ANALISIS SEMANTIK BAHASA ARGOT DALAM NOVEL UNE SECONDE CHANCE KARYA PATRICK CAUVIN.

(1)

ANALISIS SEMANTIK BAHASA ARGOT DALAM NOVEL UNE SECONDE CHANCE KARYA PATRICK CAUVIN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis

Oleh :

Susri Haerani 0906894

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SUSRI HAERANI 0906894

ANALISIS SEMANTIK BAHASA ARGOT DALAM NOVEL UNE SECONDE CHANCE KARYA PATRICK CAUVIN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING Pembimbing I

Dr. Yuliarti Mutiarsih, M.Pd. NIP. 196107231986012001

Pembimbing II

Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum NIP. 19650204199202001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis

Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum NIP. 19650204199202001


(3)

ANALISIS SEMANTIK BAHASA

ARGOT

DALAM NOVEL

UNE SECONDE CHANCE

KARYA PATRICK CAUVIN

Oleh Susri Haerani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan seni

© Susri Haerani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

ABSTRAK

Penulisan artikel ini ditujukan untuk mendeskripsikan dan mengkaji penggunaan bahasa argot yang muncul di dalam novel Une Seconde Chance Karya Patrick Cauvin dengan menggunakan teori semantik melalui pendekatan makna leksikal dan makna kontekstual. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi pustaka dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa bentuk bahasa argot di dalam novel Une Seconde hance Karya Patrick Cauvin, diantaranya

l’abréviation, le verlan, la composition dan les emprunts. Kosakata argot berkelas kata nomina merupakan jumlah kosakata argot yang paling banyak digunakan jika dibandingkan dengan kosakata argot berkelas kata verba, ajektiva dan berupa idiom. Di antara beberapa kosakata argot tersebut jika digabungkan ke dalam sebuah kalimat, maka ada yang mengalami perubahan makna dari makna leksikal ke makna kontekstual dan ada juga yang maknanya tetap. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mahasiswa dapat menambah wawasan mengenai ilmu linguistik, khususnya semantik dan dapat menjadi salah satu referensi bahan ajar bagi pengajar Bahasa Perancis yang diaplikasikan pada mata kuliah Linguistique IV : Sociolinguistique.

Kata kunci : semantik, bahasa argot, makna leksikal, makna kontekstual ABSTRACT

This article is directed to describe and discuss about the usage in argot language which appears in Une Seconde Chance, a novel by Patrick Cauvin, by employing semantic approach namely lexical and contextual meaning. The methods used in this research are descriptive-qualitative method by collecting reference-study and documentary. The result is that there are several form of argot language in Une Seconde Chance, a novel by Patrick Cauvin, namely l’abréviation, le verlan, la composition and les emprunts. The class of argot vocabulary is mostly noun, while the other classes mostly found are verb, adjective and idioms. Among some argot vocabularies, if it is induced into a sentence, the argot is transformed from lexical meaning into contextual meaning while some of them remain. By this research, the students are expected to gain some knowledge about linguistic, particularly semantic and this research is meant to be a teaching reference for French teacher or instructor which also can be applied for Linguistique IV: Sociolinguistique.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ...i

QUOTE ...ii

ABSTRAK ...iii

KATA PENGANTAR ...iv

UCAPAN TERIMA KASIH ...v

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ...1

1.2Rumusan Masalah ...3

1.3Tujuan penelitian ...4

1.4Manfaat Penelitian ...4

1.5Asumsi ...4

BAB II KAJIAN SEMANTIK BAHASA ARGOT DALAM NOVEL UNE SECONDE CHANCE KARYA PATRICK CAUVIN 2.1 Definisi Semantik ...6

2.2 Makna ...7

2.2.1 Pengertian Makna ...8

2.2.2 Jenis Makna ...8

2.2.2.1 Makna leksikal dan Makna Gramatikal ...11

2.2.2.2 Makna referensial dan Nonreferensial ...12

2.2.2.3 Makna Denotatif dan Konotatif ...12


(6)

2.2.2.5 Makna Konseptual dan Makna Asosiatif ...15

2.2.2.6 Makna Idiomatikal dan Peribahasa ...17

2.2.2.7 Makna Kias ...18

2.2.2.8 Makna Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi ...18

2.2.3 Perubahan Makna ...18

2.2.3.1 Penyebab Perubahan Makna ...19

2.2.3.2 Jenis Perubahan Makna ...24

2.3 Sosiolinguistik ...27

2.3.1 Pengertian Sosiolinguistik ...27

2.3.2 Ragam Bahasa ...28

2.3.2.1 Variasi dari Segi Penutur ...30

2.3.2.2 Variasi dari Segi Pemakaian ...33

2.3.2.3 Variasi dari Segi Keformalan ...35

2.3.2.4 Variasi dari Segi Sarana ...37

2.3.3 Tingkatan Bahasa Perancis (Niveaux de langues en français)...37

2.3.3.1 Bahasa tinggi (langue soutenu)...39

2.3.3.2 Bahasa standar/ formal (langue courante/standard) ...39

2.3.3.3 Bahasa Familiar (langue familière) ...40

2.3.3.4 Bahasa populer (langue populaire) ...41

2.3.3.4.1 Bahasa argot ...42

2.3.3.4.2 Pengertian Bahasa argot ...42

2.3.3.4.3 Sejarah dan Perkembangan Bahasa argot ...43

2.3.3.4.4 Bentuk - Bentuk Bahasa Argot ...45

2.3.3.4.4.1 Le Verlan ...45

2.3.3.4.4.2 Les Abréviations (Pemendekan kata) ...47

2.3.3.4.4.3 La Dérivation (Pembentukan kata) ...49

2.3.3.4.4.4 La Composition (Penggabungan kata) ...52

2.3.3.4.4.5 Les Emprunts (Peminjaman kosakata dari bahasa lain) ...53


(7)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ...56

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ...56

3.3 Definisi Operasional ...57

3.4 Instrumen Penelitian ...58

3.5 Teknik Pengumpulan Data ...62

3.6 Prosedur Penelitian ...62

BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Biografi Penulis Novel Une Seconde Chanche ...64

