Pengaruh Private Label Quality terhadap Store Image (Studi Kasus Indomaret Surya Sumantri, Bandung).

(1)

iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pertumbuhan bisnis ritel Indonesia yang terus meningkat, mengakibatkan para peritel harus berupaya dalam menjaga store image dalam keadaan baik di mata konsumen. Salah satu upaya peritel dalam menjaga citranya agar tetap baik adalah dengan menjaga kualitas produk-produk yang dijual dalam gerainya. Indomaret merupakan salah satu retailer modern, dimana selain menjual produk-produk dengan merek yang berkualitas, Indomaret juga menjual produk private label dalam gerainya. Perkembangan private label sendiri awalnya hanya sebagai alternatif yang lebih murah dalam membeli produk. Tetapi dewasa ini para peritel berusaha untuk mengembangkan dari sisi private label quality agar dapat memiliki image positif dimata konsumen.

Private label sendiri adalah merek atau produk yang terdapat pada peritel tertentu dan private label hanya dijual pada toko dan jaringan milik peritel. Sedangkan store image merupakan suatu pengalaman yang ada dibenak konsusmen ketika mengunjungi suatu toko dan store image mempengaruhi persepsi terhadap kualitas produk dan keputusan kunjugan terhadap toko. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh private label quality terhadap store image Indomaret.

Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel dari 100 orang responden. Responden diteliti merupakan responden yang sudah pernah mempergunakan produk private label Indomaret dan yang sudah pernah mengunjungi Indomaret di daerah jalan Prof. Drg. Surya Sumanti, Bandung. Metode pengambilan sampel sendiri dilakukan dengan prosedur pruposive sampling, dengan menggunakan skala pengukuran likert. Model regresi dan korelasi linear digunakan dalam penelitian ini sebagai model analisis data.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa private label quality berpengaruh secara positif terhadap store image Indomaret dan besar pengaruh yang diperoleh adalah 12,2%. Besar pengaruh tersebut akan berbanding lurus dengan kepedulian Indomaret terhadap kualitas produk private label-nya.

Pentingnya kepedulian terhadap private label sendiri tidak bisa di lihat dari segi kualitas saja. Indomaret harus mengupayakan suatu dorongan agar produk private label dapat lebih diminati dibandingkan dengan produk merek lain. Upaya promosi penjualan seperti potongan harga, diskon, ataupun bonus pembelian dapat merupakan suatu aspek penting lainnya didalam pemicu ketertarikan terhadap produk private label.

Kata-kata kunci: retailer, store image, private label, private label quality, pruposive sampling, likert, regresi dan korelasi linear.


(2)

iv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

ABSTRAK iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 4 1.4 Kegunaan Penelitian 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 6

2.1 Kajian Pustaka 6 2.1.1 Brand 6

2.1.2 Private Label 6 2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Private Label

Brands (PLBs) 9

2.1.4 Dimensi Private Label Brands (PLBs) 10 2.1.5 Macam dan Jenis Private Label Brands (PLBs) 13


(3)

