Marina Lbm 5 Tumbang

LBM 5 SGD 17
AKU SUDAH TIDAK CANTIK LAGIIII :(

STEP 1
Aging Process : :
Suatu proses, menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri, mengganti diri, dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat
bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita

STEP 3
1.

Fisiologi penuaan?

- Teori radikal bebas
Produk sampah (ROS, RNS) > akumulasi > menempel pada jaringan lemak tak jenuh > merubah
struktur mitokondria > mengganggu repair DNA > menurunkan kolagen > jaringan ikat tdk
elastis dan kaku
- Teori Glikosiasi
Advance glikotion dan AGEs > penumpukan protein dan makromolekul > disfungsi organ
- Teori DNA Repair

Segala manusia akan bereplikasi > replikasi berhenti karena induksi sinar UV > sel mati

2.

Perubahan yang terjadi pada usia tua? (Anatomi Fisiologi)

¯ Sistem Saraf Pusat : defisit neurologis > ggn memori > demensia
¯ Mata : pandangan kabur
¯ Telinga : pendengaran menurun
¯ Kulit : keriput
¯ GIT : gigi ompong, hipoperistaltik usus
¯ Kardiovaskuler : infark, Cardiac Output menurun, aterosklerosis, stroke, hipertensi,
kontraktilitas miokardium menurun, katup jantung menebal dan kaku, HAKi, lapisan sub endotel
menebalà hipertensi sistolik
¯ Respirasi : otot dinding dada kaku > pengembangan paru menurun, penigkatan volume
residual, berkurangnya fungsi silia, PaO2 menurun, peningkatan diameter trachea (m.trakhealis
longgar)
¯ Endokrin : metabolism karbohidrat > kadar insulin menurun dan reseptor insulin kurang
sensitif; fungsi tiroid menurun > ggn penyerapan kalsium > osteoporosis; perubahan hormonehormon menstruasi > menopause; berkurangnya sekresi prostat > tdk dapat menembus keasaman
vagina; perpanjangan masa refrakter

¯ Imunitas : mutasi > ggn presentasi APC > reaksi inkompabilitas autoimun; mudah terkena
infeksi
¯ Musculoskeletal: osteoporosis, kifosis, OA, berkurangnya pelumasan sendi, atrofi serabut otot,
penipisan kartilago > pembatasan gerak sendi
¯ Reproduksi
¯ Uropoetika

3.

Factor yang mempengaruhi proses penuaan?

©

Endogenik : penuaan sel, jaringan > disfungsi organ

©

Eksogenik : gaya hidup, factor lingkungan (disebut juga faktor resiko)

> Gaya hidup tidak sehat, lingkungan berpenyakit, penggunaan AC, radikal bebas/toksik (dr

tubuh: RNS; dr luar tubuh: asap rokok, sinar UV, asap kendaraan, freon) > mutasi progesif DNA
> degenerasi sel
4.

Mengapa kulit wajahnya semakin tampak kendor terutama di daerah mata?

1)

Penurunan jumlah fibroblast > Penurunan jml serat elastin > sklerotik dan menebal >

Kolagen menurun dan serabut elastin berkurang > kehilangan daya elastis
2)

Atrofi tulang dan otot, Jaringan lemak subkutan menurun > kulit lebih tipis > kerutan pada

kulit dan terlihat vena-vena kulit
3)

Yg lebih cepat kehilangan kolagen adl wanita karena ggn estrogenà ggn keseimbangan


lemak antara estrogen dan kolagen
5.

Mengapa terdapat keluhan penglihatan kabur, pendengaran menurun, BB turun pada

penderita?


Penglihatan kabur

o Perubahan struktur kelopak mataà kekendoran seluruh jaringan kelopak mata (m.refraktor
palpebra inferior) > ggn kontraksi dan relaksasi palpebra
o Perubahan degenerasi otot bola mata (m.orbicularis oculi), iris, retina
o [Teori repair DNA pada kelenjar lakrimal] Berkurangnya lakrimasi > perlindungan terhadap
gesekan/benda asing menurun > mempengaruhi system imun mata > mudah terinfeksi
o Pengeruhan lensa mata

o Daya akomodasi mata lebih lambat



Pendengaran menurun

o Deficit pada proses sentral (otak, n.vestibulochoclearis/n.VIII) karena Teori repair DNA pada
otak
o Penurunan elastisitas membran timpani > efek hantaran vibrasi menurun
o Akumulasi serumen pada kanalis auditorius


BB turun

o Jaringan lemak subkutan menurun
6.