4.2 Ringkasan Cerita Une Seconde Chanche ...65

4.3 Analisis Semantik Makna Leksikal dan Kontekstual ...68

4.3.1 Analisis Semantik Bahasa Argot dalam Novel Une Seconde Chanche...68

4.3.1. 1 Analisis Kosakata Argot dalam Novel Une Seconde Chance Berdasarkan Kelas Kata ...88

4.4 Aplikasi Analisis Semantik Bahasa Argot dalam Pembelajaran Mata Kuliah Linguistique IV : Sociolinguistique ...97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...103

5.2 Saran ...105

DAFTAR PUSTAKA ...107 LAMPIRAN


(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan sebuah alat komunikasi yang digunakan semua orang di dunia. Bahasa juga merupakan sarana pengungkapan ide, pemikiran, dan perasaan, baik secara lisan maupun tulisan. Pada hakikatnya, keberadaan bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena bahasa adalah suatu sistem

yang terdiri dari unsur – unsur atau komponen – komponen yang secara teratur

tersusun menurut pola tertentu, dan membentuk suatu kesatuan. Bahasa juga merupakan bunyi yang memiliki makna.

Di dunia ini, orang menggunakan banyak bahasa sebagai alat komunikasi. Bahasa yang bervariasi dan beragam disebabkan oleh adanya anggota masyarakat

penutur bahasa yang berbeda – beda. Di dalam sebuah negara, penggunaan bahasa

nasional adalah sebuah cara untuk menyatukan perbedaan bahasa yang ada. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar masyarakat memiliki bahasa lain, selain bahasa nasional mereka yang dijadikan sebagai sebuah bahasa pemersatu. Kegunaan bahasa yang berbeda itu sendiri disesuaikan dengan

keperluan atau tujuan yang berbeda – beda pula. Keragaman bahasa menyebabkan

munculnya suatu ragam bahasa atau tingkatan bahasa yang merupakan cara berbicara seseorang terhadap orang lain dalam situasi atau keadaan formal ataupun non formal. Keadaan dan fungsi dari bahasa itu sendiri menunjukkan adanya perbedaan penggunaan bahasa yang dipakai pada setiap golongan atau tingkatan orang tertentu yang dapat dilihat dari umur, pangkat, situasi, dan sebagainya.

Di negara Perancis, terdapat beberapa tingkatan bahasa yang digunakan

oleh masyarakatnya dalam berkomunikasi. Mereka tidak sepenuhnya

menggunakan bahasa standar ketika berbicara dalam kehidupan sehari – hari.

Bahasa standar biasanya dipakai ketika berada dilingkungan formal seperti


(9)

2

– institusi formal yang lain. Berbeda ketika mereka berhadapan dengan keluarga

atau teman – teman dekat, maka bahasa yang digunakan akan lebih terlihat santai

dan akrab. Salah satu tingkatan bahasa yang digunakan di Perancis, adalah bahasa populer (langue populaire). Bahasa populer merupakan sebuah bahasa informal yang tidak terikat dengan pengaturan tata bahasa dan bukan merupakan bahasa resmi. Variasi sosial yang merupakan salah satu kekayaan budaya Perancis yang terkenal dan sudah ada sejak abad ke-18 adalah bahasa argot yang merupakan salah satu ragam bahasa yang termasuk kedalam tingkatan bahasa populer di Perancis. Kemunculan ragam bahasa argot disebabkan oleh faktor sosial yang terkait dengan usia, karena bahasa argot sering digunakan oleh anak muda dengan alasan sebagai tanda untuk menunjukkan eksistensi diantara kelompoknya dan kelompok yang lain. Tetapi adapula yang menggunakannya sebagai bahasa kode atau rahasia yang hanya dapat dimengerti oleh kelompoknya saja.

Ragam bahasa argot ditandai dengan sejumlah kosakata yang berbeda dengan bahasa yang dipergunakan oleh anggota masyarakat dalam berkomunikasi pada umumnya. Bahasa argot memiliki keunikan sendiri, karena kosakatanya yang lebih beragam dan tidak terikat pada struktur kebahasaan.

Sebagai salah satu ragam bahasa informal, tentunya bahasa argot memiliki padanan kata dalam bahasa formal atau standar, serta mengalami perkembangan baik dari segi leksikal maupun fungsional. Kosakata argot terus bertambah dan berkembang sehingga diperlukan suatu kajian dalam memahami dan memaknainya. Dengan mengetahui bentuk formal dan informal dari bahasa argot, maka akan dapat mempermudah dalam memilih kata sesuai dengan konteks dan tujuan yang ingin di capai.

Dengan semakin berkembangnya penggunaan bahasa argot, maka komunitas pengguna bahasa tersebut semakin banyak. Mereka menggunakan bahasa argot dengan berbagai tujuan seperti alat komunikasi dan media ekspresi. Namun, pada kenyataannya, bahasa argot pun tidak hanya digunakan secara lisan saja. Banyak penulis Perancis yang menggunakan ragam bahasa tersebut dalam penulisan artikel, jurnal, majalah, dan sebagian karya sastra seperti novel.


