PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA.
No. Daftar FPEB: 304/UN40.7.D1/LT/2015
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA
DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh:
Robina Salmana Nusrat 1105908
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA
DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Oleh
Robina Salmana Nusrat
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Robina Salmana Nusrat Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak cipta dilindungi Undang-Undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ROBINA SALMANA NUSRAT
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA
DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing Skripsi,
Sambas Ali Muhidin, S.Pd., M.Si. NIP. 197406272001121001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran
Dr. Budi Santoso, M.Si. NIP.196008261987031001
(4)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN PURWAKARTA oleh:
Robina Salmana Nusrat 1105908
Skripsi ini dibimbing oleh: Sambas Ali Muhidin, S.Pd., M.Si.
Permasalahan yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah belum optimalnya kinerja PNS di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja PNS.
Responden dalam penelitian ini adalah PNS di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanasi. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran angket yang dikembangkan dengan menggunakan model skala likert. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat disiplin kerja dan tingkat kinerja PNS di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta berada pada kategori sedang dan rendah. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien regresi sederhana, diperoleh hasil bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja PNS.
(5)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
INFLUENCE OF THE LABOR DISCIPLINE TOWARDS THE PERFORMANCE OF CIVIL SERVANTS IN DEPARTMENT OF YOUTH
AND SPORTS EDUCATION OF PURWAKARTA DISTRICT
by:
Robina Salmana Nusrat 1105908
The thesis is supervised by: Sambas Ali Muhidin, S.Pd., M.Sc.
The problems to be studied in this research is not an optimal performance of civil servants in the Department of Youth and Sports Education Purwakarta. This study examines the influence of labor discipline towards the performance of civil servants.
Respondents in this research are civil servants in Department of Youth and Sports Education Purwakarta. The method used in this research is explanatory survey method. The data in this study are obtained through a questionnaire that was developed using Likert scale model. The collected data are analyzed using a simple regression analysis.
The result of the study shows that the level of labor discipline and the level of performance of civil servants in Department of Youth and Sports Education Purwakarta are in the average and low category. Based on the results of a simple regression coefficient calculation, the result that the labor discipline has a positive and significant effect to the performance of civil servants.
(6)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
(7)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Error! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Disiplin Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Konsep Kinerja... Error! Bookmark not defined. 2.2 Teori Penghubung Antar Variabel... Error! Bookmark not defined. 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1 Metode/Jenis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Error! Bookmark not defined. 3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.2.5 Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
(8)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.6 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.7 Pegujian Hipotestis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Analisis Disiplin Kerja PNS di Disdikpora Kabupaten Purwakarta Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Analisis Kinerja PNS di Disdikpora Kabupaten Purwakarta .. Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Analisis Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta
Error! Bookmark not defined.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Simpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Implikasi dan Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
(9)
1
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Dinas Pendidikan adalah sebuah instansi pemerintah yang berperan dalam merumuskan kebijakan operasional, penyelenggara pelayanan umum dan pembinaan di bidang pendidikan.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Purwakarta memiliki visi/ tujuan menjadikan Purwakarta sebagai Kabupaten yang unggul dalam bidang pendidikan di Jawa Barat. Untuk mencapai visi tersebut, Disdikpora perlu memperhatikan sumber daya manusianya sebagai aset penting organiasasi dalam mencapai tujuan. Maka sudah selayaknya organisasi meningkatkan kinerja para pegawai karena sebaik apapun program pendidikan yang dicanangkan, bila tidak didukung oleh kinerja yang baik dari pegawai akan berakhir pada hasil yang tidak memuaskan.
Pegawai sebagai pelaksana pekerjaan dituntut untuk bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Kinerja merupakan hasil yang dicapai melalui serangkaian kegiatan dan tata cara tertentu dengan menggunakan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran organisai yang telah ditetapkan.
Belum optimalnya kinerja PNS di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta ditunjukkan seperti rendahnya tingkat kesesuaian hasil pekerjaan dengan tugas dan standar kerja yang telah ditetapkan, rendahnya tingkat ketercapaian kualitas hasil kerja dengan target yang ditetapkan, kurangnya inisiatif kerja karyawan dalam melaksanakan tugas, bekerja dengan penuh ketekunan jika hanya diawasi oleh pimpinan, masih telihat adanya pegawai yang tidak menaati aturan disiplin kerja yang telah ditetapkan, misalnya terlambat masuk kerja dan pulang lebih cepat dari waktu yang ditentukan, tidak berada ditempat kerja pada saat jam kerja. (Sumber: Disdikpora Kabupaten Purwakarta, 2015)
(10)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rendahnya kinerja pegawai secara kuantitas dapat dilihat dari program kerja yang belum terealisasi sesuai dengan target yang telah di tetapkan organisasi. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya tumpukan kertas yang berada di meja masing masing pegawai yang berarti banyak pekerjaan yang belum dikerjakan secara optimal sesuai dengan target. (Sumber: Disdikpora Kabupaten Purwakarta, 2015)
Indikasi lain yang menunjukkan rendahnya kinerja pegawai adalah pekerjaan yang belum dapat diselesaikan tepat waktu. Hal ini dapat dilihat dari penyelesaian laporan yang belum dapat diselesaikan dan diserahkan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Contohnya, keterlambatan penyerahan SKP (Sasaran Kerja Pegawai). Hanya 48 dari total 106 PNS Disdikpora atau 45,28% yang sudah menyerahkan SKP, dengan rata rata nilai capaian SKP sebesar 71,72 atau termasuk kategori cukup. SKP merupakan salah satu instrumen penilaian kinerja yang digunakan dalam PP Nomor 46 Tahun 2011. SKP yang ditetapkan harus mengarah pada strategi, tujuan, misi dan visi dari organisasi atau lembaganya. Penetapan SKP yang merupakan rencana individu PNS akan dinilai untuk penilaian kinerja, dalam SKP terdapat kejelasan tentang apa yang harus dilakukan PNS dalam kaitannya dengan masing-masing aspek yang diukur, dan apa target dari pemerintah terhadap masing-masing PNS. (Sumber: Disdikpora Kabupaten Purwakarta, 2015)
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta sebagai instansi pemerintah perlu memperhatikan kinerja pegawai yang ada pada organisasinya. Kinerja yang buruk akan berdampak pada pencapaian tujuan organisasi, karena keberhasilan suatu organisasi tergantung bagaimana individu-individu yang ada di dalam organisasi itu berperan aktif dalam melakukan segala aktivitas dengan bekerja sama antar individu secara terus menerus yang dibatasi suatu aturan-aturan atau kaidah-kaidah yang telah ditetapkan bersama untuk tercapainya tujuan organisasi.
Kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu organisasi dalam pencapaian tujuannya. Seseorang yang disiplin juga secara sukarela mentaati semua peraturan, sadar akan tugas dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Dengan adanya disiplin kerja maka diharapkan agar pegawai lebih tepat waktu dalam menjalankan
(11)
3
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
segala aktivitas kerja serta mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang yang ada pada masing-masing pegawai.
Data lapangan mengenai absensi pegawai, penilaian tanggung jawab dan kinerja pegawai yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta seperti tampak pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.1
Presentase Absensi Pegawai (Januari-Maret) 2015
Bulan Jumlah Pegawai
Jumlah Hari Kerja
Ketidakhadiran
(pegawai) Jumlah (pegawai)
TK I S
Januari 106 21 10 4 3 17
Febuari 106 19 7 4 3 14
Maret 106 22 14 5 2 21
Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta, 2015 Dari tabel 1 diatas, menunjukkan adanya pelanggaran peraturan oleh pegawai. Pelanggaran peraturan tersebut seperti ketidak hadiran pegawai yang setiap bulan semakin meningkat. Terutama ketidak hadiran tanpa keterangan (TK) yang jumlahnya lebih banyak dibanding izin dan sakit. Hal ini tidak dapat dibarkan dan perlu dicarikan solusinya. Apabila dibiarkan kondisi ini akan mengakibatkan penurunan kinerja dan kelangsungan hidup organisasi pada akhirnya. Karena pegawai yang tidak hadir tanpa keterangan tidak dapat mengerjakan tugasnya sehingga dapat mempengaruhi kinerja. Selain itu absensi pegawai juga mempengaruhi penilaian kehadiran yang dilakukan langsung oleh Kepala Disdikpora Kabupaten Purwakarta.
Tabel 1.2
Presentase Penilaian Tanggung Jawab, Kehadiran dan Kinerja Pegawai (Januari-Maret) 2015
(12)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bulan Jumlah
pegawai
Nilai (%)
Total Nilai (%) Tanggung
Jawab Kehadiran Kinerja
Januari 106 21,00 27,00 32,00 80,00
Febuari 106 18,00 25,50 28,00 71,50
Maret 106 18,00 24,00 24,00 66,00
Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta, 2015 Penilaian tanggung jawab, kehadiran dan kinerja pegawai dilakukan langsung oleh atasan. Dari data yang ada di Tabel 2 menunjukkan pegawai tidak bekerja secara optimal karena total penilaian tidak mencapai 100%. Setiap bulan terjadi penurunan penilaian, baik penilaian tanggung jawab, kehadiran maupun kinerja. Artinya pencapaian visi misi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta bisa terhambat karena tidak didukung oleh kinerja para pegawai yang optimal.
Berdasarkan paparan fenomena dan masalah yang terjadi di Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga penulis merasa tertarik untuk meneliti mengenai
“Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Dinas
Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Purwakarta”. 1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Masalah kinerja PNS di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta perlu dibina untuk menciptakan organisasi yang baik. Oleh karena itu perlu adanya suatu pendekatan tertentu terhadap pegawai dalam rangka meningkatkan kinerjanya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, diantaranya adalah faktor internal dan faktor eksternal. Berdasarkan hasil kajian secara empirik terhadap faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta, diduga faktor internal yang paling berpengaruh
(13)
5
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap kinerja PNS. Dimana disiplin merupakan faktor internal yang berpengaruh terhadap kinerja.
Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam pernyataan masalah (problem statement) sebagai berikut: “Tingkat kedisiplinan PNS Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta masih rendah, hal ini menyebabkan kinerja PNS relatif rendah. Kondisi ini harus segera ditanggulangi mengingat bila tidak, akan berdampak terhadap kinerja PNS di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta secara keseluruhan dikatakan tidak
baik”.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) di atas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat disiplin kerja pegawai negeri sipil di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupten Purwakarta?
2. Bagaimana tingkat kinerja pegawai negeri sipil di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupten Purwakarta?
3. Adakah pengaruh positif disiplin kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupten Purwakarta? 1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk melakukan kajian secara ilmiah tentang gambaran tingkat disiplin kerja PNS terhadap kinerja PNS di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta. Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja PNS terhadap kinerja PNS di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta.
Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan tingkat disiplin kerja pegawai negeri sipil di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupten Purwakarta.
(14)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Mendeskripsikan tingkat kinerja pegawai negeri sipil Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupten Purwakarta.
3. Mengetahui ada tidaknya pengaruh disiplin kerja pegawai negeri sipil terhadap kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupten Purwakarta.
1.5 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini, secara teoritis diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Selain itu penulis juga dapat memahami teori yang berkaitan dengan disiplin kerja PNS dan kinerja PNS.
2. Kegunaan Praktis
Hasil Penelitian ini, memberikan kegunaan praktis diantaranya:
1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai teori-teori disiplin kerja pegawai dan kinerja pegawai yang diaplikasikan di lapangan serta menambah pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu metode penelitian, terutama dalam meneliti pengaruh disiplin kerja PNS terhadap kinerja PNS.
2. Bagi program studi pendidikan manajemen perkantoran, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan serta dapat dimanfaatkan sebagai rujukan bahan kajian lebih lanjut untuk memperoleh konsep baru mengenai pengaruh disiplin kerja PNS terhadap kinerja PNS.
3. Bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta, penelitian ini diharapkan menjadi salah satu data ataupun rujukan dalam menerapkan disiplin kerja PNS sehingga dapat meningkatkan kinerja PNS guna mendukung terwujudnya visi Disdikpora Kabupaten Purwakarta.
