Hubungan Aktivitas Fisik dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Anak SD "X" Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN

INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA ANAK SD “X”

KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

Steven Juanda, 2015

Pembimbing I : Grace Puspasari, dr., M.Gizi Pembimbing II : Cindra Paskaria, dr., M.K.M.

Latar belakang Status gizi merupakan keadaan kesehatan akibat interaksi antara makanan, tubuh manusia, dan lingkungan hidup manusia. Prevalensi anak usia sekolah dasar di Jawa Barat dengan status gizi lebih mencapai 18,6%. Salah satu faktor yang berperan untuk tercapainya status gizi yang baik pada anak adalah aktivitas fisik yang cukup.

Tujuan Mengetahui gambaran aktivitas fisik dan status gizi anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015 serta hubungannya.

Metode Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan metode

cross- sectional menggunakan Physical Activity Questionnaire for Children (PAQ-C) yang dimodifikasi dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yang kemudian diberikan kepada 182 anak sekolah dasar yang telah diukur IMT-nya. Analisis data menggunakan uji Pearson correlation dengan α = 0,05.

Hasil Status gizi 182 anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015 terdiri dari sangat kurus (1,1%), kurus (6,6%), normal (84,1%), gemuk (7,7%), dan obesitas (0,5%). Anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015 melakukan aktivitas fisik kurang (37,92%), aktivitas fisik cukup atau normal (59,89%), dan aktivitas fisik berlebih (2,19%). Hasil uji korelasi menunjukkan aktivitas fisik memiliki hubungan yang bermakna dengan IMT anak (Pearson correlation = -0,121; p value = 0,047*; α < 0,05).

Simpulan Sebagian besar anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015 memiliki status gizi yang normal dan melakukan aktivitas fisik dengan cukup. Jumlah aktivitas fisik yang dilakukan berbanding terbalik dengan IMT anak.

Kata kunci: aktivitas fisik, IMT,

Physical Activity Questionnaire for Children

(PAQ-C)


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN PHYSICAL ACTIVITY AND

BODY MASS INDEX (BMI) OF “X” ELEMENTARY SCHOOL

CHILDREN TERM 2014/2015 IN BANDUNG

Steven Juanda, 2015

1st Tutor : Grace Puspasari, dr., M.Gizi

2nd Tutor : Cindra Paskaria, dr., M.K.M.

Background Nutritional status refers to health condition due to the interaction of food intake, human body, and environment. The percentage of children in West Java with excessive nutritional status was 18.6%. Doing adequate physical activity is a way to promote good nutritional status.

Aim The aim of this study was to attain nutritional status and physical activity level of “X” elementary school children term 2014/2015 in Bandung, and to see its correlation.

Methods The method was cross-sectional non-experimental analysis using modified Physical Activity Questionnaire for Children (PAQ-C) that had been translated to Bahasa Indonesia and given to 182 elementary school children after obtaining their BMI. Data collected was analyzed by Pearson correlation test by

α = 0.05.

Result Nutritional status statistics obtained from the children in “X” elementary school Bandung term 2014/2015 was consisted of severely underweight (1.1%), underweight (6.6%), normal (84.1%), overweight (7.7%), and obesity (0.5%). Children in “X” elementary school Bandung term 2014/2015 had done lack amount of physical activity (37.92%), adequate amount of physical activity (59.89%), and excessive amount of physical activity (2.19%). Correlation test showed that children’s BMI was associated to physical activity (Pearson correlation = -0.121; p value = 0.047*; α = 0.05).

Conclusion The majority of children in “X” elementary school Bandung term 2014/2015 had normal nutritional status and had done adequate physical activity. The amount of physical activity done by the children was correlated to their BMI inversely.

