MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MEDIA BONEKA JARI : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B PAUD Al-Barokah Desa Karangwangi Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2013/2014.

(1)

i

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN

MEDIA BONEKA JARI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B PAUD Al-Barokah Desa Karangwangi Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut

Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program PG PAUD

Oleh

SITI KODARIAH

NIM 1009407

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

ii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Kodariah

NIM : 1009407

Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Departemen :

Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Jenis karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Non-exclusive Royalty

Fre Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

“MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MEDIA

BONEKA JARI”

(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B PAUD Al-Barokah Desa Karangwangi Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut

Tahun Ajaran 2013/2014)

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas Royalti Non

eksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,

mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : ………. Pada tanggal : ………. Yang menyatakan


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

SITI KODARIAH

NIM 1009407

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MEDIA BONEKA JARI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B PAUD Al-Barokah Desa Karangwangi Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut

Tahun Ajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: PEMBIMBING

Pembimbing I,

Rudiyanto, S.Pd.,M.Si

NIP 197406171999031003

Pembimbing II,

Dr. Mubiar Agustin, M.Pd.

NIP. 197708282003121002

Mengetahui

Ketua Program Studi PGPAUD

Fakutas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Ocih Sutiasih, M.Pd.


(4)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL

………..

i

HAK CIPTA PUBLIKASI

ILMIAH.………..

ii

LEMBAR PENGESAHAN

………...

iii

MOTTO

………..

iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

………...

v

KATA PENGANTAR

………...

vi

UCAPAN TERIMAKASIH

………...

ix

ABSTRAK

………...

x


(5)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

………

DAFTAR ISI

………...

xii

DAFTAR TABEL

………...

xiv

DAFTAR GAMBAR

………...

xv

DAFTAR GRAFIK

……….

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

………..

xvi i

BAB I PENDAHULUAN 1

A.Latar Belakang Masalah

………... 1

B.Identifikasi Masalah

………. 5

C.Tujuan Masalah

………... 7

D.Manfaat Penelitian

………... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 10

A.Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini

……….. 10

1. Pengertian Keterampilan Anak Usia Dini

…………... 10

2. Jenis Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini

………. 15

3. Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Berbicara


(6)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

………

4. Aspek-aspek Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini . 21 5. Karakteristik Berbicara Anak Usia Dini

……… 25

B.Kemampuan Berbicara ………... 26

C.Media Boneka Jari

………... 27

D.Hipotesis

………... 28

BAB III METODE PENELITIAN 29

A.Lokasi dan Subjek Penelitian

………... 29

1. Lokasi Penelitian

……… 29

2. Subjek Penelitian

………... 29

B.Desain Penelitian

……….. 29

1. Perencanaan

………...

32

2. Pelaksanaan

………

32

3. Pengamatan / Observasi

……….

33

4. Refleksi

………..

33

C.Metode Penelitian

……….

34


(7)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

………...………...

2. Tahap Pelaksanaan

……….

35

3. Observasi

………

35

D.Definisi Operasional

……….

36

1. Kemampuan Berbicara Anak

……….

36

2. Media Boneka Jari

……….

37

E. Instrument Penelitian

………...

39

F. Teknik Pengumpulan Data

………... 44 1. Observasi ……… 44 2. Wawancara ………. 45 3. Dokumentasi ……….. 46

G.Analisis Data

……….

46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………...

53

A. Hasil Penelitian

………..

53

B. Pembahasan

………


(8)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

………...

90

A. Kesimpulan

……….

90

B. Rekomendasi

………...

91

DAFTAR PUSTAKA ……… 93

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kemampuan Berbicara Anak

Usia Dini Melalui Penggunaan Boneka Jari ……… ………….

39

Tabel 3.2 Daftar cek observasi peningkatan kemampuan berbicara

dengan media boneka jari

………...

45

Tabel 3.3 Daftar cek observasi peningkatan kemampuan berbicara

dengan media boneka jari

………...

47

Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Meningkatkan Kemampuan Berbicara anak

……….

51

Tabel 4.1 Skor penilaian kemampuan berbicara kelompok B tahap pertindakan

……….

56

Tabel 4.2 Skor pengamatan kemampuan berbicara kelompok B tahap pertindakan

……….

60


(9)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

berbicara siklus I

……….

65

Tabel 4.4 Skor peningkatan kemampuan berbicara dari tahap

pertindakan ke siklus I

………...

67

Tabel 4.5 Pengamatan proses pembelajaran kemampuan berbicara

siklus II

………...

74

Tabel 4.6 Peningkatan skor pengamatan proses pembelajaran kemampuan berbicara siswa kelompok B dari tahap pertindakan, siklus I, dan siklus II

………..

75

Tabel 4.7 Peningkatan skor pengamatan proses pembelajaran kemampuan berbicara siswa kelompok B dari tahap pertindakan, siklus I, dan siklus II

………..

77

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Alur Tindakan Penelitian

……….

31

Gambar 3.2 Pratindakan Sub Tema Keluarga

………...

38


(10)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

………...

Gambar 3.4 siklus II Sub Tema Binatang Ternak

……….

38


(11)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Grafik 4.1 Peningkatan kemampuan berbicara siswa dari pratindakan ke siklus

I……..……….

67

Grafik 4.2 Peningkatan skor pengamatan proses pembelajaran kemampuan berbicara kelompok B dari pratindakan , siklus

I, dan siklus

II……… ………

75

Grafik 4.3 Peningkatan skor pengamatan proses pembelajaran kemampuan berbicara kelompok B dari pratindakan , siklus

I, dan siklus

II……… ………


(12)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Riwayat hidup penulis

Lampiran 2 Catatan lapangan pratindakan Lampiran 3 Catatan lapangan siklus I dan II

Lampiran 4 Surat pengangkatan pembimbing skripsi Lampiran 5 RKH pratindakan

Lampiran 6 RKH pratindakan Lampiran 7 RKH siklus I Lampiran 8 RKH siklus II

Lampiran 9 Lembar observasi untuk guru Lampiran 10 Lembar observasi untuk siswa

Lampiran 11 Skor pengamatan pembelajaran kemampuan berbicara siswa kelompok B PAUD AL- Barokah pratindakan Lampiran 12 Skor kemampuan berbicara siswa kelompok B PAUD

AL- Barokah pratindakan

Lampiran 13 Skor pengamatan proses pembelajaran kemampuan berbicara siswa kelompok B PAUD AL- Barokah siklus I Lampiran 14 Skor kemampuan berbicara siswa kelompok B PAUD

AL- Barokah siklus I

Lampiran 15 Skor pengamatan proses pembelajaran kemampuan berbicara siswa kelompok B PAUD AL- Barokah tahap pratindakan sampai siklus II

Lampiran 16 Rekapitulasi pengamatan proses pembelajaran kemampuan berbicara siswa kelompok B PAUD AL- Barokah tahap pratindakan sampai siklus II


