Peranan Auditor Intern dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan Celana PT. Triyudia Busanamas.

(1)

ABSTRACT

Every Company wish to have anadequate and effective internal control of sale, because of that observation is need by an independent person that is internal audit. Internal Audit is a technique to appraise systematically the effectiveness of organization. The purpose of internal audit is to give professional appraisal in testing and evaluating accuracy and success from internal control Structure applied by company, and in the end a company can reach the purpose according to the plan and policy that has been specified.

The purpose of this research is know how vig the influence of internal audit rule in the increasing of internal control effectiveness of trousers sale at PT. TRIYUDIA BUSANAMAS and the hypothesis that submitted by writer is “That the role of internal audit in increasing internal control effectiveness executed adequately hence it will have an effect to sales effectiveness”.

The Result of the research that writer got by using Pearson Coefficient of Corelation (r) is 0.99 or 99% that indicate the relation between the role of internal audit and the improvement of internal control effectiveness of sales is very strong, it’s means improvement of role of internal audit influences the improvement of internal control effectiveness of sale at PT. TRIYUDIA BUSANAMAS. The result determination coefficient (Kd) is 0.81 or 81%, it means the role of audit intern at PT.TRIYUDIA BUSANAMAS influent very strong to the improvement of internal control effectiveness of sales.


(2)

ABSTRAK

Setiap perusahaan tentunya memiliki pengendalian internal penjualan yang efektif dan memadai, maka dari itu perlu dilakukan pengawasan oleh bagian yang independen yaitu audit internal. Audit Internal adalah suatu teknik melakukan penilaian secara sistematis terhadap keefektifan suatu organisasi. Tujuan audit internal adalah untuk memberikan penilaian secara professional dalam menguji dan mengevaluasi kecermatan dan keberhasilan dari struktur penngendalian internal yang digunakan perusahaan, sehingga dapat tercapai tujuan perusahaan sesuai dengans rencana dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Tujuan penelitian ini adalah ingin mngetahui seberapa besar pengaruh peranan audit internal dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal penjualan celana pada PT. TRIYUDIA BUSANAMAS. Adapun hipotesis yang diajukan penulis adalah “Jika Audit Intern berperan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern yang dilaksanakan dengan memadai maka akan berpengaruh terhadap efektivitas penjualan”.

Hasil penelitian yang didapat oleh penulis dengan menggunakan Koefisien Korelasi Pearson (r) sebesar 0,99 atau 99% yang menunjukan bahwa hubungan antara peranan audit intern dan peningkatan efektivitas pengendalian intern penjualan sangat kuat, dengan kata lain peningkatan peranan audit intern mempengaruhi peningkatan efektivitas pengendalian intern penjualan pada PT. TRIYUDIA BUSANAMAS. Untuk hasil dari koefisien determinasi (Kd) yaitu sebesar 0,81 atau 81 % yang berarti peranan audit intern pada PT. TRIYUDIA BUSANAMAS berpengaruh sangat kuat terhadap peningkatan efektivitas pengendalian intern penjualan.


(3)

DAFTAR ISI

HalamaN

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 3

1.4 Kegunaan Penelitian... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

2.1 Audit... 5

2.1.1 Pengertian Audi...………. 5


(4)

2.1.5.1 Pengertian Risiko Audit……….. 8

2.1.5.2 Jenis-jenis Resiko…..……….. 8

2.2 Audit Intern ………... 9

2.2.1 Pengertian Pengendalian Intern... 9

2.2.2 Tujuan Utama Pengendalian Intern... 10

2.2.3 Program Audit Intern... 11

2.2.4 Wewenang dan tanggung jawab Audit Intern... 12

2.3 Penjualan... 13

2.3.1 Pengertian Penjualan... 13

2.3.2 Fungsi-Fungsi Penjualan... 14

2.3.3 Jenis Penjualan ...17

2.3.4 Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan Siklus-Siklus Penjualan... 18

