Tingkat Finansial Literacy Mahasiswa Non-Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The aim of this study is to determine the Level of Financial Literacy of non-economics students at Maranatha Christian University Bandung, the students who do not get Financial Management course, but have the knowledge to manage their personal finance. This research is a qualitative descriptive study. The research conducted for analysis one or more variables without compare or connect the variable to another variable. The results of this research shows that the majority of non-economic students occupying level basic financial literacy, it means that majority of students have not been aware of Personal Finance subject.


(2)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Level Financial Literacy mahasiswa non-ekonomi di Universitas Kristen Maranatha Bandung, sampel penelitian in adalah mahasiswa yang tidak mendapatkan mata kuliah tentang Manajemen Keuangan ini memiliki pengetahuan untuk mengatur keuangan pribadinya masing-masing. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu riset yang dilakukan untuk mengnalisis satu atau lebih variabel tanpa membandingkan atau menghubungkan satu variable tersebut terhadap variabel yang lain. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas mahasiswa non-ekonomi menduduki Level Financial Literacy Basic yang artinya mayoritas mahasiswa belum sadar akan pendalaman ilmu Personal Finance.


(3)

vi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka……… 9 2.1.2 Financial Literacy Basic…....………. 9 2.1.1.1 Pembagian Angka ... 10

2.1.1.2 Persentase Angka ... 10

2.1.1.3 Suku Bunga Tabungan ... 10

2.1.1.4 Manajemen Uang ... 10

2.1.2 Financial Literacy Intermediate ... 11

2.1.2.1 Kredit dan Utang ... 11

2.1.2.2 Time Value of Money ... 11

2.1.2.3 Inflasi ... 12

2.1.2.4 Personal Financial Planning ... 12


(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

2.1.3.1 Pasar Modal ... 14

2.1.3.2 Obligasi ... 14

2.1.3.3 Risiko Investasi ... 15

2.1.3.4 Investasi dan Tabungan ... 15

2.1.3.5 Reksadana ... 16

2.2 Kerangka Teoritis ... 17

2.3 Kerangka Pemikiran ... 18

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 19

3.2 Populasi dan Sampel ... 19

3.3 Teknik Pengambilan Sampel dan Ukuran Sampel ... 19

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 20

3.4 Uji Pendahuluan ... 21

3.5 Metode Analisis Data ... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden ... 22

4.2 Hasil Tanggapan Responden Per Variabel... 25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 87 5.2 Keterbatasan Penelitian ... 88 5.3 Saran ...

88

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Rerangka Teoritis ... 17 Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran ... 18


(6)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 22

Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia ... 23

Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Fakultas dan Jurusan ... 23

Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Tahun Masuk Perkuliahan ... 24

Tabel 4.5 Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Jenis Kelamin Pria ... 25

Tabel 4.6 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Pria ... 26

Tabel 4.7 Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Jenis Kelamin Wanita ... 28

Tabel 4.8 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Wanita ... 29

Tabel 4.9 Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Usia di Bawah 20 Tahun ... 35

Tabel 4.10 Karakteristik Berdasarkan Usia di Bawah 20 Tahun ... 36

Tabel 4.11 Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Usia 20-22 Tahun ... 38

Tabel 4.12 Karakteristik Berdasarkan Usia 20-22 Tahun ... 39

Tabel 4.13 Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Usia di Atas 22 Tahun ... 41

Tabel 4.14 Karakteristik Berdasarkan Usia di Atas 22 Tahun ... 42

Tabel 4.15 Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Program Studi Psikologi ... 48

Tabel 4.16 Karakteristik Berdasarkan Program Studi Psikologi ... 49

Tabel 4.17 Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Program Studi Seni Rupa dan Desain ... 51 Tabel 4.18 Karakteristik Berdasarkan Program Studi Seni Rupa dan Desain ... 52

Tabel 4.19 Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Program Studi Sastra ... 53

Tabel 4.20 Karakteristik Berdasarkan Program Studi Sastra ... 54

Tabel 4.21 Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Program Studi Kedokteran 56 Tabel 4.22 Karakteristik Berdasarkan Program Studi Kedokteran ... 57

Tabel 4.23 Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Program Studi Hukum ... 58

