SIKAP BAHASA SISWA SMPN 2 SIMANINDO DI SIMARMATA KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR TERHADAP BAHASA INDONESIA.

SIKAP BAHASA SISWA SMPN 2 SIMANINDO DI SIMARMATA
KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR
TERDADAP BAHASA INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Oleh

AFRITA SIDABARIBA
NIM 072222710002

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang

sepengetahuan saya juga tidk terdpat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dn disebutkan dalam
daftar pustaka.

Medan, Maret 2013

Afrita Sidabariba
NIM 072222710002

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini diajukan oleh : Afrita Sidabariba, NIM 072222710002
Jurusan Sastra Indonesia
Program Studi Sastra Indonesia Strata Satu
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan

Dinyatakan telah memenuhi syarat
Untuk memperoleh gelar
Sasrjana Sastra


Panitia Ujian

Medan, Maret 2013
Ketua,
Dr. Isda Pramuniati, M.Hum.
NIP 19641207 199103 2 002

Sekretaris,
Dr. Rosmawaty, M.Pd.
NIP 19610420 198703 2 002

ABTSRAK
Afrita Sidabariba, NIM 072222710002, Sikap Bahasa Siswa SMPN 2 Simanindo di
Simarmata kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Terhadap Bahasa Indonesia.
Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. 2013
Pada kenyataan yang kita lihat sering masyarakat menganggap bahwa bahasa
Indonesia adalah salah satu bahasa yang harus digunakan di lingkungan formal atau hanya
dalam kalangan-kalangan tertentu yang kedengarannya akan janggal jika digunakan dalam
kehidupan sehari-hari khusunya bagi siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata Kecamatan

Simanindo kabupaten Samosir mereka menganggap bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa
formal yang hanya dipakai oleh kalangan tertentu saja. Padahal bahasa Indonesia lazim
digunakan oleh siapa saja (Masyarakat Indonesia). Namun, kenyataan yang terjadi di SMPN
2 Simanindo lebih suka menggunakan bahasa Batak Toba sebagai bahasa pengantar seharihari. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran sekaligus data tentang sikap bahasa
siswa SMPN 2 Sinanindo di Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir terhadap
bahasa Indonesia dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi sikap bahasa siswa tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Dari penelitian diperoleh data
tentang sikap bahasa siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata kecamatan Simanindo
Kabupaten Samosir yang positif terhadap bahasa Indonesia.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap bahasa siswa tersebut yaitu : (1) Latar
belakang status sosial ekonomi,pendidikan dan pekerjaan (2) emigrasi ( lokasi) dan (3)
identitas etnik. Sikap siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata, Kecamatan Simanindo,
Kabupaten Samosir adalah mereka memiliki sifat yang positif terhadap bahasa Indonesia. Hal
ini terlihat jelas dari hasil jawaban-jawaban yang mereka berikan pada pertanyaan/
pernyataan dalam angket yang di bagikan oleh peneliti yang hasilnya sebagai berikut 37
pertanyaan/ pernyataan (92,5%) menunjukkan sikap yang positif terhadap bahasa indonesia.
Hanya 3 pertanyaan/ pernyataan (7,5%) yang mengarah ke sikap yang negatif terhadap
bahasa Indonesia.


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Judul skripsi ini adalah “
Sikap Bahasa Siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten
Samosir terhadap bahasa Indonesia”. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus
diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra di Fakultas Bahasa dan
Seni, Unimed.disamping persyaratan akademis, adalah juga ungkapan tanggung jawab
penulis sebagai seorang akademisi. Hal itu dilakukan melalui usaha penelitian ilmiah yang
diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Apa yang penulis lakukan ini mungkin belum mencapai hasil yang maksimal, untuk
itu saran dan masukan yang dapat membangun skripsi ini dari pembaca sangat diharapkan.
Semoga skripsi ini dapat memberi masukan baru juga di bidang ilmu bahasa. Penulis juga
berharap penelitian ini membantu terhadap kegiatan-kegiatan penelitian lanjutan tentang
sikap bahasa siswa. Selanjutnya penulis sangat berharap penulisan skripsi ini memberi
pengaruh yang baik dalam perkembangan penelitian tentang pengetahuan di bidangnya.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, telah diterima berbagai bantuan yang tidak ternilai
harganya. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,
3. Ibu Dr. Rosmawaty, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang

telah mengizinkan penyelesaian penelitian ini,
4. Bapak Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia sekaligus Dosen Penguji II,
5. Bapak Drs. Azhar Umar, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini,
6. Bapak M. Surip, S.Pd, M.Si., selaku Ketua Prodi Sastra Indonesia sekaligus sebagai
Dosen Pembimbing Akademik,
7. Staf Pengajar dan Pengawai FBS,
8. Bapak Drs. Sudirman Situmorang, selaku Kepala Sekolah, seluruh Siswa dan Staf
Pengajar di SMPN 2 Simanindo yang telah bekerja sama dengan saya dalam
penulisan skripsi ini,
9. Seluruh keluarga besar saya yang telah memberikan dukungan doa, moral dan
materi selama penulisan skripsi ini.

10. Seluruh pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat saya
sebutkan namanya satu persatu semoga Tuhan membalas kebaikan anda.
Disadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak atau pembaca
yang sifatnya membangun guna mempebaiki skripsi ini.
Akhir kata diharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan

dapat dijadikan bahan masukan dalam penelitian yang bersifat sama seperti skripsi ini.

Medan,

Penulis,

Afrita Sidabariba
072222710002

Februari 2013

DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................
KATA PENGANTAR

i

........................................................................... ii

DAFTAR TABEL........................................................................................ iv

DAFTAR ISI................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 6
C. Batasan Masalah ........................................................................ 7
D. Rumusan Masalah...................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORETIS DAN PERTANYAAN PENELITIAN.9
A. LandasanTeoretis ...................................................................... 9
1. Pengertian Sikap .................................................................. 10
2. Pengertian Sikap Bahasa ..................................................... 13
3. Ciri-ciri Sikap Bahasa .......................................................... 14
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap............................ 15
5. Jenis-jenis Sikap Bahasa ...................................................... 19
a. Sikap Bahasa Positif ...................................................... 20
b. Sikap Bahasa Negatif..................................................... 21
B. Pertanyaan Penelitian ............................................................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 25

A. Metode Pengembangan.................................................................... 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 26
C. Sumber Data .................................................................................... 26
D. Alat Pengumpul Data ...................................................................... 27
E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 29
A. Deskripsi Hasil Penelitian................................................................. 29
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 43
BAB V SIMPULAN DAN SARAN............................................................ 54
A. Simpulan............................................................................................ 54
B. Saran.................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA...... .. ......................................................................... 56
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
TABEL 4.1 Sikap Bahasa Siswa SMPN 2 Simanindo Terhadap Bahasa
Indonesia.............................................................................................. 43

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sikap bahasa merupakan sebagian dari sosiolinguistik yang mengkaji tentang bahasa.
Jadi sikap bahasa tidak bisa lepas dari sosiolinguistik. Kebebasan memilih dan menggunakan
suatu bahasa, bukanlah berarti kebebasan mutlak. Kebebasan seperti ini hanya berlaku pada
situasi dan kondisi suatu tempat tertentu. Kenyataan menunjukkan bahwa sikap masyarakat
Indonesia tidaklah sama, di antara mereka ada yang bersikap positif dan ada pula yang
bersikap negatif. Berdasarkan kenyataan tersebut dapat diketahui bahwa seseorang yang
menggunakan suatu bahasa sangat mempengaruhi bahasa yang digunakannya

dalam

kehidupannya sehari-hari.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional merupakan bahasa pengantar yang
digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Bahkan, bahasa Indonesia telah menjadi
mata pelajaran dasar dan pokok dalam pendidikan formal di Indonesia, mulai dari sekolah
dasar sampai dengan perguruan tinggi. Secara nasional kedudukan bahasa Indonesia adalah
pada tingkat pertama, bahasa daerah pada tingkat kedua dan bahasa asing pada tingkat ketiga.
Tetapi bagi sebagian besar orang Indonesia, dilihat dari segi emosional, keakraban dan
perolehan, bahasa daerah menduduki tingkat pertama, bahasa Indonesia menduduki tingkat

