2.RPP Bab 5 (Pert.1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
BAB 5 ( Pertemuan 1)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok

: SMP NEGERI 1 CARITA
: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
: VII (Tujuh) / 1 (Satu)
: Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan
- Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan
- Kerjasama dalam Bidang Kehidupan Sosial Politik

Alokasi Waktu

: 1 pertemuan x 3 jp (120 menit)

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu menanggapi secara jujur, menghargai pendapat,
memahami dan melaksanakan tanggung jawab dalam bekerjasama di berbagai bidang
kehidupan masyarakat
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
N
o
1

2

3

4

Kompetensi Dasar
1.5 Menanggapi pendapat
secara jujur
tentang arti pentingnya
kerja sama
dalam berbagai bidang

kehidupan
di masyarakat.
2.5 Menghargai pendapat
tentang arti
pentingnya kerja sama
dalam
berbagai bidang
kehidupan di
masyarakat.
3.5 Memahami pentingnya
kerja sama
dalam berbagai bidang
kehidupan
di masyarakat.

4.5 Melaksanakan
tanggung jawab
dalam bekerja sama di
berbagai
bidang kehidupan

masyarakat.

C. Materi Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi
1.5.1 Bersyukur kepada Tuhan atas karunia persatuan
dan kerjasama yang
dilakukan bangsa Indonesia.
1.5.2 Berpendapat secara jujur tentang arti pentingnya
kerja sama dalam
berbagai bidang kehidupan di masyarakat.
2.5.1 Menghargai pendapat tentang arti pentingnya
kerja sama dalam berbagai
bidang kehidupan di masyarakat.
2.5.2 Bersemangat dalam mendorong kerjasama
dilingkungan sekolah.
3.5.1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk kerjasama dalam
berbagai bidang
kehidupan.
3.5.2 Memahami pentingnya kerjasama dalam

kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
3.5.3 Mendeskripsikan kerjasama dalam bidang sosial
politik.
3.5.4 Mendeskripsikan kerjasama dalam bidang
pertahanan dan keamanan
Negara.
3.5.5 Menganalisis pentingnya kerjasama antar umat
beragama.
4.5.1 Berperilaku tanggung jawab dalam bekerjasama di
berbagai bidang
kehidupan masyarakat.
4.5.2 Meneladani perilaku kerjasama yang didapatkan
dalam lingkungan
kehidupan.
4.5.3 Mempresentasikan bentuk-bentuk kerjasama yang
dapat dilakukan
siswa.

Sejarah mencatat bahwa perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan

mempertahankan kemerdekaan merupakan hasil kerja sama rakyat yang berjuang mengusir
penjajah dari bumi nusantara. Bangsa Indonesia meyakini bahwa kemerdekaan yang diraih
merupakan atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan hasil kerja sama rakyat tanpa dibatasi
oleh perbedaan suku bangsa, adat istiadat, agama dan bahasa daerah.
Kerja sama dalam mengusir penjajah dalam meraih kemerdekaan bangsa merupakan bukti
kemampuan bangsa Indonesia mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada. Terbentuknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia, diawali dengan kesadaran nasional akan persatuan dan kesatuan
bangsa.
Persatuan Adalah perserikatan, ikatan atau gabungan beberapa bagian yang sudah
bersatu. Persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah belah.
Persatuan mengandung makna terikatnya beberapa bagian menjadi satu kesatuan, sedangkan
kesatuan berarti keadaan yang merupakan satu keutuhan.
. Persatuan dan kesatuan terwujud karena adanya kerja sama sesama masyarakat
Indonesia untuk mengusir penjajah. Kesadaran akan satu kesatuan kebangsaan Indonesia berawal
dari persamaan senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa yang terjajah. Seluruh rakyat
Indonesia sama-sama menderita selama penjajahan oleh bangsa lain. Penderitaan ini mendorong
rakyat di berbagai daerah untuk kerja sama melakukan perlawanan terhadap bangsa penjajah.
Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa Indonesia baik
dalam rangka merebut maupun mempertahankan kemerdekaan. Persatuan mengandung arti
”bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan

serasi.” Persatuan Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah negara Indonesia.
Oleh karena itu, semangat kerja sama para pejuang bangsa merebut dan mempertahankan
kemerdekaan harus mendorong setiap warga negara untuk mengisi kemerdekaan dengan
melakukan kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan untuk melaksanakan pembangunan
nasional. Pembangunan nasional adalah usaha secara sadar untuk mewujudkan suatu masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
Tujuan nasional bangsa Indonesia yang hendak dicapai melalui upaya pembangunan
nasional, tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea
keempat, yaitu sebagai berikut.
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
b. Memajukan kesejahteraan umum.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
d. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi,
dan
keadilan sosial..
Tercapainya tujuan nasional bangsa Indonesia tersebut mensyaratkan bahwa setiap warga
negara harus melakukan kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan untuk menyukseskan
pembangunan nasional.
Adanya kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan sangat menunjang keberhasilan
pembangunan nasional. Kerja sama merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan dua orang

atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Semangat kerja sama dalam kehidupan dimasyarakat
terwujud dalam kegiatan gotong royong yang sesuai dengan kehidupan budaya daerah. Contoh
kegiatan gotong royong yang dilandasi semangat kerja sama misalnya manunggal sakato di
daerah Sumatra Barat, sikaroban di daerah Palembang, gugur gunung di daerah Jawa, mapalus di
Minahasa, dan subak di daerah Bali. Hal ini menunjukkan tempat bergeraknya potensi masyarakat
dalam berbagai bidang kehidupan dengan semangat kerja sama yang tersimpul dari kegiatan
gotong royong
Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Sikap
gotong royong adalah bekerja bersamasama dalam menyelesaikan pekerjaan dan menikmati hasil
pekerjaan tersebut secara adil atau suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan
dilakukan secara sukarela oleh semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing.
Dalam kehidupan di masyarakat, kerjasama dikenal juga dengan sebutan gotong royong.
Sesungguhnya, gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia merupakan perwujudan
semangat sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.
Gotong royong adalah kerja sama yang dilakukan sejumlah warga masyarakat untuk
menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Dengan demikian pada hakekatnya, dalam gotong royong
terdapat kerja sama untuk kepentingan bersama
. Gotong royong merupakan ciri khas dan budaya masyarakat Indonesia yang didorong
adanya kesadaran bahwa :
a. Manusia memerlukan bantuan orang lain dalam kehidupannya;

b. Manusia dapat hidup secara wajar apabila bersama-sama dengan manusia lainnya
Gotong royong dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Kita
sejak dahulu dalam kehidupan sosialnya sudah terbiasa hidup dalam suasana gotong royong.
Masyarakat akan saling bantu dan hampir semua kepentingan masyarakat di desa dibangun oleh
masyarakat itu sendiri secara bergotong royong. Bentuk kerjasama atau gotong royong dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dapat nampak dalam kehidupan sosial politik,
ekonomi, keamanan dan pertahanan, dan kehidupan umat beragama. Nilai ketuhanan,

kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan merupakan nilai-nilai Pancasila yang
mendasari kerjasa sama atau gotong royong dalam kehidupan bernegara.
Landasan kehidupan sosial politik masyarakat Indonesia adalah sila keempat Pancasila yang
berbunyi
”Kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan/perwakilan”. Perilaku politik harus didasari nilai hikmat, kebijaksanaan,