v Universitas Kristen Maranatha

2.1.7 Dimensi Kualitas Produk 14

2.1.8 Private Label Quality 15

2.1.9 Citra Toko (Store Image) 16

2.1.10 Dimensi Store Image 16

2.1.11 Unsur-unsur Citra Toko 19

2.2 Rerangka Pemikiran 21

2.3 Pengembangan Hipotesis 22

2.3.1 Data Peneliti 22

2.3.2 Model Penelitian 22

2.3.3 Hipotesis 22

BAB III METODE PENELITIAN 23

3.1 Objek Penelitian 23

3.2 Metode Penelitian 24

3.3 Devinisi Operasional Variabel 24

3.4 Populasi dan Sampel 25

3.4.1 Metode Pengambilan Sampel 26

3.4.2 Teknik Pengambilan Sampel 27

3.5 Teknik Pengumpulan Data 27

3.5.1 Skala Pengukuran 28

3.5.2 Uji Pendahuluan 29

3.5.2.1 Uji Normalitas 29

3.5.2.2 Uji Validitas 30

3.5.2.3 Uji Reliabilitas 31


(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

3.6.1 Regresi Sederhana 33

3.6.2 Korelasi Sederhana 34

3.6.3 Kriteria Pengujian Hipotesis 34

3.6.4 Koefisien Determinasi 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 36

4.1 Profil Responden 36

4.1.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 36 4.1.2 Profil Responden Berdasarkan Usia 37 4.1.3 Profil Responden Berdasarkan Pengeluaran 37 4.1.4 Profil Responden Berdasarkan Jumlah

Pengunjungan 38

4.2 Pernyataan Responden Mengenai

Private Label Quality (PLQ) 39 4.2.1 Pernyataan Responden Mengenai PLQ1 39 4.2.2 Pernyataan Responden Mengenai PLQ 2 40 4.2.3 Pernyataan Responden Mengenai PLQ 3 41 4.3 Pernyataan Responden Mengenai

Store Image (SI) 41

4.3.1 Pernyataan Responden Mengenai SI 1 41 4.3.2 Pernyataan Responden Mengenai SI 2 42 4.3.3 Pernyataan Responden Mengenai SI 3 43 4.3.4 Pernyataan Responden Mengenai SI 4 44 4.3.5 Pernyataan Responden Mengenai SI 5 44 4.3.6 Pernyataan Responden Mengenai SI 6 45


(5)

vii Universitas Kristen Maranatha 4.3.7 Pernyataan Responden Mengenai SI 7 46

4.4 Uji Normalitas Kuesioner 47

4.5 Uji Validitas Kuesioner 47

4.5.1 KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) Awal 48

4.5.2 Rotated Component Matrix Awal 49

4.5.3 KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) Akhir 49

4.5.4 Rotated Component Matrix Akhir 50

4.6 Uji Reliabilitas Kuesioner 51

4.6.1 Uji Reliabilitas pada Variabel X Awal 52 4.6.2 Uji Reliabilitas pada Variabel X Akhir 53

4.6.3 Uji Reliabilitas pada Variabel Y 54

4.7 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 60

5.1 Kesimpulan 60

5.2 Saran 61


(6)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Data peneliti 22

Tabel II Devinisi operasional variabel X 24

Tabel III Devinisi operasional variabel Y 25

Tabel IV Jenis kelamin 36

Tabel V Usia 37

Tabel VI Jumlah pengeluaran responden per-bulan 38 Tabel VII Jumlah kunjungan responden per-bulan 39 Tabel VIII Pernyataan pada produk private label Indomaret yang

tidak mudah rusak 39

Tabel IX Pernyataan pada produk private label Indomaret yang

tahan lama 40

Tabel X Pernyataan mengenai kepedulian Indomaret pada

produk private label 41

Tabel XI Pernyataan mengenai Indomaret menjual produk

yang berkualitas 42

Tabel XII Pernyataan mengenai responden yang menyukai

produk Indomaret 42

Tabel XIII Pernyataan mengenai responden dapat mengetahui

jumlah produk yang dibeli 43

Tabel XIV Pernyataan mengenai kemenarikan tampilan


(7)

ix Universitas Kristen Maranatha Tabel XV Pernyataan mengenai kebersihan toko Indomaret 45 Tabel XVI Pernyataan mengenai Indomaret merupakan toko

yang modern 45

Tabel XVII Pernyataan mengenai penampilan pegawai yang

baik dan rapih 46

Tabel XVIII Decriptive statistic 47

Tabel XIX KMO and Bartlett's Test 48

Tabel XX Rotated component matrix(a) 49

Tabel XXI KMO and Bartlett's Test 50

Tabel XXII Rotated component matrix(a) 50

Tabel XXIII Uji reliabilitas dimensi variabel X 52

Tabel XXIV Uji reliabilitas dimensi variabel X 53

Tabel XXV Uji reliabilitas dimensi variabel Y 54

Tabel XXVI Model Summary 55

Tabel XXVII ANOVA(b) 55


(8)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Consumer feeling towards department store and private label

