HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAMKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Karyawan PT. Krakatau Steel Cilegon.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN
PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN
PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan oleh :

ALLIFIA DIANNIAR
F 100 080 144

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN
PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN
PT. KRAKATAU STEEL CILEGON


NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat (S-1) Psikologi

Diajukan oleh :

ALLIFIA DIANNIAR
F 100 080 144

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ii

iii

iv


HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN
PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN
PT. KRAKATAU STEEL CILEGON
Allifia Dianniar
Drs. Mohammad Amir, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
allifia.dianniar@gmail.com

Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Persepsi
terhadap Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Produktivitas Kerja,
Peranan Persepsi terhadap Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
Produktivitas Kerja, Tingkat Persepsi terhadap Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada perusahaan dan Tingkat Produktivitas kerja karyawan pada
perusahaan.peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Krakatau Steel Cilegon bagian Pabrik
Cold Rolling Mill (Pabrik Baja Lembaran Dingin). Sampel diambil sebanyak 92
karyawan. Alat ukur yang digunakan adalah skala persepsi terhadap program
keselamatan dan kesehatan kerja dan metode dokumentasi produktivitas kerja.

Kemudian dianalisis menggunakan SPSS 15.0 for windows. Penelitian ini
menunjukan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara Persepsi terhadap
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Produktivitas kerja,
Sumbangan efektif Persepsi terhadap Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dengan produktivitas kerja sebesar 61%, ditunjukan oleh koefisien determinan (r²)
= 0,610 artinya masih terdapat 39% dari variabel lain yang dapat mempengaruhi
persepsi terhadap program keselamatan dan kesehatan kerja diluar variabel
produktivitas kerja, kategorisasi Persepsi terhadap Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada karyawan PT. Krakatau Steel tergolong sedang yang
ditunjukan dari rerata empirik (RE) sebesar 95,87 dan rerata hipotetik (RH)
sebesar 87,5 dan kategorisasi produktivitas kerja pada karyawan PT. Krakatau
Steel tergolong sedang yang ditunjukan dari rerata empirik (RE) sebesar 62,25.
Kata Kunci: Persepsi Terhadap Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dengan Produktivitas Kerja.

v

lembaran

Pendahuluan

Perkembangan

industri

di

dingin

mengalami

penurunan produksi sebesar ± 25.000

indonesia saat ini berlangsung sangat

ton

pesat dan menuntut perusahaan harus

mengalami


mampu bertahan dan berkompetisi.

disebabkan

Salah satu hal yang dapat ditempuh

produksi dan kurangnya tenaga kerja

perusahaan khususnya PT. Krakatau

karena

Steel agar mampu bertahan dalam

penurunan kondisi fisik sehingga

persaingan yang ketat yaitu dengan

produksi tersendat dan perusahaan


meningkatnya produktivitas kerja.

mengalami kerugian.

Hal ini terbentur dengan adanya

dikarenakan
kerugian
kerusakan

karyawan

mengatakan

kerja

menentukan

pada


alat

mengalami

Produktivitas

berperan

dalam

karyawan dari

tercapainya

tujuan

memegang peranan

perusahaan.


yang

Wexley dan Yuki (1997)

sumber daya manusia, maka tenaga
sangat

perusahaan

suatu

kerja

perusahaan
yang sangat

penting. Karena maju mundurnya

Untuk menciptakan tenaga


perusahaan sangat tergantung pada

kerja yang berkualitas tentunya tidak

naik turunnya produktivitas kerja

dengan begitu saja dapat diperoleh

karyawan. Seorang karyawan yang

perusahaan. Pada umumnya tujuan

melakukan suatu jenis pekerjaan

perusahaan adalah memperoleh laba

tertentu

serta adanya kontinuitas kelancaran


memperoleh

dalam

output akan produksi dari suatu

menjalankan

usahanya.

dapat

dipastikan

hasil.

Hasil

akan
adalah


Kemajuan PT. Krakatau Steel di

aktivitas

dukung

kerja

produktivitas adalah dua hal yang

karyawan yang tinggi, hal ini dapat

mempunyai hubungan yang erat dan

di lihat dari produksi baja lembaran

merupakan masalah yang pokok

dingin (Cold Rolling Mill) yang

dalam

dihasilkan pada tahun 2011 tiap

merupakan

bulannya mencapai

menghasilkan

oleh

produktivitas

±40.000 ton

kerja.

