DOCRPIJM b1e0c646bc BAB VIIBab 7 KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN1

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

BAB 7
KETERPADUAN STRATEGI
PENGEMBANGAN

7.1. ARAHAN KAWASAN STRATEGIS RTRW KABUPATEN PASURUAN
Kawasan strategis dibedakan berdasarkan kewenangan pengelolaannya meliputi
Kawasan Strategi Nasional (KSN), Kawasan Strategi Provinsi (KSP) dan Kawasan Strategi
Kabupaten (KSK).
Untuk lebih jelasnya mengenai kewenangan pada tiap-tiap wilayah tersebut dapat
dilihat dibawah ini:
1.

Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan
karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan
negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau
lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia.
Penetapan Kawasan Strategi Nasional (KSN) menjadi kewenangan dan ditetapkan
oleh Pemerintah pusat berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.


2.

Kawasan strategis provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan
karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap
ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Penetapan Kawasan Strategis
Provinsi (KSP) menjadi kewenangan dan ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.

3.

Kawasan strategis kabupaten/kota adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan

karena

mempunyai

pengaruh


sangat

penting

dalam

lingkup

kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Penetapan
Kawasan Strategi Kabupaten (KSK) menjadi kewenangan dan ditetapkan oleh
Pemerintah Kabupaten berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–1

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

A. Ketentuan Umum Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kabupaten
Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan wilayah penataan ruangnya
diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten

terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Penentuan kawasan strategis
kabupaten lebih bersifat indikatif. Batasan fisik kawasan strategis kabupaten akan
ditetapkan lebih lanjut di dalam rencana tata ruang kawasan strategis.
Kawasan strategis kabupaten berfungsi:
1.

Mengembangkan,

melestarikan,

melindungi,

dan/atau

mengkoordinasikan

keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam
mendukung penataan ruang wilayah kota;
2.


Sebagai alokasi ruang untuk berbagi kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan
kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten yang dinilai mempunyai
pengaruh sangat penting terahadap wilayah kabupaten bersangkutan;

3.

Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak terakomodasi di dalam
rencana struktur dan rencana pola ruang;

4.

Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW kabupaten;
dan

5.

Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten.

Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan berdasarkan:
a.


Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;

b.

Nilai

strategi

dari

aspek-aspek

eksternalitas,

akuntabilitas,

dan

efisiensi


penanganan kawasan;
c.

Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan terhadap
tingkat kestrategian nilai ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan pada kawasan
yang akan ditetapkan;

d.

Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; dan

e.

Ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan dengan kriteria:
1). Memperhatikan faktor-faktor di dalam tatanan ruang wilayah kabupaten yang
memiliki kekhususan;
2). Memperhatikan kawasan strategi nasional dan kawasan strategis wilayah provinsi

yang ada di wilayah kabupate;
3). Dapat berhimpitan dengan kawasan strategis nasional, namun harus memiliki
kepentingan/kekhususan yang berbeda serta harus ada pembagian kewenangan
Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–2

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan
antara pemerintahan pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota yang jelas;
4). Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yaitu merupakan aglomerasi berbagai
kegiatan ekonomi yang memiliki:
a.

Potensi ekonomi cepat tumbuh;

b. Sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;
c.

Potensi ekspor;


d. Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;
e. Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
f.

Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan;

g.

Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka
mewujudkan ketahanan energi; atau

h. Kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal di dalam
wilayah kabupaten.
5). Merupakan kawasan budidaya maupun kawasan lindung yang memiliki nilai strategis
sosial budaya di wilayah kabupaten, antara lain kawasan yang merupakan:
a.

Tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;


b.

Prioritas peningkatan kualitas sosial budaya;

c.

Aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;

d.

Tempat perlindungan peninggalan budaya;

e.

Tempat yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial.

6). Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya
sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah kabupaten, antara lain
kawasan yang memiliki:
a.


Peruntukan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
berdasarkan lokasi sumber daya alam strategi, pengembangan antariksa;

b.

Sumber daya alam strategis;

c.

Fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa;

d.

Fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau

e.

Fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.


7). Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup, antara lain merupakan:
a.

Tempat perlindungan keanekaragaman hayati;

Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–3

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan
b. Kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau
fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi
dan/atau dilestarikan;
c.

Kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang
setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian;

d. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro;
e. Kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup;
f.

Kawasan rawan bencana alam; atau

g.

Kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai
dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.

8). Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai dengan
kepentingan pembangunan spasial wilayah kabupaten; dan
9). Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi dalam
rencana struktur ruang dan rencana pola ruang;
10). Mengikuti ketentuan pemetaan kawasan strategis.
Dengan demikian maka kawasan strategis kabupaten ditetapkan sesuai penjabaran,
sebagai berikut:

1. Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pertahanan Dan Keamanan
Kawasan strategis untuk kepentingan pertahanan dan keamanan yang ada di
Kabupaten Pasuruan adalah berupa kawasan militer, yang pengelolaannya tidak berada
di bawah kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan, tetapi Pemerintah Pusat
sesuai Peraturan Perundangan yang berlaku khususnya PP Nomor 26 Tahun 2008 Pasal
81.
Penetapan kawasan strategis untuk kepentingan pertahanan dan keamanan di
Kabupaten Pasuruan, didasarkan kepada penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN)
yang meliputi:
a.

Kawasan YONKAV VIII di Kecamatan Beji;

b. Kawasan penunjang fasilitas TNI – AL, STASCAR di Desa Gerongan, Kecamatan
Kraton;
c.

Kawasan TNI AU Raci di Kecamatan Rembang dan Kraton;

d. Kawasan BRIMOB Watukosek di Desa Watukosek, Kecamatan Gempol;
e. Kawasan Latihan Tembak di Kecamatan Gempol;
f.

Kawasan PUSLATPUR TNI-AL Kecamatan Lekok.

Selain itu, terdapat beberapa instalasi militer lain yang tidak berwujud kawasan,
diantaranya Kantor KODIM 0819, serta beberapa mess milik TNI di Kecamatan Prigen.
Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–4

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan
Selanjutnya dalam pola ruang wilayah Kabupaten Pasuruan, kawasan ini juga
dapat disebut sebagai kawasan khusus, karena memiliki karakter dan perlakuan bersifat
khusus/spesifik. Sifat khusus tersebut terkait dengan adanya kebutuhan untuk menjaga
kerahasiaan sebagian informasi untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara.

Gambar 7.1. Kawasan TNI AU RACI di Kecamatan Rembang &
Kraton, dan Kawasan Latihan Tembak di Kecamatan Gempol

Berdasarkan karakter dan kewenangan pengelolaan kawasan seperti yang telah
disebutkan maka pemanfaatan ruang sebagai fungsi lainnya dilakukan melalui koordinasi
dan

kesepakatan

bersama

antara

pemerintah

daerah/masyarakat

yang

akan

memanfaatkannya. Beberapa hal yang memungkinkan untuk dikembangkan, diantaranya
pemanfaatan lahan terbuka sebagai lahan pertanian, kerjasama penyediaan fasilitas
maupun prasarana kawasan, dan lain sebagainya.
Berdasarkan

sifat

yang

khusus

itu

pula,

maka

dalam

upaya

penanganan/pengelolaan di sekitar kawasan strategis pertahanan dan keamanan
Kabupaten Pasuruan dilakukan dengan cara:
a.

Membatasi antara lahan terbangun disekitar kawasan Hankam dengan kawasan
lainnya yang belum terbangun sehingga diperoleh batas yang jelas dalam
pengelolaannya;

b.

Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif didalam dan disekitar kawasan
strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan;

c.

Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di
sekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyangga yang memisahkan
kawasan strategis nasional dengan kawasan budidaya terbangun;

d.

Menetapkan kawasan Hankam pada kawasan yang saat ini merupakan kawasan bagi
kegiatan militer, namun secara khusus apabila diperlukan pengembangan atau
relokasi dapat dilakukan koordinasi antara Pemerintah

dengan Departemen

Pertahanan.
Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–5

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

2. Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
Penetapan kawasan strategis kabupaten untuk kepentingan pertumbuhan
ekonomi, meliputi pengembangan kawasan yang memiliki nilai strategis dan tingkat
pengembangan yang diprediksi dapat memacu perkembangan wilayah sekitarnya,
meliputi:


Kawasan Peruntukan Industri
Salah satu kawasan strategis untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi yang

dikembangkan dibawah kewenangan Kabupaten Pasuruan adalah Pengembangan
kawasan dengan peruntukan industri, baik kawasan industri seperti PIER, maupun
kawasan peruntukan industri yang tersebar proporsional di seluruh Wilayah Kabupaten
Pasuruan termasuk Kawasan Industri UMKM Meubel di Kecamatan Rejoso-Winongan.
Terkait dengan nilai strategis kawasan industri, maka pengembangannya
diarahkan sebagai berikut:
1.