Tabel 4.24 Karakteristik Berdasarkan Program Studi Hukum ... 59


(7)

x Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.26 Karakteristik Berdasarkan Program Studi Teknik ... 62

Tabel 4.27 Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Program Studi IT ... 63

Tabel 4.28 Karakteristik Berdasarkan Program Studi IT ... 64

Tabel 4.29 Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Angkatan 2010 ... 70

Tabel 4.30 Karakteristik Berdasarkan Angkatan 2010 ... 71

Tabel 4.31 Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Angkatan 2011 ... 72

Tabel 4.32 Karakteristik Berdasarkan Angkatan 2011 ... 73

Tabel 4.33 Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Angkatan 2012 ... 75

Tabel 4.34 Karakteristik Berdasarkan Angkatan 2012 ... 76

Tabel 4.35 Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Angkatan 2013 ... 77

Tabel 4.36 Karakteristik Berdasarkan Angkatan 2013 ... 78

Tabel 4.37 Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Angkatan 2014 ... 80


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap orang memiliki kebutuhan yang semakin meningkat dan bervariasi. Uang yang sebagai alat transaksi atau pembayaran merupakan hal terpenting untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap orang. Seseorang akan berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya walaupun mengalami kenaikan biaya hidup atau berkurangnya pendapatan, berbagai cara yang dilakukan oleh setiap orang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yakni dengan cara mengembangkan kekayaannya (uang yang dimilikinya).

Di era globalisasi saat ini banyak orang yang secara tidak sadar menganut gaya hidup konsumtif, hal tersebut mengakibatkan tidak terkontrolnya pengeluaran. Akibat dari gaya hidup konsumtif, masyarakat saat ini cenderung menggunakan uang secara tidak tepat daripada membelanjakan uang untuk hal-hal yang lebih berguna. Hal tersebut yang dapat menimbulkan masalah keuangan.

Dari sisi gaya hidup, faktor informasi terutama dari para pemasar telah menyentuh aspek psikologis konsumen, hal ini mengakibatkan orang terdorong untuk melakukan pembelian bukan karena kebutuhan tapi faktor keinginan, gengsi, harga diri, mengikuti gaya orang lain dan sebagainya. Dalam beberapa literatur atau penelitian hal seperti ini dinamakan gejala materialisme. Akibat di pos pengeluaran yang seharusnya tidak dianggarkan, dimungkinkan menjadi pengeluaran yang cukup besar dan mendorong anggaran menjadi defisit. Hasil penelitian Garman dan Irene (1996) perihal perilaku orang dalam mengelola keuangan, teridentifikasi sejumlah 22 kesalahan perilaku. Kesalahan tersebut


(9)

2 Universitas Kristen Maranatha adalah pengeluaran yang berlebihan, penggunaan kredit yang berlebihan, uang cepat keluar dari simpanan, tidak memiliki dana emergensi, tidak mampu membayar angsuran kredit, penggunaan kartu kredit yang melebihi batas maksimal, tidak memiliki rencana dana pensiun, memiliki hutang yang lebih besar daripada aset yang ada, bahkan sampai dengan kepercayaan bahwa secara rutin akan adanya penghasilan tambahan (bonus) dari perusahaan, sehingga rencana-rencana untuk pengeluaran dan membayar hutang telah disiapkan jauh-jauh hari, padahal perusahaan belum tentu merealisasikan bonus tersebut.

Selain itu faktor psikologis menjadi perbedaaan dalam menentukan pola rancangan keuangan pribadinya. Perry dan Morris (2005) menyebutkan bahwa faktor psikologis seperti locus of control, dapat memediasi dampak dari pengetahuan keuangan terhadap perilaku itu.

Kurangnya pengetahuan mengenai perencanaan keuangan menjadi masalah serius bagi masyarakat Indonesia. Kesimpulan ini diambil dari survey tentang ting- kat literasi keuangan yang diselenggarakan VISA awal tahun 2012. Indonesia dengan skor 27,7 menempati peringkat ke-27 dari 28 negara yang diteliti, tepat di atas Pakistan. Hal ini mengindikasikan masih lemahnya pemahaman masyarakat dalam hal pengelolaan keuangan. Bahkan sebagian besar orang Indonesia tidak menerapkan anggaran keuangan keluarga. Indonesia berada di peringkat terbawah yang mayoritas warganya tidak memiliki dana cadangan untuk kondisi darurat minimal tiga bulan.

