Evaluasi pengisian surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi pengusaha tertentu tahun pajak 2011 : studi kasus WPOP-PT di Samarinda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
EVALUASI PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK
PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGUSAHA
TERTENTU TAHUN PAJAK 2011
Studi Kasus WPOP-PT di Samarinda
Imakulatha Keling Ngo
NIM: 082114007
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
Tujuan penelitian ini memberikan penilaian terhadap pengisian SPT Tahunan PPh
WPOP-PT Tahun Pajak 2011. Penelitian ini menjelaskan bahwa Self assessment system
merupakan sistem pemungutan perpajakan yang mewajibkan Wajib Pajak melaporkan
pajak terutangnya sendiri. Wajib Pajak diharapkan tidak melakukan kecurangan dalam
pengisian SPT Tahunan PPh karena telah diberi kepercayaan Direktorat Jenderal Pajak
(DJP). Wajib Pajak dapat melakukan pengecilan pajak terutang yang dilaporkan sehingga
perlu dilakukan evaluasi pada pengisian SPT Tahunan PPh yang dibuat oleh WPOP-PT
disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Jenis penelitian yang digunakan berupa studi kasus WPOP-PT di Samarinda.

Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data
mengunakan metode komparasi yang bertujuan untuk membandingkan pengisian SPT
Tahunan PPh WPOP-PT dengan ketentuan perpajakan. Kriteria yang digunakan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku yaitu, (1) benar, (2)
lengkap, (3) jelas, dan (4) ditandatangani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengisian SPT Tahunan PPh WPOP-PT
Tahun Pajak 2011 yang dilakukan oleh WPOP-PT tidak benar dan tidak lengkap, tetapi
sudah jelas dan telah ditandatangani. Hasil penelitian ini disesuaikan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
AN EVALUATION OF THE ANNUAL NOTICE OF INCOME TAX
TAXPAYERS FOR PERSONAL CERTAIN ENTREPRENEURFOR THE
FISCAL YEAR 2011
The case study of personal taxpayers for certain entrepreneur in Samarinda.
ImakulathaKeling Ngo

NIM: 082114007
UniversitasSanata Dharma
Yogyakarta
2012
The purpose of this research is providing an assessment of the annual notice of
income tax taxpayers for personal certain entrepreneur for the fiscal year 2011. This
research explains that the Self assessment system is the one of taxations system which
Taxpayers must report their taxpayable by themselves. Taxpayers is trusted not to fraud
for annual notice of income tax. Taxpayers can minimize their current tax payable,
therefore it still need an evaluation in order to conform with the applicable tax
legislations.
The type of this research is a case study of personal certain entrepreneur in
Samarinda. The data was obtained by conducting interviews and documentation. The data
analysis technique used was comparisons methods which aimed to compare the annual
notice of income tax taxpayers for personal certain entrepreneurs with the applicable tax
legislations. The criteria used was based on the applicable tax legislations.The creteria are
( 1 ) correct, ( 2 ) complete, ( 3 ) clear, and ( 4 ) signed.
The results showed that the annual notice of income tax taxpayers for personal
certain entrepreneurs for the fiscal year 2011 was conducted by personal certain
entrepreneur were incorrect and incomplete, but it was clear and had already been signed.


xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN
TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG
PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU TAHUN PAJAK 2011
Studi Kasus WPOP-PT di Samarinda
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Imakulatha Keling Ngo
NIM: 082114007

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN
TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG
PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU TAHUN PAJAK 2011
Studi Kasus WPOP-PT di Samarinda
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Imakulatha Keling Ngo
NIM: 082114007

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kekuatan terbesar yang mengalahkan stres adalah
kemampuan memilih pikiran yang tepat. Anda menjadi lebih

damai bila yang Anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.
-Mario TeguhHanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah
melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila merasa takut,
Anda punya kesempatan untuk bersikap berani.
-Mario TeguhJika Anda sedang benar, dan bila Anda sedang salah, jangan terlalu
takut. Keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan
naik Anda.
-Mario Teguh-

Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Allah Bapa, Tuhan Yesus, Bunda Maria di Surga.
Papa dan Mama yang sangat aku cintai, yang selalu mendoakan dan
mendukungku.
Kakak, Adik dan Kekasih ku yang sangat aku cintai yang selalu
memberikan doa dan dukungan.
Sahabat –sahabatku yang selama ini selalu mendukungku.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
EVALUASI PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK
PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGUSAHA
TERTENTU TAHUN PAJAK 2011, Studi Kasus WPOP-PT di Samarinda adalah
hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 23 November 2012
Yang membuat pernyataan,

Imakulatha Keling Ngo

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN KAMPUS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Imakulatha Keling Ngo


Nomor Mahasiswa

: 082114007

Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul Evaluasi pengisian surat
pemberitahuan tahunan pajak penghasilan Wajib Pajak orang pribadi pengusaha
tertentu (Studi Kasus WPOP-PT di Samarinda) beserta perangkat yang diperlukan
(bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalty kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal: 23 November 2012
Yang Menyatakan


Imakulatha Keling Ngo

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1.

Yesus Kristus bersama Roh Kudus yang telah melimpahkan berkat, rahmat,
kasih, serta bimbinganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.


2.

Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma

yang

telah

memberikan

kesempatan

untuk

belajar

dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3.

Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Dosen Pembimbing yang
telah dengan sabar memberikan bimbingan, masukan, serta pengarahan
selama penyusunan skripsi ini.

4.

WPOP-PT yang tidak saya dapat sebutkan namanya, yang memberikan saya
ijin untuk melakukan penelitian.

5.

Bapak F. Purwanto selaku Kepala Bagian Akuntansi yang telah banyak
membantu dengan mencarikan data yang dibutuhkan.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6.

Ayahku tercinta David Ngo Ingan dan Ibuku tercinta Lusia Bulan yang selalu
setia memberikan dukungan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

7.

Kakakku tercinta Maria Oktaviani Idang Ngo dan Adikku tercinta Sicilia
Avelina Luhung Ngo yang membantu dalam doa dan materi sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.

8.

Kekasihku Stefanus Ridwan Widya Darma yang telah memberikan semangat
dan doa dalam penyelesaian skripsi ini.

9.

Pengajar-pengajar Brevet yang telah membantu saya untuk lebih mengerti
mengenai teori maupun praktik perpajakan.

10. Teman-temanku Angel Djoka, Mbak Rita, Honza, Ayu, Ifen, Imar, Lolita,
Yudit, Gio, Helen, Febri, Kak Mei, Stevia, Mbk tita, Mas Pius, teman-teman
seperjuangan MPT 2008 dan semua teman-teman akuntansi angkatan 2008.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca.
Yogyakarta, 23 November 2012