brand (Vahie & Paswan, 2006) 17

Gambar 2 Rerangka pemikiran pengaruh private label quality terhadap

store smage 21


(9)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Kuesioner

LAMPIRAN 2 Data kuesioner

LAMPIRAN 3 Olahan data SPSS


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan yang semakin maju belakangan ini menyebabkan jenis dan mutu barang yang dijual semakin bervariasi. Kadangkala konsumen sulit membedakan barang yang bermutu menengah dan barang yang bermutu tinggi hanya dari tampilan fisiknya saja, apalagi jika produk tersebut dikemas dalam suatu kemasan yang menarik. Untuk menghindari kekecewaan karena salah dalam memilih barang, maka banyak konsumen yang memilih barang-barang yang diproduksi oleh produsen yang dikenal karena adanya jaminan kualitas produk.

Melihat fenomena ini, beberapa penjual eceran (retailer) di Indonesia mencoba untuk mengemas produk yang mereka jual dengan kemasan dan merek sendiri (private label). Hal ini tentu saja dilakukan dengan adanya pertimbangan bahwa perusahaan mereka telah berada dalam citra yang baik.

Konsep private label sebenarnya adalah pengembangan dari konsep merek (brand), dimana brand is a name, term, sign, symbol, or design, or a combination of them, intended to identify the goods and services of one seller or group of sellers and to differentiate them from those of competition” (Keller, 2008). Sedangkan private label itu sendiri adalah produk yang dikembangkan dan dipasarkan oleh peritel dan hanya tersedia dan dijual oleh peritel (Levy & Weitz, 2007:610).

Perusahaan pengecer (retailer) diharapkan dapat memenuhi standar kualitas dalam produk private label. Menurut Kumar & Steenkamp (2007), In


(11)

2 Universitas Kristen Maranatha order to fully exploit the potential benefits of their PLs, many retailers have invested in their quality. Dalam melakukan investasi kualitas produk private label, perusahaan harus dapat melakukan pengaturan cost dalam pengelolaan produk private label. Ketika membentuk produk private label, cost yang dikeluarkan harus sebanding dengan kualitas yang dibutuhkan produk private label-nya. Apabila cost yang dikeluarkan tinggi atau terlalu besar, maka akan munculkan resiko terhadap produk private label dalam hal hilangnya keunggulan pada harga dan keuntungan yang diperoleh.

Sering kali banyak persepsi negatif muncul terhadap kualitas private label ketika memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan produk pesaing yang sejenis. Hal ini didukung oleh Richardson et al. (1994) dengan mengatakan bahwa “store brand are lower priced, are frequently poorly packaged, lack strong brand recognition, and are generally not advertised at the national level.” Melihat hal ini perusahaan pengecer (retailer) harus menekankan bahwa produk private label yang dimilikinya tidak hanya sekedar murah, tetapi juga produk dengan memiliki nilai dan kualitas yang bersaing. Oleh karena itu diperlukan adanya promosi yang dapat meningkatkan pengenalan konsumen terhadap produk private label.

Berdasarkan riset Nielsen (2010), Indonesia merupakan salah satu negara yang mencatat pertumbuhan private label sekitar 0,7% dari total penjualan pangsa pasar di Asia. PT. Indomarco Prismatama merupakan salah satu perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang ritel (minimarket Indomaret) yang mengembangkan private label sebagai salah satu strateginya dalam memperoleh keunggulan kompetitif dibidang ritel. Hingga akhir Oktober 2010, PT. Indomarco Prismatama telah memiliki 170 item produk


(12)

3 Universitas Kristen Maranatha private label Indomaret. Untuk kategori Food sebanyak 55 item, untuk kategori Non-Food sebanyak 43 item, untuk kategori General Merchandising sebanyak 46 item, dan untuk kategori Perishable sebanyak 26 item. Dengan memiliki 4.995 gerai di akhir 2010 dan menjadi 6.003 gerai di penghujung 2011 yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, keberadaan private label Indomaret diyakini dapat dijadikan sebagai objek penelitian terhadap store image Indomaret.