Mengapa penderita mudah terjatuh ketika bangun dari duduk?


Hipotensi ortostatik (perubahan posisi) > proses kerja jantung tdk adekuat dan kehilangan
elastisitas pemb.darah > saat duduk, cepat kehilangan perfusi > oksigenasi
berkurangàpusing




Osteosit foramen vertebra meningkat > penekanan permanen a. Vertebralis pada kanalis
vertebralis > aliran datah ke otak menurun

7.

Mengapa penderita mengalami pusing berputar dan gangguan keseimbangan?
Degenerasi saraf (inklusi hyalin) pada otak kecil dan telinga (bagian pusat keseimbangan)

8.

9.

Bagaimana penuaan yang sehat (healthy aging)?
©

Tdk terdapat disfungsi organ, seperti DM atau ggn jantung

©


Berhubungan dg factor eksogenik dan endogenik

Bagaimana cara memperlambat penuaan?
©

Menghindari radikal bebas

STEP 7
1. Fisiologi penuaan?
Seiring bertambahnya usia jumlah cadangan fisiologis untuk menghadapi berbagai
perubahan (challenge) berkurang.Tiap challenge terhadap homeostasis merupakan
pergerakan menjauhi keadaan dasar(baseline) dan makin besar challenge yang terjadi
maka semakin besar cadangan fisiologis yang diperlukan untuk kembali ke
homeostatis.Disisi lain dengan makin berkurangnya cadangan fisiologis ,maka seorang
usia lanjut lebih mudah untuk mencapai suatu ambang (yg disebut sbg precipice) yg
dapat berupa keadaan sakit atau kematian akibat challenge tersebut.
Sumber:Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jilid III.Edisi IV.FKUI
a. Teori ‘Genetic clock’
Menurut teori ini, menua telah terprogram secara genetik untuk spesies-spesies tertentu.

Jam ini akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidak diputar,
jadi menurut konsep ini bila jam kita itu berhenti akan meninggal dunia, meskipun tanpa
disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit akhir yang katastrofal. Penelitian Hayflick
(1980) menunjukkan bahwa ada hubungan antara kemampuan membelah sel dalam kultur
dengan umur spesies  pengontrolan genetik umur, rupanya dikontrol dalam tingkat
seluler.
b. Mutasi somatik (teori Error Catasthrope)
Menurut teori ini, terjadinya mutasi yang progresif pada DNA sel somatik, akan
menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan fungsional sel tersebut. Hipotesis yang
berhubungan adalah hipotesis ‘Error Catasthrope’ yang menyebutkan bahwa menua
disebabkan oleh kesalahan-kesalahan yang beruntun sepanjang kehidupan setelah
berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Kesalahan dalam proses transkripsi (DNA 
RNA) maupun proses translasi (RNA  protein/enzim)  terbentuknya enzim yang salah
 reaksi metabolisme salah  mengurangi fungsional sel (dalam batas tertentu, kesalahan
dalam pembentukan RNA dapat diperbaiki, tetapi kemampuan untuk perbaikan itu sangat
terbatas)  kesalahan sintesis protein/enzim  metabolit yang berbahaya. Kesalahan pada
proses translasi (pembuatan protein) menyebabkan terjadinya kesalahan yang semakin
banyak, sehingga terjadilah katastrop.
c. Rusaknya sistem imun tubuh