(15)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE DAN DESAIN PENELITIAN
3.1 Metode/Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan Metode Survey Eksplanasi (Explanatory Survey Method). Metode Survey Eksplanasi merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel dan populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel. Metode ini dibatasi pada pengertian survey sampel yang bertujuan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya (testing research). Walaupun uraiannya juga mengandung deskripsi, tetapi sebagaimana rational fokusnya terletak pada penjelasan hubungan-hubungan antar variabel. Menurut Sanapiah Faisal (2007, hlm. 18) menjelaskan:
Penelitian eksplanasi yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menentukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitiannya dapat menjelaskan kepada atau mengapa (variabel apa saja yang mempengaruhi) terjadinya suatu gejala atau kenyataan sosial tertentu. Konsekuensi metode survey eksplanasi ini adalah diperlukannya operasional variabel-variabel yang lebih mendasar kepada indikator-indikatornya (ciri-cirinya). Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini akan digunakan statistika yang tepat untuk tujuan hubungan sebab akibat, yaitu dengan menggunakan Model Struktural. Menurut Harun Al Rasyid, (dalam Ating dan Sambas, 2006, hlm. 161) model ini akan mengungkap besarnya pengaruh variabel-variabel penyebab terhadap variabel-variabel akibat.
Dengan penggunaan metode survey eksplanasi ini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua variabel yaitu variabel disiplin kerja dan variabel kinerja. Apakah terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai dan seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Purwakarta.
(16)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2 Desain Penelitian
3.2.1 Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan konsep variabel menjadi konsep yang lebih sederhana, yaitu indikator. Operasional variabel ini dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas. Menurut Sugiyono (2006, hlm. 19), menyatakan bahwa “Variabel penelitian itu adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”.
Penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel disiplin (X) sebagai variabel independent atau variabel bebas, dan kinerja pegawai (Y) sebagai variabel dependent atau variabel terikat.
3.2.1.1 Operasional Variabel Disiplin Kerja
Disiplin kerja dalam penelitian ini diambil dari pendapat Hasibuan (2007, hlm. 193) yang mengemukakan bahwa:
Disiplin merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang yang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela mematuhi semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Sedangkan kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik tertulis maupun tidak.
Disiplin kerja diukur melalui indikator: (1) Kesadaran, (2) Kesediaan,(3) Ketaatan dan (4) Etika Kerja. Secara lebih rinci, operasional variabel disiplin kerja akan dibahas pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1
Operasional Variabel Disiplin Kerja Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran
Nomor Item Disiplin Kerja/
kedisiplinan (X) adalah kesadaran dan
1. Kesadaran a. Mengutamakan kepentigan organisasi
Ordinal
Ordinal
1
(17)
27
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran Nomor Item kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. (Hasibuan, 2007, hlm. 193) b. Menyimpan rahasia organisasi c. Bekerja dengan
jujur
d. Bekerja dengan tertib
e. Bekerja dengan cermat
f. Melapor pada atasan tentang pekerjaan g. Menggunakan fasilitas kerja sesuai kebutuhan h. Memberikan pelayanan dengan baik i. Menjadi teladan
Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 3 4 5 6 7 8 9
2. Kesediaan a. Mengikuti pedoman kerja yang berlaku b. Mengikuti instruksi dari atasan dalam bekerja c. Setia pada
organisasi Ordinal Ordinal Ordinal 10 11 12
(18)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran
Nomor Item d. Melaksanakan
segala ketentuan e. Membimbing
bawahan dalam melaksanakan tugas
Ordinal Ordinal
13 14
3. Ketaatan a. Hadir tepat waktu
b. Bekerja sesuai jam kerja yang ditentukan c. Taat terhadap
aturan yang berlaku sesuai dengan
ketentuan organisasi d. Mengikuti
semua peraturan Negara yang mengikat bagi PNS
e. Bekerja sesuai dengan tugas f. Menyelesaikan
tugas dengan sebaik-baiknya
Ordinal Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal Ordinal
15 16
17
18
19 20
(19)
29
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran
Nomor Item 4. Etika Kerja a. Menjunjung
kehormatan organisasi b. Memelihara
suasana kerja yang baik c. Bertindak tegas d. Berpakaian rapi
sesuai aturan e. Menjaga
kesatuan f. Bersikap sopan g. Saling
menghormati
Ordinal
Ordinal
Ordinal Ordinal
Ordinal Ordinal Ordinal
21
22
23 24
25 26 27 Sumber: Hasibuan (2007, hlm. 193)
3.2.1.2 Operasional Variabel Kinerja
Kinerja pegawai dalam penelitian ini merupakan hasil kerja atau outcome yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya selama periode tertentu. (Bernandin & Russell, 1993, hlm. 135) yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes (2003, hlm. 142).
Kinerja pegawai meliputi indikator: (1) Kualitas kerja, (2) Kuantitas kerja, (3) Pengetahuan tentang pekerjaan, (4) Kreativitas, (5) Kerjasama, (6) Inisiatif dan (7) Tanggung jawab. Secara lebih rinci, operasional variabel kinerja pegawai akan dibahas pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2
(20)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran
Nomor Item Kinerja pegawai
(Y) adalah hasil kerja atau outcome yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya selama periode tertentu. (Bernandin & Russell, 1993, hlm. 135) yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes (2003, hlm. 142).