Keywords: physical activity, BMI, Physical Activity Questionnaire for Children (PAQ-C)


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ………...i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II ... 5

TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Aktivitas Fisik ... 5

2.1.1 Pengertian Aktivitas Fisik ... 5

2.1.2 Manfaat Aktivitas Fisik terhadap Kesehatan ... 5

2.1.3 Jenis-Jenis Aktivitas Fisik ... 6


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.5 Jumlah Aktivitas Fisik yang Dianjurkan ... 8

2.1.6 Sedentary Lifestyle ... 8

2.1.7 Pengukuran Aktivitas Fisik ... 8

2.2 Status Gizi ... 9

2.2.1 Pengertian Status Gizi ... 9

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi ... 15

BAB III ... 17

BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 17

3.1 Alat dan Subjek Penelitian ... 17

3.1.1 Alat Penelitian... 17

3.1.2 Subjek Penelitian ... 17

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17

3.3 Prosedur Penelitian ... 18

3.3.1 Prosedur Pengukuran Berat Badan ... 18

3.3.2 Prosedur Pengukuran Tinggi Badan ... 19

3.4 Metode Penelitian ... 20

3.4.1 Desain Penelitian ... 20

3.4.2 Definisi Operasional ... 20

3.5 Prosedur Pemilihan Sampel dan Penentuan Unit Analisis ... 21

3.5.1 Populasi Penelitian ... 21

3.5.2 Sampel Penelitian ... 21

3.6 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 21

3.7 Pengolahan dan Analisis Data Penelitian ... 22

3.8 Perizinan Penelitian ... 22

BAB IV ... 23

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 23

4.1 Hasil Penelitian ... 23

4.2 Pembahasan Penelitian ... 25

BAB V ... 28

SIMPULAN DAN SARAN ... 28


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran ... 28 DAFTAR PUSTAKA ... 29 RIWAYAT HIDUP ... 40


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Gejala dan Tanda Defisiensi Nutrisi ……….…...…… 12 Tabel 4.1 Gambaran Status Gizi Anak SD “X” Kota Bandung Tahun Ajaran

2014/2015 ……… 22 Tabel 4.2 Gambaran Jumlah Aktivitas Fisik Anak SD “X” Kota Bandung Tahun

Ajaran 2014/2015 ……… 23 Tabel 4.3 Jenis dan Frekuensi Olahraga yang Dilakukan Anak SD “X” Kota

Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 ………. 23 Tabel 4.4 Gambaran Usia, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan Skor Aktivitas Fisik

Anak SD “X” Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 ………. 24 Tabel 4.5 Hubungan/Korelasi Aktivitas Fisik dengan Indeks Massa Tubuh (IMT)


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Grafik Z-score IMT/U untuk menilai status gizi anak laki-laki berusia 5 – 19 tahun ……….……… 10 Gambar 2.2 Grafik Z-score IMT/U untuk menilai status gizi anak perempuan


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian

(Informed Consent) ..……… 31

Lampiran 2 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ………...………... 32

Lampiran 3 Data Hasil Pengolahan SPSS ……… 33

Lampiran 4 Foto Penelitian ……….. 34


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Status gizi merupakan keadaan kesehatan akibat interaksi antara makanan, tubuh manusia, dan lingkungan hidup manusia. Pada masa kanak-kanak, status gizi yang baik diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak, otot, dan komposisi tubuh yang optimal. Status gizi yang kurang baik dapat mengakibatkan rendahnya kemampuan nalar, prestasi pendidikan, kekebalan tubuh, dan produktivitas anak di masa yang akan datang. Selain itu, status gizi yang buruk juga meningkatkan risiko diabetes, obesitas, penyakit jantung koroner, hipertensi, kanker, stroke, dan penuaan dini (Agostoni, et al., 2005).

Berdasarkan umur, status gizi anak dibedakan menjadi umur balita (bawah lima tahun) dan umur 5 – 18 tahun. Status gizi anak umur 5 – 18 tahun dikelompokkan menjadi tiga kelompok umur yaitu 5 – 12 tahun, 13 – 15 tahun, dan 16 – 18 tahun. Indikator status gizi yang digunakan untuk kelompok umur ini didasarkan pada hasil pengukuran antropometri berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) yang disajikan sebagai Z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) dan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U). Berdasarkan indikator IMT/U, status gizi dapat dikelompokkan menjadi sangat kurus, kurus, normal, gemuk dan obesitas (Kemenkes RI, 2013).

Di Indonesia jumlah anak umur 5 – 12 tahun (anak usia sekolah dasar) dengan status gizi lebih masih banyak yaitu 18,8%, dibandingkan dengan kelompok umur balita sebesar 4,5%, kelompok umur 13 – 15 tahun sebesar 10,8%, dan kelompok umur 15 – 18 tahun sebesar 7,3%. Sedangkan di Jawa Barat prevalensi anak umur 5 – 12 tahun dengan status gizi lebih adalah 18,6% terdiri dari 10,7% gemuk dan 7,9% obesitas (Kemenkes RI, 2013). Data mengenai status gizi anak umur 5 – 12 tahun di wilayah Bandung masih belum jelas.


