H U B U N G A N K E PR IBA D IA N GURU DENG AN T IN G K A H LAKU KEAGAMAAN S I S W A KELAS V M IN M A NG G ARW ETAN G O D O N G GROBOGAN T A H U N PELA JA R A N 2 0 0 5 2 0 0 6

  

H U B U N G A N K E PR IB A D IA N GURU DENG AN

T IN G K A H LAKU KEAGAMAAN S I S W A KELAS V

M IN M A NG G ARW ETAN G O D O N G GROBOGAN

T A H U N PEL A JA R A N 2 0 0 5 / 2 0 0 6

  

SKRIPSI

OLEH :

S R I Y A T I

  

NIM : 11404057

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

2006

  

HUBUNGAN KEPRIBADIAN GURU DENGAN

TINGKAH LAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS V

MIN M ANGGAR WETAN GODONG GROBOGAN

TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006

  

Diajukan untuk M emenuhi Tugas dan Melengkapi

Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Dalam Ilmu Tarbiyah

  O LEH :

  

S R I Y A T I

NIM. 11404057

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2006

  

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )

SALATIGA

  

Jl. Stadion No. 03 Telp. 323433, 323706 Kode Pos 50721 Salatiga

PERSETUJUN PEMBIMBING

  Lamp : 1 ( satu ) Naskah Salatiga, 20 Agustus 2006 Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

  Kepada Yth. Ketua STAIN Di Salatiga Assalam u’alaikum Wr. Wb.

  Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa : Nama NIM

  Program Studi Judul

  SRIYATI

  11404057 Pendidikan Agama Islam ( P A I) HUBUNGAN KEPRIBADIAN GURU DENGAN TINGKAH LAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS V MIN MANGGAR WETAN GODONG GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006

  Untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah Skripsi Demikian untuk menjadikan periksa Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Pembimbing DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )

  S A L A T I G A

  JI. Stadion No. 03 Telp. 323433, 323706 Kode pos 50721 Saiatiga

PENGESAHAN SKRIPSI

  Judul Nama NIM Program Studi

  : HUBUNGAN KEPRIBADIAN GURU DENGAN TINGKAH LAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS V MIN MANGGARWETAN GODONG GROBOGAN TAHUN

  PELAJARAN 2005 / 2006 : SRIYATI : 11404057 : Pendidikan Agama Islam ( P A I)

  Salatiga, 27 Agustus 2006

  Dewan Penguji,

  Irs.Imam Sutomo.M.Ag N IP : 150216814

  Drs.Ahmad Sultoni.M.Pd NIP :150284602

  MOTTO ' t &

  X c vj j j

  “Sesungguhnya telah ada pada ( d ir i) Rosulullah itu suri tauladan yang baik ( yaitu ) bagi orang yang mengharap ( rahm at) Allah dan ( kedatangan ) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. ”

  ( QS. Al Ahzab : 21 )

  

PERSEMBAHAN

  Dengan segala kebahagiaan dan kerendahan hati, karya skripsi ini akan ku persembahkan sepenuhnya u n tu k :

  1. Ayah Bundaku tercinta yang tak henti - hentinya mengasuh, mendidik, merawat dan memberikan dorongan baik yang bersifat materiil maupun sprituil dengan tak terhingga dan tak bisa diberikan oleh siapapun, semoga dengan besarnya perjuangan beliau kemuliaan, kebahagiaan, dan kedamaian selalu menyertainya.

  2. Suami dan Anak - anaku yang tercinta yang senantiasa menyayangi, memanjakan dan selalu mendoakanku, semoga kesuksesan dan keberuntungan menjadi milik kita bersama.

  3. Kakak dan semua adik - adikku yang selalu mendoakan dan mendukungku hingga terselesainya skripsi ini. Semoga kita semua menjadi orang yang sukses dan mendapat ridho Allah SWT.

  4. Bapak H. NASAFI yang telah membimbingku dalam menyusun skripsi ini dengan penuh kesabaran, kecepatan dan ketepatan.

  5. Sahabatku Qomariyah yang menjadi teman keluh kesahku. Semoga persahabatan kita abadi.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik, Hidayah dan Inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN KEPRIBADIAN GURU

  DENGAN TINGKAH LAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS V MIN MANGGARWETAN GODONG GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2005 - 2006”.

  Sholawat dan Salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, Para Sahabat dan Umatnya. Amin.

  Dalam menyusun skripsi ini banyak sekali berbagai cobaan, godaan dan rintangan yang penulis hadapi, namun berkat bimbingan dan dorongan serta bantuan dari berbagai pihak skripsi ini dapat tersusun. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN SALATIGA

  2. Drs. H. Nasafi selaku pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

  3. Bapak Jumari, S.Ag selaku Kepala Sekolah MIN Manggarwetan dan siswa kelas V yang telah banyak membantu pelaksanaan penelitian.

  4. Suami tercinta dan anak - anakku yang selalu membahagiakan dan memanjakanku setiap waktu.

  5. Ayah bunda tercinta beserta kakak dan adik - adikku yang senantiasa memberikan doa restu serta dukungan baik secara materiil maupun spirituil terhadap keberhasilanku 6. Kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya skripsi ini.

  Atas kebaikan dan keikhlasan beliau, penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Semoga mendapat balasan yang berlipat ganda dari Alah SWT. mudah - mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin.

  Purwodadi, Agustus 2006

  SRIYATI

  

ABSTRAK

  Hubungan kepribadian guru dengan tingkah laku keagamaan siswa kelas V MIN Manggarwetan Godong Grobogan Tahun Pelajaran 2005-2206. Skripsi : Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, Agustus 2006.