Produksi

perusahaan.
suatu

Produksi

usaha

barang

atau

atau

untuk
jasa,

sesuai target perusahaan. Akan tetapi

sedangkan produktivitas berkaitan

di bulan April dan Mei produksi baja

erat sebagai cara pencapaian tingkat

produksi. Produktivitas akan berbeda

bertambah karena Produktivitas kerja

di masing-masing perusahaan sesuai

karyawan. (Anggraini, 2008)

dengan

kondisi,

potensi

dan

Salah

satu

faktor

yang

kekurangan serta harapan-harapan

mempengaruhi produktivitas kerja

yang dimiliki oleh perusahaan yang

adalah keselamatan dan kesehatan

bersangkutan dalam jangka pendek

kerja. Perusahaan perlu memelihara

dan jangka panjang.

kesehatan para karyawan, dimana

Persepsi

tentang

program

kesehatan

keselamatan dan kesehatan kerja

kesehatan

adalah

proses

memungkinkan

psikologis

yang

Program

individu

untuk

dilakukan

menginterpretasikan,

fisik

menyangkut

maupun

kesehatan

mental.

kerja

dengan

dapat

penciptaan

dan

lingkungan kerja yang sehat yang

mendiskriminasikan tentang suatu

menunjuk pada kondisi yang bebas

program yang terdapat dilingkungan

dari gangguan fisik, mental atau

kerja atau tempat kerja dimana

emosi

penerapan program tersebut dapat

disebabkan oleh lingkungan kerja.

mencegah timbulnya penyakit akibat

Penciptaan lingkungan kerja yang

kerja,

sehat secara tidak langsung akan

kerusakan

menilai

disini

atau

kerugian,

atau

rasa

kejadian yang tak diduga dan tidak

mempertahankan

dikehendaki

dapat

meningkatkan

telah

1992).

mengacaukan

sehingga
proses

yang

diatur dari suatu aktivitas kerja

sakit

atau
produksi

Setiap

(Fauzia dkk, 2000).

yang

bahkan
(Tulus,

karyawan

mempersepsikan apa yang ditangkap

Karyawan yang dapat bekerja

dari lingkungan melalui alat indera.

dengan Produktivitas tinggi, dengan

Akan tetapi ada perbedaan persepsi

kenyamanan dan keamanan saat

antara individu satu dan lainnya.

bekerja, akan berpengaruh terhadap

Sehingga, dengan adanya perbedaan

pendapatan dan tumbuh kembang

persepsi

perusahaan, sehingga bukan hanya

tampilkan oleh tiap karyawan akan

tujuan organisasi dapat tercapai,

berbeda.

tetapi upah karyawan dapat pula
vii

ini

perilaku

yang

di

Menurut

(2003)

dalam melaksanakan pekerjaan. Oleh

persepsi seseorang juga ditentukan

karena itu, daya guna dalam bekerja

oleh kebutuhan- kebutuhan mereka.

yang berarti produktivitas kerja, yang

Salah

yang

mengandung

diinginkan karyawan di lingkungan

sebagaimana

kerja adalah kebutuhan akan rasa

Sedarmayanti (2001) meliputi : (1)

aman

Lingkungan

satu

Harold

kebutuhan

pada

saat

melakukan

aspek-aspek
dijelaskan

kerja,

yaitu

oleh

suatu

pekerjaan. Hal ini dapat terpenuhi

kondisi keadaan dimana terdapat

bila di perusahaan tempat mereka

aktivitas orang-orang atau karyawan

bekerja

guna mencapai suatu tujuan. (2)

ada

Sistem

Manejemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Teknologi,

(K3).

ataupun peralatan guna menunjang
Berdasarkan

rumusan

sebuah

yaitu

pekerjaan

suatu

dalam

sistem

proses

masalah tersebut peneliti tertarik

pencapaian suatu tujuan. (3) Tingkat

untuk mengadakan penelitian dengan

penghasilan,

judul : “Hubungan antara Persepsi

diperoleh seseorang sebagai balas

Terhadap Program Keselamatan dan

jasa

Kesehatan

pekerjaannya sesuai dengan tingkat

Kerja

dengan

Produktivitas kerja”.
Menurut

atau
Sedarmayanti

atau

jenis

Kesempatan

yaitu

hasil

yang

kompensasi

dari

pekerjaannya.
berprestasi,

(4)
yaitu

(2001) produktivitas kerja adalah

peluang bagi setiap karyawan untuk

cara

atau

meningkatkan kemampuan agar lebih

meningkatkan hasil barang dan jasa

baik dari sebelumnya yang diberikan

setinggi

oleh

menghasilkan

mungkin

dengan

pihak

perusahaan.