(10)

3

Dari pemaparan di atas, peneliti merasa tertarik untuk menganalisis bahasa argot dari segi semantik melalui pendekatan makna leksikal dan makna kontekstual di dalam novel Une Seconde Chance karya Patrick Cauvin, salah satu penulis asli Perancis yang berkarya mulai dari tahun 1969 - 2010. Pada tahun

1977, novelnya yang berjudul E=mc2 mon amour meraih kesuksesan. Sehingga,

setahun kemudian, karya tersebut diadaptasikan kedalam sebuah film. Dari sekian banyak karyanya, novel Une Seconde Chance merupakan karya terakhir yang diterbitkan oleh PLON tahun 2010 sebelum kematiannya. Alasan penulis memilih novel tersebut, karena di dalamnya terkandung ragam bahasa argot yang dinamis dan inovatif. Maka dari itu, penelitian ini membutuhkan objek penelitian yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kosakata argot yang masih digunakan sampai saat ini. Selain itu, dalam mata kuliah Linguistique IV : Sociolinguitique di semester 7 yang wajib dikontrak oleh seluruh mahasiswa Pendidikan Bahasa Perancis membahas materi pembelajaran mengenai tingkatan bahasa (niveaux de langues) di Perancis, salah satunya adalah bahasa argot yang termasuk ke dalam tingkatan bahasa populer.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang makna dan bahasa argot. Penelitian ini berjudul “Analisis Semantik Bahasa Argot dalam Novel Une Seconde Chance Karya Patrick Cauvin”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1) Kosakata argot apa saja yang muncul dalam novel Une Seconde Chance karya

Patrick Cauvin ?

2) Apa makna leksikal dari kosakata argot dalam novel Une Seconde Chance

karya Patrick Cauvin?

3) Apa makna kontekstual dari kosakata argot dalam novel Une Seconde Chance


(11)

4

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini memiliki tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dan dijadikan petunjuk agar sesuai dengan yang diinginkan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk :

1) Mendeskripsikan kosakata argot yang digunakan dalam novel Une Seconde

Chance karya Patrick Cauvin.

2) Mengetahui makna leksikal dari kosakata argot yang digunakan dalam novel

Une Seconde Chance karya Patrick Cauvin.

3) Mengetahui makna kontekstual dari kosakata argot yang digunakan dalam

novel Une Seconde Chance karya Patrick Cauvin.

1.4 Manfaat Penelitian

Tentunya, sebuah penelitian yang dilakukan harus memiliki manfaat, baik bagi penulis itu sendiri, maupun bagi pihak lain. Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu :

1) Penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai

bahasa argot.

2) Mahasiswa dapat menggunakan dan mempelajari bahasa argot dan

menjadikannya sebagai bahan pembelajaran untuk menambah kosakata beserta maknanya.

3) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mata kuliah

Linguistique IV : Sociolingistique

4) Penelitian ini dapat dikembangkan dan dijadikan sebagai bahan referensi bagi

para peneliti lain yang tertarik untuk mengkaji dan menganalisis bahasa argot.

1.5 Asumsi

Asumsi yaitu tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan

bertindak dalam melaksanakan penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut, maka


(12)

5

1) Novel merupakan salah satu karya sastra.

2) Bahasa argot merupakan salah satu ragam bahasa informal dalam bahasa Perancis.

3) Analisis semantik merupakan analisis yang mengkaji tentang makna atau arti di dalam bahasa.


(13)

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Di dalam bab ini, peneliti membahas mengenai metode dan teknik yang digunakan untuk meneliti bahasa Argot yang terdapat pada novel Une Seconde Chance karya Patrick Cauvin. Adapun pemaparan yang akan dibahas dimulai dari metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan prosedur penelitian secara berurutan.

3.1 Metode Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif, artinya data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata

– kata atau gambar daripada angka – angka. (Emzir, 2011 : 3)

Menurut Sugiyono (2008 : 2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Nazir (2011 : 54) juga berpendapat bahwa “metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual

dan akurat mengenai fakta – fakta, sifat – sifat serta hubungan antar fenomena

yang diselidiki.”

Penelitian ini bersifat kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan berupa

pemaparan atau penjelasan, bukan berupa angka – angka dan tidak menggunakan

alat – alat pengukuran statistik.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2006 : 130) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Adapun populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh kosakata yang terdapat di dalam novel Une Seconde Chance karya Patrick Cauvin.


(14)

57

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Arikunto, 2006 : 131). Adapun sampel di dalam penelitian adalah kosakata argot yang terdapat di dalam novel Une Seconde Chance karya Patrick Cauvin.

3.3 Definisi Operasional

Untuk mempermudah dalam pelaksanaan penelitian dan menghindari kesalahan penafsiran istilah-istilah yang peneliti gunakan dalam penelitian ini, peneliti mencoba memberikan penjelasan tentang beberapa definisi istilah yang terdapat pada judul penelitian sebagai berikut:

a) Analisis

Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya). (KBBI, 2008 : 58)

Analisis yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah analisis semantik pada bahasa argot yang terdapat didalam novel Une Seconde Chance karya Patrick Cauvin.

b)Semantik

Semantik adalah bidang studi dalam linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. (Chaer, 2009 : 2)

Adapun semantik di dalam penelitian ini di fokuskan pada makna leksikal

dan makna kontekstual dari masing – masing kosakata argot yang terdapat

didalam novel Une Seconde Chance karya Patrick Cauvin.

c) Bahasa Argot

Menurut kamus Le Robert de poche (2011 : 40 ) mendefinisikan bahasa argot sebagai berikut :

“Argot est vocabulaire et habitudes de langage propres à un milieu fermé (dont certains mots passent dans la langue commune).”


(15)

58

(Bahasa argot adalah kosakata dan cara berbahasa khas yang digunakan oleh masyarakat tertentu yang beberapa dari kosakatanya dipakai dalam bahasa pada umumnya).