  Kata kunci : Kepribadian guru dan tingkah laku keagamaan siswa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih dijumpai guru yang berkepribadian kurang baik yaitu tidak memperhatikan masalah moral, disiplin dan juga kurangnya memberikan motivasi terhadap siswa, sehingga mengakibatkan siswa tidak menjalankan tingkah laku keagamaan yang baik. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui hubungan kepribadian guru dengan tingkah laku keagamaan siswa kelas

  V MIN Manggarwetan Godong Grobogan. Penelitian ini menggunakan kwantitatif korelasi.

  Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulan data dengan menggunakan metode angket, observasi, dan dokumentasi. Dengan populasi kelas V MIN Manggarwetan Godong Grobogan yang beijumlah 30 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kepribadian guru kelas V MIN Manggarwetan Godong Grobogan dalam kategori baik; (2) Tingkah laku keagamaan siswa kelas V MIN Manggarwetan Godong Grobogan dalam kategori baik; (3) Ada hubungan yang signifikan antara kepribadian guru dan tingkah laku siswa kelas V MIN Manggarwetan Godong Grobogan dimana N=30 dengan taraf signifikansi 5% diperoleh r hitung = 0,647 > r table = 0.361. dengan demikian hipotesis yang berbunyi hubungan kepribadian guru dengan tingkah laku keagamaan siswa kelas V MIN Manggarwetan Godong Grobogan dapat diterima.

  

DAFTAR ISI

Halaman

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  2. Faktor - faktor yang mempengaruhi tingkah laku

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Guru merupakan suatu komponen manusia dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan.1 Dalam pengertian lain, guru juga dapat diartikan, semua orang yang pernah memberikan suatu ilmu atau kepandaian tertentu kepada seseorang atau kelompok o ra n g / Dari pengertian

  • pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa guru adalah siapapun orangnya yang dapat memberikan suatu pengetahuan, kemampuan ataupun keahlian terhadap seseorang. Posisi guru seringkah dipandang sebagai komponen penting dalam keberhasilan suatu proses belajar mengajar. Lebih dari itu, guru adalah seorang pembimbing yang diharapkan dapat menjadi figur teladan yang mampu memberikan contoh dan arahan terhadap tindakan yang terpuji. Dengan itu semua, maka secara langsung ataupun tidak, seorang guru harus mempunyai kepribadian yang benar - benar dapat dijadikan teladan bagi semua.

  1 Sardinian, AR, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Erlangga, Jkarta, Him 123 ■ M Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Remaja. Rosdakarya, Bandung, 1995 Him 138

  2 Kepribadian seorang guru sebagai suatu kebiasaan yang dimiliki dalam

  mengaktualisasikan pemahaman serta pengalaman - pengalaman yang ada, haruslah dapat memberikan warna tersendiri bahkan lebih dari itu, kepribadian seorang guru harus dapat dijadikan teladan dalam pengambilan tindakan serta tingkah laku dalam praktik kehidupan sehari - hari. Dalam konteks profesionalisme kepribadian seorang guru di tuntut benar - benar dapat memberikan nilai positif kepada anak didiknya. Dalam hal ini, kepribadian seorang guru haruslah dapat memberikan pengaruh positif bukan saja pada tingkah laku dalam kehidupan sehari - hari bahkan pada tingkah laku atau tingkat keagamaan anak didiknya tersebut. Realita yang ada, masih terdapat guru yang kurang bisa memposisikan dirinya sebagai seorang guru, sebagai orang yang seharusnya dapat dijadikan suritauladan oleh anak didik maupun masyarakat. Dari konteks inilah penulis ingin meneliti mengenai adanya hubungan kepribadian guru terhadap tingkah laku keagamaan siswa kelas V ( Lima ) MIN Godong Grobogan tahun pelajaran 2005 - 2006.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan . permasalahan penelitian sebagai b erik u t:

  1. Bagaimanakah kepribadian guru MIN Godong Grobogan tahun pelajaran 2005 - 2006 ?

  2. Bagaimanakah tingkah laku keagamaan siswa kelas V ( Lima ) MIN Godong Grobogan tahun pelajaran 2005 - 2006 ?

  3

  3. Adakah hubungan antara kepribadian guru dengan tingkah laku keagamaan siswa Kelas V ( Lima ) MIN Godong Grobogan tahun

  pelajaran 2005 - 2006 ? C. Tujuan Penelitian Agar dapat memberikan gambaran yang konkret dan arah yang jelas dalam pelaksanaan penelitian ini, maka rumusan tujuan penelitian yaitu :

  1. Mengetahui bagaimana tingkat kepribadian guru MIN Godong Grobogan tahun pelajaran 2005 - 2006

  2. Mengetahui sejauh mana tingkah laku keagamaan siswa kelas V ( Lima ) MIN Godong Grobogan tahun pelajaran 2005 - 2006

  3. Mengetahui sejauh mana hubungan antara kepribadian guru terhadap tingkah laku keagamaan siswa kelas V MIN Godong Grobogan tahun

  pelajaran 2005 - 2006 D. M anfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran yang jelas tentang ada tidaknya hubungan antara kepribadian guru terhadap tingkah laku keagamaan siswa kelas V ( Lima ) MIN Godong Grobogan tahun pelajaran 2005 - 2006. dari gambaran dan informasi tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritik maupun praktis yaitu :

  4

  1. Secara Teoretik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran serta pengembangan dalam kaitannya dengan kepribadian sebagai cerminan diri seseorang.

  2. Secara Praktik Apabila ternyata ada hubungan antara kepribadian guru terhadap tingkah laku keagamaan siswa, maka setidaknya penelitian ini akan menjadi acuan dan sarana intropeksi diri bagi para guru khususnya dalam pengembangan kepribadiannya sebagai cerminan dari seorang ftigur yang selalu dijadikan teladan bagi anak didiknya maupun masyarakat.