1. Kualitas a. Kesesuaian hasil pekerjaan dengan tugas kerja yang telah ditetapkan b. Ketercapaian hasil kerja dengan target yang telah ditetapkan c. Ketelitian dalam melaksanakan peerjaan d. Kerapihan dalam melaksanakan pekerjaan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 4
2. Kuantitas a. Kesesuaian jumlah hasil kerja dengan target yang telah ditetapkan b. Jumlah hasil
kerja yang diselesaikan melebihi target Ordinal Ordinal Ordinal 5 6 7
(21)
31
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran Nomor Item c. Penggunaan waktu bekerja secara efektif d. Penggunaan waktu bekerja secara efisien e. Ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan Ordinal Ordinal 8 9 3. Pengetahuan tentang pekerjaan a. Mengikuti pembinaan pengembangan kerja b. Memanfaatkan secara maksimal kemampuan untuk bekerja c. Bekerja tanpa
banyak bertanya Ordinal Ordinal Ordinal 10 11 12
4. Kreativitas a. Kemampuan menciptakan suatu ide/gagasan baru b. Kemampuan membuat Ordinal Ordinal 13 14
(22)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran
Nomor Item terobosan
dalam
mengupayakan suatu hal 5. Kerjasama a. Kesediaan
untuk bekerjasama dengan orang lain
b. Kepercayaan terhadap orang lain dalam bekerja c. Penyesuaian
diri dengan lingkungan pekerjaan
Ordinal
Ordinal
Ordinal
15
16
17
6. Inisiatif a. Bekerja dengan kesadaran diri sendiri tanpa menunggu perintah b. Bertindak
melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan
Ordinal
Ordinal
18
19
7. Tanggung jawab
a. Menyelesaikan tugas dengan
(23)
33
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran
Nomor Item baik walaupun
tidak ada atasan b. Kehadiran
penuh dalam bekerja
c. Melaksanakan semua
kewajiban sebagai pegawai
Ordinal
Ordinal
21
22
Sumber: Bernandin & Russell (1993, hlm. 135) yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes (2003, hlm. 142)
Dalam penelitian yang akan dilakukan penulis, sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang dapat diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan penelitian. Sumber data diperoleh dari Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Purwakarta.
Sumber data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh penulis tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu buku-buku literatur, hasil observasi maupun laporan-laporan dan arsip-arsip Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Purwakarta. 3.2.2 Populasi Penelitian
Untuk mengumpulkan data yang akan diolah dan dianalisis, maka kita perlu menentukan populasinya terlebih dahulu. Pengertian populasi menurut Suharsimi Arikunto (2002, hlm. 108) adalah “Keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin mengadakan penelitian di wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Adapun pendapat dari Sugiyono (2002, hlm. 57)
(24)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Sedangkan menurut Riduwan (2004, hlm. 55) “Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.
Berdasarkan paparan di atas yang menjadi target populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta yang berjumlah 106 orang.
Setelah dilakukan penyebaran angket kepada 106 PNS, hanya terkumpul sebanyak 86 angket karena banyak PNS yang tidak mengembalikan angket dengan berbagai alasan. Dari 86 angket yang terkumpul, hanya 80 angket saja yang dapat dijadikan populasi studi karena 6 angket yang dikembalikan tidak diisi secara lengkap oleh responden sehingga tidak dapat dijadikan populasi studi. Dengan
menggunakan 80 orang responden, α = 95% sudah representatif karena lebih dari
50% dari total seluruh responden.
3.2.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis sehingga masalah yang timbul dapat dipecahkan. Adapun teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah cara-cara yang ditempuh dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang terdiri dari:
1. Wawancara (interview), yaitu teknik pengumulan data secara lisan dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak instansi untuk memperoleh data mengenai profil instansi, gambaran disiplin kerja PNS dan gambaran kinerja PNS di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta.
2. Angket atau kuesioner, yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Alat pengumpulan datanya yaitu
(25)
35
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan kuesioner, yaitu alat pengumpulan data berupa daftar pertanyaan yang dipersiapkan oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden. 3. Studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dari dokumen yang
diberikan Disdikpora Kabupaten Purwakarta.
Langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam penulisan angket adalah sebagai berikut:
1. Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan
Yaitu merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Terdapat empat alternatif jawaban, yaitu:
Selalu : Dilakukan setiap hari
Sering : Dilakukan tetapi tidak setiap hari Kadang-kadang : Dilakukan hanya beberapa kali Tidak Pernah : Tidak pernah dilakukan
2. Menetapkan skala penilaian angket
Alat ukur yang digunakan adalah skala Likert. Dimana mempunyai empat alternatif jawaban dengan ukuran ordinal.
3. Melakukan uji coba angket
Sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya dilakukan uji coba angket terlebih dahulu. Dilakukan uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan item angket.
3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Pengujian instrumen ini dilakukan melalui pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Instrumen pengumpulan data yang layak adalah yang telah
(26)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memenuhi syarat valid dan reliabel. Adapun uji kelayakan instrumen tersebut yaitu melalui uji validitas dan uji reliabilitas seperti yang akan dijelaskan berikut ini. 3.2.4.1 Uji Validitas
Suatu alat pengukur (instrumen) yang digunakan dalam penelitian harus valid. Pengujian instrumen digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur di dalam melakukan fungsinya.
Pengujian validitas instrumen menggunakan rumus korelasi Product Moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson (dalam Sambas Ali, 2010, hlm. 26), seperti berikut:
r
= � ∑ −∑ . ∑√[� ∑ 2− ∑ 2] . [� ∑ 2− ∑ 2] Keterangan:
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = Jumlah responden
X = Jumlah skor item
Y = Jumlah skor total (seluruh item)
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian menurut Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 26-30), adalah sebagai berikut:
1. Menyebar instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
(27)
37
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Memberikan/menempatkan (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu .
6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.
7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n - 2, dimana n merupakan jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas, yaitu 22 orang. Sehingga diperoleh db = 22 – 2 = 20, dan ∝ = 5%.
8. Membuat kesimpulan, yaitu dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r n >r l , maka instrumen dinyatakan valid. b. Jika r n <r l , maka instrumen dinyatakan tidak valid.