(10)

2 Universitas Kristen Maranatha

Status gizi yang baik pada anak dapat dicapai dengan pemilihan makanan yang

tepat, interaksi sosial yang baik, dan aktivitas fisik yang cukup. Aktivitas fisik yang dilakukan dalam jumlah yang ideal dapat mempertahankan kebutuhan energi dan nafsu makan, menjamin makanan yang adekuat, serta mempertahankan massa otot, yang menunjang hidup mandiri dan kemampuan anak untuk menyediakan makanannya sendiri kelak (Barasi, 2007). Di Jawa Barat, persentase anak yang kurang aktif adalah sebanyak 25,4%. Persentase tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan provinsi lain di sekitar Jawa Barat seperti Jawa Timur (21,3%), Jawa tengah (20,5%), dan DI Yogyakarta (20,8%) (Kemenkes RI, 2013). Oleh karena itu, peneliti merasa perlu untuk mengetahui bagaimana gambaran status gizi dan aktivitas fisik anak SD “X” Kota Bandung serta hubungannya.

1.2 Identifikasi Masalah

- Bagaimana gambaran status gizi anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran

2014/2015.

- Bagaimana gambaran aktivitas fisik anak SD “X” Kota Bandung tahun

ajaran 2014/2015.

- Apakah aktivitas fisik berhubungan dengan indeks massa tubuh (IMT) pada anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

- Mengetahui gambaran status gizi anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran

2014/2015.

- Mengetahui gambaran aktivitas fisik anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015.

- Mengetahui apakah terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan indeks massa tubuh (IMT) pada anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015.


(11)

3 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

- Menambah informasi ilmiah dalam perkembangan ilmu pengetahuan mengenai hubungan aktivitas fisik dengan indeks massa tubuh (IMT) anak.

- Menambah daftar referensi untuk penelitian terhadap status gizi anak berusia 5 – 12 tahun di masa yang akan datang.

1.4.2 Manfaat Praktis

- Memberi gambaran status gizi anak di SD “X” Kota Bandung kepada orang

tua dan sekolah mereka.

- Sebagai masukan terhadap pelayanan kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Bandung.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Status gizi anak umur 5 – 18 tahun dikelompokkan menjadi tiga kelompok umur yaitu 5 – 12 tahun, 13 – 15 tahun, dan 16 – 18 tahun. Anak usia sekolah dasar umumnya berada pada kelompok umur pertama yaitu 5 – 12 tahun. Status gizi anak sekolah dasar ditentukan oleh beberapa faktor yaitu pemilihan makanan, sosioekonomi keluarga, dan aktivitas fisik yang cukup. Suatu studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kebiasaan beraktivitas fisik dimulai dari masa kanak-kanak (Birch & Fisher, 1998) dan terus berkembang seiring dengan waktu (Janz, Dawson, & Mahoney, 2000). Oleh karena itu, merupakan hal yang penting untuk menanamkan pola aktivitas yang sehat sejak dini agar anak dapat memiliki kesehatan yang baik dan proporsi tubuh yang ideal sepanjang hidupnya.


(12)

4 Universitas Kristen Maranatha

Secara nasional, persentase anak berusia lebih dari 10 tahun yang kurang aktif sebanyak 26,1%. Kurang aktif yang dimaksud adalah kegiatan kumulatif berupa gerakan otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi secara terus menerus yang kurang dari 150 menit dalam seminggu. Di Jawa Barat, persentase anak yang kurang aktif adalah sebanyak 25,4%. Persentase tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan provinsi lain di sekitar Jawa Barat seperti Jawa Timur (21,3%), Jawa tengah (20,5%), dan DI Yogyakarta (20,8%) (Kemenkes RI, 2013). Data statistik tentang aktivitas fisik pada anak usia sekolah dasar dan penelitian tentang hubungannya dengan status gizi masih minim.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

H-0: Aktivitas fisik tidak berhubungan dengan indeks massa tubuh (IMT) pada anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015.