Fokus penelitian bahasa argot di dalam penelitian ini adalah bahasa argot yang terdapat di dalam novel Une Seconde Chance karya Patrick Cauvin.

d) Novel

Menurut KBBI (2008 : 1074 ) novel adalah karangan prosa yang panjang

yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang – orang

disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

Novel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah novel Une Seconde Chance yang merupakan karya terakhir dari Patrick Cauvin dan diterbitkan oleh PLON pada tahun 2010 .

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

lembar analisis untuk mengolah data. Menurut Setiadi (2010 : 18) “instrumen

penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mencari atau mengumpulkan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian.” Sedangkan menurut Arikunto

(2006 : 160) “instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas dalam mengumpulkan

data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti membuat instrumen berdasarkan teori Abdul Chaer yang telah dikembangkan, yaitu sebagai berikut :


(16)

59

Tabel 3.1

Analisis Semantik Bahasa Argot dalam Novel Une Seconde Chance

No. Kalimat Kosakata

argot

Kelas kata

Makna Makna

leksikal

Makna kontekstual 1

dst.

Keterangan :

 Kolom pertama diisi nomor urut.

 Kolom kedua diisi kutipan kalimat yang menjadi data penelitian.

Kolom ketiga diisi kosakata argot yang terdapat di dalam kutipan kalimat pada

kolom kedua.

Kolom keempat diisi kelas kata dari kosakata argot yang muncul pada kolom

ketiga.

Kolom kelima diisi makna leksikal dari kosakata argot yang muncul pada

kolom ketiga.

Kolom keenam diisi makna kontekstual dari kosakata argot yang muncul pada

kolom ketiga.

Tabel 3.2

Kosakata Argot Berkelas Kata Nomina

No. Kosakata Argot Berkelas Kata Nomina

Makna Leksikal

Makna Kontekstual 1


(17)

60

Keterangan :

 Kolom pertama diisi nomor urut.

Kolom kedua diisi kosakata argot berkelas kata nomina.

Kolom ketiga diisi makna leksikal dari kosakata argot yang muncul pada

kolom kedua.

Kolom keempat diisi makna kontekstual dari kosakata argot yang muncul pada

kolom kedua.

Tabel 3.3

Kosakata Argot Berkelas Kata Verba

No. Kosakata Argot Berkelas Kata Verba

Makna Leksikal

Makna Kontekstual 1

dst.

Keterangan :

 Kolom pertama diisi nomor urut.

Kolom kedua diisi diisi kosakata argot berkelas kata verba.

Kolom ketiga diisi makna leksikal dari kosakata argot yang muncul pada

kolom kedua.

Kolom keempat diisi makna kontekstual dari kosakata argot yang muncul pada


(18)

61

Tabel 3.4

Kosakata Argot Berkelas Kata Ajektiva

No. Kosakata Argot Berkelas Kata Ajektiva

Makna Leksikal

Makna Kontekstual 1

dst.

Keterangan :

 Kolom pertama diisi nomor urut.

Kolom kedua diisi diisi kosakata argot berkelas kata ajektiva.

Kolom ketiga diisi makna leksikal dari kosakata argot yang muncul pada

kolom kedua.

Kolom keempat diisi makna kontekstual dari kosakata argot yang muncul pada

kolom kedua.

Tabel 3.5

Bahasa Argot Berupa Idiom/ Ungkapan (locution/ expression)

No. Bahasa Argot berupa Idiom Makna Leksikal

Makna Kontekstual 1

dst.

Keterangan :

 Kolom pertama diisi nomor urut.


(19)

62

Kolom ketiga diisi makna leksikal dari frasa argot yang muncul pada kolom

kedua.

Kolom keempat diisi makna kontekstual dari frasa argot yang muncul pada

kolom kedua.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan teknik studi pustaka dan teknik dokumentasi. “Studi pustaka merupakan proses penelusuran literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun dengan tujuan untuk menggali

teori – teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang berkepentingan,

mencari metode – metode serta teknik penelitian, baik dalam mengumpulkan data

atau dalam menganalisis data.” (Nazir, 2011 : 93).

Sedangkan teknik dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian, meliputi buku – buku yang relevan, peraturan – peraturan,

laporan kegiatan, foto – foto, film dokumenter, data yang relevan dengan

penelitian. (Riduwan, 2009 : 77)

3.6 Prosedur Penelitian

Peneliti melakukan tahapan – tahapan langkah kerja dalam penelitisn ini,

sebagai berikut :

No. Langkah Kerja Cara Kerja

1 Pengkajian

Pengkajian data dilakukan dengan cara membaca keseluruhan novel Une Seconde Chance Karya Patrick Cauvin dan dilakukan secara berulang

2 Pemerolehan data

Pemerolehan data dilakukan dengan cara mengklasifikasikan kosakata argot yang terdapat di dalam kalimat

3 Pengolahan data Pengolahan data dilakukan dengan cara


(20)

63

kosakata argot yang telah dikumpulkan di dalam sebuah tabel yang dijadikan sebagai instrumen penelitian

4 Analisis data

Analisis data dilakukan dengan cara menganalisis data sesuai dengan teori semantik dan bahasa argot, kemudian peneliti menarik kesimpulan

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tahapan – tahapan analisis data

sebagai berikut :

1) Tahap klasifikasi

Pada tahap pertama ini peneliti mencari dan mengelompokkan data berupa kosakata argot di dalam novel Une Seconde Chance karya Patrick Cauvin.

2) Tahap Analisis

Dalam tahap ini peneliti menganalisis data yang telah diklasifikasikan menurut kelompoknya masing-masing berdasarkan teori yang relevan dengan penelitian.