Uji coba angket dilakukan terhadap 22 orang responden, yaitu 22 orang PNS Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta. Data angket yang terkumpul kemudian secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah item angket yang diteliti dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Variabel X (Disiplin Kerja) No.Item Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,54 0,423 Valid
2 0,65 0,423 Valid
3 0,47 0,423 Valid
4 0,54 0,423 Valid
5 0,60 0,423 Valid
6 0,24 0,423 Tidak Valid
7 0,54 0,423 Valid
8 0,73 0,423 Valid
9 0,34 0,423 Tidak Valid
10 0,51 0,423 Valid
11 0,46 0,423 Valid
12 0,44 0,423 Valid
13 0,66 0,423 Valid
14 0,58 0,423 Valid
15 0,43 0,423 Valid
16 0,45 0,423 Valid
17 0,27 0,423 Tidak Valid
18 0,59 0,423 Valid
19 0,46 0,423 Valid
20 0,54 0,423 Valid
21 0,42 0,423 Valid
22 0,43 0,423 Valid
(28)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No.Item Rhitung Rtabel Keterangan
24 0,63 0,423 Valid
25 0,77 0,423 Valid
26 0,77 0,423 Valid
27 0,63 0,423 Valid
Sumber: Hasil Perhitungan Uji Coba Angket Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja) No.Item Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,67 0,423 Valid
2 0,59 0,423 Valid
3 0,71 0,423 Valid
4 0,66 0,423 Valid
5 0,63 0,423 Valid
6 0,72 0,423 Valid
7 0,82 0,423 Valid
8 0,64 0,423 Valid
9 0,63 0,423 Valid
10 0,67 0,423 Valid
11 0,67 0,423 Valid
12 0,50 0,423 Valid
13 0,53 0,423 Valid
14 0,61 0,423 Valid
15 0,16 0,423 Tidak Valid
16 0,46 0,423 Valid
17 0,73 0,423 Valid
18 0,64 0,423 Valid
19 0,50 0,423 Valid
20 0,81 0,423 Valid
21 0,71 0,423 Valid
22 0,60 0,423 Valid
Sumber: Hasil Perhitungan Uji Coba Angket
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan terhadap variabel Disiplin Kerja (X) dengan 27 item dinyatakan valid 24 item, sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variable Disiplin Kerja adalah sebnyak 24 item. Selanjutnya uji validitas pada variabel Kinerja (Y) dengan 22 item dinyatakan valid sebanyak 21 item, sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel Kinerja sebanyak 21 item.
(29)
39
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.4.2 Uji Reliabilitass
Setelah melakukan uji validitas instrumen, selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas instrumen. Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 31), menyatakan bahwa: Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas istrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya, jika dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran.
Sugiyono (2011, hlm. 137) juga menyatakan bahwa: “Instrumen yang
reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama”.
Dengan melakukan uji reliabilitas instrumen, maka akan diketahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Koefisien Alfa ( ) dari Cronbach (dalam Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm. 31), yaitu:
� = [ �
�− ] . [ − ∑ ��2
�2 ]
Dimana sebelum menentukan nilai reliabilitas, maka terlebih dahulu mencari nilai varians dengan rumus sebagai berikut:
� = ∑
2 − ∑ � 2 �
� Keterangan:
� = Reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha K = Banyaknya bulir soal
∑ �� = Jumlah varians bulir � = Varians total
(30)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian seperti yang dijabarkan oleh Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 31-35), adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. 7. Menghitung nilai koefisien alfa.
8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n – 2. 9. Selanjutnya nilai r n diatas dibandingkan dengan r l pada tingkat
kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk = n - 2)
10. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya:
a. Jika nilai r n > nilai r l, maka instrumen dinyatakan reliabel. b. Jika nilai r n < nilai r l , maka instrumen dinyatakan tidak
reliabel.
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana terlampir, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.5
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y
No. Variabel Hasil Keterangan
rhitung rtabel
1 Disiplin Kerja 0,879 0,423 Reliabel
2 Kinerja 0,922 0,423 Reliabel
(31)
41
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.5 Persyaratan Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang dilakukan sebelum pengujian hipotesis dilakukan. Terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linieritas.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data. Sedangkan uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linear. Dari masing-masing pengujian akan dibahas sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketetapan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Pengujian normalitas ini harus dilakukan apabila belum ada teori yang menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Lilieforstest adalah penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4 (Harun Rasyid, 2004). Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut (Sambas dan Maman 2009, hlm. 73) sebagai berikut:
a) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data.
b) Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
c) Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
d) Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). e) Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada tabel z. f) Menghitung Theoritical Proportion.
g) Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsisi.
h) Buat kesimpulan dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,α) dimana n adalah
jumlah sampel dan α = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk hipotesis statistik
yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004): H0 : X mengikuti distribusi normal
H1: X tidak mengikuti distribusi normal
(32)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6
Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas
X f Fk �� �� Z �� �� �� �� − �� �� |�� �� − �� �� |
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Sumber : Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 94) Keterangan :
Kolom 1 : Susunan data dari terkecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya
Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, �(X = fk/n Kolom 5 : Nilai Z, formula, Z = �−�̅
Dimana: X̅ = ∑ �
� dan S = √
∑ �−(∑ ��)� 2 �−
Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.
Kolom 7 : Selisih Empirical Propotion dengan Theoritical Propotion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6).
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah Dhitung.
Selanjutnya menghitung Dtabel pada ∝ = 0,05 dengan cara ,886
√n . kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :
a. Dhitung< Dtabel, maka H diterima, artinya data berdistribusi normal.
b. Dhitung≥ Dtabel, maka H ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.
(33)
43
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian homogenitas digunakan untuk kepentingan akurasi data dan kepercayaan terhadap hasil penelitian. Pengujian homogenitas merupakan uji perbedaan antara dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan varians kelompoknya. Pengujian homogenitas ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen (Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm. 96).
Uji statistika yang akan digunakan adalah uji Barlett, dengan kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung �2 > nilai tabel �2, maka H0 menyatakan
varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus:
� = ln [� − ∑ ��. � � ]
(Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm. 96) Dimana :
Si2 = Varians tiap kelompok data
dbi = n - 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Barlett = log � ∑ ��� S2gab = Varians gabungan
=
�=
∑ �2 ∑
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini (Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm. 97) adalah:
a) Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.
b) Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan, dengan model tabel sebagai berikut:
Tabel 3.7
(34)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sampel db=n-1 ��� Log��� db. Log ��� db.���
1
2 3
…
∑
Sumber : Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 97)
c) Menghitung varians gabungan dengan rumus: = ∑ . �2 ∑ d) Menghitung log dari varians gabungan.
e) Menghitung nilai Barlett. f) Menghitung nilai � .
g) Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0,05 dan db = k - 1, dimana k adalah banyaknya indikator.
h) Membuat kesimpulan, dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika nilai � hitung<� tabel, H diterima (variasi data dinyatakan
homogen).