(13)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Lampiran 17 Rekapitulasi Skor penilaian kemampuan berbicara siswa kelompok B PAUD AL- Barokah tahap pratindakan sampai siklus II

Lampiran 18 Rekapitulasi peningkatan Skor aspek pengamatan proses pembelajaran kemampuan berbicara siswa kelompok B PAUD AL- Barokah tahap pratindakan sampai siklus II Lampiran 19 Satuan kegiatan harian

Lampiran 20 Satuan kegiatan harian Lampiran 21 Lembar wawancara Lampiran 22 Jurnal revisi bimbingan Lampiran 23 Poto Kegiatn


(14)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MEDIA BONEKA JARI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B PAUD Al-Barokah Desa Karangwangi Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut

Tahun Ajaran 2013/2014) Oleh

SITI KODARIAH NIM 1009407

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelompok B PAUD Al-Barokah Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut dengan menggunakan media boneka jari. Latar belakang diadakannya penelitian di PAUD Al-Barokah Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut yaitu kurangnya keterampilan peserta didik dalam kemampuan berbicara. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di PAUD Al-Barokah Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut. Subjek penelitian adalah siswa kelompok B yang terdiri dari 15 siswa.

Penelitian ini terdiri dari dua siklus.setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti bersama guru Bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket, pengamatan, wawancara, catatan lapangan, dokumentasi foto, dan penilaian keterampilan kemampuan berbicara. Instrumen penelitian berupa catatan lapangan, lembar pengamatan, angket, dan lembar penilaian kemampuan berbicara. Data yang diperolah dianalisis secara deskritif kualitatif yang didukung oleh data kuantitatif. Keabsahan data diperoleh melalui validitas (validitas demokratik, validitas hasil, validitas proses) dan reliabilitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media boneka jari dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelompok B PAUD Al-Barokah Peningkatan keterampilan kemampuan berbicara siswa tampak pada kualitas proses pembelajaran yang ditunjukkan oleh keaktifan, perhatian pada pelajaran, antusiasme selama pembelajaran, keberanian kemampuan berbicara di depan kelas dan kerjasama kelompok sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, aktif dan kreatif. Peningkatan secara produk dapat dilihat dari peningkatan skor hasil kemampuan berbicara siswa pada setiap siklus. Kemampuan rata-rata siswa dalam kemampuan berbicara sebelum adanya tindakan berkategori kurang. Namun, setelah implementasi tindakan selama dua siklus, kemampuan rata-rata siswa dalam berbicara menjadi kategori baik. Peningkatan kualitas produk/hasil dapat dilihat dari perbandingan skor rata-rata kemampuan berbicara siswa pada tahap pratindakan sampai pascatindakan siklus II. Skor rata-rata siswa pada tahap pratindakan sebesar 19,17, pada siklus I meningkat menjadi 23,03, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 25,89. Skor rata-rata keterampilan siswa mengalami peningkatan sebesar 6,72. Dengan demikian, kemampuan berbicara siswa kelompok B PAUD Al-Barokah Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut telah mengalami peningkatan baik secara proses maupun produk setelah diberi tindakan menggunakan media boneka jari.


(15)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Kata kunci: Kemampuan berbicara; media boneka jari

IMPROVED MEDIA SPEAK WITH DOLL FINGER (Classroom Action Research on Group B PAUD Al-Barokah

Karangwangi Village District of Garut Mekarmukti Academic Year 2013/2014)

by

SITI KODARIAH NIM 1009407

ABSTRACT

This study aims to improve the students' speaking ability group B ECD Al-Barokah Mekarmukti Garut District of media using finger puppets. The background of early childhood studies at Al-Barokah Mekarmukti Garut District of the lack of skills of learners in the ability to speak. This research is conducted in a class action ECD Al-Barokah Mekarmukti District of Garut. Subjects were students in group B consisted of 15 students.

This study consists of two siklus.setiap cycle consists of four stages, namely planning, action, observation, reflection. This research was conducted collaboratively between researchers with Indonesian teachers. Data collection techniques used in this study a questionnaire, observations, interviews, field notes, photo documentation, and assessment skills speaking skills. The research instrument in the form of field notes, observation sheets, questionnaires, and speech assessment sheets. The data obtained were analyzed by descriptive qualitative supported by quantitative data. The validity of the data obtained through validity (validity of the democratic, the validity of the results, the validity of the process) and reliability data. The results showed that the use of finger puppets media can improve their speaking ability group B ECD Al-Barokah Improved speech skills students look at the quality of the learning process is demonstrated by the activity, attention to the subject, enthusiasm for learning, courage, the ability to speak in front of the class and collaboration groups so as to create a fun learning, active and creative. The increase in the product can be seen from the increase in students' speaking ability scores results in each cycle. Average ability students in a speech before the action is less categorical. However, after the implementation of the action during the two cycles, the average student ability in speaking into either category. Improved quality of products / results can be seen from the comparison of the average


(16)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

score of students' speaking ability on stage until pascatindakan pratindakan second cycle. The average scores for students on stage pratindakan 19.17, in the first cycle increased to 23.03, and the second cycle increased to 25.89. The average score of students' skills increased by 6.72. Thus, the ability to speak the students in group B ECD Al-Barokah Mekarmukti District of Garut has increased both the process and the product after a given action using finger puppet media.


(17)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Implikasi dari pembangunan sumber daya manusia membawa keberhasilan pembangunan diberbagai sektor. Pengalaman negara-negara maju baik di Eropa, Amerika, maupun di Asia yang memulai pembangunan dengan menginvestasikan dana pemerintah dengan memfokuskan pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas melalui jalur pendidikan, terbukti telah menunjukan keberhasilan pada sector ekonomi, industry, teknologi dan sebagainya.

Hal tersebut mengandung konsekuensi bahwa, jika kualitas pendidikan di Indonesia ingin maju melebihi negara-negara lain, maka penyelenggaraan pendidikan, khususnya pendidikan jalur persekolahan pada semua jenis dan jenjang pendidikan harus mendapatkan pendidikan yang wajar.

Pengertian pendidikan pada Pasal 1 ayat (1) UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tenteng Sistem Pendidikan Nasional adalah “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Terpuruknya Indonesia dalam aspek ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi,social, budaya, politik, pertahanan dan keamanan, membawa kesadaran


(18)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

semua pihak bahwa perbaikan di sekitar pendidikan sangat mendesak untuk dilakukan. Tilaar (2006 : 1) menyatakan dengan ungkapan sebagai berikut:

Keadaan yang dilukiskan di atas (keterpurukan) dalam memasuki era informasi telah melahirkan suatu dorongan yang luar biasa untuk duduk sama rendah berdiri sama tingi dengan bangsa-bangsa yang lain dalam era globalisasi. Lahirlah suatu keranjingan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Dimana-mana dalam masyarakat, dalam lingkungan pemerintah, orang berbicara mengenai rendahnya mutu pendidikan nasional. Seperti juga pengalaman bangsa-bangsa lain, pendidikan nasional menjadi kambing hitam dari keterbelakangan suatu masyarakat dan bangsa.