3) Tahap interpretasi data

Kemudian didalam tahap ketiga ini, peneliti menginterpretasikan data berupa kosakata argot yang telah diklasifikasikan, dengan cara mengkonfirmasi kebenaran kosakata argot melalui teori semantik khususnya makna leksikal dan kontekstual yang terkandung pada setiap kata melalui kamus bahasa argot.

4) Menarik kesimpulan

Pada tahap terakhir ini, peneliti menyimpulkan hasil analisis data berupa kosakata argot yang digunakan didalam novel Une Seconde Chance karya Patrick Cauvin dari hasil penelitian.


(21)

103

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Di dalam bab ini, peneliti memaparkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian serta saran yang diharapkan mampu memberikan beberapa masukan bagi mahasiswa yang mengambil jurusan Bahasa Perancis dan mahasiswa yang akan meneliti bahasa argot dengan menggunakan teori semantik melalui pendekatan makna terhadap karya sastra berupa novel.

5.1 Kesimpulan

Pada awalnya, bahasa argot merupakan sebuah bahasa yang dianggap rahasia (bahasa sandi) dan muncul atau diciptakan oleh sekelompok orang tertentu, agar ketika mereka berbicara sesuatu hal orang lain tidak dapat mengerti. Namun seiring dengan berkembangnya zaman, bahasa argot telah berkembang dan berevolusi baik dari bentuk kosakata maupun maknanya. Banyak orang telah

mengerti dan menggunakan bahasa tersebut di dalam kehidupan sehari – hari.

Sehingga pada akhirnya, penggunaan bahasa tersebut menjadi sangat familiar serta menjadi salah satu tingkatan bahasa Perancis yang populer dan tidak formal karena penggunaannya yang lebih sering dipakai oleh kalangan anak muda, tidak terikat pada struktur kebahasaan, dan tidak digunakan di dalam komunikasi formal.

Kegiatan berbahasa, khususnya berbahasa argot merupakan suatu kegiatan

yang mengekspresikan lambang – lambang bahasa untuk dapat menyampaikan

makna yang terdapat di dalam lambang tersebut kepada lawan bicara agar dapat saling mengerti satu sama lain. Oleh karena itu, pengetahuan tentang semantik yang mengkaji hubungan antara lambang atau satuan bahasa (makna) sangat dibutuhkan di dalam berkomunikasi. Melalui studi tentang makna ini, proses komunikasi diharapkan dapat berjalan dengan lancar dengan berpedoman pada makna - makna bahasa yang telah disetujui atau disepakati oleh masyarakat.


(22)

104

Di bawah ini peneliti memaparkan simpulan untuk menjawab tiga pertanyaan yang terdapat di dalam rumusan masalah.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kosakata argot yang muncul di dalam novel Une Seconde Chance karya Patrick Cauvin menggunakan

bentuk yang berbeda – beda. Beberapa bentuk bahasa argot tersebut adalah

abréviation yang merupakan pemendekan atau pemotongan kata (contoh : ado dari kata adolescent), verlan yaitu pembalikan suku kata atau huruf pada sebuah kata (contoh : zarbis dari kata bizarres), composition, yaitu pembentukan atau

penggabungan kata – kata yang telah ada (contoh : costard-cravate yang berasal

dari penggabungan kata nomina dengan kata nomina) dan les emprunts yang merupakan peminjaman kosakata dari bahasa lain (contoh : cool yang merupakan kosakata bahasa Inggris dipakai di dalam bahasa Perancis dengan kelas kata sifat dan makna yang sama). Dari sekian banyaknya kosakata argot yang terdapat di dalam novel tersebut, kosakata argot berkelas kata nomina merupakan jumlah kosakata argot yang paling banyak digunakan. Sedangkan kosakata argot berkelas kata verba memiliki posisi urutan kedua terbanyak. Di sisi lain, kosakata argot berkelas kata ajektiva dan berupa idiom atau ungkapan merupakan bahasa argot yang paling sedikit digunakan di dalam novel tersebut.

Adapun makna leksikal dan makna kontekstual pada beberapa bahasa argot di dalam novel Une Seconde Chance karya Patrick Cauvin bermakna tetap

(contoh : bouquins). Kosakata tersebut jika berdiri sendiri bermakna “buku -

buku”, bahkan jika tergabung ke dalam sebuah kalimat pun, seperti pada kalimat

“La pièce devait faire 100 mètres carres et il y a des bouquins sur les quatre

murs” makna kontekstualnya tetap sama dengan makna leksikal. Namun, beberapa di antaranya ada pula yang mengalami perubahan makna. Perubahan atau pergeseran makna dari makna leksikal ke makna kontekstual telah terjadi pada beberapa kosakata argot, khususnya pada kelas kata nomina (contoh : costard-cravate) yang bermakna leksikal “setelan jas laki – laki”, namun jika

tergabung ke dalam kalimat “A tous les coups elle allait être convoquée par le

recteur d’académie et tous les costard-cravate du ministère allaient la regarder


(23)

105

sekolah laki – laki”. Selain pada kelas kata nomina, perubahan makna terjadi pula

pada kelas kata verba (contoh : pisser) yang bermakna leksikal “kencing” atau

“buang air kecil”, namun jika kata tersebut tergabung ke dalam kalimat “Mon

bras pissait le sang”, makna kontekstualnya akan bermakna “mengalirkan”. Namun, perubahan makna tersebut selebihnya tidak banyak terjadi dan hampir seluruh kosakata argot memiliki makna leksikal dan kontekstual yang sama.

Analisis semantik yang ditinjau dari teori pendekatan makna leksikal dan kontekstual dapat digunakan untuk meneliti bahasa argot yang terdapat di dalam sebuah novel. Analisis ini berkenaan dengan mendeskripsikan makna yang muncul dari setiap kosakata atau satuan kata bahasa argot dan perubahan makna yang terjadi dari makna leksikal ke makna kontekstual.

