Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta - USD Repository
EVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI PASIEN DIABETES
MELITUS KOMPLIKASI HIPERTENSI RAWAT INAP PERIODE 2005
RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan oleh:
Astri Meirinawati
NIM : 028114130
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sering kita tak dapat melihat jalan ALLAH , karena kita sulit percaya bahwa ada jalan. Kita sulit melihat jalan yang muncul dari percobaan.
Namun ALLAH mencari kita dan siap membuka jalan, hingga saat
kita tak tahu apa yang harus dilakukan, DIA menuntun kita.
Inilah Hasil dari segala perjuangan yang aku lakukan selama ini,
dengan segala kecemasan, kebuntuan, tekad, semangat dan cinta dari
orang orang dibelakangku yang selalu mendukung dalam setiap tahap
proses penyusunan skripsiku. Karya kecil ini kupersembahkan
teruntuk :
Tuhan YESUS KRISTUS atas jawaban doa-doaku
Bapak – Ibu atas dukungan cinta dan penyertaan selama ini
Nenekku yang mendoakan dan pemberi semangat
Adekku yosi yang mendukung dan penyemangat tiada henti.
INTISARI
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang disebabkan karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
kekurangan insulin baik absolut ataupun parsial dan dapat menimbulkan
komplikasi. Berdasarkan prevalensi di Indonesia komplikasi yang paling umum
terjadi adalah diabetes melitus dengan hipertensi. Penelitian ini termasuk jenis
penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif evaluatif
retrospektif Hasil yang diperoleh dari penatalaksanaan DM komplikasi hipertensidiperoleh data bahwa pasien yang paling banyak ditangani adalah pasien dengan
umur 55 – 64 tahun 11 kasus (36,67%). Penderita yang paling banyak umumnya
kaum wanita 19 kasus (63,33%), komplikasi penyerta yang paling banyak selain
hipertensi yaitu stroke 9 kasus (30%), penyakit penyerta dengan prosentase tinggi
yaitu pusing 8 kasus (26,67%), tahap hipertensi pasien masuk paling banyak
hipertensi stage II dengan prosentase 12 kasus (36,67 %) .Kelas terapi obat yang paling banyak digunakan adalah obat hormonal
berupa 29 kasus (96,67 %) dan obat kardiovaskuler 20 kasus (66,67 %).
Golongan obat yang paling banyak digunakan adalah sulfonilurea dan
penghambat ACE dengan prosentase sama yaitu sebanyak 21 kasus (70%). Jenis
obat yang paling banyak digunakan adalah kaptopril dengan jumlah 11 kasus
(36,67%).Dari hasil evaluasi Drugs Related Problem (DRP), terdapat 8 kasus
dengan rincian DRP 6 kasus pilihan obat tidak tepat, 2 kasus dosis terlalu rendah,
6 kasus efek samping obat, 1 kasus obat tanpa indikasi.Outcome therapy dari pasien DM komplikasi hipertensi diperoleh data
lama tinggal pasien paling banyak 4 – 6 hari dengan jumlah 14 kasus (46,67 %)
dengan keterangan bahwa 7 pulang dalam keadaan membaik. Pasien yang tekanan
darahnya berhasil diturunkan ≥ 130/ 80 mmHg adalah 14 kasus dari 30 kasusyang ada. Alasan pasien pulang adalah atas rekomendasi dokter Boleh Pulang
(BLPL) sebanyak 66,67%.Kata Kunci :Diabetes Melitus, Hipertensi, Drug Related Problem
ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) and hypertension is a common complication thatcauses cardiovascular disease. This non – experimental study was done with
retrospective descriptive design.The result showed that the patient distribution were 55-64 years old
(36.67%), women (63. 33%); hypertension at stage II (36. 67%); complication
other than hypertension was stroke (30%); and another disease headache
(26.67%).The highest frequency of drug class therapy; group; and type used by the
patient were hormonal drug 96. 67% and cardiovascular drug 66. 67%;
sulfonylurea 70% and ACEI 70%; captopril 36.67% respectively.Based on Drug Related Problems (DRP) evaluation,it was found that of 5
cases of inappropriate drug selection according to standard and 2 cases of dosage
too low.Length of Stay (LOS) of the patients was 4 -6 days (46. 67%). The
outcome theraphy during patient discharge from hospital was only 7 patient in
good condition and 14 patient reached the blood pressure ≤130/80mmHg.Key word :Diabetes Mellitus, Hypertension, Drug Related Problem
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi pada
Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode tahun 2005” ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi gelar Sarjana Farmasi di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima
kasih pada beberapa pihak yang telah memberi dukungan didalam penyelesaian
skripsi ini antaralain:
1. Ibu Rita Suhadi, M. Si., Apt. selaku Dekan dan dosen pembimbing utama
yang telah sabar membimbing, memberi dukungan, semangat, gagasan, dan kritik yang sangat berarti didalam proses penyusunan skripsi ini.Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Drs. Mulyono, Apt. selaku penguji yang telah banyak membantu dan
memberi dukungan yang sangat berarti bagi penulis.3. dr. Luciana Kuswibawati, M. Kes. selaku penguji yang telah banyak
membantu dan memberi dukungan yang sangat berarti bagi penulis.4. Direktur Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
5. Kepala beserta Staf Bagian Personalia Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
atas segala bantuan dan dukungannya.6. Kepala dan Staf Bagian Pelayanan Rekam medik Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta yang tekah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data
untuk penelitian ini.7. Seluruh pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang secara tidak langsung telah membantu dan mendukung penelitian ini.
8. Kedua orang tuaku Antonius Triyatno dan Supraptiwi atas segala cinta dan
perjuangan serta dukungan dalam setiap langkah hidupku.
9. Adekku Yosi Agung Kristanti yang mendukung dengan keceriaan dan
dukungan doa, bahkan segala usaha untuk membantuku selalu.10. Seluruh keluarga besarku terutama nenek yang menyayangiku dengan doa dan cintanya selama ini.
11. Temanku Astu atas persahabatan yang hebat selama ini. Rina, Nopie, Emma,
Torie, Depie atas keceriaan dan kenangan indah selama kuliah.12. Sahabat terbaikku Aning, Anggid, Fitri dan mbak rossie atas dukungan, kasih, dan semangat dalam tiap langkah kami.
13. UKM Basket Sanata Dharma dan UKF Basket Farmasi atas keceriaan, airmata
dan keringat kebahagiaan selama ini.14. Teman teman Concentio Choir atas segala keceriaan yang selalu menghibur dalam setiap latihan.
15. Teman teman Farmasi angkatan 2002 dan segenap mahasiswa fakultas Farmasi atas kenangan indah bersama kalian.
16. Dan semua teman yang terbaik aku pernah miliki atas doa, semangat serta
saudara yang telah membantu kelancaran pengerjaan skripsi ini.17. Laboran mas Parjiman, mas Wandi, pak musrifin, mas Sigit serta laboran lain yang begitu baik dan sabar membimbing kami selama praktikum.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, untuk itu
penulis menerima segala kritik dan saran yang dapat membangun penelitian ini .
Penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi banyak pihak.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………..……………………….i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…….....………………….….…iiHALAMAN PENGESAHAN………………………………….……..…………iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………..……………..………….iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………..……………………...….v
INTISARI………………………………………..……….....………….…………vi
ABSTRACT………………………………………..…….........……….………...vii
KATA PENGANTAR……………………………..…………........……..……..viii
DAFTAR ISI………………………………………….....…………….……….....x
DAFTAR TABEL...……………………………......…………...….......………...xii
DAFTAGAMBAR………………...……………………..…………...................xiv
DAFTAR LAMPIRAN……………………..…………………………….….......xv
BAB. I PENGANTAR............................................................................................1
A. Latar belakang………………………………………...……………….............1
1. Permasalahan………………………......…………………………………..4 2.
Keaslian penelitian……………….……………….....…………………….4
3. Manfaat penelitian…………......…………………………………………..5
a. Manfaat Teoritis...............................................................................5
b. Manfaat Praktis................................................................................6
B. Tujuan Penelitian...............................................................................................6
1. Umum………..……………………………………………………6 2.
3. Diagnosis………………………...……………………………….13 4.
Definisi Operasional……………………….…………………..……..…..23 C.