kedua dan bahasa asing ada di tingkat ketiga. Lalu, sikap terhadap ketiga bahasa itu pun tidak
ditentukan oleh urutan kedudukan ketiga bahasa itu secara nasional melainkan menurut segi
emosional, keakraban dan perolehan atau penggunaan bahasa tersebut. Jadi, bahasa daerah
mendapat perhatian pertama, bahasa Indonesia yang kedua dan bahasa asing yang ketiga.
Oleh karena itu, sebagian akibat dari sikap itu, bahasa daerah ( yang memang disukai dan
digunakan sejak kecil ) akan digunakannya sebaik mungkin; kalau perlu tanpa kesalahan
sedikit pun. Ada perasaan “ tidak enak ” terhadap orang lain yang menggunakan bahasa yang
sama.

Kesalahan dalam berbahasa daerah bisa dituduh sebagai tidak tahu bahasa, tidak
sopan, atau kurang beradat-istiadat. Itulah sebabnya untuk menghindari kesalahan
dalam berbahasa daerah ini, mereka menggunakan bahasa itu sebaik mungkin, atau
kalau perlu tidak menggunakannya sama sekali dan menggantikannya dengan
menggunakkan bahasa Indonesia. Kesalahan dalam berbahasa Indonesia, bagi mereka
tidak perlu dipersoalkan; tetapi dalam berbahasa daerah bisa menjadi persoalan
panjang. Sikap “asal dimengerti” dalam berbahasa Indonesia merupakan indikator
yang paling jelas, bahwa bahasa Indonesia secara emosional dan keakraban bukanlah
bahasa pertama yang perlu diperhatikan, melainkan hanya bahasa nomor dua ( Leonie
Agustina, Sosiolinguistik : 241 ).
Hal yang demikian akan menimbulkan sikap bagi si pemakai bahasa, bagaimana

seseorang akan menyikapi bahasa yang dikuasainnya apakah sipemakai bahasa tersebut
bersikap positif atau negatif terhadap bahasa Indonesia dan faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan timbulnya masalah bagi mereka untuk menggunakan bahasa indonesia dalam
kehidupan mereka sehari-hari.
Setiap masyarakat dalam kehidupan berinteraksi dengan sesuatu yang ada di sekitar
lingkungannya, baik terhadap manusia, peristiwa, norma-norma, gejala-gejala sosial,
atau aktivitas-aktivitas tertentu. Sampai akhir tahun lima puluhan banyak golongan
intelektual di Indonesia yang masih bersifat negatif terhadap bahasa Indonesia di
samping mereka yang besifat positif ( Chaer, 1993 : 50 ).
Pada kenyataan yang kita lihat sering masyarakat menganggap bahwa bahasa
Indonesia adalah salah satu bahasa yang harus digunakan di lingkungan formal atau hanya
dalam kalangan-kalangan tertentu yang kedengarannya akan janggal jika digunakan dalam
kehidupan sehari-hari khususnya siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata, Kecamatan
Simanindo, Kabupaten Samosir mereka menganggap bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa
formal yang hanya dipakai oleh kalangan tertentu saja. Padahal bahasa Indonesia lazim
digunakan oleh siapa saja ( masyarakat Indonesia ). Namun, kenyataan yang terjadi di SMPN
2 Simanido di Simarmata, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir bahwa siswa lebih
suka menggunakan bahasa Batak Toba sebagai bahasa pengantar sehari-hari.
Berdasarkan hasil observasi ( penjajakan awal ) ternyata mereka bangga jika
berbahasa Batak Toba . ( bahasa daerah ) hal ini sejalan dengan ( jurnal Sugiyono,2010: 179 )
dalam Somantri disimpulkan bahwa pemakaian bahasa siswa di sekolah ditentukan oleh