5.2 Saran

Peneliti memberikan saran yang berkenaan dengan penelitian yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembelajaran bahasa Perancis, khususnya bagi mahasiswa, pengajar, dan peneliti selanjutnya.

 Bagi Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan dapat memahami teori semantik untuk dapat diaplikasikan di dalam pembelajaran bahasa Perancis, khususnya untuk menganalisis karya sastra berupa novel dan memahami teori bahasa argot untuk dapat di aplikasikan dalam komunikasi di luar pembelajaran Bahasa Perancis.

 Bagi Pengajar

Sumber penelitian semantik dan bahasa argot terhadap novel ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan ajar pada pembelajaran mata kuliah Linguistique IV : Sociolinguistique semester 7 di jurusan Pendidikan Bahasa Perancis, FPBS UPI.


(24)

106

Calon peneliti selanjutnya dapat menganalisis kembali teori semantik dan bahasa argot pada objek penelitian lain, seperti jurnal/ koran, majalah remaja, atau media cetak lain yang terbaru atau pada saat ini, karena bahasa argot yang muncul akan lebih aktual, serta calon peneliti selanjutnya dapat memperluas kajian penelitian dengan menganalisis semantik bahasa argot melalui

pendekatan makna – makna lain dan meneliti lebih detail tentang perubahan

makna yang terjadi pada setiap kosakata argot.

 Bagi Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI

Jurusan dapat menambah referensi kepustakaannya, khususnya dalam bidang semantik dan sosiolinguistik.


(25)

107

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2008. Semantik : Pengantar Studi tentang Makna. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Arifin, W. dan Soemargono, F. 2009. Kamus Perancis Indonesia. Jakarta : Kompas Gramedia

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Aslinda. dan Syafyahya, L. 2010. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung : PT Refika Aditama

Baylon, C. dan Mignot, X. 1995. Sémantique du Langage. Paris : Nathan

Baylon, C. 1996. Sociolinguistique : Société, langue, et Discours. Paris : Nathan

Carrillo, R. L. 1987. L’Argot : Son Histoire et Ses Acceptions. [Online]. Tersedia :

dialnet.unirioja.es/descarga/articulo/2667455.pdf [20 juli 2013]

ČERVENKOVÁ, M. 2001. L’influence de l’Argot sur la Langue Commune et les

Procédés de sa Formation en Francais Contemporain. [Online].

Tersedia: http://www.phil.muni.cz/plonedata/wurj/erb/volumes-31

40/cervenkova01.pdf [1 juli 2013]

Chaer, A. 2009. Pengantar semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Rineka Cipta Chaer, A. dan Agustina, L. 2004. Sosiolinguistik : Perkenalan Awal. Jakarta :

Rineka Cipta

Djajasudarma, F. 2009. Semantik 1 : Makna Leksikal dan Makna Gramatikal. Bandung : Refika Aditama

---. 2009. Semantik 2 : Pemahaman Ilmu Makna. Bandung : Refika Aditama

Emzir. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

François Vidocq, E. 2002. Dictionnaire Argot-Français. Paris : Editions du Boucher


(26)

108

Gadet, F. 2003. La Variation Linguistique. [Online]. Tersedia :

http://www.unibg.it/dati/corsi/3039/18646La%20variation%20Linguistiq ue.pdf [23 juli 2013]

Guiraud, P. 1976. L’argot. Paris : Presses Universitaires de France

Jaâter, Y. 2012. L’argot et son Influence sur le Lexique Français.

[Online].Tersedia:http://www.languefrancaise.net/docs/uploads/Argot/St ock/2012_younes_taal_argot_influence_fr.pdf [19 juli 2013]

Jeggli, F. 2010. L’Equivalence des Niveaux de Langues en Interprétation

Français/ LSF. [Online]. Tersedia : http://www.annuaire-interpretes-lsf.com/component/comprofiler/fieldclass?field=cb_mémoire&function= download&user=343&reason=list. [19 juli 2013]

Lan, T. T. P. 2006. Aperçu Général de l’Argot en Français. [Online].

Tersedia:http://www.sharedsite.com/hlm-de-renaud/bibliotheque/etudiant/telechargement/tran_thi_phuong_lan_aperc u_general_de_argot_francais.pdf [19 juli 2013]

Larousse, P. 2001. Dictionnaire du Français Argotique et Populaire. Paris : Edition France Loisirs

Magué, J. P. 2005. Changements Sémantiques et Cognition Différentes Méthodes pour Différentes Échelles Temporelles. [Online]. Tersedia: tel.archives-ouverte.fr/docs/00/41/00/44/PDF/these.pdf [9 september 2013]

Morvan, D, dkk. (2006). Le Robert Micro. Italie : La Tipografica Varese Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia

Pereira do, M. J. E. 2007. Quel avenir pour le français ?.

[Online].Tersedia:http://repositorium.sdum.uminho.pt/bitstream/1822/64 9s/3/Quel%20avenir%pour%20le%20fran%c3A7ais%204.o%20b.pdf [19 juli 2013]

Pusat Bahasa Mendiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Rey, A. et al. 2011. Le Robert de poche. Paris : la société dictionnaires

Riduwan. 2009. Belajar Mudah penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti


(27)

109

Setiadi, R. (2010). Analisis dan Interpretasi Data melalui Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Bahan Ajar Mata Kuliah : tidak diterbitkan

Sitaresmi, N. Dan Fasya, M. 2011. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Bandung : UPI Press

Stourdzé, C. 1971. Les niveaux de langue. Paris : Hachette

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sumarsono. dan Partana, P. 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta : Sabda

Yule, G. (2010). The Study og language Fourth Edition. Cambridge: Cambridge University Press

