LI LBM 1 Amel

1. Anatomi Pulpa

2. Bagaimana penjelasan gambaran radiografi?

Gambar 1. granuloma periradikular
(From Hollender L, Omnell K. 2008. dental radiology pathology6)

Pada gambaran radiografi, granuloma periapical tampak sebagai gambaran
radiolusen,
berbentuk sirkuler atau ovoid yang menutupi ujung akar dan meluas hingga ke
periapikal.
Trabekula dari tulang alveolar mungkin kelihatan seperi superimposed diatas
lesi, karena
lesi memiliki penampakan keabu-abuan dan tidak gelap. Tepi dari lesi berbatas
jelas,
seringnya dikelilingi oleh sklerosis tulang, dan kadang-kadang ditemukan suatu
localized
antral mucositis. antral mucositis merupakan suatu peradangan pada membrane
mukosa di
sinus maksilaris dan pada radiograf terlihat sebagai gambaran yang kecil,
pembengkakan

radioopak di dasar sinus mengelilingi apeks dari gigi.
3. Diagnosis
Periodontitis apikalis kronis eksaserbasi akut
Subjektif :
-sakit berdenyut 3 bulan yang lalu  pulpitis irreversibel
4. Bagaimana Patologis granuloma periapikal?
Patogenesis yang mendasari granuloma periapikal adalah respon system
imun untuk mempertahankan jaringan periapikal terhadap berbagai iritan
yang timbul melalui pulpa, yang telah menjalar menuju jaringan periapikal.
Terdapat berbagai macam iritan yang dapat menyebabkan peradangan pada
pulpa, yang tersering adalah karena bakteri, proses karies yang berlanjut
akan membuat jalan masuk bagi bakteri pada pulpa, pulpa mengadakan
pertahanan dengan respon inflamasi.
Terdapat tiga karakteristik utama pulpa yang mempengaruhi proses
inflamasi. 1. Pulpa tidak dapat mengkompensasi reaksi inflamasi secara
adekuat karena dibatasi oleh dinding pulpa yang keras. Inflamasi akan
menyebabkan dilatasi pembuluh darah dan meningkatnya volume jaringan

karena transudasi cairan. 2. Meskipun pulpa memiliki banyak vaskularisasi,
namun hanya disuplai oleh satu pembuluh darah yang masuk melalui saluran

sempit yang disebut foramen apikal, dan tidak ada suplai cadangan lain.
Edema dari jaringan pulpa akan menyebabkan konstriksi pembuluh darah
yang melalui foramen apikal, sehingga jaringan pulpa tidak adekuat dalam
mekanisme pertahanan, terlebih lagi edema jaringan pulpa akan
menyebabkan aliran darah terputus, menyebabkan pulpa menjadi nekrosis.
Ruangan pulpa dan jaringan pulpa yang nekrotik akan memudahkan
kolonisasi bakteri.
3. Karena gigi berada pada rahang, maka bakteri akan menyebar melalui
foramen apikal menuju jaringan periapikal.

Bagan 1. Patogenesis granuloma periapikal
Meskipun respon imun dapat mengeliminasi bakteri yang menyerang
jaringan periapikal, eradikasi bakteri pada saluran akar tidak dapat
dilakukan, sehingga saluran akar akan menjadi sumber infeksi bakteri.
Infeksi yang persisten dan reaksi imun yang terus menerus pada jaringan
periapikal akan menyebabkan perubahan secara histologis. Perubahan ini
akan dikarakteristikkan dengan adanya jaringan sel yang kaya granulasi,
terinfiltrasi dengan makrofag, neutrofil, plasma sel dan elemen fibrovaskular
pada jumlah yang bervariasi. Kerusakan jaringan periapikal akan tejadi
bersamaan dengan resorbsi dari tulang alveolar.

13. Tindakan pencegahan ledge
1. Evaluasi Praperawatan

Memeriksa radiograf praperawatan  melihat bagaimana kurvatur
( kelengkungan ) saluran akar, panjangnya, dan ukuran awalnya.
Saluran akar yang rawan terbentuk ledge adalah saluran akar yang kecil,
melengkungm dan panjang.
2. Prosedur Teknik
Pengukuran panjang kerja harus akurat, kaena pembersihan dan
pembentukan yang tidak mencapai panjang kerja dapat menyebabkan
ledge.
3. kirgi fleksibel
untuk daerah sepertiga apeks gunakan kirgi dengan gerakan perimeran
seperdelapan samapai seperempat putaran.
14. Apa saja etiologi ledge?
1.
2.
3.
4.


Akses lurus ke saluran akar yang tidak adekuat
Irigasi dan atau pelumasan tidak adekuat
Tertumpuknya debris di daerah apeks saluran akar
Pelebaran berlebihan dari saluran akar yang melengkung dengan
memakai kirgi

Diferensial Diagnosis
Diferensial diagnosis termasuk kista periapikal dan abses periapikal.
Gejala klinis dari granuloma periapikal dan kista periapikal sangat sulit
dibedakan, biasanya pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri, dan tes perkusi
negatif. Oleh karena berhubungan dengan pulpa yang telah nekrosis, stimulasi
thermal akan menunjukkan nilai yang negatif. Gambaran radiografi akan
menunjukkan adanya radiolusen dengan batas yang jelas. Meskipun
pemeriksaan dengan radiografi merupakan kunci diagnostik, satu satunya cara
untuk dapat membedakan keduanya secara akurat adalah dengan menggunakan
pemeriksaan mikroskopik; gambaran histopatologis granuloma periapikal telah
dijelaskan sebelumnya, sedangkan gambaran histopatologis kista periapikal

ditandai dengan adanya suatu rongga yang berlapiskan epitel jenis nonkeratinizing stratified squamous dengan ketebalan yang bervariasi, dinding
epitelium tersebut dapat sangat proliferatif dan memperlihatkan susunan

plexiform. Secara khas dapat dilihat adanya proses radang dengan ditemukannya
banyak sel radang, yaitu sel plasma dan sel limfosit pada dinding kista tersebut.
Rousel body atau round eusinophilic globule banyak ditemukan didalam atau
diluar sel plasma sehingga terjadi peningkatan sintesis imunoglobulin.12
Pasien dengan abses periapikal mungkin dapat dengan atau tanpa tanda-tanda
peradangan, yang difus atau terlokalisasi. Pada pemeriksaan perkusi dan palpasi
dapat ditemukan tanda-tanda sensitifitas dengan derajat yang bervariasi. Pulpa
tidak bereaksi terhadap stimulasi thermal karena berhubungan dengan pulpa
yang telah nekrosis. gambaran radiografi dapat bervariasi dari penipisan
ligamen periodontal hingga lesi radiolusensi dengan batas yang tidak jelas.1,10
Table 1. diferensial diagnosa
Pemeriksaan
Nyeri spontan
Tes perkusi
Tes palpasi
Tes vitalitas
radiologis

Granuloma periapikal Kista periapikal









Radiolusensi
batas Radiolusensi batas jelas
jelas

Abses periapikal
+
+
+

Radiolusensi difus