E. Hipotesis

  Dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai b erik u t:

  1. Hipotesis alternatif ( H a ) Adanya hubungan positif antara kepribadian guru dengan tingkah laku keagamaan siswa kelas V ( lima ) MIN Godong Grobogan tahun pelajaran 2005 - 2006.

  2. Hipotesis Nol ( Ho ) Tidak adanya hubungan antara kepribadian guru dengan tingkah laku keagamaan siswa kelas V ( lima ) MIN Godong Grobogan tahun pelajaran 2005 - 2006.

  5 F. M etode Penelitian

  1. Populasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan populasi sebagai subjek penelitian. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sehingga dapat dikatakan bahwa populasi adalah “semua individu untuk siapa kenyataan - kenyataan yang diperoleh dri sampel tersebut hendak digenerasikan’V Dalam hal ini populasi penelitian yang dimaksud adalah guru dan siswa kelas V ( lima ) MIN Godong Grobogan tahun pelajaran 2005 - 2006.

  2. Variabel Penelitian Penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu kepribadin guru sebagai variabel bebas dan tingkah laku keagamaan siswa kelas V ( lima ) MIN

  Godong Grobogan tahun pelajaran 2005 - 2006

  3. Definisi Operasional Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi yang keliru dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka fokus penelitian ini adalah sebagai berikut:

  a. Kepribadian Guru Kepribadian guru merupakan kebiasaan yang dimiliki oleh seorang guru sebagai bentuk tindakan dalam mengaktualisasikan segala bentuk pengetahuan, pemahaman, ide, sikap dan persepsi yang 3

3 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, Him 67

  6

  dimiliki. Definisi konsep dari kepribadian guru ini memiliki tiga komponen sebagai b erik u t:

  1. Moral

  2. Disiplin

  3. Motivasi

  b. Tingakh Laku Keagamaan siswan kelas V ( lima ) MIN Godong Kabupaten Grobogan

  Tingkah laku keagamaan adalah aktifitas yang merupakan suatu tanggapan atas kesadaran siswa kelas V ( lima ) MIN Godong Grobogan dalam menjalankan ajaran agamanya sebagai suatu tanggapan dan respon atas pengetahuan dan pemahaman yang didapatkannya.

  4. M etode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai b erik u t: a. Metode Angket

  Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atu hal - hal yang ia ketahui.* Angket disini digunakan sebagai metode pokok untuk memperoleh informasi tentang kepribadian guru dan tingkah laku keagamaan siswa kelas V ( lima ) MIN Godong Grobogan 4

4 Suharsimi Arikunto, Op. Cit. Him. 140

  7

  b. Metode Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematika fenomena yang diselidiki.5 Metode ini digunakan untuk mengamati gejala - gejala yang ada pada subjek penelitian

  c. Metode Dokumentasi Dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data berdasarkan fenomena - fenomena yang teijadi pada subjek penelitian.

  d. Interview ( W awancara) Metode interview digunakan untuk memperoleh data penunjang yang menguraikan gambaran sekilas mengenai kepribadian guru serta tingkah laku keagamaan siswa kelas V ( Lima ) MIN Godong Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2005 - 2006.

  5. Metode Analisa Data Data - data yang terkumpul dari hasil penelitian selanjutnya di olah dan dianalisis secara deskriptif dengan tehnik presentase untuk mengetahui frekuensi gejala yang muncul. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara varibel kepribadian guru dengan variabel tingkah laku siswa kelas V ( Lima ) MIN Godong Kabupaten Grobogan digunakan teknik / metode Statistik Product Moment.

  5 Sutrisno Hadi, Metodologi Research 2, Yayasan Penerbit Fak. Psikologi UGM, Yogyakarta 1981, Him 136

  8 G. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah dalam proses penelitian ini, maka penelitian ini disusun dalam lima bab dan secara sistematis, dimana masing - masing bab akan mempunyai keterkaitan yang akhirnya akan menghasilkan rumusan dari penelitian ini.

  Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai b erik u t:

  BAB L PENDAHULUAN

  Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah yang didalamnya juga memuat alasan pemilihan judul dan uraian tentang rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, landasan teoritik, hipotesis, metodelogi penelitian serta sistematika penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini disajikan landasan teori tentang kepribadian guru,

  pengertian kepribadian guru, aspek - aspek yang mempengaruhi kepribadian guru, hubungan kepribadian guru dengan ketentuan moral dan jenis - jenis kepribadian guru. Juga tentang masalah tingkah laku keagamaan siswa yang meliputi pengertian tingkah laku keagamaan siswa, faktor - faktor yang mempengaruhi tingkah laku keagamaan siswa dan perwujudan tingkah laku keagamaan.

BAB III. LAPORAN PENELITIAN Bab ini menyajikan data - data yang diperlukan dalam penelitian

  yaitu : tempat dan waktu penelitian, populasi penelitian serta penyajian data tentang kepribadian guru dan data tingkah laku

  9

  keagamaan siswa kelas V ( lima ) MIN Manggarwetan Godong Grobogan.

BAB IV. ANALISIS DATA Tahapan ini adalah proses penganalisaan dari data - data yang telah

  ada dengan menggunakan pengujian prasyarat analisis data, pengujian hipotesis dan penganlisaan tentang pokok permasalahan penelitian.

