PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL.

(1)

Gunawan, Bambang S. 2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

(Studi Eksperimen di SMAN 9 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Oleh:

BAMBANG SEPTIANTO GUNAWAN 1002063

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Gunawan, Bambang S. 2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengaruh Metode Pembelajaran Role

Playing Terhadap Hasil Belajar

Dalam Permainan Softball

Oleh

Bambang Septianto Gunawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Bambang Septianto Gunawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

Gunawan, Bambang S. 2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

BAMBANG SEPTIANTO GUNAWAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

(Studi Eksperimen di SMAN 9 Bandung)

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP.196508171990011001

Pembimbing II

Arif Wahyudi, S.Pd NIP.197405202001121001

Mengetahui, Ketua Program Studi


(4)

Gunawan, Bambang S. 2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP.196508171990011001


(5)

Gunawan, Bambang S. 2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Nama Bambang Septianto Gunawan NIM 1002063 Judul PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Universitas Pendidikan Indonesia Pembimbing 1. Drs. Mudjihartono, M.Pd Pembimbing 2. Arif Wahyudi, S.Pd

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji dan mengetahui apakah metode pembelajaran role playing berpengaruh terhadap hasil belajar dalam permainan softball. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah The O’Donnell Softball Test. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra SMAN 9 Bandung kelas

XII IPA 1. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 16 orang yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Berdasarkan hasil pengamatan analisis data dalam pengujian hipotesis t-hitung 5,215 > t-tabel 2,145 maka h₁ diterima, artinya penggunaan metode pembelajaran role playing berpengaruh positif terhadap hasil belajar dalam permainan softball. Kesimpulannya adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan metode pembelajaran role playing terhadap hasil belajar dalam permainan softball.


(6)

Gunawan, Bambang S. 2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Name Bambang Septianto Gunawan Reg.Number (1002063), Tittled “The Influence of Role Playing Learning Method Towards Learning Outcomes On Softball Games”. Physical Education Program Study, Faculty of Sport and Health Education, Indonesian University of Education Mentors 1. Drs. Mudjihartono, M.Pd Mentors 2 Arif Wahyudi, S.Pd

The purpose from this research is to testing and find out whether the role playing method influence the result of learning on softball games. This research using

experiment method and The O’Donnell softball instrument. The population on

this research are male student of XII IPA 1, SMAN 9 Bandung. Sample on this research are 16 students whose taken by purposive sampling technic. Based on observation analysis and examination to the hypothesis, then accepted, it’s mean that using role playing method has a positive effect to the learning outcomes of softball games. The

conclusion is there’s a significant effect by using role playing method towards the

learning outcomes on softball games.


(7)

Gunawan, Bambang S. 2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN……….. i

ABSTRAK……… ii

KATA PENGANTAR………. iii

DAFTAR ISI……… iv

DAFTAR TABEL……… v

DAFTAR BAGAN………... vi

DAFTAR LAMPIRAN………... vii

BAB I PENDAHULUAN……….... 1

A. Latar Belakang………... 1

B. Identifikasi Masalah….……… 5

C. Batasan Masalah...6

D. Rumusan Masalah……… 6

E. Tujuan Penelitian……..………... 6

F. Metode Penelitian... 7

G. Manfaat Penelitian……..………. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN……… 9

A. Belajar….………. 9

B. Pembelajaran.. ……….10

C. Metode Pembelajaran...….………...11

D. Metode Role Playing……….………...12

E. Permainan Softball ....….………. 16

F. Kerangka Pemikiran……….32

G. Hipotesis Penelitian…..………... 33

BAB III METODELOGI PENELITIAN………. 34

A. Metode Penelitian……… 34

B. Populasi dan Sampel Penelitian….……….. 35

C. Desain Penelitian…..………... 36

D. Definisi Operasional….………... 38

E. Instrumen Penelitian….………... 39

F. Pelaksanaan Pengumpulan Data….………. 46

G. Analisis Data……… 46

BAB IV HASIL PENELITIAN……….. 49

A. Hasil Penelitian….………... 49

B. Pembahasan….……….52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 54

A. Simpulan….………. 54

B. Saran….………... 54


(8)

Gunawan, Bambang S. 2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(9)

Gunawan, Bambang S. 2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia dalam meningkatkan kedudukannya, melalui pendidikan manusia memperoleh pengetahuan (wawasan) dan keterampilan yang dapat membantu meningkatkan harkat hidup seseorang baik secara pribadi maupun secara masyarakat.

