EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES REALISASI DAN PELUNASAN KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA
commit to user
DAN PELUNASAN KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.
KANTOR CABANG SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh : Tanti Prasanti
F3308113
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
(2)
(3)
(4)
commit to user
v Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.
(Thomas Alfa Edison)
v Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama. ( Penulis )
v Jangan meminta beban yang ringan dalam menjalani kehidupan,namun mintalah bahu yang lebih kuat. (My beloved ‘’ Danang’’)
v Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.
(Confusius)
Tugas Akhir ini, penulis persembahkan kepada : v Bapak dan ibu, My best Parents v Danang’s My beloved n Familiy v My brothers , Aji n Bayu v My Big Family v My Friendship
v AlmamaterKu v Solo Yogya Ku KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
(5)
commit to user
Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta”.
Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan guna memenuhi syarat Tugas Akhir
perkuliahan, dalam mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Penulis menyadari proses penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan
tentunya bukan hanya karena usaha penulis sendiri, tetapi juga atas bantuan,
kerjasama, bimbingan, dukungan, doa serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin menghaturkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS selaku Rektor Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Dr. Wisnu Utoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, MSi, Ak selaku Ketua Program
Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Ibu Sri Murni, SE, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Keuangan Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
5. Bapak Drs. Yacob Suparno, M.Si., Ak selaku Pembimbing
(6)
commit to user
yang membantu penulisan tugas akhir.
7. Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan
teori selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
8. Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian
pendidikan, bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan
kepegawaian serta bagian umum dan perlengkapan) Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
9. Bapak Hendratno selaku Branch Manager PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Solo.
10. Bapak Heru Setiyanto dan Ibu Dyah Respatiworo H selaku Asisten
Manager, Bapak Bangun Sulistyo, Ibu Anjar Budi Utami, Bapak
Wahyono, Ibu Afidah, Ibu Tuti Lestari selaku penanggung jawab
pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab Surakarta
yang telah memberikan pengarahan serta atas waktu yang telah
diluangkan guna memberikan informasi yang dibutuhkan, nasehat,
dan saran-saran.
11. Bapak, Ibu tercinta, dek Aji, dek Bayu, Eyang Ti di desa yang saya
sayangi yang telah memberi dorongan serta bantuannya dalam
menyelesaikan Tugas Akhir dan atas segala kasih sayang yang
(7)
commit to user
ikut berperan besar dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dan selalu
memberikan semangat, motivasi, menemani saat suka maupun duka
dan yang selalu senantiasa ada saat dibutuhkan.
13. Buat orang-orang tersayang yang lebih dahulu dipanggil Allah :
Eyang Kung Suhardiman Wigyobasonto ( Alm ), Eyang Ti Suki
(Alm), Eyang Kung Asmo( Alm ), Tante Murwani ( Alm ), Bude Sri
Murti ( Alm ), Pakde Unang ( Alm ).
14. Yogyaz Family : Ibu Lilik, Bapak Trizz, Mas Whin, Mba’ Wulan,
Dek Apin, Mas Very, Mbak Pipin, Dek Sultan yang saya sayangi
yang telah memberi bantuan dalam mencari referensi buku-bukunya
serta tempat berbagi cerita menghilangkan penat, dukungan dan
motivasinya.
15. My best friends whenay, Toyirr, Menyuu, Mba’ Unee, Sara sarwet at
Kampus FE UNS terimakasih banyak kawan telah menjadi tempat
berbagi cerita, tempat menggila, atas dukungannya, dan
kerjasamanya and Mami Shinta, Arum, Fara, Rini yang magang di
PT. Bank Tabungan Negara ( Persero) Tbk Kacab Surakarta.
16. Buat teman-teman DIII Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta Angkatan 2008, Terima kasih
atas kerjasamanya dan persaudaraan yang indah dan manis serta atas
(8)
commit to user
persatu, terimakasih atas kebaikan yang pernah diberikan. Semoga
Allah SWT membalasnya dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, akan tetapi karya ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga persembahan kecil ini bermanfaat bagi akademi, perusahaan
serta para pembaca yang budiman.
Surakarta, Juni 2011
(9)
commit to user
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRACT... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI... x
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 1
B. Latar Belakang Masalah ... 29
C. Perumusan Masalah ... 31
D. Tujuan Penelitian ... 32
E. Manfaat Penelitian ... 32
II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka ... 34
1. Pengertian Sistem dan Prosedur ... 34
(10)
commit to user
4. Tujuan dan Fungsi Kredit ... 36
5. Jenis Kredit... 38
6. Prinsip Kredit ... 41
7. Manfaat Kredit ... 43
8. Prosedur Kredit ... 44
9. Kredit Griya Utama... 46
B. Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kacab Surakarta ... 47
1. Syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit ... 47
2. Fungsi yang Terkait... 53
3. Dokumen yang Digunakan... 57
4. Catatan Akuntansi ... 60
5. Prosedur Pelaksanaan dan Bagan Alir (Flowchart) ... 60
C. Evaluasi Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kacab Surakarta ... 76
1. Syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit ... 76
2. Fungsi yang Terkait... 76
3. Dokumen yang Digunakan... 82
4. Catatan Akuntansi ... 89
(11)
commit to user
A. Kelebihan ... 129
B. Kelemahan ... 131
IV PENUTUP
A. Simpulan ... 134
B. Rekomendasi ... 136
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(12)
commit to user
Halaman
I.1 Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara Menurut Jumlah ... 12
I.2 Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara Menurut
Pendidikan ... 13
(13)
commit to user
Halaman
1.1 Struktur Organisasi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk,
Kantor Cabang Surakarta ... 15
2.1 Bagan Alir Prosedur Permohonan Kredit dan Penyidikan Analisis Kredit Langsung Kepada Bank BTN ... 63
2.2 Bagan Alir Prosedur Permohonan Kredit dan Penyidikan Analisis Kredit Melalui Developer... 65
2.3 Bagan Alir Prosedur Keputusan Permohonan Kredit ... 70
2.4 Bagan Alir Prosedur Realisasi Kredit ... 73
(14)
commit to user
Lampiran 1. Surat Ijin Magang
Lampiran 2. Surat Keterangan Magang
Lampiran 3 Brosur/Leaflet Kredit Griya Utama
Lampiran 4. Simulasi Bunga Kredit Griya Utama
Lampiran 5. Check List Kelengkapan Data Permohonan Kredit
Lampiran 6. Formulir Permohonan Kredit Perorangan
Lampiran 7. Formulir Wawancara
Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan
Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan
Lampiran 10. Surat Pernyataan Belum Memiliki Rumah (Format C)
Lampiran 11. Surat Penyataan Mengenai Harga Rumah (Format D)
Lampiran 12. Surat Penyataan Verifikasi Debitur Individual
Lampiran 13. Daftar Realisasi KPR
Lampiran 14. Memo Pemblokiran/ Dasar Pembebanan Biaya Realisasi
(15)
commit to user
EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES REALISASI DAN PELUNASAN KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA
PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA
Tanti Prasanti F3308113
Credit Griya Main products are non-credit home ownership subsidy (commercial) provided by the Surakarta Branch of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk to the debtor to purchase a house (new or second).
The objective of this research is to understand and evaluate the procedures in the system of Credit the Surakarta Branch of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk whether in accordance with the standards and conditions of the Bank Indonesia. From the results of the research system of Credit Griya Utama, authors obtain the advantages and disadvantages of the procedure performed. Some of the benefits, the system of Credit Griya Utama, among others, credit application procedures of investigation and credit analysis, credit application decision-making procedures, the realization of the credit procedures, credit and satisfaction procedures, which have been thoroughly in accordance with the provisions of the credit standards set by Bank Indonesia. The weakness of the forms and there are documents that have not been numbered series printed, the queue is still going payment Credit Griya Utama between customers and the lack of the implementation of the audit still get the notification from the external auditor.
Based on the result of research, the researcher give some recommendations for the better Credit Griya Utama issuance system includes the researcher can give is to set the system to automatically provide the number series on each new transaction so that it can simplify the verification that each transaction is recorded and does not have any printed document, the Surakarta Branch of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk socialize more payment Credit Griya Utama through ATM to the customer so that can reduce the queue.
(16)
commit to user 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan
Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui koninklijk Belsuit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan POSTPAARBANK, yang kemudian terus hidup dan berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatanya terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan POSTPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941.
Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan POSTPAARBANK dan mendirikan TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan. Usaha Pemerintahan Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta.
(17)
commit to user
Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 telah memberikan informasi kepada Bp. Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah RI menjadi Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indoneia (ORI). Tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang, karena agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor termasuk kantor cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun 1949. Saat KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi BANK TABUNGAN RI. Sejak kelahirannya dan sampai berubah nama BANK TABUNGAN POS RI, lembaga ini bernaung di bawah kementrian Perhubungan.
Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif bagi sejarah BTN adalah di keluarkannya UU Darurat N0. 9 Februari 1950 yang mengubah nama “POSTPAARBANK IN INDONESIA” berdasarkan staatsblat No. 295 tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementrian dari Kementerian Perhubungan ke Kementerian Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan UU Darurat tersebut masih bernama Bank Tabungan Pos, tetapi tanggal 9 Februari 1950 di tetapkan sebagai hari dan tanggal lahir BANK TABUNGAN NEGARA. Nama BANK TABUNGAN POS menurut Undang-Undang Darurat tersebut dilakukan dengan UU No 36 tahun 1953
(18)
commit to user
tanggal 18 Desember 1953. Perubahan nama dari BANK TABUNGAN POS menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan pada PERPU No. 4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dengan UU No.2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.
Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai Bank Milik Negara ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968 yang sebelumnya (sejak tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BTN unit V, jika tugas utama saat pendirian POSTPAARBANK (1987) sampai dengan BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah bergerak dengan lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA diambil tugasnya yaitu memberikan pelayanan Kredit Pemilikan Rakyat (KPR) terjadi pada tanggal 10 Desember 1976, karena itulah tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.
Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu dengan di keluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 tahun1992 bentuk hukum BTN berubah menjadi Perusahaan Persero. Sejak itu nama BTN menjadi PT BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) dengan call name Bank BTN. Berdasarkan kajian konsultan Independent Price Waterhouse Coopers.
(19)
commit to user
Pemerintah melalui Menteri BUMN dan surat nomor S-554/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN sebagai Bank Umum dengan focus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.
Dari tahun ke tahun, Bank Tabungan Negara berupaya untuk melaksanakan diversifikasi sarana dan prasarana. Terutama dengan cara pembukaan Kantor Cabang Pembantu baru yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya dengan pembukaan Kantor Cabang Surakarta. Kemudian di tingkatkan lagi dengan pembukaan Kantor Cabang Pembantu (KCP) di wilayah Karisidenan Surakarta yaitu KCP Mojosongo, KCP Palur, KCP Klaten, KCP Universitas Sebelas Maret dan KCP Sukoharjo.
2. Sejarah berdirinya Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta merupakan perpanjangan dari kantor pusat, dimana PT Bank Tabugan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta pertama kali berdiri pada tahun 1990 yang merupakan pecahan dari Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Yogyakarta. Pertimbangan pembukuan kantor Cabang karena dinilai mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Sejak tahun 1990 Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta mengalami perpindahan sebanyak tiga kali.
Pada tahun 1990 pertama kali PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta didirikan bertempat di Jl. Slamet Riyadi No. 228,
(20)
commit to user
pada waktu itu lokasi masih berstatus sewa. Kemudian tahun 1993 mengalami perpindahan kantor yaitu di Ruko Beteng Plasa blok A11-12, Jl. Kapten Mulyadi yang pada saat itu masih bersifat sewa. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta bertahan di Ruko Beteng Plasa sampai dengan November 1997.
Akhirnya pada tahun 1997 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta mempunyai gedung sendiri, yaitu di Jl. Slamet Riyadi No 282 Surakarta, 57141, Telepon: (0271) 226930, Fax: (0271) 726931, 226931, email : btn-solo@slo.meganet.id. Kepindahan kantor pusat pada bulan Desember yang langsung digunakan sebagai aktivitas Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta hingga saat ini.
3. Keadaan Fisik dan Operasional Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta beralamat di Jl. Slamet Riyadi No 282, Surakarta, Solo 57141, telepon (0271) 726930, fax (0271) 726931, 226939, email btn-solo@slo.meganet.id.
Bank tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta mempunyai luas tanah ±3000 m², luas tanah ±800 m² dan terdiri dari 3 lantai.
Lantai 1 terdiri dari ruang kerja Customer Service, Teller Service dan Processing, ruang Accounting and Control Unit, ruang Selling Officer, ruang Komputer dan ruang Section Head.
(21)
commit to user
Lantai 2 terdiri dari ruang Branch Manager, ruang rapat, ruang sekretaris, Loan Service, ruang Loan Administration, ruang General Branch Administration dan Mushola.
Lantai 3 terdiri dari ruang kerja Ruang Loan Recovery, aula, ruang dokumen, dan gudang ATK.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta memiliki 5 kantor pelayanan yaitu: Kantor Cabang Pembantu Kentingan, Kantor Cabang Pembantu Mojosongo, Kantor Cabang Pembantu Palur, Kantor Cabang Pembantu Klaten, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo. 4. Visi dan Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab Surakarta
Untuk mengoptimalkan pengembangan budaya organisasi maka dibuatlah visi dan misi Bank Tabungan Negara, yang di sebut dengan “POLA PRIMA” dengan kepanjangan:
a. POLA PRIMA
(1) Melayani dengan “PRIMA” POLA PRIMA
PELAYANAN PRIMA (Service Excellence) (a) Ramah, sopan, dan bersahabat
(b) Peduli, proaktif dan cepat tanggap
Memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan (inernal dan eksternal).
(22)
commit to user
(2) Menggali Pikir Untuk Nilai “TAMBAH” POLA PRIMA
INOVASI (Innovation)
(a) Berinisiatif melakukan penyempurnaan (b) Berorientasi menciptakan nilai tambah
Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan berkelanjutan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan.
(3) Melangkah Pasti Didepan Melambungkan “ETOS KERJA” POLA PRIMA
KETELADANAN (Exemplary Behavior)
(a) Menjadi contoh dalam perilaku baik dan benar (b) Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja
Mulai dari diri sendiri menjadi suri tauladan dalam berperilaku yang mencerminkan Nilai-nilai Budaya Kerja Bank BTN bagi insan Bank BTN dan pihak-pihak yang terkait.
(4) Bersama Team mengembangkan diri untuk “KEMAJUAN PERUSAHAAN”.
POLA PRIMA
PROFESIONALISME (Profesionalism) (a) Kompenten dan bertanggung jawab (b) Bekerja cerdas dan tuntas
(23)
commit to user
Kompenten di bidangnya dan senantiasa mengembangkan diri sehingga menghasilkan kinerja terbaik serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan seluruh insan Bank BTN.
(5) Menyatukan hati & Kata untuk sebuah tujuan “SUKSES” POLA PRIMA
INTEGRITAS (integrity) (a) Konsisten Disiplin (b) Jujur dan Berdedikasi
Konsisten antara pikiran, perkataan dan tindakan sesuai dengan ketentuan perusahaan, kode etik profesi dan prinsip-prinsip kebenaran yang terpuji.
(6) MAJU secara Bersama untuk Kesejahteraan “BERSAMA” POLA PRIMA
KERJASAMA
(a) Tulus dan terbuka
(b) Saling percaya dan menghargai
Membangun hubungan yang tulus dan terbuka dengan sesama insan Bank BTN dan pihak lain yang di landasi sikap saling percaya dan menghargai untuk mencapai tujuan bersama.
(24)
commit to user
a. Nilai-nilai Dasar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab Surakarta
Nilai dasar yang di anut oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta untuk mewujudkan dan melakukan misi bank tersebut sebagai berikut:
(1) Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa, pegawai BTN taat melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing secara khusuk.
(2) Pegawai BTN selalu berusaha menimba ilmu guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan demi kemajuan BTN.
(3) Pegawai Bank BTN mengutamakan kerjasama dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan Bank BTN dengan kinerja yang terbaik.
(4) Pegawai bank BTN selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas bagi bank BTN dan semua stackholdders sebagai perwujudan dari pengabdian yang di dasari oleh semangat kesediaan berkorban tanpa pamrih pribadi.
(5) Pegawai Bank BTN selalu bekerja secara profesional yang kompenten dalam bidang usahanya.
(25)
commit to user
b. Etika Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta
Etika pegawai Bank BTN sebagai berikut :
(1) Patuh dan taat ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.
(2) Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang berkaitan dengan kegiatan Bank BTN.
(3) Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.
(4) Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kegiatan pribadi. (5) Menghindarkan diri dari keterlibatannya dalam pengambilan
keputusan dalam hal yang terdapat pertentangan kepentingan. (6) Menjaga kerahasiaan nasabah dari Bank BTN.
(7) Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang di terapkan Bank BTN terhadap keadaan sosial, ekonomi, dan lingkungannya.
(8) Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri sendiri maupun keluarganya.
(9) Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya.
(26)
commit to user
c. Pedoman Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta
Pedoman Pegawai Bank BTN sebagai berikut :
(1) Kita layani secara IKHLAS, SOPAN, dan SANTUN semua langganan Bank BTN dengan SENYUM, SALAM, dan SAPA. (2) Dalam menunaikan tugas kita pedomi 3 JANGAN:
(a) Jangan TERLAMBAT atau MENUNDA Pekerjaan.
