EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT PERUMAHAN PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SOLO
commit to user
EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT PERUMAHAN PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.
KANTOR CABANG SOLO
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh:
SHINTA KUSUMA NINGRUM NIM F3308108
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
(2)
commit to user
ii
ABSTRACT
EVALUATION PROCESS AND PROCEDURES FOR FILING FOR HOUSING LOAN (KPR) IN. STATE SAVINGS BANK (Persero) Tbk SOLO BRANCH
OFFICE
The more growth in time more and more demanding needs for subsistence, especially in meeting the basic needs of a place to live, as stipulated in Law no. 4 th 1992 that the house is one of the basic human needs and developed to improve the distribution of welfare of the people. But unfortunately these basic rights have
not been fully met, one reason is the lack of purchasing power.
Banks are financial institutions that have a strategic role than as an intermediary institution as well as agents of development required to improve the welfare of the
community. The role is realized through the distribution of a wide range of banking products, one of which housing finance products. The purpose of this
study was to determine how the credit application process and procedures of housing (mortgage) on the PT. State Savings Bank Limited Branch Office Solo,
by explaining about the mortgage products available on the PT. BTN (Persero) Tbk Branch Solo, processes and procedures and analysis used. So that people can find out how the mortgage on the PT. Savings Bank Negara (Persero) Tbk Branch
Solo and can obtain solutions to meet the basic needs of the house.
Based on these conclusions, the authors provide some suggestions are: companies should increase the amount of the credit department of human resources, in order
to boost the credit service and companies should be more careful in doing the analysis to prospective borrowers as mortgage consumer credit is a loan where the amount of arguably the julmah fairly large with a long enough period so that it has
(3)
commit to user
(4)
commit to user
(5)
commit to user
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Kegagalan yang membuat tersipu lebih mulia daripada keberhasilan yang membuat sombong.
(Kahlil Gibran)
Nilai seseorang terletak dari apa yang dipikirkan, dikatakan dan dilakukannya pada diri sendiri dan orang lain.
(Penulis)
Kesuksesan hidup tidaklah berhenti pada apa yang kita miliki sekarang, siapa kita sekarang, dimana kita sekarang, dan seberapa banyak orang mengenal kita sekarang, namunn kesuksesan hidup akan lebih berarti dari apa yang kita pikirkan
dan lakukan sekarang demi menyongsong masa depan nanti. (Penulis)
Karya ini dipersembahkan kepada : 1. Allah SWT
2. Orang Tua dan keluarga yang saya hormati
3. Teman-teman Akuntansi Keuanganan angkatan 2008 4. Almameterku
(6)
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan judul “EVALUASI SISTEM KREDIT PERUMAHAN PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SOLO” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Ahli Madya pada program Diploma III Program Studi Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan laporan tugas akhir ini:
1. Bapak Drs. Wisnu Untoro M.S. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Keuangan Diploma III dan Pembimbing Tugas Akhir.
3. Bapak Hendratno selaku Branch Manager PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Solo
4. Bapak Heru Setiyanto selaku Operation yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melaksanakan magang kerja selama prosese penyelesaian Tugas Akhir ini.
5. Bapak Bangun Sulistyo, Ibu Anjar Budi Utami, Bapak Wahyono, Ibu Afidah, Ibu Tuti Lestari, dan segenap karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero)
(7)
commit to user
vii
Tbk. Kantor Cabang Solo yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.
6. Bapak/Ibu dosen dan seluruh karyawan Fakultas Ekonomi yang telah membimbing dan membantu penulis selama kuliah di Universitas Sebelas Maret.
7. Orang Tua (Bapak dan Ibu) serta kakak-adik yang saya sayangi.
8. Buat teman-teman Akuntansi Keuangan 2008 Puput, Maya, Sanggar, Asri, Novi, riris atas kebersamaannya.
9. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam magang kerja dan penyusunan Tugas Akhir.
Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun demikian, karya ini di harapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta, Juli 2011
(8)
commit to user
viii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I. PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1
B. LATAR BELAKANG MASALAH ... 18
C. PERUMUSAN MASALAH... 20
D. TUJUAN PENELITIAN ... 21
E. MANFAAT PENELITIAN ... 21
II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA ... 23
1. Pengertian Perbankan ... 23
2. Pengertian Evaluasi ... 23
(9)
commit to user
ix
4. Pengertian Kredit ... 26
5. Unsur-unsur Kredit ... 27
6. Tujuan dan Fungsi Kredit ... 28
7. Jenis-jenis Kredit ... 28
8. Prinsip-prinsip Kredit ... 31
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 32
1. Jenis Produk Pembiayaan Kredit Perumahan yang Ditawarkan Oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo serta Keunggulan dan Kekurangannya ... 32
2. Sistem Pemberian Kredit Perumahan Pada Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk Kantor Cabang Solo ... 35
C. Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Perumahan Pada Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo ... 55
III. TEMUAN A. Kelebihan ... 58
B. Kelemahan ... 59
IV. PENUTUP A. Simpulan ... 60
B. Rekomendasi ... 61 DAFTAR PUSTAKA
(10)
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL
I.1 Keadaan Pegawai PT. BTN (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo
Menurut Jumlah ... 11 I.2 Keadaan Pegawai PT. BTN (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo
Menurut Jenjang Pendidikan ... 11 I.3 Keadaan Pegawai PT. BTN (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo
(11)
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar
1.1 Struktur Organisasi PT. BTN (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo ... 14
2.1 Prosedur Permohonan kredit dan penyidikan analisis kredit langsung kepada BTN. ... 48
2.2 Prosedur Permohonan kredit dan penyidikan analisis kredit langsung kepada BTN (lanjutan)... 49
2.3 Prosedur Permohonan kredit dan penyidikan analisis kredit melalui Developer ... 50
2.4 Prosedur Permohonan kredit dan penyidikan analisis kredit melalui Developer (lanjutan). ... 51
2.5 Prosedur Keputusan Permohonan Kredit... 52
2.6 Prosedur Keputusan Permohonan Kredit (lanjutan) ... 53
(12)
commit to user
The more growth in time more and more demanding needs for subsistence, especially in meeting the basic needs of a place to live, as stipulated in Law no. 4 th 1992 that the
house is one of the basic human needs and developed to improve the distribution of welfare of the people. But unfortunately these basic rights have not been fully met, one
reason is the lack of purchasing power.
Banks are financial institutions that have a strategic role than as an intermediary institution as well as agents of development required to improve the welfare of the community. The role is realized through the distribution of a wide range of banking
products, one of which housing finance products. The purpose of this study was to determine how the credit application process and procedures of housing (mortgage) on
the PT. State Savings Bank Limited Branch Office Solo, by explaining about the mortgage products available on the PT. BTN (Persero) Tbk Branch Solo, processes and
procedures and analysis used. So that people can find out how the mortgage on the PT. Savings Bank Negara (Persero) Tbk Branch Solo and can obtain solutions to meet the
basic needs of the house.
Based on these conclusions, the authors provide some suggestions are: companies should increase the amount of the credit department of human resources, in order to boost the credit service and companies should be more careful in doing the analysis to prospective
borrowers as mortgage consumer credit is a loan where the amount of arguably the julmah fairly large with a long enough period so that it has a fairly high risk tigkat.
(13)
commit to user
ABSTRAKSI
EVALUASI PROSES DAN PROSEDUR PENGAJUAN KREDIT PERUMAHAN (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA
(PERSERO) Tbk KANTOR CABANG SOLO SHINTA KUSUMA NINGRUM
F3308108
Semakin berkembangnya jaman semakin banyak tuntutan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok akan tempat tinggal, seperti yang tertuang dalam UU No. 4 Th 1992 bahwa rumah adalah salah satu kebutuhan dasar manusia serta dikembangkan untuk meningkatkan pemerataan kesejahteraan rakyat. Namun sayangnya hak dasar tersebut belum sepenuhnya terpenuhi, salah satu penyebabnya adalah kurangnya daya beli masyarakat.
Perbankan merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peran strategis selain sebagai lembaga intermediasi juga sebagai agen pembangunan yang dituntut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peran tersebut diwujudkan melalui penyaluran berbagai macam produk perbankan, salah satunya produk pembiayaan perumahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses dan prosedur pengajuan kredit perumahan (KPR) pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk Kantor Cabang Solo, dengan menjelaskan tentang produk KPR yang ada pada PT. BTN (PERSERO) Tbk Kantor Cabang Solo, proses dan prosedurnya serta analisis yang digunakan. Sehingga masyarakat dapat mengetahui bagaimana KPR pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Solo dan dapat memperoleh solusi untuk memenuhi kebutuhan pokok akan rumah.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis memberikan beberapa saran yaitu: perusahaan sebaiknya menambah jumlah SDM bagian kredit, guna meingkatkan pelayanan kredit dan perusahaan sebaiknya lebih berhati-hati dalam melakukan analisis kepada calon debitur karena kredit perumahan merupakan kredit konsumsi dimana jumlah dari kredit tersebut bisa dibilang dalam julmah yang cukup besar dengan jangka waktu yang cukup lama sehingga memiliki tigkat resiko yang cukup tinggi.