Pemantapan kawasan industri eksisting melalui upaya mempertahankan kawasan
dan mendukung keberlanjutannya;

2.

Meningkatkan pelayanan sarana prasarana kepada kawasan dan kegiatan yang
sedang maupun diharapkan berkembang pada kawasan yang dimaksud;

3.

Melakukan akomodasi dan mengarahkan minat investor kepada kawasan-kawasan
peruntukan industri yang dikembangkan;

4.

Mengakomodasi dan mengupayakan kegiatan industri yang memiliki keterkaitan
dengan kegiatan lainnya di Kabupaten Pasuruan sebagai upaya meningkatkan gerak
roda perekonomian wilayah.

5.

Pengembangan

lebih

lanjut

terhadap

kawasan

industri

yang

ada

dengan

mempertimbangkan pengembangan kawasan sekitarnya serta keterkaitannya secara
regional.
6.

Perlu adanya pengendalian terhadap kawasan Industri, maupun kawasan dengan
peruntukan industri agar menjadi suatu kawasan yang terintegrasi agar dalam
pengembangannya

terkendali

dan

tertata

dengan

baik,

membentuk

suatu

keterhubungan yang bernilai positif bagi perkembangan wilayah pada sekitar
kawasan tersebut maupun bagi Wilayah Kabupaten Pasuruan (efek regional).

Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–6

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

Gambar 7.2. Kawasan Industri PIER di Kabupaten Pasuruan



Kawasan di Sekitar Interchange
Pengembangan kawasan di sekitar interchange yaitu Kawasan sekitar interchange

Gempol, Bangil, Pandaan, Rembang-Kraton, Purwodadi dan Grati.


Kawasan Agropolitan
Kawasan strategis untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi selanjutnya yaitu

kawasan agropolitan. Kawasan agropolitan merupakan sebuah sistem terkait kegiatan
agropolitan yang melibatkan berbagai kegiatan dan kawasan secara saling terkait.
Penetapan kawasan agropolitan di beberapa kecamatan diantaranya, kecamatan Tutur,
Pasrepan, Puspo, Tosari, Kejayan, dan Wonorejo dengan pusat collecting distribusi di
Pasrepan, serta terdapatnya keterdekatan/keterkaitan lokasi dengan interchange Grati
sebagai penghubung kawasan agropolitan.
Kawasan ini ditetapkan dengan pertimbangan kawasan tersebut memiliki potensi
yang cukup besar di bidang pertanian serta dapat mempengaruhi perkembangan
kawasan dan kegiatan lainnya baik di dalam kawasan maupun dalam konteks wilayah
Kabupaten Pasuruan.
Pengembangan

kawasan

agropolitan

tidak

terlepas

dari

struktur

dan

pengembangan wilayah Kabupaten Pasuruan serta skenario pengembangan wilayah
secara umum. Adapun pengembangan kawasan agropolitan sebagai sebuah kawasan
yang bersifat strategis diarahkan pada kawasan pusat kegiatan, yaitu di Kecamatan
Pasrepan. Terkait dengan hal tersebut, maka pengembangan kawasan agropolitan di
Kabupaten Pasuruan dapat digambarkan secara keruangan seperti pada gambar dibawah
ini.

Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–7

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

Gambar 7.3. Kawasan Strategis dengan Fungsi Pengembangan Kawasan Ekonomi
(Kawasan Agropolitan) di Kabupaten Pasuruan

Selanjutnya, upaya-upaya pengelolaan yang dapat dilakukan pada kawasan
agropolitan adalah:
1.