(b) Jangan membuat KESALAHAN
(c) Jangan MENERIMA apalagi MEMINTA atau MENGAMBIL, sesuatu yang bukan haknya.
(3) Kita laksanakan semua tugas dengan baik secara PROFESIONAL supaya Bank BTN MAJU, BERKEMBANG, SOLID, dan SEHAT sehingga KESEJAHTERAAN pegawai dan keluarga MENINGKAT.
d. Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab Surakarta
Keadaan pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta mempunyai pegawai sebanyak 42 orang yang di kelompokkan sebagai berikut :
(27)
commit to user (1) Menurut Jumlah
TABEL I.1
Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk Kacab Surakarta
Jenis Kelamin Jumlah (Orang)
Laki-laki 23
Perempuan 19 Jumlah 42
Sumber : PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab cabang Surakarta , diolah
Dari data di atas dapat dilihat bahwa pegawai yang bekerja di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta mayoritas berjenis kelamin Laki-laki. Hal ini disebabkan kebanyakan pegawai yang dicari oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta adalah Laki-laki khususnya pada posisi Collection Work Out karena bagian tersebut spesifik menangani dalam bidang penagihan.
(28)
commit to user (2) Menurut pendidikan
TABEL I.2
Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk Kacab Surakarta
Jenjang Pendidikan Jumlah (Orang)
Pasca Sarjana (S2) 1 Sarjana (S1) 17 Ahli Madya (D3) 13 SMA 11 SMP -
SD -
Jumlah 42
Sumber : PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab cabang Surakarta , diolah
Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas jenjang pendidikan pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta adalah Sarjana (S1) namun PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta tetap membuka peluang bagi lulusan Ahli Madya .
(29)
commit to user (3) Menurut Jabatan
TABEL I.3
Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk Kacab Surakarta
No Jabatan Jumlah
(orang)
1 Kacada 1
2 Kasie Operasional 1
3 Supervisor CWO 1
4 Staff CWO 8
5 Staff logistic 1
6 Staff Personalia 1
7 Staff TP 3
8 Staff Dokumen 1
9 Staff LA 2
10 Supervisor UPB K.POS 1
11 Staff UPB K.POS 1
12 Kasie Retail 1
13 Head Teller 1
14 Staff Cash Room 1
15 Staff CSO 2
16 Staff SO 3
17 Staff Analisis KU 2
18 Staff LS 5
19 Teller 4
20 Kanit 1
21 Staff Bookeping 1
22 Staff Reporting 1
JUMLAH 42
Sumber : PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab cabang Surakarta, diolah
(30)
commit to user
Dari data di atas dapat dilihat bahwa jabatan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta mayoritas Staff Collection Work Out (CWO)
5. Struktur Organisasi Dan Deskripsi Jabatan
Berikut ini struktur organisasi Bank BTN Kacab Solo :
GAMBAR I.1
Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kacab Surakarta
Retail Service Staff Loan Service Operation Staff Personalia /Logistik Staff Loan Admin Accounting & Control Staff Reporting Staff Bookeping Collection Work Out Staff Trans.Processin g Staff Kliring Legal Kolektif Staff Pembinaan Customer Service
Branch Manager
Teller Service KCP Klaten KCP Mojosongo KCP UNS KCP Sukoharjo KCP Palur(31)
commit to user
Pembagian tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada dalam struktur organisasi Bank BTN sebagai berikut:
a. Branch Manager
(1) . Pengembangan bisnis cabang.
(a). Mengelola hubungan dengan nasabah. (b). Menyiapkan rencana bisnis untuk cabang.
(c). Membimbing kampanye promosi dan upaya-upaya pemasaran.
(2). Perencanaan dan penyusunan kebijakan.
(a). Menyusun kebijakan cabang sesuai dengan kebijakan pusat. (b). Menetapkan target kerja untuk seluruh unit kerja cabang. (c). Membuat perencanaan sumber daya manusia.
(3). Pengawasan dan persetujuan bisnis cabang. (a). Mengambil keputusan bisnis.
(b). Memotivasi bawahaan dan rekan kerja. b. Retail Service
(1). Loan Service.
(a). Melakukan fungsi layanan kredit, pelunasan dan penyelesaian klaim debitur.
(32)
commit to user
(c). Melakukan fungsi layanan permohonan pembayaran extra dan advance.
(d). Menangani alih debitur.
(e). Melakukan aktivitas surat menyurat dan menata usahakan berkas yang menjadi ruang lingkup pekerjaanya.
(f). Melakukan pencetakan rekening koran kredit untuk keperluan internal.
(g). Menyelenggarakan realisasi kredit. (2). Teller Service
(a). Melayani setoran tunai angsuran kredit cabang sendiri maupun cabang lain.
(b). Mengelola proses kas cabang.
(c). Melayani setoran dan pembayaran deposito.
(d). Melayani penyetoran dan penarikan tabungan tunai. (e). Menerima transaksi giro.
(3). Customer Service
(a). Memberikan informasi kepada nasabah. (b). Memberikan pelayanan tabungan.
(c). Memberikan pembayaran bunga deposito.
(d). Melayani proses pembukuan rekening rupiah dan valas (e). Melayani proses pemindahbukuan.
(33)
commit to user c. Operation
(1). Personalia
(a). Melakukan manajemen personalia dan administrasi pajak karyawan.
(b). Melakukan logistik, perawatan dan pemeliharaan gedung. (c). Memastikan cabang mengikuti kebijaksanaan dan prosedur. (2). Loan Administration
(a). Mendokumentasikan kredit. (b). Administrasi Negara. (c). Administrasi kredit umum. (d). Memproses aplikasi kredit. (e). Laporan pemeriksaan akhir. (3). Transaction Processing
(a). Melakukan proses transaksi operasional non tunai.
(b). Melakukan proses transaksi yang merupakan tindak lanjut atas transaksi yang dilakukan oleh unit kerja lain.
(4). Kliring
(a). Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kliring di Bank Indonesia atau bank yang ditunjuk sebagai tempat kliring, mulai dari persiapan, kliring penyerahan dan kliring tolakan.
(34)
commit to user
(b). Entry dan warkat kliring keluar pada system kliring Bank Indonesia
(c). Melakukan proses efektif kliring.
(d). Proses laporan kliring harian untuk cash flow. d. Accounting & Control
(1). Bookeping control
(a). Mengontrol data transaksi harian. (b). Mengelola buku besar cabang. (c). Mengelola pembukuan transaksi.
(d). Mengkoordinasi data tindak lanjut pemeriksaan. (e). Memantau dan merekonsiliasi rekening cabang. (2). Reporting Control
(a). Mempersiapkan laporan keuangan. (b). Menganalisa laporan keuangan
(c). Menerima dan mengecek kebenaran laporan keuangan ke kantor pusat dan Bank Indonesia
(d). Mengadministrasikan pelaporan cabang. e. Collection Work Out
(a) Melakukan identifikasi terjadinya tunggakan. (b) Melakukan pembinaan kredit retail.
(35)
commit to user
(d) Memantau data KPR untuk kebutuhan pembinaan debitur. (e) Memberikan alternatif pembinaan kredit.
(f) Melakukan pencetakan laporan KPR yang berkaitan dengan kebutuhan pembinaan.
(g) Melakukan proses restrukturisasi kredit retail dan kredit umum.
f. Legal
(a). Melakukan upaya hukum guna penyelamatan kredit mulai dari pemberkasan hingga lelang
(b). Memastikan semua langkah penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan ketentuan bank dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
g. Kolektif
(a). Membuat surat konfirmasi atau surat tagihan dan melakukan penagihan kepada debitur kolektif.
(b). Melakukan monitoring terhadap pembayaran kredit kolektif (c). Memeriksa hasil entry (posting) transaksi kolektor yang
dilakukan teller / back office. h. Staff Pembinaan
(a). Membuat kronologis pembinaan berikut rekomendasi usulan penyediaan kredit kepada atasan.
(36)
commit to user
(b). Melakukan negosiasi akhir sebelum eksekusi pemasangan plang/stiker berdasarkan keputusan rekomendasi.
(c). Memproses pemasangan plang/ stiker pengawasan agunan (d). Memberikan usulan alternative penyelamatan kredit ke bagian
penyelamatan.
6. Produk Dan Layanan PT. Bank Tabungan Negara
PT. Bank Tabungan Negara menyediakan beberapa produk dan jasa,antara lain sebagai berikut :
a. Produk Dana
(1). Tabungan Batara
Tabungan Batara adalah tabungan bebas yang berfungsi multiguna dan fleksibel yang diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat baik perorangan maupun kolektif.
(2). Tabungan E-Batara Pos
Tabungan E-Batara Pos merupakan produk tabungan yang diselenggarakan atas kerjasama antara PT.Bank Tabungan Negara(Persero) dengan PT. Pos Indonesia (Persero) melalui seluruh loket kantor pos yang telah on-line di seluruh Indonesia. (3). Tabungan Haji Nawaitu
Tabungan Haji Nawaitu merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi calon jemaah haji dalam rangka persiapan
(37)
commit to user
biaya perjalanan ibadah haji.Manfaatnya adalah memperoleh nomor alokasi porsi keberangkatan ibadah haji, dapat dibuka di loket Bank BTN yang terhubung dengan Siskohat Departemen Agama dan penarikan serta penyetoran dapat dilakukan di seluruh loket Bank BTN.
(4). Tabungan Batara Prima
Tabungan Batara Prima merupakan produk tabungan yang banyak memberikan keuntungan dan manfaat tersendiri bagi nasabah.Manfaatnya antara lain adalah bunga bersaing, memperoleh bonus,memperoleh fasilitas point reward dan memperoleh asuransi jiwa bebas premi untuk penabung perseorangan
(5). Giro
Giro merupakan simpanan di bank yang penarikanya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau surat pembayaran lainya atau dengan pemindahbukuan.
(6). Deposito Berjangka
Deposito Berjangka adalah simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang
(38)
commit to user
bersangkutan. Jangka waktu deposito adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, atau 24 bulan.
(7). Sertifikat Deposito
Sertifikat Deposito merupakan simpanan berbentuk deposito berjangka yang bukti simpananya dapat diperdagangkan oleh pemiliknya sebelum jatuh tempo.
(8). TabunganKu
Merupakan tabungan untuk perorangan dengan persyaratan yang mudah dan ringan yang di terbitkan secara bersama oleh bank – bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(9). Tabungan Batara Junior
Merupakan peremajaan dari tabungan Batara Pelajar dengan peruntukkan lebih luas untuk semua kalangan yang sensitif terhadap biaya administrasi bulanan.
b. Jasa dan Layanan (1). ATM Batara
ATM Batara adalah fasilitas yang diberikan bank berbentuk kartu dengan berbagai kemudahan penggunanya untuk penarikan secara tunai, transfer, pembayaran tagihan dan dapat digunakan di seluruh jaringan ATM berlogo Link dan ATM Bersama.
(39)
commit to user (2). Inkaso
Inkaso adalah penagihan warkat kliring melalui kantor cabang bank kepada bank penerbit warkat kliring di luar wilayah kliring.Warkat inkaso di Bank BTN terdiri dari warkat inkaso sendiri dan warkat inkaso bank lain.
(3). Money Changer
Money Changer merupakan layanan jual / beli uang asing tertentu yang mempunyai catatan kurs pada Bank Indonesia.
(4). Inkaso Luar Negeri
Inkaso Luar Negeri terdiri dari inkaso keluar (Outward Collection) yaitu pengirim warkat-warkat valas dari kantor cabang Bank BTN kepada bank koresponden di luar negeri untuk ditagihkan kepada bank penerbit. Sedangkan inkaso masuk (Inward Collection) adalah penerimaan warkat-warkat valas dari bank koresponden Bank BTN di luar negeri untuk ditagihkan pembayaranya kepada bank tertarik di dalam negeri. (5). Safe Deposit Box
Safe Deposit Box merupakan sarana penyimpanan barang atau surat-surat berharga yang aman dan terjaga dari resiko kebakaran,kejahatan, bencana alam dan sebagainya.
(40)
commit to user (6). Bank Garansi
Bank Garansi merupakan sertifikat jaminan yang diberikan oleh bank kepada pemilik proyek atas nama kontraktor, nilai bank garansi harus sama dengan nilai proyek yang dijamin. (7). RTGS (Real Time Gross Settlement)
RTGS adalah sistem transfer dana on-line dalam mata uang rupiah yang penyelesaianya dilakukan per transaksi secara individual.jenis layanan ini terdiri dari single kredit transaction dan multiple credit transaction.
(8). Penerimaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH)
BPIH merupakan layanan yang diberikan Bank BTN untuk memberikan kepastian keberangakatan ibadah haji dengan menggunakan sistem on-line dan SISKOHAT.
(9). SMS Batara
SMS Batara merupakan fasilitas layanan transaksi perbankan yang dapat diakses dari telepon seluler dengan cukup mengetik SMS ke nomor 3555.
(10). Batara Payroll
Batara Payroll merupakan layanan Bank BTN bagi pengguna jasa (perusahaan, perorangan dan lembaga ) dalam
(41)
commit to user
mengelola pembayaran gaji, THR dan bonus serta kebutuhan financial lainya yang bersifat rutin bagi karyawan pengguna jasa. (11). Payment Point
Payment Point merupakan fasilitas layanan Bank BTN atas Penerimaan pembayaran tagihan maupun pajak secara on-line. (12). SPP Online
Yaitu layanan yang di berikan untuk pembayaran uang sekolah atau kuliah yang dapat dilakukan dengan mudah dengan system Real Time Online.
c. Produk Kredit
(1) KPR Bersubsidi
Fasilitas kredit subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah untuk pemilikan atau pembelian rumah sederhana sehat (RSS). (2) KPR Griya Utama
Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembelian rumah baru maupun rumah lama ( second ).
(3) KPR Platinum
Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembelian rumah atau apartemen, termasuk take over dengan nilai kredit kurang dari Rp. 150 juta.
(42)
commit to user (4) Kredit Kepemilikan Rumah (KPA)
Fasilitas kredit untuk membeli apartemen jadi ( baru atau bekas ), apartemen indent atau take over dari bank lain.
(5) Kredit Pemilikan Ruko (KP Ruko)
Fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank untuk membeli rumah toko, rumah usaha, rumah kantor, dan kios.
(6) Kredit Griya Multi (KGM)
Fasilitas kredit yang diberikan untuk berbagai keperluan seperti renovasi rumah, modal kerja, sekolah atau kebutuhan konsumtif lainnya.
(7) Kredit Swa Griya
Fasilitas kredit yang digunakan untuk keperluan membangun rumah di atas lahan milik sendiri.
(8) Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK)
Fasilitas kredit untuk meningkatkan akses usaha mikro dan kecil terhadap dana pinjaman guna pembiayaan investasi dan modal kerja dengan persyaratan yang relatif ringan dan terjangkau. (9) Kredit Ringan Batara (KRB)
Fasilitas kredit yang diberikan kepada karyawan perusahaan pengguna jasa batara payroll dengan agunan gaji karyawan.
(43)
commit to user (10) Kredit Investasi
Fasilitas kredit yang diberikan untuk membantu pembiayaan investasi, baik investasi baru, perluasan modernisasi, maupun rehabilitasi.
(11) Kredit Swadana
Fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah yang memerlukan dana segera dengan jaminan tabungan atau deposito yang ditempatkan di Bank BTN.
(12) Kredit Perumahan Perusahaan (KPP)
Fasilitas kredit yang diberikan kepada perusahaan untuk penyediaan fasilitas perumahan dinas perusahaan atau fasilitas pemilikan rumah pegawai yang didasarkan pada kerjasama Bank BTN dengan perusahaan dalam mendukung program perumahan. (13) Kredit Yasa Griya
Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank untuk membantu modal kerja dalam rangka pembiayaan pembangunan proyek perumahan (14) Kredit Pendukung Perumahan
Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembiayaan kebutuhan modal kerja dan atau investasi, khususnya kepada sektor industri yang terkait dengan perumahan, termasuk usaha penunjangnya.
(44)
commit to user (15) Kredit Modal Kerja Kontraktor
Fasilitas kredit yang diberikan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan borongan sesuai dengan kontrak kerja.
B. Latar Belakang Masalah
Perekonomian di Indonesia pada era globalisasi yang serba modern dalam perkembangannya, sangat menuntut masyarakat untuk berusaha memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tuntutan inilah yang menyebabkan kebutuhan menjadi lebih kompleks. Berdasarkan kebutuhan, setiap individu mempunyai kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan primer meliputi sandang, pangan, dan papan yang harus dipenuhi. Sedangkan kebutuhan sekunder antara lain mobil, televisi, telepon merupakan kebutuhan pelengkap. Krisis perekonomian yang terjadi saat ini membuat masyarakat sulit untuk memenuhi kebutuhannya terutama kebutuhan primer yaitu papan (perumahan) khususnya bagi rakyat kecil.
Perekonomian di Indonesia saat ini tidak terlepas dari peranan Bank. Seperti pemberian kredit merupakan salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan oleh sebuah Bank. Berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 1998 atas perubahan UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang tagihan yang dapat disamakan, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya
(45)
commit to user
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga ( dalam Wikipedia, 2011). Menurut Undang – Undang tersebut, penyediaan dana untuk nasabah bukan hanya dalam bentuk kredit . Penyediaan dana tersebut dapat berupa pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang telah diterapkan Bank Indonesia.
