Musuh Media Adalah Media.

-

--

-

- - --

---

Pikiran
o Selasa
4

5

0
6

20


21

o Mar

OApr

--

- -- - -

Rakyat

.

Rabu 0 Kamis
Jumat o Sabtu 0 Mlnggu
7
8
9
10

11
12
13
14
15
16
27
28
29
30
31
22
23
24
25
26
OMei

OJun


OJul

0 Ags .Sep

OOkt

0 Nov 0 Des

Musuh Media Adalah Media
BANDUNG, (PR).Musuh besar media adalah
media itu sendiri. Konten
(isi/materi) yang baik dan sesuai dengan harapan pembaca,
adalah kunci keberhasilan media cetak untuk dapat bertahan.
Sebaliknya, konten yang hanya
men~ejar kepentingan sendiri
akan menyulitkan media tersebut dalam persaingan bisnis
clan era konvergensi media saat
ini.
"Sekarang bukan zaman Orde Baru. Saat itu, malaikat
maut media cetak adalah pemerintah. Media yang bisa bertahan adalah media yang mampu menyajikan informasi seperti yang diharapkan masyarakat

pembacanya," ujar Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana
(IPKB) Jawa Barat Suroso Dasar, dalam "Diskusi dan Buka
Bersama Penulis Pikiran Rakyaf' di Aula Redaksi "PR", JIn.
Soekarno- Hatta 147 Bandung,

~

(1V?):~adirdalamaca:

---

menyiasati persaingan. "Media
harns menetapkan tujuan yang
dicapai. Namun, pencaI?aiannya harus dikompromikan dengan kondisi sosial budaya clan
harapan dari pembaca," ujarnya.
Saling melengkapi
Sementara itu, Syafik Umar
mengatakan, selain persaingan
yang semakin ketat, konvergensi juga harns diperhatikan media cetak saat ini. "Kehadiran
media online di Amerika, sudah membunuh media cetak

terbesar, Chicago Tribune yang
berdiri sekitar 1s6tahun" ujarnya.
Syafik menuturkan, di luar
negeri umur media cetak diperkirakan hanya akan bertahan
sekitar tiga puluh tahun lagi.
Namun, hal itu sepertinya tidak
berlaku di Indonesia dengan
akses teknologi informasi yang
belum merata di semua daerah.
Kendati demikian, Syaflk
menilai,
media
cetak
;..:;J
--.
_~ -.:.
"""-memang

ra tersebut, Pemimpin Umum
Pikiran Rakyat H. Syafik

Umar, Pemimpin Redaksi Yoyo
S. Adiredja, sejumlah pimpinan
di lingkungan Redaksi "PR",
serta wartawan.
Suroso mengatakan, persaingan bisnis antarmedia saat
ini, sangat ketat. Apalagi dengan era konvergensi, di mana
media online marak bermunculan. "Di lingkup media cetak
saja, saling rebut segmen pembaca sudah tidak asing lagi. Jadi untuk bertahan, media yang
ada harus mampu mempertahankan konten yang disajikan
dalam setiap rubriknya agar tetap bisa memenuhi .harapan
dan kebutuhan pembaca. Dengan demikian, mereka tidak
akan beralih ke media lain,"
ungkapnya.
Senada dengan Suroso, Pegiat Masyarakat Geografi Indonesia, T. Bachtiar mengatakan,
ada dua hal yang harus diperhatikan sebuah media dalam

harns segera -berbenah diri
menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. "Sayamendapat informasibahwa perusahaan kertas koran mengalami
penurunan omzet sampai 30
persen. MerekabHangpermintaan menurun karena banyak

media cetak yang tidak terbit
lagi. Ini
- artinya ada penurunan

--

ADE BAYU INDRA/"PR'

DlREKTUR Utama Pikiran Rakyat H. Syafik Umar (kedua
kanan), Pemimpin Redaksi "PR" Yoyo S. Adiredja (kanan),
Wapemred "PR"H. Budhiana (tak terlihat), dan tokoh Jabar,
1JetjePadmadinata (kiri) bersilaturahmidengan penulis diAula
Redaksi "PR",Jln. Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (17/9). *

Kllplng

Humas

Unpad


tiras pembaca sebesar itu juga,"
kata Syafik menjelaskan,
Dengan perubahan konten
yang berbeda dan sesuai dengan harapan pembaca, konvergensi dan kehadiran media
online tidak akan mematikan
media cetak, tetapijustru menjadi pelengkap yang bisa berjaIan bersama. ~A-178):*':

2009