Sebuah toko harus mampu mengetahui dan merancang apa yang konsumen ingin lihat dan rasakan. Menurut Ailawadi & Keller (2004), store image is the impression of a retailer in the minds of counsumers.” Konsumen yang memasuki toko memiliki kesan tersendiri terhadap toko tersebut, seperti kesan terhadap harga produk, pelayanan yang diberikan oleh karyawan atau kesan terhadap barang yang ada. Setiap toko berusaha untuk menciptakan citra yang baik di mata konsumen, karena citra yang dimiliki konsumen terhadap toko pada akhirnya akan menimbulkan penilaian konsumen akan keberadaan toko tersebut. Konsumen mempunyai kriteria evaluasi toko tertentu dalam pikiran konsumen dan membandingkan persepsi mereka pada karakteristik toko dan sebagai hasil dari proses ini, toko dikategorikan dengan dapat diterima (cocok) dan tidak dapat diterima (tidak cocok) (Loudon dan Bitta, 1993).

Suatu toko akan dilihat melalui citranya, baik citra itu negatif atau positif. Citra yang positif akan memberikan arti yang baik terhadap toko tersebut dan seterusnya dapat meningkatkan jumlah penjualan. Sebaliknya penjualan produk suatu toko akan jatuh atau mengalami kerugian jika citranya dipandang negatif oleh masyarakat (Yusoff, 1995). Sunter (1993)


(13)

4 Universitas Kristen Maranatha berkeyakinan bahwa pada masa akan datang hanya dengan citra, maka pelanggan akan dapat membedakan sebuah produk dengan produk lainnya. Oleh karena itu suatu toko memiliki citra yang baik adalah sangat penting. Dengan konsep citra produk yang baik ia dapat melengkapkan identitas yang baik pula dan pada akhirnya dapat mengarahkan kepada kesadaran yang tinggi, loyalitas, dan reputasi yang baik (Mardalis, 2005).

Citra toko dapat ditingkatkan dan dianggap baik oleh konsumen, apabila dalam toko tersebut menawarkan produk-produk yang berkualitas. Hal ini didukung oleh Suryandari & Iswari (2003) bahwa, salah satu dimensi alat ukur dalam citra toko merupakan kualitas produk. Oleh karena itu dalam upaya menciptakan produk private label, peritel harus memperhatikan kualitas dari produk private label tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai “Pengaruh Private Label Quality Terhadap Store Image

Indomaret”.

1.2 Identifikasi Masalah

Bagaimana pengaruh private label quality terhadap store image Indomaret?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh private label quality terhadap store image Indomaret.


(14)

5 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi perusahaan pengecer (retailer), penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai kebijakan pengelolaan private label quality agar berdampak positif bagi store image.

2. Bagi akademisi, diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai pengaruh private label terhadap store image.


(15)

60 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai “PENGARUH

PRIVATE LABEL QUALITY TERHADAP STORE IMAGE” maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penilaian dalam kualitas produk private label Indomaret pada penelitian ini dilihat dari beberapa aspek. (1) Penilaian aspek mengenai private label merupakan produk yang tidak mudah rusak, 53% respoden setuju hal tersebut. (2) Penilaian aspek mengenai private label merupakan produk yang tahan lama, 49% respoden setuju hal tersebut. (3) Penilaian aspek mengenai kepedulian Indomaret dalam produk private label, 58% respoden setuju hal tersebut.