Tumbuhnya kesadaran akan pentingnya pendidikan mengingat pendidikan merupakan investasi masa depan bangsa di mana generasi muda dididik agar bisa meneruskan gerak langkah kehidupan bangsa ini menjadi bangsa yang maju berpendidikan serta bermoral. Di sisi lain pendidikan merupakan suatu pilar utama dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan setiap masyarakat.

Dilihat dari prosesnya pendidikan melibatkan dua komponen manusia yaitu peserta didik dan pendidik (guru). Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagi guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan


(19)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Hal tersebut dipertegas oleh Undang-Undang republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 ayat 1menyatakan guru adalah pendidik propesional dengan tugas utama mendidik, megajar, mengarahkan, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Berdasarkan undang-undang tersebut, secara yuridis formal diakui bahwa guru merupakan pekerjaan profesional, artinya jabatan ini memerlukan suatu keahlian dan kompetensi khusus. Pekerjaan guru tidak bisa dikerjakan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagai guru. Guru profesional menguasai betul tentang seluk beluk pendidikan dan pengajaran serta ilmu-ilmu lainnya. Tambahan lagi dia telah mendapatkan pendidikan khusus untuk menjadi guru dan memiliki keahlian khusus yang diperlukan untuk jenis pekerjaannya.

Guru seperti itulah yang akan mampu mengelola pembelajaran sehingga menghasilkan peserta didik dengan mutu pendidikan yang baik. Guru yang memiliki kompetensi dan keahlian, akan senantiasa berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui berbagai cara, seperti pembaharuan kurikulum, pengembangan metode-metode mengajar, pemanfaatan sarana dan prasarana dan melakukan evaluasi dengan baik.

Guru sesuai tuntunan profesi dan kompetensinya merupakan kunci dalam peningkatan mutu prndidikan dan mereka berada di titik sentral dari setiap usaha reformasi pendidikan yang diarahkan pada perubahan-perubahan kualitatif. Jadi, kita harus sepakat bahwa mutu pendidikan dan hasil belajar peserta didik banyak


(20)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ditentukan oleh guru (jabatan guru yang bersifat strategis), kita juga sepakat bahwa guru hendaknya mampu berperan langsung secara positif dalam kehidupan dimasyarakat.

Pendidikan disebut berkualitas produk apabila peserta didik menunjukkan tingkat penguasaan yang tinggi terhadap tugas-tugas belajar sesuai dengan sasaran dan tujuan pendidikan. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar yang dinyatakan dalam proses akademik. Pendidikan dikatakan berkualitas apabila terjadi penyelenggaraan pembelajaran yang efektif dan efisien dengan melibatkan semua komponen–komponen pendidikan, seperti mencakup tujuan pembelajaran, guru dan peserta didik, bahan pelajaran, strategi / metode belajar mengajar, alat dan sumber pelajaran serta evaluasi (Sugito,1994:3). Komponen- komponen tersebut dilibatkan secara langsung tanpa menonjolkan salah satu komponen saja, akan tetapi komponen tersebut diberdayakan secara bersama-sama.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, dalam penelitian ini penulis memilih media dengan menggunakan media boneka jari dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan yang efektif dan inovatif untuk digunakan dalam pembelajaran keterampilan bercerita tersebut. Hal tersebut dikarenakan media boneka jari dapat digunakan dalam mengembangkan perbendaharaan kata, melatih diri untuk mendengarkan dan berbicara serta dapat memotivasi peserta didik supaya berpikir kreatif. Peserta didik dapat mengorganisasikan ide-ide untuk bercerita yang ditemukan dari sebuah tokoh boneka jari, lalu dituangkan secara bebas dengan kata-kata sendiri. Selain itu, media boneka jari dapat membuat peserta didik menjadi lebih perhatian terhadap pesan dan isi cerita.


(21)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian media boneka jari merupakan bagian dari media pembelajaran bahasa yang dapat bermanfaat sebagai sarana atau alat bantu menunjang keterampilan berbicara dan sekaligus dapat mejadi alternatif yang cukup efektif dan inovatif bagi guru dalam pembelajaran tentang bercerita agar semakin meningkat

Namun pada kenyataannya hampir 60 % siswa masih belum ada keberanian mengaktualisasikan berbicara di depan kelas. Berdasarkan maalah di atas ada beberapa penyebab siswa tidak ada keberanian untuk berbicara di depan kelas. Siswa kurang aktif dalam berkomunikasi dengan teman sebaya. Untuk mengatasi masalah di atas ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat dikembangkan dalam memotivasi kepada siswa agar semangat dalam belajar dan dapat memberanikan diri untuk berbicara di depan kelas.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis memandang perlu mengadakan penelitian pembelajaran dengan mengoftimalkan penggunaan media boneka jari karena media ini sangat tepat untuk diterapkan atau digunakan dalam pembelajaran anak usia dini. Untuk implementasinya penulis melaksanakan penelitian dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Berbicara dengan Media Boneka Jari di PAUD Al - Barokah.”

B.Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, dan Rumusan Masalah 1. Ientifikasi Masalah

Dari latar belakang penelitian tergambar adanya berbagai permasalahan yang berkaitan dengan efektivitas dan kualitas proses dan hasil belajar. Dengan


(22)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

munculnya masalah tersebut antara lain bersumber baik dari guru maupun dari siswa itu sendiri maupun sarana dan prasarana yang kurang menujang. Masalah-masalah dimaksud antara lain rendahnya semangat belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan rendahnya hasil belajar peserta didik dalam kemampuan membaca.

2. Batasan dan Rumusan Masalah

Secara umum masalah penelitian dirumuskan: “Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari di PAUD Al-Barokah Mekarmukti Kabupaten Garut?”

Secara lebih terperinci permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut ini. 1. Bagaimana kemampuan berbicara peserta didik sebelum menggunakan media

boneka jari di PAUD Al-Barokah. Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut? 2. Bagaimana kemampuan berbicara peserta didik setelah menggunakan media

boneka jari di PAUD Al-Barokah. Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut? 3. Bagaimana peningkatan kemampuan berbicara anak sebelum dan sesudah

pengunaan boneka jari?


(23)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Bagan 1.1

Skema Masalah Penelitian dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari di PAUD Al-Barokah .

C. Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan pengusaan peserta didik terhadap materi pelajaran, penulis melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara dengan menggunakan media boneka jari dengan metode kata sehingga hasil yang dicapai pada pembelajaran lebih optimal. Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

AKTIVITAS DAN KREATIVITAS GURU DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN

MEDIA BONEKA JARI

Pembelajaran berbicara

1. Perencanaan 2. Pengorganisasian 3. Pelaksanaan 4. Pengawasan 5. Evaluasi

EVALUASI PEMBELAJARAN

Hasil Pembelajaran 1. Kognitif 2. Afektif 3. Psikomotor Peningkatan

kemampuan dan kualitas 1. Guru 2. Siswa 3. materi 4. Metode 5. Evaluasi


(24)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1. Untuk mengetahui kemampuan berbicara peserta didik sebelum menggunakan media boneka jari di PAUD Al-Barokah. Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut.

2. Untuk mengetahui kemampuan berbicara peserta didik setelah menggunakan media boneka jari di PAUD Al-Barokah. Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut.

3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara anak sebelum dan sesudah penggunaan boneka jari di PAUD Al-Barokah. Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut.

D.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kegunaan bagi penulis, intitusi dan pendidikan secara umum.

1. Bagi penulis, penelitian ini pasti akan menambah wawasan serta pengetahuan baru tentang masalah-masalah yang dialami oleh peserta didik dalam belajar dan upaya-upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi kesulitan tersebut. Begitu juga efektivitas atau keberhasilan dari upaya-upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi kesulitan peserta didik dalam belajar, sehingga akan melahirkan pertimbangan peneliti untuk melakukan hal berikut ini. Pertama, mempertahankan dan terus mengguakan upaya-upaya tersebut, jika ternyata mampu mengatasi kesulitan peserta didik dalam belajar. Kedua, merevisi atau


(25)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

bahkan mengganti upaya-upaya tersebut dengan upaya yang lain yang lebih efektif untuk mengatasi kesulitan peserta didik dalam belajar.

2. Bagi intitusi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan berharga, bahwa perbaikan pembelajaran merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan kesulitan peserta didik dalam belajar merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran. Hal ini akan sangat berguna untuk meningkatkan pemahaman atau penguasaan peserta didik dalam pembelajaran.

3. Bagi pendidikan secara umum hasil penelitian ini akan menjadi masukan tentang salah satu cara melakukan perbaikan pembelajaran untuk mengoptimalkan hasil shingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan kualitas yang lebih baik.


(26)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari


(27)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang penulis jadikan sebagai tempat penelitian adalah Pendidkan Anak Usia Dini yang beralamat (PAUD) Al-Barokah, Kec Mekarmukti, Kab Garut. 2. Subjek penelitian

Subjek Penelitian ini adalah Anak Usia Dini yang beralamat (PAUD) Al-Barokah di kelas B dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang. Penetapan lokasi ini berdasarkan pertimbangan bahwa penulis menemukan masalah di sekolah ini, disamping letaknya yang strategis dan juga memenuhi syarat untuk penelitian. Adapun waktu pelaksanaan penelitian tindakan ini adalah pada tahun 2014.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian penggunaan boneka jari untuk meningkatkan kemampuan berbicara ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK yang digunakan dalam desain penelitian ini bersifat partisipan yang berbentuk siklus. Dikatakan bersifat partisipan, karena dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti terlibat langsung dengan subjek peneliti yang dilihat dari segi interaksinya dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini peneliti berperan sebagai pelaksana mulai dari tahap perencanaan, persiapan-persiapan penelitian, pelaksanaan PTK Siklus I, menganalisis dan mensintesis setelah


(28)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan tindakan, kemudian merefleksikan semua kegiatan yang telah berlangsung dalam Siklus I. Kemudian merencanakan tahap modifikasi, koreksi dan penyempurnaan pembelajaran untuk Siklus II dan berlanjut ke Siklus III.

Kegiatan ini berlangsung hingga mendapatkan hasil yang signifikan. Hasil yang signifikan ini adalah setelah anak mengalami peningkatan minimal 50% dari aspek penilaian kemampuan berbicara yang digunakan. Penelitian Tidakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti langsung, didasari oleh pernyataan Mc Niff (2010: 16) yang memandang bahwa PTK sebagai bentuk penelitian yang reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri. Sejalan dengan pernyataan di atas, Chien (1990, dalam Muslihuddin, 2009:73) berpendapat bahwa PTK partisipan dilakukan oleh orang yang akan melaksanakan penelitian dan harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan.

Peneliti berkolaboratif dengan pihak guru atau kepala sekolah. Model penelitian tindakan kelas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh John Elliot. Riset aksi model John Elliot (Muslihuddin,2009: 71) menjelaskan bahwa prosedur penelitian tindakan kelas dipandang sebagai siklus yang terdiri dari komponen perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang selanjutnya akan diikuti dengan siklus berikutnya. Alur yang dilakukan adalah sebagai berikut:


(29)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Perencanaan Siklus 1 Pengamatan

Pelaksanaan

Perencanaan Siklus 2 Pengamatan

Pelaksanaan

Perencanaan Siklus 3 Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Refleksi


(30)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Desain PTK Elliot (Sumber : Muslihuddin, 2009: 71)

PTK ini dilaksanakan melalui proses pengkajian bersiklus, yang terdiri dari 4 tahap, yaitu:

1. Perencanaan

Tahap merencanakan merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan. Pada tahap ini, peneliti akan menyusun rencana pembelajaran yang berhubungan dengan kemampuan berbicara anak melalui permainan boneka jari yang akan dituangkan ke dalam bentuk Satuan Kegiatan Harian (SKH) beserta skenario yang akan dilaksanakan. Skenario mencakup langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan tindakan atau perbaikan. Guru juga mempersiapkan bahan belajar berupa boneka jari. Boneka yang disiapkan sesuai dengan tema pembelajaran hari itu. Selain itu, guru juga mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan proses dan hasil perbaikan. Guru menyusun tes berupa lembar obsevasi, wawancara, dan dokumentasi. Selain itu untuk memantapkan keyakinan diri, guru perlu mensimulasikan pelaksanaan tindakan, dalam hal ini melaksakan kerjasama dengan teman sejawat atau berkolaborasi dengan dosen LPTK.

2. Pelaksanaan

Tahap ini merupakan implementasi tahap perencanaan yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan akan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Guru megondisikan anak agar anak siap untuk mengikuti belajar mengajar


(31)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

b. Setelah itu, guru bercakap-cakap dengan anak tentang tema pembelajaran yang akan dibahas hari tersebut

c. Kemudian guru memperlihatkan media boneka jari (sesuai dengan tema) kepada anak. Media boneka jari dilaksanakan melalui sebuah permainan yaitu guru bercerita dengan menggunakan boneka jari yang telah disediakan, setelah itu anak secara bergiliran mencoba bercerita dengan menggunakan boneka jari tersebut.

d. Guru melakukan evaluasi yaitu bentuk tanya jawab mengenai kegiatan yang sudah dilaksanakan.