(14)
commit to user
1 BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Dengan maksud mendidik masyarakat untuk gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan POSTSPAARBANK yang kemudian terus hidup dan berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 memiliki empat cabang yaitu di Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengabaikan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan POSTSPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941.
Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan POSTSPAARBANK dan mendirikan TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan menarik dana masyarakat melalui tabungan. Usaha Pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan. KYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta.
Proklamasi kemerdekaan RI 17-08-1945 telah memberikan inspirasi kepada Bp. Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan TYOKIN KYOKU dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah RI dan
(15)
commit to user
terjadilah penggantian nama menjadi KANTOR TABUNGAN POS. Bapak Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah RI menjadi direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang karena Agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun 1949. Saat KANTOR TABUNGAN POS dibuka kembali (1949) nama KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi BANK TABUNGAN RI. Sejak lahirnya dan sampai berabah nama BANK TABUNGAN POS RI, lembaga ini bernaung di bawah Kementrian Perhubungan.
Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substansif bagi sejarah BTN adalah dikeluarkannya UU darurat No. 9 th 1950 tgl 9 Februari 1950 yang mengubah nama menjadi POSTSPAARBANK IN INDONESIA berdasarkan staatblat No. 295 tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementrian dari Kementrian Perhubungan ke Kementrian keuangan dibawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan UU Darurat tersebut masih bernama BANK TABUNGAN POS, tetapi tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal lahir BANK TABUNGAN NEGARA. Nama BANK TABUNGAN POS menurut UU darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No. 36 th 1953 tanggal 18
(16)
commit to user
Desember 1953. Perubahan nama dari BANK TABUNGAN POS menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan Dengan UU No. 2 th 1964 tgl 25 Mei 1964.
Penegasan status BANK TABUNGAN NEGAPA sebagai bank milik Negara ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 yang sebelumnya (sejak pahun 1946) BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BNI unit V. Jika tugas utama caat pendirian POSTSPAARBANK (1897) sampai dengan BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974, BANK TABUNGAN NEGARA ditambah tugasnya yaitu mendirikan pelayanan KPR dan untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976, karena itulah tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.
Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkanya PP No. 24 tahun 1992 yang merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 tahun 1992 bentuk badan hukum BTN berubah menjadi perusahaan Perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) dengan call name BANK BTN. Berdasarkan kajian konsultan independen, Price Waterhouse Coopers,
pemerintah Menteri BUMN dalam surat No. S-544/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan BTN sebagai Bank Umum dengan focus bisnis pembiayaan rumah tanpa subsidi.
(17)
commit to user
2. Sejarah Berdirinya Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Solo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo merupakan perpanjangan dari kantor pusat, dimana PT Bank Tabugan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo pertma kali berdiri pada tahun 1990 yang merupakan pecahan dari Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Yogyakarta. Pertimbangan pembukuan kantor Cabang karena dinilai mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Sejak tahun 1990 Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Solo mengalami perpindahan sebanyak tiga kali.
Pada tahun 1990 pertama kali PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Kantor Cabang Solo didirikan bertempat di Jl. Slamet Riyadi No. 228, pada waktu itu lokasi masih berstatus sewa. Kemudian tahun 1993 mengalami perpindahan kantor yaitu di Ruko Beteng Plasa blok A11-12, Jl. Kapten Mulyadi yang pada saat itu masih bersifat sewa. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo bertahan di Ruko Beteng Plasa sampai dengan November 1997.
Akhirnya pada tahun 1997 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo mempunyai gedung sendiri, yaitu di Jl. Slamet Riyadi No 282 Surakarta, 57141, Telepon: (0271) 226930, Fax: (0271) 726931, 226931, email : btn-solo@slo.meganet.id. Kepindahan kantor pusat pada bulan Desember yang langsung digunakan sebagai aktivitas Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Solo hingga saat ini.
(18)
commit to user
3. Keadaan Fisik dan Operasional Bank Tabungan Negara Cabang Solo PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Solo beralamat di Jl. Slamet Riyadi No 282, Surakarta, Solo 57141, telepon (0271) 726930, fax (0271) 726931, 226939, email btn-solo@slo.meganet.id.
Bank tabungan Negara Kantor Cabang Solo mempunyai luas tanah ±3000 m², luas tanah ±800 m² dan terdiri dari 3 lantai.
Lantai 1 terdiri dari ruang kerja Customer Service, Teller Service
dan Processing, ruang Accounting and Control Unit, ruang Selling Officer,
ruang Komputer dan ruang Section Head.
Lantai 2 terdiri dari ruang Branch Manager, ruang rapat, ruang sekretaris, Loan Service, ruang Loan Administration, ruang General
Branch Administration dan Mushola.
Lantai 3 terdiri dari ruang kerja Ruang Loan Recovery, aula, ruang dokumen, dan gudang ATK.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo memiliki 5 kantor pelayanan yaitu: Kantor Cabang Pembantu Kentingan, Kantor Cabang Pembantu Mojosongo, Kantor Cabang Pembantu Palur, Kantor Cabang Pembantu Klaten, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo.
4. Visi dan Misi
Untuk mengoptimalkan pengembangan budaya organisasi maka dibuatlah visi dan misi Bank Tabungan Negara, yang di sebut dengan “POLA PRIMA” dengan kepanjangan:
(19)
commit to user
a. POLA PRIMA
1) Melayani dengan “PRIMA” POLA PRIMA
PELAYANAN PRIMA (Service Excellence) a) Ramah, sopan, dan bersahabat
b) Peduli, proaktif dan cepat tanggap
Memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan (inernal dan eksternal).
2) Menggali Pikir Untuk Nilai “TAMBAH” POLA PRIMA
INOVASI (Innovation)
a) Berinisiatif melakukan penyempurnaan b) Berorientasi menciptakan nilai tambah
Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan berkelanjutan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan. 3) Melangkah Pasti Didepan Melambungkan “ETOS KERJA”
POLA PRIMA
KETELADANAN (Exemplary Behavior)
a) Menjadi contoh dalam perilaku baik dan benar b) Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja
Mulai dari diri sendiri menjadi suri tauladan dalam berperilaku yang mencerminkan Nilai-nilai Budaya Kerja Bank BTN bagi insan Bank BTN dan pihak-pihak yang terkait.
(20)
commit to user
4) Bersama Team mengembangkan diri untuk “KEMAJUAN PERUSAHAAN”.
POLA PRIMA
PROFESIONALISME (Profesionalism)
a) Kompenten dan bertanggung jawab b) Bekerja cerdas dan tuntas
Kompenten di bidangnya dan senantiasa mengembangkan diri sehingga menghasilkan kinerja terbaik serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan seluruh insan Bank BTN.
5) Menyatukan hati & Kata untuk sebuah tujuan “SUKSES” POLA PRIMA
INTEGRITAS (integrity) a) Konsisten Disiplin b) Jujur dan Berdedikasi
Konsisten antara pikiran, perkataan dan tindakan sesuai dengan ketentuan perusahaan, kode etik profesi dan prinsip-prinsip kebenaran yang terpuji.
6) MAJU secara Bersama untuk Kesejahteraan “BERSAMA” POLA PRIMA
KERJASAMA a) Tulus dan terbuka
(21)
commit to user
b) Saling percaya dan menghargai
Membangun hubungan yang tulus dan terbuka dengan sesama insan Bank BTN dan pihak lain yang di landasi sikap saling percaya dan menghargai untuk mencapai tujuan bersama. b. Nilai-nilai Dasar
Nilai dasar yang di anut oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solountuk mewujudkan dan melakukan misi bank tersebut sebagai berikut:
1) Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa, pegawai BTN taat melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing secara khusuk.
2) Pegawai BTN selalu berusaha menimba ilmu guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan demi kemajuan BTN.
3) Pegawai Bank BTN mengutamakan kerjasama dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan Bank BTN dengan kinerja yang terbaik.
4) Pegawai bank BTN selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas bagi bank BTN dan semua stackholdders sebagai perwujudan dari pengabdian yang di dasari oleh semangat kesediaan berkorban tanpa pamrih pribadi.
5) Pegawai Bank BTN selalu bekerja secara profesional yang kompenten dalam bidang usahanya.
(22)
commit to user
c. Etika Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo
Etika pegawai Bank BTN sebagai berikut :
1) Patuh dan taat ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.
2) Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang berkaitan dengan kegiatan Bank BTN.
3) Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.
4) Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kegiatan pribadi. 5) Menghindarkan diri dari keterlibatannya dalam pengambilan
keputusan dalam hal yang terdapat pertentengan kepentingan. 6) Menjaga kerahasiaan nasabah dari Bank BTN.
7) Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang di terapkan Bank BTN terhadap keadaan sosial, ekonomi, dan lingkungannya.
8) Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri sendiri maupun keluarganya.
9) Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya.