BAB V. KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP Merupakan akhir dari rangkaian penelitian yang berisikan kesimpulan dan saran - saran yang ada.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepribadian Guru

1. Pengertian Kepribadian Guru

  Kepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu secara khas,1 sehingga disini setiap individu manusia memiliki kepribadian yang khas, berbeda dengan individu lain

  Menurut George Kelly seperti yang dikutip oleh Samsi Haryanto kepribadian adalah cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman - pengalaman hidupnya.1

  2 Maksud kepribadian disini adalah adat kebiasaan atau gaya khusus yang dimiliki oleh setiap individu manusia untuk mengaktualisasikan segala apa khusus yang dimiliki oleh setiap individu manusia untuk mengaktualisasikan segala apa yang telah dialami dalam hidupnya, baik itu berupa pengetahauan, ketrampilan, ide, sikap dan juga persepsi yang dimilikinya tentang orang lain sedangkan menurut Sigmund Freud yang juga dikutip oleh Samsi Haryanto suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem, yakni id, ego dan super ego”.3 Tiga sistem tersebut yakni id, maksudnya adalah aspek biologis dan kepribadian manusia, inilah yang berhubungan dengan keadaan jasmani atau seringkah disebut sebagai faktor biologis. Aspek biologis ini

  1 Samsi Haryanto, Pengantar Teori Pengukuran Kepribadian, Surakarta, Sebelas Maret. Press, 1993, hal 1

  2 Ibid

  3 Ibid

  11

  tindakan - tindakannya akan bersifat primitif, impulsif, dan agresif. Ego maksudnya adalah aspek psikologis dari kepribadian manusia dan ini akan menjelma dalam fikiran, perasaan, pendirian dan intuisi, sehingga wujud tindakannya adalah cara - cara yang realitas dan rasional logis.

  Fikiran rasional logis disini memegang peranan terpenting. Lalu super - ego maksudnya adalah aspek sosiologis. Faktor ini berkaitan dengan tradisi - tradisi, adat istiadat, peraturan - peraturan dan sebagainya yang berlaku di masyarakat itu. Karena itu aspek ini berfungsi untuk menentukan apakah sesuatu itu susila atai tidak susila, pantas atau tidak pantas, benar atau salah dan selalu berpedoman dalam cara yang sesuai dengan moral masyarakat. Sehingga aspek ini akan mendorong seseorang untuk mengejar h a l - h a l yang moralis. Antara ketiga aspek tersebut ( id, ego, dan super ego ) masing - masing mempunyai sifat, prinsip kerja, sifat dan dinamika sendiri - sendiri, namun ketiganya saling berhubungan sehingga akan mempengaruhi terhadap tingkah laku manusia

  Berdasarkan atas pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah suatu organisasi atau susunan dari pada sifat - sifat dan aspek - aspek tingkah laku lainnya yang saling berhubungan didalam suatu individu yang menyebabkan individu berbuat dan bertindak seperti apa ayang ia lakukan dan menunjukkan adanya ciri - ciri yang khas yang dapat membedakan individu satu dengan individu yang lain

  Definisi tentang guru dapat diartikan dengan semua orang yang pernah memberikan suatu ilmu atau kepandaian tertentu kepada seseorang

  12

  atau sekelompok orang.4 Pada pengertian ini dijelaskan bahwa guru adalah siapapun orangnya yang telah memberikan kelebihannya baik berupa ilmu, pengalaman, ketrampilan o dan lain - lain kepada orang lain

  Sedangkan menurut Sardinian AR guru merupakan suatu komponen manusia dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan.5 D is ini guru dipandang sebagai pembibing dan pengarah pada manusia agar menjadi manusia yang profesional dihidangnya masing - masing, sehingga guru disini dituntut benar - benar memahami kepada anak didiknya agar tidak terjadi salah arah dalam membantu menjadi pribadi yang dewasa

  Guru juga dapat diartikan dengan tiap orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai kedewasaan.6 Disini guru atau pendidik dituntut untuk selalu sabar dan penuh dengan rasa cinta dan kasih sayang yang mendalam dalam mengasuh dan membimbing siswanya serta penuh tanggung jawab, sehingga terbentuklah pribadi anak yang susila, bertanggung jawab dan mendiri

  Dari berbagai pengertian tentang guru diatas dapat disimpulkan bahwa guru adalah seseorang yang penuh dengan tanggung jawab, penuh kesabaran, penuh dengan rasa kasih sayang yang mendalam, kreatif dan ikhlas mengarahkan dan membimbing siswanya untuk menjadi manusia

  4 M. Ngalim Purwanto. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Remaja Rosdakarya. Bandung : 1995, hal 138

  5 Sardinian AR, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Erlangga, Jakarta. 1987, hal 123

  

6 Sutari Imam Bamadib. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, FIP, IKIP, Yogyakarta, 1986, hal

  61

  13

  yang dewasa secara utuh sehingga dapat disimpulkan bahwa kepribadian guru adalah suatu totalitas dari sikap, sifat, persepsi dan ketrampilan yang telah teridentifikasi pada pemikirannya secara khas. Maka dari kepribadian guru dimaksudkan para siswa dapat menyerap sikap - sikap gurunya, merefleksikan perasaan — perasaannya, menyerap keyakinan - keyakinannya, meniru tingkah lakunya dan mengutip pernyataan - pernyataannya. Sehingga jika ini yang teijadi maka siswa akan mendapatkan moral, motivasi, disiplin, tingkah alaku keagamaan. Prestasi dan hasrat mengajar yang terus menerus, itu semuanya bersumber dari kepribadian guru. Kepribadian guru menurut Suryono Soekamto ( 1994 :

  167 ) adalah menunjukkan pada organisasi dari sikap - sikap seseorang untuk berbuat, mengetahui, berfikir dan merasakan secara khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan.7

  Sedangkan menurut Konsep Islam menurut Ibnu Maskawih di dalam kitabnya “Yahdzibul Ahlaq Wa Tathhirul A’raq” yang dikutip oleh M.A Fu’adi Sya’ban yaitu

7 Suryono Sukamto, Sosiologi suatu pengantar, Rajawali, Jakarta, 1004, hal 167

  14 Artinya : “Kepribadian itu ialah keadaan gerak jiw a mendorong kearah melakukan perbuatan dengan tidak menghajatkan f S

pikiran dan angan - angan ( renungan ).

