Analisis persepsi wajib pajak terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas pajak : studi kasus pada wajib pajak orang pribadi Kecamatan Ujung Perak Kota Surabaya tahun ajaran 2008/2010 - USD Repository

  

ANALISIS PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP PELAYANAN YANG

DIBERIKAN OLEH PETUGAS PAJAK

(Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi Kecamatan Ujung Perak Kota

Surabaya)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

  

Oleh:

Ch.Pramestika Ria Permatasari

NIM : 022114157

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

  

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

  

ANALISIS PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP PELAYANAN YANG

DIBERIKAN OLEH PETUGAS PAJAK

(Studi Kasus pada Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi Kecamatan Ujung Perak

Kota Surabaya)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

  

Oleh:

Ch.Pramestika Ria Permatasari

NIM : 022114157

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

  

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

i

  

Skripsi

ANALISIS PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP PELAYANAN YANG

DIBERIKAN OLEH PETUGAS PAJAK

(Studi Kasus pada Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi Kecamatan Ujung Perak

  

Kota Surabaya)

Oleh:

Ch.Pramestika Ria Permatasari

NIM : 022114157

  

Telah Disetujui Oleh:

Pembimbing I Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt. Tanggal: …………………..

ii

  

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan di

hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah

dari awal sampai akhir. (Pengkotbah 3 : 11)

  Kupersembahkan untuk: Bapa di Sorga yang setia menyertai tiap langkahku Papa dan Mama serta adik-adikku tercinta Serta Suamiku terkasih Kapten Laut (E) Gunawan Winahyu, ST.

iv

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

  

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

Analisis Persepsi Wajib Pajak Terhadap Pelayanan Yang Diberikan Oleh Petugas

Pajak. (Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi Kecamatan Ujung Perak Kota

Surabaya) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 12 September 2009 adalah hasil

karya saya.

  Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan lain yang saya ambil dengan cara

menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang

menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku

seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau

keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang saya ambil dari tulisan orang lain

tanpa memberi pengakuan pada penulis aslinya.

  Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan

saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan

menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri .

berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta 12 September 2009 Yang membuat Pernyataan, (CH. Pramestika Ria Permatasari)

v

  

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untu memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada:

  a. Tuhan Yesus Kristus dengan segala kasih dan anugerahNya yang setia menyertai hidupku.

  b. Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untu belajar dan mengembangkan kepada penulis c. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt selaku pembimbing I yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

  d. Drs. P. Rubiyatno, M.M atas saran-saran statistika yang sangat bermanfaat dalam penulisan skripsi ini e. Papaku seorang Perwira Polisi yang selalu mendukung putrimu ini dalam meraih gelar sarjana.

  f. Mamaku untuk kesabaran, kasih dan doamu yang meneguhkan imanku selama menjalani hidup di belantara yogyakarta, adik-adikku Samuel dan Noni, yang selalu mendukungku agar segera menyelesaikan studiku.

  g. Kapten Laut (E) Gunawan Winahyu, ST., suamiku, untuk segala doa, dukungan, bimbingan dan cinta yang diberikan.

  h. Kapten (Laut) Eko Budi, ST., dan Lettu. Infantri. P. Tangkas W., untuk dukungan, saran yang diberikan. vi

  

i. Keluarga Besar Laksamana Pertama Soeharso Riyadi untuk

dukungannya sehingga aku punya semangat menyelesaikan skripsi setelah menikah. j. Keluarga besar Nardi H.S untuk dukungan dan doanya.

k. Teman-teman seperjuangan di KITJOE: Artha, SH., Vina, Nadia, Spd.

l. Teman-teman kampus Tina, Satya, Stanis, Anggi, Michele, untuk

kebersamaan kita di beberapa semester terakhir.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 12 September 2009 (Ch. Pramestika Ria Permatasari)

  DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ v HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vi HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. vii HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... viii HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. ix ABSTRAK .................................................................................................. x ABSTRACT .................................................................................................. xi

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 4 D. Sistematika Penulisan ................................................................... 5 BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 6 A. Persepsi ......................................................................................... 6 B. Pelayanan dan Unsur-unsurnya ..................................................... 7 vii

  C. Pajak ............................................................................................... 8

  D. Wajib Pajak ................................................................................... 15

  E. Pajak Penghasilan .......................................................................... 19

  

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 22

A. Subyek dan Objek Penelitian ........................................................ 22 B. Metode dan Desain Penelitian ....................................................... 22 C. Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 22 D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 23 E. Variabel Penelitian......................................................................... 24 F. Teknik Analisis Data...................................................................... 25 G. Teknik Pengujian Data ................................................................... 27