[Online].Tersedia: http://www.linternaute.com/dictionnaire/fr/définition/lexical/

[10 september 2013]

[Online].Tersedia:http://www.linternaute.com/dictionnaire/fr/définition/referentiel / [10 september 2013]

[Online].Tersedia:www.larousse.fr/dictionnaire/francais/dénotation/23603 [10

september 2013]

[Online].Tersedia:http://www.espacefrancais.com/la-dénotation-et-la-connotation/ [9 september 2013]

[Online].Tersedia:

http://www.linternaute.com/dictionnaire/fr/définition/niveau-de-langue/ [10 september 2013]

[Online].Tersedia : http://edu.grsu.by/books/lexic_franc/index.php/module-2-les- voies-de-l-enrichissement-du-vocabulaire-fran-ais/évolution-du-sens-des-mots [9 september 2013]

[Online].Tersedia : http://www.jerevise.fr/niveaux-registre-langue-langage.html/ [9 september 2013]

[Online]. Tersedia : http://www.languagerealm.com/french/frenchslang_p.php [Online]. Tersedia : http://mondouis.pagesperso-orange.fr/af.htm


(1)

Di bawah ini peneliti memaparkan simpulan untuk menjawab tiga pertanyaan yang terdapat di dalam rumusan masalah.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kosakata argot yang muncul di dalam novel Une Seconde Chance karya Patrick Cauvin menggunakan bentuk yang berbeda – beda. Beberapa bentuk bahasa argot tersebut adalah

abréviation yang merupakan pemendekan atau pemotongan kata (contoh : ado

dari kata adolescent), verlan yaitu pembalikan suku kata atau huruf pada sebuah kata (contoh : zarbis dari kata bizarres), composition, yaitu pembentukan atau penggabungan kata – kata yang telah ada (contoh : costard-cravate yang berasal dari penggabungan kata nomina dengan kata nomina) dan les emprunts yang merupakan peminjaman kosakata dari bahasa lain (contoh : cool yang merupakan kosakata bahasa Inggris dipakai di dalam bahasa Perancis dengan kelas kata sifat dan makna yang sama). Dari sekian banyaknya kosakata argot yang terdapat di dalam novel tersebut, kosakata argot berkelas kata nomina merupakan jumlah kosakata argot yang paling banyak digunakan. Sedangkan kosakata argot berkelas kata verba memiliki posisi urutan kedua terbanyak. Di sisi lain, kosakata argot berkelas kata ajektiva dan berupa idiom atau ungkapan merupakan bahasa argot yang paling sedikit digunakan di dalam novel tersebut.

Adapun makna leksikal dan makna kontekstual pada beberapa bahasa

argot di dalam novel Une Seconde Chance karya Patrick Cauvin bermakna tetap

(contoh : bouquins). Kosakata tersebut jika berdiri sendiri bermakna “buku -

buku”, bahkan jika tergabung ke dalam sebuah kalimat pun, seperti pada kalimat

“La pièce devait faire 100 mètres carres et il y a des bouquins sur les quatre murs” makna kontekstualnya tetap sama dengan makna leksikal. Namun, beberapa di antaranya ada pula yang mengalami perubahan makna. Perubahan atau pergeseran makna dari makna leksikal ke makna kontekstual telah terjadi pada beberapa kosakata argot, khususnya pada kelas kata nomina (contoh :

costard-cravate) yang bermakna leksikal “setelan jas laki – laki”, namun jika tergabung ke dalam kalimat “A tous les coups elle allait être convoquée par le

recteur d’académie et tous les costard-cravate du ministère allaient la regarder d’un sale œil” makna kontekstualnya akan berubah menjadi makna “pejabat


(2)

Susri Haerani, 2014

sekolah laki – laki”. Selain pada kelas kata nomina, perubahan makna terjadi pula pada kelas kata verba (contoh : pisser) yang bermakna leksikal “kencing” atau

“buang air kecil”, namun jika kata tersebut tergabung ke dalam kalimat “Mon

bras pissait le sang”, makna kontekstualnya akan bermakna “mengalirkan”. Namun, perubahan makna tersebut selebihnya tidak banyak terjadi dan hampir seluruh kosakata argot memiliki makna leksikal dan kontekstual yang sama.

Analisis semantik yang ditinjau dari teori pendekatan makna leksikal dan kontekstual dapat digunakan untuk meneliti bahasa argot yang terdapat di dalam sebuah novel. Analisis ini berkenaan dengan mendeskripsikan makna yang muncul dari setiap kosakata atau satuan kata bahasa argot dan perubahan makna yang terjadi dari makna leksikal ke makna kontekstual.

5.2 Saran

Peneliti memberikan saran yang berkenaan dengan penelitian yang

diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembelajaran bahasa Perancis, khususnya bagi mahasiswa, pengajar, dan peneliti selanjutnya.

 Bagi Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan dapat memahami teori semantik untuk dapat diaplikasikan di dalam pembelajaran bahasa Perancis, khususnya untuk menganalisis karya sastra berupa novel dan memahami teori bahasa argot untuk dapat di aplikasikan dalam komunikasi di luar pembelajaran Bahasa Perancis.

 Bagi Pengajar

Sumber penelitian semantik dan bahasa argot terhadap novel ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan ajar pada pembelajaran mata kuliah

Linguistique IV : Sociolinguistique semester 7 di jurusan Pendidikan Bahasa

Perancis, FPBS UPI.


(3)

Calon peneliti selanjutnya dapat menganalisis kembali teori semantik dan bahasa argot pada objek penelitian lain, seperti jurnal/ koran, majalah remaja, atau media cetak lain yang terbaru atau pada saat ini, karena bahasa argot yang muncul akan lebih aktual, serta calon peneliti selanjutnya dapat memperluas kajian penelitian dengan menganalisis semantik bahasa argot melalui pendekatan makna – makna lain dan meneliti lebih detail tentang perubahan makna yang terjadi pada setiap kosakata argot.