Mutasi yang berulang atau perubahan protein pascatranslasi, dapat menyebabkan
berkurangnya kemampuan sistem imun tubih mengenali dirinya sendiri (self recognition).
Jika mutasi somatik menyebabkan terjadinya kelainan pada antigen permukaan sel, maka
hal ini dapat menyebabkan sistem imun tubuh menganggap sel yang mengalami perubahan
tersebut sebagai se lasing dan menghancurkannya. Perubahan inilah yang menjadi dasar
terjadinya autoimun.
d. Teori menua akibat metabolisme
McKay et al. memperlihatkan bahwa pengurangan intake kalori pada rodentia muda
akan menghambat pertumbuhan dan memperpanjang umur. Perpanjangan umur karena
penurunan jumlah kalori tersebut, antara lain disebabkan karena menurunnya salah satu
atau beberapa proses metabolisme. Terjadi penurunan pengeluaran hormone yang
merangsang proliferasi sel, misalnya insulin dan hormon pertumbuhan.
e. Kerusakan akibat radikal bebas
Waktu terjadi proses respirasi, oksigen dilibatkan dalam mengubah bahan bakar menjadi
ATP, melalui enzim-enzim respirasi di dalam mitokondria, maka radikal bebas (RB) akan
dihasilkan sebagai zat antara. RB yang terbentu tersebut adalah: superoksida (O2), radikal
hidroksil (OH) dan juga peroksida hidrogen (H 202). RB bersifat merusak, karena sangat
reaktif, sehingga dapat bereaksi dengan DNA, protein, asam lemak tak jenuh, seperti
dalam membran sel dan dengan gugus SH. Tubuh sendiri sebenarnya mempunyai
kemampuan untuk menangkal RB, dalam bentuk enzim seperti:

 Superoxide dismutase (SOD), yang berunsur Zn, Cu dan juga Mn. Enzim ini dapat
merubah superoxide menjadi 2O2;
 Enzim katalase yang berunsur Fe dalam bentuk haem, dapat menguraikan hidrogen
peroksida menjadi air dan oksigen;
 Enzim glutation peroksodasi, berunsur selenium (Se), juga menguraikan hidrogen
peroksida.
Disamping itu, RB juga dapat dinetralkan menggunakan senyawa non enzimatik, seperti:
vitamin C (asam askorbat)berfungsi mengaktifkan enzim prolil hidroksilase dlm
pmbntkn hidroksiprolin yaitu suatu unsur integral kolagen dan membantu oasteoblas
membentuk matriks tulang yg baru, provitamin A (Beta Karoten)pembentukan pigmen
retina yg baru dan vitamin E (Tocopherol)mencegah oksidasi lemak tak jenuh.
(Geriatri, Ilmu Kesehatan Usia Lanjut III, FKUI)
2. Perubahan yang terjadi pada usia tua? (Anatomi Fisiologi)

Perubahan-perubahan Fisik
1. Sel.


Lebih sedikit jumlahnya.




Lebih besar ukurannya.



Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler.



Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah, dan hati.



Jumlah sel otak menurun.



Terganggunya mekanisme perbaikan sel.



Otak menjadi atrofis beratnya berkurang 5-10%.

2. Sistem Persarafan.


Berat otak menurun 10-20%. (Setiap orang berkurang sel saraf otaknya dalam setiap
harinya).



Cepatnya menurun hubungan persarafan.



Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres.



Mengecilnya saraf panca indra.Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran,
mengecilnya saraf penciumdan perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan
rendahnya ketahanan terhadap dingin.



Kurang sensitif terhadap sentuhan.

3. Sistem Pendengaran.


Presbiakusis ( gangguan dalam pendengaran ). Hilangnya kemampuan pendengaran
pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara
yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.



Otosklerosis akibat atrofi membran tympani .



Terjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatnya keratin.



Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan
jiwa/stres.

4. Sistem Penglihatan.



Timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.



Kornea lebih berbentuk sferis (bola).



Kekeruhan pada lensa menyebabkan katarak.



Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih
lambat dan susah melihat dalam cahaya gelap.



Hilangnya daya akomodasi.



Menurunnya lapangan pandang, berkurang luas pandangannya.



Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau.

5. Sistem Kardiovaskuler.


Elastisitas dinding aorta menurun.



Katup jantung menebal dan menjadi kaku.



Kemampuan jantung memompa darah menurun, hal ini menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.



Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer
untuk oksigenisasi,. Perubahan posisi dari tidur ke duduk atau dari duduk ke berdiri
bisa menyebabkan tekanan darah menurun, mengakibatkan pusing mendadak.