(23)
commit to user
d. Pedoman Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo
Pedoman Pegawai Bank BTN sebagai berikut :
1) Kita layani secara IKHLAS, SOPAN, dan SANTUN semua langganan Bank BTN dengan SENYUM, SALAM, dan SAPA. 2) Dalam menunaikan tugas kita pedomi 3 JANGAN:
a) Jangan TERLAMBAT atau MENUNDA pekerjaan b) Jangan membuat KESALAHAN
c) Jangan MENERIMA apalagi MEMINTA atau MENGAMBIL, sesuatu yang bukan haknya.
3) Kita laksanakan semua tugas dengan baik secara PROFESIONAL supaya Bank BTN MAJU, BERKEMBANG, SOLID, dan SEHAT sehingga KESEJAHTERAAN pegawai dan keluarga MENINGKAT.
5. Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara Persero tbk. Kantor Cabang Solo
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo mempunyai pegawai sebanyak 74 orang yang di kelompok-kelompokkan sebagai berikut.
a. Menurut Jumlah
Sampai dengan 4 Februari pegawai Bank Tabungan Negara Cabang Solo diperinci sebagai berikut:
(24)
commit to user
Tabel I.1
Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo Menurut Jumlah
Jenis Kelamin Jumlah (orang)
Laki-laki 23
Perempuan 20
Jumlah 43
Sumber : PT BTN (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo, diolah
b. Menurut Pendidikan
Tabel I.2
Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo Menurut Jenjang Pendidikan Per Februari 2011
Jenjang Pendidikan Jumlah (orang)
Pasca Sarjana (S2) 1
Sarjana (S1) 16
Ahli Madya (D3) 14
SMA 12
SMP -
SD -
Jumlah 43
(25)
commit to user
Dari data diatas dapat dilihat bahwa mayoriyas jenjang pendidikan pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Solo adalah Ahli Madya (D3).
c. Menurut Jabatan
Tabel I.3
Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo Menurut Jabatan Per Februari 2011
No. Jabatan Jumlah (Orang)
1. KACADA KC SOLO 1
2. SUPERVISOR CWO 1
3. STAFF CWO 8
4. KEPALA SEKSI OPERATION 1
5. STAFF LOGISTIK/ PROTOKOLER 1
6. STAFF PERSONALIA 1
7. STAFF TP 3
8. STAFF LA 2
9. STAFF DOK-POK 1
10. AREA MANAGER-UPBK POS 1
11. STAFF UPBK POS 1
12. KS RETAIL SERVICE 1
13. HEAD TELLER 1
14. STAFF CASH ROOM 1
(26)
commit to user
16. STAFF SO 2
17. ODP SO 1
18. STAFF ANALISIS KU 2
19. STAFF LOAN SERVICE 5
20. TELLER 4
21. KANIT ACC DAN CONTROL 1
22. STAFF BOOKEPING 1
23. STAFF REPORTING 1
JUMLAH 43
Sumber : PT BTN (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo, diolah
Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoriyas jenjang pendidikan pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Solo mayoritas adalah STAFF Collection Work Out (CWO).
(27)
commit to user
6. Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara Persero tbk. Kantor Cabang Solo
Gambar I.1
(28)
commit to user
7. Deskripsi Jabatan
Berikut tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada dalam struktur organisasi Bank BTN sebagai berikut:
a. Branch Manager
1) Pengembangan bisnis cabang
a) Mengelola hubungan dengan nasabah b) Menyiapkan rencana bisnis untuk cabang
c) Membimbimbing kampanye promosi dan upaya-upaya pemasaran 2) Perencanaan dan Penyusunan kebijakan
a) Menyusun kebijakan cabang sesuai dengan kebijakan pusat b) Menetapkan target kerja untuk seluruh unit kerja cabang c) Membuat perencanaan sumber daya manusia
3) Pengawasan dan persetujuan bisnis cabang a) Mengambil keputusan bisnis
b) Memotivasai bawahan dan rekan kerja b. Retail Service
1) Loan Service
a) Melakukan fungsi layanan kredit, pelunasan dan penyelesaian klaim debitur
b) Menganalisa permohonan kredit
c) Melakukan fungsi layanan permohonan pembayaran ekstra dan advance
(29)
commit to user
e) Melakukan aktivitas surat-menyurat dan menata usahakan berkas yang menjadi ruang lingkup pekerjaannya
f) Melakukan pencetakan rekening koran kredit untuk keperluan internal
g) Menyelenggarakan realisasi kredit 2) Teller Service
a) Melayani setoran tunai angsuran kredit cabang sendiri maupun cabang lain
b) Mengelola proses kas cabang
c) Melayani setoran dan pembayaran deposito
d) Melayani penyetoran dan penarikan tabungan tunai e) Menerima transaksi giro
3) Customer Service
a) Memberikan informasi kepada nasabah b) Memberikan pelayanan tabungan
c) Memberikan pembayaran bunga deposito
d) Melayani proses pembukuan rekening rupiah dan valas e) Melayani proses pemindahbukuan
c. Opertion 1) Personalia
a) Melakukan manajemen personalia dan administrasi pajak karyawan
(30)
commit to user
c) Memastikan cabang mengikuti kebijakan dan prosedur d) Menghindari kerugian finansial melalui tindakan pencegahan 2) Loan Administration
a) Mendokumentasikan kredit b) Administrasi Negara c) Administrasi kredit umum d) Memproses aplikasi kredit 3) Transaction Processing
a) Melakukan proses transaksi operasional non tunai
b) Melakukan proses transaksi yang merupakan tindak lanjut atas transaksi yang di lakukan unit kerja lain
4) Kliring
a) Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kliring di Bank Indonesia atau Bank yang ditunjuk sebagai tempat kliring, mulai dari persiapan, kliring penyerahan dan kliring tolakan
b) Entry data warkat kliring keluar pada sistem kliring Bank Indonesia
c) Melakukan proses efektif kliring 5) Accounting dan Control
a) Bookeping Control
· Mengontrol data transaksi harian · Mengelola buku besar cabang · Mengelola pembukuan transaksi
(31)
commit to user
· Mengkoordinasi data tidak lanjut pemeriksaan · Memantau dan merekonsiliasi rekening cabang b) Reporting Control
· Mempersiapkan laporan keuangan · Menganalisa Laporan Keuangan
· Menerima dan mengecek kebenaran laporan keuangan kepada kantor pusat dan Bank Indonesia
· Mengadministrasikan pelaporan cabang d. Collection Work Out
1) Melakukan identifikasi terjadinya tunggakan 2) Melakukan pembinaan kredit retail
3) Memantau kelancaran pembayarn kredit
4) Memantau data Kredit Perumahan untuk kebutuhan pembinaan debitur 5) Memberikan alternatif pembinaan kredit
6) Melakukan pencetakan laporan Kredit Perumahan yang berkaitan dengan kebutuhan pembinaan
7) Melakukan proses restrukturasi kredit retail dan kredit umum
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Seiring dengan perkembangan jaman menuju era globalisasi menuntut adanya perubahan dalam segala bidang, salah satunya adalah perkembangan dalam bidang jasa perbankan. Keberadaan bank ditengah-tengah masyarakat sangatlah besar manfaatnya.
(32)
commit to user
Pengertian Bank menurut UU No 7 Tahun 1997. “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat”. Kebijakan penyaluran kredit merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup ataupun pendapatan masyarakat pada khususnya.
Pemberian kredit kepada calon debitur mempunyai suatu proses, yaitu dengan melakukan analisa kepada debitur apakah calon debitur bisa memenuhi kewajibannya kepada bank lain atau tidak. Kesehatan bank itu sendiri ditentukan oleh besar kecilnya kredit yang disalurkan apakah kembali dengan aman dan bermanfaat bagi bank itu sendiri, karena kredit bank merupakan pendapatan yang paling besar.
Menurut pasal 8 UU No.7 tahun 1992 dalam memberikan kredit bank umum wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur dalam melunasi utangnya sesuai yang diperjanjikan. Dan ketentuan tersebut dapat di simpulkan bahwa bank harus berhati-hati dalam memberikan kredit calon debiturnya. Untuk meminimalkan resiko kerugian dari pemberian kredit, maka bank dalam melaksanakantugas harus selalu berpedoman pada kebijakan dan prosedur penerapan managemen resiko yang ditetapkan dan dilandaskan pada prinsip kehati-hatian atau prudential principle.
Bank Tabungan Negara adalah salah satu badan usaha milik negara yang bertugas untuk memberikan kredit yang di gunakan untuk
(33)
commit to user
memudahkan dalam kebutuhan rumah yaitu dengan Kredit Perumahan. Dalam perekonomian rakyat peranan bank sangat penting, karena melalui bank unit untuk yang kelebihan modal dapat di salurkan kepada masyarakat melalui pinjaman kredit. Disini terjadi simbiosis mutualisme antara kreditur dan debitur. Masyarakat juga dapat dengan mudah untuk menyimpan dananya dalam bentuk tabungan atau deposito.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mempelajari dan mengetahui sistem prosedur pemberian Kredit Perumahan. Untuk itu penulis mengambil judul Tugas Akhir sebagai berikut:
“EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT PERUMAHAN PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SOLO”
C. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan di bahas adalah
1. Apa sajakah produk Kredit Perumahan yang ditawarkan oleh PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk K A N T O R CABANG SOLO serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing produk tersebut ?
