KONSTRUKSI DISKRESI AHOK UNTUK REKLAMASI (Analisis Framing Pemberitaan Reklamasi Jakarta Pada Majalah Tempo) - FISIP Untirta Repository

KONSTRUKSI DISKRESI AHOK UNTUK REKLAMASI

  

(Analisis Framing Pemberitaan Reklamasi Jakarta

Pada Majalah Tempo)

SKRIPSI

  

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada

Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh:

FUJI LARA SAKTI AFDININGSIH

  

NIM. 6662122278

  

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

  

ABSTRAK

Fuji Lara Sakti Afdiningsih. NIM. 6662122278. Skripsi. Konstruksi Diskresi

framing pemberitaan reklamasi Jakarta

  Ahok Untuk Reklamasi (Analisis

pada majalah Tempo). Program Studi Ilmu Komunikasi. 2016. Prof. Dr. H. A.

Sihabudin, M.Si ; Puspita Asri Praceka, S.Sos., M.I.kom.

  Topik penelitian ini perihal diskresi kontribusi tambahan 15 persen yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama untuk pengembang proyek reklamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana majalah Tempo mengkonstruksi diskresi Ahok dalam kasus reklamasi Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan paradigma konstruktivisme. Sementara untuk teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis framing model Robert N. Entman. Berita yang menjadi objek penelitian diambil dari majalah Tempo yang terbit pada tanggal 11-17 April 2016, 23-29 Mei 2016, dan 20-26 Juni 2016 lalu yang berjumlah 12 berita, 8 diantaranya membahas diskresi. Dengan menggunakan model analisis framing model Robert N. Entman, maka berita ini akan diteliti dengan menggunakan empat perangkat unit analisis: define problems, diagnose causes, make moral judgement, dan

  

treatment recommendation. Sesuai dengan perumusan masalah, maka hasil

  penelitian adalah Tempo mengkritisi diskresi yang dilakukan oleh Ahok. Tempo menghimbau KPK agar menyelidiki ketepatan diskresi yang dilakukan Ahok tersebut, karena tidak ada dasar hukum yang jelas dan menjadi sumber masalah dari kasus suap reklamasi. Aguan diduga ikut menghadang kontribusi tambahan tersebut. Namun Tempo sebaiknya mengurangi narasumber anonim dalam pemberitaannya agar kebenaran informasi menjadi relevan.

  Kata kunci : Reklamasi Jakarta, Diskresi Ahok, Majalah Tempo, Framing

  

ABSTRACT

Fuji Lara Sakti Afdiningsih. NIM. 6662122278. Thesis. The Discretion Constructing Ahok For Reclamation (Framing analysis of the news Jakarta reclamation on Tempo magazine). Course of study Communication Science. 2016. Prof. Dr. H. A. Sihabudin, M.Si ; Puspita Asri Praceka, S.Sos.,M.I.kom.

  

The topic of this research is concerning the additional 15 percent of discretionary

contributions conducted by Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) to reclamation

project developers. The purpose of this research was to determine how to

construct discretion Ahok in Tempo magazine in the case of reclamation Jakarta.

In this research the method used qualitative research with constructivism

approach. While for the analytical technique used is the technique of framing

analysis model of Robert N. Entman. The news of the research object is taken

from the magazine Tempo published on 11 to 17 April 2016, 23 to 29 May 2016,

and 20 to 26 June 2016 ago which amount 12 news, 8 of them discuss about

discretion. By using the analysis framing model by Robert N. Entman, this news

will be examined using four devices unit of analysis: define problems, diagnose

causes, make moral judgments, and treatment recommendation. According to

problem statements, the result is Tempo criticizing discretion committed by Ahok.

Tempo urges the KPK to investigate the accuracy of discretion by Ahok, because

there is no clear legal basis and the source of the problem of bribery cases

reclamation. Aguan suspected participated block the additional contribution.

However Tempo should reduce anonymous source in reporting that the truth of

the information become relevant.

  Keywords: Reclamation Jakarta, discretion Ahok, Tempo magazine, framing

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT, yang tak hentihentinya mencurahkan kasih dan rahmatNya kepada penulis sehingga dapat menyusun skripsi ini sampai selesai. Tak lupa pula shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.

  Skripsi berjudul “Konstruksi Diskresi Ahok Untuk Reklamasi (Analisis

  

Framing Pemberitaan Reklamasi Jakarta Pada Majalah Tempo) ini, penulis buat

  dengan segenap niat, usaha, semangat baik, dan kemampuan untuk menyelesaikan jenjang pendidikan strata satu. Adapun skripsi ini mengangkat pembingkaian makna dalam sebuah berita dengan menggunakan analisis framing yang merupakan salah satu bidang kajian ilmu komunikasi.