Tekanan darah meninggi akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah
perifer.

6. Sistem Pengaturan Temperatur Tubuh.


Temperatur tubuh menurun ( hipotermia ) secara fisiologis akibat metabolisme yang
menurun.



Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas akibatnya
aktivitas otot menurun.

7. Sistem Respirasi


Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku.



Menurunnya aktivitas dari silia.



Paru-paru kehilangan elastisitas, menarik nafas lebih berat, kapasitas pernafasan
maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun.



Alveoli ukuranya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang.



Kemampuan untuk batuk berkurang.



Kemampuan kekuatan otot pernafasan akan menurun seiring dengan pertambahan
usia.

8. Sistem Gastrointestinal.


Kehilangan gigi akibat Periodontal disease, kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang
buruk.



Indera pengecap menurun, hilangnya sensitivitas saraf pengecap di lidah terhadap
rasa manis, asin, asam, dan pahit.



Eosephagus melebar.



Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.



Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi.



Daya absorbsi melemah.

9. Sistem Reproduksi.


Menciutnya ovari dan uterus.



Atrofi payudara.



Pada laki-laki testis masih dapat memproduksi spermatozoa meskipun adanya
penurunan secara berangsur-angsur.



Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia asal kondisi kesehatan
baik.



Selaput lendir vagina menurun.

10. Sistem Perkemihan.


Ginjal

Merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh melalui urin,
darah yang masuk ke ginjal disaring di glomerulus (nefron). Nefron menjadi


Atrofi dan aliran darah ke ginjal menurun sampai 50%.



Otot-otot vesika urinaria menjadi lemah, frekuensi buang air kecil meningkat dan
terkadang menyebabkan retensi urin pada pria.

11. Sistem Endokrin.


Produksi semua hormon menurun.



Menurunnya aktivitas tyroid, menurunnya BMR (Basal Metabolic Rate), dan
menurunnya daya pertukaran zat.



Menurunnya produksi aldosteron.



Menurunya sekresi hormon kelamin misalnya, progesteron, estrogen, dan testosteron.

12. Sistem Kulit ( Sistem Integumen )


Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak.



Permukaan kulit kasar dan bersisik karena kehilangan proses keratinisasi, serta perubahan
ukuran dan bentuk-bentuk sel epidermis.



Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu.



Rambut dalam hidung dan telinga menebal.



Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunya cairan dan vaskularisasi.



Pertumbuhan kuku lebih lambat.



Kuku jari menjadi keras dan rapuh, pudar dan kurang bercahaya.



Kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya.

13. Sistem Muskuloskletal
 Tulang kehilangan density ( cairan ) dan makin rapuh.
 Kifosis
 Pergerakan pinggang, lutut, dan jari-jari terbatas.
 Persendiaan membesar dan menjadi kaku.
 Tendon mengerut dan mengalami skelerosis.
 Atrofi serabut otot ( otot-otot serabut mengecil ).Otot-otot serabut mengecil sehingga
seseorang bergerak menjadi lamban, otot-otot kram dan menjadi tremor.
 Otot-otot polos tidak begitu berpengaruh.

B. Perubahan-perubahan Mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental.
a. Perubahan fisik, khususnya organ perasa.
b. Kesehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan (Hereditas)
e. Lingkungan

Kenangan (Memory).
a. Kenangan jangka panjang: Berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu mencakup beberapa
perubahan.
b. Kenangan jangka pendek atau seketika: 0-10 menit, kenangan buruk.

IQ (Inteligentia Quantion).
a. Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal.
b. Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor, terjadi perubahan pada
daya membayangkan karena tekanan-tekanan dari faktor waktu.

