibility CSR merupakan bentuk nyata kepedulian kalangan dunia usaha terhadap lingkungan di sekitarnya
Kementerian Lingkungan Hidup, 2012. Kegiatan CSR ini dilakukan di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan
bahkan sosial budaya. Perusahaan tidak hanya mementingkan kepentingan perusahaan dalam hal laporan keuangan perusahaan saja, tetapi kini
perusahaan peduli terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Kegiatan CSR diatur dalam UU No. 40 tahun 2007 Pasal 74 Tentang
Perseroan Terbatas yang berbunyi: “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Pasal 15 huruf b UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal turut mendukung
Universitas Sumatera Utara
24 kewajiban dalam kegiatan
CSR, yang berbunyi “Setiap penanaman modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. Undang-
Undang yang mewajibkan kepada setiap pelaku usaha untuk melakukan pengelolaan perusahaan berhubungan dengan lingkungan dan sosial mereka
guna keberlangsungan hidup perusahaan. Istilah Tanggung Jawab Sosial atau Corporate Social Responsibility
CSR mulaidigunakan sekitar tahun 1970an meskipun beberapa aspek dalam tanggung jawab sosial telah ada sampai akhir abad 19, dan bahkan
pada periode sebelumnya.ISO FDIS 26000, 2010 . Berikut ini adalah gambar sebelum dan sesudah diterapkannya
Undang
– Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Pasal 74 tahun 2007 :
Gambar 2.5 Undang-Undang Perseroan Terbatas No.40
Pengertian corporate social responsibility CSR sudah banyak didefinisikan oleh para ahli akhir-akhir ini. Meskipun belum ada defenisi
corporate social responsibility CSR yang dapat diterima secara universal, pada umumnya definisi yang beranekaragam tersebut memiliki ciri-ciri yang
sama mengenai cara pandang terhadap inti dari defenisi CSR itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
25 Adapun pengertian corporate social responsibility CSR menurut
pandangan para ahli dan berbagai organisasi dunia antara lain: i.
World Business Council for Sustainable Development: komitmen
berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan member kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan
kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya.
ii.
Commision of the European Communities: Tanggung jawab sosial
perusahaan pada dasarnya adalah sebuah konsep dimana perusahaan memutuskan secara suka rela untuk memberikan kontribusi demi
mewujudkan masyarakat yang lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih.
iii.
CSR Asia: Komitmen perusahaan untuk beroperasi secara berkelanjutan
berdasarkan prinsip ekonomi, sosial dan lingkungan, seraya menyeimbangkan
beragam kepentingan
para pihak
yang berkepentingan.
iv.
Business for Social Responsibility: corporate social responsibility CSR
adalah pencapaian kesuksesan komersil dalam artian penghargaan terhadap nilai kesusilaan dan penghormatan terhadap manusia,
masyarakat dan lingkungan
v.
Ethics in Action Awards: corporate social responsibility CSR adalah
istilah yang menjelaskan tentang kewajiban perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan kepada para pihak yang berkepentingan
disetiap operasi dan aktivitasnya.
vi.
Khourey: corporate social responsibility CSR adalah keseluruhan
hubungan antara
perusahaan dengan
pihak yang
berkepentinganStakeholders. vii.
Indian NGO.com: corporate social responsibility CSR adalah sebuah
proses bisnis dimana institusi dan individual sangat sensitif dan berhati-hati terhadap akibat langsung maupun tidak langsung dari
aktivitas internal dan eksternal masyarakat, alam dan dunia luar.
viii.
Kicullen dan Kooistra: corporate social responsibility CSR adalah
tingkatan pertanggungjawaban moral yang dianggap berasal dari perusahaan diluar kepatuhan terhadap hukum negara.
ix.
Fraderick et al: corporate social responsibility CSR dapat diartikan
sebagai prinsip yang menerangkan bahwa perusahaan harus dapat bertanggungjawab terhadap efek yang berasal dari setiap tindakan
didalam masyarakat maupun lingkungannya.
Kesimpulan saya
mengenai pengertian
Corporate Social
Responsibility CSR adalah suatu kegiatan perusahaan secara berkelanjutan
terhadap nilai
kesusilaan yang
harus
Universitas Sumatera Utara
26 dipertanggungjawabkan terhadap efek yang berasal dari setiap
tindakan didalam masyarakat maupun lingkungannya.. Reza Rahman memberikan 3 tiga defenisi CSR sebagai berikut:
i. Melakukan tindakan sosial termasuk kepedulian terhadap lingkungan
hidup, lebih dari batas-batas yang dituntut dalam peraturan perundang-undangan;
ii. Komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal, dan
berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas
lokal, dan masyarakat yang lebih luas; dan
iii. Komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas setempat local dan masyarakat
secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup;
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam
memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi sebagai akibat dari aktivitas operasional yang dilakukan perusahaan.
Semakin banyak bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap lingkungannya, maka semakin baik pula citra
perusahaan menurut pandangan masyarakat. Investor lebih berminat pada perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena semakin
baiknya citra perusahaan, maka semakin tinggi juga loyalitas konsumen. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu lama maka
penjualan perusahaan akan membaik dan pada akhirnya diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat. Secara teoritis, suatu perusahaan
dikatakan mempunyai nilai yang baik jika kinerja keuangan perusahaan juga baik.
Universitas Sumatera Utara
27 Menurut Global Compact Initiative 2002 menyebutkan pemahaman
CSR dengan 3P yaitu profit, people, planet. Konsep ini memuat pengertian bahwa bisnis tidak hanya sekedar mencari keuntungan profit melainkan
juga memberikan kesejahteraan kepada orang lain people dan menjamin keberlangsungan hidup bumi planet. Dewasa ini konsep Corporate Social
Responsibility CSR berkaitan erat dengan keberlangsungan suatu perusahaan. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan bertujuan
untuk memperlihatkan aktivitas sosial yang dilakukan oleh perusahaan dan pengaruhnya terhadap masyarakat.
Berkaitan dengan pelaksanaan CSR, perusahaan bisa dikelompokkan ke dalam beberapa kategori. Meskipun cenderung menyederhanakan
realitas, tipologi ini menggambarkan kemampuan dan komitmen perusahaan dalam menjalankan CSR. Pengkategorian dapat memotivasi perusahaan
dalam mengembangkan program CSR, dan dapat pula dijadikan cermin dan guideline untuk menentukan model CSR yang tepat Suharto, 2007.
Dengan menggunakan dua pendekatan, sedikitnya ada delapan kategori perusahaan. Perusahaan ideal memiliki kategori reformis dan
progresif. Tentu saja dalam kenyataannya, kategori ini bisa saja saling bertautan. Dua pendekatan tersebut adalah :
1. Berdasarkan proporsi keuntungan perusahaan dan besarnya anggaran CSR ada empat jenis perusahaan ideal memiliki kategori reformis
dan progresif yaitu ;
Universitas Sumatera Utara
28 a.
Perusahaan Minimalis. Perusahaan yang memiliki profit dan anggaran CSR yang rendah. Perusahaan kecil dan lemah biasanya termasuk kategori
ini. b.
Perusahaan Ekonomis. Perusahaan yang memiliki keuntungan tinggi, namun anggaran CSR-nya rendah. Perusahaan yang termasuk kategori ini
adalah perusahaan besar, namun pelit. c.
Perusahaan Humanis. Meskipun profit perusahaan rendah, proporsi anggaran CSRnya relatif tinggi. Perusahaan pada kategori ini disebut
perusahaan dermawan atau baik hati. d.
Perusahaan Reformis. Perusahaan ini memiliki profit dan anggaran CSR yang tinggi. Perusahaan seperti ini memandang CSR bukan sebagai
beban, melainkan sebagai peluang untuk lebih maju Gambar 2.6. 2. Berdasarkan tujuan CSR: apakah untuk promosi atau pemberdayaan
masyarakat, perusahaan dibedakan menjadi 4 jenis yaitu: a.
Perusahaan Pasif. Perusahaan yang menerapkan CSR tanpa tujuan jelas, bukan untuk promosi, bukan pula untuk pemberdayaan, sekadar
melakukan kegiatan karitatif. Perusahaan seperti ini melihat promosi dan CSR sebagai hal yang kurang bermanfaat bagi perusahaan.
b. Perusahaan Impresif. CSR lebih diutamakan untuk promosi daripada untuk
pemberdayaan. Perusahaan seperti ini lebih mementingkan ”tebar pesona” daripada ”tebar karya”.
Universitas Sumatera Utara
29 c.
Perusahaan Agresif. CSR lebih ditujukan untuk pemberdayaan daripada promosi. Perusahaan seperti ini lebih mementingkan karya nyata daripada
tebar pesona. d.
Perusahaan Progresif. Perusahaan menerapkan CSR untuk tujuan promosi dan sekaligus pemberdayaan. Promosi dan CSR dipandang sebagai
kegiatan yang bermanfaat dan menunjang satu-sama lain bagi kemajuan perusahaan Gambar 2.7.
Gambar 2.6 Kategori Perusahaan Berdasarkan Profit Perusahaan dan Anggaran CSR
Universitas Sumatera Utara
30
Gambar 2.7 Kategori Perusahaan Berdasarkan Tujuan CSR
Di antara model-model tersebut, ada juga model Hibrid yang menyatakan penggabungan da ri Corporate Sociaal Responsibility dapat
menciptakan diferensiasi dan keunggulan kompetitif pasar untuk perusahaan, sesuatu yang dapat menjadi bagian dari merk untuk sekarang
dan masa depan Caroll, 1979, 1991.Lebih Spesifik, kontribusi bisnis ini menimbulkan dampak secara langsung pada kesejahteraan masyarakat dan
pendapatan perusahaan atau strategi neraca.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai tindakan pajak agresif telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti terdahulu yang menghasilkan temuan yang bermacam-macam
dengan berbagai variabel. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.1:
Universitas Sumatera Utara