UPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI ANAK MELALUI KEGIATAN MENARI PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meniningkatkan Percaya Diri Anak Melalui Kegiatan Menari Pada Anak Kelompok B TK Gabus 1 Ngrampal, Sragen Tahun Ajaran 2012-2013.

UPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI ANAK MELALUI
KEGIATAN MENARI PADA ANAK KELOMPOK B
TK GABUS 1 NGRAMPAL, SRAGEN
TAHUN AJARAN 2012-2013

NASKAH PUBLIKASI

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S1
Pendidikan Anak Usia Dini

DISUSUN OLEH :
KLARA SISKA CLAUDIA
A520090018

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

UPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI ANAK MELALUI

KEGIATAN MENARI PADA ANAK KELOMPOK B TK GABUS 1
NGRAMPAL SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/ 2013
KLARA SISKA CLAUDIA, A 520090018, Program Studi Pendidikan Anak Usia
Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2013,89 Halaman
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan percaya diri anak melalui
kegiatan menari di TK Gabus 1, Ngrampal, Sragen tahun ajaran 2012/ 2013.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian tindakan ini
adalah siswa kelompok B TK Gabus 1 yang berjumlah 25 siswa yaitu 12
perempuan, dan 13 siswa laki-laki. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara guru,
peneliti, dan kepala sekolah. Data yang diperoleh dikumpulkan melalui observasi
yaitu dengan lembar observasi penerapan kegiatan menari, wawancara yang
digunakan adalah antara peneliti dan anak, dan dokumentasi dalam penelitian ini
yaitu daftar foto anak saat berlangsungnya kegiatan menari. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tingkat percaya diri anak kelompok B TK Gabus 1,
Ngrampal, Sragen tahun ajaran 2012/ 2013 sebelum dilaksanakan tindakan
sebesar 20%. Setelah dilakukan tindakan yang telah disepakati dengan
menggunakan kegiatan menari sebagai upaya peningkatannya, percaya diri anak
diperoleh hasil yaitu siklus 1 menjadi 36%, siklus II meningkat menjadi 60%, dan

siklus yang ke III percaya diri anak menjadi 80%. Adanya peningkatan dari setiap
siklus menunjukkan bahwa penelitian ini sudah memenuhi indikator pencapaian.
Berdasarkan data penelitian tindakan kelas tersebut maka hipotesis tindakan yang
menyatakan “Diduga dengan menggunakan kegiatan menari dapat meningkatkan
percaya diri anak kelompok B TK Gabus 1 tahun ajaran 2012/ 2013” terbukti dan
dapat diterima kebenarannya.

Kata kunci : percaya diri, kegiatan menari

dimaksud dengan Taman Kanak-

PENDAHULUAN
Menurut undang-undang No.

kanak adalah salah satu bentuk

20 tahun 2003 tentang Sistem

pendidikan


Pendidikan Nasional, Pendidikan

menyediakan program pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana

dini bagi anak usia 4 tahun sampai

untuk mewujudkan suasana belajar

memasuki

dan

agar

Taman Kanak-kanak merupakan

aktif


salah satu bentuk pendidikan pra

mengembangkan potensi dirinya

sekolah yang diluar jalur sekolah.

untuk memiliki kekuatan spiritual

(Kamtini, 2005: 25)

proses

peserta

pembelajaran

didik

keagamaan,


secara

pengendalian

diri,

kanak

mulia,

pendidikan

diperlukan

ketrampilan

yang

dirinya, masyarakat,


bangsa, dan Negara.
Dalam

undang-undang

sekolah

pendidikan

Pendidikan

kepribadian, kecerdasan, akhlak
serta

pra

dasar.

Taman


merupakan

peranan

penting

strategis

dalam

Kanak-

sub

nasional

sistem
memiliki

dan


tujuan pendidikan nasional. Taman
Kanak-kanak

sangat

tahun

mempercepat

kesempatan

tentang

Sistem

sangat

mewujudkan


Republik Indonesia Nomor 20
2003

yang

membantu

Pendidikan Nasional pasal 28 ayat

bangsa

3 menyatakan bahwa pendidikan

pendidikan,

anak

proses pendidikan pada jenjang

usia


pendidikan
Taman

dini

pada

formal

berbentuk

Kanak-kanak.

kanak-kanak

jalur

Taman


menjalankan

memasuki

anak

dan

selanjutnya.