2. Bagaimana sistem pemberian Kredit Perumahan pada PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk KANTOR CABANG SOLO ?
(34)
commit to user
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah di uraikan di atas, maka tujuan dari penelitaian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jenis produk Kredit Perumahan yang ditawarkan oleh PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk K A N T O R CABANG SOLO serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing produk tersebut.
2. Untuk mengetahui sistem pemberian Kredit Perumahan pada PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk K A N TO R CABANG SOLO.
E. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan
Dapat memberikan masukan hal-hal yang berhubungan dengan pemberian kredit yang dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam mengambil langkah yang tepat guna menningkatkan kebijaksanaan dalam sistem pemberian kredit.
2. Bagi Penulis
Memberikan kesempatan pada penulis untuk menambah, menerapkan dan membandingkan ilmu yang telah diperoleh selama belajar secara akademik kedalam praktik yang sesungguhya serta pengalaman lebih lanjut untuk mempersiapkan diri ke dunia kerja.
(35)
commit to user
3. Bagi Pembaca
Dapat digunakan sebagai sumber informasi tentang mekanisme pembayaran kredit serta penelitian selanjutnya.
(36)
commit to user
23 BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Perbankan
Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan (Kasmir, 2004. 23).
Menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah di ubah dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998, pengertian bank adalah sebagai berikut:
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyrakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak
.
2. Pengertian Evaluasi
Evaluasi menurut Suharsimi Arikunto(2004: 1) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
(37)
commit to user
3. Pengertian Sistem dan Prosedur
Menurut Thomas Suyatno, dkk dalam bukunya “Dasar-dasar Perkreditan”, prosedur kredit adalah sebagai berikut:
a. Prosedur Pemberian Kredit
1) Permohonan baru untuk mendapatkan jenis fasilitas kredit. 2) Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan. 3) Permohonan perpanjangan atau pembaharuan masa berlaku
kredit yang telah berakhir jangka waktunya.
4) Permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit yang sedang berjalan, antara lain penukaran jaminan, perubahan atau pengunduran jadwal dan sebagainya.
b. Prosedur Penyidikan dan Analisis Kredit
1) Prosedur Penyidikan Kredit sebagai berikut. a) Wawancara dengan permohonan kredit
b) Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang di ajukan nasabah baik intern maupun ekstern. c) Pemeriksaan atau penyidikan atas kebenaran dan kewajiban
mengenai hal-hal yang di kemukakan oleh nasabah dan informasi lain yang di peroleh.
d) Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah di laksanakan.
(38)
commit to user
2) Prosedur Analisis Kredit sebagai berikut.
a) Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan, penguraian dari segala aspek baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui kemungkinan dapat atau tidaknya suatu permohonan kredit di pertimbangkan.
b) Menyusun laporan analisis yang diperlukan yang berisi penguraian dan kesimpulan serta penyajian alternatif-alternatif sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pimpinan dan permohonan kredit nasabah.
c. Keputusan Atas Permohonan Kredit
Setiap tindakan pejabat yang berdasarkan wewenangnya berhak mengambil keputusan menolak, menyetujui dan atau mengusulkan permohonan fasilitas kredit kepada pejabat yang lebih tinggi.
d. Penolakan Permohonan Kredit
Penolakan ini di tujukan untuk permohonan kredit yang secara teknis oleh bank di anggap tidak memenuhi syarat kredit e. Persetujuan Permohonan Kredit
Persetujuan permohonan kredit adalah keputusan untuk mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur.
(39)
commit to user
f. Realisasi Kredit
Setiap transaksi dengan menggunakan kredit yang telah di setujui oleh pihak bank yang berupa pembayaran dan atau pemindahbukuan atas beban rekening pinjaman.
g. Pelunasan Kredit
Dipenuhinya semua kewajiban hutang nasabah kepada bank yang mengakibatkan terhapusnya ikatan perjanjian kredit.
4. Pengertian Kredit
Menurut Muljono (1993:9-10) pengertian kredit itu sendiri mempunyai dimensi yang beraneka ragam, di mulai dari arti kata “kredit” yang berasal dari bahasa Yunani “Creadle” yang berarti “kepercayaan” atau dalam bahasa latin “Creditum” yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Dalam praktek sehari-hari pengertian ini selanjutnya berkembang lebih luaslagi antara lain.
a. Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan di lakukan pada suatu jangka waktu yang di sepakatinya.
b. Sedangkan arti kredit pasal 1ayat 2 Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 14 tahun 1967 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat di samakan dengan itu, berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara Bank dengan lain pihak dalam hal pihak peminjam berkewajiban
(40)
commit to user
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah di tentukan.
5. Unsur-Unsur Kredit
Unsur-unsur kredit yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut (Martono, 2002:52-53).
a. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan suatu keyakinan pemberian kredit (bank) bahwa kredit yang di berikan baik berupa uang, atau jasa akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu di masa mendatang.
b. Kesepakatan
Kesepakatan di tuangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing-masing-masing. c. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu yang mencakup masa pengembalian kredit yang telah di sepakati. d. Risiko
Faktor risiko dapat disebabkan oleh 2 hal. Pertama faktor kerugian yang diakibatkan adanya unsur kesengajaan nasabah untuk tidak membayar kreditnya padalah mampu. Kedua, risiko kerugian yang ditimbulkan oleh unsur ketidaksengajaan nasabah sehingga merka tidak mampu membayar kreditnya, misalnya akibat terjadi musibah bencana alam.
(41)
commit to user
6. Tujuan dan Fungsi Kredit
Tujuan kredit menurut Suyatno, dkk (1995: 15) adalah sebagai berikut. a. Turut mensukseskan tujuan program pemerintah di bidang ekonomi
dan pembangunan.
b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat memperluas usahanya.
Disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit terdapat fungsi kredit menurut Kasmir (2002:97) yaitu:
a. Meningkatkan daya guna uang
b. Meningkatkan peredaran ladang lalu lintas uang c. Meningkatkan peredaran barang
d. Sebagai alat stabilitas ekonomi
e. Meningkatkan pemerataan pendapatan f. Meningkatkan Usaha
g. Meningkatkan hubungan internasional
7. Jenis-Jenis Kredit
Pada prinsipnya, kredit itu hanya ada satu macam saja, yaitu uang bank yang di pinjamkan pada nasabah dan akan di kembalikan pada suatu waktu tertentu di masa mendatang, disertai dengan suatu “kontra prestasi” berupa bunga. Tetapi berdasarkan berbagai keperluan usaha serta berbagai
(42)
commit to user
unsur ekonomi yang mempengaruhi bidang usaha para nasabah, maka jenis kredit menjadi beragam, yaitu antara lain berdasarkan (Martono, 2002:53-55).
b. Kredit menurut penggunaanya 2) Kredit Konsumtif
Kredit ini di pergunakan oleh peminjam keperluan konsumsi, artinya uang kredit akan habis di pergunakan atau semua akan di pakai untuk memenuhi kebutuhannya.
3) Kredit Produktif
Kredit ini dtujukan untuk keperluan produksi dalam arti luas. Melalui kredit produktif inilah suatu utility uang dan barang dapat di lihat dengan nyata.
c. Kredit menurut keperluannya dibedakan menjadi 3 yaitu: 2) Kredit Produksi/ Eksploitasi
Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi maupun peningkatan kualitatif/mutu hasil produksi. Disebut juga kredit eksploitasi karena bantuan modal kerja tersebut di gunakan untuk menutup biaya-biaya eksploitasi perusahaan secara luas berupa pembelian bahan-bahan baku bahan penolong, dan biaya produksi lainnya.
(43)
commit to user
3) Kredit Perdagangan
Kredit yang di gunakan untuk keperluan perdagangan pada umumnya yang berartipeningkatan utility of pace dari suatu barang. 4) Kredit Investasi
Kredit yang di berikan oleh bank kepada para pengusaha untuk keperluan investasi.
d. Kredit ditinjau dari segi jangka waktunya dibagi menjadi 3 macam yaitu:
1) Kredit Jangka Pendek
Kredit yang di berikan dengan jangka waktu selama-lamanya 1 tahun.
2) Kredit Jangka Menengah
Kredit yang berjangka waktu antara 1 tahun sampai 10 tahun. 3) Kredit Jangka Panjang
Kredit yang berjangka waktu lebih dari 10 tahun.
e. Kredit di tinjau dari segi jaminan di bagi menjadi 2 macam yaitu: 2) Kredit tanpa jaminan
Jaminan disini yang di maksudkan adalah jaminan fisik 3) Kredit dengan jaminan
Kredit yang penilainnya lengkap dalam arti segala aspek penilaian turut dipertimbangkan termasuk jaminan.