Pengembangan kegiatan agropolitan meliputi kawasan yang cukup luas dan memiliki
sistem pelayanan berjenjang, sehingga dalam kawasan yang termasuk dalam
pengembangan agropolitan juga dikembangkan sistem keterkaitan antara pusat
maupun sub pusat serta wilayah pendukungnya. Pengembangan struktur maupun
sistem pelayanan kegiatan agropolitan dilakukan secara terintegrasi dengan
pengembangan struktur ruang wilayah Kabupaten.

2.

Pengembangan dan penataan ruang kawasan pusat agropolitan beserta kegiatannya
dalam rangka menunjang kegiatan agropolitan yang dikembangkan;

3.

Pengembangan

kawasan

agropolitan

setidaknya

menyangkut

pengembangan

kegiatan pertanian secara luas, pengembangan agroindustri, agrobisnis dan
membuka peluang pengembangan agrowisata;

Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–8

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan
4.

Pengembangan dan penyediaan sarana dan

prasarana penunjang

Kawasan

agropolitan, diantaranya menyangkut tentang produksi, pemasaran, akses dan
pengairan, serta lainnya yang terkait;
5.

Pengembangan kawasan agropolitan juga memperhatikan kegiatan dan kawasan
lainnya sebagai satu kesatuan dalam pengembangan wilayah kabupaten.

Gambar 7.4.
Kawasan Strategis dengan Fungsi Pengembangan Kawasan Ekonomi, yang salah

Satunya Adalah Kawasan Agropolitan di Kabupaten Pasuruan


Kawasan Pendidikan Airlangga City
Kawasan pendidikan Airlangga City yang berada di Kecamatan Gempol,

Kabupaten Pasuruan merupakan kawasan berbasis pendidikan dan konservasi alam,
sebagai salah satu pemicu kawasan dan juga berfungsi pengendalian. Kegiatan
pendidikan yang akan dikembangkan di Airlangga City tersebut merupakan kegiatan
pendidikan tinggi berskala luas dan memiliki jangkauan pelayanan hingga tingkat
nasional.
Terkait dengan pengaruh yang sangat mungkin ditimbulkannya, sekaligus untuk
mengantisipasi perkembanganya, maka Kawasan pendidikan Airlangga City diarahkan
sebagai kawasan strategis Kabupaten Pasuruan dengan pengelolaan sebagai berikut:
1.

Pengembangan kawasan sekitar pengembangan Airlangga City dalam rangka
mendukung kegiatan utama di kawasan sekitarnya;

2.

Pengendalian kegiatan pada kawasan di sekitar Airlangga City dan kawasan yang
terdampak dari kegiatan utama terutama pada sepanjang akses utama dan kawasan
lindung;

3.

Pengembangan kegiatan-kegiatan yang dapat berjalan sinergi dengan kegiatan
pendidikan dengan tetap memperhatikan peruntukan ruang utama lindung dan
budidaya; dan

4.

Pengembangan sarana prasarana penunjang kegiatan yang dikembangkan di sekitar
kawasan Airlangga City.

Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–9

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan


Kawasan Pesisir
Pengembangan kawasan pesisir sebagai salah satu kawasan strategis yang

dikembangkan dengan upaya untuk memaksimalkan potensi perikanan lokal yang ada,
dan mengurangi kemiskinan serta konflik sosial.

3. Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam
dan/atau Teknologi Tinggi
Penetapan kawasan strategis untuk kepentingan pendayagunaan sumberdaya
alam dan/atau teknologi tinggi meliputi kawasan pengembangan Stasiun Pengamat
Dirgantara di Desa Watukosek Kecamatan Gempol, yang dimilik oleh LAPAN Indonesia,
serta Kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Grati di Kecamatan
Lekok. Kawasan strategis ini merupakan kawasan strategis propinsi yang kewenangannya
berada di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Upaya penanganan/pengelolaan di sekitar Kawasan strategis untuk kepentingan
pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi dilakukan dengan cara:
a.

Kawasan Pengembangan Stasiun Pengamat Dirgantara merupakan Kawasan Strategis
Nasional yang dikelola oleh LAPAN dan kewenangan pengelolaan berada pada
Pemerintah;

b.

Membatasi antara lahan terbangun disekitar kawasan strategis dengan kawasan
lainnya yang belum terbangun sehingga diperoleh batas yang jelas dalam
pengelolaannya;

c.

Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif disekitar kawasan strategis
nasional untuk menjaga fungsi pengembangan pendidikan dan penelitian yang
dikembangkan di dalam lokasi;

d.

Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di
sekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyangga yang memisahkan
kawasan strategis nasional dengan kawasan budidaya terbangun, dalam upaya untuk
melindungi asset negara tetapi juga mensinergikan kesinambungan antar kawasan
budidaya yang berbatasan.

Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Sosio-Budaya
Penetapan strategis kabupaten untuk kepentingan sosio-budaya meliputi:
a.

Kawasan Candi Jawi di Kecamatan Prigen;

b. Kawasan Candi Makutoromo di Kecamatan Purwosari;
c.

Kawasan Candi Sepilar di Kecamatan Purwodadi;

d. Kawasan Candi Watu Tetek Belahan di Kecamatan Gempol;
Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–10

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan
e. Kawasan Candi Gunung Gangsir di Kecamatan Beji;
f.

Kawasan Pertapaan Indrakila di Kecamatan Prigen;

g.

Kawasan Pertapaan Abiyoso di Kecamatan Purwosari;

h. Kawasan Makam Segoropuro di Kecamatan Rejoso;
i.

Kawasan Vulcano Park Gunung Bromo di Kecamatan Tutur, Tosari, Puspo dan
Lumbang;

j.

Kawasan Budaya Suku Tengger di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari; serta

k.

Kawasan Makam Mbah Semedi di Kecamatan Winongan.
Rencana pengembangan pada kawasan ini adalah dengan melakukan pengamanan

terhadap kawasan atau melindungi tempat serta ruang di sekitar bangunan bernilai
sejarah, situs purbakala dan kawasan dengan bentukan geologi tertentu dengan
membuat ketentuan-ketentuan yang perlu perhatian. Juga kawasan wisata terdapat
juga perencanaan kawasan strategisnya seperti yang terdapat di kawasan wisata
“Tretes”-Prigen, Taman Safari Indonesia II dan lainnya.
Rencana pengembangan kawasan sosio-budaya sekitar candi yaitu berupa zonasi
kawasan pengembangan di sekitar candi. Pembagian zonasi kawasan bertujuan untuk
menjaga nilai historis dan menjaga kelestarian dan kealamian candi dan benda-benda
bersejarah yang ada didalamnya.

Gambar 7.5.
Kawasan Candi
Zona kawasan sekitar candi terbagi atas 4 zona yaitu Kawasan Inti (bangunan
candi) yang tidak boleh dibangun; Buffer Zone berupa taman bunga, pagar tanaman/
pepohonan yang berfungsi meredam kebisingan dan aktivitas tinggi di sekitarnya yang
dapat merusak; ruang radius (bidang transisi) yaitu kawasan peralihan dengan kegiatan
luar yang lebih tinggi intensitasnya; serta pengembangan kawasan sekitar candi untuk
menunjang kegiatan pariwisata dan perekonomian, dapat berupa kegiatan perdagangan
dan jasa yang menjual hasil industri kerajinan, cinderamata dan makanan khas
Kabupaten Pasuruan dan berbagai bentuk pengembangan lainnya.
Kawasan Strategis Untuk Penyelamatan Lingkungan Hidup
Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–11

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan
Penetapan kawasan strategis kabupaten untuk kepentingan penyelamatan
lingkungan, meliputi Kawasan Pengendalian Air Bawah Tanah di Kecamatan Gempol, dan
Pandaan, serta Kawasan Resapan Air di Kecamatan Gempol, Prigen, Purwosari, Tutur,
Tosari, Puspo, Pasrepan, dan Kecamatan Lumbang.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup, antara lain adalah kawasan pelindungan dan pelestarian lingkungan hidup,
termasuk kawasan yang diakui sebagai warisan dunia, adapun kawasan pelindung dan
pelestarian lingkungan hidup adalah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru seluas 
5.553,6 Ha tersebar di Kecamatan Tutur, Tosari, Puspo dan Lumbang, kawasan ini
merupakan kawasan strategis nasional. Adapun arahan pengelolaan Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru, yaitu untuk menjamin keberhasilan pengelolaan Taman
Nasional, Pemerintah perlu melakukan koordinasi dengan masyarakat lokal lembaga
swadaya masyarakat (LSM), institusi penelitian, perangkat penegak hukum, maupun
sektor swasta di bawah naungan Departemen Kehutanan.
Kriteria Penetapan Kawasan Taman Nasional (TN) adalah sebagai berikut:
1.