2. Penilaian dalam store image Indomaret pada penelitian ini dilihat dari beberapa aspek. (1) Penilaian aspek mengenai Indomaret hanya menjual produk-produk yang berkualitas, 39% respoden setuju hal tersebut. (2) Penilaian aspek mengenai kesukaan terhadap produk-produk yang dijual di Indomaret, 51% respoden setuju hal tersebut. (3) Penilaian aspek mengenai responden dapat mengetahui jumlah produk yang dibeli, 56% respoden setuju hal tersebut. (4) Penilaian aspek mengenai Indomaret merupakan toko yang menarik, 45% respoden setuju hal tersebut. (5) Penilaian aspek mengenai Indomaret merupakan toko yang bersih, 74% respoden setuju hal tersebut. (6) Penilaian aspek mengenai Indomaret merupakan toko yang modern, 56%


(16)

61 Universitas Kristen Maranatha respoden setuju hal tersebut. (7) Penilaian aspek mengenai karyawan Indomaret yang selalu berpakaian baik dan rapih, 72% respoden setuju hal tersebut.

3. Private label quality Indomaret dalam peranannya mempengaruhi store image memiliki nilai pengaruh yang cukup besar yaitu sebesar 12,2%. Hasil tersebut berpengaruh secara positif terhadap store image, yang artinya upaya peningkatan kualitas private label akan berpengaruh dalam meningkatkan store image secara positif.

5.2 Saran  Umum:

1. Dalam berupaya meyakinkan konsumen terhadap kualitas produk private label, Indomaret harus dapat memberikan jaminan kualitas terhadap produk-produknya, seperti memberikan garansi ketahanan selama minimal 1 bulan terhadap produk-produk (contoh: alat-alat rumah tangga seperti sapu, pel lantai, dll) yang rentan rusak dalam pemakaian jangka pendek. Sehingga produk private label dapat terus bersaing dengan produk-produk merek lain yang berkualitas.

2. Dalam kepedulian terhadap produk private label selain pengiklanan didalam toko, Indomaret juga harus mengupayakan suatu gerakan dalam mempromosikan produknya seperti pemberian potongan harga, diskon, ataupun bonus pembelian, sehingga produk private label dapat menciptakan suatu ketertarikan dan mengubah minat masyarakat menjadi lebih positif dalam pembelian produk private label Indomaret.


(17)

62 Universitas Kristen Maranatha  Untuk penelitian selanjutnya:

1. Bagi penelitian mendatang hendaknya sampel dan daerah penelitian lebih diperluas lagi, yaitu tidak terbatas pada gerai Indomaret yang berada pada jalan Prof. Drg. Surya Sumantri, Bandung, sehingga hasil yang diperoleh berdasarkan hasil cakupan secara luas.

2. Bagi penelitian mendatang hendaknya instrumen penelitian lebih disesuaikan lagi sehingga kemampuan mengukurnya lebih baik, seperti contohnya mencari aplikasi jurnal dengan produk atau topik yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian masih terdapat beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Keterbatasan dalam mengambil jumlah sampel penelitian, hal ini disebabkan karena sampel yang diambil hanya dari orang-orang yang pernah mengunjungi Indomaret di jalan Prof. Drg. Surya Sumantri, Bandung.

2. Keterbatasan memperoleh data dengan menggunakan kuesioner, yaitu adanya kemungkinan bahwa dalam melakukan pengisian kuesioner, pengisian jawaban dilakukan secara sembarang.

3. Keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian, karena peneliti masih melakukan studi perkuliahan.


(18)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ailawadi, K.L. & Keller, K.L. (2004). Understanding Retail Branding: Conceptual Insights and Research Priorities, Journal of Retailing, 80 (4) pp. 331-342. Asnawi, R.A.A. (2009). Analisis Literatur Hubungan Private Label Kesadaran

Merek dan Citra Merek dan Penerapannya pada Industri Hypermarket. Jurnal Bisnis & Manajemen, Vol. X No. 1, Hal. 72-86.

DelVecchio, D. (2001). Consumer Perceptions of Private Label Quality: The Role of Product Category Characteristic and Consumer Use of Heuristics. Journal of Retailing and Consumer Service 8 (5), 239-249.