  Disini guru mempunyai ego atau aspek psikologis dari kepribadian seorang guru dan ini akan menjelma dalam pikiran, perasaan, pendirian dan institusi, sehingga wujud tindakannya adalah cara - cara yang realistis dan rasional logis. Dengan demikian guru o akan bertindak sesuai dengan kenyataan yang masuk akal odengan tidak menghajatkan pikran dan renungan terlebih dahulu.

2. Aspek - aspek yang mempengaruhi kepribadian guru

  Aspek - aspek yang mempengaruhi kepribadian guru menurut Muhibbin Syah adalah :8

  9

  1. Aspek fleksibilitas kognitif

  2. Aspek keterbukaan psikologi Untuk lebih jelasnya kedua aspek tersebut akan diuraikan sebagai berikut in i: a) Fleksibilitas kognitif

  Menurut Nanan Sudjana bahwa aspek kognitif mengandung enam unsur, yaitu pengetahuan dan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi10

  

8 M. A Fuadi Sya’ban. A l Qur’an Membina Jiwa dan Moral Manusia seutuhnya, Menara Kudus,

1982, hal 56

9 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal 226

  15 Sehingga fleksibilitas kognitif dapat diartikan sebagai

  kemampuan berfikir secara cermat, efektif dan produktif yang diikuti dengan tindakan secara stimultan dan memadai dalam situasi tertentu.

  Kebalikannya adalah kekuatan rasa cipta yang ditandai dengan kelambanan berfikir dan bertindak dan tidak konsisten, sehingga hasilnya tidak produktif

  Guru yang fleksibel pada umumnya ditandai dengan mudahnya beradaptasi, ulet, penuh pengertian dan kritis, tetap memberikan saran dan motivasi yang konstruktif kepada siswa, serta dengan penuh ketulusan guru memahami latar belakang, kapasitas, m otif dan minat siswa dan akhirnya siswa itu mau menerima gurunya dengan tulus juga b) Keterbukaan psikologis

  Keterbukaan psikologis menurut Sumadi Suryabrata adalah sikap untuk mendapatkan keenakan dan menghindarkan diri dari ketidakenakan tetapi dalam bentuk dan cara yang sesuai dengan kondisi - kondisi dunia riil yang sesuai dengan nilai - nilai sosial.11

  Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keterbukaan psikologis adalah sebagai sikap yang bebas tanpa ada tekanan dari siapapun dalam rangka mengaktualisasikan pikiran, perasaan, pendirian dan intuisi kepada orang lain. Sikap ini dianggap penting bagi seorang guru agar sikapnya mendapatkan respon secara 1

  1

  1

  10 Nana Sujana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung 1999, hal 22

11 Sumadi Surya Brata, Psikologi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993, hal 104

  16

  wajar (positif ) sehingga seseorang akan dapat bersikap yang baik sewaktu di sekolah, sehingga suasana di sekolah akan menguntungkan siapapun yang erada didalamnya, lebih - lebih bagi seorang guru dalam interaksinya dengan siswa atau dengan lainnya, c) Kepribadian guru hubungannya dengan ketentuan moral

  Guru hendaknya menjadi suri tauladan yang baik sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam Al Q ur’an Surat Al Ahzab : 21 ditegaskan :

  / •

  4*

  Artinya : “Sesungguhnya pada diri Rasulolloh terdapat suri

  tauladan yang baik,J2

  Dengan demikian guru hendaknya dapat meneladani apa yang dilakukan oleh Rasulolloh SAW. Beliau sebelum menyampaikan sesuatu kepada orang lain, terlebih dahulu memulai dari diri sendiri. Di sini antara ucapan dan tindakan sehari - hari harus ada kesesuaian. Hal ini sebagaimana ditegaskan di dalam Al Qur’an Surat A sh -S h af: 2-3

12 Departemen Agama RI. A l Q ur’an dan terjemahannya, As Syifa, Semarang, 1989, hal 670

  17 Artinya : “Hai orang - orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian disisi Allah, bahwa kamu mengatakan apa -

apa yang tiada kamu kerjakan.,J3

  Maka wajib bagi kita seorang guru seperti yang sering difalsafahkan sebagai seorang yang digugu dan ditiru. Maksudnya dipercaya, dituruti ucapan - ucapannya dan ditiru atau dicontoh tingkah lakunya

  Hal senada dikemukakan Gerungan ( 1976 : 62 ) bahwa pengaruh guru terhadap siswanya sangatlah besar. Faktor - faktor imitasi, identifikasi, simpati dan sugesti, misalnya memegang peran penting dalam interaksi sosial.14 Jadi faktor - faktor tersebut akan sangat berpengaruh terhadap siswa. Misalnya faktor identifikasi dan imitasi dalam interaksi guru dengan siswa, sudah tentu ada sifat guru yang dikagumi siswa. Kemudian siswa itu akan meniru sifat guru tersebut. Demikian halnya dengan faktor simpati dan sugesti. Karena

  13 Ibid, hal 928

  14 Gerungan, Psikologi Sosial, Ersco, Bandung, 1967, hal 62 ada rasa suka terhadap sifat guru kemudian siswa itu akan tergerak hatinya untuk meniru sifat guru tersebut. Oleh karena itui guru haruslah mempunyai kepribadian yang baik. Dalam Rindang ( 2002 : 2 ) juga disebutkan bahwa Al Ghozali mengharuskan para guru untuk memiliki adab yang baik, karena anak

  Dalam hal ini guru harus mempunyai kepribadian baik, seperti halnya bersikap ramah, memberi teladan yang baik, jujur, disiplin, bijaksana, tanggung jaw ab, berakhlakul karimah. Itu semua harus muncul pada diri seorang guru karena adanya tuntutan moral. Dengan demikian seorang guru dapat melaksanakan tugasnya tidaklah mudah, karena untuk membimbing siswa guna mencapai kedewasaan, memiliki tanggung jaw ab terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Selain itu juga mempunyai tanggung jaw ab terhadap pencipta. Jadi dalam hal ini kepribadian seorang guru mempunyai tanggung jawab terhadap sesama manusia dan juga Tuhannya

  18

  • anak selalu melihat gurunya sebagai contoh atau cermin yang harus diikutinya. Mata para siswa akan selalu tertuju kepadanya dan telinga mereka selalu mendengarkan tentang dirinya. Oleh karena itu kepada setiap guru supaya memiliki moral yang baik, tinggi, luhur dan terpuji, seorang guru bukanlah hanya sekedar sebagai penyampai berita, perantara maupun pengoper nilai dan norma. Akan tetapi seorang guru adalah pendukung norma.