2. Jika nilai � hitung≥ � tebel, H diterima (variasi data dinyatakan tidak
homogen). 3. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi menurut (Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm. 99-101) adalah:
a) Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y b) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK dengan rumus:
� = ∑
2
�
c) Menghitung jumlah kuadrat regresi b a (JK , dengan rumus: � = b. ∑ − ∑ .∑�
d) Menghitung jumlah kuardat residu (JK dengan rumus:
= ∑ − � / − �
e) Menghitung rata-rata kuadrat regresi a (RJK ) dengan rumus:
(35)
45
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK / ) dengan rumus:
/ = � /
g) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK ) dengan rumus: = ��
�−
h) Menghitung jumlah kuadrat error JKE dengan rumus:
� = ∑ {∑ − ∑
2
� }
�
Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
i) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JK C) dengan rumus:
JK C = JK − JKE
j) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJK C) dengan rumus:
� = −�
k) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE dengan rumus: � = −�
l) Mencari nilai uji F dengan rumus: F = ��
�
m) Menentukan kriteria pengukuran : Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.
n) Mencari nilai F l pada taraf signifikansi 95% atau ∝ = 5% menggunakan rumus:
F l = F −∝ C, E dimana db TC = k - 2 dan db E = n - k
o) Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F, kemudian membuat kesimpulan.
1. Jika F n <F l , maka dinyatakan berpola linier.
2. Jika F n ≥ F l , maka dinyatakan tidak berpola linier. 3.2.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
(36)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.6.1 Analisis Deskriptif
Teknik analisis data deskriptif merupakan bagian dari teknik analisis data, menurut Sambas Ali M dan Maman A (2007, hlm. 53) menjelaskan:
Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.
Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 dan 2 maka teknik analisis data yang akan digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat disiplin kerja dan gambaran tingkat kinerja PNS di Disdikpora Kabupaten Purwakarta. Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden. Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing-masing variabel.
Skala pengukuran dalam mengumpulkan data penelitian untuk variabel disiplin kerja (X) dan kinerja (Y) diukur dalam skala ordinal, maka terlebih dahulu data skala ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval menggunakan Metode Succesive Interval (MSI) (Ating dan Sambas, 2006, hlm. 44).
Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu program Succesive Interval. Langkah kerja yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel. 2. Klik “Analize” pada Menu Bar.
3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog
“Method Of Succesive Interval”
4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.
5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√) Input Label in first now.
6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5. 7. Masih pada Option, check list (√) Display Summary.
8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan
(37)
47
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.6.2 Analisis Inferensial
Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan nomor 3 yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah yaitu “Adakah pengaruh positif disiplin kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupten Purwakarta?”. Maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.
Langkah kerja analisis data inferensial (analisis regresi) yaitu:
a) Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.
b) Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh responden.
c) Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden. d) Menghitung nilai koefisien regresi.
e) Menghitung nilai uji statistik F.
f) Menentukan titik kritis atau nilai tabel r atau nilai tabel F, pada derajat bebas (db = N- k - 1) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.
g) Membandingkan nilai hitung r atau nilai hitung F dengan nilai r atau nilai F yang terdapat dalam tabel.
h) Membuat kesimpulan, kriteria kesimpulan: jika nilai hitung r atau F lebih besar dari nilai tabel r atau F, maka item angket dinyatakan signifikan. 3.2.7 Pegujian Hipotestis
Hipotesis merupakan pernyataan/jawaban yang masih perlu diuji kebenarannya. Adapun tujuan dilakukannya uji hipotesis adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas antar variabel independen dan variabel dependen. Dengan dilakukannya pengujian hipotesis ini akan didapat suatu keputusan menerima atau menolak hipotesis.
Adapun alat yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antar variabel independen dan variabel dependen yaitu analisis regresi sederhana. Langkah pengujian hipotesis yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
(38)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 43), langkah-langkah pengujian hipotesis untuk penelitian populasi (sensus), adalah sebagai berikut:
1. Menentukan rumusan hipotesis H dan H
� : = 0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.
H1: β ≠ 0 : Terdapat pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y. 2. Menentukan taraf kemaknaan/nyata α (level of significant α).
3. Menghitung nilai koefisien tertentu (dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi).
4. Menentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.
5. Perhatikan apakah nilai hitung jatuh di daerah penerimaan atau penolakan? 6. Berikan kesimpulan.
(39)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
5.1 SimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PNS di Disdikpora Kabupaten Purwakarta, untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja PNS, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran disiplin kerja PNS di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta, yang terdiri dari 4 dimensi yaitu: 1) Kesadaran; 2) Kesediaan; 3) Ketaatan; dan 4) Etika Kerja berada pada kategori sedang. Hal tersebut membuktikan bahwa setiap dimensi dari disiplin kerja menceminkan tingkat disiplin yang sedang. Berdasarkan dimensi yang menjadi kajian dalam penelitian ini, diketahui bahwa dimensi etika kerja memiliki jumlah skor rata-rata tertinggi, sedangkan dimensi ketaatan memiliki jumlah skor rata-rata terendah.
2. Gambaran kinerja PNS di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta yang diukur oleh 7 dimensi yaitu: 1) Kualitas; 2) Kuantitas; 3) Pengetahuan tentang pekerjaan; 4) Kreativitas; 5) Kerjasama; 6) Inisiatif; dan 7) Tanggung jawab berada pada kategori rendah. Hal ini membuktikan bahwa setiap dimensi dari kinerja mencerminkan tingkat kinerja yang rendah. Dari ketujuh dimensi tersebut dimensi kuantitas memiliki jumlah skor rata-rata tertinggi, sedangkan dimensi inisiatif memiliki jumlah skor rata-rata terendah.
3. Disiplin kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja PNS di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta yang ditunjukkan oleh hasil perhitungan dan analisis data bahwa disiplin kerja yang terdiri dari dimensi Kesadaran, Kesediaan, Ketaatan dan Etika Kerja memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja PNS, dengan analisis korelasi berada pada kategori kuat.