BAB III METODE PENELITIAN... 23

3.1 Objek Penelitian... 23

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 23

3.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas... 25

3.2 Metode Penelitian... 30

3.2.1 Operasional Variabel... 31

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data... 32

3.2.3 Teknik Pengembangan Data... 34

3.2.4 Populasi dan Sampel... 34

3.2.5 Metode Penarikan Sampel... 35


(5)

3.2.7 Penarikan Kesimpulan……… 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………... 40

4.1 Lingkup dan Tujuan Pembahasan………... 40

4.2 Prosedur Penerimaan Pesanan dan Pengiriman Barang……….. 41

4.3 Prosedur Retur Penjualan……… 46

4.4 Prosedur Penagihan Piutang……….... 46

4.5 Pelaksanaan Unsur-unsur Pengendalian Intern Penjualan... 48

4.6 Pelaksanaan Audit Intern atas Proses Penjualan………. 56

4.7 Peranan Audit Internal dalam Meningkatkan Efektivitas Penjualan Perusahaan... 60

4.8 Pengujian Hipotesis………... 64

4.8.1 Analisis Deskriptif... 65

4.8.2 Analisis Statistik... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 74

5.1 Kesimpulan... 74

5.2 Saran... 78

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 : Operasional Variabel... 33

Tabel 3.2 : Data Populasi... 34

Tabel 3.3 : Data Sampel... 36

Tabel 3.4 : Data Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi... 38

Tabel 4.1 : Overasional Variabel... 69

Tabel 4.2 : Data Variabel X dan Y... 70

Tabel 4.3 : Data Variabel X dan Y... 71


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Struktur Organisasi

Lampiran B : Flowchart Penjualan Tunai Lampiran C : Flowchart Penjualan Kredit Lampiran D : Kuisioner


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar belakang masalah

Di dalam berkembangnya dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing untuk terus bisa berkompetisi. Tidak sedikit perusahaan yang terhenti laju operasionalnya karena tidak mampu mempertahankan eksistensi perusahaannya. Sebagian besar kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena perusahaan tidak konsisten dalam menjalankan operasi perusahaannya, ditambah lagi dengan kurangnya tenaga profesional di dalam perusahaan dan perusahaan tidak dapat mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi.

Hal tersebut menuntut setiap perusahaan untuk berhati-hati dalam menjalankan usahanya. Pengendalian intern sangat dibutuhkan untuk menghindari terjadinya kesalahan dan penyimpangan yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan. Dalam rangka memenuhi tuntutan pasar, fungsi pengendalian berperan penting dan berpengaruh signifikan. Apabila sistem pengendalian suatu perusahaan tidak memadai, maka kecil sekali kemungkinan untuk memenangkan persaingan dan memenuhi kebutuhan konsumennya.


(9)

“Internal Auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organizatition’s operation. It helps an organization accomplish its objective by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance processes”.

Salah satu fungsi yang ada dalam perusahaan adalah fungsi penjualan, dimana penjualan merupakan salah satu kegiatan utama yang dilaksanakan dalam suatu perusahaan, sehingga perlu untuk mendapat perhatian yang cukup besar serta pengelolaan yang sebaik mungkin. Kegagalan dalam aktivitas penjualan akan sangat berpengaruh terhadap kontinuitas operasi perusahaan, karena penjualan merupakan sumber pendapatan utama perusahaan. Faktor sistem pengendalian intern yang berhubungan dengan penjualan sangat diperlukan, karena penjualan merupakan salah satu unsur harta dalam komponen laba rugi, yang posisinya sangat penting di dalam kelangsungan perusahaan. Sistem pengendalian intern atas penjualan menjadi penting dimana tujuannya adalah mencegah penyimpangan dan penyelewengan yang terjadi dalam penjualan sedangkan secara keseluruhan sistem pengendalian intern sangat diperlukan dimana tujuannya adalah untuk mengamankan harta perusahaan, meningkatkan operasi perusahaan, meningkatkan ketelitian dan kebenaran data akuntansi dan mendorong terlaksananya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, penulis dalam penelitian ini mengangkat objek penelitian yang akan


(10)

1.2 Identifikasi Masalah :

Berdasarkan uraian di atas, penulis mengidentifikasikan pokok-pokok permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah pengendalian intern telah dilakukan secara memadai? 2. Apakah penjualan telah dilakukan secara efektif?