Pengetahuan, pembentukan sikap, dan keterampilan merupakan sesuatu yang penting dalam pandangan masyarakat. Masyarakat beranggapan pendidikan merupakan sebuah tabungan yang nantinya akan diperoleh seseorang di masa yang akan datang. Berlangsungnya proses pendidikan membutuhkan waktu yang panjang dan diorganisir dalam lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Agar pendidikan dapat dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan kemampuan masing-masing individu, maka pendidikan menjadi tanggung jawab pihak-pihak yang terkait.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai lembaga sosial lembaga ekonomi non profit. Sebagai lembaga sosial, sekolah dapat memberikan pelayanan kebutuhan pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat, sedangkan sebagai lembaga ekonomi non profit, sekolah menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi ekonomi untuk hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup.

Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai


(10)

2

materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran.

Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif dan menarik, sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.

Pendidikan jasmani merupakan bagian yang integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani menggunakan media fisikal untuk mengembangkan kesejahteraan total setiap orang. Menurut Abduljabar (2010, hlm.3) pendidikan melalui fisikal adalah “aktivitas jasmani yang tujuannya mencakup semua aspek perkembangan kependidikan, termasuk pertumbuhan mental dan sosial siswa.” Pendidikan jasmani pada hakekatnya merupakan suatu proses yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, serta membina kemampuan jasmani dan rohani pelakunya. Melalui pendidikan jasmani diharapkan seseorang mempunyai jasmani dan rohani yang sehat, sehingga melaksanakan tugas untuk kepentingan sendiri maupun bagi kepentingan bangsa.

Pada kenyataannya pendidikan jasmani merupakan suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya. Hubungan dari perkembangan tubuh, fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik.

Pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah mempunyai peranan penting untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih dan dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.


(11)

3

Pendidikan jasmani secara keseluruhan bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran stabilitas nasional, dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan bukan prestasi dalam cabang olahraga, akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya pengembangan prestasi bagi siswa yang memiliki bakat dan kemampuan dalam cabang olahraga tertentu.

Di dalam Kurikulum Pendidikan Jasmani 2013 dijelaskan tentang beberapa materi pendidikan jasmani, salah satunya adalah permainan bola kecil, seperti yang diungkapkan Asep (dalam http://asepended.blogspot.com/2013/05/download-sk-kd-kurikulum-2013.html) salah satu Kompetensi Inti yang tercantum didalamnya adalah :

Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Adapun Kompetensi Dasar yang ingin dicapai adalah menganalisis variasi dan kombinasi salah satu keterampilan permainan bola kecil untuk peningkatan keterampilan.

Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di SMA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan dalam mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih, meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar, meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan,


(12)

4

mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis, mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan, memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Aktivitas permainan softball merupakan salah satu aktivitas permainan yang digemari dan mulai populer di Indonesia. Ini dapat dilihat dari semakin banyaknya didirikan perkumpulan-perkumpulan softball, banyaknya kejuaraan yang diselenggarakan baik itu ditingkat kota, daerah maupun nasional, dan juga masuknya softball di mata pelajaran serta kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Ini menjadi bukti bahwa softball memiliki daya pikat tersendiri di setiap kalangan.

Permainan softball bisa dijadikan olahraga rekreasi dan olahraga prestasi. Sebagai olahraga rekreasi softball merupakan olahraga yang mengandung unsur permainan sehingga anak–anak sampai orang dewasa bisa memainkannya. Situasi dan kondisi ini sangat mendukung terhadap proses pembinaan dan pengembangan cabang olahraga softball selanjutnya, menuju tercapainya prestasi yang optimal.

Untuk bisa bermain softball di lingkugan sekolah ini tentu tidak bisa dilakukan secara singkat, namun harus melalui proses pembelajaran serta penguasaan teknik dasar. Dalam pembelajaran aktivitas softball di perlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi dan model pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran agar terbentuk motivasi belajar siswa. Misalnya dengan membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang diajarkan dalam aktivitas permainan softball. Pemahaman ini memerlukan minat dan motivasi. Tanpa adanya minat menandakan bahwa siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Untuk itu, guru harus memberikan suntikan dalam bentuk motivasi sehingga dengan bantuan itu anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar.


(13)

5

Kecenderungan pola pembelajaran di sekolah saat ini adalah bersifat teacher centered. Kecenderungan pembelajaran demikian, mengakibatkan lemahnya pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar yang dicapai tidak optimal. Salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah metode pembelajaran

role playing.