(40)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2 Implikasi dan Rekomendasi
1.
Dalam penelitian ini variabel disiplin kerja memiliki hasil yang menunjukan kategori tingkat kedisiplinan yang sedang. Namun masih terdapat dimensi yang rendah dari disiplin kerja yaitu dimensi ketaatan. Hal ini seharusnya mendapat perhatian khusus dari Kepala Disdikpora karena para pegawai belum sepenuhnya melaksanakan peraturan yang ada. Sesuai dengan pengamatan langsung yang dilakukan penulis dan wawancara langsunng terhadap beberapa orang PNS hal tersebut dapat disebabkan karena kurangnya pengawasan. Dengan adanya pengawasan yang lebih terhadap pegawai diharapkan pegawai akan lebih menaati semua aturan dan prosedur kerja yang ada di Disdikpora. Selain pengawasan sistem absen yang ada seharusnya bisa diganti dengan sistem absen finger print agar pegawai tidak dapat memanipulasi absensi. Perlunya sosialisasi mengenai peraturan disiplin yang berlaku, karena tidak semua pegawai mengetahui secara rinci peraturan disiplin yang berlaku, akan lebih baik jika peraturan disiplin tertulis di Disdikpora Kabupaten Purwakarta agar setiap PNS mengetahui dan tidak ada alasan untuk melanggar karena tidak mengetahui peraturan disiplin yang berlaku.2.
Variabel kinerja dalam penelitian ini menunjukan pada kategori yang rendah. Pada varibel kinerja ini dimensi inisiatif menunjukkan hasil yang rendah, artinya PNS di Disdikpora Kabupaten Purwakarta belum memiliki kemampuan untuk bekerja dengan kesadaran diri sendiri tanpa menunggu perintah dari atasan. Pegawai hanya bekerja sesuai dengan tugasnya tidak bekerja melebihi yang dituntut dari pekerjaan. Seharusnya pegawai bekerja dengan kesadaran sendiri, ingin memberikan yang terbaik untuk Disdikpora. Apabila tugas pekerjaan yang utama telah selesai, pegawai dapat mengerjakan tugas yang lain. Sebaiknya pihak Disdikpora memberi reward terhadap PNS yang dapat menyelesaikan semua tugas tepat waktu. Reward akan bertambah apabila PNS dapat bekerja melebihi apa yang dituntut dari dirinya. Dengan pemberian reward sebagai salah satu motivasi diharapkan PNS dapat bekerja lebih baik lagi setiap harinya.(41)
75
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.
Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian lebih mendalam mengenai disiplin kerja dan kinerja Pegawai Negeri Sipil, diharapkan dapat melakukan penelitian dengan sampel yang lebih luas. Selain itu peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan mengubah variabel x atau variabel y dalam penelitian yang sesuai dengan teori, sehingga pembahasan mengenai disiplin kerja dan kinerja PNS akan menjadi lebih luas lagi.(42)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku:
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara.
______. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhieka Cipta
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistik Dalam Penelitian. Desember: CV Pustaka Setia.
Dale Timple (1998). Kinerja. Jakarta: PT. Gramedia
Dessler, Garry. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta: Indeks.
Fahmi, Irham. (2013). Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung: CV. Alfabeta.
Faisal, Sanapiah. (2007). Format-Format Penelitian Sosial.Jakarta: Grapindo. Gibson, et.al. (1996). Organisasi: Perilaku, Struktur dan Proses Alih Bahasa:
Nunuk Adriani, Jakarta: Binarupa Aksara.
______. (1997). Organisasi dan Manajemen.Jakarta: Erlangga.
Gomes, Faustino Cardoso. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CV Andi Offset.
______. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi Offset.
Hasibuan, Malayu.S.P. (1993). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara
______. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia cetakan kesembilan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
______. (2009). Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.
Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi.
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Rosdakarya.
(43)
77
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
______. (2005). Sumber Daya Manusia Perusahaan.Bandung: Rosdakarya. ______. (2006). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika
Aditama.
Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Muhidin, S.A. (2010). Statistika 1 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.
______. (2010). Statistika 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.
Prawirosentono, Suryadi. (2008). Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.
Riduwan. (2004). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
______. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Saydam, Gouzali. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource), Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan
Sedarmayanti. (2010). Manajemen Suber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan Manajemen PNS. Bandung: PT Rafika Aditama
Siagian, Sondang P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia.Bandung: Bagian Penerbit STIE YPKN
Siswanto, Sastrohadiwiryo. (2003). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
(44)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono.(2002). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito.
______. (2006). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung: CV Alfabeta.
______. (2007).Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.
______. (2011). Metode Penelitian Administrasi dilengkapi dengan Metode R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumber Artikel Jurnal:
Liden, Robert C., Wayne, Sandy J. and Kraimer, Maria L. (2001). Managing Individual Performance in Work Groups. Journal Human Resource Management. Vol 40: 63-72
Trahan, Wanda A., Steiner, Dirk D. (1998). Factor Affecting Supervisors Use Of Disciplinary Action Following poor Performance. Journal Of Organization Behaviour. Vol 15: 129-139.
Sumber selain buku dan artikel jurnal:
http://www.bkn.go.id/ [15 Desember 2014]
Literatur Perundang-Undangan:
PP. No. 30 Tahun 1980 tentang peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil PP. No. 53 Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil
(1)
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
5.1 SimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PNS di Disdikpora Kabupaten Purwakarta, untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja PNS, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran disiplin kerja PNS di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta, yang terdiri dari 4 dimensi yaitu: 1) Kesadaran; 2) Kesediaan; 3) Ketaatan; dan 4) Etika Kerja berada pada kategori sedang. Hal tersebut membuktikan bahwa setiap dimensi dari disiplin kerja menceminkan tingkat disiplin yang sedang. Berdasarkan dimensi yang menjadi kajian dalam penelitian ini, diketahui bahwa dimensi etika kerja memiliki jumlah skor rata-rata tertinggi, sedangkan dimensi ketaatan memiliki jumlah skor rata-rata terendah.