H-1: Aktivitas fisik berhubungan dengan indeks massa tubuh (IMT) pada anak SD


(13)

27 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

- Status gizi anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015 terdiri dari sangat kurus (1,1%), kurus (6,6%), normal (84,1%), gemuk (7,7%), dan obesitas (0,5%).

- Anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015 melakukan aktivitas

fisik kurang (37,92%), aktivitas fisik cukup atau normal (59,89%), dan aktivitas fisik berlebih (2,19%).

- Aktivitas fisik berhubungan dengan indeks massa tubuh (IMT) pada anak

SD “X” Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015 dengan korelasi yang

berbanding terbalik.

5.2 Saran

- Sekolah dapat mengembangkan olahraga tim / team sport yang menarik sehingga anak-anak lebih bersemangat untuk beraktivitas fisik.

- Melakukan penyuluhan terhadap para guru dan orang tua untuk meningkatkan aktivitas anak di luar ruangan dan mengurangi screen time.

- Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan pada sekolah dasar lainnya di wilayah Bandung.

- Pengambilan keterangan mengenai aktivitas fisik pada penelitian lebih lanjut menggunakan metode wawancara agar diperoleh data yang memiliki reliabilitas tinggi.

- Penelitian lebih lanjut juga menilai faktor-faktor lain yang mempengaruhi status gizi seperti pemilihan makanan dan sosioekonomi keluarga.


(14)

28 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agostoni, C., Axelson, I., Colomb, V., Goulet, O., Koletzko, B., & Michaelsen, K. (2005). The need for nutrition support teams in pediatric units: A commentary by the ESPGHAN committee on nutrition. Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, 8-11.

Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. American College of Sports Medicine. (2010). ACSM's guidelines for exercise

testing and prescription. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Barasi, M. E. (2007). At A Glance Ilmu Gizi. Surabaya: Erlangga.

Birch, L., & Fisher, J. (1998). Development of eating behaviors among children and adolescents. Pediatrics, 539-549.

Cornier, M., Despres, J., & Davis, N. (2011). Assessing adiposity: a scientific statement from the American Heart Association.

Feldman, M., Friedman, L., & Brandt, L. (2009). Sleisenger and Fordtran's Gastrointestinal and Liver Disease - Pathophysiology, Diagnosis, Management. Elsevier.

Frisancho, A. (1981). New norms of upper limb fat and muscle areas for assessment of nutritional status. American Journal of Clinical Nutrition.

Hood, W. A. (2015). Nutritional Status Assessment in Adults Technique. Retrieved from Medscape: http://emedicine.medscape.com/article/2141861-technique

Idrus, D., & Kunanto, G. (1990). Epidemiologi I. Jakarta: Pusdiknakes.

Janz, K., Dawson, J., & Mahoney, L. (2000). Tracking physical fitness and physical activity from childhood to adolescence: the Muscatine study. Medicine & Science in Sports & Exercise, 1250-1257.

Jensen, G., Hsiao, P., & Wheeler, D. (2012). Adult nutrition assessment tutorial.

Journal of Parenteral Nutrition. Retrieved from PubMed: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22402644


(15)

29 Universitas Kristen Maranatha

Keikha, B. M., Yusof, S., & Jourkesh, M. (2013). A comparison between Individual and Team Sport in temporal Patterns of Pre-Competition Profile of Mood States. European Journal of Sports and Exercise Science, 12-17.

Kemenkes RI. (2011). Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar.

Kemenkes RI. (2015). 25 Januari, Hari Gizi Nasional. Retrieved from Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia:

http://www.depkes.go.id/article/print/15012300021/25-januari-hari-gizi-nasional.html

Kowalski, K. C., Crocker, P. E., & Donen, R. M. (2004). The Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) and Adolescents (PAQ-A) Manual. Canada: College of Kinesiology; University of Saskatchewan. Parkinson, F. (2000). Post-trauma Stress: Reduce long-term effects and hidden

emotional damage caused by violence and disaster. Da Capo Press.

Porter, R. (2013). Merck Manual of Diagnosis and Therapy. Retrieved from Merck Manuals: http://www.merckmanuals.com/professional

Roberts, H., Denison, H., & Martin, H. (2011). A review of the measurement of grip strength in clinical and epidemiological studies: towards a standardised approach.

Soerdjodibroto, W. (1984). Kesehatan dan Olahraga: Persiapan Gizi Menjelang Pertandingan. Jakarta: UI Press.

Strasburger, V. C., Jordan, A. B., & Donnerstein, E. (2010). Health Effects of Media on Children and Adolescents. PEDIATRICS: The Official Journal of The American Academy of Pediatrics, 756-767.

Supariasa, Nyoman, I., Bakri, B., & Fajar, I. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tudor-Locke, C., Craig, C. L., Brown, W. J., Clemes, S. A., Cocker, K. D., Giles-Corti, B., . . . Blair, S. N. (2011). How many steps/day are enough? for adults. International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity.


(16)

30 Universitas Kristen Maranatha

WHO. (2015). Global Strategy on Diet, Physical Activity and Health. Retrieved

from World Health Organization:

http://www.who.int/dietphysicalactivity/pa/en/

WHO. (2015). Physical activity fact sheet. Retrieved from World Health Organization: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs385/en/


(1)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

- Menambah informasi ilmiah dalam perkembangan ilmu pengetahuan mengenai hubungan aktivitas fisik dengan indeks massa tubuh (IMT) anak. - Menambah daftar referensi untuk penelitian terhadap status gizi anak

berusia 5 – 12 tahun di masa yang akan datang.

1.4.2 Manfaat Praktis

- Memberi gambaran status gizi anak di SD “X” Kota Bandung kepada orang tua dan sekolah mereka.

- Sebagai masukan terhadap pelayanan kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Bandung.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Status gizi anak umur 5 – 18 tahun dikelompokkan menjadi tiga kelompok umur yaitu 5 – 12 tahun, 13 – 15 tahun, dan 16 – 18 tahun. Anak usia sekolah dasar umumnya berada pada kelompok umur pertama yaitu 5 – 12 tahun. Status gizi anak sekolah dasar ditentukan oleh beberapa faktor yaitu pemilihan makanan, sosioekonomi keluarga, dan aktivitas fisik yang cukup. Suatu studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kebiasaan beraktivitas fisik dimulai dari masa kanak-kanak (Birch & Fisher, 1998) dan terus berkembang seiring dengan waktu (Janz, Dawson, & Mahoney, 2000). Oleh karena itu, merupakan hal yang penting untuk menanamkan pola aktivitas yang sehat sejak dini agar anak dapat memiliki kesehatan yang baik dan proporsi tubuh yang ideal sepanjang hidupnya.


(2)

4 Universitas Kristen Maranatha

Secara nasional, persentase anak berusia lebih dari 10 tahun yang kurang aktif sebanyak 26,1%. Kurang aktif yang dimaksud adalah kegiatan kumulatif berupa gerakan otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi secara terus menerus yang kurang dari 150 menit dalam seminggu. Di Jawa Barat, persentase anak yang kurang aktif adalah sebanyak 25,4%. Persentase tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan provinsi lain di sekitar Jawa Barat seperti Jawa Timur (21,3%), Jawa tengah (20,5%), dan DI Yogyakarta (20,8%) (Kemenkes RI, 2013). Data statistik tentang aktivitas fisik pada anak usia sekolah dasar dan penelitian tentang hubungannya dengan status gizi masih minim.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

H-0: Aktivitas fisik tidak berhubungan dengan indeks massa tubuh (IMT) pada anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015.

H-1: Aktivitas fisik berhubungan dengan indeks massa tubuh (IMT) pada anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015.


(3)

27 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

- Status gizi anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015 terdiri dari sangat kurus (1,1%), kurus (6,6%), normal (84,1%), gemuk (7,7%), dan obesitas (0,5%).

- Anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015 melakukan aktivitas fisik kurang (37,92%), aktivitas fisik cukup atau normal (59,89%), dan aktivitas fisik berlebih (2,19%).

- Aktivitas fisik berhubungan dengan indeks massa tubuh (IMT) pada anak SD “X” Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015 dengan korelasi yang berbanding terbalik.

5.2 Saran

- Sekolah dapat mengembangkan olahraga tim / team sport yang menarik sehingga anak-anak lebih bersemangat untuk beraktivitas fisik.

- Melakukan penyuluhan terhadap para guru dan orang tua untuk meningkatkan aktivitas anak di luar ruangan dan mengurangi screen time. - Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan pada sekolah dasar lainnya di

wilayah Bandung.