3. Pengamatan / Observasi

Peneliti melaksanakan pengamatan (observasi) selama proses tindakan berlangsung. Hal-hal yang diobservasi yaitu tentang kemampuan berbicara anak, apakah anak memiliki kemampuan dan keberanian dalam mengungkapkan ide / pikirannya tentang sesuatu hal. Berdasarkan pengamatan ini guru akan dapat menentukan apakah hal-hal yang harus diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

4. Refleksi

Peneliti mencoba melihat dan merenungkan kembali apa yang telah dilakukan dan apa dampaknya bagi proses belajar anak. Peneliti juga merenungkan alas an melakukan suatu tindakan dikaitkan dengan dampaknya. Dengan cara ini peneliti akan memenukan kelebihan dan kekurangan / kelemahan dari tindakan yang dilakukan.


(32)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian tindakan kelas dengan cara observasi / penelitian secara langsung, dalam penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini / TK. Arikunto, (2010:30). Mengatakan bahwa PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.

Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Muslihuddin (2009) bahwa PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pembelajaran dan keprofesionalan guru atau tenaga kependidikan lainnya. Ciri khas penelitian ini adalah adanya pembelajaran dan tindakan untuk memecahkan masalah tersebut. Tahapan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, tindakan, dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus. Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilakukan dalam rangka memecahkan masalah.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dengan dilakukannya penelitian ini adalah dalam rangka memperbaiki kekurangan-kekurangan proses pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan berbicara melalui media boneka jari khususnya di Pendidikan Anak Usia Dini Al-Barokah Mekarmukti.

Melalui penelitian ini, penulis bersama guru bersama-sama untuk mengintrosfeksi, bercermin, atau mengevaluasi guru sehingga terjadi peningkatan kompetensi sebagai guru anak usia dini yang dapat mempengaruhi peningkatan kualitas anak didik, baik dalam bidang domain, afektif, kognitif, maupun


(33)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

psikomotor khususnya dalam peningkatan kemampuan berbicara yang bermanfaat bagi anak didik, baik saat ini maupun dimasa yang akan datang serta bias mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian ini dimulai dengan pengambilan data anak yang kurang mampu dalam berbicara, sehingga jika penelitian telah selesai dilaksanakan dapat diketahui berapa besar peningkatan anak yang mampu berbicara. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Rencana Tindakan

Rencana tindakan yang selanjutnya akan dilakukan adalah:

a. Guru menyiapkan segala sarana yang akan menjadi objek dalam pelajaran. b. Guru memperkenalkan boneka jari kepada anak.

c. Guru menganalisis hasil belajar

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan dilakukan secara bertahap dengan rincian sebagai berikut: a. Tahap Pelaksanaan TindakanPeneliti menyiapkan media yang diperlukan

misalnya Boneka Jari b. Pelaksanaan tindakan

c. Pelaksanaan dilakukan di Pendidikan Anak Usia Dini Al-Barokah Mekarmukti.

3. Observasi

a. Melaksanakan pelajaran sesuai dengan materi RPP.

b. Menanyakan satu persatu kepada siswa mengenai boneka jari yang diperlihatkan oleh guru.


(34)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu c. Memberikan tugas siswa

d. Mengevaluasi pelajaran yang telah diberikan. e. Menganalisis hasil yang didapat.

D.Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu definisi dari variabel penelitian yang dapat dioperasionalkan atau dapat menjadi arahan untuk pelaksanaan di dalam penelitian. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

1.Kemampuan Berbicara

Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan kita sehingga maksud pembicaraandapat difahami oleh orang lain (Suhendar dan Supinah 1997:16).

Sejalan dengan pendapat di atas.Kemampuan berbicara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan anak untuk berkomunikasi mengucapkan kata-kata atau kalimat sederhana melalui alat ucap yang dapat dikategorikan sebagai bahasa anak untuk menyatakan keinginan, permintaan, pendapat, pikiran dan perasaannya terhadap apa yang dilihat dan dialaminya kepada orang lain sebagai lawan bicara.

Dengan berbicara, anak dapat berinteraksi dengan lingkungan, dapat menambah dan meningkatkan pelafalan, kosa kata, struktur tata bahasa,dan kefasihan anak dalam berbicara. Hal ini merupakan aspek-aspek kemampuan berbicara yang dinilai dalam penelitian yang dimaksud.


(35)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2.Media Boneka Jari

Media Boneka jari adalah boneka yang bisa dipakai dalam kegiatan bercerita yang dapat digunakan sebagai pemeran tokoh dalam cerita bisa berupa boneka tangan, boneka wayang dan boneka jari Gunarti, W. dkk (2010:5.19).Boneka Jari adalah suatu media boneka dalam bentuk boneka jariyang dibuat dari bahan kain flanel warna warni, dengan mengunakan alat seperti: gunting, jarum dan benang sulam yang dibentuk sesuai dengan figur cerita, satu narasi cerita dapat beberapa boneka, potongan kain 4-6 cm, penyelesaian boneka dijahit dengan tusuk feston. Yang dimaksud boneka jari dalam penelitian ini adalah boneka yang disajikan dalam bentuk permainan yang digunakan untuk membantu anak dalam meningkatkan kemampuan berbicaranya. Menurut pendapat Zaman (2007: 20) menyatakan bahwa: Boneka jari berfungsi untuk: 1) mengembangkan aspek bahasa,

2) mengembangkan aspek moral/menanamkan nilai-nilai kehidupan pada anak, 3) daya fantasi. Adapun media boneka jari yang digunakan dalam penelitian ini

adalah beberapa bentuk boneka jari yang dibuat oleh peneliti yang disesuaikan dengan tema yang dipilih.

E. Instrumen Penelitian

Definisi instrumen menurut Arikunto (2010: 203) adalah “suatu


(36)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi yang di dalamnya terdiri dari aspek-aspek kemampuan berbicara yang harus diamati disertai dengan skala penilaian berupa kategori BB (berkembang baik), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), BSB (Berkembang Sangat Baik) yang masing-masing mempunyai kriteria penilaian pada setiap aspeknya. Hasil skala penilaian yang diperoleh dari hasil observasi terhadap kemampuan berbicara anak dijadikan dasar bagi keberhasilan penelitian.Instrumen penelitian berasal dari kisi-kisi instrumen yang terdiri dari dua variabel aspek kemampuan berbicara dengan menggunakan media boneka jari

Aspek kemampuan berbicara dirumuskan dalam indikator yang dijabarkan ke dalam pernyataan (aspek penilaian kemampuan berbicara). Kisi-kisi instrumen penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


(37)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Boneka Jari.

Variab el

Sub Variabe

l

Indikator Pernyataan

Teknik Pengump ulan Data Responde n A. Kemam puan Berbi cara 1. Dapat mende ngarka n dan memb edaka n bunyi suara, bunyi bahasa serta mengu capka nnya a.Mendengarka n bunyi suara/bahasa. .

 Anak dapat menirukan kembali bunyi bahasa/suar a tertentu

 Anak dapat menirukan kembali 4-5 urutan kata.

Observasi Anak

b.Membeda kan bunyi suara/

bahasa

 Anak dapat membedak an kata-kata yang mempunyai suku kata awal yang sama ( misalnya: aya–adik) dan suku kata akhir yang sama (misalnya: nakal-kekal)


(38)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu c.Mengucap

kan bunyi suara/bahasa

 Anak dapat mengulang kembali kalimat sederhana yang diucapkan oleh guru. 2. Dapat berkom unikasi secara lisan Deng an lafal yang benar a.Berbicara dengan lancar secara lisan tentang isi cerita.

 Anak dapat menyebutk an jumlah tokoh dalam cerita.

 Anak dapat menyebutk an nama-nama tokoh dalam cerita.

 Anak dapat menyebutk an sifat-sifat tokoh dalam cerita

 Anak dapat menyebutk an sifat-sifat tidak baik berdasarka n cerita

 Anak dapat menyebutk an prilaku yang patut dicontoh dalam cerita


(39)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu b.Mengajuka

pertanyaan yang lebih kompleks

● Anak dapat

mengajukan pertanyaan dari guru terkait dengan cerita yang sudah disampaika n, seperti: apa, siapa, mengapa, dimana, bagaimana. c.Mengaju kan pertanyaan yang lebih kompleks

● Anak dapat

menjawab pertanyaan dari guru terkait dengan cerita yang sudah disampaika n, seperti: apa, siapa, mengapa, dimana, bagaimana. d. Mencerita kan kembali isi cerita dengan benar. cerita.

Anak dapat bercerita di depan kelas

dengan lafal yang benar.

Anak dapat berc

erita

di depan kelas


(40)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu bahasa

yang jelas.

Anak dapat bercerita di depan kelas dengan intonasi yang kuat sesuai karakter 3.Menya mpaika n ide, pikiran atau gagasa n a.Mencerita kan pengalaman/ secaraseder hana dengan urut b.Memberi kan keterangan /informasi tentang sesuatu hal

Anak dapat menyampai kan pengalaman nya sendiri secara sederhana sesuai dengan tema yang telah ditetapkan

Anak dapat memberika n informasi tentang peristiwa yang dilihatnya


(41)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu B.Peng

gunaan

Media Bonek a Jari

1.Persia pan

a.Menetapka n tujuan dan tema yang dipilih.

b. Menet

apkan cerita sesuai dengan tema/tujuan .

c.Menetapka n

rancangan bahan dan

d. Menet

apkan rancangan

langkah- langkah

kegiatan bercerita

Observasi


(42)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 2. Pelak sanaa n a. Menyebutka n judul cerita untuk menarik minat anak. b. Memasang

boneka jari pada sejumlah jarinya c. Menggerak kan boneka jari sesuai dengan dialog d. Menanggapi komentar anak selama bercerita. e. Menjawab pertanyaan anak

tentang jalan cerita yang disampaikan f. Mendorong anak untuk berani mencerita kan kembali cerita yang didengar.


(43)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 3. Penila

ian

a.Memberikan kesempatan

kepada anak untuk bercerita mengguna kan boneka jari.

b.Memberi kesempatan kepada anak untuk

mencerita kan kembali cerita dengan mengguna kan

boneka jari secara individual.

Observasi Guru

Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini, Jakarta.

F. Tekhnik Pengumpulan Data

Setelah menentukan instrument penelitian, maka langkah selanjutnya adalah teknik pengumpulan data. Data yang diperoleh adalah jenis data kualitatif, sehingga hasil penelitian harus dipaparkan melalui deskrifsi khusus data yang diperoleh, adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi diartikan sebagai suatu pengalaman dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian (Hadi dan Haryono,


(44)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1998:129). Teknik yang digunakan dalam melakukan pencatatan pengalaman tersebut pada penelitian ini menggunakan lembaran observasi. Lembar observasi dikembangkan dalam rangka untuk mengetahui kondisi objektif masalah dan potensi yang ada pada subjek penelitian, sehingga hasilnya dapat memperkuat data-data yang diperoleh dari wawancara dan angket penelitian. Dalam membuat lembar observasi juga dikembangkan dengan melakukan jugment dengan ahli konten (subject matter ), dan ahli pendidikan.

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data dan kemampuan berbicara anak kelas/ kelompok B dalam kemampuan berbicara sebelum dan sesudah menggunakan media boneka jari. Alat yang digunakan pada saat observasi adalah lembar instrument observasi berisi pernyataan yang menggambarkan komponen-komponen atau aspek-aspek yang menggambarkan kemampuan berbicara anak, dan pedoman observasi pada aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan boneka jari. Adapun pedoman lembar observasi yang digunakan penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Daftar Cek Observasi

“PeningkatanKemampuan Berbicara dengan Media Boneka Jari”

NO. ASPEK PENILAIAN SKOR FIELD RECOR

1 2 3

1. Menirukan kembali bunyi bahasa/suara tertentu

2. Menirukan kembali 4-5 urutan kata

3. membedakan kata-kata yang mempunyai suku kata awal yang sama ( misalnya:


(45)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu aya–adik) dan suku kata akhir yang sama

(misalnya: nakal-kekal)

4. Mengulang kembali kalimat sederhana yang diucapkan oleh guru.

5. Menyebutkan jumlah tokoh dalam cerita. 6. Menyebutkan nama-nama tokoh dalam

cerita.

7. Menyebutkan sifat-sifat tokoh dalam cerita

8. Menyebutkan sifat-sifat tidak baik berdasarkan cerita

9. Menyebutkan prilaku yang patut dicontoh dalam cerita

10. Mmengajukan pertanyaan dari guru terkait dengan cerita yang sudah disampaikan, seperti: apa, siapa, mengapa, dimana, bagaimana.

11. Menjawab pertanyaan dari guru terkait dengan cerita yang sudah disampaikan, seperti: apa, siapa, mengapa, dimana, bagaimana.