A. Jenis Rancangan Penelitian........................................................................23 B.
D. Keterangan Empiris…………………….………......……………...……..22
BAB. III METODOLOGI PENELITIAN…………………………...………..23
C. DRP (Drug Related Problem)…………………….…...…………………21
Penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi………...…………...14
5. Prognosis………………………...……………………………….13 6.
Patogenesis……………………...………………………………..13
2. Klasifikasi………………………..……………………………....11
Khusus………………………………………...…………………...6
BAB. II PENELAHAN PUSTAKA......................................................................7
A.Definisi…………………………...……………………………....10
B. Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi………………………………...10 1.
Prognosis……………………...………………………………….10
4. Patogenesis………………...……………………………..………..9 5.
Klasifikasi……………………………..…………………………..8 3. Diagnosis………………………………...………………………...9
1. Definisi………………………………….......……………………..7 2.
Diabetes Melitus...........................................................................................7
Subjek Penelitian........................................................................................25 D. Instrumen Penelitian ………………………………....……...……...……26
E.
Jenis Kelamin...............................................................................31 c. Komplikasi Penyerta…………………….………...……...…….32 d.
D. Outcome therapy……………………………………………...…...……53
2. Golongan Obat.............................................................................35 C. Evaluasi DRP……………………….…………………………..……….46
Kelas Terapi……………..……………………………….....…...34
B. Profil Obat..................................................................................................34 1.
e. Tekanan Darah Masuk ……………………………………...…33
Penyakit Penyerta …………………………..………..…..…….32
a. Prosentase Umur…………..…………………..…………..……30 b.
Lokasi Penelitian ……………………………...…..….…......…………...26 F. Tata Cara Penelitian...................................................................................26
A. Gambaran Umum………………………….……………………..…..…..30
BAB . IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………30
Proses Pengolahan Data…………..…………………...27 3. Tahap Penyelesaian Data………………………………..……….28 G. Kesulitan penelitian…………….………..……..………………..…..…..28 H. Analisis Hasil.............................................................................................28
Proses Pengumpulan Data………….…..………………27 c.
a. Proses Penelusuran Data………………………..……...27 b.
Tahap Pengambilan Data………………………………..……….27
1. Tahap Perencanaan………….…………..……………………….26 2.
E. Rangkuman Pembahasan………………...…………………………….55
BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................58
A.Kesimpulan………………………………………………….……..……..58
B. Saran……………………………………………………………..…..……59
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………....……60
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………….....….………...63
BIOGRAFI PENULIS……………………………………….....……...………...97
DAFTAR TABEL
Tabel I. American Diabetes Standart for Glikemic Control in Diabetes
Melitus..............................................................................................9 Tabel II. Klasifikasi Tekanan Darah Dewasa (lebih dari 18 Tahun) Menurut JNC II…………………………………………………………14 Tabel III. Patogenesis Mekanisme Potensial………………………………16 TabelIV. Klasifikasi Insulin secara Sub- Kutan Berdasar Lama Kerja….....…..................................................................................12
Tabel V. Prosentase Penggunaan Obat Hormonal Pasien DM Komplikasi
Hipertensi di RSPR Tahun 2005……..........................................36 TabelVI. Prosentase Penggunaan Obat Kardiovaskuler Pasien DM Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005.................................39 Tabel VII. Prosentase Penggunaan Obat Depresan Sistem Syaraf Pusat Pasien DM Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005…………..........40
Tabel VIII. Prosentase Penggunaan Obat Saluran Cerna Pasien DM
Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005.................................41 TabelIX. Prosentase Penggunaan Obat Saluran Nafas Pasien DM Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005..…...........................42
Tabel X. Prosentase Penggunaan Obat Analgesik Pasien DM Komplikasi
Hipertens di RSPR Tahun 2005……..….......................................42Tabel XI. Prosentase Penggunaan Obat Antibiotik Pasien DM Komplikasi
Hipertens di RSPR Tahun 2005…..…..........................................43
Tabel XII. Prosentase Penggunaan Obat Gizi Dan Darah Pasien DM
Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005.................................44Tabel XIII. Prosentase Penggunaan Obat Antiradang, Reumatik Dan Encok
Pasien DM Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005………...45 TabelXIV. Prosentase Penggunaan Obat lain Pasien DM Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005………….....................................45
Tabel XV. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005
Kasus1…...…………………………...…..………………………46 Tabel XVI. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005 Kasus 2………........…………………………….......................…47 Tabel XVII. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005Kasus 3……...…...…………...……………………………..……48
Tabel XVIII. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005Kasus 4…………….....………………………….........………….49
Tabel XIX. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005 Kasus 5….............…………………………........………………..50 Tabel XX. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005 Kasus 6...………....…...………………...………………………..51 Tabel XXI. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005 Kasus 7..….....…………………………………………….......….52Tabel XXII. Lama Tinggal Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005......53
Tabel XXIII. Prosentase Tekanan Darah Pasien DM Keluar Komplikasi Hipertensi Tahun 2005………….......……………....……………54
Tabel XXIV. Ringkasan DRP( Drug Related Problem)………………………..56
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mekanisme dan Sasaran Obat Antihipertensi : ACEI, ARBs, β- blocker ….......................................................................…………...17Gambar 2. Mekanisme dan Sasaran Obat Antidiabetika Oral…………………20
Gambar 3. Diagram Prosentase Kelompok Umur Penderita DM komplikasi Hipertensi……………………………..……………………………30 Gambar 4. Diagram Prosentase Jenis Kelamin Pasien DM komplikasi Hipertensi..........................................................................................31 Gambar 5. Diagram Prosentase Komplikasi Penyerta Pasien DM komplikasi Hipertensi…………………………...……………………………..32 Gambar 6. Diagram Prosentase Penyakit penyerta Pasien DM komplikasi Hipertensi…………………………………………..…………...…33 Gambar 7. Diagram Prosentase Tekanan Darah Pasien DM komplikasi Hipertensi…………………………………………………..…...….34
Gambar 8. Diagram Kelas Terapi Obat Pasien DM Komplikasi Hipertensi......35
Gambar 9. Diagram Prosentase Outcome Pasien DM komplikasi Hipertensi....55
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Pasien Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005….……………………..……..63Lampiran 2. Daftar Obat Terapi Pasien Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi di
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005………..………..90BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) klinis adalah suatu sindrom gangguan metabolisme
dengan hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi
sekresi insulin atau berkurangnya efektivitas biologis dari insulin atau keduanya
(Karam and Forsham, 2000).Banyak faktor yang begitu mempengaruhi di dalam terjadinya gangguan
metabolisme tersebut. Faktor penyebab diabetes melitus sendiri dapat disebabkan
karena adanya kerusakan dalam sel β pankreas sehingga pankreas gagal dalammenghasilkan insulin atau yang lebih dikenal diabetes melitus tergantung insulin.
Faktor penyebab yang lain karena adanya kekurangan insulin ataupun terjadinya
resistensi reseptor insulin terhadap jaringan sehingga kadar glukosa darah tidak
dapat tersimpan dalam jaringan dan menumpuk dalam peredaran darah sehingga
kadar gula darah tinggi.Resistensi reseptor insulin sendiri disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain obesitas atau karena tidak terkontrolnya pola makan. Obesitas menyebabkan
ketidakpekaan terhadap insulin endogen, selain itu adiposit yang membesar, sel
hati dan otot polos yang kelebihan makanan dapat menolak deposisi glikogen dan
trigliserida tambahan dalam depot cadangannya.Diabetes melitus karena faktor di atas inilah yang dapat menimbulkan
berbagai komplikasi pada penyakit ini. Sebab insulin berpengaruh dalam banyak
organ dan berperan dalam penyimpanan berbagai hasil metabolisme kedalam
jaringan. Komplikasi umum diabetes melitus antaralain hiperlipidemia, retinopati,
neuropati, nefropati, hipertensi dan pada tahap akhir menyebabkan penyakit
kardiovaskuler. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah diabetes melitus
komplikasi hipertensi.Prevalensi hipertensi pada orang DM 1,5–3 kali dibanding orang tanpa
DM dalam kelompok umur yang sama. Diabetes melitus sendiri meningkatkan
faktor resiko terhadap penyakit koroner pada wanita 2 kali lebih besar dan pada
pria 4 kali lebih besar. Dalam suatu studi klinik menunjukkan orang dengan
diabetes melitus komplikasi hipertensi mempunyai peluang 2 kali lipat terhadap
penyakit kardiovaskuler daripada orang hipertensi tanpa adanya diabetes melitus
(Anonim, 2002).Hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah di atas 140/90mmHg
dalam komplikasi diabetes melitus mempengaruhi 20–60% dari sebagian besar
populasi pengidap DM (Anonim, 2002). Proses terjadinya DM komplikasi
hipertensi yaitu resistensi reseptor insulin dalam jaringan, adanya resistensi
tersebut maka glukosa darah hasil perubahan proses metabolisme dari makanan
yang dimakan tidak mampu masuk dalam sel baik sebagai energi ataupun
disimpan sebagai cadangan makanan. Glukosa tersebut tertimbun dalam ginjal
saat melebihi ambang batas ginjal terjadi proses diuresis osmotik dimana ginjal
mengeluarkan cairan berlebih melalui urin untuk mengurangi kadar glukosa darah
akibatnya dalam tubuh terjadi dehidrasi karena berkurangnya cairan ekstrasel,
maka untuk kompensasinya volume intrasel ditarik keluar sehingga cairan tubuh
berlebih dan terjadi hipertensi. Dalam jangka waktu yang lama pada penderita
diabetes melitus dapat terjadi kelainan pada pembuluh darah halus di ginjal,
ditemukan juga adanya penahanan air dan garam di ginjal yang merupakan faktor
lain terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi.Komplikasi DM dengan hipertensi ini mempunyai faktor resiko yang
tinggi mengingat bahwa hipertensi merupakan awal proses terjadinya penyakit
kardiovaskuler seperti penyakit jantung koroner, strok dan komplikasi DM
meliputi komplikasi mikrovaskuler seperti nefropati dan retinopati. Berdasar
penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa peningkatan resiko penyakit
kardiovaskuler seiring dengan peningkatan tekanan darah. Peningkatan 5 mmHg
pada tekanan sistol ataupun diastol dapat meningkatkan faktor resiko orang DM
terkena penyakit kardiovaskuler 20–30%. Penyakit kardiovaskuler merupakan
komplikasi yang terjadi pada DM dan penyumbang 86% kematian pada orang
DM (Anonim, 2002).Proses penatalaksanaan perlu dilakukan disertai proses evaluasi terhadap
terapi yang diberikan melalui evaluasi Drug Related Problems (DRP) dengan
dibandingkan dengan suatu standar atau guideline pada proses evaluasi tersebut.
Dengan proses evaluasi diharapkan dapat memilih terapi yang tepat terhadap
kondisi masing masing pasien meliputi komplikasi serta penyakit penyerta yang
terjadi. Pentingnya penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi diharapkan mampu
mencegah terjadinya komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler yang terjadi
pada gejala lanjutan DM.Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih yang berlokasi di
jalan Cik Dik Tiro no. 39 Yogyakarta, mengingat bahwa rumah sakit ini termasuk
salah satu rumah sakit besar di Yogyakarta dengan data kasus DM komplikasi
hipertensi memenuhi untuk melakukan sebuah penelitian. Data diperoleh dari
rekam medis pasien rawat inap diabetes melitus komplikasi hipertensi. Pemilihanpasien rawat inap mengingat proses terapi yang dilakukan lebih terkontrol serta
hasil yang dicapai teramati dalam waktu yang relatif cepat untuk menggambarkan kemajuan terapi.B. Permasalahan
Berikut adalah permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini :
1. Seperti apakah profil pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi meliputiumur, jenis kelamin, komplikasi, penyakit penyerta, tahap hipertensi pasien
saat masuk di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta ?
2. Seperti apakah profil peresepan obat yang digunakan untuk pasien diabetes
melitus komplikasi hipertensi meliputi kelas terapi, golongan obat, jenis obat?
3. Seperti apakah kasus DRP yang mungkin terjadi selama penatalaksanaan terapi DM komplikasi hipertensi ?
4. Seperti apakah kondisi saat pasien keluar dari RSPR meliputi lama tinggal, tekanan darah saat keluar RS dan alasan pasien keluar RS?
C. Keaslian Penelitian
Sejauh yang diketahui penulis penelitian berjudul “Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi pada pasien rawat Inap
tahun 2005“ belum pernah dilakukan. Namun penelitian sejenis yang lebih
berfokus pada DM telah banyak dilakukan. Penelitian yang telah dilakukan antara lain :1. Pola Penggunaan Antidiabetika Oral bagi Pasien Diabetes Melitus Rawat Jalan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta (Periode Januari-Desember 1998) oleh Nadeak pada tahun 2000.
2. Pola Penggunaan Antidiabetika Oral untuk Penderita Diabetes Melitus Usia Lanjut di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Januari-Juni 1997oleh Ule pada tahun 2000.
3. Gambaran Peresepan Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-2 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2001-2002” oleh Triastuti pada tahun 2004.
Penelitian ini berbeda dengan sebelumnya dalam hal jenis komplikasi diabetes melitus, tahun pelaksanaan pengambilan data pasien dan DRP. Tujuan dari penelitian mengetahui profil pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi, pemilihan obat, melihat DRP dan hasil terapi obat tersebut bagi pasien. Fokus dari penelitian ini adalah pemilihan dan penggunaan obat serta mengetahui DRP dari masing masing penatalaksanaan terapi dan hasil terapi yang diperoleh (outcome
. therapy)
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi dalam mengembangkan konsep pelayanan farmasi klinik khususnya pada pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi di rumah sakit.
2. Manfaat praktis
a. Data yang diperoleh dapat memberikan gambaran peresepan obat yang tepat
untuk diabetes melitus komplikasi hipertensi.
b. Dapat memberikan saran bagi farmasis dalam penatalaksanaan komplikasi.
E.Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan mengetahui profil obat bagi pasien DM komplikasi
hipertensi dan melihat hasil terapi pada pasien rawat inap Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta tahun 2005.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melihat profil pasien meliputi, umur, jenis kelamin, komplikasi,
penyakit penyerta, tahap hipertensi pasien masuk tahun 2005.
b. Mengetahui profil peresepan obat yang digunakan untuk diabetes melitus
komplikasi hipertensi meliputi kelas terapi, golongan obat, dan jenis obat.
c. Dapat melihat DRP yang terjadi selama proses terapi meliputi indikasi tidak
mendapat obat, salah pilihan obat, dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi, gagal menerima obat, efek samping obat, dan obat tanpa indikasi.
d. Mengetahui outcome dari penatalaksanaan terapi DM komplikasi hipertensi
meliputi lama tinggal, tekanan darah saat keluar dan alasan keluar.BAB II PENELAHAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus
1. Definisi
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit akibat gangguan
metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi akibat kurangnya insulin yang
disekresi, kerja insulin ataupun keduanya (Genauth, 2003).Insulin merupakan hormon penting dalam pankreas, yang dihasilkan oleh sel
β dari pulau Langerhans. Pankreas Insulin merupakan anabolik hormon yang
berperanan dalam proses metabolisme karbohidrat, lemak dan asam amino
(Triplitt, Reasner, dan Isley, 2005).
Fungsi utama dari insulin adalah memudahkan penyimpanan zat gizi. Efek
insulin pada jaringan utama yaitu hati, otot, dan jaringan lemak. Insulin dalam
jaringan tersebut berfungsi membantu sintesis, penyimpanan glikogen dan
mencegah pemecahannya. Bila terjadi kekurangan ataupun kerusakan insulin
maka glikogen tidak bisa masuk dalam jaringan dan menumpuk diperedaran darah
terjadi hiperglikemia yang pada akhirnya terjadi diabetes melitus (Karam and
Forsham, 2000).2 . Klasifikasi Klasifikasi diabetes melitus berdasarkan etiologinya dapat dilihat seperti dibawah ini : a. DM tipe 1 ( Diabetes Melitus Tergantung Insulin) Diabetes tipe ini mengalami suatu bentuk defisiensi insulin absolut akibat
rusaknya sel beta pankreas menyebabkan akumulasi glukosa dan asam lemak
dalam sirkulasi yang berlebihan dengan akibat hiperosmolalitas dan
hiperketonemia. Keparahan defisiensi insulin dan keakutan timbulnya keadaan
katabolik menentukan intensitas dari kelebihan osmotik dan keton (Karam and
Forsham, 2000).b. DM tipe 2 (Diabetes Melitus Tak Tergantung Insulin) Ini merupakan tipe DM yang tidak berkaitan dengan terjadinya kerusakan
pankreas tetapi lebih pada unsur ketidakpekaan jaringan terhadap insulin.
Sehingga pasien diabetes ini tidak bergantung kepada insulin eksogen untuk
hidupnya (Karam and Forsham, 2000).c. Diabetes melitus gestasional Gestasional DM pada wanita terutama pada masa kehamilan yang
diakibatkan adanya intoleransi glukosa pada kehamilan. Mengetahui gejala dari
awal memudahkan dalam penatalaksanaan serta mampu mencegah berkembang
menjadi penyakit DM (Triplitt et al, 2005).d. Tipe spesifik lain pada DM Tipe DM ini banyak macamnya antaralain disebabkan karena terjadinya
beberapa gen yang mengalami mutasi sehingga mengakibatkan resistansi terhadap
insulin serta adanya gangguan pada reseptor insulin, gangguan genetik pada
fungsi sel beta, penyakit pada pankreas, infeksi bakteri, dan berbagai penyakit
kelainan genetik (Triplitt et al, 2005).3. Diagnosis
Diagnosis pada penyakit DM dapat diketahui dengan kadar glukosa lebih dari 200 mg/dl, dan gejala klasik seperti poliuria, polidipsia, turunnya berat badan meskipun nafsu makan normal ataupun cenderung meningkat, fatigue, dan penglihatan kabur, gejala tersebut terjadi dalam waktu kurang lebih 4–12 minggu. HbA C juga dapat untuk diagnosis kadar gula darah, hiperglikemi dapat
1
meningkatkan kadar HbA
1 C. HbA
1 C adalah suatu produk non–enzim yang dapat menggambarkan level gula dalam darah (Genauth, 2003).
Tabel I. American Diabetes Standard for glycemic control in Diabetes Melitus Biochemical Normal Goal Additional Action Index
Suggested Preprandial <110 80 - 120 <80 glucose level
>140 Bedtime <120 100 – 140 <100 glucose level
<160 HbA
1 C < 6 < 7 > 8 (Triplitt et al, 2005).
4. Patogenesis Patogenesis dari penyakit DM khususnya tipe 1 dan tipe 2 adalah
a. DM tipe 1 Diabetes melitus ini terjadi akibat adanya kerusakan pada sel beta pankreas yang mengakibatkan insulin tidak tersekresi sesuai kebutuhan bahkan sama sekali tidak terproduksi. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kerusakan ataupun kelainan pada sel beta pankreas antara lain: 1) faktor keturunan 2) kerusakan pada pankreas akibat penyakit ataupun virus
b. DM tipe
2
jaringan ataupun faktor lain yaitu tidak tercukupinya insulin yang diproduksi
akibat faktor cara makan dan gaya hidup yang tidak diatur. Faktor lain yang turut
diperhitungkan sebagai penyebab adanya resistensi reseptor insulin pada jaringan
2
yaitu obesitas dengan ditandai kenaikan BMI (Body Mass Index) dari 18 kg/m
2 sampai 38 kg/m (Triplitt et al, 2005).
5. Prognosis
Prognosis dari penyakit ini saat tidak diobati akan dapat menimbulkan
komplikasi baik makrovaskuler maupun mikrovaskuler yang cukup banyak terkait
dengan metabolik sindrom yang mengarah pada proses terjadinya penyakit
kardiovaskuler. Pemeriksaan kadar gula darah serta HbA1 C setidaknya dilakukan
minimal 2 kali dalam setahun untuk mewaspadai resiko DM (Triplitt et al, 2005).
B. Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi
1. Definisi
Hipertensi adalah suatu penyakit meningkatnya tekanan darah arteri yang
dapat membahayakan sistem organ dan mempunyai faktor resiko terhadap
penyakit kardiosvaskuler. Menurut JNC 7 tekanan darah normal dengan batas ≤ 120/80 mmHg dan terjadinya krisis hipertensi saat tekanan darah ≥ 180/120mmHg. Hipertensi tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan (Sassen
and Carter, 2005).Proses terjadinya DM komplikasi hipertensi adalah saat glukosa darah
naik dan tidak dapat memasuki sel maka glukosa tersebut akan masuk dalam
tubulus ginjal. Nilai ambang ginjal 180 mg/dl untuk timbulnya glukosa dalam