Dari persoalan-persoalan yang telah dijelaskan, penulis mencoba menerapkan metode pembelajaran role playing untuk melihat seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar dalam permainan softball. Maka, berdasarkan uraian permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

Pengaruh Metode Pembelajaran Role Playing Terhadap Hasil Belajar dalam Permainan Softball.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dalam penelitian adanya identifikasi masalah sangatlah penting untuk memperjelas permasalahan yang timbul dalam penelitian. Masalah dalam penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa alasan, diantaranya yaitu dalam permainan softball, siswa hanya menerima informasi dari guru, sehingga kreatifitas dan pengalaman belajar siswa tidak berkembang. Hal ini mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Maka dalam penelitian ini penulis mengidentifikasi masalah yang muncul dalam penelitian, yaitu:

1. Kurangnya hasil belajar siswa dalam menguasai permainan softball 2. Keterampilan permainan softball sangat kompleks sehingga sulit dikuasai 3. Kurang tepatnya penerapan metode pembelajaran yang digunakan

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kurang tepatnya penerapan metode pembelajaran dan kompleksnya gerakan dari teknik permainan softball menjadi hal yang berpengaruh pada rendahnya hasil belajar. Hal ini menjadi permasalahan-permasalahan yang muncul dan akan dibahas secara jelas dalam penelitian ini.


(14)

6

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini memperoleh sasaran yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk memperoleh gambaran yang jelas. Oleh sebab itu, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 9 Bandung

2. Penelitian ini hanya difokuskan pada hasil belajar aspek psikomotor dalam pembelajaran permainan softball

3. Lokasi penelitian dilaksanakan di lapang SMAN 9 Bandung dan lapang softball UPI Bandung

4. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 9 Bandung. b. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas XII IPA 1 sebanyak 16 orang.

5. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah tes keterampilan softball

The O’Donnell Softball Test D. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah metode pembelajaran role playing memberikan pengaruh terhadap hasil belajar dalam permainan softball?


(15)

7

E. Tujuan Penelitian

Atas dasar latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian ini bertujuan sebagai berikut: Untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran role playing terhadap hasil belajar dalam permainan softball.

F. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian ekperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang di dalamnya melibatkan manipulasi pada kondisi subjek yang diteliti, dibarengi usaha kontrol yang ketat pada faktor-faktor luar dan melibatkan subjek pembanding atau metode ilmiah yang sistematis yang dikerjakan untuk membangun jalinan yang melibatkan fenomena sebab-akibat.

Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang bisa menguji dengan benar hipotesis yang menyangkut jalinan kausal (sebab-akibat). Di dalam studi eksperimen peneliti merekayasa sangat sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, serta mengobservasi efek atau pengaruhnya pada satu atau lebih variabel terikat. Di dalam penelitian pendidikan variabel yang dapat dimanipulasi terhitung metode pengajaran, tipe penguatan, pengaturan lingkungan belajar, tipe materi belajar, serta ukuran grup belajar. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Sugiyono (2013, hlm.107) bahwa:

Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment), dengan demikian metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

G. Manfaat/Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi siswa, bagi guru, dan bagi lembaga pendidikan berupa manfaat teoritis sekaligus manfaat praktis, antara lain:

1. Bagi Siswa


(16)

8

2) Meningkatkan rasa percaya diri dan rasa senang terhadap proses pendidikan jasmani

3) Merasanakan suasana kompetitif dalam pembelajaran

4) Meningkatkan pemahaman, pengetahuan, pemikiran konsep belajar melalui metode pembelajaran role playing

2. Bagi Guru

1) Memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan metode pembelajaran pada siswa

2) Meningkatkan pemahaman tentang penerapan metode-metode pembelajaran

3) Mengembangkan kemampuan penerapan metode-metode pembelajaran dalam pendidikan jasmani

3. Bagi Sekolah

1) Memberikan kontribusi bagi sekolah dalam mengembangkan pembelajaran

2) Mendorong siswa untuk berprestasi melalui Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efisien, dan Menyenangkan (PAIKEM)

3) Mampu mengembangkan pendekatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan lingkungan


(17)

Gunawan, Bambang S. 2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian merupakan hal yang sangat penting, sebab dengan menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Disamping itu, penggunaan metode tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode dilihat dari efektifitasnya, efesiensinya dan relevansinya metode tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan. Sedangkan metode dikatakan efisien apabila penggunaan waktu, fasilitas, biaya dan tenaga dapat dilaksanakan sehemat mungkin namun dapat mencapai hasil yang diharapkan. Metode dapat dikatakan relevan apabila waktu penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi penyimpangan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Menurut Arikunto (2009, hlm.207) penelitian eksperimen merupakan :

Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian eksperimen merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek peneliti serta untuk menguji hipotesis sehingga mendapat hasil yang berguna dari persoalan yang dibahas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian eksperimen.


(18)

35

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013, hlm.117) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi merupakan subjek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya adalah penelitian populasi. Untuk melakukan penelitian, maka penulis harus menentukan jumlah sampel yang diperoleh dari populasi. Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati. Dalam penelitian ini, yang dijadikan populasi adalah siswa putra kelas XII IPA 1 SMAN 9 Bandung.

2. Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi. Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2013, hlm.118) sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Jadi sampel merupakan perwakilan atau bagian dari jumlah kelompok dengan karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang baik, kesimpulannya dapat dikenakan kepada populasi (representatif).

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti yaitu teknik

purposive sample. Menurut Sugiyono (2013, hlm.124) purposive sample adalah

“teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Alasan penulis menggunakan purposive sample adalah karena keterbatasan sarana dan prasarana yang ada untuk menunjang pembelajaran softball sehingga sampel yang diambil hanya siswa putra.

Penggunaan sampel dalam penelitian ini yaitu siswa putra di SMAN 9 Bandung dengan jumlah 16 orang, yang dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.


(19)

36

Cara menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen siswa mengambil undian yang berada dalam kotak yaitu undian dengan kertas berwarna merah untuk kelompok ekperimen dan kertas berwarna biru untuk kelompok kontrol, dengan masing-masing kelompok berjumlah 8 orang sebagai kelompok eksperimen dan 8 orang sebagai kelompok kontrol.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest group design Menurut Sugiyono (2013, hlm.110) dengan menggunakan pretest-posttest group

design maka “hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.” Dalam desain penelitian ini sampel diperoleh menggunakan teknik pengambilan secara

purposive sample dari populasi.

Setelah sampel terkumpul diadakan tes awal atau pre-test. Tes awal disini berfungsi untuk mengukur sejauh mana keterampilan bermain Softball yang dikuasai siswa sebelum diberikan treatment. Setelah diadakan tes awal, siswa menjadi kelompok kontrol dilihat dari rangking ganjil dan genap yang di peroleh dari hasil tes awal, kelompok ganjil keterampilan bermain softball menggunakan metode role playing, dan kelompok genap keterampilan bermain softball menggunakan metode konvensional. Kemudian setiap kelompok diberikan treatment atau perlakuan sesuai kelompoknya masing-masing. Setelah perlakuan berakhir maka peneliti melakukan tes akhir. Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul maka data tersebut diolah, disusun dan dianalisis secara statistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui prestasi atau hasil perlakuan. Selanjutnya untuk mengetahui signifikan pengaruh keterampilan bermain softball yang menggunakan metode role playing dilakukan uji signifikan pengaruh keterampilan bermain softball.

Kelompok Pre-test Treatment Post-test

A Y XІ Y


(20)

37

Gambar. 3.1 Desain penelitian Keterangan

A : Kelompok eksperimen B : Kelompok kontrol

Y : Pre-test untuk kelompok eksperimen Y : Pre-test untuk kelompok kontrol

X : Treatment (perlakuan) dengan metode role playing XЇ : Treatment (perlakuan) dengan metode konvensional Y : Post-test untuk kelompok eksperimen

Y : Post-test untuk kelompok control

Adapun langkah-langkah yang penulis deskripsikan dengan bentuk sebagai berikut :

TES AKHIR

ANALISIS

PENGOLAHAN DATA

KESIMPULAN KELOMPOK EKSPERIMEN

Pembelajaran dengan metode role playing

KELOMPOK KONTROL Pembelajaran dengan metode

konvensional POPULASI

SAMPEL


(21)

38

Gambar. 3.2

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Suatu konsep mengenai variabel yang sama dapat saja memiliki definisi operasional yang lebih dari satu dan berbeda-beda antara penelitian yang satu dengan yang lainnya. Jadi, suatu definisi operasional haruslah memiliki sebuah keunikan. Definisi operasional merupakan suatu definisi yang diberikan kepada variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. Kemudian definisi operasional juga diperlukan untuk menghindari kekeliruan dalam memahami permasalahan, perlu adanya penjelasan mengenai istilah-istilah yang ada dalam variabel penelitian, antara lain :

1. Metode role playing

Metode role playing merupakan cara bermain peran dengan penguasaan bahan pelajaran yang ditekankan pada setiap individu dengan berbagai situasi yang di perankan dengan penggunaan yang sistematis dari metode bermain. Melalui metode role playing siswa diharapkan dapat memerankan berbagai karakter dan menghayati peranannya dalam berbagai situasi sehingga tujuan pembelajaran yang dapat tercapai secara optimal.

Melalui metode pembelajaran role playing siswa mencoba mengekspresikan hubungan antara manusia dengan cara memperagakannya, bekerja sama, mendiskusikannya sehingga bersama-sama dapat mengekplorasi perasaan, sikap, nilai dan strategi pemecahan masalahnya. Pada metode role playing ini, proses pembelajaran ditekankan pada keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapi, baik guru maupun siswa.