(44)
commit to user
8. Prinsip-Prinsip Kredit
Prinsip perkreditan di sebut juga sebagai konsep 5C. Pada dasarnya konsep 5C ini akan dapat memberikan informasi mengenai iktikad baik
(willingnes to pay) dan kemampuan membayar (ability to pay) nasabah
untuk melunasi kembali pinjaman beserta bunganya. Prinsip perkreditan 5C tersebut adalah sebagai berikut (Martono, 2002: 57-59):
a. Character
Pada prinsip ini diperhatikan dan di teliti tentang kebiasaan-kebiasaan, sifat-sifat pribadi, cara hidup (style of living), keadaan keluarganya (anak istri), hobby dan social standing calon debitur. Prinsip ini merupakan ukuran tentang kemauan untuk membayar
(wilingnes to pay).
b. Capacity
Penilaian terhadap capacity debitur dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan debitur mengembalikan pokok pinjaman serta bunga pinjamannya.
c. Capital
Penyelidikan terhadap prinsip capital atau permodalan debitur tidak hanya melihat besar kecilnya modal tersebut, tetapi juga bagaimana distribusi modal itu ditempatkan oleh debitur.
d. Collateral
Penilaian terhadap barang jaminan (colleral) yang diserahkan debitur sebagai jaminan atas kredit yang di perolehnya adalah untuk
(45)
commit to user
mengetahui sejauh mana nilai barang jaminan atau agunan dapat menutupi resiko kegagalan pengembalian kewajiban-kewajiban debitur.
e. Condition
Pada prinsip kondisi (condition), dinilai kondisi ekonomi secara umum serta kondisi pada sektor usaha calon debitur. Maksudnya agar bank dapat memperkecil resiko dilingkungan yang mungkin timbul, keadaan perdagangan dan persaingan di sektor usaha calon debitur dapat diketahui, sehingga bantuan yang akan diberikan benar-benar bermanfaat bagi perkembangan usahanya.
B. PEMBAHASAN
1. Jenis Produk Pembiayaan Kredit Perumahan Yang Ditawarkan Oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo serta Keunggulan dan Kekurangannya
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Solo menawarkan produk kredit pembiayaan perumahan sebagai berikut :
a. Kredit Perumahan Subsidi
Kredit Perumahan Subsidi merupakan kredit pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah maksimal Rp 2.500.000,- dan baru memiliki rumah, kredit ini diperuntukkan pembelian rumah yang di beli dari pengembang dengan jumlah maksimal kredit ≤ 55 juta, jangka waktu maksimal 20 tahun, sistem bunga anuitas, maksimal kredit tidak melebihi 1/3 gaji bersih.
(46)
commit to user
· Kelebihan dari Kredit Perumahan subsidi ini adalah
1) Mendapatkan subsidi selisih bunga : maksimal Rp 8.500.000 2) Mendapatkan subsidi uang muka : maksimal Rp 8.500.000 3) Jangka waktu lebih lama.
· Kekurangan dari Kredit Perumahan Subsidi adalah 1) Maksimal kredit hanya 55 juta
2) Dikhususkan hanya untuk masyarakat berpenghasilan
≤ Rp 2.500.000,-, dan baru pertama kali memiliki rumah.
b. Kredit Griya Utama
Kredit Griya Utama merupakan kredit yang diperuntukkan pembelian rumah, baik rumah baru, rumah lama, ready stock, maupun indent dengan jumlah kredit maksimal antara >55 juta – ≤ 150 juta, jangka waktu maksimal 15 tahun, sistem bunga anuitas (dengan bunga komersil yang berlaku dipasar), maksimal kredit s/d 90% untuk debitur kolektif dan 80% untuk debitur non kolektif, dari harga jual setelah diskon harga pasar wajar berdasarkan taksasi appraisal, maksimal angsuran/bulan 70% dari penghasilan bersih setelah dipotong biaya hidup.
· Keuntungan dari Kredit Griya Utama ini adalah
1) Jumlah kredit dapat mencapai > 55 juta – ≤ 150 juta.
2) Apabila debitur kolektif bisa mendapatkan kredit 90% dari harga jual.
(47)
commit to user
1) Bunga pasar/komersial.
2) Jangka waktu maksimal 15 tahun. c. Kredit Griya Platinum
Kredit Griya Platinum merupakan kredit dengan peruntukan pembelian rumah, baik rumah baru, rumah lama, ready stock, maupun indent dengan maksimal kredit > 150 juta, jangka waktu maksimal 15 tahun, sistem bunga anuitas (dengan bunga komersil yang berlaku dipasar), maksimal kredit s/d 90% untuk debitur kolektif dan 80% untuk debitur non kolektif, dari harga jual setelah diskon atau harga pasar wajar berdasarkan taksasi appraisal, maksimal angsuran/bulan sebesar 70% dari penghasilan bersih setelah dipotong biaya hidup
· Kelebihan dari Kredit Griya Platinum ini adalah 1) Jumlah maksimal kredit bisa mencapai >150 juta.
2) Apabila debitur kolektif bisa mendapatkan kredit 90% dari harga jual.
· Kekurangan dari Kredit Griya Platinum ini adalah :
1) Bunga yang berlaku merupakan bunga komersil/bunga pasar. 2) Jangka waktu maksimal hanya sampai 15 tahun.
d. Kredit Perumahan Ruko
Kredit Perumahan Ruko merupakan kredit dengan peruntukkan pembelian rumah toko, rumah usaha, rumah kantor, dan kios dengan nilai kredit bebas, jangka waktu maksimal kredit
(48)
commit to user
15 tahun, sistem bunga anuitas (dengan bunga komersil yang berlaku dipasar), maksimal kredit s/d 70% dari harga jual setelah diskon atau harga pasar wajar berdasarkan taksasi appraisal, maksimal angsuran/bulan sebesar 70% dari penghasilan bersih setelah dipotong biaya hidup.
· Kelebihan dari Kredit Perumahan Ruko ini adalah Nilai kredit bebas
· Kekurangan dari Kredit Perumahan Ruko ini adalah : 1) Bunga yang berlaku bunga komersil/bunga pasar. 2) Jangka waktu maksimal hanya sampai 15 tahun.
3) Maksimal kedit hanya sampai dengan 70% dari harga jual.
2. Sistem Pemberian Kredit Perumahan Pada Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk Kantor Cabang Solo
a. Fungsi Yang Terkait
Fungsi- fungsi yang terkait dalam pelaksanaan permohonan Kredit Perumahan pada Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Solo adalah sebagai berikut:
1) Retail Service Section Head
Dalam pemberian kredit bagian ini bertugas dan berwenang sebagai anggota rapat komite kredit dan berfungsi sebagai penyimpanan aktiva.
(49)
commit to user
2) Loan Service Unit
Unit kerja ini dibawah Retail Service yang melayani nasabah dalam pemrosesan kredit dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a) Memproses permohonan kredit debitur.
b) Menerima penyerahan formulir dan dokumen pendukung kelengkapan data calon debitur.
c) Menganalisa proses permohonan kredit dengan melakukan wawancara calon debitur dan menerbitkan Daftar Usulan Permohonan (DUP) sebagai hasil dari wawancara tersebut. d) Pembahasan dan evaluasi DUP dalam Rapat Komite Kredit. e) Mengirimkan surat penolakan permohonan kredit jika dalam
rapat Komite Kredit tidak menyetujui permohonan kredit dan akan menerbitkan Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) jika rapat Komite Kredit menyetujui permohonan kredit.
f) Membuat usulan realisasi dengan membuat Surat Perjanjian Rangkap 5 (SPD5), Laporan Penilaian Akhir (LPA), dan Surat Perjanjian Kredit.
g) Menyelenggarakan realisasi kredit sebagai berikut: · Membuat jadwal akad realisasi kredit
Calon debitur yang telah disetujui permohonan kreditnya kemudian membayar biaya proses realisasi kredit melalui
(50)
commit to user
tabungan pada saat 3 hari sebelum pra realisasi yang meliputi:
§ Angsuran pertama
§ Biaya provisi bank sebesar 1% dari maksimal kredit. Biaya provisi adalah biaya untuk menaksir harga rumah atau taksasi jaminan yang dilakukan oleh Loan Administration Unit.
§ Biaya Appraisal § Biaya Notaris
§ Asuransi Kebakaran dan Asuransi Jiwa § Akte Pemasangan Hak Tanggungan (APHT)
· Mengagendakan pelaksanaan tanda tangan calon debitur pada lembaran SPD5 dan Surat Perjanjian Kredit di hadapan notaris dan pihak BTN.
3) Loan Administration Unit
Loan Administration Unit merupakan unit kerja dibawah unit
operasi yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut: · Administrasi dan dokumentasi dalam proses permohonan
kredit berupa DUP, SP3K, SPD5 dan Surat Perjanjian Kredit. · Melakukan taksasi jaminan dengan cara menjumlahkan Nilai
Jual Objek Pajak (NJOP), harga pasar wajar, harga jual cepatan, harga patokan yang telah ditentukan dari Rancangan Umum Tata Ruang Kota (RUTRK), kemudian dibagi empat,
(51)
commit to user
sehingga dapat diketahui nilai jual tanah dan bangunan tersebut yang akan dijadikan jaminan kredit.
4) Branch Manager
Tugas dan wewenang Branch Manager dalam proses permohonan kredit adalah sebagai berikut:
· Sebagai ketua pengambil keputusan akhir dalam pelaksanaan rapat komite kredit yang dilaksanakan bersama unit kerja lainnya.
· Memberikan otorisasi permohonan kredit jika Komite Kredit menyetujui permohonan kredit yang akan dimuat dalam DUP.
5) Collection Work Out
Tugas dan wewenang Collection Work Out dalam penanganan tunggakan kredit sebagai berikut:
· Pembinaan dan penyelamatan kredit dalam mengirimkan surat konfirmasi angsuran dan surat penagihan kepada debitur. · Penyelesaian kredit dengan melakukan penjualan tunai,
melakukan eksekusi hak tanggungan dan bila dianggap perlu dilakukan penggugatan ke Pengadilan Negri
6) Accounting and Control
Dalam proses permohonan kredit fungsi yang terdiri dari Financial
Reporting dan Bookeing and Control Unit ini bertugas sebagai
(52)
commit to user
7) Transaction Processing Unit
Unit kerja ini mempunyai tugas dan wewenang dalam memproses lebih lanjut transaksi angsuran kredit dari unit organisasi lain. b. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam proses pemberian kredit perumahan adalah sebagai berikut:
1) Formulir permohonan kredit dan dokumen syarat kelengkapan data Formulir permohonan kredit dari Loan Service Unit oleh calon debitur digunakan untuk mengajukan permohonan kredit perumahan dan dokumen syarat kelengkapan data calon nasabah digunakan sebagai keterangan data calon debitur yang diperoleh
Loan Service Unit pada waktu wawancara dilakukan.
2) Formulir Checking Bank Indonesia
Formulir Checking Bank Indonesia merupakan formulir yang berisikan data dari calon debitur untuk diserahkan kepada
Bookeping and Control Unit untuk mengetahui kredit calon
nasabah di bank lain. 3) Lembar Hasil Wawancara
Lembar hasil wawancara berisi informasi yang diperoleh analisis kredit ketika mewawancarai calon debitur guna keperluan penilaian atas kelayakan kredit yang diajukan.
(53)
commit to user
4) Dokumen Pokok Debitur
Dokumen pokok debitur berisi mengenai sertifikat atas nama debitur, IMB atas nama debitur, akta jual beli, surat kuasa menjual, surat kuasa hipotik, dan APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan). 5) Daftar Usulan Pemohon
Hasil wawancara yang dibuat Loan Service Unit digunakan sebagai dokumen dalam rapat Komite Kredit untuk pertimbangan kelayakan permohonan kredit debitur. Isi dari DUP meliputi: nomor urut, NIP wawancara, nama pemohon, umur, lokasi perumahan, tipe rumah, blok kavling, harga jual, pengajuan permohonan (setuju/ tolak), paraf anggota rapat komite kredit (setuju/ tolak), dan alamat instansi pemohon.
6) SP3K (Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit)
SP3K adalah surat persetujuan dari pihak bank yang mencakup ketentuan dan persyaratan pihak bank yang disampaikan kepada debitur. Isi dari SP3K meliputi hal- hal sebagai berikut: nama pemohon, rincian permohonan (jumlah rupiah kredit, jangka waktu, suku bunga, dan angsuran), biaya-biaya pra realisasi, dan tanda tangan debitur.
7) SPD5 (Surat Perjanjian Debitur Rangkap 5)
Dokumen yang dibuat oleh Loan Service Unit saat realisasi kredit, dokumen tersebut berisi hal-hal sebagai berikut: nomor urut, nama pemohon, tipe rumah, blok kavling, maksimal kredit yang
(54)
commit to user
disetujui, jangka waktu, suku bunga, angsuran, nomor urut debitur, dan tanda tangan debitur.
8) Surat Perjanjian Kredit
Surat perjanjian kredit adalah perjanjian yang merupakan dasar hukum hubungan pinjam meminjam antara bank dan debitur. Hal-hal yang tertera dala surat ini mencakup maksimal kredit yang disetujui dan pasl-pasal mengenai peraturan yang ditetapkan oleh Bank.
9) Surat Penolakan
Surat ini berisi pernyataan penolakan permohonankredit sesuai dengan keputusan rapat komite kredit yang dibuat oleh Loan Service Unit.
c. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Dalam sistem pemberian Kredit Perumahan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.Kantor Cabang Solo menggunakan catatan akuntansi sebagai berikut :
1) Buku Register
2) SIBS (Syperlik Integrated Banking System) 3) BDS (Branch Delivery System)
4) Kartu Monitoring 5) Rekening Koran Debitur
(55)
commit to user
d. Prosedur Kredit Perumahan
Prosedur Kredit Perumahan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.Kantor Cabang Solo sebagai berikut:
1) Prosedur Permohonan Kredit Perumahan
Prosedur Permohonan Kredit Perumahan dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu sebagai berikut:
a) Permohonan Langsung kepada BTN
· Pemohon yang sebelumnya sudah membuka rekening tabungan di BTN langsung datang ke bagian Loan Service
Unit untuk mengisi formulir permohonan Kredit Perumahan
dan melampirkan dokumen persyaratan calon debitur yang kemudian diserahkan kembali kepada Loan Service Unit.
· Bagian analisis kredit melakukan tes wawancara kepada debitur untuk memperoleh dana mengenai permohonan kredit yang diajukan. Tes tersebut didasarkan pada prinsip kredit 5C yaitu character, capital, capacity, colateral, dan
condition of economy. Hasil tes tersebut tertuang dalam
lembar hasil wawancara yang diotorisasi oleh Analisis Kredit dan ditandatangani oleh calon debitur.
· Setelah tes tersebut dilakukan, bagian Loan Service Unit
membuat Daftar Usulan Pemohon (DUP) kredit sebanyak tiga lembar untuk merekomendasikan calon debitur kepada anggota Komite Kredit. DUP tersebut didistribusikan
(56)
commit to user
kepada Branch Manager untuk lembar pertama, lembar kedua untuk Retail Section Head dan lembar ketiga untuk Analisis Kredit.
· Branch Manager mengecek dan menganalisis DUP tersebut
dalam Rapat Komite Kredit dan kemudian DUP lembar ketiga tersebut dikembalikan ke Loan Service Unit.
· Bagian Teller Service menerbitkan formulir penyetoran dua lembar, lembar pertama didistribusikan kepada Bookeping
and Control yang kemudian diarsipkan berdasarkan tanggal
sedangkan lembar kedua diserahkan kepada debitur. b) Permohonan Kredit melalui Developer
Calon debitur datang langsung kepada developer selaku pengembang perumahan yang telah bekerjasama dengan BTN untuk mengajukan permohonan kredit perumahan. Pihak
developer memberikan informasi mengenai tipe rumah, ukuran,
lokasi dan harga murah serta memberikan formulir permohonan Kredit Perumahan kepada calon debitur. Kemudian calon debitur melakukan proses permohonan kredit selanjutnya seperti pada permohonan Kredit Perumahan melalui BTN.
2) Prosedur Keputusan Atas Permohonan Kredit Perumahan
a) Loan Service Unit
· Menerima kembali DUP dari Branh Manager, Retail
(57)
commit to user
dilakukannya rapat Komite Kredit dalam membahas keputusan kredit disetujui atau tidak.
· Keputusan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan sebanyak dua lembar yang diserahkan kepada debitur dan
Administration Unit. Sedangkan keputusan disetujuinya
permohonan kredit dengan diterbitkan SP3K (Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit) sebanyak 2 lembar yang didistribusikan kepada debitur dan
Administrarion Unit.
· Loan Service Unit merealisasi kredit dengan menerbitkan
Laporan Penilaian Akhir (LPA) yang diotorisasi oleh
Branch Manager dan melaksanakan akad kredit saat pra
realisasi. Debitur wajib menyetorkan dana dalam rekening tabungan minimal Rp 500.000,00 dan membayar biaya-biaya proses kredit melalui Teller Service. Formulir penyetoran dana tersebut diterbitkan dua lembar. Lembar pertama untuk debitur sedangkan lembar kedua untuk
Bookeping and Control.
· Menerbitkan SPD5 dan SPK yang ditandatangani debitur, pihak BTN, dan notaris yang ditunjuk oleh BTN.
· Mengarsipkan SPD5 lembar pertama berdasarkan nomor, mendistribusikan SPD5 lembar kedua untuk Loan
(58)
commit to user
Processing Unit, SPD5 lembar keempatt untuk Accounting
Control, SPD5 lembar kelima untuk notaris dan
mendistribusikan SPK lembar pertama untuk debitur, SPK lembar kedua untuk Loan Administration Unit dan SPK lembar ketiga untuk notaris.
b) Loan Administration Unit
· Mengarsipkan surat penolakan lembar kedua dari Loan
Service Unit sesuai tanggal.