(5)

memanfaatkan sumber daya secara

Keterampilan, langkah-langkah yang

efisien. Oleh karena itu produktivitas

kita kuasai karena kita melatihnya

kerja sering diartikan sebagai rasio

secara terus menerus. (6) Jaminan

antara keluaran dan masukan dalam

sosial, seluruh sistem perlindungan

satuan waktu tertentu.

dan

Produktivitas

kerja

lebih

pemeliharaan

kesejahteraan

sosial bagi seluruh karyawan yang

ditekankan pada ukuran daya guna

diselenggarakan oleh perusahaan.
viii

Menurut
(2001)

Sedarmayanti

Faktor-faktor

dan sejauh mana perubahan itu

yang

terjadi (Azwar, 2010).

mempengaruhi Produktivitas Kerja

Ada

dua

aspek

yang

adalah (1).Sikap mental, berupa:

digunakan untuk mengatasi masalah

motivasi kerja disiplin kerja dan

K3, yaitu Safety Psychology dan

etika

(2).Pendidikan

Industrial

(4).Manajemen

(Miner dalam Ilham, 2002). Safety

kerja

(3).Keterampilan

Clinical

Psychology

(5).Hubungan Industrial Pancasila

Psychology

(6).Tingkat Penghasilan (7).Gizi dan

usaha

Kesehatan.

terjadi, dengan meneliti kenapa dan

(8).Jaminan

Sosial

menitikberatkan

mencegah

(9).Lingkungan dan Iklim Kerja

bagaimana

dengan lebih baik menuju kearah

Industrial

peningkatan

menitikberatkan

produktivitas.

(10).Sarana Produksi (11).Teknologi

pada

kecelakaan

kecelakaan
Clinical

itu

terjadi.

Psychology

pada

kinerja

karyawan yang menurun.

(12). Kesempatan Berprestasi

Menurut

Persepsi terhadap Program

faktor-faktor

Saksono

(1997)

yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Persepsi

(K3) adalah pandangan karyawan

Kesehatan

terhadap

diberikan

persepsi tentang 1. Tata Ruang

perusahaan yang bertujuan supaya

Kerja, 2. Pakaian kerja, 3. Alat

karyawan

Pelindung Diri (APD), meliputi (a)

apa

yang

terjaga

dan

terjamin

tentang Keselamatan dan
Kerja

(K3),

keselamatan dan kesehatan kerjanya.

Pelindung

Persepsi disini tidak lepas dari

pengaman, (c) Sarung tangan, dan

respon kognitif yang mana suatu

(d) Pelindung hidung (masker), 4.

bentuk

Lingkungan Kerja yang meliputi (a)

usaha

untuk

memahami

mata,

meliputi

pertama apa yang dipikirkan orang

Udara,

sewaktu mereka dihadapkan pada

Pencahayaan.

stimulus persuasif, dan bagaimana

(b)

Bagi

fikiran serta proses kognitif yang

produktivitas

berkaitan

merupakan

menentukan

apakah

mereka mengalami perubahan sikap

(b)

Suara

suatu
kerja
hal

Sepatu

dan

(c)

perusahaan
perusahaan

terpenting

bagi

kelangsungan hidup perusahaan. Bila
ix

suatu perusahaan ingin berkembang

adalah keselamatan dan kesehatan

dengan

harus

kerja. Perusahaan perlu memelihara

memiliki sumber daya manusia yang

kesehatan para karyawan, dimana

mampu meningkatkan produksi di

kesehatan

perusahaan.

kesehatan

pesat

perusahaan

Setiap

disini
fisik

menyangkut

maupun

mental.

karyawan

Penciptaan lingkungan kerja yang

mempersepsikan apa yang ditangkap

sehat secara tidak langsung akan

dari lingkungan melalui alat indera.

mempertahankan

Akan tetapi ada perbedaan persepsi

meningkatkan

antara individu satu dan lainnya.

1992).

atau
produksi

bahkan
(Tulus,

Sehingga, dengan adanya perbedaan

Karyawan yang dapat bekerja

persepsi perilaku yang di tunjukan

dengan Produktivitas tinggi, dengan

oleh tiap karyawan akan berbeda.

kenyamanan dan keamanan saat

Persepsi

tentang

program

bekerja, akan berpengaruh terhadap

keselamatan dan kesehatan kerja

pendapatan dan tumbuh kembang

adalah

proses

psikologis

yang

perusahaan, sehingga bukan hanya

karyawan

untuk

tujuan organisasi dapat tercapai,

dan

tetapi upah karyawan dapat pula

mendiskriminasikan tentang suatu

bertambah karena Produktivitas kerja

program yang terdapat di lingkungan

karyawan. (Anggraini, 2008)

memungkinkan

menginterpretasikan,

menilai

kerja atau tempat kerja dimana

Berdasarkan uraian di atas

penerapan program tersebut dapat

dapat diambil kesimpulan bahwa

mencegah timbulnya penyakit akibat

program keselamatan dan kesehatan

kerja,

kerugian,

kerja dapat berjalan dengan baik

kejadian yang tak diduga dan tidak

apabila ditunjang dengan adanya

dikehendaki

dapat

peran

telah

mempersepsikan pentingnya program

diatur dari suatu aktivitas kerja

K3, misalnya kesadaran karyawan

(Fauzia dkk, 2000).

untuk tidak ceroboh dalam bekerja.

kerusakan

mengacaukan

Salah

atau

sehingga
proses

satu

yang

faktor

Apabila

yang

karyawan

karyawan

dalam

dapat

melaksanakan maka karyawan dapat

mempengaruhi produktivitas kerja
x

mencapai

keadaan

kerja

yang

kesehatan kerja yang mengacu pada

menguntungkan dan semua itu tidak

aspek-aspek

terlepas

pemberian

(Miner dalam Ilham, 2002), dan data

program K3. Tetapi jika karyawan

produktivitas kerja di ambil dari

mempunyai penilaian negatif tentang

metode dokumentasi PT. Krakatau

program K3 akan mengakibatkan

Steel Cilegon pada tahun 2011.

rendahnya produktivitas kerja dan

Hasil Dan Pembahasan

dari

adanya

menurunya produksi.

dikemukakan

oleh

Berdasarkan hasil perhitungan

Berdasarkan teori yang telah

teknik analisis product moment dari

dikemukakan di atas, maka penulis

Pearson yang ditunjukan oleh nilai

mengemukakan

koefisien korelasi (r) = 0,781, (p) =

hipotesis

dalam

penelitian ini adalah: ”Ada hubungan

0,000

positif

menunjukkan ada hubungan positif

antara

Persepsi

terhadap

(p < 0,01). Hasil ini

Program Keselamatan dan Kesehatan

yang

Kerja (K3)

persepsi

kerja,

dengan Produktivitas

Semakin

positif

Persepsi

sangat

signifikan

terhadap

dengan produktivitas

Kesehatan

karyawan

(K3),

program

keselamatan dan kesehatan kerja

Karyawan tentang Keselamatan dan
Kerja

antara

semakin

PT.

kerja pada

Krakatau

Steel.

tinggi pula Produktivitas kerja”.

Semakin tinggi

Metode Penelitian

program keselamatan dan kesehatan

Populasi penelitian ini adalah
karyawan

PT.

Krakatau

persepsi terhadap

kerja maka semakin tinggi pula

Steel

produktivitas kerja.

Cilegon bagian Pabrik Cold Rolling

Dari hasil penelitian Anggraini

Mill ( Pabrik Baja Lembaran Dingin)

(2008) Selain faktor internal seperti

yang berjumlah 617 orang. Sampel

pemahaman

dalam penelitian ini berjumlah 92

kerja sebagai faktor eksternal juga

orang yang diambil dari 15% jumlah

mempengaruhi

keseluruhan subjek.

Stimulus

Skala yang digunakan dalam

individu,

proses

yang

lingkungan sangat

lingkungan

persepsi.

datang

dari

mempengaruhi

penelitian ini yaitu skala Persepsi

seseorang dalam melakukan persepsi.

terhadap program keselamatan dan

Persepsi para karyawan yang positif
xi

tentang K3, dapat menjadi gambaran

bekerja,

bahwa lingkungan kerja

pemanfaatan

mendukung

pekerjaan

sangat
karyawan.

sehingga

dimiliki

Akan tetapi, karena ada sebagian

mendorong

kemampuan
untuk

yang

meningkatkan

produktivitas kerjanya.

yang masih memiliki persepsi dalam

Persepsi terhadap program

kategori cukup lingkungan kerja juga

Keselamatan dan kesehatan kerja

dapat menjadi salah satu faktor yang

dapat berjalan dengan baik apabila

membuat persepsi karyawan kurang

ditunjang dengan adanya peran serta

positif.

karyawan,

Agar

karyawan

mempunyai

kerja

diperlukan

produktivitas

misalnya

kesadaran

karyawan untuk bertingkah laku hatihati

dalam

bekerja.

Apabila

adanya hubungan dan lingkungan

karyawan dapat melaksanakan semua

kerja sama yang baik antara pihak

itu maka mereka akan mencapai

perusahaan dan pihak karyawan. Hal

target produksi dan menguntungkan

ini

bagi

sesuai

dengan

Sedarmayanti
mengatakan

pendapat

(2001)
faktor-faktor

perusahaan.

Hal

ini

yang

memungkinkan

karyawan

yang

memberikan persepsi yang positif

mempengaruhi produktivitas adalah

tentang

sikap

pendidikan,

keselamatan dan kesehatan kerja

keterampilan, manajemen, hubungan

sehingga produktivitas kerja dapat

industrial

tercapai.

mental,

pancasila,

tingkat

penghasilan, gizi dan kesehatan,
jaminan

sosial/

Lingkungan

program

kerja

produksi.

Jaminan

diberikan

oleh

kepada

dan
sosial

suatu

pegawainya

pentingnya

program

Kesimpulan Dan Saran

K3,

Berdasarkan

sarana

hasil

analisis

data penelitian, maka dapat diambil

yang

kesimpulan sebagai berikut :

organisasi

Ada hubungan positif yang sangat

dimaksudkan

signifikan antara persepsi terhadap

untuk meningkatkan pengabdian dan

program keselamatan dan kesehatan

semangat kerja. Apabila jaminan

kerja dengan produktivitas kerja,

sosial karyawan mencukupi maka

Peranan atau Sumbangan efektif

akan dapat menimbulkan kesenangan
xii

Persepsi

terhadap

Pustaka Pelajar.
Fauzia, .2000. Hubungan antara
Persepsi terhadap pelaksanaan
Program Keselamatan dan
Kesehatan
Kerja
dengan
Prestasi Kerja Karyawan pada
PT Sari Warna Alsi. Skripsi
(tidak diterbitkan). Surakarta.
Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Ilham. 2002. Analisis Hubungan
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) dengan Motivasi
Kerja Karyawan di PT. Good
Year Indonesia. Skripsi (tidak
diterbitkan)
Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Saksono, Slamet. 1997. Administrasi
Kepegawaian. Yogyakarta :
Kanisius
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya
Manusia dan Produktivitas
Kerja. Bandung : Mandar
Maju.
Tulus, Agus. 1992. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta
: PT Gramedia Pustaka utama.
Wexley, Handoko, Yuki, Robins, R,
Schemerhom 1997. Kepuasaan
Kerja
Karyawan.
http://www.wikipedia.org/.
Diakses 16 November 2012
pukul 20.00 WIB.

Program

Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dengan produktivitas kerja sebesar
61%,

ditunjukan

oleh

koefisien

determinan (r²) = 0,610, Tingkat
Persepsi

terhadap

Program

Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada karyawan PT. Krakatau Steel
tergolong sedang, hal ini dapat
ditunjukan dari rerata empirik (RE)
sebesar 95,87 dan rerata hipotetik
(RH)

sebesar

87,5,

Tingkat

produktivitas kerja pada karyawan
PT. Krakatau Steel tergolong sedang,
hal ini ditunjukan dari rerata empirik
(RE) sebesar 62,25.
Berdasarkan dari kesimpulan
diatas, maka dapat diberikan saransaran sebagai berikut :
1.Bagi pimpinan perusahaan
2.Bagi Ilmuwan Psikologi
Daftar Pustaka
Anggraini, Siska. 2008. Hubungan
antara
persepsi
tentang
keselamatan dan Kesehatan
kerja
(K3)
dengan
produktivitas
kerja
Pada
pekerja bagian perakitan di
CV. Mitra dunia Palletindo
Tempeh-Lumajang.
Skripsi
(tidak diterbitkan). Malang.
Fakultas Psikologi Universitas
Islam Negeri Malang.
Azwar, Saifudin. 2010. Sikap
manusia
teori
dan
pengukurannya. Yogyakarta :
xiii