  Selesainya pengerjaan skripsi ini, penulis rasakan sebagai sebuah hal yang patut disyukuri, terlebih dengan berbagai proses yang penulis lalui. Proses-proses itulah yang memberikan pembelajaran dan pengalaman yang amat berharga untuk penulis.

  Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih, kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini: 1.

  Dr. Agus Sjafari, S,Sos., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik beserta jajarannya

  3. Darwis Sagita, M.Ikom, selaku Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi 4.

  Uliviana Restu, S.Sos.,M.Si selaku Pembimbing akademik penulis selama perkuliahan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

  5. Prof. Dr. H. A. Sihabudin, M.Si Selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan, motivasi, ilmu, dukungan selama penulis mengerjakan skripsi dan meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan penulis.

  6. Puspita Asri Praceka, S.Sos., M.I.Kom selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan, motivasi, ilmu, dukungan selama penulis mengerjakan skripsi dan meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan penulis.

  7. Terimakasih kepada seluruh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, khususnya Ilmu Komunikasi yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan pelajaran kepada penulis selama menempuh jenjang pendidikan perguruan tinggi strata satu.

  8. Untuk Mama (Bu yul) dan Papa (Pak Idis) yang tak pernah lelah untuk mendoakan dan mendukung agar cita-cita anak semata wayangnya ini tercapai. Terimakasih telah menginspirasi, terimakasih atas segala yang telah diberikan, terimakasih atas kehangatan dan kasih sayangnya. Mohon maaf lahir batin jika anak perempuan yang engga seberapa ini sering melakukan banyak kesalahan dan belum jadi yang terbaik.

  9. Untuk keluarga besar yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan yang sedang ditempuh.

  10. Untuk yang terkasih Putri Novitasari, Septi Umiyanti, Santi Nurmayanti, Karlina Purnamawati, Devi Alfianti, Sufi Miliana, Ummu Khoerul Umah, Silvia Yonata, Rijal Artomi, Jeremia Pasaribu, Jonah Silas, Ramlan Stefanus, Julius Jeremi, Clinton Silaban, Tabah Nur Iman, untuk kebersamaan, kekeluargaan, kehangatannya. Terimakasih untuk suka-cita, pembelajaran dan nilai-nilai perjuangan yang telah didapatkan penulis selama 4 tahun ini. Terimakasih untuk semua cerita yang pernah tercipta. I love you guys! 11. Untuk Himma Hasanah, Inge Yulistia Dewi, Dea Puspa Anggraheni,

  Maria Novalia, Galeh Ramadhan, dan Fanny Rahardy, terimakasih telah menjadi sahabat yang sungguh baik dan menyenangkan. Terimakasih untuk semangat yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  12. Terimakasih untuk Untirta Movement Community, yang telah membantu penulis dalam proses pembentukan paradigma berpikir dan menanamkan nilai-nilai perjuangan. Terimakasih untuk senior dan junior terkasih atas segala ilmu yang telah diberikan dan membantu penulis dalam berproses.

  13. Untuk Himakom Kabinet Sinergi, untuk IMIKI Untirta, untuk Komunikasi angkatan 2012, Senior dan Junior komunikasi atas pengalaman, sharing serta pembelajarannya yang telah diberikan kepada penulis.

  14. Untuk kawan-kawan kelas jurnalistik angkatan 2012, kalian luar biasa.

  Terimakasih telah menjadi sahabat yang menyenangkan, kawan diskusi yang asik dengan segala wacana yang belum terwujud. Semoga kelak semua yang pernah kita impikan dapat terwujud. AMIN

  15. Kepada Bang Tigor Hutapea S.H, Bang Puput Tridarma Putra, Bang Carlos serta Ka Fawas yang telah bersedia menjadi kawan diskusi dan memberikan banyak informasi kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

  16. Terimakasih kepada Bank Indonesia dan Generasi Baru Indonesia (Genbi) dan KKM 74 yang telah menjadi teman baru dan keluarga baru penulis.

  17. Terimakasih kepada semua yang telah membantu penulis dalam berproses dan menjalani kehidupan yang belum seberapa ini. Semangat baik, Semesta bersama kita semua.

  Akhir kata, kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Penulis berharap agar skripsi ini tidak hanya dapat berguna bagi penulis sendiri, juga bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan dapat menambah referensi bagi yang membutuhkan. Penulis juga tidak menutup saran dan kritik yang membangun untuk kemajuan penulis dikehidupan mendatang. Semoga kita semua tidak pernah bosan untuk terus berkembang bersama proses dengan segenap keikhlasan dan semangat yang baik.