Penulis

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .... .................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................... v
HALAMAN PUBLIKASI KARYA TULIS ............................................. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ......................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ...................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................... xi
ABSTRAK .............................................................................................. xiii
ABSTRACT .............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 3
E. Sistematika Penulisan ......................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 6
A. Pajak .................................................................................. 6
1. Pengertian Pajak ............................................................ 6
2. Fungsi Pajak .................................................................. 7
3. Syarat Pemungutan Pajak ............................................... 7
4. Pengelompokan Pajak .................................................... 8
5. Sistem Pemungutan Pajak .............................................. 10
6. Pembukuan .................................................................... 11
B. Pajak Penghasilan ............................................................... 12
1. Pengertian Pajak Penghasilan ........................................ 12
2. Subjek Pajak ................................................................ 13
3. Objek Pajak Penghasilan ................................................ 15
4. Biaya-biaya yang Dapat Dikurangkan
dari Penghasilan Bruto .................................................. 22
5. Biaya-biaya yang Tidak Dapat Dikurangkan
dari Penghasilan Bruto .................................................. 25
6. Penghasilan Tidak Kena Pajak ....................................... 27
7. Tarif Pajak ..................................................................... 28
8. Tarif penyusutan ............................................................ 28
9. Cara Perhitungan Pajak .................................................. 29
C. Surat Pemberitahuan (SPT) ................................................. 30
1. Pengertian SPT .............................................................. 30
2. Fungsi SPT .................................................................... 30
3. Jenis Surat Pemberitahuan ............................................. 31
4. Kewajiban Pengisian SPT ............................................. 32
5. SPT dikatakan tidak lengkap .......................................... 33
ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Macam-macam SPT Tahunan PPh WPOP .....................
7. SPT WPOP 1770 ...........................................................
8. Sanksi ............................................................................
D. Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu ..................
1. Pengertian WPOP-PT ......................................................
2. Besarnya Angsuran PPh Pasal 25 WPOP-PT ...................
3. Penyampaian SPT Tahunan WPOP-PT............................
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................
A. Jenis Penelitian ...................................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................
C. Subjek dan Objek Penelitian ...............................................
D. Jenis Data ...........................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................
F. Teknik Analisis Data ...........................................................
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..............................
A. Deskripsi Data ....................................................................
B. Analisis Data ......................................................................
1. Benar ............................................................................
2. Lengkap ........................................................................
3. Jelas ..............................................................................
4. Ditandatangani .............................................................
C. Pembahasan .......................................................................
1. Benar............................................................................
2. Lengkap .......................................................................
3. Jelas .............................................................................
4. Ditandatangani .............................................................
BAB VI PENUTUP ...............................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................
B. Keterbatasan Penelitian.......................................................
C. Saran ..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA... ...........................................................................
LAMPIRAN ............................................................................................

x

35
35
36
39
39
39
40
42
42
42
42
42
43
44
48
49
49
51
50
68
70
71
72
72
81
83
83
85
85
86
87
88
90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1: Tarif Pajak .................................................................................

28

Tabel 2.2: Tarif Penyusutan ........................................................................

29

Tabel 2.3: Lampiran PPh Pasal 25...............................................................

40

Tabel 5.1: PPh Terutang WPOP-PT Tahun Pajak 2011 ...............................

49

Tabel 5.2: Daftar Susunan Keluarga WPOP-PT Tahun Pajak 2011 .............

50

Tabel 5.3: Laporan Keuangan Konsolidasi WPOP-PT Tahun Pajak 2011....

50

Tabel 5.4: Perbandingan Penghitungan Penghasilan Bruto
Tahun 2011 antara WPOP-PT dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ....................................

52

Tabel 5.5: Perbandingan Perhitungan Penyesuaian Fiskal Positif
Tahun 2011 antara WPOP-PT dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ....................................

58

Tabel 5.6: Perbandingan Perhitungan Penyesuaian Fiskal Negatif
Tahun 2011 antara WPOP-PT dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ....................................

60

Tabel 5.7: Perbandingan Perhitungan Penghasilan
Neto Fiskal Tahun 2011 antara WPOP-PT
dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 .......................

62

Tabel 5.8: Perbandingan Perhitungan Penghasilan Kena Tidak Pajak
Tahun 2011 antara WPOP-PT dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ....................................

63

Tabel 5.9: Perbandingan Penghitungan Penghasilan Kena Pajak
Tahun 2011 antara WPOP-PT dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ....................................

65

Tabel 5.10: Perbandingan Perhitungan PPh Terutang
Tahun 2011 antara WPOP-PT dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ....................................

66

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.11: Perbandingan Penghitungan PPh Pasal 25
Tahun 2011 antara WPOP-PT dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2010 ......

67

Tabel 5.12: Lampiran SPT Tahunan PPh WPPOPPT ..................................

68

Tabel 5.13: Objek Pajak dan Sumber Objek Pajak WPOP-PT .....................