Fachri, R. (2011). Pengaruh Private Label Brands (PLBS) Terhadap Loyalitas Merek Alfamart (Survei Pada Member Ritel Minimarket Alfamart di Kecamatan Sukajadi Bandung). Pendidikan Manajemen Bisnis, FPEB, Bandung. Hair, Jr., J. F., R. E. Anderson, R. L. Tatham & W. C. Black (1998). Multivariate

Data Analysis.5th Edition, NJ: Prentice-Hall International, Inc

Hassan, Y., Muhammad, N.M.N., & Bakar, H.A. (2010). Infulence of Shopping

Orientation and Store Image on Patronage of Furniture Store. International Journal of Marketing Studies, Vol. 2, No. 1.

Jogiyanto, (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman- pengalaman BPEE, Yogyakarta.

Keller, K.L. (2008). Strategic Brand Management, 3rd Ed. Upper Saddle River, NJ, Prentice-Hall.

Kumar, N., & Steenkamp, J.B. (2007). Private Label Strategy. Harvard Business School Press, International Commerce Review, Vol.7, No. 1, Spring, p. 53. Kusnendi, M.S. (2008). Model-model Persamaan Struktural. Satu dan Multigroup

Sampel dengan LISREL. Bandung: Alfabeta.

Levy, M., & Weitz, B.A. (2007). Retailing Management, 6th ed. New York. Mc Graw Hill International Edition.

Loudon, D.L., & Bitta, A.J.D. (1993). Consumer Behaviour (4th Ed.). New Jersey: Prentice Hall.

Mardalis, A. (2005). Meraih Loyalitas Pelanggan. Jakarta: Balai Pustaka.


(19)

Universitas Kristen Maranatha Nies, S., & Natter, M. (2010). Does Private Label Quality Influence Consumers’

Decision on Where to Shop?. Department of Marketing, Gothe University

Frankfrut.

Richardson, P.S., A.S. Dick, & A.K. Jain. (1994). Extrinsic and Intrinsic Cue Effects On Perceptions of Store Brand Quality. Journal of Marketing, Vol. 58. Sekaran, U. (2003). Research Methods for Business: A Skill Building Approach, 4th

Edition, John Wily and Son, Inc., New York.

Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi Keempat. Jilid 1. Jakarta: Salemba 4.

Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi Keempat. Jilid 2. Jakarta: Salemba 4.

Schiffman, L.G., and Kanuk, L.L. (2007). Consumer Behaviour. Prentice Hall. Suliyanto, (2006). Metode Riset Bisnis. ANDI. Yogyakarta.

Sunter, C. (1993). In Van Heerden, Cornelius H. & Puth, Gustav. 1995. Factor That Determine The Corporate Image of South African Banking Institutions. International Journal of Bank Marketing, Vol. 13, No. 3, p. 12-17. Suryandari, R.T., & Iswari, R. (2003). Analisis Pengaruh Citra Supermarket

Terhadap Loyalitas Konsumen. Jurnal Bisnis & Manajemen, Vol. 3, No. 2, 81-93.

Vahie, A., & Paswan, A. (2006). Private Label Brand Image: It’s Relationship With

Store Image adn National Brand. International Journal of Retail & Distribution Management, 34:67-84.

Yusoff, M. (1995). Konsep Asas Periklanan. Malaysia: Dewan Bahasa & Pustaka. Sumber lain:

 AC Nielsen, Asosisi Ritelers Indonesia, Media Data. 2010.  Gatra, No. 12 Th XV Februari 20120, halaman 14.


(1)

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi perusahaan pengecer (retailer), penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai kebijakan pengelolaan private label quality agar berdampak positif bagi store image.

2. Bagi akademisi, diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai pengaruh private label terhadap store image.


(2)

60 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai “PENGARUH PRIVATE LABEL QUALITY TERHADAP STORE IMAGE” maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penilaian dalam kualitas produk private label Indomaret pada penelitian ini dilihat dari beberapa aspek. (1) Penilaian aspek mengenai private label merupakan produk yang tidak mudah rusak, 53% respoden setuju hal tersebut. (2) Penilaian aspek mengenai private label merupakan produk yang tahan lama, 49% respoden setuju hal tersebut. (3) Penilaian aspek mengenai kepedulian Indomaret dalam produk private label, 58% respoden setuju hal tersebut.