  Serang, Oktober 2015 Fuji Lara Sakti Afdiningsih

DAFTAR ISI

  Halaman

  LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI v DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR TABEL x DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 …………………………………… 1

  Latar Belakang Masalah

  1.2 …………………………………………… 7

  Rumusan Masalah

  1.3 Identifikasi Masalah …………………………………………… 7

  1.4 …………………………………………… 8

  Tujuan Penelitian

  1.5 Manfaat penelitian …………………………………………… 9

  1.5.1 Manfaat Teoritis …………………………………………… 9

  1.5.2 Manfaat Praktis …………………………………………… 9

BAB II KAJIAN TEORI

  2.1 Komunikasi Massa …………………………………… 10

  2.2 Media Massa …………………………………………… 13

  53

  3.1 Paradigma Penelitian …………………………………………… 52

  2.10 Penelitian Terdahulu …………………………………… 46

  2.9 Kerangka Berpikir …………………………………… 44

  2.8 Konstruksi Realitas Sosial …………………………………… 42

  2.7 Model Framing Robert N. Entman …………………………… 38

  2.6 Analisis Framing …………………………………………… 35

  2.5 Diskresi Ahok untuk Reklamasi …………………………… 32

  2.4.7 Kebebasan Pers …………………………………… 29

  2.4.6 Proses Terbitnya Berita …………………………… 28

  2.4.5 Mengenali Sumber Berita …………………………… 26

  2.4.4 Struktur Berita …………………………………… 24

  2.4.3 Jenis-jenis Berita …………………………………… 21

  2.4.2 Nilai Berita …………………………………………… 19

  2.4.1 Pengertian Berita …………………………………… 17

  2.4 Konsep Berita dan Kebebasan Pers …………………………… 17

  2.3 Majalah Sebagai Media Massa …………………………… 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.2 Metode Penelitian ………………………………………….

  3.4 Unit Analisis …………………………………………. 54

  3.5 Teknik Pengumpulan Data …………………………………… 57 3.6 Teknik Analisis Data .

  …………………………………………. 57 3.7 Uji Keabsahan Data . …………………………………………. 58

  3.8 Jadwal Penelitian ………….………………………………... 59

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

  4.1.2 Visi dan Misi …………………………………………… 62

  4.1.3 Struktur Organisasi Tempo …………………………… 63

  4. 2 Analisis Framing Robert N. Entman …………………………… 65

  4.2.1 Analisis Framing Berita 1 …………………………… 65

  4.1.1 Sejarah dan Profil Tempo …………………………… 60

  4.2.3 Analisis Framing Berita 3 …………………………… 72

  4.2.4 Analisis Framing Berita 4 …………………………… 74

  4.2.5 Analisis Framing Berita 5 …………………………… 79

  4.2.6 Analisis Framing Berita 6 …………………………… 83

  4.2.7 Analisis Framing Berita 7 …………………………… 87

  4.2.8 Analisis Framing Berita 8 …………………………… 92

  4.2.9 Analisis Framing Berita 9 …………………………… 94

  4.2.10 Analisis Framing Berita 10 …………………………… 98

  ……………………………………. 60

  4.2.2 Analisis Framing Berita 2 …………………………… 70

  4.2.12 Analisis Framing Berita 12 …………………………… 105

  4. 3 Pembahasan Hasil Penelitian …………………………… 108

BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan …………………………………………………… 115

  5.2 Saran Penelitian …………………………………………… 118

  5.2.1 Saran Praktis …………………………………………… 118

  5.2.2 Saran Teoritis …………………………………………… 118

DAFTAR PUSTAKA

  120 LAMPIRAN 122 RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1 Model Framing Robert N. Entman

  …………………………… 41

Gambar 2.2 Kerangka

  Berpikir .……………………………………………. 46

  DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 2.1 Elemen Framing Robert N. Entman

  ……………………… 40

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

  ……………………………………. 48

Tabel 3.1 Unit Analisis Data

  ……………………………………. 55

Tabel 3.2 Analisis Data

  ……………………………………. 58

Tabel 4.1 Analisis Framing Berita 1

  …………………………… 65

Tabel 4.2 Analisis Framing Berita 2

  …………………………… 70

Tabel 4.3 Analisis Framing Berita 3

  …………………………… 72

Tabel 4.4 Analisis Framing Berita 4

  …………………………… 74

Tabel 4.5 Analisis Framing Berita 5

  …………………………… 79

Tabel 4.6 Analisis Framing Berita 6

  …………………………… 83

Tabel 4.7 Analisis Framing Berita 7

  …………………………… 87

Tabel 4.8 Analisis Framing Berita 8

  …………………………… 92

Tabel 4.9 Analisis Framing Berita 9

  …………………………… 94

Tabel 4.10 Analisis Framing Berita 10

  …………………………… 98

Tabel 4.11 Analisis Framing Berita 11

  …………………………… 102

Tabel 4.12 Analisis Framing Berita 12

  …………………………… 105

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Kumpulan Berita Reklamasi di Majalah Tempo