3. Apakah peran audit intern dapat meningkatkan efektivitas pengendalian intern penjualan perusahaan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan sejumlah data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun suatu pembahasan atau masalah yang telah diidentifikasikan guna memperjelas gambaran mengenai peranan audit operasional dalam menunjang efektivitas sistem pengendalian intern penjualan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan tujuan penelitian adalah untuk:

1. Mengetahui dan menilai apakah pengendalian intern telah dilaksanakan secara memadai.

2. Mengetahui apakah penjualan telah dilaksanakan secara efektif.


(11)

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis Bagi penulis penelitian ini diharapkan berguna sebagai pengetahuan tambahan mengenai teori dan praktek yang sesungguhnya mengenai Audit Operasional dalam menunjang efektivitas sistem pengendalian intern penjualan.

2. Bagi Perusahaan Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan masukan dan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen dalam meningkatkan efektivitas kegiatan operasional perusahaan serta memberikan informasi kepada manajemen mengenai pengendalian yang ada sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan atau perubahandi saat ini.


(12)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis pada Bab IV yang lalu mengenai peranan audit intern dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern penjualan, dapat ditarik simpulan bahwa:

1. Audit intern yang dilaksanakan PT. TRIYUDIA BUSANAMAS cukup efektif. Hal tersebut didukung oleh adanya beberapa faktor sebagai berikut: Dari segi kompetensi, manajer akuntansi dan keuangan sebagai auditor intern memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam bidang akuntansi, bidang audit, auditor intern juga menguasai prinsip-prinsip akuntansi dan teknik-teknik yang diperlukan untuk memeriksa catatan-catatan dan laporan keuangan.

2. Pengendalian intern atas penjualan pada PT. TRIYUDIA BUSANAMAS telah dilaksanakan dengan memadai. Hal ini dapat dilihat dari terpenuhinya unsur-unsur pengendalian intern, yaitu:

a. Lingkungan pengendalian yang memadai:

• Adanya integritas karyawan yang baik.

• Adanya struktur organisasi perusahaan yang baik dan jelas.

• Terdapat job description yang menguraikan fungsi dan wewenang setiap bagian.


(13)

• Adanya kode etik yang harus ditaati oleh seluruh karyawan. b. Adanya penetapan risiko yang ditetapkan oleh manajer.

PT. TRIYUDIA BUSANAMAS telah memperkirakan kemungkinan kesalahan pencatatan yang disebabkan oleh kekeliruan dalam pelaporannya.

c. Kegiatan pengendalian, meliputi:

• Mengolah dan menilai dokumen dan catatan mengenai penjualan.

• Pemisahan tugas antara fungsi pembelian, penerimaan barang, penyimpanan dan distribusi barang, pelaksanaan penjualan, penerimaan kas dan pencatatan penjualan.

d. Informasi dan komunikasi yang memadai, meliputi:

• Laporan mengenai penjualan telah disajikan dengan memadai dan dapat diandalkan.

• Komunikasi antara karyawan yang terjalin dengan baik.

• Komunikasi dua arah yang baik, antara atasan dan bawahan.

e. Pemantauan atas pengawasan yang dilakukan oleh auditor intern, dan kelemahan-kelemahan yang dilaporkan segera kepada direktur.

Terpenuhinya unsur-unsur pengendalian intern menyebabkan tercapainya tujuan umum dari pengendalian intern itu sendiri, yaitu keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, ketaatan pada hukum dan


(14)

perundang-diklasifikasikan dengan pantas, transaksi dimasukkan ke berkas induk dengan pantas dan diikhtisarkan dengan benar.