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...................................... 32

A. Deskripsi Data ............................................................................. 32 B. Analisis Data ............................................................................... 43 C. Pembahasan ................................................................................. 49

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 54

A. Simpulan ..................................................................................... 54 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 54 C. Saran ............................................................................................ 55

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 57

LAMPIRAN .................................................................................................... 59

  DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1: Distribusi Profil Jenis Kelamin ........................................................ 33

  Tabel 2: Distribusi Profil Jenis Usaha ............................................................ 34 Tabel 3: Distribusi Pendidikan ....................................................................... 35 Tabel 4: Distribusi Pendapatan ....................................................................... 37 Tabel 5: Kriteria Wajib Pajak ......................................................................... 38 Tabel 6: Jawaban Persepsi Wajib Pajak Kelompok Tidak Patuh ................... 40 Tabel 7: Jawaban Persepsi Wajib Pajak Kelompok Patuh ............................. 40 Tabel 8: Kategori Peroleh Skor Persepsi Wajib Pajak Tidak Patuh ............... 41 Tabel 9: Kategori Peroleh Skor Persepsi Wajib Pajak Patuh ......................... 42 Tabel 10: Hasil Uji Validitas Instrumen ......................................................... 44 Tabel 11: Perhitungan Induk Uji t ................................................................... 46 Tabel 12: Hasil Uji Persepsi Terhadap Petugas Pajak .................................... 47 viii

  DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar I: Histogram Jenis Kelamin Wajib Pajak…………………………… 33

  

Gambar II: Histogram Jenis Usaha Wajib Pajak ………………………………34

Gambar III:Histogram Pendidikan……………………………………………. 36

Gambar IV:Histogram Pendapatan ……………………………………………37

Gambar V:Histogram Kepatuhan Wajib Pajak……………………………….. 39

Gambar VI:Histogram Persepsi Wajib Pajak Tidak Patuh…………………… 42

Gambar VII: Histogram Persepsi Wajib Pajak Patuh………………………… 43

Gambar VIII: HistogramPersepsi Wajib Pajak Patuh dan Tidak Patuh……… 45

Gambar IX:Signifikansi t Hitung……………………………………………... 47

ix ixi

  

ABSTRAK

ANALISIS PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP PELAYANAN

YANG DIBERIKAN OLEH PETUGAS PAJAK

(Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi

Kecamatan Ujung Perak Kota Surabaya)

  

Ch. Pramestika Ria Permatasari

NIM:022114157

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2009

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi antara wajib pajak yang

patuh dan wajib pajak yang tidak patuh terhadap pelayanan yang diberikan oleh

Petugas Pajak Kota Surabaya. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa persepsi

yang positif terhadap petugas pajak akan mempengaruhi tingkat kepatuhan Wajib

Pajak dalam melaksanakan kewajiban pajaknya, dan kepatuhan tersebut akan

berpengaruh pada tingkat penerimaan pajak.

  Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan

wawancara dan survei dengan instrumen kuisioner. Teknik analisa data yang

digunakan adalah analisis validitas dengan menggunakan rumus koefisien korelasi

product moment dari Pearson dan analisis Reliabilitas, sedangkan dalam mengukur

dan menganalisis persepsi wajib pajak terhadap pelayanan yang diberikan oleh kantor

pelayanan pajak digunakan Skala Likert.

  Hasil pengujian reliabilitas menggunakan koefisien Spearman Brown sebesar

0,842 pada kuisioner bagian kriteria Wajib Pajak dan sebesar 0,786 pada kuisioner

bagian persepsi petugas pajak. Hasil lebih dari 0,7 dari masing-masing faktor

menjelaskan bahwa kuisioner sudah reliabel. Dari hasil output uji beda dengan

menggunakan independent sample t-test, terlihat t hitung dengan varians yang sama

adalah 2,532. Dengan derajat kepercayaan sebesar 95% untuk uji dua sisi , maka t-

tabelnya adalah sebesar 2,024. Terlihat bahwa t hitung > t tabel (2,532 > 2,024).

Dengan kondisi demikian, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan

perhitungan, diperoleh rata-rata yang cukup berbeda diantara kedua sample. WP

patuh mempunyai rata-rata sebesar 31,48 sedangkan WP tidak patuh memiliki rata-

rata 28,07 Perbedaan rata-rata dua kelompok ini sebesar 0,508 yang berarti

perbedaan ini signifikan sehingga kedua kelompok Wajib Pajak memiliki perbedaan

persepsi terhadap petugas pajak.

x

  

ABSTRACT

The aim of this study is to test the perception which differentiate compliant

tax payer with non-compliant tax payer towards the tax officers services in Surabaya

area. The positive perception towards tax officers is an efficient way to increase the

role of the tax as a main source of government revenue.