(22)

39

Sofbol atau softball merupakan olahraga bola beregu yang terdiri dari 2 tim. Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Sofbol merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol (baseball) atau hardball. Softball dimainkan oleh 9 orang pemain dan bermain dalam 7 inning, yaitu masing-masing regu mendapat giliran menjadi pemain bertahan dan menyerang masing-masing 7 kali. Terdapat sebuah regu yang berjaga (defense) dan tim yang memukul (offense). Tiap tim berlomba mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga seri marka (base) pelari hingga menyentuh marka akhir yaitu home plate.

E. Instrumen Penelitian

Dalam mengumpulkan data dari suatu sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen dan teknik pengngumpulan data. Setiap teknik atau metode pengumpulan data menggunakan instrumen pengumpulan data yang berbeda-beda. Dalam suatu penelitian, data diperlukan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis yang sudah dirumuskan. Sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto (2009, hlm.101) mengemukakan bahwa instrumen penelitian adalah “alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis.”

Instrumen yang digunakan peneliti adalah melalui tes kemampuan bakat kepada anak menggunakan instrumen tes yang telah ada. Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar dibutuhkan penilaian yaitu melalui tes. Tes terdiri dari dua tes yaitu pre test dan post test. Pre test dilakuan sebelum kelas diberi perlakuan dan post test dilakukan setelah diberi perlakuan. Penulis menggunakan instrumen penelitian berupa keterampilan dari The O’Donnell

Softball Test (Nurhasan, 2007, hlm.243). Asukunto (dalam Nurhasan 2007, hlm.3)

menjelaskan bahwa “tes merupakan suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk memperoleh data yang objektif tentang hasil belajar siswa”. Adapun item tes yang akan digunakan peneliti adalah Speed Throw Test, Fielding Fly Balls Test, Throw

and Catch Test, Repeated Throw Test, Fungo Batting Test, dan Overhand Accuracy Throw Test.


(23)

40

1. Tes Keterampilan Speed Throw

Pelaksanaan tes : Subyek berdiri di belakang garis yang dibuat sejauh 19,76 m dari dinding. Ketika aba-aba diberikan subyek melemparkan bola tersebut ke dinding.

Gambar 3.3

Diagram Lapangan Tes Speed Throw

Bidang Sasaran 19,76 m

X

Cara menskor : Adalah waktu yang dicatat mulai dari aba-aba diberikan sampai bola mengenai tembok. Tiap orang coba/ subyek diberi kesempatan tiga kali lemparan. Lemparan yang terbaik digunakan sebagai skor dari tes tersebut.

2. Tes Keterampilan Fielding Fly Balls

Pelaksanaan tes : Subyek berdiri di belakang garis yang dibuat sejauh 1,82 m dari dinding, sambil memegang bola. Ketika aba-aba diberikan, bola dilemparkan ke dinding di atas garis batas yang dibuat setinggi 3,64 m dari lantai, selama 30


(24)

41

detik. Bola selalu dilemparkan dari belakang garis, tetapi boleh ia menangkap bola tersebut di depan garis.

Gambar 3.4

Diagram Lapangan Tes Fielding Fly Balls

Bidang sasaran

3,68 m

1,81 m

Cara menskor : jumlah lemparan yang benar selama 30 detik. Tiap orang coba hanya diberikan satu kali percobaan.

3. Tes Keterampilan Throw and Catch

Pelaksanaan tes : sebuah tali direntangkan di atas garis start setinggi 2,43 m. Subyek melempar bola tersebut ke atas melalui atas tali tersebut dan kemudian lari dan menangkap bola tersebut di udara. Subyek berusaha menempuh jarak maksimal mungkin dan menangkap bola tersebut di udara. Subyek berusaha menempuh jarak semaksimal mungkin dan menangkap bola tersebut di udara.


(25)

42

Gambar 3.5

Diagram Tes Throw and Catch

Tali

2,43 m Tiang

X TESTEE

Cara menskor : jarak dari garis start sampai kepada tumit kaki depan subyek tersebut, yang diukur sebagai skor untuk tes ini. Tiap subyek diberi kesempatan melakukan tiga kali percobaan, dan dicatat skor terbaik dari ketiga percobaan tersebut.

4. Tes Keterampilan Repeated Throw

Pelaksanaan tes : subyek berdiri di belakang garis start yang dibuat dengan jarak 4,56 m dari dinding sambil memegang bola. Subyek melempar bola tersebut ke dinding di atas garis yang dibuat setinggi 2,28 m dari lantai, dan menangkap bola tersebut dan melempar kembali ke dinding selama 30 detik.


(26)

43

Gambar 3.6

Diagram Lapangan Tes Repeated Throw

Bidang sasaran

2.28 m

4,56m

Cara menskor : jumlah lemparan yang benar selama 30 detik, merupakan skor dari subyek tersebut dalam tes ini.