Berdasarkan peranan audit intern dalam penerapan pengendalian intern penjualan, maka tujuan pengendalian intern tersebut dapat tercapai. Adapun tujuan pengendalian intern penjualan dapat dikemukakan secara singkat sebagai berikut:

1. Penjualan yang efektif dapat dilihat dari:

• Tercapainya seluruh target anggaran.

• Kegiatan promosi yang dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya kunjungan para Sales ke tempat konsumen, dengan mengikuti pameran yang dilaksanakan pada periode tertentu.

2. Laporan penjualan yang dapat diandalkan, yaitu:

Adanya pengecekan silang dari dokumen-dokumen seperti: faktur, bukti barang keluar, surat penjualan, surat jalan sebelum dimasukkan dalam buku penjualan yang mana data tersebut merupakan informasi untuk membuat atau melakukan penyusunan laporan penjualan.

3. Ketaatan terhadap kebijakan dan prosedur yang berhubungan dengan penjualan:

• Kebijakan dan prosedur penerimaan barang.

• Kebijakan dan prosedur pengiriman barang.

• Kebijakan dan prosedur retur penjualan.


(15)

Hal ini didukung oleh adanya flowchart yaitu prosedur penjualan tunai dan penjualan kredit.

4. Rekomendasi dan saran-saran yang diajukan oleh auditor intern selalu di follow-up oleh direktur.

Meskipun demikian, masih terdapat kelemahan dalam peranan audit intern dalam melaksanaan pengendalian intern penjualan pada PT. TRIYUDIA BUSANAMAS, yaitu:

1. Tidak adanya bagian auditor intern yang independen.

2. Fungsi audit intern yang dirangkap dengan bagian akuntansi. Perangkapan fungsi ini membuat aktivitas audit intern dijalankan secara rangkap oleh manajer keuangan dan akuntansi. Perangkapan fungsi ini akan membuat auditor tidak independen dari kegiatan yang diperiksanya, terutama jika manajer keuangan dan akuntansi selaku auditor intern ditugaskan untuk memeriksa bagian akuntansi yang juga ia pimpin.

3. Fungsi audit intern hanya dijalankan oleh manajer akuntansi dan keuangan seorang, hal ini dapat mengakibatkan bertumpuknya tugas manajer akuntansi dan keuangan. Tumpang tindihnya tugas manajer akuntansi dan keuangan dan auditor intern akan berakibat pada terbelengkalainya salah satu bahkan kedua tugas yang diemban oleh manajer akuntansi dan keuangan.


(16)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diungkapkan di atas, penulis ingin memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi PT. TRIYUDIA BUSANAMAS. Adapun saran yang diberikan adalah:

1. Sebaiknya dibentuk departemen internal audit agar tugas dalam pengendalian intern dilaksanakan dengan memadai dan lebih efektif.

2. Pemisahan fungsi yang baik antara fungsi manajer akuntansi dan keuangan dengan fungsi audit intern.

3. Posisi auditor intern seharusnya berada di bawah direktur sehingga memudahkan dalam pemeriksaan untuk memeriksa seluruh bagian yang ada di dalam perusahaan.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Abadi Yusuf. (2001). Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta : Salemba Empat.

Areans, Alvin A and James K. Loebbecke. (2005). Auditing, Edisi kesembilan, Jakarta: Erlangga

Areans, Alvin A and Randal J. Elder. (2003). Auditing and Assurance Servise An Integreted Approach, Edisi kesembilan, Jakarta: Salemba Empat. Bodnar, George H and William S Hopwood. (2000). Sistem Informasi

Akuntansi, Edisi Keenam, Jakarta: Salemba Empat. Hiro, T. (2002). Audit Internal, Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. (1995). Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik, Yogyakarta: STIE YPKN.

Komaruddin. (1994). Ensiklopedia Manajemen, Edisi kedua, Jakarta: Bumi Aksara.

Kompas, Agustus 2007 diakses dari http://www.kompas.com.html

La Midjan. (1997). Sistem Informasi Akuntansi I, Edisi kesembilan, Bandung: Lembaga Infomatika Akuntansi.

Manullang. (1980). Pengantar Ekonomi Perusahaan, Cetakan ke-lima belas, Yogyakarta: BPFE.

Messier, Jr., William F. (2006). Auditing and Assurance Servise, an Systematic Approach, Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. (1992). Pemeriksaan Akuntan, Edisi IV, Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis pada Bab IV yang lalu mengenai peranan audit intern dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern penjualan, dapat ditarik simpulan bahwa:

1. Audit intern yang dilaksanakan PT. TRIYUDIA BUSANAMAS cukup efektif. Hal tersebut didukung oleh adanya beberapa faktor sebagai berikut: Dari segi kompetensi, manajer akuntansi dan keuangan sebagai auditor intern memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam bidang akuntansi, bidang audit, auditor intern juga menguasai prinsip-prinsip akuntansi dan teknik-teknik yang diperlukan untuk memeriksa catatan-catatan dan laporan keuangan.

2. Pengendalian intern atas penjualan pada PT. TRIYUDIA BUSANAMAS telah dilaksanakan dengan memadai. Hal ini dapat dilihat dari terpenuhinya unsur-unsur pengendalian intern, yaitu:

a. Lingkungan pengendalian yang memadai:

• Adanya integritas karyawan yang baik.

• Adanya struktur organisasi perusahaan yang baik dan jelas.

• Terdapat job description yang menguraikan fungsi dan wewenang setiap bagian.


(2)

• Adanya kode etik yang harus ditaati oleh seluruh karyawan. b. Adanya penetapan risiko yang ditetapkan oleh manajer.

PT. TRIYUDIA BUSANAMAS telah memperkirakan kemungkinan kesalahan pencatatan yang disebabkan oleh kekeliruan dalam pelaporannya.

c. Kegiatan pengendalian, meliputi:

• Mengolah dan menilai dokumen dan catatan mengenai penjualan.

• Pemisahan tugas antara fungsi pembelian, penerimaan barang, penyimpanan dan distribusi barang, pelaksanaan penjualan, penerimaan kas dan pencatatan penjualan.

d. Informasi dan komunikasi yang memadai, meliputi:

• Laporan mengenai penjualan telah disajikan dengan memadai dan dapat diandalkan.

• Komunikasi antara karyawan yang terjalin dengan baik.

• Komunikasi dua arah yang baik, antara atasan dan bawahan.

e. Pemantauan atas pengawasan yang dilakukan oleh auditor intern, dan kelemahan-kelemahan yang dilaporkan segera kepada direktur.

Terpenuhinya unsur-unsur pengendalian intern menyebabkan tercapainya tujuan umum dari pengendalian intern itu sendiri, yaitu keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, ketaatan pada hukum dan perundang-undangan. Selain itu juga tercapai tujuan pengendalian intern atas penjualan yang meliputi: transaksi yang dicatat adalah sah, transaksi diotorisasi dengan pantas,


(3)

diklasifikasikan dengan pantas, transaksi dimasukkan ke berkas induk dengan pantas dan diikhtisarkan dengan benar.

Berdasarkan peranan audit intern dalam penerapan pengendalian intern penjualan, maka tujuan pengendalian intern tersebut dapat tercapai. Adapun tujuan pengendalian intern penjualan dapat dikemukakan secara singkat sebagai berikut:

1. Penjualan yang efektif dapat dilihat dari:

• Tercapainya seluruh target anggaran.

• Kegiatan promosi yang dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya kunjungan para Sales ke tempat konsumen, dengan mengikuti pameran yang dilaksanakan pada periode tertentu.

2. Laporan penjualan yang dapat diandalkan, yaitu:

Adanya pengecekan silang dari dokumen-dokumen seperti: faktur, bukti barang keluar, surat penjualan, surat jalan sebelum dimasukkan dalam buku penjualan yang mana data tersebut merupakan informasi untuk membuat atau melakukan penyusunan laporan penjualan.

3. Ketaatan terhadap kebijakan dan prosedur yang berhubungan dengan penjualan:

• Kebijakan dan prosedur penerimaan barang.

• Kebijakan dan prosedur pengiriman barang.

• Kebijakan dan prosedur retur penjualan.


(4)

Hal ini didukung oleh adanya flowchart yaitu prosedur penjualan tunai dan penjualan kredit.

4. Rekomendasi dan saran-saran yang diajukan oleh auditor intern selalu di

follow-up oleh direktur.

Meskipun demikian, masih terdapat kelemahan dalam peranan audit intern dalam melaksanaan pengendalian intern penjualan pada PT. TRIYUDIA BUSANAMAS, yaitu:

1. Tidak adanya bagian auditor intern yang independen.

2. Fungsi audit intern yang dirangkap dengan bagian akuntansi. Perangkapan fungsi ini membuat aktivitas audit intern dijalankan secara rangkap oleh manajer keuangan dan akuntansi. Perangkapan fungsi ini akan membuat auditor tidak independen dari kegiatan yang diperiksanya, terutama jika manajer keuangan dan akuntansi selaku auditor intern ditugaskan untuk memeriksa bagian akuntansi yang juga ia pimpin.

3. Fungsi audit intern hanya dijalankan oleh manajer akuntansi dan keuangan seorang, hal ini dapat mengakibatkan bertumpuknya tugas manajer akuntansi dan keuangan. Tumpang tindihnya tugas manajer akuntansi dan keuangan dan auditor intern akan berakibat pada terbelengkalainya salah satu bahkan kedua tugas yang diemban oleh manajer akuntansi dan keuangan.


(5)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diungkapkan di atas, penulis ingin memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi PT. TRIYUDIA BUSANAMAS. Adapun saran yang diberikan adalah:

1. Sebaiknya dibentuk departemen internal audit agar tugas dalam pengendalian intern dilaksanakan dengan memadai dan lebih efektif.

2. Pemisahan fungsi yang baik antara fungsi manajer akuntansi dan keuangan dengan fungsi audit intern.

3. Posisi auditor intern seharusnya berada di bawah direktur sehingga memudahkan dalam pemeriksaan untuk memeriksa seluruh bagian yang ada di dalam perusahaan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Abadi Yusuf. (2001). Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta : Salemba Empat.

Areans, Alvin A and James K. Loebbecke. (2005). Auditing, Edisi kesembilan, Jakarta: Erlangga

Areans, Alvin A and Randal J. Elder. (2003). Auditing and Assurance Servise An Integreted Approach, Edisi kesembilan, Jakarta: Salemba Empat. Bodnar, George H and William S Hopwood. (2000). Sistem Informasi

Akuntansi, Edisi Keenam, Jakarta: Salemba Empat. Hiro, T. (2002). Audit Internal, Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. (1995). Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik, Yogyakarta: STIE YPKN.

Komaruddin. (1994). Ensiklopedia Manajemen, Edisi kedua, Jakarta: Bumi Aksara.

Kompas, Agustus 2007 diakses dari http://www.kompas.com.html

La Midjan. (1997). Sistem Informasi Akuntansi I, Edisi kesembilan, Bandung: Lembaga Infomatika Akuntansi.

Manullang. (1980). Pengantar Ekonomi Perusahaan, Cetakan ke-lima belas, Yogyakarta: BPFE.

Messier, Jr., William F. (2006). Auditing and Assurance Servise, an Systematic Approach, Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. (1992). Pemeriksaan Akuntan, Edisi IV, Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.