2. Penilaian dalam store image Indomaret pada penelitian ini dilihat dari beberapa aspek. (1) Penilaian aspek mengenai Indomaret hanya menjual produk-produk yang berkualitas, 39% respoden setuju hal tersebut. (2) Penilaian aspek mengenai kesukaan terhadap produk-produk yang dijual di Indomaret, 51% respoden setuju hal tersebut. (3) Penilaian aspek mengenai responden dapat mengetahui jumlah produk yang dibeli, 56% respoden setuju hal tersebut. (4) Penilaian aspek mengenai Indomaret merupakan toko yang menarik, 45% respoden setuju hal tersebut. (5) Penilaian aspek mengenai Indomaret merupakan toko yang bersih, 74% respoden setuju hal tersebut. (6) Penilaian aspek mengenai Indomaret merupakan toko yang modern, 56%


(3)

respoden setuju hal tersebut. (7) Penilaian aspek mengenai karyawan Indomaret yang selalu berpakaian baik dan rapih, 72% respoden setuju hal tersebut.

3. Private label quality Indomaret dalam peranannya mempengaruhi store image memiliki nilai pengaruh yang cukup besar yaitu sebesar 12,2%. Hasil tersebut berpengaruh secara positif terhadap store image, yang artinya upaya peningkatan kualitas private label akan berpengaruh dalam meningkatkan store image secara positif.

5.2 Saran  Umum:

1. Dalam berupaya meyakinkan konsumen terhadap kualitas produk private label, Indomaret harus dapat memberikan jaminan kualitas terhadap produk-produknya, seperti memberikan garansi ketahanan selama minimal 1 bulan terhadap produk-produk (contoh: alat-alat rumah tangga seperti sapu, pel lantai, dll) yang rentan rusak dalam pemakaian jangka pendek. Sehingga produk private label dapat terus bersaing dengan produk-produk merek lain yang berkualitas.

2. Dalam kepedulian terhadap produk private label selain pengiklanan didalam toko, Indomaret juga harus mengupayakan suatu gerakan dalam mempromosikan produknya seperti pemberian potongan harga, diskon, ataupun bonus pembelian, sehingga produk private label dapat menciptakan suatu ketertarikan dan mengubah minat masyarakat menjadi lebih positif dalam pembelian produk private label Indomaret.


(4)

62 Universitas Kristen MaranathaUntuk penelitian selanjutnya:

1. Bagi penelitian mendatang hendaknya sampel dan daerah penelitian lebih diperluas lagi, yaitu tidak terbatas pada gerai Indomaret yang berada pada jalan Prof. Drg. Surya Sumantri, Bandung, sehingga hasil yang diperoleh berdasarkan hasil cakupan secara luas.

2. Bagi penelitian mendatang hendaknya instrumen penelitian lebih disesuaikan lagi sehingga kemampuan mengukurnya lebih baik, seperti contohnya mencari aplikasi jurnal dengan produk atau topik yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian masih terdapat beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Keterbatasan dalam mengambil jumlah sampel penelitian, hal ini disebabkan karena sampel yang diambil hanya dari orang-orang yang pernah mengunjungi Indomaret di jalan Prof. Drg. Surya Sumantri, Bandung.

2. Keterbatasan memperoleh data dengan menggunakan kuesioner, yaitu adanya kemungkinan bahwa dalam melakukan pengisian kuesioner, pengisian jawaban dilakukan secara sembarang.

3. Keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian, karena peneliti masih melakukan studi perkuliahan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ailawadi, K.L. & Keller, K.L. (2004). Understanding Retail Branding: Conceptual Insights and Research Priorities, Journal of Retailing, 80 (4) pp. 331-342. Asnawi, R.A.A. (2009). Analisis Literatur Hubungan Private Label Kesadaran

Merek dan Citra Merek dan Penerapannya pada Industri Hypermarket. Jurnal Bisnis & Manajemen, Vol. X No. 1, Hal. 72-86.

DelVecchio, D. (2001). Consumer Perceptions of Private Label Quality: The Role of Product Category Characteristic and Consumer Use of Heuristics. Journal of Retailing and Consumer Service 8 (5), 239-249.

Fachri, R. (2011). Pengaruh Private Label Brands (PLBS) Terhadap Loyalitas Merek Alfamart (Survei Pada Member Ritel Minimarket Alfamart di Kecamatan Sukajadi Bandung). Pendidikan Manajemen Bisnis, FPEB, Bandung. Hair, Jr., J. F., R. E. Anderson, R. L. Tatham & W. C. Black (1998). Multivariate

Data Analysis.5th Edition, NJ: Prentice-Hall International, Inc

Hassan, Y., Muhammad, N.M.N., & Bakar, H.A. (2010). Infulence of Shopping

Orientation and Store Image on Patronage of Furniture Store. International Journal of Marketing Studies, Vol. 2, No. 1.

Jogiyanto, (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman- pengalaman BPEE, Yogyakarta.

Keller, K.L. (2008). Strategic Brand Management, 3rd Ed. Upper Saddle River, NJ, Prentice-Hall.

Kumar, N., & Steenkamp, J.B. (2007). Private Label Strategy. Harvard Business School Press, International Commerce Review, Vol.7, No. 1, Spring, p. 53. Kusnendi, M.S. (2008). Model-model Persamaan Struktural. Satu dan Multigroup

Sampel dengan LISREL. Bandung: Alfabeta.

Levy, M., & Weitz, B.A. (2007). Retailing Management, 6th ed. New York. Mc Graw Hill International Edition.

Loudon, D.L., & Bitta, A.J.D. (1993). Consumer Behaviour (4th Ed.). New Jersey: Prentice Hall.

Mardalis, A. (2005). Meraih Loyalitas Pelanggan. Jakarta: Balai Pustaka.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

Nies, S., & Natter, M. (2010). Does Private Label Quality Influence Consumers’

Decision on Where to Shop?. Department of Marketing, Gothe University

Frankfrut.

Richardson, P.S., A.S. Dick, & A.K. Jain. (1994). Extrinsic and Intrinsic Cue Effects On Perceptions of Store Brand Quality. Journal of Marketing, Vol. 58. Sekaran, U. (2003). Research Methods for Business: A Skill Building Approach, 4th

Edition, John Wily and Son, Inc., New York.

Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi Keempat. Jilid 1. Jakarta: Salemba 4.

Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi Keempat. Jilid 2. Jakarta: Salemba 4.

Schiffman, L.G., and Kanuk, L.L. (2007). Consumer Behaviour. Prentice Hall. Suliyanto, (2006). Metode Riset Bisnis. ANDI. Yogyakarta.

Sunter, C. (1993). In Van Heerden, Cornelius H. & Puth, Gustav. 1995. Factor That Determine The Corporate Image of South African Banking Institutions. International Journal of Bank Marketing, Vol. 13, No. 3, p. 12-17.

Suryandari, R.T., & Iswari, R. (2003). Analisis Pengaruh Citra Supermarket

Terhadap Loyalitas Konsumen. Jurnal Bisnis & Manajemen, Vol. 3, No. 2, 81-93.

Vahie, A., & Paswan, A. (2006). Private Label Brand Image: It’s Relationship With

Store Image adn National Brand. International Journal of Retail & Distribution Management, 34:67-84.

Yusoff, M. (1995). Konsep Asas Periklanan. Malaysia: Dewan Bahasa & Pustaka. Sumber lain:

 AC Nielsen, Asosisi Ritelers Indonesia, Media Data. 2010.  Gatra, No. 12 Th XV Februari 20120, halaman 14.