- Pengambilan keterangan mengenai aktivitas fisik pada penelitian lebih lanjut menggunakan metode wawancara agar diperoleh data yang memiliki reliabilitas tinggi.

- Penelitian lebih lanjut juga menilai faktor-faktor lain yang mempengaruhi status gizi seperti pemilihan makanan dan sosioekonomi keluarga.


(4)

28 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agostoni, C., Axelson, I., Colomb, V., Goulet, O., Koletzko, B., & Michaelsen, K. (2005). The need for nutrition support teams in pediatric units: A commentary by the ESPGHAN committee on nutrition. Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, 8-11.

Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. American College of Sports Medicine. (2010). ACSM's guidelines for exercise

testing and prescription. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Barasi, M. E. (2007). At A Glance Ilmu Gizi. Surabaya: Erlangga.

Birch, L., & Fisher, J. (1998). Development of eating behaviors among children and adolescents. Pediatrics, 539-549.

Cornier, M., Despres, J., & Davis, N. (2011). Assessing adiposity: a scientific statement from the American Heart Association.

Feldman, M., Friedman, L., & Brandt, L. (2009). Sleisenger and Fordtran's Gastrointestinal and Liver Disease - Pathophysiology, Diagnosis, Management. Elsevier.

Frisancho, A. (1981). New norms of upper limb fat and muscle areas for assessment of nutritional status. American Journal of Clinical Nutrition.

Hood, W. A. (2015). Nutritional Status Assessment in Adults Technique. Retrieved from Medscape: http://emedicine.medscape.com/article/2141861-technique

Idrus, D., & Kunanto, G. (1990). Epidemiologi I. Jakarta: Pusdiknakes.

Janz, K., Dawson, J., & Mahoney, L. (2000). Tracking physical fitness and physical activity from childhood to adolescence: the Muscatine study. Medicine & Science in Sports & Exercise, 1250-1257.

Jensen, G., Hsiao, P., & Wheeler, D. (2012). Adult nutrition assessment tutorial.

Journal of Parenteral Nutrition. Retrieved from PubMed:


(5)

29 Universitas Kristen Maranatha

Keikha, B. M., Yusof, S., & Jourkesh, M. (2013). A comparison between Individual and Team Sport in temporal Patterns of Pre-Competition Profile of Mood States. European Journal of Sports and Exercise Science, 12-17.

Kemenkes RI. (2011). Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar.

Kemenkes RI. (2015). 25 Januari, Hari Gizi Nasional. Retrieved from Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia:

http://www.depkes.go.id/article/print/15012300021/25-januari-hari-gizi-nasional.html

Kowalski, K. C., Crocker, P. E., & Donen, R. M. (2004). The Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) and Adolescents (PAQ-A) Manual. Canada: College of Kinesiology; University of Saskatchewan. Parkinson, F. (2000). Post-trauma Stress: Reduce long-term effects and hidden

emotional damage caused by violence and disaster. Da Capo Press.

Porter, R. (2013). Merck Manual of Diagnosis and Therapy. Retrieved from Merck Manuals: http://www.merckmanuals.com/professional

Roberts, H., Denison, H., & Martin, H. (2011). A review of the measurement of grip strength in clinical and epidemiological studies: towards a standardised approach.

Soerdjodibroto, W. (1984). Kesehatan dan Olahraga: Persiapan Gizi Menjelang Pertandingan. Jakarta: UI Press.

Strasburger, V. C., Jordan, A. B., & Donnerstein, E. (2010). Health Effects of Media on Children and Adolescents. PEDIATRICS: The Official Journal of The American Academy of Pediatrics, 756-767.

Supariasa, Nyoman, I., Bakri, B., & Fajar, I. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tudor-Locke, C., Craig, C. L., Brown, W. J., Clemes, S. A., Cocker, K. D., Giles-Corti, B., . . . Blair, S. N. (2011). How many steps/day are enough? for adults. International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity.


(6)

30 Universitas Kristen Maranatha

WHO. (2015). Global Strategy on Diet, Physical Activity and Health. Retrieved

from World Health Organization:

http://www.who.int/dietphysicalactivity/pa/en/

WHO. (2015). Physical activity fact sheet. Retrieved from World Health Organization: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs385/en/