  This study was a case study. This study obtained the data by interviewing and

survey with questionnaires as an instrument. The data analysis technique of this study

was Validity Analysis using the coeffisient corellation of product moment from

Pearson and Reliability Analisys. To measure and analyse the perception towards tax

officers services, the writer uses Likert Scale.

  From the analysis, the writer found that there was a difference between

compliant tax payer and non-compliant tax payer. The compliant tax payer average is

31,48 and non-compliant tax payer average is 28,07. The hypotheses used t-table of

2,024. The result of t-calculated was 2,532 meaning that t-calculated > t-table, it

means there is a significant difference perception between compliant tax payer and

non-compliant tax payer.

xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak yang diartikan sebagai iuran kepada negara yang dapat dipaksakan melalui undang-undang, memiliki dua fungsi yaitu fungsi budgetair dan fungsi reguler. Sebagai fungsi budgetair, pajak berperan sebagai sumber penerimaan negara, yang selanjutnya dapat digunakan untuk membiayai kegiatan negara. Oleh karena itu, besar kecilnya pajak yang bisa dikumpulkan, memiliki implikasi yang sangat penting terhadap jumlah dan kualitas kegiatan yang bisa diselenggarakan oleh negara. Sedangkan sebagai fungsi reguler, pajak diperankan sebagai instrumen untuk mengatur kehidupan negara sesuai dengan kehendak negara, seperti menciptakan stabilitas ekonomi.

  Pajak sebagai sumber penerimaan negara, memiliki peranan yang semakin penting dari waktu ke waktu. Sebab hampir 90% seluruh belanja negara dibiayai oleh penerimaan dalam negeri, dan penerimaan dalam negeri itu sendiri didominasi oleh penerimaan pajak. Dengan demikian peranan pajak sebagai sumber pembiayaan negara menjadi semakin dominan (Munawar,2005).

  Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya antara lain adalah pelayanan yang diberikan oleh kantor pajak setempat kepada masyarakat, khususnya Wajib atau memiliki reputasi yang kurang bagus dan jangkauan pelayanannya kepada Wajib Pajak masih sangat lemah hal ini disebabkan karena aksesibilitas yang masih rendah. Poin yang terakhir ini dapat dibuktikan dengan masih banyaknya keluhan-keluhan yang dirasakan oleh Wajib Pajak.

  Hal di atas merupakan fenomena yang seringkali terjadi dalam sebuah kantor pelayanan pajak, dimana seharusnya institusi tersebut dapat memberikan pelayanan yang maksimal untuk memuaskan Wajib Pajak sehingga dapat meningkatkan kesadaran Wajib Pajak memenuhi kewajibannya.

  Untuk menumbuhkan persepsi yang positif terhadap petugas pajak dan pelayanannya, petugas diharapkan bersikap simpatik, bersifat membantu, mudah dihubungi, dan bekerja jujur. Pemberian jasa oleh petugas kepada Wajib Pajak besar manfaatnya sehingga dapat menimbulkan kesadaran Wajib Pajak dalam memenuhi kewajibannya. Wajib Pajak dapat mengenal pajak dari pelayanan yang diberikan oleh petugas pajak. Untuk itu petugas harus memiliki ketrampilan untuk dapat memuaskan wajib pajak. Salah satu ketrampilan yang harus dimiliki adalah kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain dengan cara-cara yang baik (Boediono, 2000). Pemberian informasi akan lebih mudah diterima apabila petugas pajak dapat dipercaya oleh masyarakat. Bubung yang dikutip oleh Gardina (2006) menunjukkan bahwa sikap petugas pajak mempengaruhi Wajib Pajak untuk membayar pajak. Oleh karena itu keberhasilan petugas pajak dalam memberikan pelayanan akan memberikan kesan yang sangat positif bagi masyarakat secara

  Sejalan dengan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak terutang, maka diperlukan peran dari aparat pajak untuk memperlancar pelaksanaan self assessment

  system . Fungsi utama dari Direktorat Jenderal Pajak (fiskus) dalam self assessment system ditekankan pada tiga hal, yaitu pembinaan yang dilakukan

  melalui penyuluhan pengetahuan perpajakan, pelayanan dan pengawasan (Munawar,2006). Penyuluhan merupakan fungsi dari Fiskus untuk mengadakan penyuluhan (penjelasan) yang berkaitan dengan perpajakan, sedangkan pelayanan merupakan pemberian fasilitas berupa informasi, motivasi dan sarana dengan tujuan pihak yang dilayani merasa aman, nyaman, puas dan dihargai. Pengawasan merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengetahui atau menguji kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan ketentuan perpajakan yang berlaku.

  Perbaikan kualitas pelayanan berpusat pada pemenuhan atas keinginan wajib pajak untuk memenuhi harapan Wajib Pajak. Kunci kualitas pelayanan adalah menyesuaikan, atau bahkan melebihi, kualitas yang diberikan oleh institusi atas pelayanan yang diharapkan oleh para Wajib Pajak. Selanjutnya, untuk bisa menentukan apakah Wajib Pajak puas atau tidak, maka kepuasan itu harus bisa diukur.

  B. Rumusan Masalah Apakah ada perbedaan persepsi antara Wajib Pajak patuh dan tidak patuh

  C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi antara Wajib Pajak patuh dan tidak patuh terhadap pelayanan yang diberikan Petugas Pajak Kota

  Surabaya.

  D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat pada pihak-pihak yang terkait dalam hal penyelesaian penelitian dan penulisan ini yaitu antara lain:

  1. Penulis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan jawaban atas banyaknya pertanyaan terkait dengan penulisan skripsi juga sebagai media untuk menambah wawasan dalam bidang perpajakan yang diminati penulis.

  2. Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu rekan-rekan mahasiswa lain yang ingin lebih menggali bidang perpajakan, juga sebagai tambahan pengetahuan yang dapat memperkaya wawasan. Juga dapat menjadi referensi yang dapat digunakan untuk mendukung penelitian sejenis pada waktu yang akan datang.

  3. Kantor Pelayanan Pajak Kota Surabaya Dengan adanya hasil penelitian ini maka diharapkan segenap aparat perpajakan dapat meningkatkan kinerja sehingga dapat membantu

  Wajib Pajak dalam membayar kewajiban pajaknya sekaligus mendorong E. Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan dalam skripsi ini terdiri dari:

  Bab I Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Bab ini berisi tentang teori pendukung , hasil penelitian terdahulu, dan perumusan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian Bab ini berisi tentang objek penelitian, metode dan desain penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, dan teknik analisis data.

  Bab IV Analisis Data dan Pembahasan: Bab ini berisi tentang deskripsi data, analisis data, dan hasil penelitian. BAB V Penutup Bab ini berisi tentang simpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi

  1. Pengertian Persepsi Persepsi adalah sebuah proses untuk memahami lingkungan dengan cara menyeleksi, mengorganisasi, dan menafsirkan informasi dari lingkungan. Pengertian persepsi (perception) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu, atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Sedangkan menurut Rakhmat (1993: 90), dalam bukunya Psikologi Komunikasi, persepsi merupakan pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan–hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

  2. Langkah-langkah persepsi Persepsi merupakan proses yang kognitif yaitu proses selangkah demi selangkah. Oleh karena itu terdapat tahap–tahap dalam proses persepsi:

  a) Kita mengamati informasi dari lingkungan melalui indera–indera kita: rasa, bau, pendengaran, penglihatan, sentuhan.

  b) Melalui pikiran, kita menyaring informasi–informasi tersebut dan hanya memilih hal–hal yang akan kita proses lebih lanjut. c) Kita mengorganisasi data terpilih tersebut kedalam pola–pola arti untuk diinterprestasikan dan direspon.

  B. Pelayanan dan Unsur-unsurnya Kunci kualitas pelayanan menurut Tjiptono yang dikutip Munawar

  (2005: 398) menyatakan sebagai berikut: Kunci kualitas pelayanan menyesuaikan atau bahkan melebihi, kualitas yang diberikan oleh institusi atas pelayanan yang diharapkan oleh klien dalam hal ini adalah Wajib Pajak. Harapan dibedakan menjadi tiga tipe yaitu:

  1. Harapan diartikan sebagai tingkat kinerja yang diperkirakan klien akan diterimanya berdasarkan semua informasi yang dimilikinya (will

  expectation ), dan ini merupakan konsep harapan yang sering dipakai.

  2. Harapan merupakan tingkat kinerja yang sudah sepantasnya diterima oleh klien (should expectation).

  3. Harapan merupakan tingkat kinerja terbaik yang diharapkan dapat diterima oleh konsumen/ klien.

  Kesenjangan antara kenyataan dan harapan, akan menentukan tingkat kepuasan klien terhadap institusi yang memberikan pelayanan itu sendiri.

  Menurut Munawar (2005: 398) kesenjangan dan kenyataan muncul karena 5 hal: a) Manajemen institusi salah dalam mengerti terhadap harapan klien

  b) Manajemen memahami harapan klien tetapi salah dalam merumuskan c) Manajemen tidak mampu untuk memenuhi standar kualitas pelayanan

  d) Manajemen tidak mampu memenuhi janji-janji yang dikomunikasikan ke pihak eksternal e) Kesenjangan akan timbul akibat tidak terpenuhinya harapan klien

  C. Pajak

  1. Pengertian Pajak Pengertian pajak menurut Mardiasmo (2003: 10), adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang–undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Devinisi menurut Waluyo dan Ilyas adalah pajak diartikan sebagai iuran kepada negara yang dapat dipaksakan melalui undang–undang.

  2. Fungsi Pajak Pajak memiliki dua fungsi, yaitu:

  a) Fungsi Budgetair Menurut Waluyo dan Ilyas (1999:17), fungsi budgetair adalah pajak sebagai sumber penerimaan negara yang selanjutnya dapat digunakan untuk membiayai kegiatan negara. Sedangkan menurut Mardiasmo (2003: 11), fungsi budgetair adalah pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran– pengeluarannya. b) Fungsi Reguler Menurut Waluyo dan Ilyas (1999), sebagai fungsi reguler, pajak diperankan sebagai instrumen untuk mengatur kehidupan negara sesuai dengan kehendak negara, seperti menciptakan stabilitas ekonomi dan mengurangi ketimpangan pendapatan. Menurut Mardiasmo pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini diberikan contoh: pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang–barang mewah untuk mengurangi gaya hidup konsumtif.

  3. Teori–Teori Yang Mendukung Pemungutan Pajak Terdapat beberapa teori yang menjelaskan atau memberi justifikasi pemberian hak kepada negara untuk memungut pajak. Teori–teori tersebut antara lain adalah :

  a. Teori Asuransi Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak–hak rakyatnya. Oleh karena itu rakyat harus membayar pajak yang diibaratkan sebagai suatu premi asuransi karena memperoleh jaminan perlindungan tersebut.

  b. Teori Kepentingan Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan pada kepentingan, misalnya: perlindungan masing–masing orang.

  Semakin besar kepentingan seseorang terhadap negara, makin tinggi pajak yang harus dibayar.

  c. Teori Daya Pikul Beban pajak untuk semua orang harus dipikul sama beratnya, artinya pajak harus dibayar sesuai dengan daya pikul masing–masing orang.Untuk mengukur daya pikul dapat digunakan dua pendekatan yaitu : 1) Unsur Objektif, dengan melihat penghasilan atau kekayaan yang dimiliki oleh seseorang.

  2) Unsur Subyektif, dengan memperhatikan kebutuhan materiil yang harus dipenuhi.

  d. Teori Bakti Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat dengan negaranya. Sebagai warga negara yang berbakti, rakyat harus selalu menyadari bahwa pembayaran pajak adalah sebagai suatu kewajiban.

  e. Teori Asas Daya Beli Dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak.

  Maksudnya memungut pajak berarti menarik daya beli dari rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga negara. Selanjutnya negara akan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pemeliharaan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian

  4. Syarat Pemungutan Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut :

  a. Pemungutan pajak harus adil (Syarat Keadilan) Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, undang-undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam perundang-undangan diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata, disesuaikan dengan kemampuan masing–masing.

  Sedang adil dalam pelaksanaannya yakni dengan memberikan hak bagi Wajib Pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayarandan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak.

  b. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang–undang (Syarat Yuridis) Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. hal ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi negara maupun warganya.

  c. Tidak mengganggu perekonomian (Syarat ekonomis)

  Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi maupun perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat.

  d. Pemungutan pajak harus efisien (Syarat finansiil) Sesuai dengan fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya.

  e. Sistem pemungutan pajak harus sederhana Sistem pemungutan sederhana akan memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

  Syarat ini telah dipenuhi oleh undang–undang perpajakan yang baru.

  5. Tata Cara Pemungutan

  a. Stelsel Pajak Pemungutan pajak dilakukan berdasarkan 3 stelsel : 1) Stelsel Nyata (riel stelsel)

  Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan yang nyata), sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya diketahui. Stelsel nyata memiliki kelebihan dan kekurangan.

  Kelebihan stelsel nyata adalah pajak yang dikenakan lebih realistis. Sedangkan kelemahannya adalah pajak baru dikenakan pada akhir periode (setelah penghasilan riil diketahui).

  2) Stelsel Anggapan (fictieve stelsel)

  Pengenaan pajak didasarkan pada anggapan yang diatur oleh undang–undang. Misalnya, penghasilan suatu tahun dianggap sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat ditetapkan besarnya pajak yang terutang untuk tahun pajak berjalan. Kebaikan stelsel ini adalah pajak dapat dibayar selama tahun berjalan, tanpa harus menunggu pada akhir tahun. Sedang kelemahannya adalah pajak yang dibayar tidak berdasarkan pada keadaan yang sesungguhnya. 3) Stelsel campuran

  Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan. Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan, kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya. Bila besarnya pajak menurut kenyataan lebih besar dari pada pajak menurut anggapan, maka Wajib Pajak harus menambah. Sebaliknya, jika lebih kecil kelebihannya dapat diminta kembali

  b. Asas Pemungutan Pajak 1) Asas Domisili (asas tempat tinggal)

  Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

  2) Asas Sumber Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal

  Wajib Pajak. 3) Asas Kebangsaan

  Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara. Misalnya pajak bangsa asing di Indonesia dikenakan pada setiap orang yang bukan berkebangsaan Indonesia. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak Luar Negeri.

  c. Sistem Pemungutan Pajak 1) Official Assessment System

  Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak terutang oleh Wajib Pajak. 2) Self Assessment System

  Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan atau menghitung sendiri beban pajak terutang. 3) With Holding System

  Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

  D. Wajib Pajak

  1. Pengertian Mardiasmo (2003: 12) menjelaskan pengertian wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.

  Bakhrun (2006: 21) Wajib Pajak adalah orang atau badan yang menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan.

  2. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Menurut Mardiasmo (2003: 37-38), kewajiban dan hak-hak wajib pajak adalah sebagai berikut

  Kewajiban Wajib Pajak:

  a) Mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

  b) Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar.

  c) Mengisi dengan benar Surat Pemberitahuan (SPT), dan memasukkan ke Kantor Pelayanan Pajak dalam batas waktu yang d) Menyelenggarakan pembukuan/ pencatatan.

  e) Jika diperiksa wajib: 1) Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya dengan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak. 2) Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang dipandang perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan.

  f) Apabila dalam waktu mengungkapkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen serta keterangan yang diminta, Wajib Pajak terikat oleh suatu kewajiban merahasiakan, maka kewajiban untuk merahasiakan itu ditiadakan oleh permintaan untuk keperluan pemeriksaan. Hak-hak Wajib Pajak:

  a) Mengajukan surat keberatan dan surat banding

  b) Menerima tanda bukti pemasukkan SPT

  c) Melakukan pembetulan SPT yang telah dimasukkan

  d) Mengajukan permohonan penundaan pemasukkan SPT

  e) Mengajukan permohonan penundaan atau pengangsuran pembayaran pajak f) Mengajukan permohonan penghitungan pajak yang dikenakan dalam surat ketetapan pajak g) Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak

  h) Mengajukan permohonan penghapusan dan pengurangan sanksi, serta pembetulan surat ketetapan pajak yang salah i) Memberi kuasa kepada orang untuk melaksanakan kewajiban pajaknya j) Apabila Wajib Pajak dipotong oleh pemberi kerja, Wajib Pajak berhak meminta bukti pemotongan PPh pasal 21 kepada pemotong pajak, mengajukan surat keberatan dan permohonan pajak.

  3. Wajib Pajak Patuh Menurut Abimanyu, yang dikutip oleh Gardina (2006) Wajib Pajak patuh berarti wajib pajak tersebut telah sadar yaitu memahami akan hak dan kewajiban perpajakannya serta melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya dengan benar. Menurut Undang-undang No. 16 tahun 2000 mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, dan KMK No.235/ KMK.03/2003 tentang penentuan wajib pajak patuh, kriteria Wajib Pajak Patuh adalah:

  a) Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT tahunan) dalam (2) tahun terakhir. b) Tepat waktu dalam menyampaikan SPT Massa untuk pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai dalam tahun terakhir.

  Apabila terlambat menyampaikan surat pemberitahuan masa tersebut tidak boleh dari (3) masa pajak, tidak berturut-turut, serta tidak lewat dari batas waktu penyampaian surat pemberitahuan masa berikutnya.

  c) Tidak mempunyai tunggakan pajak, kecuali mendapat izin untuk diangsur pembayaran pajaknya namun tidak termasuk surat tagihan pajak (STP) untuk dua tahun terakhir.

  d) Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana dibidang perpajakan dalam waktu (10) tahun terakhir.

  e) Pendapat yang diberikan auditor apabila laporan keuangan Wajib Pajak diaudit adalah wajar tanpa pengecualian, atau wajar dengan pengecualian.

  Selain itu Wajib Pajak juga harus memenuhi kriteria yang tambahan yaitu: a) Menyelenggarakan pembukuan yang sesuai dengan perpajakan

  (pasal 28 KUP)

  b) Koreksi fiskalnya tidak boleh lebih dari 10% apabila wajib pajak pernah dilakukan pemeriksaan dalam jangka waktu dua tahun terakhir.

  Dengan demikian wajib pajak yang tidak dapat memenuhi kriteria- kriteria tersebut diatas dapat digolongkan menjadi Wajib Pajak yang tidak patuh.

  E. Pajak Penghasilan

  1. Subjek Pajak:

  a. 1) Orang Pribadi 2) Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak.

  b. Badan, terdiri dari PT, CV, perseroan lainnya, BUMN/BUMD dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, dan bentuk badan lainnya.

  c. Bentuk Usaha Tetap

  2. Objek Pajak: Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan. Penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh

  Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia ataupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan bentuk apapun.

  3. Penghasilan dikelompokkan menjadi: a. Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas seperti gaji, hononarium, penghasilan dari praktek dokter, notaris, aktuaris, akuntan, pengacara dan sebagainya.

  b. Penghasilan dari usaha atau kegiatan

  c. Penghasilan dari modal atau penggunaan harta, seperti sewa,bunga, dividen, royalti, keuntungan dari penjualan harta yang tidak digunakan dan sebagainya.

  d. Penghasilan lain-lain, yaitu penghasilan yang tidak dapat diklasifikasikan kedalam salah satu dari tiga kelompok penghasilan di atas, seperti: 1) Keuntungan karena pembebasan utang 2) Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing 3) Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva 4) Hadiah undian

  B. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Trisia Gardina (2006) alumnus STIE Musi Palembang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang

  Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak badan di Palembang, Sampel dalam penelitian ini adalah wajib pajak badan di Palembang yang terpilih menjadi responden. Data yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan kuisioner dan wawancara dengan analisis statistik deskriptif dengan prosentase. Penelitian ini membahas tentang kriteria-kriteria tertentu yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak, dimana salah satu kriteria yang disebutkan adalah persepsi Wajib Pajak terhadap petugas pajak. Dan kesimpulan yang didapatkan adalah terdapat persamaan persepsi antara wajib pajak patuh dan tidak patuh terhadap petugas pajak. Petugas pajak harus bersikap simpatik dalam melayani wajib pajak, bersifat jujur, adil, serta tidak menyulitkan wajib pajak sehingga para wajib pajak mempunyai pesepsi yang baik terhadap petugas pajak.

  C. Perumusan Hipotesis Penelitian Berdasarkan teori yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya dan berdasarkan hasil penelitian tedahulu yang antara lain telah dilakukan oleh Gardina (2006: 10) ditemukan fakta bahwa ada persamaan persepsi antara Wajib Pajak patuh dan Wajib Pajak tidak patuh terhadap petugas pajak. Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis mengajukan hipotesa:

  Ho : Tidak ada perbedaan persepsi antara Wajib Pajak patuh dan Wajib Pajak tidak patuh terhadap pelayanan yang diberikan oleh Petugas Pajak Kota Surabaya

  Ha : Ada perbedaan persepsi antara Wajib Pajak patuh dan Wajib Pajak tidak patuh terhadap pelayanan yang diberikan oleh Petugas Pajak Kota Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah Wajib Pajak Pribadi Daerah Kota Surabaya,

  sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah persepsi Wajib Pajak Pribadi terhadap pelayanan yang diberikan oleh Petugas Kantor Pelayanan Pajak Kota Surabaya. Adapun penelitian dilakukan selama bulan Januari-April tahun 2009 dengan memilih responden secara acak dari seluruh perusahaan yang ada di lingkungan Kecamatan Ujung Perak Kota Surabaya,sedangkan jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian Komparasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan membandingkan antara responden Wajib Pajak patuh dan Wajib Pajak tidak patuh.

  B. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat survei, yaitu mengumpulkan data pokok suatu sampel dengan menggunakan instrumen kuisioner, dengan demikian lingkungan penelitian ini pada lingkungan yang sebenarnya (lapangan).