12. Bercerita di depan kelas dengan lafal yang benar.

13. Bercerita di depan kelas dengan bahasa yang jelas.

14. Bercerita di depan kelas dengan intonasi yang kuat sesuai karakter

15. Menyampaikan pengalamannya sendiri secara sederhana sesuai dengan tema yang


(46)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu telah ditetapkan

16. Memberikan informasi tentang peristiwa yang dilihatnya

Tabel 3.3 Daftar Cek Observasi

“Peningkatan Kemampuan Berbicara dengan Media Boneka Jari”

NO. ASPEK

PENILAIAN YA TIDAK

MUTU FIELD

RECORD B C K

1. Menetapkan tujuan dan tema yang dipilih.

2. Menetapkan cerita sesuai dengan tema/tujuan. 3. Menetapkan rancangan

bahan

4. Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan bercerita

5. Menyebutkan judul cerita untuk menarik minat anak. 6. Memasang boneka jari

pada sejumlah jarinya 7. Menggerak kan boneka

jari sesuai dengan dialog 8. Menanggapi

komentar anak selama bercerita. 9. Menjawab pertanyaan

anak tentang jalan cerita yang disampaikan


(47)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 10. Mendorong anak untuk

berani

menceritakan kembali cerita yang didengar. 11. Memberikan kesempatan

kepada anak untuk bercerita menggunakan boneka jari.

12. Memberi kesempatan kepada anak untuk menceritakan kembali cerita dengan

menggunakan boneka jari secara individual.

2. Wawancara

Wawancara adalah salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian yang pada pelaksanaannya dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual.

Wawancara yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah dengan responden seperti kepala sekolah dan guru, dimaksudkan untuk mengetahui tentang kondisi guru, situasi sekolah, serta latar belakang siswa, bagaimana kemampuan berbicara anak. Program yang dilaksanakan dalam merangsang kemampuan berbicara anak, kendala dan upaya yang dihadapi guru dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara anak., sehingga akan terasa jelas bagaimanakah pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada saat ini.. Pada


(48)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

wawancara terhadap guru ditanyakan tentang pengembangan model pembelajaran yang telah digunakan.

3. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi yang bersifat dokumen dari dokumen-dokumen yang ada (Sukmadinata, 2003;223) dalam penelitian ini dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan data-data anak , yaitu data yang berhubungan dengan kemampuan anak dan dokumentasi kegiatan proses belajar meningkatkan kemampuan berbicara anak dengan menggunakan media boneka jari secara langsung.

Media ini berfungsi sebagai dokumentasi suasana kelas, menggambarkan detail suasana peristiwa-peristiwa penting yang terjadi ketika penelitian dilakukan, serta sebagai alat untuk meningatkan tofik pembahasan ketika membuat catatan lapangan.

G. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriftif kualitatif dan teknik analisis deskriftif presentase. Menurut Arikunto (2010:132) analisis merupakan usaha memilih, memilah, membuang, menggolongkan serta menyususn ke dalam kategori, mengklasifikasikan data untuk menjawab pertanyaan pokok (1) tema apa yang dapat ditemakan pada data (2) seberapa jauh dapat medukung tema/arah/tujuan penelitian, kegiatan yang saling terkait satu sama lainnya.


(49)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menelaah sumber yang telah diperoleh untuk mendapatkan data tersebut. Teknik data dalam penelitian ini adalah analisis dalam kualitatif, adapun komponennya adalah: 1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas dan merubah bentuk data mentah yang ada dalam catatan lapangan. 2. Display Data

Pada tahapan ini setelah direduksi maka langkah selanjutnya mendisplay data, penyajian dapat dilakukan dengan uraian singkat, bagan, hubungan kategori, flowchart dan sejenisnya yang berbentuk teks bersifat naratif. Dengan display data maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. 3. Verifikasi

Langkah selanjutnya adalah tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti yang telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian kenyataan di lapangan.

Data utama yang dianalisis adalah hasil observasi aktivitas yang dilaksanakan anak selama proses pembelajaran di kelas. Hasil wawancara dianalisis secara deskriftif berdasarkan pada informasi yang disampaikan oleh guru. Data hasil observasi setiap butir aspek yang diamati selama tiga siklus


(50)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dihitung dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, sejalan dengan pendapat Supranto (2006:2) distribusi adalah mengelompokan data ke dalam beberapa kelompok (kelas) kemudian dihitung dengan banyaknya data yang masuk ke tiap kelas. Adapun cara perhitungan kemampuan berbicara anak menggunakan tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Siklus I

No. Kategori Interval Tally F %

1. BB 16-26 IIIII IIII 9 60

2. BSH 27-37 IIIII I 6 40

3. BSB 38-48 - - -

Keterangan :

1) Mencari interval

(a) Jumlah indikator/item x nilai tertinggi (keterangan pada pedoman observasi) 16 x 3 = 48

(b) Hasil perkalian - jumlah indikator/item 48 –16 = 32

(c) Hasil pengurangan – jumlah kategori (keterangan pada pedoman observasi) 32 : 3 = 10.6 maka dibulatkan menjadi 11Sehingga ditemukan jumlah interval adalah 11 yang akan ditetapkan pada kategori:


(51)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BSH = 27 - 37

BSB = 38 - 48

2) Mengisi Tally dan Frekuensi (F)

Mengisi column tally dan frekuensi berdasarkan hasil skor kemampuan mengenai konsep keterampilan berbicara.

3) Mencari persentase

Mencari persentase dengan rumus: P = f X 100%

n Keterangan: P: Persentase F: Frekuensi n: Jumlah siswa


(52)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari


(53)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kesimpulan mengenai hasil peningkatan yang terdapat dalam penelitian ini dapat dilihat dari uraian berikut.

1. Media Boneka Jari dapat meningkatkan kualitas proses maupun produk dalam pembelajaran kemampuan berbicara siswa kelompok B PAUD Al-Barokah Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut. Siswa mengalami perubahan perilaku (peningkatan) dalam pembelajaran. Peningkatan kemampuan berbicara siswa ditunjukkan oleh keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, perhatian dan konsentrasi siswa dalam menyimak materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, minat dan antusias siswa selama pembelajaran, pada pelajaran, keberanian siswa bercerita di depan kelas dan kerjasama kelompok sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, aktif dan kreatif.

2. Media Boneka Jaridapat meningkatkan produk/hasil kemampuan berbicara siswa kelompok B PAUD Al-Barokah Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut. Peningkatan kualitas produk/hasil dapat dilihat dari perbandingan skor rata-rata bercerita siswa pada tahap pratindakan dan pascatindakan Siklus II. Peningkatan tersebut ditandai dengan meningkatnya penguasaan aspek-aspek kemampuan berbicara seperti volume suara, pelafalan, , kelancaran, ketepatan ucapan, dan keberanian bebicara. Pada tahap pratindakan diperoleh skor rata-rata sebesar 13,67, pada siklus I meningkat menjadi 16,66, dan pada siklus II


(54)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

juga meningkat menjadi 18,86. Dengan demikian, kemampuan berbicara siswa siswa kelompok B PAUD Al-Barokah Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut telah mengalami peningkatan baik secara proses maupun produk setelah diberi tindakan menggunakan media boneka jari.

Berdasarkan hasil penelitian tentang peningkatan pembelajaran kemampuan berbicara dengan menggunakan media boneka jari, maka rencana tindak lanjut dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Guru PAUD akan menerapkan media Boneka Jari dalam pembelajaran kemampuan berbicara

2. Media Boneka Jari dapat digunakan sebagai alternatif penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran kemampuan berbicara sehingga pembelajaran yang berlangsung aktif, siswa lebih memperhatikan dan konsentrasi pada pelajaran, siswa lebih berminat dan antusias pada pembelajaran kemampuan berbicara, siswa lebih berani berbicara di depan kelas, dan kemampuan berbicara siswa lebih dapat ditingkatkan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dan rencana tindak lanjut, maka peneliti dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut.

1. Guru PAUD akan menerapkan, disarankan menggunakan media Boneka Jari sebagai alat bantu pada pembelajaran keterampilan bercerita. Media ini dapat digunakan untuk meningkatkan minat dan keberanian siswa dalam pembelajaran kemampuan berbicara, serta hasil bercerita siswa lebih maksimal.


(55)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah khususnya kemampuan berbicara.

3. Bagi siswa, penelitian ini dapat memacu siswa untuk terampil berbicara dan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan saat pembelajaran karena siswa menjadi aktif dan kreatif dalam berbicara.

4. Bagi peneliti lain, disarankan untuk melakukan penelitian lain untuk mengetahui peningkatan pembelajaran pada aspek pembelajaran yang lain dan populasi yang lain agar peningkatan yang tercapai sesuai dengan target yang ingin dicapai.


(56)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Ali, Muhammad (2004). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo

Hadi & Haryono (1998). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Hamalik. (1991). Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tansito.

Ibrahim. (1991). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rhineka Cipta. Makmun. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Moleong. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya. Nasution. (2010). Teknologi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan

Rosyada (2008). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.

Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

(2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sudjana. (1982). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.

. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugianto. (2007).Model Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Yuma Pustaka. Sukmadinata. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Surakhmad, Winarno. (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah; Dasar, Metode, Bandung, Teknik. Tarsito.


(57)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Surya. (2003). Psikologi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Tim Penyusun. (2010). Panduan Penulisan Tesis. Garut: Program Pascasarjana Usman, Uzer. M (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya

BSNP. Lampiran Standar Isi Kurikulum 2006. Jakarta: Depdiknas

Lampiran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas Lampiran Kurikulum 1994. Jakarta: Depdikbud.


(58)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu


(59)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Ali, Muhammad (2004). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo

Hadi & Haryono (1998). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Hamalik. (1991). Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tansito.

Ibrahim. (1991). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rhineka Cipta. Makmun. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Moleong. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya. Nasution. (2010). Teknologi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan

Rosyada (2008). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.

Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

(2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sudjana. (1982). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.

. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugianto. (2007).Model Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Yuma Pustaka. Sukmadinata. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Surakhmad, Winarno. (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah; Dasar, Metode, Bandung, Teknik. Tarsito.


(60)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Surya. (2003). Psikologi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Tim Penyusun. (2010). Panduan Penulisan Tesis. Garut: Program Pascasarjana Usman, Uzer. M (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya

BSNP. Lampiran Standar Isi Kurikulum 2006. Jakarta: Depdiknas

Lampiran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas Lampiran Kurikulum 1994. Jakarta: Depdikbud.


(1)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah khususnya kemampuan berbicara.

3. Bagi siswa, penelitian ini dapat memacu siswa untuk terampil berbicara dan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan saat pembelajaran karena siswa menjadi aktif dan kreatif dalam berbicara.

4. Bagi peneliti lain, disarankan untuk melakukan penelitian lain untuk mengetahui peningkatan pembelajaran pada aspek pembelajaran yang lain dan populasi yang lain agar peningkatan yang tercapai sesuai dengan target yang ingin dicapai.


(2)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Ali, Muhammad (2004). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo

Hadi & Haryono (1998). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Hamalik. (1991). Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tansito.

Ibrahim. (1991). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rhineka Cipta. Makmun. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Moleong. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya. Nasution. (2010). Teknologi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Rosyada (2008). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.

Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

(2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sudjana. (1982). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.

. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugianto. (2007).Model Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Yuma Pustaka. Sukmadinata. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Surakhmad, Winarno. (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah; Dasar, Metode, Bandung, Teknik. Tarsito.


(3)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Surya. (2003). Psikologi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Tim Penyusun. (2010). Panduan Penulisan Tesis. Garut: Program Pascasarjana Usman, Uzer. M (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya

BSNP. Lampiran Standar Isi Kurikulum 2006. Jakarta: Depdiknas

Lampiran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas Lampiran Kurikulum 1994. Jakarta: Depdikbud.


(4)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu


(5)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Ali, Muhammad (2004). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo

Hadi & Haryono (1998). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Hamalik. (1991). Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tansito.

Ibrahim. (1991). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rhineka Cipta. Makmun. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Moleong. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya. Nasution. (2010). Teknologi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Rosyada (2008). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.

Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

(2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sudjana. (1982). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.

. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugianto. (2007).Model Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Yuma Pustaka. Sukmadinata. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Surakhmad, Winarno. (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah; Dasar, Metode, Bandung, Teknik. Tarsito.


(6)

Siti Kodariah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Media Boneka Jari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Surya. (2003). Psikologi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Tim Penyusun. (2010). Panduan Penulisan Tesis. Garut: Program Pascasarjana Usman, Uzer. M (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya

BSNP. Lampiran Standar Isi Kurikulum 2006. Jakarta: Depdiknas

Lampiran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas Lampiran Kurikulum 1994. Jakarta: Depdikbud.


Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA JARI HEWAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA TENTANG HEWAN DI SEKITARKU PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

2 37 22

Penelitian Tindakan Kelas PKn SD

1 15 20

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DENGAN MEDIA BONEKA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII A DAN B DI SMP NEGERI I NATAR LAMPUNG SELATAN

0 9 23

Contoh Laporan Penelitian Tindakan Kelas MENINGKATKAN Efektivitas Belajar-mengajar DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI

0 0 26

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MEDIA POSTER PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TUNAS BHAKTI Erna Sulismiyati TK TUNAS BHAKTI

1 3 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA

1 3 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEMAMPUAN ANAK DALAM BERBICARA (studi di Play Group Ar-Rohim Kelas B Jati Pelem Diwek Jombang) Ucik Indrawati STIKES Insan Cendekia Medika Jombang ABSTRAK - HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEMAMPUAN ANAK DALAM BERBICARA (st

0 0 8

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI MELALUI METODE SPIDER CONCEPT MAP (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IX E SMP Negeri 1 Pandak, Kabupaten Bantul Tahun Ajaran 20112012) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagia

0 0 250

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas V SDN Paturaman Desa Sukaratu Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) DENGAN MEDIA SITUS PERADABAN DUNIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SEJARAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X IIS 3 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016)

1 1 14