Untuk

dunia

keberhasilan

berhasilnya

penyelenggaraan

proses

pendidikan Taman Kanak-kanak

pendidikan untuk mengembangkan

dalam

kepribadian dan potensi diri sesuai

pendidikan

dengan

perkembangan

diharapkan oleh tujuan pendidikan

peserta didik. Sedangkan dalam PP

Taman Kanak-kanak, maka model

RI nomar 27 tahun 1990 tentang

pendidikan yang digunakan harus

pendidikan pra sekolah bab 1 ayat

dapat

2

semua perilaku dan kemampuan

tahap

dinyatakan

bahwa

yang

mewujudkan

hasil

seperti

yang

menumbuhkembangkan

dasar

yang

di

miliki

anak,

Menurut

ahli

termasuk jasmani dan rohaninya.

Sigmund

Taman

memiliki

adalah suatu tingkatan rasa sugesti

yang

tertentu yang berkembang dalam

mengarah kepada pengembangan

diri seseorang sehingga merasa

semua perilaku dan kemampuan

yakin dalam berbuat sesuatu. Rasa

dasar yang di miliki anak yang

percaya diri pada anak perlu

mencakup pemgembangan Nilai

ditanamkan sejak anak berusia

Moral dan Agama, Fisik Motorik,

dini. Hal ini sangat penting sebagai

Kognitif,

dasar anak untuk menerobos suatu

Kanak-kanak

program

pendidikan

Bahasa,

dan

Sosial

Freud,

psikolog

Percaya

diri

peluang dan berani mengambil

Emosional.
Anak usia dini merupakan

resiko di masa yang akan datang.

masa-masa paling penting dan

Akan tetapi,banyak orang tua yang

kritis dalam pertumbuhan dan

mempunyai anak yang memiliki

perkembangannya. Baik itu dari

rasa percaya diri malah dianggap

seega pertumbuhan fisik maupun

sebagai anak nakal.

juga

Anak yang sejak kecil telah

merupakan masa penting bagi

memiliki karakter percaya diri

penanaman kebaikan (basic godnes

akan

) pada individu sehingga kelak

Karena anak terlalu agresif dan

akan

yang

berani,kadang-kadang tindakannya

berarakter (man with character ).

sedikit memalukan orang tuanya.

Oleh karena itu,sejak dini anak

Banyak diantara orang tua yang

perlu

bangga mempunyai anak yang

emosinya.

Masa

menjadi

ini

individu

diajarkan

pendidikan

merepotkan

orang

tua.

karakter dan ketrampilan hidup

pendiam,penurut,dan

yang baik agar kelak menjadi

Akan tetapi,anak pemalu justru

manusia

akan merepotkan di kemudian hari.

yang

Berdasarkan pengamatan yang

berkualitas,mandiri,percaya
diri,bertanggung
bermoral baik pula .

jawab,

pemalu.

dan

peneliti lakukan di TK Gabus 1,
Ngrampal, Sragen bahwa 20% dari
25 siswa sudah memiliki rasa

percaya diri yang cukup bagus. Hal

METODE PENELITIAN

Itu dapat peneliti amati ketika anak

Penelitian ini di lakukan secara

diminta ibu guru untuk maju ke

kolaboratif antara kepala sekolah, guru

depan kelas menyanyi, bercerita,

dan peneliti. Kepala sekolah, guru, dan

dan mau mengajukan pertanyaan

peneliti

kepada guru saat ada sesuatu yang

penelitian

belum

dan

pengumpulan

atau

Sementara itu

sebagai penerima

tindakan

penelitian

mereka

mengutarakan

pahami,
kemauan

pendapat.

Namun

prosentase

anak

demikian,

bertindak

sebagai

dalam

perencanaan
data

dalam

mitra
dan

penelitian.

adalah

sudah

seluruh siswa kelas B TK Gabus 1,

memiliki rasa percaya diri belum

Ngrampal, Sragen. Jumlah siswa pada

memuaskan

kelas B yaitu 25 siswa, yaitu 13 laki-

seluruh
kelas.

jika

jumlah
Maka

yang

kita

melihat

siswa didalam
dari

itu,penulis

laki dan 12 perempuan.
Peneliti

mengadakan

penelitian

menganggap bahwa hal ini adalah

pada waktu anak menempuh semester

suatu masalah yang harus segera di

genap tahun ajaran 2012 / 2013 yang

atasi.

melakukan

pelaksanaannya di rencanakan awal

konsultasi dan rundigan dengan

bulan Desember sampai awal Januari

guru di TK Gabus 1, Ngrampal,

tahun 2013.