· Mengarsipkan SP3K dari Loan Service Unit sesuai tanggal. · Mengarsipkan SPD5 lembar kelima dari Loan Service Unit
menurut nomor urut.
· Mengarsipkan SPK lembar kedua menurut nomor urut.
c) Transaksi Processing Unit
Mengarsipkan SPD5 lembar ketiga dari Loan Service Unit
sesuai nomor urut.
d) Accounting and Control
Mengarsipkan SPD5 lembar keempat dari Loan Service Unit
sesuai nomor urut.
e) Bookeping and Control Unit
Mencatat jurnal penyediaan dana dari debitur secara online
(59)
commit to user
3) Prosedur Realisasi Kredit
Realisasi kredit adalah pembayaran sejumlah dana sebesar nilai maksimal Kredit Perumahan sesuai dengan perjanjiann kredit yang telah ditandatangani oleh bank dan debitur, yang dibayarkan oleh bank melalui rekening Escrow Account. Rekening Escrow
Account merupakan rekening penampungan pencairan Kredit
Perumahan yang dapat berbentuk tabungan, deposito dan giro. a) Setelah seluruh dokumen SP3K, SPK, dan SPD5 ditandatangani
debitur, maka dengan demikian debitur telah menerima pembayaran dana maksimal kredit secara bertahap melalui rekening Escrow Account. Dana tersebut ditambah ke dalam rekening kredit debitur Escrow Account sehingga debitur dapat mengambil dana tersebut sewaktu-waktu seperti halnya penarikan tabungan.
b) Bagian Teller Service menyerahkan bukti penarikan lembar pertama kepada debitur.
c) Bookeing and Control melakukan pengolahan data alokasi dana
kredit lebih lanjut yang telah dilakukan oleh Teller Service dan mengarsipkan data tersebut dalam komputer berdasarkan tanggal.
4) Prosedur Pelunasan Kredit
a) Debitur membayar angsuran kedua dan angsuran selanjutnya hingga lunas sesuai dengan perjanjian yang disepakati melalui
(60)
commit to user
Teller Service dan debitur menerima formulir penyetoran dana
lembar pertama. Pencatatan tersebut tercatat pula dalam rekening tabungan debitur.
Pembayaran angsuran Kredit Perumahan dapat dilakukan dengan cara yaitu sebagai berikut:
· Pembayaran dengan pemotongan langsung dari gaji
· Pembayaran tunai yang dilakukan melalui loket yang ada dikantor cabang maupun kantor kas pembantu
· Pemindah bukuan yang dilakukan dengan mendebet rekening debitur atas permintaannya sendiri dengan memberi kuasa pada bank yang bersangkutan
· Transfer melalui ATM BTN maupun ATM lain dengan jaringan ATM Link dan ATM Bersama
b) Bagian Bookeping and Control Unit mencatat jurnal pembalik atas jurnal angsuran kedua dan angsuran selanjutnya dan mengarsipkan formulir penyetoran lembar kedua sesuai tanggal.
(61)
commit to user
Gambar 2.1
Prosedur Permohonan kredit dan penyidikan analisis kredit langsung kepada BTN.
Loan Service Unit
a Oleh Analisi Kredit
Dikirim ke Analisis Kredit untuk dicek & dianalisa FPK : Formulir Permohonan Kredit DUP : Daftar Usulan Permohonan
FCBI : Formulir Checking Bank Indonesia Mulai
Verifikasi FPK & dokumen
FCB 1 Dok Syarat 1
FPK 1
Wawancara
3 2 DUP 1
1
2 Calon debitur membuka rekening dan mengajukan
(62)
commit to user
Gambar 2.2
Prosedur Permohonan kredit dan penyidikan analisis kredit langsung kepada BTN (lanjutan)
Branch Manager Retail Service Head Teller Service
Bookepping and Control
DUP 2
Verifikasi DUP
3 DUP 1
Verifikasi
DUP 2
Formulir Penyetoran 1 3
Debitur Debitur
Membuka Rekening Tabungan
4 2
1 3
4
FCBI 1 Formulir
Penyetoran 1
Jurnal
T
Input Data Checking BI
(63)
commit to user
Gambar 2.3
Prosedur Permohonan kredit dan penyidikan analisis kredit melalui Developer
Developer Loan service Unit Branch Manager
Dok. Syarat
Dok. Syarat FCBI 1 FPK 1
DUP 1
Verifikasi DUP
3
1 FPK 1
Menerima FPK dan dokumen persyaratan
Memo ots, Menerbitkan
DUP Wawancara
& ots
3 2 DUP 1
2 1
(64)
commit to user
Debitur membuka
rekening tabungan
2 Formulir 1 Penyetoran
5
5
FCBI 1 Formulir 1
Penyetoran
Jurnal
T Input Data
checking BI Gambar 2.4
Prosedur Permohonan kredit dan penyidikan analisis kredit melalui Developer
(lanjutan).
Teller Service Bookeping & Control
Debitur
Retail Service Head
DUP 2
Verifikasi DUP
4 2
(65)
commit to user
Gambar 2.5
Prosedur Keputusan Permohonan Kredit
Loan Service Unit
Debitur
Dihadapan
Notaris Debitur
Debitur Notaris
Rapat
Komite Kredit
2 SP3K 1
8 Menerbitkan LPA LPA Debitur 2 Surat 1 Penolakan 8 Debitur Ya Tidak 2 1 Otorisasi Melaksanakan Realisasi Menerbitkan SPD5 & SPK
5 4 3 2 SPD5 1 N 12 11 8 3 2 SPK 1 T Membayar (biaya kredit) 2 Formulir 1 Penyetoran 9 Teller Service Notaris
(66)
commit to user
Gambar 2.6
Prosedur Keputusan Permohonan Kredit (lanjutan)
Transaction Proccesing Accounting & Control Bookeping & Control
Loan Administration
SPD5 2 & SP3K 2
Surat Penolakan
T
9 12
11
Formulir 1 Penyetoran
SPD5 3 SPD5 4
Jurnal T
T T
8
LPA : Laporan Penilaian Akhir
SP3K : Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit SPD5 : Surat Persetujuan Debitur Rangkap 5
(67)
commit to user
Gambar 2.7 Prosedur realisasi kredit
Teller Service Bookeping Control
Menerima dana maksimal
kredit
Rekening
Escrow Account
Melakukan Penarikan Tabungan
Penyerahan Dana
Formulir Penarikan
13
13
Formulir Penarikan
JURNAL
T Setelah semua
dokumen persyaratan ditandatangani
(68)
commit to user
C. Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Perumahan Pada Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo
Berikut ini adalah evaluasi terhadap sistem pemberian kredit perumahan pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo dengan membandingkan antara peraturan Bank Indonesia dengan pelaksanakan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo. 1. Syarat-syarat dan ketentuan permohonan kredit
Persyaratan kredit yang telah dilaksanakan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo kepada calon debitur dalam permohonan kredit perumahan telah sesuai dengan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal Ketentuan yang mengatur tentang kredit perumahan oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa persyaratan dan ketentuan- ketentuan diselenggarakan dengan baik sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
2. Fungsi yang Terkait
Dalam prosedur pemberian kredit sudah terdapat pemisahan fungsi yang sudah tegas sesuai dengan struktur organisasi yang ada. Hal ini dibuktikan dengan adanya pemisahan antara Retail Service Section Head, Loan Service Unit, Loan Administration Unit, Branch Manager, Collection Work Out, Accounting and Control, Transaction Section Head,
(69)
commit to user
dilakukan oleh satu bagian saja. Hal ini dapat menghindari resiko kecurangan dalam pemberian kredit perumahan.
3. Dokumen yang Digunakan
Pengendalian intern yang baik mensyaratkan penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang penggunaannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi yang berwenang dan penggunaan dokumen rangkap. Perusahaan telah menerapkan sistem pengendalian intern tersebut. Dengan dibuatnya formulir bernomor urut tercetak dapat memudahkan perusahaan dalam pengarsipan dan penelusuran serta pertanggung jawaban karyawan apabila terjadi penyelewengan.
Dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Hal ini mencerminkan bahwa dokumen dapat dipercaya dan akan menjadi masukan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi.
4. Catatan yang Digunakan
Dalam sistem pemberian kredit perumahan pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Solo catatan akuntansi yang digunakan telah sesuai dengan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal Ketentuan yang mengatur tentang Kredit Perumahan dengan menggunakan sistem pencatatan akuntansi secara online, yaitu menggunakan sistem Loan Application Creation-SIBS
(70)
commit to user
atas transaksi yang terjadi dilakukan dengan menggunakan jurnal umum, jurnal pembalik, buku besar dan buku besar pembantu dengan menggunakan sistem komputer tersebut. Pencatatan dilakukan oleh
Bookkeeping and Control Unit dengan sumber pencatatan akuntansi yang
terdiri dari formulir penyetoran dan formulir penarikan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa catatan akuntansi yang diselenggarakan dengan baik sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
5. Prosedur Pemberian Kredit
Dalam prosedur pemberian kredit pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo telah sesuai dengan urutan langkah- langkah yang lazim dalam prosedur pemberian kredit yang harus ditangani oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo, yaitu: prosedur permohonan atau penagjuan kredit perumahan, prosedur keputusan atas permohonan kredit perumahan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo, Prosedur realisasi kredit perumahan pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo.