  19

  d) Jenis kepribadian guru Menurut Zakiah Daradjat bahwa kepribadian yang sesungguhnya adalah abstrak, sukar dilihat atau diketahui secara nyata, yang dapat diketahui adalah penampilan atau bekasnya dalam segala segi dan aspek kehidupan. Misalnya cara guru berbicara, bergaul, berpakaian, dalam menghadapi persoalan atau masalah, disiplin, tingkah laku atau moral, sikap guru terhadap agama dan lain

  • l a i n .15

  Sedangkan menurut Samsi Haryanto bahwa “Kepribadian meliputi watak, sifat, penyesuaian diri, minat, sikap dan motivasi” .16 Jadi jelaslah bahwa kepribadian itu merupakan suatu yang abstrak. Maksudnya tidak dapat dipandang dengan mata atau diketahui secara nyata. Namun dapat diketahui dengan penampilan yang dilakukan oleh guru dalam tingkah lakunya setiap hari.

  Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian guru itu dapat diketahui dalam penampilannya setiap hari yang m eliputi: cara berbicara, disiplin, motivasi dan tingkah laku atau moral. Jadi semua yang ditampilkan oleh guru dalam kehidupannya sehari - hari itu dapat dikatakan jenis - jenis kepribadian guru

  Adapun jenis - jenis kepribadian guru berdasarkan pendapat diatas ad alah :

  15 Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru, Bulan Bintang, jakarta, 1982, hal 16

  16 Samsi Haryanto, Op. Cit, hal 1

  20

  1. Moral

  2. Disiplin

  3. Motivasi

  4. Cara berbicara

  5. Cara bergaul

  6. Cara berpakaian

  7. Sifat

  8. Penyesuaian diri

  9. Minat

  10. Sikap

  11. Watak Dengan kepribadian tersebut diharapkan guru dapat menampilkan dengan baik, optimis, bijaksana, terpadu dan menyenangkan. Dengan demikian guru dapat memikat hati siswa - siswinya, akhirnya siswa - siswi tersebut mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh guru dan melaksanakan apa yang diperintahkan oleh guru

  Sebagaimana telah disebutkan didepan banyak sekali jenis - jenis kepribadian guru, tetapi disini hanya dibatasi pada masalah yang berhubungan dengan kepribadian guru kepada siswa,

  a. Moral Disebutkan di dalam Ditjen Lembaga Islam ( 1996 : 2 ) bahwa moral atau akhlak adalah baik buruk yang diterima umum

  21

  mengenai tutur kata, perbuatan, kewajiban dan sebagainya.17 Dengan demikian jelaslah bahwa tutur kata, perbuatan, kewajiban dan sebagainya yang ditampilkan oleh guru setiap hari terhadap masyarakat maupun siswa adalah merupakan moral dan akhlak. Bilamana yang ditampilkan baik, maka dinamakan mempunyai moral yang baik atau akhlakul karimah dan bilamana yang ditampilkan tidak baik maka dinamakan amoral atau akhlakul madzmumah

  Di zaman modem ini masih dijumpai guru yang bertutur kata atau berbicara pada siswa dengan seenaknya, juga masih dijumpai guru yang menunjukkan perbuatan - perbuatan yang kurang atau tidak baik serta masih dijumpai guru yang menyepelekan atau bahkan meninggalkan kewajibannya. Padahal dalam pandangan masyarakat guru difalsafahkan sebagai seorang yang digugu dan ditiru, artinya guru dengan segala tutur katanya, perbuatannya, gerak - geriknya dan tingkah lakuknya hams benar

  • benar menjadi contoh dan suri tauladan bagi siswa serta lingkungan masyarakat di sekitar

  Oleh karena itu seorang guru haruslah mempunyai moral yang baik, luhur dan terpuji. Hal tersebut akan dicontoh, ditim dan sekaligus akan dipraktekkan oleh siswa - siswanya

17 Departemen Agama, Aqidah Ahlak, Dirjen Bimbaga, Jakarta, 1996, hal 2

  22

  b. Disiplin M enurut Sri Ruspita Mumi disiplin adalah sikap hidup dan perbuatan seseorang yang menjunjung tinggi dan taat pada aturan - aturan atau norma - norma kehidupan. Dengan demikian disiplin akan menjadikan seseorang taat kepada aturan - aturan yang berlaku, tanpa menunda maupun mengingkarinya. Misalnya mengajar, berpakaian, beribadah pada waktunya dan lain - lain

  Oleh karena itu seorang guru hendaklah dapat memegang disiplin yang tinggi agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan sekaligus akan ditim oleh para siswanya

  c. Motivasi Motivasi sebagaimana tercantum di dalam Rindang ( 2002

  : 46 ) adalah dorongan seseorang terhadap orang lain untuk melakukan sesuatu hal.1

  8 dzikir dan lain - lain. Dengan demikian motivasi ini akan melatih pada seorang guru untuk tetap memperhatikan sepenuhnya kepada para siswanya terutama dalam masalah keagamanaan. Selanjutnya siswa terdorong untuk melakukan apa yang diucapkan oleh gurunya. Oleh karena itu motivasi ini perlu sekali diperhatikan oleh seorang guru agar siswa dapat terdorong untuk melaksanakan

  19 Contoh dorongan untuk belajar, sholat,

  18 Sri Puspita Mumi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Cempaka Putih, Solo, 1995, hal III

19 Departemen Agama, Rindang, Aneka Ilmu, Semarang, 2002, hal 46

  23

  hal - hal yang diucapkan oleh gurunya terutama dalam masalah yang berkaitan dengan keagamaan.

  Dari ketiga hal tersebut yaitu moral, disiplin dan motivasi hendaklah dipegang oleh guru. Dengan demikian para siswa akan melaksanakan apa yang dilakukan oleh guru, mendengar apa yang diucapkan oleh guru dan meniru apa yang dikeijakan oleh guru.

B. Tingkah Laku Keagamaan

  1. Pengertian tingkah laku keagamaan Tingkah laku merupakan aspek penting dalam kehidupan sehari - hari. Dalam agama islam telah diatur bagaiamana seseorang harus bertingkah laku, baik itu berhubungan dengan manusia maupun berhubungan dengan Khaliknya. Adapun tingkah laku menurut Hasan Langgulung adalah semua aktivitas yang dibuat oleh seseorang yang dapay disaksikan.20 Tingkah laku disini maksudnya setiap tanggapan atau reaksi dari seseorang yang tidak hanya mencakup reaksi - reaksi dan gerakan - gerakan fisik. Tetapi juga pernyataan - pernyataan verbal baik lisan maupun tertulis

  Sedangkan tingkah laku menurut Bimo Walgito adalah aktivitas yang ada pada individu yang tidak timbul dengan sendirinya, tetapi karena adanya stimulus eksternal maupun stimulus internal.21 Tingkah laku di sini mengandung arti semua reaksi atau respon yang timbul pada

  20 Hasan Lagulung, Teori-teori Kesehatan Moral, Pustaka Al Husna, Jakarta, 1986, hal 2

  21 Bimo Walgito, Psikologi Sosial, Andi pffset, Yogyakarta, hal 11

  24

  diri seseorang karena adanya stimulus, baik berupa internal maupun eksternal Dari pengertian - pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tingkah laku adalah suatu keadaan dalam diri manusia yang menggerakkan untuk bertindak dan menyertai manusia dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek dan terbentuk atas dasar pengalaman

  • pengalaman

  Sedangkan keagamaan menurut Poerwodarminto ( 1983 : 19 ) adalah sifat - sifat yang terdapat dalam agama atau segala asesuatu yang diperintahkan oleh agama. Yang dimaksud disini adalah tingkah laku atau aktivitas anak dalam melaksanakan sholat fardhu, puasa romdhon, perlakuan baik, berbakti kepada orang tua dan lain - lain.22

  Jadi tingkah laku keagamaan di sini menurut Mursal HM. Thaher adalah tingkah laku yang didasarkan atas kesadaran untuk menjalankan hal - hal yang diperintahkan oleh agama, misalnya sholat dan 'J'X sebagainya.

  Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkah laku keagamaan adalah kesadaran, kemauan, keikhlasan untuk menjalankan perintah agama. Perintah agama itu banyak sekali, diantaranya adalah sholat., berakhlak mulia, berbakti kepada orang tua, silaturrakhim, membaca Al Qur’an, berdo’a dan sebagainya

22 Purwodarminto, Op. Cit

  2 j

  Mursal HM Thaher, Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan, Al Ma’arif, Bandung, 1977, hal 121

  25

  2. Faktor - faktor yang mempengaruhi tingkah laku keagamaan Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi tingkah laku keagamaan menurut Zakiah Daradjat ( 1982 : 11 ) m eliputi: a. Faktor intern

  1. Pengalaman pribadi Menurut Zakiah Daradjat ( 1982 : 11 ) bahwa sebelum anak masuk sekolah, telah banyak pengalaman yang diterimanya dari rumah, dari orang tua, saudara - saudaranya serta anggota keluarga yang lain, disamping dari teman sepermainannya. Semua pengalaman yang dilalui orang sejak lahir merupakan unsur - unsur dalam pribadinya.24

  Disinilah letak tanggung jaw ab orang tua dalam menciptakan pengalaman - pengalaman beragama bagi putra - putrinya

  2. Pengalaman emosi ( perasaan) Menurut Zakiah Daradjat bahwa sesungguhnya emosi memegang peranan penting dalam sikan dan tindak agama.25 Hal ini menunjukkan tidak ada suatu sikap atau tindak agama yang dapat dipahami, tanpa mengindahkan emosi ( perasaan ), lebih - lebih dalam usia remaja yang mengalami keguncangan / masa guncang, masa konflik. Mereka akan galisah bila tampak perbedaan nilai — nilai agama dengan kelakuan orang — orang dalam kenyataan hidup. Keadaan ini akan menyebabkan mereka

  24 Zakiah Daradjat. Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, Bulan Bintang, Jakarta, 1982, hal 11

25 Ibid, hal 95

  26

  benci terhadap agama. Oleh karena itu emosi memegang peranan penting dalam sikap dan tindak agama b. Faktor Ekstern

  1. Pengaruh orang tua Mengingat pembentukan perilaku agama dilakukan sejak dalam kandungan, maka yang paling berperan disini adalah orang tua

  Menurut Zakiah daradjat orang tua hendaklah memberi atau menjadi contoh yang baik dalam segala aspek kehidupannya bagi si anak, karena anak - anak terutama yang berusia di bawah 6 tahun, belum dapat memahami suatu pengertian. Bagi mereka pembentukan perilaku keagamannya dengan jalan pembiasaan dan pengalaman hidup yang ditanamkan sejak kecil oleh orang tua dengan jalan memberi contoh26

  Pembiasaan dan contoh yang diberikan oleh orang tua merupakan faktor yang paling dominan bagi pembentukan sikap dan perilaku keagamaan anak pada kehidupannya kelak

  2. Pengaruh Guru Guru merupakan orang pertama setelah orang tua yang mempengaruhi pembinaan dan pembentukan kepribadian anak.

  Menurut Zakiah Daradjat bahwa faktor terpenting bagi seorang

  27

  guru adalah kepribadiannya.27 2 Hal ini mengingat bahwa

  8 kepribadian guru sangat mempengaruhi perkembangan anak Hal senada dikemukankan H.M Arifin bahwa satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh guru adalah memiliki kemampuan ilmiah serta penguasaan terhadap metode pengajaran agama secara tepat merupakan salah satu upaya dalam mengingatkan tingkah laku keagamaan siswa, dimana sebelumnya tingkah laku itu sudah dibentuk oleh orang tua. Tapi hal ini bukan berarti jerih payah seorang guru menjadi sia - sia. Sebab telah diakui bahwa pengaruh guru atau siswa, khususnya dalam soal agama, dapat ^ o memberikan kemantapan perkembangannya.

  Dengan demikian dengan pemilihan metode pengajaran agama yang tepat akan mempunyai andil yang cukup besar dalam meningkatkan tingkah laku keagamaan siswa.

  3. Pengaruh teman sebaya Menurut Zakiah daradjat bahwa begitu besarnya pengaruh teman sebaya, sehingga tidak jarang mereka cenderung memilih temannya dari pada orang tua. Hal ini teijadi jik a hubungannya dengan orang tua kurang serasi.29 Oleh karena itu orang tua yang sudah membekali nilai - nilai agama sejak dini, serta menciptakan kondisi keagamaan sedemikian rupa dalam keluarga, kiranya

  27 Zakiah Daradjat, Op.Cit, hal 16

  28 HM. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1978, hal 151

  29 Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, hal 16

  28

  tidaklah terlalu cemas karena bekal agama yang cukup merupakan filter terhadap kemungkinan - kemungkinan pengaruh negatif dari luar, termasuk teman bergaul

  c. Perwujudan tingkah laku keagamaan Sebagaimana telah disebutkan didepan, banyak sekali bentuk - bentuk tingkah laku keagamaan, tetapi disini hanya dibatasi pada perilaku siswa terhadap Allah SWT, terhadap orang tua dan terhadap guru

  1. Tingkah laku siswa terhadap Allah SWT

  a. Sholat Sholat menurut Nasruddin Razaq adalah suatu sistem ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam berdasarkan atas syarat dan rukun tertentu.30 Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sholat adalah bentuk ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbirotul ihrom ( i ) dan diakhir dengan salam

  f ^LA 1 ) dengan syarat - syarat dan rukun -

  ( <\S\ rukun tertentu.

Dokumen yang terkait

B E N T U K PE N GA W A S A N B E B A S V I S A K U N J U N G A N S I N G K A T ( B V K S ) O L E H K A N T O R K E I M I G R A S I A N K E P A D A W A R G A N E G A R A A S I N G Y A N G T I N G G A L D I I N D O N E S I A

0 4 15

E V A L U A S I P E L A K S A N A A N P E N D I S T R I B U S I A N P R O G R A M B E R A S M I S K I N ( R A S K I N ) T A H U N 2 0 1 1 D I D E S A G E N T E N G K U L O N K E C A M A T A N G E N T E N G K A B U P A T E N B A N Y U W A N G I

0 9 21

E V A L U A S I T E R H A D A P P E L A K S A N A A N R U JU K A N B E R JE N JA N G K A S U S K E G A WA T D A R U T A N M A T E R N A L D A N N E O N A T A L P A D A P R O G R A M JA M P E R S A L D I P U S K E S M A S K E N C O N G T A H U N 2012

0 2 19

H U B U N G A N A N T A R A P R O F E S I O N A L I S M E P E G A W A I D E N G A N K U A L I T A S P E L A Y A N A N P E N E R B I T A N K T P D A N K K D I K A N T O R K E C A M A T A N G A M B I R A N K A B U P A T E N B A N Y U W A N G I

0 6 22

H U B U N G A N T I N G K A T P E N G E T A H U A N I B U T E N T A N G D A M P A K K E C E L A K A A N P A D A B A L I T A D I R U M A H D E N G A N T I N D A K A N P E N C E G A H A N K E C E L A K A A N D I W I L A Y A H P O S Y A N D U A L A M A N D A

0 4 19

I D E N T I F I K A S I P E N G A R U H L O K A S I U S A H A T E R H A D A P T I N G K A T K E B E R H A S I L A N U S A H A M I N I M A R K E T W A R A L A B A D I K A B U P A T E N J E M B E R D E N G A N S I S T E M I N F O R M A S I G E O G R A F I S

0 3 19

I M PL E M E N T A S I S PE K T R U M R E S PO N S G E M PA PA D A N G PA D A G E D U N G L A B O R M I C R O T E A C H I N G U N I V E R S I T A S N E G E R I PA D A N G D E N G A N M E T O D E A N A L I S I S S PE K T R U M R E S PO N S

0 4 10

I N V E S T A S I B I D A N G E N E R G I M I N Y A K D A N G A S B U M I P E R U S A H A A N M U L T I N A S I O N A L P E T R O C H I N A D I I N D O N E S I A

0 4 16

D O S E N PEMBIMBfrNG D A N P E N G U J I FAKUTiTAS H U K U M U N I V E R S I T A S A I R L A N G G A SURABAYA

0 1 51

P E L A K S A N A A N F U N G S I S E R IK A T B U R U H T E R H A D A P B U R U H D A N P E N G U S A H A D I L IN G K U N G A N P E R U S A H A A N

0 0 86