Edukasi finansial (financial education) masih merupakan tantangan besar di Indonesia. Edukasi finansial adalah proses panjang yang memacu individu untuk memiliki rencana keuangan di masa depan demi mendapatkan


(10)

3 Universitas Kristen Maranatha kesejahteraan sesuai dengan pola dan gaya hidup yang mereka jalani (Lusardi, 2007). Sementara di Indonesia sendiri pendidikan keuangan pribadi (personal finance) masih jarang ditemui baik itu di sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Penelitian yang dilakukan Cole, Sampson, dan Zia (2009) menemukan rendahnya tingkat financial literacy pada keluarga-keluarga di India dan Indonesia. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Jepang dan Australia termasuk negara yang memberikan edukasi finansial kepada masyarakatnya terutama mahasiswa dengan harapan literasi keuangan (financial literacy) masyarakat semakin meningkat.

Pendidikan sangat berperan penting dalam pembentukan literasi finansial baik pendidikan informal di lingkungan keluarga maupun pendidikan formal di lingkungan perguruan tinggi. Dalam lingkungan keluarga, tingkat literasi finansial ditentukan oleh peran orang tua dalam memberikan dukungan berupa pendidikan keuangan dalam keluarga. Perbedaan status sosial ekonomi orang tua membawa perbedaan yang besar dalam pengasuhan anak. Anak-anak dikondisikan oleh posisi subkultur dan kelas sosial ekonomi yang pada gilirannya mempengaruhi kognisi dan perilaku mereka. Pembelajaran di perguruan inggi sangat berperan penting dalam proses pembentukan literasi finansial mahasiswa. Pembelajaran yang efektif dan efisien akan membantu mahasiswa memiliki kemampuan memahami, menilai, dan bertindak dalam kepentingan keuangan mereka.

Literasi finansial merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang agar terhindar dari masalah keuangan. Kesulitan keuangan bukan hanya fungsi dari pendapatan semata (rendahnya pendapatan), kesulitan keuangan juga dapat muncul jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan (mismanagement)


(11)

4 Universitas Kristen Maranatha seperti kesalahan penggunaan kredit, dan tidak adanya perencanaan keuangan. Memiliki literasi keuangan merupakan hal vital untuk mendapatkan kehidupan yang sejahtera. Dengan pengelolaan keuangan yang tepat yang tentunya ditunjang oleh literasi keuangan yang baik, maka taraf kehidupan diharapkan dapat meningkat, hal ini berlaku untuk setiap tingkat penghasilan, karena bagaimanapun tingginya tingkat penghasilan seseorang, tanpa pengelolaan yang tepat, keamanan finansial pasti akan sulit dicapai.

Definisi literasi finansial bervariasi, seperti beberapa di antaranya, Lusardi dan Mitchell (2007) mendefinisikan literasi finansial sebagai pengetahuan keuangan dan kemampuan untuk mengaplikasikannya (knowledge and ability). Sementara itu, Danes dan Hira (1987) serta Chen dan Volpe (1998) mengartikan literasi keuangan sebagai pengetahuan untuk mengelola keuangan. The Presidents Advisory Council on Financial literacy (PACFL, 2008) dalam Hung (2009), mendefinisikan financial literacy sebagai kemampuan untuk menggunakan pengetahuan serta keahlian untuk mengelola sumber daya keuangan untuk mencapai kesejahteraan. Financial literacy merupakan pengetahuan tentang keuangan dan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan tersebut (mengaplikasikannya) untuk mencapai kesejahteraan.

Penelitian tentang literasi finansial sudah cukup banyak dilakukan di berbagai Negara, termasuk di Indonesia. Rata-rata penelitian dilakukan di kalangan mahasiswa di perguruan tinggi. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan antara lain oleh Chen dan Volpe (1998). Survei dilakukan terhadap 924 orang mahasiswa dari 14 universitas di California, Florida, Kentucky, Massachussetts, Ohio, dan Pennsylvania. Penelitian bertujuan untuk melihat


(12)

5 Universitas Kristen Maranatha gambaran personal financial literacy di kalangan mahasiswa, menganalisa hubungan karakteristik mahasiswa dengan financial literacy, serta menganalisa dampak dari pengetahuan terhadap opini dan keputusan mahasiswa terhadap isu-isu keuangan.

Terdapat perbedaan sifat antara laki-laki dan perempuan dalam perilaku mengelola keuangan. Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa seseorang yang berbeda secara jenis kelamin akan memiliki pandangan yang berbeda dalam perilaku penggunaan keuangan yang dimilikinya (Wilhelm Prince, 2009; Prince & Lynn Teo, 1997). Lim Teo (1997) menunjukan diantara pria dan wanita terdapat perbedaan di dalam cara pandang mereka terhadap uang. Wanita yang berkeluarga cenderung kurang leluasa mengeluarkan uang yang mereka miliki sebab mereka diharuskan membagi uang tersebut untuk beberapa kebutuhan seperti pendidikan anak mereka, membayar tagihan dan berbagai macam kebutuhan lainnya. Sedangkan pria lebih leluasa dalam menggunakan uang mereka yang mereka miliki, karena pria cenderung lebih dominan dalam rumah tangga. Namun perbedaan perilaku perencanaan keuangan yang dihasilkan dari perbedaan jenis kelamin tersebut menjadi alasan dalam menentukan perilaku seseorang.

Dengan belajar mengelola uang (money management) sama pentingnya dengan mendapatkannya (Danes & Hira, 1987). Melakukan perencanaan keuangan dengan benar, maka setiap orang dapat menggunakan uang yang dimilikinya dengan maksimal sehingga bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan hidup dan peningkatan kesejahteraan hidupnya.

Aryani (2006) menyatakan keinginan masyarakat dalam kehidupan modern mengkonsumsi sesuatu tampaknya telah kehilangan hubungan


(13)

6 Universitas Kristen Maranatha sesungguhnya. Adanya pola konsumtif ini menunjukan setiap orang akan mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan tanpa memperhatikan kebutuhan yang sudah ditetapkan dalam perencanaan keuangan sesuai dengan tingkat prioritas yang sudah dipertimbangkan.

Salah satu cara agar seseorang dapat terhindar dari masalah keuangan adalah dengan memberikan pengenalan atau pembelajaran tentang keuangan (financial literacy). Financial literacy dapat diartikan sebagai pengetahuan keuangan dengan tujuan mencapai kesejahteraan (Lusardi dan Mitchell, 2007). (Robb dan James, 2009) mengatakan, financial literacy yang cukup akan memberikan pengaruh positif terhadap perilaku keuangan seseorang, seperti mengatur atau mengalokasikan keuangannya dengan tepat.

Personal financial planning merupakan suatu ilmu untuk mengelola keuangan pribadi yang sesuai dengan kebutuhan pribadi agar segala tujuan dapat tercapai, tentunya membutuhkan sejumlah dana, sehingga apa yang sudah dikelola menjadi lebih efektif bagi setiap pengelola dan bagi setiap perencana keuangan (McGraw-Hill, 2011).

Masassya (2006) menyatakan bahwa kebanyakan pengalokasian dana ditujukan pada beberapa hal yaitu investasi, saving, dan konsumsi. Diantara ketiga hal tersebut, jenis pengalokasian yang paling memberikan manfaat dimasa depan adalah investasi. Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu (Hartono, 2013).

Selain investasi, savings juga merupakan hal penting, karena saving merupakan salah satu cara untuk menyimpan dana yang digunakan ketika terjadi force majeure. Menurut Samuelson dan Nordhaus, (1996) saving adalah bagian


(14)

7 Universitas Kristen Maranatha dari pendapatan yang tidak dibelanjakan atau digunakan untuk konsumsi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi saving, salah satunya tingkat pendapatan. Sedangkan manfaat dari saving adalah dapat menunda konsumsi yang berlebihan di masa saat ini.