5. Tes Keterampilan Fungo Batting

Pelaksanaan tes : subyek berdiri di dalam “better’s box” sambil memegang

bat dan bola. Kemudian ia melambungkan bola tersebut dan segera ia memukul

bola itu ke arah out field.

Gambar 3.7

Diagram Lapangan Tes Fungo Batting

5 outfield


(27)

44

infield

x . (TESTEE) batter box 1 foulball

Cara menskor : bola yang jatuh di daerah out field mendapat skor 5, in field mendapat skor 3, foul balls mendapat skor 1. Tiap orang/ subyek diberi kesempatan 10 kali memukul. Jumlah skor dari sepuluh pukulan tersebut, merupakan skor dari tes ini.

6. Keterampilan Over hand Accuracy Throw

Target : sebuah target berbentuk lingkaran diletakan pada dinding setinggi 99 cm dari titik tengah lingkaran tersebut ke lantai. Pada terget tersebut dibuat 4 buah lingkaran yang masing masing lingkaran berradius 3 inch; 11 inch; 21 inch; dan 33 inch, dengan urutan skor dari tiap lingkaran sebagai berikut : 4; 3 ; 2 dan 1.

Gambar 3.8

Diagram Lapangan Over head Accuracy Throw

13,6 m

X TESTEE

1 2

3 4


(28)

45

Pelaksanaan tes : subyek berdiri di belakang garis start yang dibuat 13,68 m dari target. Kemudian subyek melemparkan bola tersebut ke arah target. Agar mendapatkan tes yang objektif, maka harus dihindari kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan tes. Untuk itu perlu kiranya petunjuk-petunjuk tentang prosedur pelaksanaan tes. Prosedur tentang pelaksanaan tes adalah sebagai berikut :

1) Bahan dan Perlengkapan Tes : a. Lapangan

b. Bola softball c. Meteran d. Glove e. Stop watch f. Tali g. Bat

h. Dua buah tiang 2,5 meter

2) Pelaksanaan Tugas

a. Seorang pencatat, menghitung kesempatan melempar dan menangkap, dan merangkap sebagai pengamat terhadap lemparan, pukulan, dan tangkapan yang sah.

b. Seorang sebagai pembantu untuk memberikan bola. c. Dan peserta yang lain bertugas sebagai pengambil bola.

3) Administrasi tes.

a. Sebelum tes dilaksanakan, petugas mengisi hari tanggal dan bulan pelaksanaan tes, kemudian mencatat nomor urut dan nama subjek pada lempar hasil tes yang disediakan.


(29)

46

c. Petugas menjelaskan pelaksanaan tes terutama tentang tujuan, bahan, cara pemberian skor dan cara melakukan lemparan dan tangkapan yang sah.

d. Subjek disediakan waktu untuk pemanasan sebelum melaksanakan tes. e. Subjek melaksanakan tes setelah dipanggil oleh petugas.

f. Petugas menghitung ke arah sasaran yang sah. g. Petugas mencatat jarak yang didapat oleh subjek.

4) Program Pembelajaran

a. Speed Throw b. Fielding Fly Balls c. Throw and Catch d. Repeated Throw e. Fungo Batting

f. Overhand Accuracy Throw.

F. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data pada penelitian yang penulis lakukan, penulis menggunakan The O’Donnell Softball Test (Nurhasan, 2007, hlm.243). Adapun

pelaksanaan tes yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Speed Throw b. Fielding Fly Balls c. Throw and Catch d. Repeated Throw e. Fungo Batting

f. Overhand Accuracy Throw.

G. Analisis Data

Setelah data dari tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut dengan statistik. Langkah-langkah pengolahan data tersebut sebagai berikut :


(30)

47

1. Menghitung skor rata-rata tes awal dan tes akhir masing-masing kelompok menurut Abduljabar (2012, hlm.76) dengan rumus sebagai berikut :

�̅ =

Keterangan :

�̅ = skor rata-rata

�� = skor mentah

∑ = jumlah

� = banyanknya sampel

2. Menghitung simpangan baku menurut Abduljabar (2012, hlm.84) dengan rumus sebagai berikut :

S=

∑ − ²̅̅̅̅̅ �−

Keterangan :

S = simpangan baku yang dicari n = jumlah sampel

∑(x-� ̅)² = jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan lilliefors. Prosedur yang digunakan menurut Abduljabar (2012, hlm.102) sebagai berikut :

a. Pengamatan

,

, ...

dijadikan bilangan baku

,

, ...

menurut Abduljabar (2012, hlm.85) dengan menggunakan rumus :

=

−�̅

( �̅ dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel).

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(� ) = P(z� ).


(31)

48

c. Selanjutnya menggunakan porsi hitung

,

, ....