C. Perubahan-perubahan Psikososial.
a. Pensiun: nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas dikaitkan dengan
peranan dalam pekerjaan. Bila seseorang pensiun (purna tugas), ia akan mengalami kehilangankehilangan, antara lain :

1) Kehilangan finansial (income berkurang).
2) Kehilangan status (dulu mempunyai jabatan posisi yang cukup tinggi,lengkap dengan
segala fasilitasnya).
3) Kehilangan teman/kenalan atau relasi.
4) Kehilangan pekerjaan/kegiatan.
a) Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality)
b) Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih sempit.
c) Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (economic deprivation).
d) Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya pengobatan.
e) Penyakit kronis dan ketidakmampuan.
f) Gangguan saraf pancaindra, timbul kebutaan dan ketulian.
g) Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.
h) Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman dan family.
i) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap gambaran diri, perubahan
j) konsep diri.

D. Perkembangan Spritual.
a. Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupan (Maslow,1970)
b. Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaanya, hal ini terlihat dalam berfikir dan

bertindak dalam sehari-hari (Murray dan Zentner,1970).
c. Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut Folwer (1978), Universalizing,
perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah berpikir dan bertindak dengan cara
memberikan contoh cara mencintai keadilan.
(http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Download)
3. Factor yang mempengaruhi proses penuaan?
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya proses penuaan dini (premature aging):
a. Faktor yang berhubungan dengan UV, radiasi sinar X, polusi udara yang berasal dari
mobil, dari pabrik, freon, asap rokok, bahan kimia eksogen dan endogen, serta makanan
tinggi karbohidrat dan kalori.
b. Faktor penyebab terjadinya kekeringan misalnya : cara perawatan kulit yang salah,
kosmetik yang tidak sesuai. Kelembapan udara yang rendah, ruang ber AC, kipas angin,
suhu dingin dan panas akan mempercepat penguapan air dari kulit, sehingga menyebabkan
kulit menjadi kering.
c. Pengaruh sinar matahari yang menahun/kronik dapat menyebabkan kerusakan kulit akibat
efek fotobiologik sinar UV yang menghasilkan radikal bebas; akan menimbulkan
kerusakan protein dan asam amino yang merupakan struktur utama kolagen dan elastin,
kerusakan pembuluh darah kulit dan menimbulkan kelainan pigmentasi kulit.
d. Faktor-faktor lain, yaitu gizi buruk, penyakit menahun, minuman keras, kopi berlebihan,
stres, dll. UV-A (Ultra Violet A), dapat menyebabkan melanoma karena terbentuk
radikal bebas  radikal ion hydroxyl  berikatan dg asam lemak tak jenuh  radikal
peroxide  merusak DNA inti dan DNA mitokondria, dan menyebabkan penuaan dini
(premature aging).
(Cermin Dunia Kedokteran)

4. Mengapa kulit wajahnya semakin tampak kendor terutama di daerah mata?
5. Mengapa terdapat keluhan penglihatan kabur, pendengaran menurun, BB turun
pada penderita?

 Penglihatan kabur
Dengan meningkatnya usia,lensa semakin besar&menebal serta menjadi kurang elastik
sebagian disebabka oleh denaturasi protein lensa yg progresif.Kemampuan lensa untuk
berubah bentuk akan berkurang seiring bertambahnya usia.
Daya akomodasi berkurang dari 14 dioptri pd usia anak2 menjadi kurang dari 2 dioptri pd
saat usia kita mencapai 45-50 tahun,kemudian daya akomodasi akan berkurang menjadi 0
dioptri pada usia 70 tahun.Sesudah itu dpt dikatakan lensa hampir sama sekali tidak dapat
berakomodasi yg disebut “presbiopia”
Guyton&Hall.Buku Ajar Fisiologi.2007.EGC:Jakarta
 Pendengaran menurun
Ujung tangkai maleus melekat di bagian tengah membran timpani dan tempat perlekatan
ini secara konstan akan tertarik oleh muskulus membran timpani yg mnybbkn membran
timpani tetap tegang.Keadaan ini mnybbkn getaran pada setiap bagian membran timpani
akan dikirim ke tulang2 pendengaran,dan hal ini tdk akan terjadi bila membran tersebut
longgar.
Guyton&Hall.Buku Ajar Fisiologi.2007.EGC:Jakarta
 BB turun
Penurunan berat badan sebagai akibat hilangnya jaringan otot dan jaringan lemak tubuh.
Presentasi lemak tubuh bertambah pada usia 40 tahun dan berkurang setelah usia 70
tahun. Penurunan Lean Body Mass ( otot, organ tubuh, tulang) dan metabolisme dalam
sel-sel otot berkurang sesuai dengan usia. Penurunan kekuatan otot mengakibatkan orang
sering merasa letih dan merasa lemah, daya tahan tubuh menurun karena terjadi atrofi.
Berkurangnya protein tubuh akan menambah lemak tubuh. Perubahan metabolisme
lemak ditandai dengan naiknya kadar kolesterol total dan trigliserida.