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah salah satu Bank yang bekerja sama dengan pihak developer untuk memudahkan kepada calon debitur dalam pembiayaan kepemilikan perumahan seperti Kredit Griya Utama (KGU). PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memberikan prosedur yang mudah, bunga yang rendah dan angsuran yang terjangkau dalam Kredit Griya Utama (KGU). Hal ini terbukti dengan berbagai penghargaan yang diterima oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk karena prestasi dalam pembiayaan kepemilikan rumah seperti Kredit Griya Utama (KGU). Alasan penulis memilih Kredit Griya Utama (KGU) karena kredit tersebut diposisikan Bank sebagai produk kredit komersial andalan dalam pembiayaan rumah yang debiturnya mencapai lebih dari 2000 debitur dengan penyaluran kredit komersial hingga mencapai kurang lebih 80 % (dalam forum detik : 2011). Visi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah menjadi Bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan mengutamakan nasabah. Berbekal pengalaman yang sekian lama dalam pembiayaan perumahan, tidak salah apabila PT. Bank Tabungan Negara
(46)
commit to user
(Persero) Tbk disebut sebagai mitra terpercaya dalam pembiayaan perumahan bagi masyarakat di Indonesia dibandingkan dengan bank-bank lainnya.
Pembiayaan oleh Bank tidak lepas dari resiko kegagalan dalam pelunasannya yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan Bank, sehingga dalam pelaksanaan Bank harus memperhatikan asas perkreditan yang sehat yaitu kehati-hatian. Mengingat pentingnya prinsip kehati-hatian diharapkan pembiayaan kredit dapat dilaksanakan dengan konsisten agar mampu meminimalisir kredit yang bermasalah.
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka penulis menyusun Tugas akhir dengan judul
“
EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES REALISASI DAN PELUNASAN KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA.” C. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas , maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
a. Bagaimanakah sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta ?
(47)
commit to user
b. Apa saja kelebihan dan kelemahan sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta ?
D. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan tujuan yang lebih spesifikasi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta.
b. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini adalah : (a) Bagi Penulis
Dapat memberikan pengalaman dalam mempraktikan ilmu dan teori Akuntansi Keuangan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan Program Diploma III Akuntansi Keuangan ke dalam kenyataan dunia kerja serta menambah pengetahuan mengenai pelaksanaan sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) yang
(48)
commit to user
ada pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta.
(b) Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan dalam mengevaluasi sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) serta dapat menanggulangi kelemahan-kelemahan yang ada pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta. Agar dapat meningkatkan efektivitas sistem tersebut serta dapat menjaga kelangsungan dan kemajuan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta di masa yang akan datang.
(c) Bagi Pembaca
Dapat memberikan beberapa manfaat, seperti tambahan pengetahuan, wawasan, informasi dan sebagai referensi bacaan dalam pembuatan tugas akhir di masa yang akan datang.
(49)
commit to user 34
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem dapat didefinisikan sebagai sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (Hall,2006: 6). Pendapat lain menyatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2001: 5).
Prosedur adalah uraian kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001: 5). Sistem akuntansi dapat didefinisikan sebagai organisasi, formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:3).
2. Pengertian Kredit
Istilah "kredit'" berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti kepercayaan atau dalam bahasa latin creditium yang berarti kepercayaan (Trust) atau kebenaran. Oleh karena itu, dasar dari kredit ialah
(50)
commit to user
percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup
memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan dapat berupa uang, barang
ataupun jasa. Sedangkan kredit menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun
1992 sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang No. 10 tahun 1998
tentang Perbankan :
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan atau persetujuan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan.
Pengertian lain menyebutkan bahwa kredit merupakan kemampuan
untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman
dengan suatu janji pembayaran yang akan ditangguhkan pada jangka waktu
tertentu yang telah disepakati (Muljono, 1994: 10).
3. Unsur-unsur Kredit
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu
fasilitas kredit menurut Kasmir (2008: 74) adalah sebagai berikut:
a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberi kredit bahwa kredit yang
diberikan berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima
kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
b. Kesepakatan, yaitu suatu perjanjian dimana masing-masing pihak
menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.
c. Jangka waktu, yaitu masa pengembalian kredit yang telah disepakati
(51)
commit to user
suatu resiko tidak tertagihnya/ macet pemberian kredit.
e. Balas jasa, yaitu keuntungan atas pemberian suatu kredit yang berbentuk
bunga dan biaya administrasi kredit.
4. Tujuan dan Fungsi Kredit
Pemberian kredit kepada masyarakat mempunyai tujuan dan fungsi
tertentu. Tujuan pemberian kredit menurut Suyatno, dkk (1995: 15) ,
khususnya Bank Pemerintah yang akan mengembangkan tugas sebagai
Agent Of Development adalah sebagai berikut :
a. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan.
b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya
guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan
dapat memperluas usahanya.
Sedangkan fungsi kredit secara luas menurut Kasmir (2008: 97)
antara lain:
a. Kredit dapat meningkatkan daya guna uang.
Artinya apabila uang hanya disimpan di dalam rumah, maka tidak akan
menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit, uang
tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang dan jasa oleh
(52)
commit to user
Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari
satu wilayah ke suatu wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang
kekurangan uang akan memperoleh tambahan uang dari daerah lain.
c. Kredit dapat meningkatkan daya guna barang.
Kredit yang diberikan oleh bank dapat digunakan oleh debitur untuk
mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.
d. Kredit dapat meningkatkan peredaran barang.
Kredit dapat menambah atau memperlancar arus barang dari wilayah
satu ke wilayah yang lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar
tersebut dapat meningkatkan jumlah barang.
e. Kredit dapat sebagai alat stabilitas ekonomi.
Dengan memberikan kredit, dapat dikatakan sebagai alat stabilitas
ekonomi, karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah
jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat.
f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.
Semakin banyak kredit yang disalurkan akan semakin baik, terutama
dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika kredit yang diberikan untuk
membangun perusahaan baru, maka perusahaan tersebut membutuhkan
tenaga kerja baru. Dengan adanya lapangan pekerjaan ini para pekerja
mendapatkan pendapatan berupa gaji, sehingga mengurangi
(53)
commit to user
Bagi debitur tentu dapat meningkatkan gairah usahanya, karena
pemberian kredit ini debitur mendapatkan tambahan dana untuk
membangun usaha tersebut
h. Kredit dapat meningkatkan hubungan Internasional.
Bagi debitur dengan pemberian kredit ini debitur dapat
mengembangkan usaha tidak hanya dalam negeri namun juga mulai
merambah di luar negeri oleh karena itu hubungan internasional dari
beberapa Negara mulai tercipta serta dapat menambah devisa Negara.
5. Jenis-jenis Kredit
Kredit yang diberikan bank kepada masyarakat terdiri dari berbagai
jenis kredit yang dapat dilihat dari berbagai kriteria. Menurut Kasmir
(2008:76) jenis- jenis kredit dapat digolongkan menjadi 5 kelompok antara
lain:
a. Kredit ditinjau dari segi tujuan penggunaannya dikelompokkan
menjadi :
(1). Kredit konsumtif
Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan untuk membiayai
keperluan konsumsi secara pribadi.
(2). Kredit produktif
Kredit produktif adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
(54)
commit to user
Kredit perdagangan adalah kredit yang diberikan dengan tujuan
untuk membeli barang-barang untuk dijual lagi.
b. Kredit menurut aktivitas perputaran usaha dibedakan menjadi tiga
yaitu sebagai berikut:
(1). Kredit kecil
Kredit kecil yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang
digolongkan sebagai pengusaha kecil.
(2). Kredit menengah
Kredit menengah yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha
yang kekayaannya lebih besar dari pengusaha kecil.
(3). Kredit besar
Kredit besar yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang
digolongkan sebagai pengusaha besar.
c. Kredit ditinjau dari segi jangka waktunya dibagi menjadi tiga macam
yaitu:
(1). Kredit jangka pendek
Kredit jangka pendek yaitu kredit yang diberikan dengan jangka
waktu maksimum satu tahun.
(2). Kredit jangka menengah
Kredit jangka menengah yaitu kredit yang diberikan dengan
(55)
commit to user
Kredit jangka panjang yaitu kredit yang diberikan dengan jangka
waktu lebih dari tiga tahun. Bentuknya dapat berupa kredit
investasi yaitu kredit yang bertujuan untuk menambah modal
suatu perusahaan dalam rangka untuk melakukan perluasan dan
pendirian proyek baru.
d. Kredit ditinjau dari segi jaminan dibagi menjadi dua macam yaitu:
(1). Kredit tanpa jaminan (tanpa agunan).
Kredit tanpa jaminan yaitu kredit yang diberikan tanpa
penyerahan barang jaminan atau tanpa agunan. Pemberian kredit
ini sangat selektif ditujukan kepada nasabah besar yang telah diuji
kejujuran, ketaatan dalam transaksi perbankan maupun dalam
kegiatan usaha yang dijalani nasabah tersebut.