. jika proporsi ini dinyatakan S(� ), maka :

S(

) = -

� � ,� ,…..�� ∑�� �

d. Menghitung selisih F(�) – S (�) kemudian tentukan harga mutlaknya. e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Untuk menolak atau menerima hypotesis, kita bandingkan � dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah : tolak hipotesis nol jika � diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya nol diterima.

4. Menguji homogenitas. Menurut Abduljabar (2012, hlm. 120) menggunakan rumus sebagai berikut :

F =

� � � � � � � � � � � � �

Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika F hitung lebih kecil dari F tabel distribusi dengan derajat kebebasan = ( � ,� ) dengan taraf nyata (α) = 0,01.

5. Pengujian signifikansi peningkatan hasil latihan, menggunakan uji t menurut Abduljabar (2012, hlm.113) menggunakan rumus sebagai berikut :

Uji dua rata-rata (uji satu pihak) dengan menggunakan rumus :

t=

̅ −�̅

√ � +⁄ ⁄

dimana

S² =

� − � + � − �

� +� −

keterangan :

t = nilai t yang dicari (t hitung)

�̅ = nilai rata-rata kelompok 1


(32)

49

� = simpangan baku gabungan

� = banyaknya sampel kelompok 1

� = banyaknya sampel kelompok 2 S = variansi kelompok 1


(33)

Gunawan, Bambang S. 2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penghitungan dan analisis data serta pembahasan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan, terdapat pengaruh yang signifikan dengan menggunakan metode pembelajaran role playing terhadap hasil belajar dalam permainan softball pada siswa putra kelas XII IPA 1 SMAN 9 Bandung. Hal ini terlihat dari diterimanya H1 dan selisih rata-rata rentang skor dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode pembelajaran role

playing menjadikan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga

pembelajaran tidak didominasi oleh guru, metode pembelajaran role playing juga memberikan suasana yang menyenangkan, dan ini merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran yang dapat membuat siswa antusisas dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran role playing, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Manajemen waktu yang baik dalam penerapan setiap metode, khususnya metode pembelajaran role playing akan memberikan dampak positif pula terhadap hasil belajar dalam permainan softball.

2. Memvariasikan metode sangat baik dilakukan mengingat responden yang tidak diberikan metode ini juga mengalami kemajuan.

3. Penelitian ini perlu dilakukan pada konsep lain, selain pada hasil belajar dalam permainan softball.


(34)

Gunawan, Bambang S. 2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual dalam Pendidikan

Jasmani. Bandung : Rizqi Press

Abduljabar, B. Darajat K.N, J. (2010). Statistika dalam Penjas. FPOK UPI. Bandung.

Anshari (2013). Model Pembelajaran Role Playing. [online] tersedia dalam http://pendidikanuntukindonesiaku.blogspot.com/2013/11/model-pembelajaran-role-playing-bermain.html

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manjemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ended (2013). SKKD Penjas Kurikulum 2013. [online] tersedia dalam http://asepended.blogspot.com/2013/05/download-sk-kd-kurikulum-2013.html

Hulwah (2013). Pengertian Belajar. [online] tersedia dalam http://widhiieaprilia.blogspot.com/p/blog-page_16.html

Ikbal, Anjar. (2013). Pengaruh Metode Role Playing Terhadap Peningkatkan

Penguasaan Gerak dalam Permainan Bola basket pada Ekstrakurikuler Bolabasket SMP N 1 Cicalengka Kabupaten Bandung. Skripsi S1 pada

FPOK UPI Bandung : tidak diterbitkan.


(35)

`56

Nurhasan. (2007). Tes dan Pengukuran dalam Penjas. Bandung : FPOK UPI Bandung.

Rinoto (2014). Pengertian Metode Bermain Peran. [online] tersedia dalam http://modelpembelajaransd.blogspot.com/2014/01/pengertian-metode-bermain-peran-dalam.html

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suhartini (2010). Olahraga Softball. [online] tersedia dalam http://www.slideshare.net/mengenal-olahraga-softball

Mahendra, Agus. (2007) Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: UPI Press.

Uno, Hamzah. (2007). Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Uno, Hamzah. Nurdin, M. (2011). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT. Bumi Aksara.


(1)

47

1. Menghitung skor rata-rata tes awal dan tes akhir masing-masing kelompok menurut Abduljabar (2012, hlm.76) dengan rumus sebagai berikut :

�̅ =

Keterangan :

�̅ = skor rata-rata

�� = skor mentah

∑ = jumlah

� = banyanknya sampel

2. Menghitung simpangan baku menurut Abduljabar (2012, hlm.84) dengan rumus sebagai berikut :

S= √

∑ − ²̅̅̅̅̅

�−

Keterangan :

S = simpangan baku yang dicari

n = jumlah sampel

∑(x-� ̅)² = jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan lilliefors. Prosedur yang digunakan menurut Abduljabar (2012, hlm.102) sebagai berikut :

a. Pengamatan

,

, ...

dijadikan bilangan baku

,

, ...

menurut Abduljabar (2012, hlm.85) dengan menggunakan rumus :

=

−�̅

( �̅ dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel).