Setelah menjelaskan mengenai gambaran mengenai pola perencanaan keuangan yang sedang berkembang di lingkuangan masyarakat khususnya mahasiswa, maka penelitian ini akan dilakukan pada mahasiswa/i non-ekonomi di Universitas Kristen Maranatha. Penelitian ini menjelaskan pemahaman lebih mendalam mengenai isu yang ada mengenai perilaku mahasiswa/i terhadap uang maka peneliti mengambil topik penelitian dengan judul Tingkat Financial

literacy Mahasiswa Non-ekonomi di Universitas Kristen Maranatha

Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Setelah penjelasan dari latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengetahui tingkat financial literacy Mahasiswa non-ekonomi di Universitas Kristen Maranatha Bandung berdasarkan financial knowledge dan persepsi responden terhadap personal financial planning.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat financial literacy Mahasiswa non-ekonomi di Universitas Kristen Maranatha Bandung berdasarkan financial knowledge dan persepsi responden terhadap personal financial planning.


(15)

8 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menguji teori yang sudah ada sebelumnya, baik yang dilakukan melalui riset maupun teori yang belum terpatahkan atau grand theory.

2. Kegunaan Praktisi

Membantu para praktisi untuk mengembangkan tingkat financial literacy yang didasari dengan pemahaman tentang perencanaan keuangan sehingga dapat digunakan untuk kemajuan bidang perekonomian.


(16)

88 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden yang dikategorikan kedalam jenis kelamin, yakni pria dan wanita sama-sama berada di tingkat financial literacy intermediate. Responden yang berusia dibawah 20 tahun berada di tingkat financial literacy basic. Responden yang berusia dibawah 20 tahun sampai dengan 22 tahun berada di tingkat financial literacy basic. Dan responden yang berusia diatas 22 tahun yang menjawab pertanyaan dengan benar menduduki tingkat financial literacy intermediate. Responden fakultas psikologi berada di tingkat financial literacy intermediate, responden fakultas seni rupa dan desain berada di tingkat financial literacy basic, responden fakultas sastra berada di tingkat financial literacy basic, responden fakultas kedokteran berada di tingkat financial literacy intermediate, responden fakultas hukum berada di tingkat financial literacy intermediate, responden fakultas teknik berada di tingkat financial literacy intermediate, dan responden fakultas teknologi informatika berada di tingkat financial literacy intermediate. Responden angkatan 2010 berada di tingkat financial literacy intermediate, responden angkatan 2011 berada di tingkat financial literacy intermediate, responden angkatan 2012 berada di tingkat financial literacy basic, responden angkatan 2012 berada di tingkat financial literacy basic, responden angkatan 2013 berada di tingkat financial


(17)

89 Universitas Kristen Maranatha literacy basic, dan responden angkatan 2014 berada di tingkat financial literacy basic.

Sebagian besar responden yang diklasifikasikan kedalam kategori masing-masing menduduki tingkat financial literacy intermediate. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin, yakni kepribadian masing-masing responden. Serta usia dan angkatan yakni terlihat dari kematangan atau kedewasaan seseorang terhadap pola pikirnya. Serta dipengaruhi oleh jurusan, dimana pola pikir dan kepribadian masing-masing responden yang dilatih atau diarahkan untuk menjadi seseorang yang ahli dalam bidangnya masing-masing.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini yang pertama waktu, waktu penelitian tidak lama, sehingga hasil yang didapat hanya sebatas pengelompokkan responden saja kepada tingkat financial literacy. Kedua, data yang diperoleh tidak merata pada setiap kategori yang ada untuk mewakili banyak responden yang dibutuhkan. Ketiga, penelitian ini dilakukan hanya dibidang keuangan dalam pembahasan mengenai tingkat financial literacy pada setiap responden yang sudah diklasifikasikan. Keempat, penelitian ini dilakukan dengan metode survey dengan menyebarkan kuesioner, responden dapat memanipulasi jawaban tanpa diketahui oleh peneliti sebelumnya. Kelima, penelitian ini hanya mencakup mahasiswa non-ekonomi di Universitas Kristen Maranatha Bandung.


(18)

90 Universitas Kristen Maranatha 5.3 Saran

Pertama, memperpanjang waktu penelitian agar hasil dan pembahasan bisa lebih mendalam. Kedua, perbanyak jumlah responden dalam penelitian agal mewakili hasil penelitian secara menyeluruh. Ketiga, lakukan observasi langsung seperti wawancara agar dapat meminimalisir manipulasi jawaban oleh responden. Kelima, cakupan responden jangan hanya di ruang lingkup yang kecil, lakukan penelitian di seluruh universitas di Indonesia misalnya.