70

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
EVALUASI PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK
PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGUSAHA
TERTENTU TAHUN PAJAK 2011
Studi Kasus WPOP-PT di Samarinda
Imakulatha Keling Ngo
NIM: 082114007
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
Tujuan penelitian ini memberikan penilaian terhadap pengisian SPT Tahunan PPh
WPOP-PT Tahun Pajak 2011. Penelitian ini menjelaskan bahwa Self assessment system
merupakan sistem pemungutan perpajakan yang mewajibkan Wajib Pajak melaporkan
pajak terutangnya sendiri. Wajib Pajak diharapkan tidak melakukan kecurangan dalam
pengisian SPT Tahunan PPh karena telah diberi kepercayaan Direktorat Jenderal Pajak
(DJP). Wajib Pajak dapat melakukan pengecilan pajak terutang yang dilaporkan sehingga
perlu dilakukan evaluasi pada pengisian SPT Tahunan PPh yang dibuat oleh WPOP-PT
disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Jenis penelitian yang digunakan berupa studi kasus WPOP-PT di Samarinda.
Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data
mengunakan metode komparasi yang bertujuan untuk membandingkan pengisian SPT
Tahunan PPh WPOP-PT dengan ketentuan perpajakan. Kriteria yang digunakan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku yaitu, (1) benar, (2)
lengkap, (3) jelas, dan (4) ditandatangani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengisian SPT Tahunan PPh WPOP-PT
Tahun Pajak 2011 yang dilakukan oleh WPOP-PT tidak benar dan tidak lengkap, tetapi
sudah jelas dan telah ditandatangani. Hasil penelitian ini disesuaikan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
AN EVALUATION OF THE ANNUAL NOTICE OF INCOME TAX
TAXPAYERS FOR PERSONAL CERTAIN ENTREPRENEURFOR THE
FISCAL YEAR 2011
The case study of personal taxpayers for certain entrepreneur in Samarinda.
ImakulathaKeling Ngo
NIM: 082114007
UniversitasSanata Dharma
Yogyakarta
2012
The purpose of this research is providing an assessment of the annual notice of
income tax taxpayers for personal certain entrepreneur for the fiscal year 2011. This
research explains that the Self assessment system is the one of taxations system which
Taxpayers must report their taxpayable by themselves. Taxpayers is trusted not to fraud
for annual notice of income tax. Taxpayers can minimize their current tax payable,
therefore it still need an evaluation in order to conform with the applicable tax
legislations.
The type of this research is a case study of personal certain entrepreneur in
Samarinda. The data was obtained by conducting interviews and documentation. The data
analysis technique used was comparisons methods which aimed to compare the annual
notice of income tax taxpayers for personal certain entrepreneurs with the applicable tax
legislations. The criteria used was based on the applicable tax legislations.The creteria are
( 1 ) correct, ( 2 ) complete, ( 3 ) clear, and ( 4 ) signed.
The results showed that the annual notice of income tax taxpayers for personal
certain entrepreneurs for the fiscal year 2011 was conducted by personal certain
entrepreneur were incorrect and incomplete, but it was clear and had already been signed.

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpajakan di Indonesia memiliki tiga sistem pemungutan pajak yaitu Self
Assessment System, Official Assessment System, dan Withholding Assessment
System (Mardiasmo, 2011:7). Self Assessment System merupakan salah satu
sistem yang diterapkan dalam pemungutan pajak terutang. Self assessment
system memberikan wewenang kepada Wajib Pajak untuk melaporkan pajak
yang terutang agar dapat memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Penerapan
Self assessment system memiliki asumsi bahwa Wajib Pajak memiliki
pengetahuan yang sama dalam melaporkan sendiri pajak terutangnya.
Wajib Pajak diberi kepercayaan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
dengan tidak melakukan kesalahan atau kecurangan dalam pengisian Surat
Pemberitahunan (SPT) yang dilaporkan. Wajib Pajak harus melaporkan pajak
terutang melalui SPT yang didasarkan dengan ketentuan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku. Ketentuan umum dan tata cara perpajakan (KUP)
nomor 28 tahun 2007 khususnya pasal 4 ayat (1) menjelaskan, Wajib Pajak
wajib mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan benar,
lengkap, jelas, dan menandatanganinya. DJP berwenang melakukan
pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
Wajib Pajak dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan. Pelaksanaan pemeriksaan dalam
rangka menguji pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak dilakukan
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2
dengan menelusuri kebenaran SPT, pembukuan atau pencatatan dan
pemenuhan kewajiban perpajakan lainnya dibandingkan dengan keadaan atau
kegiatan usaha sebenarnya dari Wajib Pajak (KUP Pasal 29 ayat 1).
Wajib Pajak terdiri dari Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) dan Wajib
Pajak badan (Diana dan Lilis, 2010:4). WPOP terdiri dari WPOP yang
menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, WPOP yang tidak menjalankan
usaha atau tidak melakukan pekerjaan bebas dan WPOP pengusaha tertentu
(Diana dan Lilis, 2010:5). Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu
(WPOP-PT) adalah salah satu WPOP. WPOP-PT adalah Wajib Pajak Orang
Pribadi yang melakukan kegiatan usaha sebagai pedagang pengecer yang
mempunyai 1 (satu) atau lebih tempat usaha (Peraturan DJP Nomor PER32/PJ/2010). SPT yang wajib dilaporkan oleh WPOP-PT adalah SPT Pajak
Penghasilan (PPh) Tahunan.
WPOP-PT wajib mengetahui ketentuan pengisian SPT berasal dari
Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Nomor 28 tahun
2007 pada pasal 3 sampai dengan pasal 8. WPOP-PT wajib mengisi SPT
dengan mematuhi kewajiban pengisian SPT, agar tidak terjadi kesalahan atau
kecurangan

dalam menghitung pajak terutang. DJP dapat melakukan

pemeriksaan terhadap SPT yang dilaporkan oleh WPOP-PT, apabila dari hasil
pemeriksaan terbukti bahwa laporan pengungkapan ternyata tidak sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya, atas ketidakbenaran pengungkapan tersebut
dapat diterbitkan surat ketetapan pajak (KUP Pasal 8 ayat 5). Penerbitan surat
ketetapan pajak hanya terbatas pada Wajib Pajak tertentu yang disebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3
oleh ketidakbenaran dalam pengisian SPT atau karena ditemukannya data
fiskal yang tidak dilaporkan oleh Wajib Pajak. Wajib pajak dengan kemauan
sendiri

dapat

membentulkan

SPT

yang

t e la h

disampaikan

dengan

menyampaikan pernyataan tertulis, dengan syarat DJP belum melakukan
tindakan pemeriksaan (KUP Pasal 8 ayat 1). WPOP-PT perlu melakukan
koreksi terhadap pengisian SPT yang dibuat disesuaikan dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku dan sesuai keadaan yang sebenarnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut: Apakah pengisian SPT Tahunan Pajak Penghasilan
yang dilakukan oleh WPOP-PT Tahun Pajak 2011 sudah benar, lengkap, dan
jelas serta ditandatangani sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan yang berlaku?
C. Tujuan Penelitian
Memberikan penilaian pada pengisian SPT yang dilakukan oleh WPOPPT sudah sesuai atau belum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan yang berlaku.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian:
1. Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu (WPOP-PT)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan koreksi kepada
WPOP-PT agar dapat mengerti cara pengisian, memahami ketentuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, dan melaporkan
SPT PPh Tahunan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
2. Mahasiswa Akuntansi Perpajakan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipraktekkan cara pengisian SPT
dengan benar, jelas, lengkap dan ditandatangani sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dalam matakuliah
akuntansi perpajakan.
3. Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pembelajaran
cara menangani permasalahan mengenai kesalahan pengisian SPT WPOPPT dan menambah pengetahuan lebih dalam dalam pengisian SPT dalam
teori maupun praktek secara langsung.
E. Sistematika Penulisan
Bab I:

Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II: Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas penulis dan sebagai dasar untuk mengadakan pembahasan.
Bab III: Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subyek dan obyek penelitian, jenis data, teknik pengumpulan
data, dan teknik analisi data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5
Bab IV: Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi uraian tentang profil perusahaan, karena adanya perjanjian
dirahasikannya data usaha maka gambaran usaha tidak ditampilkan.
Bab V: Analisi Data dan Pembahasan
Bab ini berisi deskripsi data, analisis data dan pembahasan yang
dievaluasi dengan menggunakan metode komparasi yang dijelaskan
dalam teknik analisi data.
Bab VI: Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil berdasarkan deskripsi
dan evaluasi data yang dilakukan oleh penulis dan memberikan
keterbatasan data mengenai penelitan serta, saran yang diharapkan
penting bagi perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pajak
1. Pengertian Pajak
Definisi atau pengertian pajak menurut Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2007: Pajak adalah kontribusi Wajib Pajak kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
Kutipan beberapa pengertian pajak yang dikemukakan para ahli
lainnya adalah sebagai berikut:
a. Pengertian pajak menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro,SH dalam buku
perpajakan (Mardiasmo, 2011:1) menyatakan Pajak adalah iuran
rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi)
yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum
b. Pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani
yang telah diterjemahkan oleh R. Santoso Brotodiharjo,SH dalam buku
Pengantar Ilmu Hukum Pajak (Waluyo, 2010: 2) menyatakan Pajak
adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang
oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan
6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7
tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan
yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan
pemerintah.
2. Fungsi pajak
Dalam buku perpajakan (Mardiasmo 2011:1) menjelaskan, ada 2
fungsi pajak yaitu:
a. Fungsi Budgetair
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya.
b. Fungsi mengatur (regulerend)
Pajak

sebagai

alat

unt uk

mengatur

a ta u

melaksanakan

kebijaksanaan pemerintah dalam berbagai sosial dan ekonomi.
3. Syarat pemungutan pajak.
Dalam buku perpajakan (Mardiasmo 2011:2) menjelaskan, agar
pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka
pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Pemungutan pajak harus adil (Syarat Keadilan)
Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, undangundang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam
perundang-undangan diantaranya mengenakan pajak secara umum dan
merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Sedangkan adil dalam pelaksanaannya yakni dengan memberikan hak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8
bagi Wajib Pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam
pembayaran dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan
Pajak.
b. Pemungutan pajak harus berdasarkan Undang-Undang (Syarat
Yuridis).
Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal
ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi
Negara maupun warganya.
c. Tidak menggangu perekonomian (Syarat Ekonomis)
Pemungutan tidak boleh menggangu kelancaran kegiatan produksi
m a upun

perdagangan,

sehingga

tidak

menimbulkan

kelesuan

perekonomian masyarakat.
d. Pemungutan pajak harus efisien (Syarat Finansiil)
Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat
ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya.
e. Sistem pemungutan pajak harus sederhana.
Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan
mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Syarat ini telah dipenuhi oleh undang-undang perpajakan yang baru.
4. Pengelompokan Pajak
Dalam buku perpajakan (Mardiasmo 2011:5) menjelaskan mengenai
pengelompokan pajak yang terbagi 3 yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9
a. Menurut golongannya.
1) Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib
Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang
l a i n.
Contoh: Pajak Penghasilan
2) Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai
b. Menurut sifatnya
1) Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.
Contoh: Pajak Penghasilan
2) Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah.
c. Menurut lembaga pemungutnya
1) Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara. Contoh: Pajak
Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai,

Pajak Penjualan atas

Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, dan Bea Materai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10
2) Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah daerah
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak
Daerah terdiri atas:
a) Pajak Propinsi, contoh: Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak
Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
b) Pajak Kabupaten/Kota, contoh: Pajak Hotel, Pajak Restoran,
dan Pajak Hiburan.
5. Sistem pemungutan pajak
Dalam buku perpajakan (Mardiasmo 2011:7) menjelaskan mengenai
system pemungutan pajak yang terbagi menjadi 3 yaitu:
a. Official Assessment System
Suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada
pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang
oleh Wajib Pajak. Ciri-cirinya:
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada
f i s kus .
2) Wajib Pajak bersifat pasif.
3) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh
f i s kus .
b. Self Assessment System.
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang
terutang. Ciri-cirinya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada
Wajib Pajak sendiri.
2) Wewenang pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor, dan
melaporkan sendiri pajak yang terutang.
3) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
c. With Holding System
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada
pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan)
untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
Ciri-cirinya yaitu, Wewenang mementukan besarnya pajak yang
terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan Wajib Pajak.
6. Pembukuan.
Buku Perpajakan Indonesia (Diana dan Lilis 2010:25) Pembukuan
adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan
dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan
keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak
tersebut. Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan

bebas

dan

Wajib

Pajak

badan

di

Indonesia

wajib

menyelenggarakan pembukuan.
Pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan
stelsel akrual atau stelsel kas. Prinsip taat asas adalah prinsip yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12
digunakan dalam metode pembukuan dengan tahun-tahun sebelumnya
untuk mencegah pergeseran laba atau rugi.
Pada dasarnya metode pembukuan yang dianut harus taat asas, yaitu
harus sama dengan tahun-tahun sebelumnya, misalnya dalam hal
penggunaan metode pengakuan penghasilan dan biaya (metode kas atau
akrual), metode penyusutan atkiva tetap, dan metode penilaian persediaan.
Namun, perubahan metode pembukuan masih dimungkinkan dengan
syarat telah mendapat persetujuan Direktur Jenderal Pajak (DJP).
Perubahan metode pembukuan harus diajukan kepada DJP sebelum
dimulainya tahun buku yang bersangkutan dengan menyampaikan alasan
yang logis dan dapat diterima serta akibat yang mungkin timbul dari
perubahan tersebut.
Perubahan metode pembukuan akan mengakibatkan perubahan dalam
prinsip taat asas yang dapat meliputi perubahan metode dari kas ke akrual
a ta u

sebaliknya

a ta u

perubahan

penggunaan

metode

pengakuan

penghasilan atau pengakuan biaya itu sendiri, misalnya dalam metode
pengakuan biaya yang berkenaan dengan penyusutan aktiva tetap dengan
menggunakan metode penyusutan tertentu.
B. Pajak Penghasilan
1. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh)
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun
2008 khusunya Pasal 1 mengatur, pengenaan Pajak Penghasilan terhadap
subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13
dalam tahun pajak. Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima
atau memperoleh penghasilan. Subjek pajak yang menerima atau
memperoleh penghasilan, dalam undang-undang ini disebut Wajib Pajak.
Wajib Pajak dikenai pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh
selama satu tahun pajak atau dapat pula dikenakan pajak untuk
penghasilan dalam bagian tahun pajak, apabila kewajiban subjektifnya
dimulai atau berakhir dalam tahun pajak.
2. Subjek Pajak
Dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008
khususnya Pasal 2 ayat (1) menjelaskan, yang menjadi subjek pajak
adalah:
a. Orang pribadi dan warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan
menggantikan yang berhak.
b. Badan.
c. Bentuk usaha tetap.
Bentuk usaha tetap merupakan subjek pajak yang perlakuan
perpajakannya dipersamakan dengan subjek pajak badan. Subjek pajak
dibedakan menjadi subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri.
Dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008
khususnya Pasal 2 ayat (3) menjelaskan, Subjek pajak dalam negeri
adalah:
a. orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang
berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14
dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang
dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat
untuk bertempat tinggal di Indonesia;
b. badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali
unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria:
1) pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan;
2) pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
3) penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah; dan
4) pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional
Negara.
c. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang
berhak.
Dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008
khusunya Pasal 2 ayat (4) menjelaskan, Subjek pajak luar negeri adalah:
a. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi
yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh
tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang
tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha
tetap di Indonesia; dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15
b. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi
yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh
tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang
tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang
dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak
dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha
tetap di Indonesia.
3. Objek Pajak
Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008, Pasal 4
ayat (1) menjelaskan, Objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap
tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib
Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang
dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib
Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.
a. Penghasilan yang termasuk Objek Pajak yang terdapat dalam Pasal 4
ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008,
terdiri dari:
1) penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa
yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan,
honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan
dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam UndangUndang ini
2) hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16
3) laba usaha
4) keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta
termasuk:
a) keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan,
persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau
penyertaan modal;
b) keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang saham,
sekutu, atau anggota yang diperoleh perseroan, persekutuan,
dan badan lainnya;
c) keuntungan
pemekaran,

karena

likuidasi,

pemecahan,

penggabungan,

pengambilalihan

peleburan,

us a ha ,

atau

reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apa pun;
d) keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan,
atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga
sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat dan badan
keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan,
koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan
kecil, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan
usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara
pihak-pihak yang bersangkutan; dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17
5) keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian atau
seluruh hak penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan,
atau permodalan dalam perusahaan pertambangan;
6) penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan
sebagai biaya dan pembayaran tambahan pengembalian pajak;
7) bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan
pengembalian utang;
8) dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen
dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian
sisa hasil usaha koperasi;
9) royalti atau imbalan atas penggunaan hak;
10) sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;
11) penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;
12) keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan
jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;
13) keuntungan selisih kurs mata uang asing;
14) selisih lebih karena penilaian kembali aktiva;
15) premi asuransi;
16) iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya
yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas;
17) tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum
dikenakan pajak;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18
18) penghasilan dari usaha berbasis syariah;
19) imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara
perpajakan; dan
20) surplus Bank Indonesia.
b. Penghasilan di bawah ini dapat dikenai pajak bersifat final yang
terdapat dalam Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Pajak Penghasilan
Nomor 36 Tahun 2008, terdiri dari:
1) penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga
obligasi dan surat utang negara, dan bunga simpanan yang
dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi;
2) penghasilan berupa hadiah undian;
3) penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi
derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan
saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan
pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura;
4) penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau
bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan
tanah dan/atau bangunan; dan
5) penghasilan tertentu lainnya, yang diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Pemerintah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19
c. Yang dikecualikan dari objek pajak yang terdapat dalam Pasal 4 ayat
(3) Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008, terdiri
dari:
1) bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan
amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan
oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat yang
berhak atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi
pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh
lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah
dan yang diterima oleh penerima sumbangan yang berhak, yang
ketentuannya

diatur

dengan

atau

berdasarkan

Peraturan

Pemerintah; dan
harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis
keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan,
badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang
menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang
tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau
penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan;
2) warisan;
3) harta

termasuk

setoran

tunai

yang

diterima

oleh

badan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b sebagai
pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20
4) penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa
yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/atau
kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah, kecuali yang
diberikan oleh bukan Wajib Pajak, Wajib Pajak yang dikenakan
pajak secara final atau Wajib Pajak yang menggunakan norma
penghitungan khusus (deemed profit) sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 15;
5) pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi
sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan,
asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa;
6) dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan
terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha
milik negara, atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal
pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di
Indonesia dengan syarat:
a) dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
b) bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan
usaha milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham
pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua
puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor;
7) iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya
telah disahkan Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi
kerja

maupun pegawai;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21
8) penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun
sebagaimana dimaksud pada huruf g, dalam bidang-bidang tertentu
yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan;
9) bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan
komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham,
persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang
unit penyertaan kontrak investasi kolektif;
10) di ha pus ;
11) penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal
ventura berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang
didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia,
dengan syarat badan pasangan usaha tersebut:
a) merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah, atau yang
menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; dan
b) sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia;
12) beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya
diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan;
13) sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba
yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian
dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi yang
membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22
dan

prasarana

kegiatan

pendidikan

dan/atau

penelitian

danpengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat)
tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut, yang ketentuannya
diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan; dan
14) bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu, yang ketentuannya
diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan.
4. Biaya-Biaya yang Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun
2008 dalam Pasal 6 ayat (1), besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib
Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan
penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapat, menagih, dan
memelihara penghasilan, termasuk:
a. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan
kegiatan usaha, antara lain:
1) biaya pembelian bahan;
2) biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji,
honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan
dalam bentuk uang;
3) bunga, sewa, dan royalti;
4) biaya perjalanan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23
5) biaya pengolahan limbah;
6) premi asuransi;
7) biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan;
8) biaya administrasi; dan
9) pajak kecuali Pajak Penghasilan;
b. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan
amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal 11A;
c. iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan;
d. kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan
digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan;
e. kerugian selisih kurs mata uang asing;
f.

biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di
Indonesia;

g. biaya beasiswa, magang, dan pelatihan;
h. piutang yang nyata-nya