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(� ) = P(z� ).


(2)

48

c. Selanjutnya menggunakan porsi hitung

,

, ....

. jika proporsi ini dinyatakan S(� ), maka :

S(

) = -

� � ,� ,…..�� ∑��

d. Menghitung selisih F(�) – S (�) kemudian tentukan harga mutlaknya. e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Untuk menolak atau menerima hypotesis, kita bandingkan � dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah : tolak hipotesis nol jika � diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya nol diterima.

4. Menguji homogenitas. Menurut Abduljabar (2012, hlm. 120) menggunakan rumus sebagai berikut :

F =

� � � � � �

� � � � � � �

Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika F hitung lebih kecil dari F tabel distribusi dengan derajat kebebasan = ( � ,� ) dengan taraf nyata (α) = 0,01.

5. Pengujian signifikansi peningkatan hasil latihan, menggunakan uji t menurut Abduljabar (2012, hlm.113) menggunakan rumus sebagai berikut :

Uji dua rata-rata (uji satu pihak) dengan menggunakan rumus :

t=

̅ −�̅

√ � +⁄ ⁄

dimana

S² =

� − � + � − � � +� − keterangan :

t = nilai t yang dicari (t hitung)

�̅ = nilai rata-rata kelompok 1


(3)

49

� = simpangan baku gabungan

� = banyaknya sampel kelompok 1

� = banyaknya sampel kelompok 2 S = variansi kelompok 1


(4)

Gunawan, Bambang S. 2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penghitungan dan analisis data serta pembahasan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan, terdapat pengaruh yang signifikan dengan menggunakan metode pembelajaran role playing terhadap hasil belajar dalam permainan softball pada siswa putra kelas XII IPA 1 SMAN 9 Bandung. Hal ini terlihat dari diterimanya H1 dan selisih rata-rata rentang skor dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode pembelajaran role

playing menjadikan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga

pembelajaran tidak didominasi oleh guru, metode pembelajaran role playing juga memberikan suasana yang menyenangkan, dan ini merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran yang dapat membuat siswa antusisas dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran role playing, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Manajemen waktu yang baik dalam penerapan setiap metode, khususnya metode pembelajaran role playing akan memberikan dampak positif pula terhadap hasil belajar dalam permainan softball.

2. Memvariasikan metode sangat baik dilakukan mengingat responden yang tidak diberikan metode ini juga mengalami kemajuan.

3. Penelitian ini perlu dilakukan pada konsep lain, selain pada hasil belajar dalam permainan softball.


(5)

Gunawan, Bambang S. 2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual dalam Pendidikan

Jasmani. Bandung : Rizqi Press

Abduljabar, B. Darajat K.N, J. (2010). Statistika dalam Penjas. FPOK UPI. Bandung.

Anshari (2013). Model Pembelajaran Role Playing. [online] tersedia dalam http://pendidikanuntukindonesiaku.blogspot.com/2013/11/model-pembelajaran-role-playing-bermain.html

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manjemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ended (2013). SKKD Penjas Kurikulum 2013. [online] tersedia dalam http://asepended.blogspot.com/2013/05/download-sk-kd-kurikulum-2013.html

Hulwah (2013). Pengertian Belajar. [online] tersedia dalam http://widhiieaprilia.blogspot.com/p/blog-page_16.html

Ikbal, Anjar. (2013). Pengaruh Metode Role Playing Terhadap Peningkatkan

Penguasaan Gerak dalam Permainan Bola basket pada Ekstrakurikuler Bolabasket SMP N 1 Cicalengka Kabupaten Bandung. Skripsi S1 pada

FPOK UPI Bandung : tidak diterbitkan.


(6)

`56

Nurhasan. (2007). Tes dan Pengukuran dalam Penjas. Bandung : FPOK UPI Bandung.

Rinoto (2014). Pengertian Metode Bermain Peran. [online] tersedia dalam http://modelpembelajaransd.blogspot.com/2014/01/pengertian-metode-bermain-peran-dalam.html

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suhartini (2010). Olahraga Softball. [online] tersedia dalam http://www.slideshare.net/mengenal-olahraga-softball

Mahendra, Agus. (2007) Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: UPI Press.

Uno, Hamzah. (2007). Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Uno, Hamzah. Nurdin, M. (2011). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT. Bumi Aksara.