(2). Kredit dengan jaminan (dengan agunan)
Kredit dengan jaminan yaitu kredit yang diberikan dengan
penyerahan suatu jaminan atau agunan yang berupa tanah,
bangunan, dan sebagainya. Agunan ini dapat membantu kreditur
apabila debitur wanprestasi, bank dapat menerima pelunasan
hutangnya dengan cara pelelangan atas agunan tersebut.
e. Kredit ditinjau dari segi penggunaannya dibagi menjadi dua macam
(56)
commit to user
Kredit eksploitasi yaitu kredit berjangka waktu pendek yang
diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai
kebutuhan modal kerja perusahaan sehingga dapat berjalan
dengan lancar.
(2). Kredit investasi
Kredit investasi yaitu kredit jangka menengah atau jangka panjang
yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk
melakukan investasi atau penanaman modal.
6. Prinsip-prinsip Kredit
Sebelum suatu kredit diberikan kepada calon debitur maka bank
harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan
kembali. Kriteria penilaian kredit yang harus dilakukan bank adalah
dengan menggunakan analisis 6C (Muljono, 1994: 11) sebagai berikut:
a. Character
Suatu pemberian kredit didasari oleh kepercayaan. yaitu keyakinan dari
pihak bank bahwa calon debitur memiliki moral, watak, ataupun
sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif dan juga memiliki rasa tanggung
jawab dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, maupun sebagai bagian
dari anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan usaha. Untuk
mengenal calon debitur pihak bank melakukan pengenalan lebih dekat
seperti mengumpulkan keterangan dari hasil wawancara maupun dari
(57)
commit to user
dan hasil yang didapatkan dari Bank Indonesia yang disebut Sistem
Informasi Debitur (SID) merupakan riwayat pemberian kredit calon
debitur yang diberikan oleh bank lain guna mengetahui karakter
seseorang dalam mengangsur pinjaman yang diberikan.
b. Capacity
Capacity merupakan suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajiban debitur ditinjau dari kegiatan
usaha yang dilakukan oleh debitur. Hal ini dimaksudkan untuk menilai
kemampuan usaha yang dimiliki debitur cukup memadai untuk
pengembalian kredit sesuai ketentuan yang telah disepakati.
c. Capital
Merupakan jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon
debitur. Dengan mengetahui jumlah modal dan dari mana modal calon
debitur berasal maka pihak bank akan dapat memperkirakan besarnya
kredit yang dibutuhkan calon debitur. Dan hal ini juga dimaksudkan
untuk mengetahui modal yang telah dipergunakan termasuk komposisi
modal tersebut.
d. Collateral
Collateral merupakan barang jaminan yang diberikan oleh debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterima. Manfaat jaminan sebagai alat
pengamanan bila debitur tidak mampu melunasi kreditnya.
(58)
commit to user
mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang
kemungkinan akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari kredit
yang dibiayai oleh bank. Penilaian prospek usaha yang dibiayai
hendaknya memiliki prospek yang baik, sehingga permasalahan kredit
yang muncul relatif kecil.
f. Constraint
Constraint yaitu batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang tidak memungkinkan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat. Meskipun
semua prinsip 5C diatas cukup baik, tetapi prinsip constraint ini dapat menjadi pertimbangan.
7. Manfaat Kredit
Kredit yang diberikan disamping memiliki tujuan dan fungsi,
kredit juga bermanfaat. Menurut Kasmir (2008:94) manfaat kredit
dikelompokkan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :
a. Manfaat kredit secara langsung bagi kreditur sebagai berikut:
(1). Memperoleh keuntungan.
(2). Dapat mengembangkan usaha.
(3). Menjaga kestabilan rasio likuiditas kreditur.
(4). Dapat merebut pasar.
(5). Dapat memasarkan jasa-jasa perbaikan.
b. Manfaat kredit secara langsung bagi debitur sebagai berikut:
(59)
commit to user
(3). Biaya yang dikeluarkan relatif sedikit.
c. Manfaat kredit secara tidak langsung bagi masyarakat sebagai berikut:
(1). Lebih mudah memenuhi kebetuhan.
(2). Membuka kesempatan kerja.
(3). Menambah pendapatan bagi yang berprofesi.
(4). Tabungan masyarakat terjamin.
(5). Terbayarnya barang dengan pasti.
d. Manfaat kredit secara tidak langsung bagi pemerintah
(1). Penghasilan negara bertambah.
(2). Meningkatkan dan meratakan pembangunan.
(3). Membuka kesempatan kerja.
(4). Sebagai alat pemicu pertumbuhan ekonomi.
8. Prosedur Kredit
Menurut Suyatno (1995: 23) prosedur kredit meliputi
prosedur-prosedur sebagai berikut:
a. Permohonan kredit, permohonannya mencakup:
(1) Permohonan baru untuk menciptakan jenis fasilitas kredit.
(2) Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.
(3) Permohonan perpanjangan atau pembaharuan masa berlaku kredit
yang telah berakhir jangka waktunya.
(4) Permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit
(60)
commit to user
b. Penyidikan dan analisis kredit
Prosedur penyidikan kredit sebagai berikut:
(1) Wawancara dengan pemohon kredit.
(2) Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit
yang diajukan nasabah baik intern maupun ekstern.
(3) Pemeriksaan atau penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai
hal-hal yang dikemukakan oleh nasabah dan informasi lain yang
diperoleh.
(4) Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah
dilaksanakan.
Prosedur analisis kredit sebagai berikut:
(1) Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan, penguraian dari segala aspek
baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui
kemungkinan dapat tidak suatu permohonan kredit dipertimbangkan.
(2) Menyusun laporan analisis yang diperlukan sebagai bahan
pertimbangan pengambilan keputusan pimpinan dari permohonan
kredit debitur.
c. Keputusan atas permohonan kredit
Setiap tindakan pejabat yang berwenang berhak mengambil keputusan
menolak, menyetujui. dan atau mengusulkan permohonan fasilitas kredit
kepada pejabat yang lebih tinggi.
(61)
commit to user
bank dianggap tidak memenuhi persyaratan kredit serta ketentuan yang
telah ditetapkan oleh bank.
e. Persetujuan permohonan kredit
Persetujuan permohonan kredit adalah keputusan untuk mengabulkan
sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur.
f. Realisasi kredit
Setiap transaksi dengan menggunakan kredit yang telah disetujui oleh
pihak bank yang berupa pembayaran dan atau pemindah bukuan atas
beban rekening pinjaman.
g. Pelunasan kredit
Dipenuhinya semua kewajiban utang nasabah kepada bank yang
mengakibatkan terhapusnya ikatan perjanjian kredit.
9. Kredit Griya Utama
Berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal
Ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU). Dalam
rangka meningkatkan kemampuan bersaing, optimalisasi pendapatan Bank
dan pelayanan kepada masyarakat dengan tidak mengabaikan penerapan
prinsip kehati-hatian, diperlukan suatu ketentuan yang mengatur tentang
Kredit Griya Utama. Sebagai pedoman dalam pelaksanaannya, perlu
dibuatkan suatu ketentuan dengan maksud untuk memberikan petunjuk
(62)
commit to user
pelaksanaan pemberian Kredit Griya Utama. Kredit Griya Utama
merupakan fasilitas kredit pemilikan rumah non subsidi atau komersial yang
diberikan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kepada debitur untuk
membeli rumah baru atau lama. Sedangkan debitur adalah pihak yang
mendapatkan fasilitas Kredit Griya Utama dari Bank berdasarkan Perjanjian
Kredit yang merupakan dasar hukum hubungan pinjam meminjam antara
Bank dan Debitur serta perjanjian-perjanjian lainnya yang berkaitan.
Adapun debitur kolektif yaitu calon debitur secara kolektif dari satu
perusahaan /instansi dimana nantinya apabila telah menjadi debitur angsuran
kredit dipotong langsung dari gaji setiap bulannya via Bendahara
perusahaan/instansi.
B. Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama
(KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kacab Surakarta
1 . Syarat-syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit
Persyaratan kredit yang telah ditentukan oleh BTN cabang
Surakarta kepada calon debitur dalam permohonan Kredit Griya Utama
berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal Ketentuan
yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU) adalah sebagai berikut:
(a).Warga Negara Indonesia
(b).Surat keterangan berkewarganegaraan Indonesia bagi WNI
(63)
commit to user
berwenang melakukan tindakan hukum (telah dewasa menurut
hukum dan tidak berada dalam pengampunan).
(d).Pada saat kredit lunas usia pemohon tidak melebihi 65 tahun.
(e).Memiliki penghasilan yang menurut perhitungan Bank dapat
menjamin kelangsungan pembayaran kewajiban (angsuran pokok
dan bunga) sampai kredit lunas. Penghasilan dimaksud baik bersifat
tetap (gaji bulanan) maupun tidak tetap (pendapatan dari pekerjaan
bebas).
