dewasa

  Allah telah memberikan saya beberapa kesempatan yang unik dalam hidup saya ini, dan saya akan selalu mengucap syukur atas itu semua. Saya juga memiliki berbagai kesempatan unik dalam hidup untuk mempelajari sejumlah pelajaran hidup. Saya punya kesempatan untuk mengatur orang (manajer), menjadi seorang atlit, menjadi Direktur Utama dari sebuah perusahaan, menjadi seorang Konselor Alkitab, dan menjadi seorang Gembala Sidang selama 34 tahun sekarang ini. Saya juga telah memiliki kesempatan berbicara kepada banyak kelompok yang berbeda, baik sebagai gembala sidang, sebagai Direktur dari Pelayanan For the Love of the Family, sebagai pemain Bisbol profesional, dan sebagai Penerbit dan Direktur Utama dari koran nasional yang bertumbuh paling cepat. Saya pernah berbicara kepada banyak jenis kelompok dari berbagai latar belakang. Saya juga pernah mengambil banyak kelas dan seminar tentang kepemimpinan selama tahun-tahun yang saya jalani, dan lulus dari suatu Akademi Kepemimpinan. Saya menerima penghargaan khusus dari Fakultas Jurnalisme sebuah universitas besar karena pekerjaan saya dalam bidang jurnalisme. Saya memiliki kesempatan untuk menulis buku, buku kecil, artikel, dan bahkan koran saya sendiri. Beberapa hal yang saya pelajari sungguh berharga, yang lainnya kurang berharga. Seorang teman saya menelpon saya waktu saya menerima gelar Doktor Theologi dan mengatakan,” Kamu sudah melakukan begitu banyak hal dalam hidup ini, kamu pasti sangat bersukacita.” Semakin saya memikirkan hal ini, saya berpikir bahwa hari ini saya mau menulis tentang pelajaran-pelajaran hidup mencoba untuk membagikan pelajaran-pelajaran yang saya peroleh ini (sebagiannya dengan harga mahal) kepada orang lain. Selain itu, banyak orang mengira bahwa gembala sidang mereka tidak memahami kehidupan mereka karena gembala tidak pernah bekerja di dunia “sekuler.” Namun, saya percaya bahwa Alkitab adalah buku yang praktis untuk kehidupan sehari-hari. Saya melayani Allah yang memiliki jawaban, tetapi saya tahu apa artinya untuk masuk kerja setiap hari dan untuk sukses dalam karir, dan mencoba untuk bekerja dengan orang lain. Pelajaran-pelajaran hidup ini berasal dari latar belakang saya yang beragam dan hal-hal yang saya pelajar, dan saya harap bermanfaat. Saya harap ini akan membantu orang Kristen dalam hidup mereka, bukan hanya dalam pekerjaan, tapi dalam hidup secara umum. Saya sendiri masih belajar sampai sekarang, dan ingin belajar!

1. Selalu Dahulukan Kristus dalam Hidupmu – Salah satu pelajaran besar yang

  saya dapatkan adalah untuk menjadikan prioritas Tuhan sebagai prioritas

  

saya. Jika tidak, berarti saya menambah banyak tekanan kepada hidup saya yang

  Allah tidak maksudkan bagi saya. Jadilah setia dalam hal-hal yang Allah

  

katakan, jadikan ketaatan kepada Firman Tuhan sebagai tujuan hidupmu,

  1 Samuel 15:22, “Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.” Dalam ilustrasi Saul, kita mengerti bahwa Allah benar-benar serius mengenai apa begitu setia, dan ketika kekurangsetiaan mereka di-ekspos (ketika terjadi masalah finansial, masalah kesehatan, pasangan hidup yang meninggalkan mereka, anak- anak yang bertumbuh tidak benar), mereka menjadi marah kepada Allah yang

  

menyingkapkan ketidaksetiaan mereka. Mereka juga menggunakan kepahitan

  dan amarah mereka tentang hal ini kepada orang lain dan hanya memparah masalah (Efesus 4:29-32). Setialah mendengarkan Firman Allah, membacanya, dan cepatlah menaatinya. Jadilah selalu setia untuk mendahulukan memberi kepada Allah, Maleakhi 3:8-10. Saya telah melihat begitu banyak orang yang tidak setia dalam memberi tetapi berharap Allah memberkati hidup mereka. Keuangan mereka kocar-kacir. Sebagai seorang percaya, kesaksian anda menjadi buruk jika masalah finansial anda tidak beres. Itu merusak kesaksian, mempersempit kesempatan yang bisa anda miliki, dan melukai pekerjaan Kristus. 1 Korintus 4:2, “Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.” Galatia 6:7-8, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan

  dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai

  kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.”