Pengosongan lambung lebih lambat, sehingga orang akan makan lebih sedikit karena
lambung terasa penuh, terjadilah anoreksia. Penyerapan zat gizi berkurang dan produksi
asam lambung menjadi lebih sedikit untuk mencerna makanan. Diatas umur 60 tahun,
sekresi HCl dan pepsin berkurang, akibatnya absorpsi protein, vitamin dan zat besi
menjadi berkurang. Terjadi overgrowth bakteri sehingga terjadi penurunan faktor intrinsik
yang juga membatasi absorbsi vitamin B12, Penurunan sekresi asam lambung dan enzim
pankreas, fungsi asam empedu menurun menghambat pencernaan lemak dan protein,
terjadi juga malabsorbsi lemak dan diare.
http://www.smallcrab.com/lanjut-usia/470-perubahan-fisiologis-pada-usia-lanjut-

6. Mengapa penderita mudah terjatuh ketika bangun dari duduk?


Salah satu masalah utama seorang lansia sering mudah jatuh disebabkan faktor intrinsik:
gangguan gaya berjalan, kelemahan otot-otot kaki, kekakuan sendi, sinkop/ hilang
kesadaran sejenak dan dizziness atau goyang, atau faktor ekstrinsik yang menjadi
penyebabnya: lantai yang licin dan tidak rata, tersandung benda-benda, cahaya kurang
terang sehingga terganggu penglihatannya, dan sebagainya (Setianto,2000).



Keseimbangan bekerja karena otak, otot dan tulang bekerja bersama untuk
mempertahankan keseimbangan tubuh dan menjaga seseorang dari jatuh baik ketika
jalan, bangkit dari duduk atau naik tangga. Sistem skeletal yang mempengaruhi
keseimbangan yaitu kekuatan otot, daya tahan dan kelenturan, yang memungkinkan otot
untuk bergerak secara sinergis. Otot-otot mengalami atrofi akibat berkurangnya aktifitas,
juga seringkali mengakibatkan gangguan metabolic atau denervasi saraf. Otot-otot sekitar
sendi bekerja ketika mempertahankan keseimbangan dan selanjutnya strategi postural
akan digunakan untuk mencapai keseimbangan (Bougie, 2001).

Dalam kesimbangan postural terdapat komponen yang saling berinteraksi yakni
1) Sistem sensoris, Penurunan fungsi sensoris pada lansia akan mengakibatkan gangguan
penerimaan informasi dari receptor sensoris (utrikuluskeseimbangan saat berbaring ;
sakulus keseimbangan saat berdiri ; disebut makulus), sehingga mengakibatkan penurunan
kontrol motorik.

2) Central processing,Terjadi penurunan daya hantar saraf 20-30 msec pada susunan saraf
pusat,yang mengakibatkan lansia lamban dalam mengantisipasi perubahan persepsi sensoris dan
respon motorik.
3) Sistem effektor, Pada sistem muskoloskeletal akan terjadi kekakuan sendi, penurunan lingkup
gerak sendi, penurunan kekuatan otot, daya tahan, kelenturan, dan perubahan garis postur. Tugas
utama dari sistem efektor adalah mempertahankan pusat gravitasi tubuh/Center Of Gravitation
(COG). Dimana tugasnya meliputi duduk,berdiri, atau berjalan ( Gucione, 2000).