  …………….. 122 Lampiran 2 Kumpulan Video Diskusi Ruang Tengah Tempo

  ……………..151 Lampiran 3 Hasil W awancara dengan LBH Jakarta………………………..152 Lampiran 4

  Hasil Wawancara dengan Walhi Jakarta ………………………160 Lampiran 5

  Data terkait reklamasi Jakarta …………………………………166 Lampiran 6

  Surat Izin Mencari Data …….…………………………………176 Lampiran 7

  Buku Bimbingan Skripsi …….………………………………...177

BAB I PENDlAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Reklamasi merupakan kegiatan melakukan pengerukan wilayah pantai menjadi daratan untuk proses pembangunan gedung, pemukiman, ataupun tempat wisata. Reklamasi menjadi persoalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Di Indonesia, terdapat beberapa wilayah reklamasi yang mendapat penolakan dari masyarakat sekitar, Bali, Kalimantan, dan juga Jakarta. Reklamasi di Jakarta bukan masalah yang baru terjadi, namun dalam 2 tahun terakhir reklamasi menjadi masalah yang pelik bagi masyarakat Jakarta. Sehingga membuat masyarakat pada akhirnya membentuk suatu gerakan untuk menyatukan suara, menolak kegiatan reklamasi yang dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta.

  Penolakan dilakukan karena reklamasi dianggap bukan sebagai solusi untuk memperbaiki permasalahan lingkungan yang terjadi di Jakarta, tetapi menjadi masalah baru. Masyarakat merasa dirugikan dengan penggusuran dan pengerukan wilayah pesisir pantai. Semenjak reklamasi dilakukan, kehidupan masyarakat sekitar menjadi semakin sulit. Lingkungan tangkap ikan yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat tercemar, menyebabkan biota laut perlahan mati sehingga nelayan sulit dalam mencari tangkapannya. Permasalahan yang terjadi menjadi dasar masyarakat wilayah pesisir pantai akhirnya membuat gerakan untuk menolak reklamasi Jakarta.

  Masalah reklamasi tidak hanya terjadi pada masyarakatnya, juga terjadi pada masalah regulasi yang menjadi hal yang pelik dalam kasus reklamasi.

  Rancangan peraturan daerah yang di dalamnya terdapat pembahasan terkait reklamasi, belum juga disahkan karena belum menemui kesepakatan dalam tubuh legislatif. Proyek reklamasi sudah mulai berjalan, pihak pengembang sudah mulai melakukan pengerukan walaupun aturan belum juga dirampungkan. Ahok sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta, melakukan inisiasi dengan mengeluarkan diskresi kontribusi tambahan 15 persen untuk pengembang yang ikut andil dalam proyek reklamasi.

  Menurut kamus hukum (BPHN), diskresi diartikan sebagai kekuasaan bertindak dari pejabat pemerintah dalam situasi tertentu, berdasarkan keyakinannya yang mengarah pada kebaikan, keadilan dan kelayakan. Dalam kasus reklamasi Jakarta, Ahok membuat kebijakan diskresi sebagai keputusan yang mendesak, karena belum rampungnya Raperda Tata Ruang dan Raperda Zonasi Wilayah Pantai Utara Jakarta yang menyangkut kontribusi tambahan 15 persen untuk reklamasi Jakarta. Sehingga diskresi dianggap sebagai solusi, untuk mengatasi permasalahan perizinan pengembang.

  Namun beberapa waktu lalu, sekitar pertengahan bulan Mei 2016, media massa dihebohkan dengan amuk Ahok terhadap majalah Tempo yang memberitakan kasus reklamasi teluk Jakarta. Ahok tidak terima dengan isi pemberitaan Tempo yang dianggap memfitnah dan terlalu menyudutkan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Majalah Tempo mengangkat pemberitaan perihal kasus masalah adalah edisi kedua yang berjudul “Amuk Reklamasi”, dalam majalah tersebut terdapat berita yang mengkaji perihal diskresi atau kebijakan Ahok dalam memberikan keputusan perihal pembayaran kontribusi tambahan dari pengembang proyek reklamasi.