Kawasan

yang

ditetapkan

mempunyai

luas

yang

cukup

untuk

menjamin

kelangsungan proses ekologis secara alami;
2.

Memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik berupa jenis tumbuhan maupun
satwa dan ekosistemnya serta gejala alam yang masih utuh dan alami;

3.

Memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh;

4.

Memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk dikembangkan sebagai pariwisata
alam;

5.

Merupakan kawasan yang dapat dibagi kedalam Zona Inti, Zona Pemanfaatan, Zona
Rimba dan Zona lain yang karena pertimbangan kepentingan rehabilitasi kawasan,
ketergantungan penduduk sekitar kawasan, dan dalam rangka mendukung upaya
pelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, dapat ditetapkan sebagai
zona tersendiri.
Kawasan taman nasional dikelola oleh pemerintah dan dikelola dengan upaya

pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya. Suatu
kawasan taman nasional dikelola berdasarkan satu rencana pengelolaan yang disusun
berdasarkan kajian aspek-aspek ekologi, teknis, ekonomis dan sosial budaya.
1.

Melakukan kerjasama dengan kabupaten yang menjadi bagian dari keberadaan
Taman nasional seperti Kabupaten Malang, Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang
dalam hal pengelolaan untuk menjaga kelestarian Taman Nasional.

2.

Menjaga dan melindungi flora dan fauna yang terdapat Taman Nasional.

Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–12

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan
3.

Mengusahakan kesejahteraan masyarakat lokal melalui pemanfaatan sumber daya
dari dalam Taman Nasional secara efektif dan berkelanjutan.

4.

Mengembangkan dan mengelola wisata alam secara berkelanjutan.

5.

Melakukan pemantauan habitat, serta mengembangkan rencana penelitian untuk
menjelaskan permasalahan-permasalahan kunci pengelolaan Taman Nasional.

6.

Mengembangkan fasilitas untuk pendidikan konservasi sumber daya alam dan
meningkatkan kesadaran mengenai masalah-masalah konservasi Taman Nasional.

7.

Menciptakan

suatu

sistem

pengelolaan

mandiri

dan

berkelanjutan

dengan

meningkatkan kemampuan masyarakat lokal dalam bidang pengelolaan, dan para
pihak (seperti masyarakat lokal dan sektor wisata) memberikan kontribusi yang
positif terhadap pengelolaan Taman Nasional.

Upaya penanganan/pengelolaan kawasan strategis kabupaten dilakukan dengan
cara:
a.

Dengan berkembangnya PIER dapat menjadi pendorong pertumbuhan wilayah di
Kabupaten Pasuruan;

b.

Dengan terdapat banyaknya situs-situs cagar budaya sehingga dapat dikembangkan
sebagai salah satu pariwisata, pendidikan dan penelitian sejarah, dengan didukung
oleh adanya penataan kawasan dan pengendalian kegiatan disekitarnya;

c.

Pada wilayah yang sebagian besar merupakan fungsi perlindungan kawasan akan
tetapi mempunyai potensi pengembangan untuk kegiatan lain, dapat tetap
dikembangkan untuk kegiatan yang memberikan nilai ekonomi lebih, yakni dengan
cara keterkaitan antar kegiatan, misalnya: pengembangan agrowisata di Kecamatan
Tosari, Kecamatan Prigen dan Kecamatan Tutur; serta

d.

Dengan pengembangan sistem perdesaan dan perkotaan serta infrastruktur yang
memadai diharapkan akan dapat mengurangi kawasan tertinggal.

Secara umum, persebaran kawasan strategis yang dimaksud dapat dilihat pada
Peta 7.1.

Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–13

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–14

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

7.2. Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD)
A. Visi
Visi Kabupaten Pasuruan : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pasuruan Yang
Lebih Maju, Mandiri, Dinamis dan Agamis, pemahaman atas pernyataan visi tersebut
mengandung makna terjalinnya sinergis dinamis antara masyarakat, Pemerintah
Kabupaten dan seluruh stakeholder’s dalam merealisasikan pembangunan Kabupaten
Pasuruan secara terpadu. Secara filosofinya visi tersebut dapat dijelaskan melalui
makna yang terkandung di dalamnya, yaitu :
1. Terwujudnya terkandung keinginan, upaya dan peran Pemerintah Daerah untuk
mengajak dan menjadikan masyarakat Kabupaten Pasuruan menjadi lebih maju,
mandiri, dinamis dan agamis.
2. Masyarakat adalah sejumlah masnusia dalam arti seluas-luasnya yang terikat oleh
suatu tradisi dan budaya yang mereka anggap sama.
3. Kabupaten Pasuruan adalah suatu entitas masyarakat hukum dengan segala potensi
dan sumber dayanya dalam suatu sistem pemerintah di wilayah tertentu.
4. Lebih Maju adalah suatu kondisi kehidupan masyarakat yang lebih baik dan lebih
meningkat dibandingkan dengan kondisi sebelumnya dalam segala aspek.
5. Mandiri

adalah

kondisi

kehidupan

individu

dan

masyarakat

yang

dapat

mengembangkan dirinya sendiri secara bebas dan merdeka.
6. Dinamis adalah kondisi kehidupan individu dan masyarakat yang adaptif terhadap
perkembangan global dan regioanl yang terjado serta antisipatif terhadap berbagai
ekses baik negatif maupun positif, yang mungkin akan muncul akibat dari perubahan
itu sendiri sehingga daerah dapat menempatkan diri dan berperan serta positif dan
sinergis dalam perekonomian global dan regional.
B. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata
bagi segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang
diterimanya. Adpaun Misi pemrintahan Kabupaten Pasuruan adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Mewujudkan Pemerintahan yang Demokratis, Berkeadilan dan Profesional yang
didukung oleh mantapnya sistem kelembagaan dan SDM aparat yang berkualitas;

Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–15

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan
3. Pemberdayaan ekonomi dengan mengoptimalkan potensi daerah;
4. Mengoptimalkan pola kemitraan antara Pemerintah, Swasta dan Masyarakat
dalam berbagai bidang;
5. Menciptakan stabilitas dalam pengembangan dunia usaha (menarik investor
untuk menanamkan investasinya di Kabupaten Pasuruan);
6. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis kompetensi di
lingkungan Pemerintah dan masyarakat;
7. Mensosialisasikan pembangunan politik yang sejalan dengan otonomi daerah;
8. Pembangunan wilayah melalui pendekatan lokal dan berwawasan lingkungan;
9. Peningkatan kualitas, pemerataan dan efesiensi pendidikan yang murah serta
peningkatan kesejahteraan pendidik;
10. Peningkatan kualitas dan askes pelayanan kesehatan masyarakat yang murah;
11. Pemberdayaan perempuan di semua sektor;
12. Peningkatan pembinaan dan pengembangan pemuda serta olah raga untuk
mencapai prestasi Nasional maupun Internasional;
13. Pelestarian nilai-nilai budaya loka;
Dari ke 13 misi diatas dapat dikategorikan secara ringkas menjadi tiga misi yaitu :
1. Mewujudkan pemerintahan yang demokratis, berkeadilan dan profesional yang
didukung oleh mantapnya sistem kelembagaan dan aparatur yang berkualitas
berdasarkan pengembangan ilmu pengetahuna dan teknologi yang berbasis
kompetensi, iman dan taqwa.
2. Pemberdayaan ekonomi masyarakat agar lebih maju, mandiri dan dinamis
dengan mengoptimalkan potensi daerah, pembangunan wilayah dan kemitraan
serta pemeliharaan stabilitas pengembangan dunia usaha.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui aksesibilitas dan kualitas
pelayanan

pendidikan,

kesehatan

dan

sosial

serta

pembinaan

pemuda,

pemberdayaan perempuan dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal.
C. Sasaran
Sasaran (objective) pembangunan daerah yang ingin dicapai Pemerintah
Kabupaten Pasuruan selama kurun waktu lima tahun sesuai dengan Visi dan Misi
dikelompokkan menurut urusan kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat
kepada daerah. Adapun Kelompok peningkatan penataan wilayah didalam RPJM
Kabupaten Pasuruan masuk dalam kelompok Terselenggaranya pemerintah dan fungsi
pelayanan publik yang prima secara profesional serta berlandaskan iman dan taqwa
dengan menetapkan sasaran urusan sebagai berikut :
Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–16