  C. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini dilakukan secara acak dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposive sampling yaitu pemilihan sekelompok subyek didasarkan pada pertimbangan atau sifat yang dipandang mempunyai hubungan dengan penelitian ini dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

  Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah karyawan/ karyawati dari Hotel, Bank, Supermarket dan Restaurant yang berada di wilayah Kecamatan Ujung Perak Kota Surabaya. Sampel dari penelitian ini adalah wajib pajak yang dilayani dalam pembayaran Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Kota Surabaya. Sampel yang akan diambil berupa sampel kecil, hal ini didasarkan pada dua hal utama yaitu:

  1. Derajat keseragaman dari populasi. Makin seragam populasi itu maka makin kecil sampel yang akan diambil. Dalam hal ini populasi dibatasi hanya pada Wajib Pajak (WP) Orang Pribadi.

  2. Adanya keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia. Adapun kriteria sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah:

  1. WP Orang pribadi yang bekerja pada perusahaan dan telah memiliki NPWP.

  2. Berada di ruang lingkup Kantor Pelayanan Pajak Kota Surabaya

  3. WP tersebut merupakan wajib pajak efektif yaitu wajib pajak yang masih aktif dalam melakukan kegiatannya.

  D. Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan melalui survei, dengan memberi kuisioner secara langsung kepada responden wajib pajak yang dilayani dalam pembayaran berisikan pertanyaan- pertanyaan untuk mendapatkan data tentang kriteria wajib pajak patuh dan tidak patuh, dan bagian dua yang berisi pernyataan- peryataan yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian untuk mendapatkan data penelitian yaitu untuk mendapatkan data tentang bagaimana persepsi wajib pajak terhadap pelayanan pada kantor pajak setempat.

  E. Variabel Penelitian Untuk dapat memisahkan kategori antara Wajib Pajak patuh dan Wajib

  Pajak tidak patuh digunakan metode pengukuran Skala Sederhana (Simple

  Attitude Scale ) yang menggunakan skala nominal: ya atau tidak. Dan peneliti

  memberi bobot jawaban responden sebagai berikut: Ya =

  4 Tidak =

  1 Sedangkan dalam mengukur dan menganalisis persepsi wajib pajak terhadap pelayanan yang diberikan oleh kantor pelayanan pajak digunakan Skala Likert, maka peneliti memberi bobot jawaban responden untuk setiap item berikut :

  SM = Sangat Memuaskan = 4 M = Memuaskan = 3 TM = Tidak Memuaskan = 2 STM = Sangat Tidak Memuaskan = 1

  Data mengenai persepsi wajib pajak diperoleh dari jawaban kuisioner. Kuisioner yang dibagikan terdiri dari 15 pertanyaan dengan skor maksimal 4 (empat) dan skor minimal 1 (satu)

  F. Teknik Analisis Data Untuk mengetahui apakah setiap item dari kuisioner sudah valid atau belum dilakukan uji statistik untuk mengukur kevaliditas an butir dan keandalan butir dengan menggunakan analisis validitas dan reliabilitas.

  1. Analisis Validitas Dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dari Pearson.

  Ν ∑(xy)- { (∑x(∑y) } rxy = ——————————————————— √{Ν∑x² - (∑x²)}{N∑y²-(∑y)²}

  Keterangan : rxy = koefisien korelasi setiap item x = nilai dari setiap item y = nilai dari semua item

  2. Analisis Reliabilitas Analisis reliabilitas digunakan untuk menunjukkan adanya penyesuaian antara sesuatu yang diukur dengan jenis alat yang digunakan untuk menguji.

Dokumen yang terkait

Analisis persepsi wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan terhadap sunset policy : studi kasus pada KPP pratama Jakarta Kebayoran Lama

0 9 94

Pengaruh besarnya tarif pajak dan pelayanan petugas pajak serta pengetahuan wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak hiburan Kota Semarang

1 5 100

Analisis pengaruh persepsi penyandraan (gijzeling) wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak

0 9 79

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan.

1 3 2

Analisis persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system pajak penghasilan berdasarkan tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan : studi kasus pada wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sintang.

0 1 126

Analisis persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap penggunaan e-filing sebagai sarana pelaporan pajak (studi kasus di Universitas Negeri Yogyakarta).

0 0 116

Analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan : studi kasus pada wajib pajak orang pribadi yang bekerja di Biro Organisasi Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyak

0 1 89

Evaluasi pengisian surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi pengusaha tertentu tahun pajak 2011 : studi kasus WPOP-PT di Samarinda.

0 2 114

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi

0 9 145

Analisis hubungan pendidikan dan penghasilan dengan kriteria wajib pajak patuh : studi empiris pada wajib pajak orang pribadi di Kabupaten Sleman - USD Repository

0 0 84