2. Gambaran kinerja PNS di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta yang diukur oleh 7 dimensi yaitu: 1) Kualitas; 2) Kuantitas; 3) Pengetahuan tentang pekerjaan; 4) Kreativitas; 5) Kerjasama; 6) Inisiatif; dan 7) Tanggung jawab berada pada kategori rendah. Hal ini membuktikan bahwa setiap dimensi dari kinerja mencerminkan tingkat kinerja yang rendah. Dari ketujuh dimensi tersebut dimensi kuantitas memiliki jumlah skor rata-rata tertinggi, sedangkan dimensi inisiatif memiliki jumlah skor rata-rata terendah.
3. Disiplin kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja PNS di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta yang ditunjukkan oleh hasil perhitungan dan analisis data bahwa disiplin kerja yang terdiri dari dimensi Kesadaran, Kesediaan, Ketaatan dan Etika Kerja memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja PNS, dengan analisis korelasi berada pada kategori kuat.
(2)
5.2 Implikasi dan Rekomendasi
1.
Dalam penelitian ini variabel disiplin kerja memiliki hasil yang menunjukan kategori tingkat kedisiplinan yang sedang. Namun masih terdapat dimensi yang rendah dari disiplin kerja yaitu dimensi ketaatan. Hal ini seharusnya mendapat perhatian khusus dari Kepala Disdikpora karena para pegawai belum sepenuhnya melaksanakan peraturan yang ada. Sesuai dengan pengamatan langsung yang dilakukan penulis dan wawancara langsunng terhadap beberapa orang PNS hal tersebut dapat disebabkan karena kurangnya pengawasan. Dengan adanya pengawasan yang lebih terhadap pegawai diharapkan pegawai akan lebih menaati semua aturan dan prosedur kerja yang ada di Disdikpora. Selain pengawasan sistem absen yang ada seharusnya bisa diganti dengan sistem absen finger print agar pegawai tidak dapat memanipulasi absensi. Perlunya sosialisasi mengenai peraturan disiplin yang berlaku, karena tidak semua pegawai mengetahui secara rinci peraturan disiplin yang berlaku, akan lebih baik jika peraturan disiplin tertulis di Disdikpora Kabupaten Purwakarta agar setiap PNS mengetahui dan tidak ada alasan untuk melanggar karena tidak mengetahui peraturan disiplin yang berlaku.2.
Variabel kinerja dalam penelitian ini menunjukan pada kategori yang rendah. Pada varibel kinerja ini dimensi inisiatif menunjukkan hasil yang rendah, artinya PNS di Disdikpora Kabupaten Purwakarta belum memiliki kemampuan untuk bekerja dengan kesadaran diri sendiri tanpa menunggu perintah dari atasan. Pegawai hanya bekerja sesuai dengan tugasnya tidak bekerja melebihi yang dituntut dari pekerjaan. Seharusnya pegawai bekerja dengan kesadaran sendiri, ingin memberikan yang terbaik untuk Disdikpora. Apabila tugas pekerjaan yang utama telah selesai, pegawai dapat mengerjakan tugas yang lain. Sebaiknya pihak Disdikpora memberi reward terhadap PNS yang dapat menyelesaikan semua tugas tepat waktu. Reward akan bertambah apabila PNS dapat bekerja melebihi apa yang dituntut dari(3)
75
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.
Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian lebih mendalam mengenai disiplin kerja dan kinerja Pegawai Negeri Sipil, diharapkan dapat melakukan penelitian dengan sampel yang lebih luas. Selain itu peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan mengubah variabel x atau variabel y dalam penelitian yang sesuai dengan teori, sehingga pembahasan mengenai disiplin kerja dan kinerja PNS akan menjadi lebih luas lagi.(4)
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku:Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara.
______. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhieka Cipta
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistik Dalam
Penelitian. Desember: CV Pustaka Setia.
Dale Timple (1998). Kinerja. Jakarta: PT. Gramedia
Dessler, Garry. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid
1. Jakarta: Indeks.
Fahmi, Irham. (2013). Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung: CV. Alfabeta.
Faisal, Sanapiah. (2007). Format-Format Penelitian Sosial.Jakarta: Grapindo. Gibson, et.al. (1996). Organisasi: Perilaku, Struktur dan Proses Alih Bahasa:
Nunuk Adriani, Jakarta: Binarupa Aksara.
______. (1997). Organisasi dan Manajemen.Jakarta: Erlangga.
Gomes, Faustino Cardoso. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CV Andi Offset.
______. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi Offset.
Hasibuan, Malayu.S.P. (1993). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara
______. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia cetakan kesembilan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
______. (2009). Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.
(5)
77
Robina Salmana Nusrat, 2015
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
______. (2005). Sumber Daya Manusia Perusahaan.Bandung: Rosdakarya. ______. (2006). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika
Aditama.
Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Muhidin, S.A. (2010). Statistika 1 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.
______. (2010). Statistika 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.
Prawirosentono, Suryadi. (2008). Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.
Riduwan. (2004). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
______. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, dari Teori
ke Praktik. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Saydam, Gouzali. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource),
Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan
Sedarmayanti. (2010). Manajemen Suber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan
Manajemen PNS. Bandung: PT Rafika Aditama
Siagian, Sondang P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia.Bandung: Bagian Penerbit STIE YPKN
Siswanto, Sastrohadiwiryo. (2003). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
(6)
Sugiyono.(2002). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito.
______. (2006). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D).Bandung: CV Alfabeta.
______. (2007).Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.
______. (2011). Metode Penelitian Administrasi dilengkapi dengan Metode R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumber Artikel Jurnal:
Liden, Robert C., Wayne, Sandy J. and Kraimer, Maria L. (2001). Managing
Individual Performance in Work Groups. Journal Human Resource Management. Vol 40: 63-72
Trahan, Wanda A., Steiner, Dirk D. (1998). Factor Affecting Supervisors Use Of
Disciplinary Action Following poor Performance. Journal Of Organization Behaviour. Vol 15: 129-139.
Sumber selain buku dan artikel jurnal: http://www.bkn.go.id/ [15 Desember 2014]
Literatur Perundang-Undangan:
PP. No. 30 Tahun 1980 tentang peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil PP. No. 53 Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil