HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA SWASTA SE-KOTA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

(1)

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

K ELAS XI SM A SWASTASE-K OTA M EDAN T A H U N A J A R A N 2 0 1 3 / 2 0 1 4

Oleh :

Khairul Umam Sirait NIM 4101141017

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya serta memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA SWASTA SE-KOTA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014” Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada Bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran-saran serta motivasi yang kuat kepada penulis dari awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ir. Herkules Abdullah, M.S, M.Si, dan bapak H. Syarifuddin, M.Sc, Ph.D, sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Ibu Meida Nugrahalia, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu dosen serta staf pegawai jurusan biologi FMIPA Unimed yang telah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Asmaruddin, S.Pd.I, Ibu Dra. Sunyati Tanjung, M.Pd, Bapak Drs. H. Agus Salim, M.Pd dan Bapak Gusmi Azis. BA sebagai kepala sekolah, yang telah memberikan izin penelitian dan membantu serta mempermudah peneliti selama penelitian ini.

Teristimewa diucapkan terimakasih kepada keluarga tercinta, Ayahanda KH. Syahron Sirait S.Pd.I dan Ibunda Dra. Upik Panjaitan S.Pd,I serta Adik tercinta Syaiful Rahman Sirait, Habibur Rahman Sirait, Syafa’atul Uzma Sirait, Nurlela dan Rahmadhani serta keluarga yang telah mengasihi, membimbing, mendoakan, memberikan dukungan moral dan material selama penyelesaian studi. Terimakasih juga saya sampaikan kepada semua teman-teman kelas Dik A 2010 terkhusus buat


(3)

vi

Ilham Rahmansyah Siregar, Lukas Pardosi, Jhan Wady Siburian, Mayar Indah Sinurat, Tetra Agustina Situmorang, Lilis Siallagan, Sandro Gurning, Lasria Sihombing, Pebri Haloho dan seluruh teman-teman angkatan 2010. Terima kasih berbungkus perjuangan juga saya berikan kepada sahabat-sahabat saya terutama D’KEMPETZ : Sohibku Abdul Qodir Jailani S.Pd, Ibrahim Sirait S.Pd.I, Abanganda tercinta Ahmad Fahri Harahap S.Pd, Aswar Efendi Uzumaki Marpaung S.Pd.I, Elud Rajagukguk S.Pd.I, Junaidi S.Pd, Adik-adik yang saya sayangi Syahrial Lubis, Faisal Putra dan Adi Syahputra dan Abanganda Khalid Zidan S.Pd serta seluruh pihak yang membantu.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2014 Penulis,

Khairul Umam Sirait NIM. 4101141017


(4)

iii

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

KELAS XI SMA SWASTASE-KOTA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Khairul Umam Sirait (NIM 4101141017) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional dengan Hasil belajar biologi siswa Kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total yang diperoleh dari 4 sekolah SMA Swasta Se-Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 112 orang siswa. Alat pengumpul data yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup. Penelitian ini sendiri merupakan jenis penelitian korelasi.

Hasil Analisis data yang diperoleh adalah “tidak adanya hubungan yang signifikan antara kecerdasan intelektual dengan hasil belajar biologi, begitu juga dengan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar biologi pada siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi, besarnya nilai korelasi antara kecerdasan intelektual dengan hasil belajar biologi ialah -0,08, dan perhitungan koefisien korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi ialah sebesar 0,06. Berarti hubungan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi sangat rendah. Berdasarkan Uji koefisien determinasi diperoleh hasil antara lain, besarnya kontribusi kecerdasan intelektual terhadap hasil belajar biologi sebesar 0,64% dan kontribusi kecerdasan emosional hanya sebesar 0,25% terhadap hasil belajar biologi siswa.


(5)

iv

INTELLECTUAL RELATIONSHIP INTELLIGENCE AND INTELLIGENCE EMOTIONAL WITH BIOLOGY STUDENT LEARNING OUTCOMES

CLASS XI SMA SWASTASE-CITY FIELD ACADEMIC YEAR 2013/2014

Khairul Umam Sirait (4101141017) ABSTRACT

This study aims to determine the relationship of Intellectual Intelligence and Emotional Intelligence by Results Class XI students studying high school biology Private Se-Medan Academic Year 2013/2014. The sample used in this study were obtained from a total sample of 4 schools Private Se-City High School Field School Year 2013/2014 a total of 112 students. Data collection tool used by researchers is enclosed questionnaire. This study itself is a kind of correlation study.

Results Analysis of the data obtained is "not a significant relationship between intellectual intelligence with biological learning outcomes, as well as the emotional intelligence of the biology of learning outcomes in class XI Private Se-city high school field 2013/2014 Academic Year. Based on the calculation of the correlation coefficient, the value of the correlation between intellectual intelligence with learning outcomes biology is -0.08, and the correlation coefficient calculation between emotional intelligence and the biology of learning outcomes is of 0.06. Means the relationship between intellectual intelligence and emotional intelligence with a very low learning outcomes biology. Based on the coefficient of determination obtained test results, among others, the contribution of intelligence to the learning outcomes biology of 0.64% and the contribution of emotional intelligence is only 0.25% of the biology student learning outcomes.


(6)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Abstrak ii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Pembatasan Masalah 6

1.4. Perumusan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1. Defenisi Kecerdasan Intelektual 9

2.2. Jenis Intelegensi 14

2.3. Faktor yang mempengaruhi intelegensi 22

2.4. Pengertian kecerdasan emosional 23

2.5. Komponen kecerdasan Emosional 26

2.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional 29

2.7. Pengertian Belajar 31

2.8. Pengertian Hasil Belajar 31

2.9. Hubungan Kecerdasan Intelektual dengan Kecerdasan Emosional 33 2.10. Hubungan IQ, EQ dan Hasil Belajar 34


(7)

viii

2.11. Kerangka Berpikir 36

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan waktu penelitian 38

3.1.1. Lokasi Penelitian 38

3.1.2. Waktu Penelitian 38

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 38

3.2.1. Populasi 38

3.2.2. Sampel 39

3.3. Jenis Penelitian 39

3.4. Variabel Penilitian 39

3.5. Alat Pengumpul Data 40

3.6. Rancangan Penelitian 45

3.7. Prosedur Penelitian 45

3.8. Uji Coba Instrumen 46

3.9. Teknik Analisi Data 47

3.9.1. Menghitung rata-rata dan simpangan baku 47

3.9.2. Uji Normalitas 48

3.9.3. Uji homogenitas 49

3.9.4. Uji Product Moment dan Determinasi 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data Penelitian 50

4.1.1. Data Kecerdasan Intelektual 50

4.1.2. Data Kecerdasan Emosional 51

4.1.3. Data Hasil Belajar Biologi Siswa 52 4.2. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian 53 4.2.1. Tingkat Kecenderungan Data Variabel Kecerdasan Intelektual (X1) 53


(8)

ix

4.2.3. Tingkat Kecenderungan Data Hasil Belajar Biologi (Y) 56

4.3. Uji Persyaratan Analisis 57

4.3.1. Uji Normalitas 57

4.3.2. Uji Homogenitas 58

4.4. Pengujian Hipotesis Penelitian 59

4.4.1. Korelasi Parsial 59

4.4.1.1. Hubungan antara Kecerdasan Intelektual (X1) dengan Hasil Belajar (Y) 60

4.4.1.2. Hubungan antara Kecerdasan Emosional (X2) dengan Hasil Belajar (Y) 60

4.4.2. Uji Koefisien Determinasi 61

4.5. Pembahasan Penelitian 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 64

5.2. Saran 65


(9)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Faktor-Faktor Dasar dalam Konsepsi Awam dan Konsepsi

Ahli Mengenai Intelegensi 11

Tabel 2.5 Kerangka Kerja Kecerdasan Emosional 28 Tabel 3.2.1. Jumlah Siswa Kelas XI SMA Swasta Se-Kota Medan 38 Tabel 3.5. Kisi-kisi Angket Intelegensi 40 Tabel 3.6. Jawaban dan skor angket intelegensi 43 Tabel 3.7. Skor dan kategori angket intelegensi 43 Tabel 3.8. Kisi-kisi angket kecerdasan emosional 43 Tabel 3.9. Jawaban dan skor angket Kecerdasan emosional 45 Tabel 3.10. Skor dan kategori angket kecerdasan emosional 45 Tabel 4.1. Ringkasan Gambaran Data Kecerdasan Intelektual (X1) 52

Tabel 4.2. Distribusi frekuensi untuk data kecerdasan intelektual 53 siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan

Tabel 4.3. Ringkasan Gambaran Data Kecerdasan Emosional (X2) 54

Tabel 4.4. Distribusi frekuensi dari skor variabel Kecerdasan emosional 54 siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan

Tabel 4.5. Ringkasan Gambaran Data Hasil Belajar Biologi (Y) 55 Tabel 4.6. Distribusi frekuensi dari nilai hasil belajar biologi 55 siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan


(10)

xii

Tabel 4.7. Tingkat kecenderungan data kecerdasan intelektual 56 siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan

Tabel 4.8. Tingkat kecenderungan data kecerdasan emosional 57 siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan

Tabel 4.9. Tingkat kecenderungan data nilai belajar biologi 58 siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan

Tabel 4.10. Uji Normalitas data penelitian 59

Tabel 4.11. Tabel Bantu Uji Barlett 60

Tabel 4.12. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Regresi 61 Variabel Y Atas Variabel X1

Tabel 4.13. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Regresi 61 Variabel Y Atas Variabel X2

Tabel 4.14. Ringkasan Koefisien Korelasi Parsial Variabel Penelitian 63 Tabel 4.15 Uji Keberartian Persamaan Regresi Ganda 64


(11)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Kecerdasan Intelektual 71 Lampiran 2. Angket Kecerdasan Emosional 76 Lampiran 3. Tabulasi Data Kecerdasan Intelaktual (X1) dan Kecerdasan 81 Emosional (X2) dengan Hasil Belajar Biologi (Y)

Lampiran 4. Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi 84 Lampiran 5. Mengidentifikasi Tingkat Kecenderungan 86 Lampiran 6. Distribusi Frekuensi data Hasil Penelitian 89

Lampiran 7. Pengujian Normalitas 92

Lampiran 8. Uji Homogenitas 96

Lampiran 9. Perhitungan Uji Linieritas 98 Lampiran 10. Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Variabel Penelitian 111 Lampiran 11. Perhitungan Uji Keberartian Regresi Ganda Antara 114 Variabel Kecerdasan Intelektual (X1) dan Variabel

Kecerdasan Emosional (X2) Dengan Hasil Belajar (Y)

Lampiran 12. Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda dan Uji Keberartian 117 Korelasi Ganda

Lampiran 13. Perhitungan Koefisien Korelasi Parsial 118 Lampiran 14. Perhitungan Uji Keberartian Koefisien Korelasi Parsial 119


(12)

xiv

Lampiran 16. Distribusi Angket Kecerdasan Intelektual 121 Lampiran 17. Distribusi Angket Kecerdasan Emosional 121 Lampiran 18. Distribusi Nilai Hasil Belajar Siswa 125


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Fenomena yang berkembang saat ini tentu telah berubah dengan sangat cepat, dimana saat ini semua orang seolah-olah berlomba dengan waktunya sendiri untuk mengejar pendidikan setinggi-tingginya. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan tentu pendidikan terus digalakkan di masyarakat sehingga pendidikan juga bisa dikatakan sebagai harga diri seseorang saat berinteraksi sosial dengan orang lain. Pendidikan sendiri diperkenalkan untuk anak dari mulai usia dini, ada beberapa jenjang untuk hal tersebut. Yang menarik ialah saat ini semua orang berlomba untuk pintar, berlomba untuk cerdas, dan berlomba untuk kaya. Hal yang lumrah untuk kita pahami di dalam kehidupan sosial namun dalam dunia pendidikan sendiri tentu pelaku-pelaku pendidikan akan sedikit memahami begitu banyaknya masalah-masalah dan kesulitan yang ditemui dalam proses belajar itu sendiri dan tidak segampang kalimat-kalimat diatas.

Saat ini pendidikan tidak lagi mengenal kasta, usia bahkan genre, semua bebas untuk menuntut ilmu kapanpun dan dimanapun. Berbicara tentang pendidikan dan pelakunya tentu tidak terlepas dari yang namanya belajar, sekolah, guru serta siswa siswi. Seorang guru akan mengajar didalam sekolah yang ada peserta didik yang akan diajar dan setiap semesternya mereka akan melihat akumulasi proses belajar mereka yang disusun oleh para guru-guru mereka. Hasil belajar itu adalah istilah yang kita gunakan untuk mewakili sekian banyaknya angka-angka yang mereka peroleh dari mereka tidak mengerti sampai mereka paham akan sesuatu yang baru kita ajarkan. Menghadapi puluhan atau ratusan anak yang diajar tentu permasalahan yang dihadapi seorang guru juga begitu banyak. Dimulai dari minat belajar anak, fasilitas yang tidak mendukung hingga tingkat kecerdaasan dan IQ anak yang berbeda-beda.

Kecerdasan intelektual merupakan pengertian dari IQ yang sedikit kita singgung di dalam paragraf diatas. IQ ialah anugrah dari Tuhan YME untuk setiap insan yang terntunya tidak sama antara insan dengan insan lainnya begitu juga


(14)

2

dengan seorang anak tentu tidak sama IQ yang mereka miliki bahkan kita sendiri memiliki tingkatan IQ yang beragam pula. IQ atau intelegen quotiens merupakan istilah dari pengelompokan kecerdasan manusia dan terletak pada fungsi otak neocontec. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Alferd Binet seorang ahli psikologi pada tahun 1905 di Paris, Perancis. Kemudian berkembang di negara Amerika pada masa perang dunia pertama.

Intellgence Quotient (IQ) adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang. Dengan demikian, hal ini berkaitan dengan keterampilan berbicara, kesadaran akan ruang, kesadaran akan sesuatu yang tampak, dan penguasaan matematika. IQ mengukur kecepatan kita untuk mempelajari hal-hal baru, memusatkan perhatian pada aneka tugas dan latihan, menyimpan dan mengingat kembali informasi objektif, terlibat dalam proses berpikir, bekerja dengan angka, berpikir abstrak dan analitis, serta memecahkan permasalahan dan menerapkan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Jika IQ kita tinggi, kita memiliki modal yang sangat baik untuk lulus dari semua jenis ujian dengan gemilang, dan meraih nilai yang tinggi dalam uji IQ (Marten, 1993). Pernyataan ini tentu sedikit banyaknya telah kita mengerti karena memang pada dasarnya kita mengetahui bahwa anak yang memiliki IQ yang tinggi tentu akan menjadi juara kelas dengan nilai yang tinggi pula. Hal ini seolah-olah menjadi patokan besar mengenai hubungan antara intelektual dan proses belajar. Tidak bisa kita abaikan memang jendala pertama ilmu pengetahuan masuk kedalam diri seorang anak adalah melalui intelegensi yang dimilikinya. Betapa bahagianya apabila semua anak-anak yang belajar memiliki IQ yang tinggi sehingga hasil belajar juga akan tinggi dan bagus.

Beberapa peristiwa unik yang telah lama dipertanyakan oleh pelaku-pelaku pendidikan yang tidak bisa diam dan menerima fenomena-fenomena dalam proses belajar mengajar yang mereka lakukan seperti anak yang memiliki IQ tinggi cenderung sulit untuk bersosialisasi, anak yang memiliki IQ tinggi tidak selamanya menjadi juara kelas, dan anak yang tidak memiliki IQ yang tinggi justru mampu untuk berprestasi lebih baik daripada anak-anak yang IQ nya lebih


(15)

3

tinggi. Pertanyaan besarpun mulai dicari jawabannya oleh beberapa pakar ilmu pengetahuan dan terus berkembang hingga saat ini.

Sekitar Tahun 1990-an Peter Salovey dalam buku Emotional Intelligence oleh Daniel Goleman mengkaji ulang mengenai makna cerdas. Berdasarkan hasil penelitiannya bertahun-tahun ternyata ada hal yang lebih mempengaruhi kesuksesan ataupun prestasi belajar serta hasil belajar seseorang selain kecerdasan intelektual yaitu kecerdasan emosi. Menurut (Goleman, 2009), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 15% bagi kesuksesan, sedangkan 85% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berrempati serta kemampuan bekerja sama. Masih banyak lagi jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut dan telah tersebar saat ini begitu umum untuk diketahui semua orang bahwa hasil belajar anak tidak hanya berhubungan dengan IQ namun banyak lagi hal-hal lain seperti EQ dan SQ.

Tentu kita akan bertanya lagi apa itu EQ? Kecerdasan emosional (EQ) merupakan kemampuan seorang manusia untuk memahami dirinya sendiri maupun orang lain atau biasa disebut bersimpati atau lebih dalamnya berempati dan menjadikan pengetahuan itu sebagai the finding problem. EQ sendiri terletak pada fungsi otak lymbicsystem dan pertama kali diperkenalkan oleh Daniel Walman pada tahun 1995. Dalam EQ terdapat beberapa kemampuan seperti kreativitas, pengambilan resiko, kemampuan mengambil kesempatan dan hal-hal lain yang menyangkut peluang, maka tidak heran jika banyak pakar berpendapat bahwa EQ ini sangat berperan dalam penentu kesuksesan, bahkan menurutnya kecerdasan intelektual hanya 6% atau maksimal 20% dalam penentuan kesuksesan sedangkan EQ dapat berpengaruh 80% nya. Bahkan ada sebuah quotes yang mengatakan “kemampuan mengendalikan emosi membuat bisnis 100% lebih sukses” (Goleman, 2009).

Pernyataan yang menarik juga diungkapkan oleh “ Daniel Goleman (Emotional Intelligence – 2009) : orang yang mempunyai IQ tinggi tapi EQ


(16)

4

rendah cenderung mengalami kegagalan yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ-nya rata-rata tetapi EQ-nya tinggi, artinya bahwa penggunaan EQ atau olahrasa justru menjadi hal yang sangat penting.

Tentu hal ini memberikan pemikiran baru untuk kita sehingga kita perlu mengetahui lebih dalam lagi mengenai hubungan IQ dan EQ terhadap hasil belajar anak atau bahkan terhadap sikap atau kepribadian yang mereka miliki. Secara toeri yang ada dan dari beberapa penelitian yang terus berkembang jelas sudah terlihat bahwa IQ dan EQ begtiu penting dalam hubungannya terdahap dunia pendidikan. Namun pendapat-pendapat yang berkembang disekitar kita hanya ada hubungan yang erat antara IQ anak dengan hasil belajarnya. Mengapa demikian? Mungkin karena sebagian besar masyarakat masih belum mengetahui apa peran dari EQ di dalam proses belajar seorang anak. Bukan hanya satu atau dua penelitian dalam masalah ini, terutama dalam bidang konseling, karena belakangan ini mereka menyadari pentingnya keseimbangan emosional terhadap dalam proses belajar.

Penelitian-penelitian terdahulu juga menyebutkan bahwa ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Kiki Wulandari mahasiswi Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan belajar mengajar dalam kelas tidak hanya mengandalkan kognisi siswa melainkan juga emosi. Dia juga mengatakan bahwa, “terdapat hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi.

Thontowi menyatakan bahwa berhasilnya pendidikan tidak tergantung pada tingkat kecerdasan semata. Faktor emosi ternyata ikut serta mempengaruhi hasil belajar. Rasa takut, benci atau bosan terhadap bahan atau mata pelajaran, sifat mudah putus asa di dalam menyelesaikan tugas, kecemasan yang terus-menerus akan sangat mempengaruhi prestasi belajar. Pernyataan ini tertulis dalam jurnal yang di teliti oleh Amalia Roza Brillianty mahasiswa FKIP Universitas Negeri Padang dengan jurnalnya “Kecerdasan Emosional dan Hasil Belajar Para Siswa Kelas Unggul SMU”.


(17)

5

Sebagai seorang calon guru biologi saya tertarik dengan pernyataan-pernyataan beberapa teori diatas. Biologi merupakan mata pelajaran yang begitu sederhana menurut sebahagian siswa karena mereka tidak terlalu repot untuk menghitung angka-angka yang rumit, namun dibalik semua itu mereka harus berpikir keras untuk menguasainya dengan mengandalkan dua aspek diatas. IQ untuk membuka wawasan luas ruang lingkup biologi dan EQ digunakan untuk mengolah berbagai macam teks dan bacaan yang harus di masukkan kedalam memori ingatan siswa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Alvis Muryo Dewanto dan Siti Nurhayati dengan jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Emosional danKecerdasan Spiritual terhadap Sikap Etis danPrestasi Mahasiswa Akuntansi” menyatakan bahwa “Proses belajar mengajar sebagaisuatu proses pengembangan pribadimanusia. Dalam mengembangkan pribadiberarti tidak hanya dari aspek kognitifnyasaja yang berkembang, tetapi juga dariaspek emosionalnya. Perubahan yangterjadi pada peserta didik tidak hanyadisebabkan oleh proses belajar mengajarsaja tetapi pada semua aspek yangberhubungan dengan dirinya”. Sedangkan menurut penilitian yang dilakukan oleh Firdaus Daud dengan judul jurnal “Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi Belajarterhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri KotaPalopo” menyatakan bahwa “ Kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar biologi, hal ini berarti semakin tinggi kecerdasan emosional seseorang maka semakin baik pula hasil belajarnya”. Begitu juga halnya dengan hasil penelitian yang dilakukuan oleh Jamaluddin dan Rahayu Indriasari dengan jurnalnya “Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual terhadap Etika Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako”, yang menyatakan bahwa “ Kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual secara signifikan berpengaruh terhadap etika mahasiswa akutansi fakultas ekonomi universitas Tadulako”.

Setelah memikirkan beberapa pilihan lokasi untuk penelitian terhadap masalah pendidikan seperti ini saya memutuskan untuk melakukan penelitian di lima sekolah yang berbeda karena ingin melihat keragaman korelasi atau hubungan yang terdapat antara komponen penelitian dengan aspek yang diteliti


(18)

6

maka penelitian ini akan saya laksanakan di SekolahSMA Yayasan Perguruan Islam Cerdas Murni,SMA Swasta Perguruan Prayatna Medan, SMA Swasta Perguruan Wilayah – IX Persatuan Amal Bakti, dan SMA Swasta Budi Satria Medan. Pendapat awal saya mengenai siswa-i yang bersekolah disana cukup menarik karena keadaan mereka yang heterogen dalam berbagai hal seperti keadaan ekonomi, tingkat pemahaman pelajaran dan lain sebagainya sehingga akan lebih mudah untuk mengetahui hubungan IQ dan EQ yang mereka miliki terhadap hasil belajar biologi mereka.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, telah jelas bahwa IQ dan EQ memiliki kaitan dengan hasil belajar dimana masing-masing IQ dan EQ dapat berkontribusi terhadap hasil belajar menurut proporsi tertentu. Dominasi IQ atau EQ perlu diverifikasai untuk mengetahui faktor yang lebih berkontribusi terhadap hasil belajar, sehingga saya mencoba melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut:“Hubungan Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Swasta Se-Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Apakah hubungan kecerdasan intelektual dengan hasil belajar siswa? 2. Apakah hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa? 3. Apakah ada hubungan tinggi rendahnya IQ dengan hasil belajar biologi

seorang siswa?

4. Apakah EQ mempunyai hubungan terhadap hasil belajar biologi dari seorang siswa?


(19)

7

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda maka penulis membatasi permasalahan yaituHubungan Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Swasta Se-Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan ruang lingkup masalah diatas, maka dapatlah dikemukan rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hubungan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan tahun ajaran 2013/2014?

2. Bagaimanakah hubungan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan tahun ajaran 2013/2014?

3. Bagaimanakah hubungan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan tahun ajaran 2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Hubungan antara kecerdasan intelektual dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan tahun ajaran 2013/2014. 2. Hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi

siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan tahun ajaran 2013/2014. 3. Hubungan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dengan

hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan tahun ajaran 2013/2014.


(20)

8

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Manfaat Teoretis

Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai hubungan kecerdasan intelektual dan kecerdaan emosional terhadap hasil belajar biologi siswa sehingga dapat dijadikan pedoman dalam peningkatan capaian hasil belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah SMA Swasta Se-kota Medan yang mengelola pendidikan dan bagi guru-guru yang mengajar dan bertugas di lembaga pendidikan ini.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya di dalam menyusun karya ilmiah.


(21)

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sumbangan kecerdasan intelektual terhadap hasil belajar biologi siswa kelas

XI SMA Swasta Se-kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014 berdasarkan uji determinasi menunjukkan angka sebesar 0,64%.

2. Sumbangan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar biologi siswa kelas

XI SMA Swasta Se-kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014 berdasarkan uji determinasi menunjukkan angka sebesar 0,25%.

3. Terdapat hubungan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dengan

hasil belajar siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014 walaupun hubungan tersebut dapat dikatakan tidak signifikan.


(22)

66

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan penelitian berikut ini diuraikan saran penelitian sebagai berikut:

1. Dalam upaya meningkatkan kecerdasan intelektual para siswa hendaklah para

guru berupaya memberikan latihan-latihan sederhana seperti test iq dan lain sebagainya di berbagai sekolah SMA Swasta yang ada di kota Medan.

2. Dalam upaya meningkatkan kecerdasan emosional para siswa hendaklah

guru-guru di sekolah SMA Swasta di kota Medan selalu memperhatikan keperluan siswa secara fsikologisnya dan memberikan motivasi-motivasi agar kecerdasan emosional mereka dapat meningkat.

3. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar biologi siswa diharapkan guru-guru

di SMA Swasta Se-kota Medan lebih meningkatkan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional siswa walapun diluar dari 2 faktor ini masih banyak faktor-faktor lain yang menjadi faktor penentunya.

4. Bagi rekan-rekan yang berminat dengan topik permasalahan dalam penelitian

ini agar melakukan penelitian lebih lanjut lagi sehingga latar belakang penelitian sebelumnya dapat terungkap lebih jelas lagi.


(1)

Sebagai seorang calon guru biologi saya tertarik dengan pernyataan-pernyataan beberapa teori diatas. Biologi merupakan mata pelajaran yang begitu sederhana menurut sebahagian siswa karena mereka tidak terlalu repot untuk menghitung angka-angka yang rumit, namun dibalik semua itu mereka harus berpikir keras untuk menguasainya dengan mengandalkan dua aspek diatas. IQ untuk membuka wawasan luas ruang lingkup biologi dan EQ digunakan untuk mengolah berbagai macam teks dan bacaan yang harus di masukkan kedalam memori ingatan siswa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Alvis Muryo Dewanto dan Siti Nurhayati dengan jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Emosional danKecerdasan Spiritual terhadap Sikap Etis danPrestasi Mahasiswa Akuntansi” menyatakan bahwa “Proses belajar mengajar sebagaisuatu proses pengembangan pribadimanusia. Dalam mengembangkan pribadiberarti tidak hanya dari aspek kognitifnyasaja yang berkembang, tetapi juga dariaspek emosionalnya. Perubahan yangterjadi pada peserta didik tidak hanyadisebabkan oleh proses belajar mengajarsaja tetapi pada semua aspek yangberhubungan dengan dirinya”. Sedangkan menurut penilitian yang dilakukan oleh Firdaus Daud dengan judul jurnal “Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi Belajarterhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri KotaPalopo” menyatakan bahwa “ Kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar biologi, hal ini berarti semakin tinggi kecerdasan emosional seseorang maka semakin baik pula hasil belajarnya”. Begitu juga halnya dengan hasil penelitian yang dilakukuan oleh Jamaluddin dan Rahayu Indriasari dengan jurnalnya “Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual terhadap Etika Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako”, yang menyatakan bahwa “ Kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual secara signifikan berpengaruh terhadap etika mahasiswa akutansi fakultas ekonomi universitas Tadulako”.

Setelah memikirkan beberapa pilihan lokasi untuk penelitian terhadap masalah pendidikan seperti ini saya memutuskan untuk melakukan penelitian di lima sekolah yang berbeda karena ingin melihat keragaman korelasi atau hubungan yang terdapat antara komponen penelitian dengan aspek yang diteliti


(2)

maka penelitian ini akan saya laksanakan di SekolahSMA Yayasan Perguruan Islam Cerdas Murni,SMA Swasta Perguruan Prayatna Medan, SMA Swasta Perguruan Wilayah – IX Persatuan Amal Bakti, dan SMA Swasta Budi Satria Medan. Pendapat awal saya mengenai siswa-i yang bersekolah disana cukup menarik karena keadaan mereka yang heterogen dalam berbagai hal seperti keadaan ekonomi, tingkat pemahaman pelajaran dan lain sebagainya sehingga akan lebih mudah untuk mengetahui hubungan IQ dan EQ yang mereka miliki terhadap hasil belajar biologi mereka.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, telah jelas bahwa IQ dan EQ memiliki kaitan dengan hasil belajar dimana masing-masing IQ dan EQ dapat berkontribusi terhadap hasil belajar menurut proporsi tertentu. Dominasi IQ atau EQ perlu diverifikasai untuk mengetahui faktor yang lebih berkontribusi terhadap hasil belajar, sehingga saya mencoba melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut:“Hubungan Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Swasta Se-Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Apakah hubungan kecerdasan intelektual dengan hasil belajar siswa? 2. Apakah hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa? 3. Apakah ada hubungan tinggi rendahnya IQ dengan hasil belajar biologi

seorang siswa?

4. Apakah EQ mempunyai hubungan terhadap hasil belajar biologi dari seorang siswa?


(3)

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda maka penulis membatasi permasalahan yaituHubungan Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Swasta Se-Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan ruang lingkup masalah diatas, maka dapatlah dikemukan rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hubungan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan tahun ajaran 2013/2014?

2. Bagaimanakah hubungan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan tahun ajaran 2013/2014?

3. Bagaimanakah hubungan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan tahun ajaran 2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Hubungan antara kecerdasan intelektual dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan tahun ajaran 2013/2014. 2. Hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi

siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan tahun ajaran 2013/2014. 3. Hubungan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dengan

hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan tahun ajaran 2013/2014.


(4)

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Manfaat Teoretis

Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai hubungan kecerdasan intelektual dan kecerdaan emosional terhadap hasil belajar biologi siswa sehingga dapat dijadikan pedoman dalam peningkatan capaian hasil belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah SMA Swasta Se-kota Medan yang mengelola pendidikan dan bagi guru-guru yang mengajar dan bertugas di lembaga pendidikan ini.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya di dalam menyusun karya ilmiah.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sumbangan kecerdasan intelektual terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014 berdasarkan uji determinasi menunjukkan angka sebesar 0,64%.

2. Sumbangan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014 berdasarkan uji determinasi menunjukkan angka sebesar 0,25%.

3. Terdapat hubungan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa kelas XI SMA Swasta Se-kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014 walaupun hubungan tersebut dapat dikatakan tidak signifikan.


(6)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan penelitian berikut ini diuraikan saran penelitian sebagai berikut:

1. Dalam upaya meningkatkan kecerdasan intelektual para siswa hendaklah para guru berupaya memberikan latihan-latihan sederhana seperti test iq dan lain sebagainya di berbagai sekolah SMA Swasta yang ada di kota Medan.

2. Dalam upaya meningkatkan kecerdasan emosional para siswa hendaklah guru-guru di sekolah SMA Swasta di kota Medan selalu memperhatikan keperluan siswa secara fsikologisnya dan memberikan motivasi-motivasi agar kecerdasan emosional mereka dapat meningkat.

3. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar biologi siswa diharapkan guru-guru di SMA Swasta Se-kota Medan lebih meningkatkan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional siswa walapun diluar dari 2 faktor ini masih banyak faktor-faktor lain yang menjadi faktor penentunya.

4. Bagi rekan-rekan yang berminat dengan topik permasalahan dalam penelitian ini agar melakukan penelitian lebih lanjut lagi sehingga latar belakang penelitian sebelumnya dapat terungkap lebih jelas lagi.