 Bagi Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI

Jurusan dapat menambah referensi kepustakaannya, khususnya dalam bidang semantik dan sosiolinguistik.


(4)

Susri Haerani, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2008. Semantik : Pengantar Studi tentang Makna. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Arifin, W. dan Soemargono, F. 2009. Kamus Perancis Indonesia. Jakarta : Kompas Gramedia

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Aslinda. dan Syafyahya, L. 2010. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung : PT Refika Aditama

Baylon, C. dan Mignot, X. 1995. Sémantique du Langage. Paris : Nathan

Baylon, C. 1996. Sociolinguistique : Société, langue, et Discours. Paris : Nathan Carrillo, R. L. 1987. L’Argot : Son Histoire et Ses Acceptions. [Online]. Tersedia :

dialnet.unirioja.es/descarga/articulo/2667455.pdf [20 juli 2013]

ČERVENKOVÁ, M. 2001. L’influence de l’Argot sur la Langue Commune et les

Procédés de sa Formation en Francais Contemporain. [Online].

Tersedia: http://www.phil.muni.cz/plonedata/wurj/erb/volumes-31 40/cervenkova01.pdf [1 juli 2013]

Chaer, A. 2009. Pengantar semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Rineka Cipta Chaer, A. dan Agustina, L. 2004. Sosiolinguistik : Perkenalan Awal. Jakarta :

Rineka Cipta

Djajasudarma, F. 2009. Semantik 1 : Makna Leksikal dan Makna Gramatikal. Bandung : Refika Aditama

---. 2009. Semantik 2 : Pemahaman Ilmu Makna. Bandung : Refika Aditama

Emzir. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

François Vidocq, E. 2002. Dictionnaire Argot-Français. Paris : Editions du Boucher


(5)

Gadet, F. 2003. La Variation Linguistique. [Online]. Tersedia : http://www.unibg.it/dati/corsi/3039/18646La%20variation%20Linguistiq ue.pdf [23 juli 2013]

Guiraud, P. 1976. L’argot. Paris : Presses Universitaires de France

Jaâter, Y. 2012. L’argot et son Influence sur le Lexique Français.

[Online].Tersedia:http://www.languefrancaise.net/docs/uploads/Argot/St ock/2012_younes_taal_argot_influence_fr.pdf [19 juli 2013]

Jeggli, F. 2010. L’Equivalence des Niveaux de Langues en Interprétation

Français/ LSF. [Online]. Tersedia :

http://www.annuaire-interpretes-lsf.com/component/comprofiler/fieldclass?field=cb_mémoire&function= download&user=343&reason=list. [19 juli 2013]

Lan, T. T. P. 2006. Aperçu Général de l’Argot en Français. [Online].

Tersedia:http://www.sharedsite.com/hlm-de-renaud/bibliotheque/etudiant/telechargement/tran_thi_phuong_lan_aperc u_general_de_argot_francais.pdf [19 juli 2013]

Larousse, P. 2001. Dictionnaire du Français Argotique et Populaire. Paris : Edition France Loisirs

Magué, J. P. 2005. Changements Sémantiques et Cognition Différentes Méthodes

pour Différentes Échelles Temporelles. [Online]. Tersedia:

tel.archives-ouverte.fr/docs/00/41/00/44/PDF/these.pdf [9 september 2013] Morvan, D, dkk. (2006). Le Robert Micro. Italie : La Tipografica Varese Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia

Pereira do, M. J. E. 2007. Quel avenir pour le français ?.

[Online].Tersedia:http://repositorium.sdum.uminho.pt/bitstream/1822/64 9s/3/Quel%20avenir%pour%20le%20fran%c3A7ais%204.o%20b.pdf [19 juli 2013]

Pusat Bahasa Mendiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Rey, A. et al. 2011. Le Robert de poche. Paris : la société dictionnaires

Riduwan. 2009. Belajar Mudah penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta


(6)

Susri Haerani, 2014

Setiadi, R. (2010). Analisis dan Interpretasi Data melalui Pendekatan Kuantitatif

dan Kualitatif. Bahan Ajar Mata Kuliah : tidak diterbitkan

Sitaresmi, N. Dan Fasya, M. 2011. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Bandung : UPI Press

Stourdzé, C. 1971. Les niveaux de langue. Paris : Hachette

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sumarsono. dan Partana, P. 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta : Sabda

Yule, G. (2010). The Study og language Fourth Edition. Cambridge: Cambridge University Press

[Online].Tersedia: http://www.linternaute.com/dictionnaire/fr/définition/lexical/

[10 september 2013]

[Online].Tersedia:http://www.linternaute.com/dictionnaire/fr/définition/referentiel

/ [10 september 2013]

[Online].Tersedia:www.larousse.fr/dictionnaire/francais/dénotation/23603 [10 september 2013]

[Online].Tersedia:http://www.espacefrancais.com/la-dénotation-et-la-connotation/ [9 september 2013]

[Online].Tersedia: http://www.linternaute.com/dictionnaire/fr/définition/niveau-de-langue/ [10 september 2013]

[Online].Tersedia :

http://edu.grsu.by/books/lexic_franc/index.php/module-2-les- voies-de-l-enrichissement-du-vocabulaire-fran-ais/évolution-du-sens-des-mots [9 september 2013]

[Online].Tersedia : http://www.jerevise.fr/niveaux-registre-langue-langage.html/ [9 september 2013]

[Online]. Tersedia : http://www.languagerealm.com/french/frenchslang_p.php [Online]. Tersedia : http://mondouis.pagesperso-orange.fr/af.htm