BAB III PEMBAHASAN
A. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan menurut Harahap 2015:6 adalah merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para
pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai
tujuannya. Sedangkan menurut Syahyunan 2013:25 Laporan Keuangan adalah produk dari manajemen dalam rangka mempertanggung jawabkan pengunaan
sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya, dan menurut Kasmir 2012:7 Laporan Keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah produk dari
manajemen yang menggambarkan kondisi akhir keuangan pada perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Menurut Harahap 2015:105-119 Jenis laporan keuangan utama dan pendukung dapat disebutkan sebagai berikut:
a. Laporan Neraca Posisi Keuangan
Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi yang berupa aset, kewajiban, dan ekuitas suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Aset
disajikan dalam kriteria lancar dan tidak lancar. Kewajibab disajikan sebagai
25
kewajibab jangka pendek dan jangan panjang. Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajiban perusahaan. Isi
Laporan Neraca dijelaskan sebagai berikut : 1. Aset Harta, Aktiva
Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan misalnya kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak berwujud, dan
lain-lain. Aktiva ini lazimnya di Indonesia dan Amerika ditempatkan di sebelah kiri. Sedangkan di beberapa negara Eropa lazimnya ditempatkan di sebelah kanan.
2. Liabilities KewajibanUtang Kewajiban adalah kewajiban ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui
dan dinilai sesuai prinsip akuntansi. Kewajiban ini termasuk juga saldo kredit yang ditunda yang bukan merupakan utang atau kewajiban.
3. Owner’s Equity Modal Pemilik Equity adalah suatu hak yang tersisa alias aktiva suatu lembaga entity
setelah dikurangi kewajibannya. Dalam perusahaan Equity adalah modal pemilik. 4. Off Balance Sheet
Dalam peristilahan akuntansi dan juga di perbankan khususnya, dikenal apa yang disebut off balance sheet. Pada hakikatnya transakasi off balance sheet ini
adalah transaksi yang terjadi dalam perusahaan tetapi karena menurut aturan baik aturan prinsip akuntansi maupun aturan lainnya tidak dimasukkan dalam neraca
atau belum boleh dicatat dalam proses akuntansi. Transaksi ini biasanya menyangkut transaksi cash atau transaksi instrument keuangan lainnya yang
belum direalisasi, misalnya plafon kredit pembiayaan yang belum digunakan.
5. Penyajian dan Bentuk Neraca
Neraca biasanya disajikan berdasarkan likuiditas pos atau perkiraannya. Biasanya perkiraan yang paling lancar dan paling dekat dengan konversi ke kas
dicatat paling atas. Kewajiban yang paling cepat harus dicantumkan paling atas dalam kelompoknya. Modal yang harus ditunaikan terlebih dahulu harus
ditempatkan di atas. Untuk industri-industri tertentu konsep likuiditas ini tidak berlaku. Misalnya untuk perusahaan asuransi pos yang ditempatkan paling atas
adalah pos investasi.
b. Laporan LabaRugi