  Dalam pemberitaan tersebut Tempo juga menjabarkan data berita acara rapat pembahasan kewajiban tambahan 15 persen, dari narasumber yang disembunyikan. Kontribusi tersebut merupakan keputusan Ahok yang diwajibkan untuk pengembang proyek reklamasi Jakarta. Dalam data tersebut tertulis data- data perusahaan yang ikut dalam pembangunan proyek reklamasi. Data ini menjadi alat untuk Tempo dalam mengkritisi dan membongkar kasus reklamasi yang kini sedang diselidiki oleh KPK tersebut. Dalam beritanya, Tempo mengatakan bahwa Ahok telah melakukan barter dalam proyek reklamasi yang kini sedang di garapnya dengan pengembang PT. Agung Podomoro Land. Kalimat barter yang dikeluarkan Tempo mendapat respon dari Gubernur DKI Jakarta tersebut, beliau tidak terima jika dikatakan melakukan barter dengan pihak pengembang. Sebagai pejabat negara, beliau meyakini bahwa keputusan diskresi yang dilakukannya guna untuk keberlangsungan proyek reklamasi. Respon tersebut mengarah pada pengancaman Ahok kepada pihak redaksi Tempo yang akan dilaporkan kepada pihak berwajib, karena isi berita tersebut dianggap telah menyudutkan dan memfitnahnya. Ahok pun mempertanyakan dari mana pihak redaksi Tempo mendapatkan berita acara rapat tersebut, karena berita acara rapat merupakan data rahasia pemerintah DKI Jakarta. Diskresi Ahok tersebut akhirnya

  Respon tidak hanya datang dari Ahok semata, para pendukung Ahok atau yang akrab disebut Teman Ahok juga angkat suara. Dalam akun Twitter-nya @kurawa, Rudi Valinca menuliskan bahwa wartawan Tempo tidak cover both side dalam memperoleh informasi, dan Tempo sedang dalam kesulitan ekonomi sehingga membutuhkan penyelamatan. Dengan menyerang Ahok, Tempo berharap dapat bekerjasama dengan Ahok. Serangan Tempo ini mengejutkan banyak kalangan, karena Tempo yang selama ini dianggap berkawan dengan Ahok dalam pemberitaannya kali ini berbanding terbalik dengan pemberitaan reklamasi yang diterbitkan redaksi majalah Tempo pada akhir bulan Mei lalu.

  Kasus reklamasi sedang hangat diperbincangkan, perihal perizinan yang legal atau tidak, perihal nasib warga setempat yang terkena gusuran, perihal permainan pengembang dan pemerintah, dan lain sebagainya. Media massa baik cetak ataupun elektronik begitu masif memberitakan kasus reklamasi tersebut.

  Sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta, Ahok kian menjadi sorotan dalam setiap pemberitaan terkait reklamasi.

  Majalah Tempo dalam 7 bulan terakhir tahun 2016 telah menerbitkan 3 edisi yang membahas perihal kasus reklamasi, edisi pertama terbit pada pertengahan bulan April tertanggal 11-17 April dengan headline Reklamasi Tujuh Keliling, edisi kedua tertanggal 23-29 Mei dengan headline Amuk Reklamasi, dan edisi ketiga 20-26 Juni dengan headline Duit Reklamasi Untuk Teman-Teman Ahok.

  Tempo merupakan media massa yang terbilang lama dalam melakukan masa orde baru media adalah alat politik kekuasaan dimana apa yang media beritakan tidak boleh bertentangan dengan pemerintah apalagi untuk mengkritisi.

  Media begitu disetir dalam kerja-kerjanya. Tempo merupakan media yang cukup berani untuk mengkritisi pemerintah pada saat itu. Pada tahun 1982, untuk pertama kali media massa ini mengalami pembredelan oleh rezim orde baru, karena pemberitaan mengenai kerusuhan yang terjadi saat kampanye pemilu 1982 yang membuat media ini dibredel. Pada tahun 1994, untuk kedua kalinya Tempo mengalami pembredelan terhadap berita yang disajikannya, terkait pembelian 39 kapal bekas dari Jerman Timur (Tempo.co:2016). Walaupun demikian, media massa ini masih dapat berkiprah didunia jurnalistik hingga hari ini dengan karakteristiknya yang tidak berubah.

  Jelang Pilkada 2017, kasus reklamasi adalah senjata bagi para pelaku politik untuk menyerang lawan politiknya. Media sebagai pilar demokrasi yang ke-4 kini dipertanyakan fungsinya, karena digunakan sebagian golongan untuk kepentingan politik. Begitupun dengan internalisasi media, independensi media juga ikut dipertanyakan karena dalam melakukan pemberitaan condong berat sebelah atau mendukung salah satu pihak dan menyerang pihak lainnya.