(19)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Beal, D.J & Delpachtra, S. B. (2003) “Financial Literacy Among Australian University Stu- dents”. Economic Papers, 22(1), 65-78.

Chen, H. & Volpe, R.P. (1998) “An Analysis of Personal Financial Literacy among Col- lege Students”. Financial Services Review, 7(2), 107-128.

Cole, S., Sampson, T., & Zia, B. (2009) “Finan- cial Literacy, Financial Decisions,

and the Demand for Financial Services: Evidence from India and Indonesia”. Harvard Busi- ness School Working Paper 09-117. (http://www1.worldbank.org).

Danes, S. M. & Hira, T.K. (1987) “Money Man- agement Knowledge of College Stu-

dents”. The Journal of Student Financial Aid, 17(1), 4-16.

Hung, A.A., Parker, A.M., & Yoong, J.K. (2009) “Defining and Measuring Financial Liter- acy”, Rand Labor And Population. Diambil dari http://www.rand.org.

Ibrahim, D., Harun, R. & Isa, Z.M. (2009) “A Study on Financial Literacy of Malaysian Degree Students”. Cross-cultural Com- munication ISSN 1712-8358, 5(4), 51-59.

Keown, L.A. (2011) “The Financial Knowledge of Canadians”. Canadians Social

Trends, 11(8), 30-39.

Krishna, A., Sari, M., & Rofaidi, R. (2010) “An- alisis Tingkat Literasi Keuangan di

Ka- langan Mahasiswa dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya: Survey pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indo- nesia”. Proceedings of The 4th Interna- tional Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI Bandung, In- donesia, 8-10 November 2010. Hal 552- 560.

Lusardi, A & Mitchell, O.S. (2007) “Baby Boomer Retirement Security: The Roles of Planning, Financial Literacy, and Hous- ing Wealth”. Journal of Monetary Eco- nomics, 54(1), 205-224.

Abdul, Halim. (2005). Analisis Investasi. Salemba Empat, Jakarta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendek atan Praktik,Ed Revisi VI, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Belk, R.W., Ger, G. and Askegaard, S. (2003), ‘‘The fire of desire: a multisided inquiry into consumer passion’’, Journal of Consumer Research, Vol. 30 No. 3, pp. 326-51.


(20)

Universitas Kristen Maranatha Chen, H., and Volpe, R.P,1998. An Analysis of Personal Financial literacy Among College Student. Financial Services Review, 7(2), 107-128.

Dipraja, Shole. “siapa bilang investasi emas butuh modal gede”, jakarta: tanggal pustaka, 2011

IDX. (2011). Reksa Dana. Retrieved March 20, 2014, from http://www.idx.co.id/idid/beranda/produkdanlayanan/reksad ana.aspx. 20 Maret 2014 Lewellen, Wilbur, Lease, R. C., and Schlarbaum. (1977). Pattern of Investment Strategy and Behavior among Individual Investors. The Journal of Business, 296 – 332.

Masassya, E. G. (2006). Arsitektur Keuangan Pekerja Profesi.

Prince, Melvin. (1995), Gender and Money Attitude of Young Adults, Fordham University.

Robb, C. and Deanna L. S., (2009) Effect Of Personal Financial Knowledge On College Student’s Credit Card Behavior, Jurnal Of Financial And Planing, Vol.20. Robb, C. A. and James, R. N. (2009). Associations between individual characteristics and financial knowledge among college students. Journal of Personal Finance, 8, 170-184.

Samuelson, Paul A., William D. Nordhaus. (1996). Makro Ekonomi. Edisi Keempatbelas. Cetakan Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Senduk, S. (2004). Mencari Pendapatan Tambahan. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sunariyah. (2004). pengantar pengetahuan pasar modal. edisi keempat. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Tandelilin, E. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portfolio. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta

FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 7-12

Utami, F. A., dan Sumaryono. (2008), Pembelian Implusif Ditinjau Dari Kontrol Diri Dan Jenis Kelamin Pada Remaja, Jurnal Psikologi Proyeksi, UGM, Vol.13 No. 1 Februari


(1)

8 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menguji teori yang sudah ada sebelumnya, baik yang dilakukan melalui riset maupun teori yang belum terpatahkan atau grand theory.

2. Kegunaan Praktisi

Membantu para praktisi untuk mengembangkan tingkat financial literacy yang didasari dengan pemahaman tentang perencanaan keuangan sehingga dapat digunakan untuk kemajuan bidang perekonomian.


(2)

88 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden yang dikategorikan kedalam jenis kelamin, yakni pria dan wanita sama-sama berada di tingkat financial literacy intermediate. Responden yang berusia dibawah 20 tahun berada di tingkat financial literacy basic. Responden yang berusia dibawah 20 tahun sampai dengan 22 tahun berada di tingkat financial literacy basic. Dan responden yang berusia diatas 22 tahun yang menjawab pertanyaan dengan benar menduduki tingkat financial literacy intermediate. Responden fakultas psikologi berada di tingkat financial literacy intermediate, responden fakultas seni rupa dan desain berada di tingkat financial literacy basic, responden fakultas sastra berada di tingkat financial literacy basic, responden fakultas kedokteran berada di tingkat

financial literacy intermediate, responden fakultas hukum berada di tingkat financial literacy intermediate, responden fakultas teknik berada di tingkat financial literacy intermediate, dan responden fakultas teknologi informatika

berada di tingkat financial literacy intermediate. Responden angkatan 2010 berada di tingkat financial literacy intermediate, responden angkatan 2011 berada di tingkat financial literacy intermediate, responden angkatan 2012 berada di tingkat financial literacy basic, responden angkatan 2012 berada di tingkat


(3)

89 Universitas Kristen Maranatha literacy basic, dan responden angkatan 2014 berada di tingkat financial literacy basic.

Sebagian besar responden yang diklasifikasikan kedalam kategori masing-masing menduduki tingkat financial literacy intermediate. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin, yakni kepribadian masing-masing responden. Serta usia dan angkatan yakni terlihat dari kematangan atau kedewasaan seseorang terhadap pola pikirnya. Serta dipengaruhi oleh jurusan, dimana pola pikir dan kepribadian masing-masing responden yang dilatih atau diarahkan untuk menjadi seseorang yang ahli dalam bidangnya masing-masing.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini yang pertama waktu, waktu penelitian tidak lama, sehingga hasil yang didapat hanya sebatas pengelompokkan responden saja kepada tingkat financial literacy. Kedua, data yang diperoleh tidak merata pada setiap kategori yang ada untuk mewakili banyak responden yang dibutuhkan. Ketiga, penelitian ini dilakukan hanya dibidang keuangan dalam pembahasan mengenai tingkat financial literacy pada setiap responden yang sudah diklasifikasikan. Keempat, penelitian ini dilakukan dengan metode survey dengan menyebarkan kuesioner, responden dapat memanipulasi jawaban tanpa diketahui oleh peneliti sebelumnya. Kelima, penelitian ini hanya mencakup mahasiswa non-ekonomi di Universitas Kristen Maranatha Bandung.


(4)

90 Universitas Kristen Maranatha 5.3 Saran

Pertama, memperpanjang waktu penelitian agar hasil dan pembahasan bisa lebih mendalam. Kedua, perbanyak jumlah responden dalam penelitian agal mewakili hasil penelitian secara menyeluruh. Ketiga, lakukan observasi langsung seperti wawancara agar dapat meminimalisir manipulasi jawaban oleh responden. Kelima, cakupan responden jangan hanya di ruang lingkup yang kecil, lakukan penelitian di seluruh universitas di Indonesia misalnya.


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Beal, D.J & Delpachtra, S. B. (2003) “Financial Literacy Among Australian

University Stu- dents”. Economic Papers, 22(1), 65-78.

Chen, H. & Volpe, R.P. (1998) “An Analysis of Personal Financial Literacy among

Col- lege Students”. Financial Services Review, 7(2), 107-128.

Cole, S., Sampson, T., & Zia, B. (2009) “Finan- cial Literacy, Financial Decisions,

and the Demand for Financial Services: Evidence from India and Indonesia”. Harvard Busi- ness School Working Paper 09-117. (http://www1.worldbank.org).

Danes, S. M. & Hira, T.K. (1987) “Money Man- agement Knowledge of College Stu-

dents”. The Journal of Student Financial Aid, 17(1), 4-16.

Hung, A.A., Parker, A.M., & Yoong, J.K. (2009) “Defining and Measuring Financial

Liter- acy”, Rand Labor And Population. Diambil dari http://www.rand.org.

Ibrahim, D., Harun, R. & Isa, Z.M. (2009) “A Study on Financial Literacy of Malaysian Degree Students”. Cross-cultural Com- munication ISSN 1712-8358, 5(4),

51-59.

Keown, L.A. (2011) “The Financial Knowledge of Canadians”. Canadians Social

Trends, 11(8), 30-39.

Krishna, A., Sari, M., & Rofaidi, R. (2010) “An- alisis Tingkat Literasi Keuangan di

Ka- langan Mahasiswa dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya: Survey pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indo- nesia”. Proceedings of The 4th Interna- tional Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI Bandung, In- donesia, 8-10 November 2010. Hal 552- 560.

Lusardi, A & Mitchell, O.S. (2007) “Baby Boomer Retirement Security: The Roles of Planning, Financial Literacy, and Hous- ing Wealth”. Journal of Monetary Eco- nomics, 54(1), 205-224.

Abdul, Halim. (2005). Analisis Investasi. Salemba Empat, Jakarta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendek atan Praktik,Ed Revisi VI, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Belk, R.W., Ger, G. and Askegaard, S. (2003), ‘‘The fire of desire: a multisided inquiry into consumer passion’’, Journal of Consumer Research, Vol. 30 No. 3, pp.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

Chen, H., and Volpe, R.P,1998. An Analysis of Personal Financial literacy Among College Student. Financial Services Review, 7(2), 107-128.

Dipraja, Shole. “siapa bilang investasi emas butuh modal gede”, jakarta: tanggal pustaka, 2011

IDX. (2011). Reksa Dana. Retrieved March 20, 2014, from http://www.idx.co.id/idid/beranda/produkdanlayanan/reksad ana.aspx. 20 Maret 2014 Lewellen, Wilbur, Lease, R. C., and Schlarbaum. (1977). Pattern of Investment Strategy and Behavior among Individual Investors. The Journal of Business, 296 – 332.

Masassya, E. G. (2006). Arsitektur Keuangan Pekerja Profesi.

Prince, Melvin. (1995), Gender and Money Attitude of Young Adults, Fordham University.

Robb, C. and Deanna L. S., (2009) Effect Of Personal Financial Knowledge On

College Student’s Credit Card Behavior, Jurnal Of Financial And Planing, Vol.20.

Robb, C. A. and James, R. N. (2009). Associations between individual characteristics and financial knowledge among college students. Journal of Personal Finance, 8, 170-184.

Samuelson, Paul A., William D. Nordhaus. (1996). Makro Ekonomi. Edisi Keempatbelas. Cetakan Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Senduk, S. (2004). Mencari Pendapatan Tambahan. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sunariyah. (2004). pengantar pengetahuan pasar modal. edisi keempat. UPP AMP

YKPN. Yogyakarta.

Tandelilin, E. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portfolio. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta

FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 7-12

Utami, F. A., dan Sumaryono. (2008), Pembelian Implusif Ditinjau Dari Kontrol Diri Dan Jenis Kelamin Pada Remaja, Jurnal Psikologi Proyeksi, UGM, Vol.13 No. 1 Februari


Dokumen yang terkait

Analisis Perilaku Keuangan pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

0 2 22

"Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha (Studi pada Direktorat Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni Universitas Kristen Maranatha) ".

0 2 34

Persepsi Mahasiswa Akuntansi, Mahasiswa Non-Akuntansi dan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Terhadap Independensi Akuntan Publik.

0 0 29

Studi Komparatif Mengenai Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa yang Berasal dari Daerah Metropolitan dan Non-Metropolitan di Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 2 44

Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha (Studi pada Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha).

0 2 28

Pengaruh Green Marketing terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus: Mahasiswa Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung).

1 7 24

Pola Perilaku Keuangan Mahasiswa: Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

0 0 19

Studi Deskriptif Mengenai Tingkat Kepuasan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha terhadap Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha Bandung.

1 1 47

Pengaruh Produk Berlabel Green Marketing terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 20

Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan Mahasiswa Peminum Mizone pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha di Kota Bandung.

0 0 18