permusyawaratan dan perwakilan. Hal itu semua merupakan bagian dari gotong royong.
Sila keempat Pancasila pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia akan terus
memelihara dan mengembangkan semangat bermusyawarah dalam perwakilan. Bangsa Indonesia
akan tetap memelihara dan mengembangkan kehidupan demokrasi. Bangsa Indonesia akan
memelihara serta mengembangkan kearifan dan kebijaksanaan dalam bermusyawarah.
Permusyawaratan memancarkan kehendak untuk menghadirkan negara persatuan yang
dapat mengatasi paham perseorangan dan golongan, sebagai pantulan dari semangat
kekeluargaan
dari
pluralitas
kebangsaan
Indonesia
dengan
mengakui
adanya
”kesederajatan/persamaan dalam perbedaan”.
Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian Indonesia untuk merumuskan
dan/atau memutuskan suatu hal berdasarkan kehendak rakyat, hingga tercapai keputusan yang
berdasarkan kebulatan pendapat atau mufakat.
Perwakilan adalah suatu sistem dalam arti tata cara (prosedur) mengusahakan turut

sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, antara lain dilakukan dengan
melalui badan-badan perwakilan. Hikmat kebijaksanaan merefleksikan tujuan sebagaimana
dikehendaki oleh Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hal ini
berarti, bahwa susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat itu hendaknya
didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan,perikemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan
keadilan.
Pangkal tolak pelaksanaan kehidupan sosial politik bangsa Indonesia adalah gotong royong
yang tercermin dalam proses pengambilan keputusan di lembaga-lembaga negara dan organisasi
kemasyarakatan dengan cara musyawarah untuk mufakat. Setiap orang yang bermusyawarah
bekerja sama mencari kesepakan untuk mengatasi permasalahan.
Mufakat sebagai hasil musyawarah akan berhasil apabila mengembangkan sikap saling
menghormati dan tidak memaksakan kehendak kepada siapa pun. Melalui musyawarah, keputusan
yang dihasilkan merupakan keputusan bersama sehingga semua pihak ikut bertanggungjawab
melaksanakan keputusan tersebut.

D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik ( Discovery Learning )
2. Metode
: Diskusi
3. Model

: Think Pair and Share

E. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran: LCD, Netbook, Kitab Suci Alqur,an, Gambar Kerja sama
warga masyarakat membersihkan
lingkungan akibat banjir bandang , Pengibaran Bendera
Merah Putih pada saat
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus
1945 , Gotong royong dalam
gerakan penghijauan dan pembuatan jembatan
2. Alat/ Bahan : Papan tulis, Spidol, Panduan Lagu Nasional
F. Sumber Pembelajaran
1. Kitab Suci Alqur’an
2. Buku Guru dan Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk
SMP/MTs Kelas VII, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2016;
3. Internet
G. Langka-langkah Pembelajaran
N
o

Kegiatan

Pertemuan Kesatu (120 menit )
Proses Pembelajaran

Alokk
asi
Wakt

u

1

Pendahu
luan

Persiapan

1
2

Absensi

3

Motivasi

4

Apersepsi

5

6

2

Inti

Mengama
ti

1
2

Menanya

3

4

Guru menyampaikan ucapan salam kepada
peserta didik
Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik
dengan diawali pembacaan Alqur’an QS Al-Lahab

Guru menanyakan kehadiran peserta didik serta
kebersihan dan kerapihan kelas , kesiapan buku
tulis dan sumber belajar
Guru memberikan motivasi dengan membimbing
siswa untuk menyanyikan lagu wajib nasional ”
Bendera Merah Putih”
Guru melakukan tanya jawab seputar Perilaku
Toleran terhadap Keberagaman suku, agama, ras
dan antargolongan dan menjajagi pemahaman
tentang terbentuknya NKRI hasil kerjasama dan
kerjasama dalam bidang sosial politik dan
memberikan apresiasi atas jawaban peserta didik
Guru menyampaikan kompetensi dasar , indikator
pencapaian kompetensi yang akan dicapai,
manfaat pembelajaran, cara penilaian dalam
pembelajaran serta peta konsep dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan.

5
meni
t
5
meni
t
5
meni
t
5
meni
t
5
meni
t

5
meni
t

Guru membimbing peserta didik untuk membagi
diri menjadi 6 kelompok
Guru meminta peserta didik mengamati gambar
kerjasama dalam kehidupan masyarakat
Indonesia dan mencatat hal-hal yang penting
atau yang ingin diketahui dalam gambar
tersebut. Guru dapat memberi penjelasan singkat
tentang gambar, sehingga menumbuhkan rasa
ingin tahu peserta didik berkaitan dengan
terbentuknya NKRI hasil kerjasama dan
kerjasama dalam bidang sosial politik

5
men
it

Guru meminta peserta didik secara kelompok
menyusun pertanyaan dari wacana yang
berkaitan dengan terbentuknya NKRI hasil
kerjasama dan kerjasama dalam bidang
sosial politik . Guru membimbing peserta
didik menyusun pertanyaan :

10

a.Jelaskan bahwa terbentuknya NKRI diawali dengan
kesadaran nasional akan
persatuan dan kesatuan bangsa karena kerjasama ! Hal:
116
b Jelaskan bahwa persatuan dan kesatuan merupakan senjata
paling ampuh
dalam merebut maupun mempertahankan kemerdekaan !
Hal: 117
c.Jelaskan tujuan nasional bangsa Indonesia yang hendak
dicapai yang tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat ! Hal: 117
d.Jelaskan pengertian kerjasama serta istilah kerjasaman di
beberapa daerah di
Indonesia ! Hal : 118
e.Jelaskan bahwa landasan kehidupan sosial politik
masyarakat Indonesia adalah
sila keempat yang pada prinsipnya memelihara dan
mengembangkan sikap
musyawarah dalam perwakilan ! Hal: 119-120
f.Jelaskan bahwa pangkal tolak pelaksanaan kehidupan sosial
politik bangsa
Indonesia adalah gotong royong ! Hal: 120!

10

menit

menit

Guru mengamati keterampilan peserta didik
secara perorangan dan kelompok dalam
menyusun pertanyaan.
Mencari
Informasi

5

Mengasos
iasi

6

Mengomu
nikasikan

7
8

9
1
0

Guru membimbing peserta didik untuk mencari
informasi dengan melakukan kajian dan
mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang
sudah disusun, juga mencari melalui sumber
belajar lain seperti buku referensi lain atau
internet.
Guru membimbing peserta didik untuk
mendiskusikan hubungan atas berbagai
informasi yang sudah diperoleh sebelumnya

15

Guru membimbing kelompok untuk
mempersentasikan hasil informasi kelompok
Guru mendiskusikan dan membuat
kesepakatan tentang tata tertib selama
penyajian materi oleh kelompok:

20

menit

5
menit

menit

a) Setiap peserta didik saling menghormati pendapat orang
lain.
b) Mengangkat tangan sebelum memberikan pertanyaanatau
menyampaikan
pendapat.
c) Menyampaikan pertanyaan atau pendapat setelah
dipersilahkan oleh guru
(moderator).
d) Menggunakan bahasa yang sopan saat menyampaikan
pertanyaan ata pendapat.
e) Berbicara secara bergantian dan tidak memotong
pembicaraan orang lain.

Guru membimbing sebagai moderator
kegiatan penyajian kelompok secara
bergantian sesuai tata cara yang disepakati
sebelumnya.
Guru memberikan konfirmasi terhadap
jawaban peserta didik dalam diskusi, dengan
meluruskan jawaban yang kurang tepat dan
memberikan penghargaan bila jawaban
benar dengan pujian atau tepuk tangan
bersama.
3

Penutup

Menyimp
ul
Kan
Refleksi

1
2

3

Guru membimbing peserta didik menyimpulkan
materi pembelajaran
melalui tanya jawab secara klasikal.

5

Guru melakukan refleksi
pembelajarandengan peserta didik tentang :

5

menit

menit

a. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari tentang
Terbentuknya NKRI hasil
kerjasama dan Kerjasama dalam Bidang Sosial Politik
b. Sikap apa yang kalian peroleh dan harus dimanifestasikan
dalam kehidupan seharihari dari pembelajaran ini ?
c. Ketrampilan apa yang kalian peroleh dalam pembelajaran
ini ?
d. Renungkan Kembali bagaimana indahnya kebersamaan
gotong royong yang
masih dilestarikan di daerah-daerah pedesaan !

Guru memberikan umpan balik atas proses
pembelajaran dan hasil telaah kelompok.
Post Test/
Tes Akhir

4

Guru memberikan pertanyaan tes akhir secara
tertulis :
1. Jelaskan pengertian persatuan ?
2. Jelaskan tujuan nasional
bangsa Indonesia
yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea keempat !
3. Sebutkan 5 (lima) istilah gotong royong atau

10
menit

Penugasa
n

5
6

kerja sama di daerah
di Indonesia !
4. Jelaskan 2 (dua) kesadaran yang mendorong
adanya gotong
royong yang merupakan budaya masyarakat
Indonesia !
5. Jelaskan pengertian permusyawaratan !
Coba Buatlah karangan tentang pengalaman
kalian melakukan
gotong royong di lingkungan !
Untuk minggu yang akan datang Bacalah Buku
Paket PPKn tentang
“ Kerjasama dalam Bidang Kehidupan Ekonomi“
Hal: 120

H. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Kompetensi Sikap
a. Teknik Penilaian
b. Prosedur Penilaian
c. Instrumen Penilaian
1) Jenis/ Teknik Penilaian

N
o

menit

: Pengamatan/Observasi
:
: Pengamatan Sikap

2) Bentuk Instrumen dan Instrumen
Kelas
Hari/Tanggal
Pertemuan Ke
Materi Pokok

5

:

: VII ( )
: Senin/ 29 Agustus 2016
: 1 (satu)
: Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

Nama Peserta Didik

Aspek Penilaian
Kompetensi Spiritual
Kompetensi Sosial
Mengha
Mensyuk
rgai
Tanggung
uri
Peduli
Disiplin
Pahlawa
jawab
Pancasila
n

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

3) Pedoman Penskoran
Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai.
Jika contoh penilaian terjadi seperti yang ditampilkan di atas, nilai untuk Ani adalah
berdasarkan modus
(skor yang paling banyak muncul), yakni 4 atau Sangat Baik.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Teknik
: Observasi Selama Diskusi
2) Bentuk Instrumen :
Kelas
: VII ( )
Semester
: 1 (satu)
Materi Pokok : Permunusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara
N
o

Nama Peserta Didik

Menjawab
Saja

1

Jawaban
Mendefinisi
Mendefinisi
kan
kan
dengan
Uraian

2

Mendefinisikan
dengan
Penjelasan Logis

3

4

1
2
3
4
5
6

3) Pedoman Penskoran :
Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100.
Adapun kriteria skor diantaranya sebagai
berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan × 25

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Teknik
: Observasi Dalam Presentasi
2) Bentuk Instrumen :
Materi: Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
N
o

Nama Peserta
Didik

Kemampu
an
Bertanya
4 3 2
1

1
2
3
4
5
6

Kemampua
n
Berargume
ntasi
4 3 2 1

Memberi
Masukan

Mengapre
siasi

4 3 2
1

4 3 2
1

3) Pedoman Penskoran
N
o

Aspek

1

Kemampuan Bertanya

2

Kemampuan
Berargumentasi

3

Memberi Masukan

4

Mengapresiasi

:
Penskoran
Skor 4 apabila selalu bertanya.
Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya.
Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
jelas.
Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
tidak jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,
dan tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas.
Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
Skor 3 apabila sering memberi masukan.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai = Skor Perolehan × 50
2

Pembelajaran Pengayaan dan Remedial
Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan
diberikan
kepada
siswa
yang
telah
menguasai materi dan secara pribadi
sudah mampu memahami Terbentuknya NKRI hasil
kerjasama dan

Kerjasama dalam Bidang Sosial
Politik Bentuk pengayaann sebagai berikut:
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi
pokok dari berbagai sumber dan mencatat
hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau
membacakan di depan kelas.
2. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan
pembelajaran tutor sebaya.

Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan
belum mampu memahami
Terbentuknya NKRI hasil kerjasama dan Kerjasama dalam Bidang Sosial Politik
Kegiatan remedial dilakukan
dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah
tuntas di bawah 75%. Sedangkan
apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedial
dilakukan dengan :

(1) Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum
tuntas,
(2) Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
(3) Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan. Perlu diperhatikan bahwa materi
yang diulang atau dites kembali
adalah materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis
belumdikuasai oleh peserta didik.
Kegiatan
remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam bentuk pembinaan secara
holistis, yang melibatkan guru
bimbingan konseling dan orang tua.
Interaksi Guru dan Orang Tua
Interakasi guru dengan orang tua sebagai berikut;
1. Guru meminta kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi peserta didik
mempersiapkan sosiodrama.
2. Guru meminta peserta didik memperlihatkan hasil pekerjaan yang telah dinilai/
dikomentari guru kepada orang
tuanya. Kemudian orang tua mengomentari hasil pekerjaan siswa. Orang tua
dapat menuliskan apresiasi kepada
anak sebagai bukti perhatian mereka agar anak senantiasa meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap
. Hasil penilaian yang telah diparaf guru dan orang tua kemudian disimpan dan
menjadi portofolio siswa.
Catatan Kepala Sekolah :

_____________________________________________________________________________________
____
_____________________________________________________________________________________
____
_____________________________________________________________________________________
____
_____________________________________________________________________________________
____
_____________________________________________________________________________________
____

Kepala Sekolah,

NIP.

Carita,
2016
Guru Mata Pelajaran

Widodo, SH
NIP.

Lampiran :
1. Daftar Gambar :
1) Kerja sama warga masyarakat membersihkan lingkungan akibat banjir
bandang
2) Pengibaran Bendera Merah Putih pada saat Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
3) Gotong royong dalam gerakan penghijauan dan pembuatan jembatan
2. Video
3. Lembar soal :
1) Jelaskan pengertian persatuan ?
2) Jelaskan tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea keempat !
3) Sebutkan 5 (lima) istilah gotong royong atau kerja sama di daerah di
Indonesia !
4) Jelaskan 2 (dua) kesadaran yang mendorong adanya gotong royong yang
merupakan budaya masyarakat Indonesia !
5) Jelaskan pengertian permusyawaratan !
4. Kunci Jawaban :
1. Persatuan Adalah perserikatan, ikatan atau gabungan beberapa bagian yang
sudah bersatu. Persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti
utuh dan tidak terpecah belah. Persatuan mengandung makna terikatnya
beberapa bagian menjadi satu kesatuan, sedangkan kesatuan berarti
keadaan yang merupakan satu keutuhan.
2. Tujuan nasional bangsa Indonesia yang hendak dicapai melalui upaya
pembangunan nasional, tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 alinea keempat, yaitu sebagai berikut.
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
b. Memajukan kesejahteraan umum.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
d. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
3. Contoh kegiatan gotong royong yang dilandasi semangat kerja sama
misalnya manunggal sakato di daerah Sumatra Barat, sikaroban di daerah
Palembang, gugur gunung di daerah Jawa, mapalus di Minahasa, dan subak di
daerah Bali
4.
Gotong royong merupakan ciri khas dan budaya masyarakat Indonesia yang
didorong adanya kesadaran
bahwa :
a. Manusia memerlukan bantuan orang lain dalam kehidupannya;

b. Manusia dapat hidup secara wajar apabila bersama-sama dengan
manusia lainnya
5. Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian Indonesia untuk
merumuskan dan/atau
memutuskan suatu hal berdasarkan kehendak rakyat, hingga tercapai
keputusan yang berdasarkan
kebulatan pendapat atau mufakat.
5. Format Penilaian dan Absensi.

Lampiran :
Gambar