  Setelah mendapatkan kebebasan, dunia pers Indonesia kembali dihadapkan pada posisi dilematis, antara mempertahankan ataukah mengerem kebebasan yang dimiliki. Di satu sisi, runtuhnya kekuasaan represif Orde Baru membuat dunia pers menikmati masa gemilang dengan kebebasan yang seolah tak terbatas.

  Namun, di sisi lain, liberalisasi pada akhirnya mengundang kekhawatiran publik. tidak membebaskan pers dari munculnya masalah baru, yakni dampak-dampak negatif dari kebebasan dan industrialisasi pers (Sumadiria, 2006:27).

  Dalam perspektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk membedah cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih diingat, untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektifnya. Dengan kata lain, framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak dibawa ke mana berita tersebut. Karenanya, berita menjadi manipulatif dan bertujuan mendominasi keberadaan subjek sebagai sesuatu yang legitimate, objektif, alamiah, wajar, atau tak terelakan. (Sobur, 2006:162)

  Pembingkaian diproses melalui konstruksi melihat realitas sosial, sehingga menghasilkan makna tertentu. Kerja jurnalistik ditentukan dari konstruksi dan makna tersebut, untuk menentukan narasumber dalam menggali informasi dan melakukan verifikasi, dan mengkaji suatu persitiwa dari sudut pandang mana.

  Sehingga dapat diketahui dengan cara apa sebuah realitas sosial ditandakan, yang kemudian diterbitkan menjadi berita. Pengambilan keputusan tersebut melibatkan nilai dan ideologi para pekerja jurnalistik yang terlibat dalam proses produksi sebuah berita.

  Pada penelitian ini penulis menggunakan analisis framing model Robert N. Entman sebagai pisau analisis. Entman menjelaskan 4 dimensi analisis framing, yaitu define problems (pendefinisian masalah), diagnose causes (sumber masalah), make moral judgement (penilaian dan pembenaran), dan treatment

recommendation (penyelesaian yang ditawarkan). Analisis framing Robert N.

  Entman mendukung peneliti untuk mencari tahu bagaimana majalah Tempo membingkai, dan memaknai diskresi Ahok untuk reklamasi dan posisi Tempo dalam pemberitaanya. Dalam berbagai macam tudingan yang melayang kepada Tempo, framing merupakan pisau analisis yang tepat untuk mencari tahu makna apa yang tersirat dalam sebuah pemberitaan media massa. Berdasarkan argumentasi tersebut, maka peneliti mengajukan judul penelitian

  “Konstruksi

Diskresi Ahok untuk Reklamasi (Analisis Framing Pemberitaan Reklamasi

Jakarta Pada Majalah Tempo)”

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah penulis jelaskan di atas, maka rumusan masalahnya sebagai berikut ;

  “Bagaimana Pembingkaian Berita Diskresi Ahok untuk Reklamasi Jakarta Pada Maja lah Tempo?”

1.3 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis tentukan, maka identifikasi masalahnya sebagai berikut;

  Ahok untuk reklamasi Jakarta? 2. Bagaimana Diagnose Causes Majalah Tempo dalam pemberitaan diskresi

  Ahok untuk reklamasi Jakarta? 3. Bagaimana Make Moral Judgement Majalah Tempo dalam pemberitaan diskresi Ahok untuk reklamasi Jakarta?

  4. Bagaimana Treatment Recommendation Majalah Tempo dalam pemberitaan diskresi Ahok untuk reklamasi Jakarta?

1.4 Tujuan Penelitian

  Dalam sebuah penelitian pastilah memiliki tujuan, dimana tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut ;

  1. Untuk menganalisis Define Problems Majalah Tempo dalam pemberitaan diskresi Ahok untuk reklamasi Jakarta.

  2. Untuk menganalisis Diagnose Causes Majalah Tempo dalam pemberitaan diskresi Ahok untuk reklamasi Jakarta.

  3. Untuk menganalisis Make Moral Judgement Majalah Tempo dalam pemberitaan diskresi Ahok untuk reklamasi Jakarta.

  4. Untuk menganalisis Treatment Recommendation Majalah Tempo dalam pemberitaan diskresi Ahok untuk reklamasi Jakarta.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis 1.

  Dapat memberikan sumbangan teoritis bagi disiplin Ilmu Komunikasi, khususnya komunikasi massa mengenai penggunaan analisis framing dalam sebuah berita.

  2. Dapat memberikan sumbangan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian-penelitian lanjutan mengenai suatu peristiwa yang dikemas media dalam sebuah berita.

1.5.2 Manfaat Praktis 1.

  Sebagai bahan referensi atau acuan bagi mahasiswa jurnalistik dan wartawan dalam melihat suatu peristiwa yang akan diberitakan kepada khalayak.