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan
1. Urusan Penataan Ruang
Urusan penataan ruang dilaksanakan untuk menjamin adanya pemanfaatan lahan
yang optimal di masyarakat. Oleh karena itu penyusunan tata ruang wilayah harus
dilakukan secara detail dan cermat sehingga setiap wilayah dapat memberikan
manfaat yang optimal bagi daerah.
Sasaran yang akan dicapai pada urusan penataan ruang adalah Meningkatkan
penataan kawasan daerah sesuai Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RUTRW).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, maka
tahun 2008 RTRW Kabupaten Pasuruan akan direvisi disesuaikan dengan sistem tata
ruang yang ada mengikuti dinamika perkembangan masyarakat dalam memanfaatkan
ruang. Dalam implementasinya, peraturan ini harus dikawal khususnya dalam hal
pemanfaatan ruang wilayah oleh masyarakat. Maka peran dari penyusunan RTRW
Kabupaten Pasuruan Tahun 2008 harus disertakan pola pemanfaatan ruang sesua
dengan muatan UU penataan ruang yang baru mencakup kawasan-kawasan strategis,
kawasan rinci.
2. Urusan Perencanaan Pembangunan
Urusan

perencanaaan

pembangunan

dalam

rangka

menyiapkan

dokumen

perencanaan daerah yang transparan, responsif, efesien, efektif, akuntabel,
partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan. Perencanaan daerah yang
dimaksud adalah perencanaan jangka panjang, menengah dan tahunan. Selain itu
untuk memperoleh kualitas perencanaan yang baik maka diperlukan proses
penelitian dan pengembangan terhadap hal-hal yang dianggap penting bagi daerah.
Sasaran yang hendak dicapai pada urusan perencanaan pembangunan adalah
Terwujudnya perencanaan pembangunan yang aspiratif, partisipatif, efesien dan
efektif.

Dengan adanya keterbatasan sumber daya daerah baik SDM maupun

keuangan maka perencanaan daerah harus disusun secara efektif yaitu dengan
berupaya untuk menyiapkan dokumen perencanaan yang baik sesuai dengan
kemampuan SDM dan keuangan yang ada.

7.3. Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung
Kabupaten Pasuruan belum memiliki perda BG

7.4. Arahan Rencana Induk Sistem
Kabupaten/Kota (RISPAM)

Penyediaan

Air

Minum

RISPAM TAHUN 2007

Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–17

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

7.5. Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)

7.6. Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
Kabupaten Pasuruan belum memiliki dokumen RTBL

7.7. Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan
Permukiman (RP2KP) Kabupaten/Kota

7.8. Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan
Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK)

7.9. Integrasi Strategi Pembangunan Kab/Kota dan Sektor

Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–18

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

Contents
7.1.

ARAHAN KAWASAN STRATEGIS RTRW KABUPATEN PASURUAN ............................ 1

7.2.

Ketentuan Umum Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kabupaten ................. 2

Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pertahanan Dan Keamanan ............................... 4
Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi ...................................... 6
5.2.1

Kawasan Peruntukan Industri ...................................................................... 6

5.2.2

Kawasan di Sekitar Interchange................................................................... 7

5.2.3

Kawasan Agropolitan ................................................................................... 7

5.2.4

Kawasan Pendidikan Airlangga City ............................................................. 9

5.2.5

Kawasan Pesisir ..........................................................................................10

Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan/atau
Teknologi Tinggi ...........................................................................................................10
Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Sosio-Budaya....................................................10
Kawasan Strategis Untuk Penyelamatan Lingkungan Hidup..........................................11

Dokumen RPI2JM Bid. PU/Keciptakaryaan Kab. Pasuruan , bab 7–19