(f).Mempunyai pekerjaan tetap (sebagai karyawan atau pekerjaan
lainnya yang memperoleh gaji tetap) atau menjalankan usahanya
sendiri (wiraswasta) dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun.
(g).Tidak memiliki kredit bermasalah baik di Bank maupun di Bank
lain.
(h).Pemohon yang masih berstatus sebagai Debitur di Bank untuk jenis
kredit apapun,disyaratkan ;
(1) Sesuai ketentuan Bank penghasilannya masih cukup untuk
membayar kewajiban (angsuran pokok dan bunga) atas
seluruh kreditnya (baik yang telah ada maupun yang akan
diminta);
(2) Telah menjadi debitur sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan
selama menjadi debitur (minimal 1 tahun terakhir) tidak
(64)
commit to user
> Rp. 100 juta atau SPT Pasal 21 Form A1 untuk pemohon dengan
jumlah kredit > Rp 50 juta sampai dengan < Rp. 100 jutaatau sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Sedangkan kelengkapan data pemohon Kredit Griya Utama adalah sebagai
berikut :
a. Berpenghasilan Tetap / Karyawan
(1) Memiliki rekening tabungan di PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk;
(2) Mengisi aplikasi permohonan Kredit Griya Utama;
(3) Copy KTP, KK, Surat Nikah / Cerai, Pasphoto Pemohon dan Pasangan (suami/istri) yang terbaru;
(4) Copy Slip Gaji selama tiga bulan terakhir atau Surat Keterangan Penghasilan yang telah disahkan;
(5) Copy Rekening Tabungan/Giro BTN dan atau Bank lain; (6) Surat Kuasa Pemotongan Gaji untuk pembayaran angsuran
kolektif serta Surat keterangan instansi bagi pegawai tetap.
b. Berpenghasilan Tidak Tetap / Wiraswasta
(1) Memiliki rekening tabungan di PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk;
(2) Mengisi aplikasi permohonan Kredit Griya Utama;
(3) Copy KTP, KK, Surat Nikah / Cerai, Pasphoto Pemohon dan Pasangan (suami/istri) yang terbaru;
(65)
commit to user
(5) Copy Rekening Tabungan/Giro BTN dan atau Bank lain; (6) Copy Akta Perusahaan, ijin Usaha; SIUP/TDP; Izin praktek. (7) Laporan keuangan perusahaan;
Ketentuan-ketentuan dalam permohonan Kredit Griya Utama adalah sebagai
berikut:
a. Legalitas dan perizinan lengkap agunan kredit berupa sertifikat Hak
Guna Bangunan / Hak Milik (tidak dalam sengketa / masalah, dapat
dialihkan ke atas nama calon pembeli / debitur ) dan ada Izin
Mendirikan Bangunan (IMB).
b. Jangka waktu maksimal 15 tahun dan tidak melebihi umur sertifikat
minus 1 tahun dan pada saat lunas usia pemohon maksimal 65 tahun.
c. Maksimal Kredit Griya Utama yang dapat diberikan adalah sebesar
80 % untuk debitur Non-Kolektif dan sebesar 90 % untuk debitur
Kolektif, besaran tersebut dari harga jual setelah discount atau nilai taksasi pasar wajar yang dilakukan oleh penilai (appraisal independent). Dalam hal terdapat perbedaan antara keduanya oleh karena itu, Bank akan mengambil harga yang terendah.
d. Kemampuan mengangsur (re-payment capacity) tidak melebihi 70 % dari sisa penghasilan bersih usaha per bulan dan atau penghasilan
bersih keluarga (Take Home Pay) yang merupakan penghasilan keluarga ( suami dan istri) setelah dikurangi potongan-potongan
(66)
commit to user
biaya rutin dan bersifat tetap setiap bulannya, misal : biaya
pendidikan, transportasi, makan, utilities (Listrik, PDAM, Telepon), sewa / kontrakan, dan lain-lain.
e. Dalam perhitungan bunga untuk Kredit Griya Utama menggunakan
Sistem Bunga Anuitas sebagai berikut :
(1) Suku bunga : 12,50 % ( Maksimal Kredit s/d Rp 75 juta )
(2) Suku bunga : 12,00 % ( Maksimal Kredit Rp 75 juta s/d Rp
150 juta )
(3) Suku bunga : 11,25 % ( Maksimal Kredit Rp 150 juta s/d Rp
350 juta )
(4) Suku bunga : 10,75 % ( Maksimal Kredit diatas Rp350 juta)
(5) Suku bunga : 13,95 % ( > Rp 150 juta fixed 2 tahun ) f. Debitur dikenakan biaya pemrosesan sebelum akad kredit yang
disiapkan dalam tabungan / giro, antar lain : Angsuran Bulan
Pertama sesuai tabel simulasi, Provisi sebesar 1 % dari maksimal
kredit, Biaya Notaris sebesar Rp 250.000,00 , Biaya Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) atau Akta Pemberian
Hak Tanggungan (APHT) tergantung pinjaman, Biaya Appraisal
(Penilai) minimal sebesar Rp 150.000,00 , Premi asuransi jiwa
sesuai Maksimal Kredit, Premi asuransi kebakaran sesuai Maksimal
Kredit dan harga bangunan, saldo tabungan mengendap sebesar Rp
(67)
commit to user
g. Debitur Kredit Griya Utama (KGU) dicover dengan Asuransi Jiwa
Kredit dan Agunan Kredit Griya Utama dicover dengan Asuransi
Kebakaran. Khusus untuk daerah-daerah rawan gempa bumi dan
bencana-bencana lain, agunan Kredit Griya Utama wajib dicover
dengan asuransi yang mencakup risiko-risiko yang akan timbul
akibat adanya bencana alam.
h. Khusus untuk bangunan/rumah yang dibiayai dengan fasilitas Kredit
Griya Utama dengan Kriteria :
(1) Luas tanah > 90 ( Sembilan puluh ) m2 ,
(2) Luas bangunan > 75 ( Tujuh puluh lima ) m2 ,
(3) Kondisi dan lokasi rumah dalam kondisi layak huni,
dilengkapi fasilitas listrik, air minum dan saluran
pembuangan yang telah berfungsi dengan baik serta terletak
di wilayah permukiman sesuai Rancangan Umum Tata
Ruang Kota (RUTRK) yang sudah dilengkapi dengan sarana
dan prasarana lingkungan serta bebas banjir .
(4) Untuk rumah tinggal yang berada di luar kawasan
perumahan, jalan lingkungan depan rumah yang dijadikan
agunan minimal dapat dilalui kendaraan roda empat.
(5) Bangunan / rumah yang akan diagunkan terletak di areal
yang menurut penilaian Bank memiliki kemudahan untuk
(68)
commit to user
Kuasa Membebankan Hak Tanggungan sesuai dengan
peraturan perundang-perundangan yang berlaku.
2. Fungsi yang Terkait
Fungsi-fungsi yang terkait dalam pelaksanaan permohonan Kredit
Griya Utama pada BTN cabang Surakarta sebagai berikut:
a. Retail Service Section Head
Retail Service Section Head membawahi unit kerja Teller Service, Loan Service, Costumer Service yang bertugas dan wewenangnya dalam pemberian kredit sebagai anggota rapat Komite Kredit, pemberi otorisasi
jika permohonan kredit tersebut disetujui dan berfungsi sebagai
penyimpan aktiva.
b. Loan Service Unit
Unit kerja ini dibawah Retail Service yang melayani nasabah dalam pemrosesan kredit dengan tugas dan tangungjawab sebagai berikut:
(1) Memproses permohonan kredit debitur.
(2) Menerima penyerahan formulir dan dokumen pendukung kelengkapan
data calon debitur.
(3) Menganalisa proses permohonan kredit dengan melakukan wawancara
calon debitur, membuat memo permintaan On The Spot dan
menerbitkan Daftar Usulan Permohonan (DUP) sebagai hasil dari
wawancara tersebut.
(69)
commit to user
Komite Kredit tidak menyetujui permohonan kredit dan akan
menerbitkan Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K)
jika rapat Komite Kredit menyetujui permohonan kredit.
(6) Membuat usulan realisasi dengan membuat Surat Perjanjian Rangkap 5
(SPD5), Laporan Penilaian Akhir (LPA), dan Surat Perjanjian Kredit.
(7) Menyelenggarakan realisasi kredit sebagai berikut:
(a). Membuat jadwal akad/realisasi kredit
Calon debitur yang telah disetujui permohonan kreditnya kemudian
membayar biaya proses realisasi kredit melalui tabungan Bank
BTN pada saat 3 hari sebelum pra realisasi yang meliputi:
(1). Angsuran bulan pertama.
(2). Biaya provisi bank sebesar 1 % dari maksimal kredit.
Biaya provisi adalah biaya untuk menaksir harga rumah
atau taksasi jaminan yang dilakukan oleh Loan
Administration Unit. (3). Biaya appraisal.
Biaya appraisal adalah biaya yang dikeluarkan untuk
penilaian atas kelayakan harga jual tanah dan bangunan
dimaksud dilakukan oleh penilai intern Bank atau Appraisal Independent.
(70)
commit to user
dengan Bank dan memiliki wewenang untuk membuat akta
otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian dan ketetapan
yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau
dikehendaki oleh Bank.
(5). Premi Asuransi kebakaran dan asuransi jiwa.
(6). Akta Pemasangan Hak Tanggungan (APHT)/ Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT).
(7). Saldo mengendap sesuai ketentuan Bank.
(8). Biaya Administrasi sebesar Rp 100.000,00 ( bisa berubah
sewaktu-waktu sesuai ketentuan Bank ).
(b). Mengagendakan pelaksanaan tanda tangan calon debitur pada
lembaran SPD5 dan Surat Perjanjian Kredit dihadapan notaris dan
pihak BTN.
c. Loan Administration Unit
Loan Administration Unit merupakan unit kerja dibawah unit Operation yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
(1) Administrasi dan dokumentasi dalam proses permohonan kredit
berupa DUP, SP3K, SPD5 dan Surat Perjanjian Kredit.
(2) Melakukan taksasi jaminan dengan cara menjumlahkan nilai jual
objek pajak (NJOP), Nilai tanah per m2 berdasarkan nilai pasar
wajar, nilai harga jual, harga patokan yang telah ditentukan dari
(71)
commit to user
(khususnya untuk rumah baru), kemudian dibagi empat, sehingga
dapat diketahui nilai jual tanah dan bangunan tersebut yang akan
dijadikan jaminan kredit.
d. Branch Manager
Tugas dan wewenang Branch Manager dalam proses permohonan kredit adalah sebagai berikut:
(1) Sebagai ketua pengambil keputusan akhir dalam pelaksanaan rapat
Komite Kredit yang dilaksanakan bersama unit kerja lainnya.
(2) Memberikan otorisasi permohonan kredit jika Komite Kredit
menyetujui permohonan kredit yang akan dimuat dalam DUP.
e. Collection Work Out
Tugas dan wewenang Collection Work Out dalam penanganan
tunggakan kredit sebagai berikut:
(1) Pembinaan dan penyelamatan kredit dengan mengirimkan surat
konfirmasi angsuran dan surat penagihan kepada debitur.
(2) Penyelesaian kredit dengan melakukan penjualan tunai, melakukan
eksekusi hak tanggungan dan bila dianggap pergi dilakukan
penggugatan ke Pengadilan Negeri.
f. Accounting and Control
Dalam proses permohonan kredit fungsi yang terdiri dan Financial Reporting dan Bookkeeping and Control Unit ini bertugas sebagai
(1)
commit to user
sumber yang terdiri dari formulir setoran dan formulir penarikan. Selain itu, terdapat pembatasan kewenangan transaksi keuangan pada Teller, yaitu pengeluaran kas lebih dari Rp. 10 juta, maka dilakukan persetujuan atau otorisasi dari pejabat yang lebih tinggi.
3. Tingkat suku bunga Kredit Griya Utama pada pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta menggunakan sistem tingkat bunga anuitas yang ditetapkan relatif stabil walaupun setiap tahun mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan dan ditinjau dari segi debitur juga tidak terlalu memberatkan.
4. Proses persetujuan kredit dalam sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dilakukan oleh Komite Kredit yang terdiri dari bagian Branch Manager, Retail Service Section Head, dan Analis Kredit yang mempertimbangkan suatu permohonan kredit dengan lebih hati-hati sehingga resiko kredit yang akan ditimbulkan relatif kecil.
5. Sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kacab Surakarta terdiri dari prosedur permohonan Kredit, prosedur keputusan permohonan Kredit, prosedur realisasi Kredit, dan prosedur pelunasan Kredit Griya Utama secara menyeluruh telah sesuai dengan standar ketentuan pemberian kredit yang telah ditetapkan kantor pusat dan Bank Indonesia.
(2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk secara online dengan (SIBS) Sylvester Integrated Banking System dengan sumber pencatatan akuntansi yang terdiri dari formulir penyetoran dan formulir penarikan.
B. Kelemahan
1. Terdapat tumpang tindih atau Overlapping yang tidak sesuai struktur organisasi yang telah ditetapkan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta yaitu fungsi Loan Service dengan fungsi Loan Administration yangdipegang oleh satu orang karyawan saja. Hal ini dapat menimbulkan kesalahan karena tugas dan tanggung jawab kedua fungsi tersebut menjadi kurang terstruktur dengan baik dan memacu timbulnya kecurangan. Selain itu, pekerjaan menjadi tersendat dan tidak selesai pada waktu yang telah ditentukan.
2. Fungsi terkait dalam pelaksanaan sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kacab Surakarta masih belum lengkap karena banyak fungsi yang tidak dijalankan sesuai Standard
Operating Procedures yang telah ditetapkan.
3. Penggunaan formulir meliputi fomulir permohonan Kredit Griya Utama, Daftar Usulan Permohonan (DUP), Surat Perjanjian Debitur Rangkap 5 (SPD5), dan Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) yang belum bernomor urut tercetak sehingga pengawasan terhadap formulir belum maksimal.
(3)
commit to user
4. Dalam kelengkapan dokumen dan memo disposisi dari pejabat yang berwenang belum dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu, kelengkapan dokumen untuk Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kacab Surakarta belum sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
5. Serta ada beberapa dokumen yang terkait dalam prosedur pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) yang belum dibuat rangkap sehingga dalam segi keamanan dokumen masih kurang.
6. Semua prosedur dari pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk masih belum teratur sesuai prosedur yang telah ditetapkan, terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menuju proses pengambilan keputusan nantinya oleh karena itu, menimbulkan ketidakefisienan dalam proses pemberian kredit. Hal seperti itu disebabkan karena banyak dokumen yang belum lengkap sehingga bagian analis kredit harus menunggu kelengkapan dokumen tersebut, serta dalam menganalisa melalui on the spot dan taksasi agunan juga memakan waktu yang cukup lama.
7. Pemberian otorisasi dalam prosedur pengajuan atau permohonan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kacab Surakarta yang terkait dalam memverifikasi penghasilan melalui observasi usaha atau On The Spot belum terdapat otorisasi dari pejabat
(4)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
yang berwenang.
8. Dalam sistem pembayaran angsuran nasabah Kredit Griya Utama masih banyak yang membayar angsuran secara tunai sehingga sering terjadi antrian panjang, pada kenyataannya Bank telah menyediakan fasilitas yang lebih praktis dan efisien seperti ATM yang lebih mudah dijangkau nasabah.
(5)
commit to user 134 BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta telah melaksanakan sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) dengan baik sesuai Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan, walaupun masih terdapat beberapa kelemahan.
Prosedur pemberian Kredit Griya Utama yang diterapkan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta terdiri dari prosedur permohonan kredit dan analisis kredit, prosedur keputusan permohonan kredit, prosedur realisasi kredit, dan prosedur pelunasan kredit secara menyeluruh sesuai dengan Standar Operasional Prosedur pemberian kredit yang telah ditetapkan kantor pusat dan Bank Indonesia walaupun di beberapa fungsi masih memerlukan penyempurnaan.
Sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) didukung dengan Sylvester Integrated Banking
System (SIBS) dalam pencatatan akuntansinya. Dokumen yang digunakan
belum didukung dengan adanya pemberlakuan formulir dan dokumen yang bernomor urut tercetak seperti formulir permohonan kredit, DUP (,Daftar Usulan Permohonan), SPD5 (Surat Perjanjian Debitur Rangkap 5), dan SP3K
(6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
(Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit), sehingga pengawasan pelaksanaan otorisasi dari transaksi tersebut belum maksimal. Dan dalam pemberian otorisasi pada prosedur pengajuan atau permohonan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang terkait dalam memverifikasi penghasilan melalui observasi usaha atau On The Spot
belum terdapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.
Fungsi yang terkait dalam pelaksanaan sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Namun pada kenyataannya terdapat Overlapping (tumpang tindih), yaitu fungsi Loan
Service dengan fungsi Loan Administration. Hal ini dapat menimbulkan
kesalahan karena tugas dan tanggung jawab kedua fungsi tersebut menjadi kurang terstruktur dengan baik dan memacu timbulnya kecurangan. Selain itu, pekerjaan menjadi tersendat dan tidak selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam proses pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang surakarta sudah menerapkan prinsip analisis kredit yaitu 5C (character, capital, capacity, collateral dan condition of
economy) dan melakukan survei lapangan untuk menilai kelayakan kredit