2. Sebagai bahan referensi atau acuan bagi mahasiswa jurnalistik dan wartawan dalam mengemas suatu peristiwa menjadi berita.

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Komunikasi Massa

  Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas, pada sisi lain diartikan sebagai bentuk komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak maupun elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Ardianto, 2004:31).

  Severin mengemukakan bahwa pengertian komunikasi massa pada intinya merupakan komunikasi yang menggunakan saluran (media) untuk menghubungkan komunikator dengan komunikan secara massal, bertempat tinggal jauh, heterogen, anonim dan menimbulkan efek-efek tertentu. Dalam komunikasi massa terdapat beberapa sifat yang melekat, juga sekaligus yang membedakannya dengan komunikasi yang lainnya (Ardianto, 2004:32).

  Burhan Bungin (2006:79) menjelaskan, terdapat 5 fungsi komunikasi massa, yaitu pengawasan, social learning, penyampaian informasi, transformasi budaya, dan hiburan. Pengawasan, media massa merupakan sebuah medium dimana dapat digunakan untuk pengawasan terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya. Fungsi pengawasan ini bias berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. Social Learning, media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat dimana komunikasi itu berlangsung efektif dan efesien dan menyebar secara bersamaan di masyarakat luas. Penyampaian Informasi, komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informatif tercapai dalam waktu cepat dan singkat. Transformasi

  

Budaya , fungsi ini bersifat lebih dinamis dibandingkan dengan fungsi komunikasi

  massa lainnya. Komunikasi massa menjadi proses transformasi budaya yang dilakukan bersama-sama oleh semua komponen komunikasi massa, terutama yang didukung oleh media massa. Hiburan, seirama dengan fungsi-fungsi lain, komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama karena komunikasi massa menggunakan media massa. Hiburan tidak lepas dari fungsi media massa itu sendiri dan juga tidak terlepas dari tujuan transformasi budaya.

  Dalam mengkaji komunikasi massa, kita juga perlu tahu perihal komponen-komponen yang harus diperhatikan di dalamnya seperti yang diungkapkan oleh Hiebert, Ungurait, dan Bohn dalam (Ardianto, 2004:32) sebagai berikut :

1. Communicator (Komunikator)

  Komunikator komunikasi massa pada media cetak adalah para pengisi rubrik, reporter, redaktur, pemasang iklan, dan lain-lain. Sedangkan pada media elektronik, komunikatornya adalah para pengisi program, pemasok program (rumah produksi), penulis naskah, produser, aktor, presenter dan lain-lain.

  Pengirim pesan dalam komunikasi massa bukan seorang individu, melainkan suatu institusi, gabungan dari berbagai pihak.

  2. Codes and Content

  Codes adalah sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan

  komunikasi, sedangkan content atau isi media merujuk pada makna dari sebuah pesan. Dalam komunikasi massa, codes dan content berinteraksi sehingga codes yang berbeda dari jenis media yang berbeda, dapat memodifikasi persepsi khalayak atas pesan, walaupun content-nya sama.

  3. Gatekeeper

  Gatekeeper pada media massa menentukan penilaian apakah suatu informasi

  penting atau tidak. Ia menaikkan berita yang penting dan menghapus informasi yang tidak memiliki nilai berita.

  4. Regulator Regulator bekerja di luar institusi media yang menghasilkan berita. Regulator biasanya menghentikan aliran berita dan menghapus suatu informasi, tapi ia tidak dapat menambahkan atau memulai informasi, dan bentuknya lebih seperti sensor.

  5. Media Media massa terdiri dari : media cetak, yaitu surat kabar dan majalah, media elektronik, yaitu radio siaran, televisi, dan media online (internet).

  6. Audience (Audiens) Marshall McLuhan menjabarkan audience sebagai sentral komunikasi massa yang secara konstan dibombardir oleh media. Media mendistribusikan informasi yang merasuk pada masing-masing individu. Audience hampir tidak bias menghindar dari media massa, sehingga beberapa individu menjadi anggota audiences yang besar, yang menerima ribuan pesan media massa.

  7. Filter Filter adalah cara yang dilakukan media massa mengantisipasi hambatan dengan mempertimbangkan faktor yang menjadi sumber hambatan.

  8. Feedback (Umpan Balik) Bentuk respon dalam komunikasi massa, audiens dapat dengan tertawa saat menonton suatu program lawak di televisi, atau mengomentari suatu berita pada surat kabar. Namun respon seperti ini tidak terlihat oleh komunikator komunikasi massa. Agar responnya dapat sampai kepada komunikator, audiens media massa harus memberikan feedback seperti menulis surat pembaca, menelepon redaktur media massa tersebut, berhenti berlangganan suatu media cetak, mematikan televisi, dan lain-lain.

  Berdasarkan penjelasan mengenai komunikasi massa diatas, pada penelitian ini media massa yang digunakan penulis sebagai objek penelitian adalah majalah. Majalah tempo adalah lembaga yang memproduksi informasi dengan jangkauan khalayak yang luas, sebagaimana yang dijelaskan oleh para ahli diatas mengenai komunikasi massa.

2.2 Media Massa

  Media massa merupakan sumber kekuatan, alat kontrol, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif; media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan (McQuail, 1987:3).

  Menurut Ardianto (2004), media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film, media on-line (internet). Setiap media massa cetak memiliki karakteristik yang khas. Pada penelitian ini penulis memilih media massa cetak yaitu majalah sebagai subjek penelitian.

  Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Efek atau hasil yang dapat dicapai oleh komunikasi yang dilaksanakan melalu berbagai media (lisan, tulisan, visual/audio) perlu dikaji melalui metode tertentu yang bersifat analisis psikologi dan analisis sosial. Donald K. Robert mengungkapkan, ada yang beranggapan bahwa efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa, oleh karena fokusnya pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa (Ardianto, 2004:48).

  Adapun peran media sangat kuat dalam kehidupan sosial masyarakat, produk yang dihasilkan oleh institusi media dapat secara langsung mempengaruhi pemikiran kebanyakan orang, sehingga efek yang dihasilkan pun beragam jangka panjang dari produk media massa adalah dapat merubah tatanan nilai dan norma sosial, karena masyarakat mentransformasi pandangannya tentang dunia sosial.

2.3 Majalah sebagai Media Massa

  Majalah merupakan salah satu produk media massa yang beragam kategorisasi dan segmentasi pembacanya. Sebagai media massa majalah memiliki fungsi yang beragam pula sebagai media cetak yaitu; sebagai majalah berita fungsinya adalah sebagai media informasi tentang berbagai macam fenomena yang terjadi baik di dalam maupun luar negeri. Sebagai majalah wanita, pria, ataupun remaja majalah memiliki fungsi sebagai hiburan, isinya relatif mengenai berbagai informasi dan tips yang sifatnya ringan dan menghibur. Fungsi informasi dan mendidik menjadi prioritas dalam sebuah media massa, termasuk majalah sebagai media cetak yang memiliki beragam kategori.

Dokumen yang terkait

Berita Penyerangan Jamaah Ahmadiyah (Analisis Framing Tentang Pemberitaan Penyerangan Jamaah Ahmadiyah Pada Majalah Tempo dan Sabili)

3 52 102

Berita Penangkapan Terorisme Kelompok Abu Dujana (Analisis Framing Tentang Pemberitaan Penangkapan Tersangka Terorisme Kelompok Abu Dujana di Majalah Tempo)

0 51 76

KONSTRUKSI MEDIA ASING PADA JOKO WIDODO (Analisis Framing pada Pemberitaan Tentang Jokowi di Media Online Asing SMH.com.au, BBC.com dan CNN.com)

1 22 27

KONSTRUKSI MAJALAH PRIA TERHADAP PENCITRAAN PRIA METROSEKSUAL Analisis Framing Pada Majalah Esquire Edisi Oktober-November 2009

0 19 21

KONSTRUKSI BERITA MAJALAH ELEKTRONIK TENTANG KPK VS POLRI (Analisis Framing di Majalah Elektronik Detik Edisi 165, 26 Januari – 1 Februari 2015)

1 40 16

KONSTRUKSI PENCITRAAN CALON PRESIDEN DALAM MEDIA ONLINE (Analisis Framing Pemberitaan Tentang Prabowo Subianto di Detik.com dan Kompas.com

1 24 27

KONSTRUKSI BERITA KONFLIK AHMADIYAH DALAM SURAT KABAR (Analisis Framing Pada Pemberitaan Surat Kabar Jawa Pos Edisi 7-11 Februari 2011)

1 39 52

Konstruksi Pemberitaan Tentang Ahmadiyah (Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Ahmadiyah Pada Majalah Gatra Edisi Bulan Juli s/d Agustus 2005)

7 59 101

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Paradigma-Paradigma Ilmu Sosial - Konstruksi Berita Dalam Media Massa (Analisis Framing Pemberitaan Dua Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta “Jokowi-Basuki dan Fauzi-Nachrowi” Dalam Majalah Tempo)

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Konstruksi Berita Dalam Media Massa (Analisis Framing Pemberitaan Dua Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta “Jokowi-Basuki dan Fauzi-Nachrowi” Dalam Majalah Tempo)

0 0 7