bahasa ibu mereka sehari-hari. SMPN 2 Simanindo di Simarmata, Kecamatan Simanindo,
Kabupaten Samosir adalah salah satu contoh masyarakat yang hidup di tengah-tengah
masyarakat yang menggunakan dua bahasa sekaligus sebagai alat untuk berkomunikasi atau
sering disebut sebagai dwibahasawan yang biasanya menggunakan bahasa Batak Toba
sebagai bahasa ibu dan bahasa indonesia sebagai bahasa kedua. Meskipun ada kecenderungan
siswa menggunakan dua bahasa dalam kehidupan sehari-hari, namun bahasa Indonesia juga
dipakai dalam lingkungan formal. Mengingat siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata
Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir terdiri dari beragam suku ( Batak Toba,
Simalungun, Karo, Nias dan Jawa ) ternyata mereka masih menghargai bahasa indonesia
sebagai bahasa pengantar resmi oleh Gunarwan 1982 ( dalam Sugiyono, 2010: 182 )
membuktikan bahwa siswa masih bersikap positif terhadap bahasa Indonesia baku. Hal itu
dianggap sebagai sikap yang menggembirakan, karena sikap tersebut akan berpengaruh
terhadap sikap masyarakat lainnya dalam menggunakan bahasa Indonesia.
Selanjutnya Edward 1994 : 97-98 ( dalam Sugiyono,2010 : 183 ) menyatakan bahwa
konsep sikap merupakan disposisi untuk bertindak suka atau tidak suka terhadap suatu objek
yaitu, perasaan, pengetahuan, dan perilaku. Oleh Richard 1992: 199 ( dalam Sugiyono )
menyatakan bahwa sikap bahasa menyangkut cerminan kesan terhadap kesulitan dan
kemudahan dalam mempelajari bahasa, tingkat kepentingan, keindahan dan status sosial
bahasa yang dipelajari. Menurut Gerungan ( 1991: 149 ) Seseorang bebas memilih dan
menggunakan suatu bahasa, tetapi sekarang ini terdapat banyak faktor yang membatasi
seseorang untuk menggunakan bahasa dalam suatu lingkungan masyarakat. Faktor-faktor
yang mempengaruhi sikap bahasa tersebut adalah faktor intern (yang ada dalam diri manusia
) yaitu perasaan sebagai suatu hal yang dapat mempengaruhi sikap atau sering disebut dengan
emosi perasaan. Sedangkan faktor yang kedua adalah faktor ekstern atau sering disebut

dengan faktor yang berasal dari lingkungan yang sering disebut dengan kebudayaan ataupun
tradisi kehidupan suatu kelompok masyarakat.
Demikian halnya dengan siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata, Kecamatan
Simanindo, Kabupaten Samosir yang setiap hari menggunakan bahasa Batak Toba di dalam
melaksanakan segala kegiatannya. Para siswa ini terkadang jadi tidak dapat membedakan dan
menyesuaikan cara pemakaian bahasa yang seharunya mereka gunakan dilingkungan mereka
berada. Dalam berinteraksi di lingkungan sekolah, hampir sebagian besar siswa yang tidak
memperhatikan kaidah bahasa Indonesia, Hal ini terjadi kemungkinan karena mereka merasa
sebagai masyarakat yang masih tinggal di daerah yang masih kental dengan adat dan norma
yang terdapat di daerah tersebut yaitu bahasa Batak Toba dan norma-norma adat yang masih
sangat kental melekat di kehidupan masyarakat desa tersebut mereka tidak perlu
memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia mereka sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia. karena mereka berprinsip, yang penting dapat dimengerti.
Sebagai anggota masyarakat yang tinggal dan yang melakukan segala aktifitasnya
dengan menggunakan bahasa Batak Toba, bagi mereka menggunakan bahasa Indonesia
dalam melakukan segala aktifitas baik di lingkugan formal dan informal bukanlah suatu hal
yang sangat penting untuk di permasalahkan. Kerena bagi mereka dapat menggunakan bahasa
Indonesia dengan benar di lingkungan sekolah tanpa mengetahui fungsi dan peranan bahasa
Indonesia secara lebih mendalam bagi kehidupan mereka untuk kedepannya itu sudah cukup.
Hal ini terjadi karena bila mereka menggunakan bahasa Indonesia dalam segala aktifitas
mereka sehari-hari sekalipun itu dalam lingkungan sekolah, mereka merasa itu sangat
berlebihan, kerena dengan menggunakan bahasa Batak Tobapun teman yang lain akan dapat
mengerti apa maksud kata yang disampaikan karena mereka sama-sama masyarakat yang
bersuku Batak Toba, karena mereka berprinsip, yang penting dapat dimengerti.

Selain hal tersebut, yang menjadi latar belakang penulis tertarik untuk meneliti
tentang sikap bahasa siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata, Kecamatan Simanindo,
Kabupaten Samosir terhadap bahasa Indonesia adalah para siswa ini merupakan anggota
masyarakat yang hidup dan berhadapan langsung dengan situasi kehidupan yang
menggunakan dua bahasa sekaligus dan dalam situasi ini, bahasa yang sangat berperan dalam
kehidupan mereka sehari-hari adalah bahasa ibu mereka (bahasa Batak Toba) padahal mereka
adalah calon-calon generasi penerus bangsa dan kaum terdidik yang seharusnya mampu
menggunakan, memahami fungsi dan peranan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Dengan demikian bagi para siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata, Kecamatan
Simanindo, Kabupaten Samosir mungkin akan mengalami kesulitan untuk mengetahui
peranan bahasa Indonesia bagi kehidupan mereka, dan mereka juga akan mengalami
kesulitan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar jika suatu saat nanti
mereka berada di luar daerah mereka yang menggunakan bahasa yang berbeda dengan bahasa
daerah yang mereka miliki. Selain itu, mereka juga akan mengalami kesulitan jika berada
dilingkungan formal yang menuntut mereka untuk menggunakan bahasa Indonesia ragam
formal dengan baik dan benar.
Berdasarkan fenomena tersebut penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimana
sikap siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir
terhadap bahasa Indonesia.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan tersebut maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir
tidak dapat menyesuaikan pemakaian bahasa Indonesia sesuai dengan kondisi tempat
dimana mereka berada.

2. Siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir
beranggapan bahwa bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa yang hanya digunakan
di lingkungan formal atau hanya untuk kalangan-kalangan tertentu saja.
3. Siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir
lebih senang menggunakan bahasa Batak Toba dibandingkan menggunakan bahasa
indonesia dalam kehidupan mereka sehari-hari, baik dalam situasi formal dan
nonformal.
4. Sikap siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten
Samosir terhadap penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian mengenai sikap bahasa siswa ini membatasi penelitian dengan
mendeskripsikan sikap atau penilaian siswa terhadap bahasa Indonesia berdasarkan kebiasaan
siswa yang lebih senang menggunakan bahasa Batak Toba dibandingkan dengan
menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan mereka sehari-hari.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana sikap siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata Kecamatan Simanindo
Kabupaten Samosir terhadap bahasa Indonesia ?
2.

Faktor-faktor apa

yang mempengaruhi sikap siswa terhadap pemakaian bahasa

indonesia ?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran sekaligus data tentang :
1.

Sikap siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten
Samosir terhadap bahasa Indonesia.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap bahasa siswa tersebut.

F. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan adalah penting, dengan dasar pemikiran akan
berguna bagi peneliti maupun orang lain. Manfaat penelitian merupakan hasil yang
diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat.
Adapun manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini dapat bermanfaat dan memperkaya studi kebahasaan nusantara dan
menjadi informasi bagi kita bagaimana keberadaan bahasa Indonesia di daerah.
2. Langkah awal bagi peneliti untuk mengetahui bagaimana sikap siswa SMPN 2
Simanindo di Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir terhadap bahasa
Indonesia.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi yang diperlukan untuk studi
ilmiah dalam bidang bahasa.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasrkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
sikap siswa SMPN 2 Simanindo Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir positif terhadap
bahasa Indonesia. Hal ini terlihat jelas dari hasil jawaban-jawaban yang mereka berikan pada
pertanyaan/ pernyataan dalam angket yang di bagikan oleh peneliti yang hasilnya sebagai
berikut 37 pertanyaan/ pernyataan (92,5%) menunjukkan sikap yang positif terhadap bahasa
indonesia. Hanya 3 pertanyaan/ pernyataan (7,5%) yang mengarah ke sikap yang negatif
terhadap bahasa Indonesia.
Hasil penelitian ini juga memperjelas faktor-faktor yang mempengaruhi sikap siswa
SMPN 2 Simanindo terhadap bahasa Indonesia. Faktor-faktor tersebut adalah, (1) Latar
belakang status sosial ekonomi, pendidikan dan pekerjaan. Faktor ini mempengaruhi sikap
siswa terhadap bahasa Indonesia jika mereka berhadapan dengan lawan bicara mereka yang
memiliki status sosial yang tinggi atau rendah, (2) emigrasi (situasi tempat), hal ini sangat
berpengaruh terhadap sikap siswa, karena siswa SMPN 2 adalah anggota masyarakat yang
menghadapi dua situasi lingungan sekaligus, yaitu lingkungan sekolah dan lingkungan tempat
mereka tinggal, (3) identitas etnik , karena mayoritas dari siswa SMPN 2 Simanindo memilki
suku yang sama yaitu Batak Toba, jadi hal ini sangat memberi pengaruh besar terhadap sikap
mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti menyarankan:
1. Perlunya dilakukan penyuluhan kepada seluruh siswa SMPN 2 Simanindo di
Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir tentang perlunya membudakan

diri untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, khusunya jika
sedang berada di lingkungan sekolah,
2. Bagi seluruh siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata, Kecamatan Simanindo,
Kabupaten Samosir untuk lebih meningkatkan lagi kebiasaan dalam menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar,karena dengan demikian kemampuan
berbahasa Indonesia mereka akan lebih terasah lagi, dan
3. Bagi siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten
Samosir, sebagai generasi kaum terdidik harus mampu melestarikan keberadaan
bahasa Indonesia, sekalipun mereka masih tinggal dan bersekolah di daerah yang
kental dengan adat dan budaya Batak Toba.

DAFTAR PUSTAKA
Adul, A.M. 1986. Sikap Bahasa : perilaku Manusia Indonesia dalam berbahasa.
Tunas Bangsa. Jakarta.
Agustina, Leonie.1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta : Rineka Cipta
Basuki Suhardi.1990. Bilingualime dan Pengajaran Bahasa. Depok: Fakultas
Sastra Universitas Indonesia.
Chaer, Abdul. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Edward.1994. Sikap Bahasa Dalam Sugiyono. Jurnal Sikap Masyarakat
KotaBesar Indonesia terhadap Bahasa Indonesia Vol.8: 178-189. Jakarta :
Pusat Bahasa.
Garvin, P.L dan Mathiot M.1968. “ The Urbanization of The Guarani Language :
Problem in Language And Culture” dalam Chaer (ed) 2004.
Gunarwan.1971. Sikap Bahasa Dalam Jurnal Sikap Masyarakat Kota Besar
Indonesia terhadap Bahasa Indonesia Vol.8: 178-189. Jakarta : Pusat
Bahasa.
Halim, Amran. 1976. Fungsi Politik Bahasa Indonesia Dalam Politik Bahasa
Nasional. Jilid I.akarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Nasional.
Kridalaksana, Harimurti. 2001. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Flores :Nusa
Indah.
Moeliono, A.M. 1988 “ Sikap Bahasa yang Berkait dengan Usaha.” Makalah
Kongres Bahasa Indonesia V. Depddikbud Jakarta.
Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda.
Purba, Antilan. 1996. Kompetensi Komunikatif Bahasa Indonesia. Medan :
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Medan.
Richard.1992. Sikap Bahasa Dalam Sugiyono. Jurnal Sikap Masyarakat
KotaBesar Indonesia terhadap Bahasa Indonesia Vol.8: 178-189. Jakarta :
Pusat Bahasa

1

Ridwan, H. 1995. Sikap Bahasa. Medan : Sekolah Tinggi Bahasa Asing
HARAPAN.
Tarigan, H.G. 1990. Pengajaran Bahasa Komunikatif. FPBS IKIP Bandung
Triandis.1971. Sikap Bahasa Dalam Jurnal Sikap Masyarakat Kota Besar
Indonesia terhadap Bahasa Indonesia Vol.8: 178-189. Jakarta : Pusat
Bahasa.
(http://fathurrokhmancenter.wordpress.com)

2