Salah satu bentuk aplikasi fungsional dari gerak tubuh adalah pola jalan. Keseimbangan,
kekuatan, dan fleksibilitas diperlukan untuk mempertahankan postur yang baik pada
setiap individu (Pudjiastuti, 2003).Tidak fleksibelnya otot pada lansia dapat
mengakibatkan terbatasnya Lingkup Gerak Sendi (LGS) / Range of movement
(ROM) diakibatkan oleh adanya kekakuan otot dan tendon sehingga menyebabkan
kontraktur sendi.Menurut American Geriatric Society (AGS) tahun 2001 keseimbangan
tergantung pada sensasi, kekuatan otot, fleksibilitas, serta lingkup gerak suatu
persendian.Penurunan lingkup gerak sendi (LGS) dari ankle ke arah dorsal fleksi dapat
mengganggu keseimbangan berjalan dan sering dihubungkan dengan kejadian jatuh pada
lansia (Johnson et al., 2007).

Osteoporosis
-

Disebabkan oleh berkurangnya matriks organik drpd kelainan kalsifikasi tulang.

-

Sebagian besar penyebab osteoporosis adalah
a) Kurangnya stress fisik thd tulang karena keadaan yg kurang aktif
b) Malnutrisi yg berlebihan shg tdk dibentuk matriks protein yg cukup
c) Kurangnya vitamin c yg diperlukan untuk sekresi bhn2 intrasel oleh slrh tubuh trmsk
osteoblas.
d) Kurangnya sekresi estrogen pada masa pasca-menopause krna estrogen menurunkan jmlh
dan aktivitas osteoklas

e) Usia tua,ketika hormon pertumbuhan dan faktor2 pertumbuhan lainnya sangat
berkurang,ditambah dengan fungsi anabolik protein yg menurun sejalan dengan
pertambahan usia shg matriks tulang tdk dpt ditimbun dgn baik
f) Sindrom cushing,karena glukokortikoid yg disekresikan pada penyakit ini jumlahnya sgt

banyak sekali shg mnybbkn berkurangnya penimbunan protein di seluruh tubuh dan
meningkatnya katabolisme protein yg akan menekan aktivitas osteoblastik.
Guyton&Hall.Buku Ajar Fisiologi.2007.EGC:Jakarta
Kepadatan tulang akan menurun, dengan bertambahnya usia. Kehilangan massa tulang
terjadi secara perlahan pada pria dan wanita dimulai pada usia 35 tahun yaitu usia dimana
massa tulang puncak tercapai. Dampaknya tulang akan mudah rapuh (keropos) dan patah,
mengalami cedera, trauma yang kecil saja dapat menyebabkan fraktur.
http://www.smallcrab.com/lanjut-usia/470-perubahan-fisiologis-pada-usia-lanjut-

7. Mengapa penderita mengalami pusing berputar dan gangguan keseimbangan?
8. Bagaimana penuaan yang sehat (healthy aging)?
9. Bagaimana cara memperlambat penuaan?
Faktor- faktor yang menghambat aging


mencegah meningkatnya radikal bebas



memanipulasi sistem imun tubuh



melalui metabolisme/makanan



Restriksi kalori
Efek restriksi kalori kadar glukosa dan insulin menurun, kadar serum glukokortikoid bebas
sedikit meningkat, menurunnya suhu basal (0,5-1 C) dan meningkatnya proteksi sel terhadap
RB memperpanjang usia hingga 40%



Pemanjangan telomer
Contact inhibition kemampuan sel untuk membelah diri (mempertahankan fungsinya dan
menghambat kematian) sampai sel2 tersebut cukup padat untuk saling bertemu, sehingga
akan berhenti membelah diri membesar bertahan beberapa lama mati
Jika sel2yg sdh berhenti membelah diri diencerkan akan membelah diri lagi Hayflick
limit/Hayflic phenomenonterbatasnya sel2 untuk membelah diri setelah 50 kali, karena
setiap kali membelah telomere pada ujung setiap kromosom akan semakin pendek, hingga
suatu saat telomere tidak dapat memendek lagi
Memperlambat penuaan modifikasi panjang telomere melalui enzim telomerase



Pengaruh aksis GH/IGF-1
Panhipopituarisme defisiensi tirotropin, prolaktin, GHmemperpanjang usia
Insulin like Growth Factor (IGF-1)rendah usia lebih panjang
(IPD jilid III edisi IV, FKUI 2006)