Sragen

Setelah

factor

penyebab

tidak

Menurut

Saifuddin

Azwar

percaya diri adalah karena rasa

(2011:91) data penelitian digolongkan

malu. Dari keterangan para guru

sebagai data primer dan data sekunder.

mengenai penyebab timbulnya rasa

1. Data primer atau data tangan

tidak percaya diri, maka penulis

pertama

adalah

data

yang

memilih salah satu diantara banyak

diperoleh langsung dari subjek

cara yang bisa meningkatkan rasa

penelitian dengan mengenakan alat

percaya diri pada anak yaitu

pengukuran atau alat pengambilan

melalui kegiatan “menari “.

data langsung pada subjek sebagai
sumber informasi yang dicari. Data
primer dalam penelitian ini adalah

data tentang percaya diri anak dan

percaya diri anak. Alat yang

kegiatan menari.

dilakukan

dalam

pengamatan

2. Data sekunder atau data tangan

adalah lembar pengamatan dengan

kedua adalah data yang diperoleh

ceklist. Observer terlebih dahulu

lewat pihak lain, tidak langsung

menetapkan aspek–aspek tingkah

diperoleh oleh peneliti dari subjek

laku yang akan di observasi,

penelitiannya.

kemudian dibuat pedoman agar

Data

biasanya

sekunder

berwujud

data

memudahkan

dalam

pengisian

dokumentasi atau data laporan

observasi.

yang telah tersedia. Dalam hal ini

dinilai adalah percaya diri anak

meliputi

sebelum diterapkannya kegiatan

hasil

peningkatan

Aspek–aspek

dengan

yang

kemampuan percaya diri anak

menari

anak.

diterapkannnya kegiatan menari.

Metode pengumpulan data adalah

Metode

observasi

setelah

ini

penulis

suatu kegiatan untuk memperoleh data

gunakan untuk mengamati secara

yang dibutuhkan dan dapat diolah

langsung

menjadi

menari

suatu

data

yang

dapat

pelaksanaan
dalam

kegiatan

meningkatkan

disajikan sesuai dengan masalah yang

percaya diri anak

pada anak

dihadapi dalam penelitian ini. Metode

kelompok

Gabus

pengumpulan

Ngrampal, Sragen.

data

adalah

sebagai

B

TK

1,

2. Interview / Wawancara

berikut :

Wawancara merupakan alat

1. Observasi / Pengamatan.
Metode

observasi

yaitu

pengumpul data yang dilakukan

metode yang dilakukan dengan

dengan

melakukan pengamatan terhadap

langsung

obyek pada saat kegiatan belajar

Wawancara

berlangsung. Peneliti mengamati

orang–orang

kondisi

pembelajaran,

lingkungan sekitar anak yaitu guru

tingkah laku anak dan interaksi

dan teman sebaya. Wawancara

anak dalam menerima pelajaran

yang dilakukan adalah wawancara

dalam

bebas

interaksi

rangka

meningkatkan

cara

bertatap

dengan

responden.

dilakukan

dimana

yang

muka

dengan
ada

peneliti

di

bisa

yang

diri, disamping itu kegiatan menari

Peneliti

juga melibatkan keaktifan anak dalam

mengajukan beberapa pertanyaan

bergerak. Kegiatan menari dianggap

kepada responden secara lisan dan

tepat untuk meningkatkan percaya diri

juga

lisan.

anak. Dalam melaksanakan kegiatan

Pertanyaan yang diajukan dalam

menari anak merasa senang, riang,

interview

tidak bosan, meskipun masih perlu

memperoleh
lengkap

informasi

dan

dijawab

wawancara

padat.

secara

atau

berkaitan dengan masalah yang

bimbingan guru.

akan diteliti oleh peneliti yaitu

Berdasarkan permasalahan dan

tentang meningkatkan percaya diri

tujuan yang ingin dicapai dalam upaya

anak.

meningkatkan

3. Analisis dokumen / Dokumentasi
Teknik pengumpulan data
yang diperoleh dari arsip–arsip dan

percaya

diri

anak,

berikut dijabarkan hasil penelitian yang
meliputi proses pembelajaran dengan
menerapkan kegiatan menari.
Sebelum dilaksanakan penelitian

buku–buku tentang pendapat, teori,
dalil, catatan harian atau transkrip

siklus

1,

peneliti

terlebih

dahulu

nilai dan hukum–hukum yang

melakukan

awal

untuk

berhubungan dengan permasalahan

mengetahui kondisi sebenarnya dan

yang penulis teliti yaitu tentang

melakukan

percaya diri anak. Dokumentasi

melaksanakan tindakan. Berdasarkan

atau arsip dalam penelitian ini

survey, peneliti menemukan bahwa di

adalah tentang data tertulis anak

TK Gabus 1 percaya diri anak masih

didik, keadaan siswa serta guru,

rendah.

rencana kegiatan harian, rencana

berkolaborasi

bidang pengembangan.

mengatasi masalah tersebut dengan

survey

pertimbangan

Peneliti
dengan

untuk

kemudian
guru

untuk

menerapkan kegiatan menari untuk
HASIL PENELITIAN DAN

meningkatkan percaya diri anak.

PEMBAHASAN

1.

Kegiatan

menari

merupakan

kegiatan yang baik untuk membentuk
karakter anak untuk tampil percaya

Pembelajaran dengan menerapkan
kegiatan menari.
Proses

pembelajaran

melalui

kegiatan menari dilakukan melaui tiga

tahap yaitu : pembukaan, inti, dan

2.

Peningkatan percaya diri setelah
diterapkannya kegiatan menari.

penutup.

Berdasarkan

Adapun penjelasan pelaksanaannya

guru

Pembukaan
Pembukaan

diisi

dengan

mengambil

perhatian

percaya

diri

Selanjutnya

diisi
tujuan

anak.

menerapkan

dengan

untuk

kegiatan

meningkatkan
anak.

Adapun

dengan

peningkatan percaya diri anak

dan

dapat dilihat pada tabel berikut ini
:

akan dilaksanakan. Di samping

Tabel 4.7 Peningkatan Percaya Diri

itu, pada saat pembukaan guru

Anak

mengkondisikan

anak

demi

kelancaran kegiatan.

Aspe Sikl Sikl Sikl
k

us 1

Inti
Pada

kegiatan

us

II

III

Rasa

36

60

80

memberi contoh tari yang akan

perc

%

%

%

dilakukan bersama-sama. Setelah

aya

memberi contoh, guru menari

diri

bersama anak-anak. Setelah itu

anak

memberi

inti

us

guru

guru

kesempatan

kepada anak yang ingin dan

c.

pembelajaran
menari

apersepsi tentang kegiatan yang

b.

berhasil

salam, do’a, dan bernyanyi untuk

penyampaian

dari

siklus1, siklus II, dan siklus III,

adalah sebagai berikut :
a.

tindakan

Berdasarkan

gambaran

tabel

berani menari di depan teman-

tersebut dapat diketahui bahwa

temannya. Guru bertanya kepada

percaya diri anak didik sebelum

anak tentang bagaimana perasaan

tindakan

anak setelah menari.

diterapkannya

tindakan

Penutup

menunjukkan

peningkatan.

Kegiatan penutup dilakukan
review,

penguatan,

dan

pemberian reward kepada anak.

sampai

sesudah

Sebelum tindakan percaya diri
anak 20%, pada siklus I mencapai
36%, siklus II menunjukkan hasil

60%, dan siklus III percaya diri

Berdasarkan tabel di atas dapat

anak mencapai 80%. Dengan hal

dibuat grafik sebagai berikut :

ini peneliti dan guru melakukan
analisis

bahwa

penggunaan

Gambar 4.1
Grafik Perbandingan hasil Per

kegiatan atau metode yang tepat

Siklus

mempengaruhi hasil belajar anak
didik yang sesuai tujuan awal.
Berdasarkan

hasil

25
20
15
10
5
0

observasi

pada siklus I, II, dan III dapat

Belum 
Tuntas

Siklus I
Siklus II
Siklus III

diperoleh hasil sebagai berikut :

Tuntas

Tabel 4.9
Hasil Per Siklus

Gambar 4.2

Hasil Observasi
Siklus
Tuntas
Siklus
I
Siklus
II
Siklus
III

9 anak

Grafik Hasil Anak

Belum

Yang Tuntas Per Siklus

Tuntas
16 anak
25
20

15 anak

10 anak

15
10

20 anak

5 anak

Tuntas

5
0

Berdasarkan hasil observasi per
siklus yang menunjukkan peningkatan
yang

baik

maka

dapat

peneliti

simpulkan bahwa penelitian ini berhasil
karena sudah mencapai 80 % anak
yang

sudah tuntas

atau

memiliki

percaya diri yang baik melalui kegiatan
menari.

percaya diri anak mencapai 80%( 5
anak yang belum tuntas). Adanya
peningkatan hasil prosentase tiap siklus

SIMPULAN
Berdasarkan
tindakan

kelas

hasil
yang

penelitian
dilaksanakan

melalui beberapa tindakan mulai dari

menunjukkan

bahwa

pernyataan

kegiatan menari untuk meningkatkan
percaya diri dapat diterima nyatanya.

siklus I, siklus II, dan siklus III serta
seluruh hasil pembahasan dan analisis
yang dilakukan oleh guru dan peneliti
dapat diperoleh kesimpulan sebagai

DAFTAR PUSTAKA

Anthony,

R.

Membangun Kepercayaan Diri.
(terjemahan

berikut :

Rahasia

1992.

Rita

Wiryadi).

Jakarta: BinarupaAksara.
Penerapan

kegiatan

menari

dapat

meningkatkan rasa dan sikap percaya
diri anak didik di TK Gabus 1
Ngrampal

Sragen

tahun

ajaran

2012/2013. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya

peningkatan

rata-rata

dari

sebelum tindakan sampai pada siklus
III, yaitu sebelum tindakan 20% (15
anak yang belum tuntas), siklus I
menjadi 36% (16 anak yang belum
tuntas), siklus II menjadi 60% (10 anak
yang belum tuntas), dan siklus III

Azwar,

Saifuddin.

2011.

Metode

Penelitian. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.

Centi,P. J. 1995. Mengapa rendah Diri.
Yogyakarta : Karnius.

Hakim, T. 2002. Mengatasi Rasa Tidak

KanisiusDrajat , Z. 1994. Remaja,

Percaya Diri. Jakarta : Purwa

HarapandanTantangan.Jakarta :

Suara.

CV. Ruhama
Lauster, P. 1997. Test Kepribadian(

Hasan, Maimunah. 2009. Pendidikan
Anak Usia Dini. Yogyakarta :

terjemahan Cecilia, G. Sumekto
). Yokyakarta.Kanisius

Diva Press.
Lask, Bryan. 1991. Memahami dan
Hidajat,

Robby.

2006.

Seni

tari.

Malang : Jurusan seni dan Desain

Hakim. T, 2002, Mengatasi Rasa
Jakarta

Wijaya.2011.

Penelitian

Yogyakarta : Kanisius.
Suharsimi, DKK. 2007. Penelitian
tindakan kelas. Jakarta : Bumi

:PurwaSuara.
Kusumah,

Jakarta : PT Gramedia.
Lauster, P. 1997. Test Kepribadian.

edukasi Sastra.

TidakPercayaDiri,

Mengatasi Masalah Anak Anda.

Tindakan

Jakarta: Indeks.

Mengenal
Kelas.

Aksara.
http: //www. Masbow .com/ 2009/ 08/
percaya-diri-dalam-psikologi…
diakses tanggal 02 Nopember
2011.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA ANAK Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Finger Painting Pada Anak Kelompok B Di TK Aisyiyah 1 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN BALOK ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Kegiatan Bermain Balok Anak Kelompok B Di TK Pertiwi I Nglorog Sragen Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 11

UPAYA MENGEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN MENARI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NAHDHLATUL Upaya Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Melalui Kegiatan Menari Pada Anak Kelompok B Di TK Nahdhlatul Muslimat Sondakan Laweyan Surakarta Tahun Ajar

0 2 16

UPAYA MENGEMBANGKANKEGIATAN MENARI PADA ANAK KELOMPOK BDI Upaya Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Melalui Kegiatan Menari Pada Anak Kelompok B Di TK Nahdhlatul Muslimat Sondakan Laweyan Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR Upaya Meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menggambar Pada Anak Kelompok B TK Dharma Wanita 2 Patihan Sidoharjo Sragen Tahun 2013 / 2014.

0 1 14

UPAYA MENININGKATKAN PERCAYA DIRI ANAK MELALUI KEGIATAN MENARI PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meniningkatkan Percaya Diri Anak Melalui Kegiatan Menari Pada Anak Kelompok B TK Gabus 1 Ngrampal, Sragen Tahun Ajaran 2012-2013.

0 1 14

PENDAHULUAN Upaya Meniningkatkan Percaya Diri Anak Melalui Kegiatan Menari Pada Anak Kelompok B TK Gabus 1 Ngrampal, Sragen Tahun Ajaran 2012-2013.

0 2 6

UPAYA MENGEMBANGKAN RASA PERCAYA DIRI ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Mengembangkan Rasa Percaya Diri Anak Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di BA ’Aisyiyah Mireng 1 Trucuk Klaten Tahun Ajaran 2013 / 2014.

0 1 15

UPAYA MENGEMBANGKAN RASA PERCAYA DIRI ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Mengembangkan Rasa Percaya Diri Anak Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di BA ’Aisyiyah Mireng 1 Trucuk Klaten Tahun Ajaran 2013 / 20

0 1 18

UPAYA PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI ANAK MELALUI KEGIATAN OUTBOND PADA ANAK KELOMPOK A Upaya Peningkatan Rasa Percaya Diri Anak Melalui Kegiatan Outbond Pada Anak Kelompok A Ra Mutiara Karangbangun Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar Tahun Pelaj

0 0 15