(71)
commit to user
58 BAB III TEMUAN
Setelah menguasai sistem pemberian Kredit Perumahan, ditemukan beberapa kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada sistem pemberian Kredit Perumahan sebagai berikut:
A. Kelebihan
1. Proses persetujuan kredit dalam sistem pemberian Kredit Perumahan pada Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Kantor Cabang Solo dilakukan oleh Komite Kredit yang terdiri dari bagian Branch Manager,
Retail Service Section Head, dan Analisis kredit yang
mempertimbangkan suatu permohonan kredit yang akan ditimbulkan relatif kecil.
2. Prosedur pemberian Kredit Perumahan pada Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Solo terdiri dari prosedur permohonan kredit dan analisis kredit, prosedur keputusan permohonan kredit, prosedur realisasi kredit, dan prosedur pelunasan kredit secara menyeluruh telah sesuai dengan standar ketentuan pemberian kredit yang telah ditetapkan kantor pusat dan Bank Indonesia.
3. Sistem akuntansi pemberian Kredit Perumahan menggunakan Sylvester
(72)
commit to user
B. Kelemahan
1. Para nasabah Kredit Perumahan masih banyak yang membayar angsuran secara tunai sehingga sering terjadi antrian panjang, pada kenyataannya Bank telah menyediakan fasilitas yang lebih praktis dan efisien seperti ATM yang lebih mudah dijangkau oleh nasabah.
2. Jangka waktu proses pengajuan kredit cukup lama dikarenakan SDM bagian kredit kurang memadai untuk dapat melayani debitur yang mengajukan kredit.
(73)
commit to user
60 B A B I V PENUTUP
A. Simpulan
Sistem pembelian kredit perumahan didukung dengan Sylvester
Integrated Banking System (SIBS) dalam pencatatan akuntansinya. Dokumen
yang digunakan belum didukung dengan adanya pemberlakuan formulir dan dokumen yang bernomor urut tercetak seperti formulir permohonan kredit, DUP, SPD5, dan SP3K, sehingga pengawasan pelaksanaan otorisasi dari transaksi tersebut belum maksimal meskipun formulir dan dokumen tersebut belum bernomor urut tercetak, tetapi dalam formulir dan dokumen tersebut sudah terdapat nomor urut debitur.
Prosedur pemberian kredit perumahan yang diterapkan oleh Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Solo terdiri dari prosedur permohonan kredit dan analisi kredit, prosedur keputusan permohonan kredit, prosedur realisasi kredit, dan prosedur pelunasan kredit secara menyeluruh telah sesuai dengan standar ketentuan pemberian kredit yang telah ditetapkan kantor pusat dan Bank Indonesia. Keputusan final pengambilan kredit perumahan berdasarkan pada Rapat Komite Kredit yang dilaksanakan olehh
Branch Manager, Retail Service Sectionn Head, Analisis Kredit dan Loan
Service. Hal ini menunjukkan adanya penerapann sistem prinsip kehati-hatian
(74)
commit to user
B. Rekomendasi
1. Sebaiknya dilakukan sosialisasi pembayaran angsuran kredit melalui ATM terhadap para debitur sehingga lebih mudah dan menghemat waktu dan nasabah tidak perlu khawatir mengenai bukti transaksi pembayaran melalui ATM karena bukti tersebut otomatis tercatat dalam mesin ATM pada waktu dan tempat terjadinya transaksi.
2. Perusahaan sebaiknya menambah jumlah SDM bagian kredit untuk meningkatkan pelayanan kredit, agar proses pengajuan kredit tepat waktu atau tidak melebihi jangka waktu yang seharusnya yaitu 7 hari.
(75)
commit to user
62
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi keenam. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Muljono. 1993. Manajemen Perkreditan Bank Komersial. Edisi Ketiga. Yogyakarta. BP. FE UGM.
Suyanto, dkk. 1995. Dasar-dasar Perkreditan. Edisi keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Mulyadi, 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter Dan
Perbankan. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Edisi Kelima.
Seksi SDM. 2011. Keadaan Pegawai menurut Jumlah, Tingkat Pendidikan,
Jabatan, dan Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero)
(1)
atas transaksi yang terjadi dilakukan dengan menggunakan jurnal umum, jurnal pembalik, buku besar dan buku besar pembantu dengan menggunakan sistem komputer tersebut. Pencatatan dilakukan oleh
Bookkeeping and Control Unit dengan sumber pencatatan akuntansi yang
terdiri dari formulir penyetoran dan formulir penarikan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa catatan akuntansi yang diselenggarakan dengan baik sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
5. Prosedur Pemberian Kredit
Dalam prosedur pemberian kredit pada PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo telah sesuai dengan urutan langkah- langkah yang lazim dalam prosedur pemberian kredit yang harus ditangani oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo, yaitu: prosedur permohonan atau penagjuan kredit perumahan, prosedur keputusan atas permohonan kredit perumahan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo, Prosedur realisasi kredit perumahan pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo.
(2)
BAB III TEMUAN
Setelah menguasai sistem pemberian Kredit Perumahan, ditemukan beberapa kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada sistem pemberian Kredit Perumahan sebagai berikut:
A. Kelebihan
1. Proses persetujuan kredit dalam sistem pemberian Kredit Perumahan pada Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Kantor Cabang Solo dilakukan oleh Komite Kredit yang terdiri dari bagian Branch Manager,
Retail Service Section Head, dan Analisis kredit yang
mempertimbangkan suatu permohonan kredit yang akan ditimbulkan relatif kecil.
2. Prosedur pemberian Kredit Perumahan pada Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk Kantor Cabang Solo terdiri dari prosedur permohonan kredit dan analisis kredit, prosedur keputusan permohonan kredit, prosedur realisasi kredit, dan prosedur pelunasan kredit secara menyeluruh telah sesuai dengan standar ketentuan pemberian kredit yang telah ditetapkan kantor pusat dan Bank Indonesia.
3. Sistem akuntansi pemberian Kredit Perumahan menggunakan Sylvester
(3)
B. Kelemahan
1. Para nasabah Kredit Perumahan masih banyak yang membayar angsuran
secara tunai sehingga sering terjadi antrian panjang, pada kenyataannya Bank telah menyediakan fasilitas yang lebih praktis dan efisien seperti ATM yang lebih mudah dijangkau oleh nasabah.
2. Jangka waktu proses pengajuan kredit cukup lama dikarenakan SDM bagian kredit kurang memadai untuk dapat melayani debitur yang mengajukan kredit.
(4)
B A B I V PENUTUP
A. Simpulan
Sistem pembelian kredit perumahan didukung dengan Sylvester
Integrated Banking System (SIBS) dalam pencatatan akuntansinya. Dokumen
yang digunakan belum didukung dengan adanya pemberlakuan formulir dan dokumen yang bernomor urut tercetak seperti formulir permohonan kredit, DUP, SPD5, dan SP3K, sehingga pengawasan pelaksanaan otorisasi dari transaksi tersebut belum maksimal meskipun formulir dan dokumen tersebut belum bernomor urut tercetak, tetapi dalam formulir dan dokumen tersebut sudah terdapat nomor urut debitur.
Prosedur pemberian kredit perumahan yang diterapkan oleh Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Solo terdiri dari prosedur permohonan kredit dan analisi kredit, prosedur keputusan permohonan kredit, prosedur realisasi kredit, dan prosedur pelunasan kredit secara menyeluruh telah sesuai dengan standar ketentuan pemberian kredit yang telah ditetapkan kantor pusat dan Bank Indonesia. Keputusan final pengambilan kredit perumahan berdasarkan pada Rapat Komite Kredit yang dilaksanakan olehh
Branch Manager, Retail Service Sectionn Head, Analisis Kredit dan Loan
(5)
B. Rekomendasi
1. Sebaiknya dilakukan sosialisasi pembayaran angsuran kredit melalui ATM terhadap para debitur sehingga lebih mudah dan menghemat waktu dan nasabah tidak perlu khawatir mengenai bukti transaksi pembayaran melalui ATM karena bukti tersebut otomatis tercatat dalam mesin ATM pada waktu dan tempat terjadinya transaksi.
2. Perusahaan sebaiknya menambah jumlah SDM bagian kredit untuk meningkatkan pelayanan kredit, agar proses pengajuan kredit tepat waktu atau tidak melebihi jangka waktu yang seharusnya yaitu 7 hari.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi keenam. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Muljono. 1993. Manajemen Perkreditan Bank Komersial. Edisi Ketiga.
Yogyakarta. BP. FE UGM.
Suyanto, dkk. 1995. Dasar-dasar Perkreditan. Edisi keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Mulyadi, 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter Dan
Perbankan. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Edisi Kelima.
Seksi SDM. 2011. Keadaan Pegawai menurut Jumlah, Tingkat Pendidikan,
Jabatan, dan Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero)